IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 18 JUNI 2013
Tema:
HAL BERDOA
(Seri 48)
Subtema:
KEBENARAN
DAN KEADILAN ADALAH DASAR DARI KERAJAAN ALLAH
Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya, kita boleh berada di dalam rumah
Tuhan, beribadah melayani Tuhan.
Segera kita memperhatikan firman penggembalaan untuk
Ibadah Doa Penyembahan dari Matius 6: 5-13, namun kita hanya membaca ayat 13
saja.
Matius 6: 13
(6:13) dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan,
tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. (Karena
Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai
selama-lamanya. Amin.)
Kita memperhatikan ayat 13, secara khusus: “Karena Engkaulah
yang empunya Kerajaan”
Yesus Kristus adalah Tuhan dan Raja kita, Dialah Raja di
atas segala raja, Raja alam semesta, Raja segala zaman.
Lukas 1: 31-33
(1:31)
Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki
dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.
(1:32) Ia
akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta
Daud, bapa leluhur-Nya,
(1:33) dan
Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan
Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan."
Yesus adalah Raja, sebab Allah Bapa mengaruniakan kepada-Nya
takhta Daud, dan Ia menjadi Raja sampai selama-lamanya, dan Kerajaan-Nya tidak
berkesudahan.
Saudaraku, kita patut bersyukur dengan lahirnya Yesus,
Dia adalah Anak Allah, kepada-Nya dikaruniakan takhta Daud, dan kerajaan-Nya
tidak berkesudahan.
Sebelum Yesus dilahirkan, telah ada raja yang berkuasa,
itulah Herodes, dialah yang berkuasa.
Kerugian kalau Herodes bertakhta / berkuasa;
-
DIKUASAI OLEH RAGI
HERODES
Mari kita
lihat; RAGI HERODES.
Matius 2:
16
(2:16) Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh
orang-orang majus itu, ia sangat marah. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah,
sesuai dengan waktu yang dapat diketahuinya dari orang-orang majus itu.
Herodes
membunuh anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah.
1 Yohanes
3: 15
(3:15) Setiap orang yang membenci
saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia.
Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang
kekal di dalam dirinya.
Membenci
saudaranya adalah seorang pembunuh (membenci = pembunuh).
Kalau
seseorang membenci sesamanya berarti ia tidak memiliki kasih Allah, karena sesungguhnya
kasih itu menutupi segala kelemahan.
-
Lukas 13: 32
(13:32) Jawab Yesus kepada mereka: "Pergilah dan
katakanlah kepada si serigala itu: Aku mengusir setan dan menyembuhkan orang,
pada hari ini dan besok, dan pada hari yang ketiga Aku akan selesai.
Herodes disebut
juga si serigala = binatang buas, yang sekali waktu siap untuk menerkam dan
mencerai beraikan.
Yohanes 10:
12
(10:12) sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan
yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang,
meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan
mencerai-beraikan domba-domba itu.
Pekerjaan dari
pada si serigala adalah untuk menerkam dan mencerai-beraikan kawana domba =
merusak sistem penggembalaan yang benar dalam kandang penggembalaan, berarti
kawanan domba tidak tergembala / tidak berada di dalam kandang penggembalaan =
terpisah jauh dari Tuhan.
Jadi kesmpulannya;
Kalau Herodes yang menjadi raja, maka manusia tidak akan
merasakan damai sejahtera, karena satu dengan yang lain tidak saling mengasihi
dan terpisah jauh dari Tuhan.
Yesaya 9: 5
(9:5)
Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk
kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat
Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja
Damai.
Salah satu sebutan yang ditujukan kepada Yesus Kristus
adalah Raja Damai, itu menunjukkan bahwa Yesus, sebagai Raja, mampu memberi
damai sejahtera.
Yesaya 9: 6
(9:6) Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di
dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran
dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan TUHAN semesta alam akan
melakukan hal ini.
Sebagai seorang Raja; “Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan ...”
Raja yang demikianlah yang kita cari-cari dan yang kita
harapkan, tidak mencari dan tidak mengharapkan raja yang lain, karena tidak
memberi damai sejahtera dan tidak memiliki kuasa. Oleh sebab itu, kita harus
memberi kesempatan kepada Yesus untuk menjadi Raja, berkuasa, bertakhta di
dalam kehidupan kita pribadi lepas pribadi.
Jangan menginginkan raja yang lain, yaitu mempertahankan
harga diri, kepentingan diri sendiri, kesombongan, keangkuhan, dan lain
sebagainya.
Kekuasaan-Nya besar dan damai sejahtera tidak
berkesudahan di dalam kerajaan-Nya karena ia mendasarkannya dan mengokohkannya
dengan dua hal;
-
KEADILAN.
Berarti, Yesus
tampil sebagai hakim untuk memberi keadilan kepada yang lemah di bumi.
Pada
dasarnya, manusia (daging) itu lemah / terbatas kemampuan (kekuatannya), itu
sebabnya dari sorga dia tampil sebagai hakim untuk memberi peradilan.
Jika tidak
ada keadilan dari hakim, manusia itu tetap lemah, tidak berdaya, tidak ada
kekuatan menghadapi dosa.
-
KEBENARAN.
Sebagai
manusia, Yesus tampil sebagai wasit untuk memberi keputusan yang jujur / benar
kepada orang yang tertindas, supaya terlepas dari penindasan.
Orang yang
tertindas -> orang yang hidup dalam dosa.
Orang yang
hidup dalam dosa harus dilepaskan dari dosa, kalau tidak, maka ia akan selamanya
tertindas.
Kesimpulannya; dasar dari damai sejahtera di dalam
kerajaan-Nya adalah SALIB KRISTUS.
1 Korintus 3: 11
(3:11)
Karena tidak ada seorang pun yang dapat
meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus.
Tidak ada dasar yang lain, selain dasar yang telah
diletakkan, yaitu pribadi Yesus Kristus yang disalibkan / korban Kristus.
Oleh sebab itu, kita harus berpijak / berdiri di atas
dasar yang telah diletakkan, itulah korban Kristus, jangan berdiri / berpijak
di atas dasar yang lain, supaya damai sejahtera itu tetap menjadi bagian kita, terlebih
di dalam nikah.
Dampak positif kalau berpijak / berdiri di atas dasar
korban Kristus.
Matius 7: 24-25
(7:24)
"Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama
dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
(7:25)
Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab
didirikan di atas batu.
Berdiri di atas korban Kristus itu bagaikan orang
bijaksana yang mendirikan rumahnya di atas batu, sehingga sekalipun menghadapi
3 perkara sebagai ujian / cobaan, rumah itu tidak rubuh / tetap kuat.
Tiga perkara
sebagai ujian, antara lain;
YANG PERTAMA: TURUNLAH
HUJAN = ujian dari atas -> penghulu di udara.
Efesus 6: 10-12
(6:10)
Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya.
(6:11)
Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan
melawan tipu muslihat Iblis;
(6:12)
karena perjuangan kita bukanlah melawan darah
dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan
penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu
dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat
di udara.
Ujian yang datangnya dari atas adalah tipu muslihat dari roh-roh
jahat di udara (iblis setan).
Ketika Yesus disalibkan, Ia tidak berjuang menghadapi
imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi yang menyalibkannya, sebab
Yesus sadar bahwa Ia berjuang bukan melawan darah dan daging, melainkan tipu
muslihat roh-roh jahat di udara, itulah tipu muslihat iblis setan.
Kalau berjuang melawan darah dan daging = kejahatan
dibalas dengan kejahatan = berada di bawah hukum Taurat, berarti sedang
terperangkap dengan tipu muslihat iblis setan, sebab setiap orang yang berjuang
melawan darah dan daging tidak memperoleh kasih karunia, dengan kata lain
binasa.
Oleh sebab itu, memang, mau tidak mau, kita harus berpijak
/ berdiri di atas korban Kristus, sekalipun harus merasakan sengsara salib /
aniaya karena firman.
Tujuannya; supaya kita berkemenangan terhadap tipu daya
iblis setan, itulah penghulu-penghulu dunia yang gelap.
Tiga perkara
sebagai ujian, antara lain;
YANG KEDUA: DATANGLAH
BANJIR = ujian yang datangnya dari bawah (di bumi).
Mari kita lihat; BANJIR yang sekarang ini telah melanda
bumi, seperti yang pernah terjadi pada zaman Nuh.
Matius 24: 37-39
(24:37)
"Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada
kedatangan Anak Manusia.
(24:38)
Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air
bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh
masuk ke dalam bahtera,
(24:39)
dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan
mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.
Sebagaimana zaman Nuh; pada saat itu, air bah melanda
seluruh bumi, dan di hari-hari terakhir ini pun telah melanda bumi, bahkan
melanda gereja Tuhan, itulah dosa makan minum dan dosa kawin mengawinkan.
-
Dosa makan minum ->
dosa merokok, narkoba, minum-minuman keras.
-
Kawin mengawinkan
-> dosa seks bebas.
Tetapi kalau kita tetap berpijak di atas dasar korban
Kristus, kita tetap kuat, tidak dikuasai roh najis, terbebas dari seks bebas,
seperti Nuh memperoleh kasih karunia di hadapan Tuhan, sebab ia membangun
dirinya di hadapan Tuhan, tidak ada yang seperti dia di muka bumi ini.
Sementara Nuh membangun bahtera di atas gunung, orang
lain menertawakannya.
Sesungguhnya, kita memang harus naik ke gunung Sion untuk
membangun diri, nikah-nikah di hadapan Tuhan, sehingga dengan demikian kita
kuat, berarti, seharusnya orang-orang yang berada di Babel harus meluputkan
diri ke gunung Sion.
Bagi mereka yang hanya mencari hikmat saja, pemberitaan
firman tentang salib itu merupakan kebodohan, tetapi bagi kita, itu adalah
kekuatan Allah yang juga menjadi kekuatan kita.
Jadi, jangan malu kalau tetap tekun dalam tiga macam
ibadah, membangun diri di atas gunung Sion.
Tiga
perkara sebagai ujian, antara lain;
YANG KETIGA: ANGIN
MELANDA rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh, sebab didirikan di atas
batu.
Batu -> korban Kristus, dasar dari tiap-tiap bangunan.
Angin -> pengajaran palsu.
Efesus 4: 11-14
(4:11) Dan
Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik
pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
(4:12)
untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi
pembangunan tubuh Kristus,
(4:13)
sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar
tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai
dengan kepenuhan Kristus,
(4:14)
sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa
angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang
menyesatkan,
Gereja Tuhan yang masuk dalam pembangunan tubuh Kristus adalah
gereja yang dewasa rohani (bukan kanak-kanak rohani), sehingga tidak mudah
diombang-ambingkan oleh angin-angin pengajaran palsu, oleh karena kelicikan
nabi-nabi palsu.
Kita patut bersyukur kepada Tuhan, oleh karena kuasa
kematian dan kebangkitan-Nya, Ia telah memberikan 5 jabatan untuk pekerjaan
pelayanan dalam pembangunan tubuh Kristus.
Di hari-hari terakhir ini, banyak muncul nabi-nabi palsu,
yang berkata: mesias ada di sana dan sini, sehingga gereja yang belum dewasa
rohani, mudah untuk diombang-ambingkan oleh angin-angin pengajaran palsu, tidak
memiliki keteguhan hati.
Oleh sebab itu, kita harus berdiri di atas korban kristus
= menerima pemberitaan firman tentang salib Kristus.
Ketika Simon Petrus melihat Yesus berjalan di atas air,
ia pun menghampiri-Nya. Namun, ketika dirasakannya tiupan angin, mulailah ia
takut dan hampir tenggelam, terlebih gereja Tuhan; kalau tidak sungguh-sungguh
masuk dalam pembentukan tubuh Kristus, maka tidak tertutup kemungkinan diombang-ambingkan
oleh rupa-rupa angin pengajaran palsu.
Oleh sebab itu, mau tidak mau, gereja Tuhan harus masuk
dalam pembentukan tubuh Kristus yang sempurna, untuk menjadi mempelai perempuan
Tuhan.
Wahyu 12: 1
(12:1)
Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas
kepalanya.
Tampak suatu TANDA BESAR DI LANGIT: seorang perempuan;
-
Yang BERSELUBUNGKAN
MATAHARI.
Matahari
-> Allah Bapa, dengan tabiat-Nya kasih.
-
Dengan BULAN DI BAWAH
KAKINYA.
Artinya;
berdiri di atas korban Kristus.
Bulan
-> Yesus, Anak Allah, dengan tabiat-Nya hidup benar sesuai firman Tuhan (aniaya
karena firman / sengsara salib = korban Kristus).
-
Dan sebuah MAHKOTA
DARI 12 BINTANG di atas kepalanya.
Sebuah
mahkota dari 12 bintang -> Allah Roh Kudus.
Jadi, mempelai perempuan tersebut di dalam
kesempurnaannya berdiri di atas korban Kristus.
Berarti, gereja Tuhan yang telah masuk dalam pembangunan
tubuh Kristus yang sempurna menjadi mempelai perempuan Tuhan, ini adalah tanda
yang besar di langit.
Kemudian, ada tanda yang lain di langit.
Wahyu 12: 3-6
(12:3)
Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit;
dan lihatlah, seekor naga merah padam yang
besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada
tujuh mahkota.
(12:4) Dan
ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke
atas bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan
itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya.
(12:5)
Maka ia melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua
bangsa dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada
Allah dan ke takhta-Nya.
(12:6)
Perempuan itu lari ke padang gurun, di mana telah disediakan suatu tempat
baginya oleh Allah, supaya ia dipelihara di situ seribu
dua ratus enam puluh hari lamanya.
Tanda yang
lain di langit; seekor naga merah padam yang besar berusaha mengejar mempelai
perempuan yang melahirkan seorang anak laki-laki, namun Tuhan memelihara perempuan
itu selama 1260 hari (3,5 tahun).
Kita kembali
ke awal dari ayat pemberitaan firman Tuhan; di mana Yesus menjadi Raja, memberi
damai sejahtera, kemudian besar kekuasaan-Nya dan kerajaan-Nya tidak berkesudahan.
Hal ini nyata bagi mempelai perempuan yang sempurna; memelihara dan membelanya.
Demikian halnya kalau kita perhatikan dasar dari
Yerusalem yang baru.
Wahyu 21: 19-20
(21:19)
Dan dasar-dasar tembok kota itu dihiasi dengan segala jenis permata. Dasar yang
pertama batu yaspis, dasar yang kedua batu nilam, dasar yang ketiga batu mirah, dasar yang keempat batu zamrud,
(21:20)
dasar yang kelima batu unam, dasar yang
keenam batu sardis, dasar yang ketujuh batu ratna cempaka, yang kedelapan batu beril, yang kesembilan batu krisolit, yang kesepuluh batu krisopras, yang kesebelas batu lazuardi dan yang kedua belas batu kecubung.
Demikian juga dasar dari tembok Yerusalem; ada 12 dasar
batu permata.
-
Batu yaspis - Batu unam - Batu krisolit
-
Batu nilam - Batu sardis - Batu krisopras
-
Batu mirah - Batu ratna cempaka - Batu lazuardi
-
Batu zamrud - Batu beril - Batu kecubung
Keluaran 28: 16-20
(28:16)
Haruslah itu empat persegi, lipat dua, sejengkal panjangnya dan sejengkal
lebarnya.
(28:17)
Haruslah kautatah itu dengan permata tatahan, empat jajar permata: permata
yaspis merah, krisolit, malakit, itulah jajar yang pertama;
(28:18)
jajar yang kedua: permata batu darah, lazurit, yaspis hijau;
(28:19)
jajar yang ketiga: permata ambar, akik, kecubung,
(28:20)
jajar yang keempat: permata pirus, krisopras dan nefrit. Dengan berikatkan
emas, demikianlah permata-permata itu dalam tatahannya.
Kalau kita tetap bertahan berdiri di atas korban Kristus,
nama itu terukir di hati Tuhan.
Saya kira, hanya satu jalan supaya nama kita tetap
terukir di hati Tuhan, yaitu tetap berdiri di atas korban Kristus, apa pun yang
terjadi, jangan tawar hati, sebab kita tetap kuat, kalau kita berdiri di atas
korban Kristus.
Kita tidak perlu ragu dengan kebenaran firman Tuhan, tetapi
biarlah kita kuat terhadap;
-
Tipu muslihat iblis
setan (roh jahat).
Sebab kita
bukan melawan darah daging, melainkan tipu muslihat iblis setan.
-
Angin-angin pengajaran palsu.
Seseorang tidak akan bisa
menghadapi angin-angin pengajaran palsu, kalau ia tidak berdiri di atas korban
Kristus (pemberitaan firman tentang salib Kristus).
-
Roh najis.
Banjir telah melanda
bumi dari berbagai kalangan, kecil besar, tua muda, laki-laki perempuan, kaya
dan miskin dilanda oleh banjir, dan tidak memandang muka, tetapi kalau berdiri
di atas korban Kristus, akan terlepas dari bajir yang melanda bumi di hari-hari
terakhir ini.
Terpujilah Tuhan kekal sampai selama-lamanya. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA
MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment