IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 18 FEBRUARI 2015
Tema: DARI KITAB KOLOSE
(Seri 31)
Subtema: PERSEKUTUAN DI DALAM KEMATIAN DAN
KEBANGKITAN KRISTUS
Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam di dalam kasih
Kristus dengan kasih sayang dan kasih setia-Nya yang abadi.
Kita patut bersyukur kepada Tuhan karena hanya oleh kasih
karunia-Nya, kita boleh beribadah kepada-Nya dalam Ibadah Doa Penyembahan, sekali
lagi semua karena kemurahan Tuhan.
Segera kita memperhatikan firman penggembalaan untuk
Ibadah Doa Penyembahan dari surat yang dikirim oleh Rasul Paulus kepada jemaat
di KOLOSE.
Kolose 1: 18B
(1:18) Ialah
kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari
antara orang mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu.
“Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara
orang mati”
1 Korintus 15: 20
(15:20) Tetapi yang
benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan
dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah
meninggal.
Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, Dia
dibangkitkan sebagai yang sulung dari antara orang-orang meninggal.
Oleh karena kebangkitan Kristus ini, kita mengucap syukur
kepada Allah dengan ucapan syukur yang tidak terhingga, ucapan syukur yang
begitu mendalam.
Alasan saya mengatakan mengucap syukur atas kebangkitan
Yesus Kristus dengan ucapan syukur yang tidak terhingga ...
1 Korintus 15: 21-22
(15:21) Sebab sama
seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang
mati datang karena satu orang manusia.
(15:22) Karena sama
seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua
orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus.
Di sini kita melihat, maut telah datang oleh karena satu
manusia, itulah Adam, dan oleh karena persekutuan dengan Adam, semua orang akan
mengalami kematian.
Lebih terperinci ...
Roma 5: 12
(5:12) Sebab itu, sama
seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh
satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah
menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.
Dosa telah masuk ke dalam dunia oleh karena satu orang,
itulah Adam.
Upah dosa adalah maut, dan maut itu telah menjalar kepada
semua orang, karena sesungguhnya semua orang telah berbuat dosa.
Roma 5: 13-14
(5:13) Sebab sebelum
hukum Taurat ada, telah ada dosa di dunia. Tetapi dosa itu tidak diperhitungkan
kalau tidak ada hukum Taurat.
(5:14) Sungguhpun
demikian maut telah berkuasa dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa juga atas
mereka, yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama seperti yang telah dibuat
oleh Adam, yang adalah gambaran Dia yang akan datang.
Maut telah berkuasa dari zaman Adam sampai kepada zaman
Musa, berarti; maut telah berkuasa sebelum hukum Taurat diterima.
Juga maut telah berkuasa atas mereka, yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama seperti yang
telah dibuat oleh Adam, artinya; setelah hukum Taurat diterima sampai Yesus
datang, dosa juga berkuasa oleh karena pelanggaran satu orang.
Sekalipun manusia tidak berbuat dosa seperti yang
dilakukan Adam, namun dosa itu tetap berkuasa, sementara upah dosa adalah maut.
1 Korintus 15: 13-17
(15:13) Kalau tidak
ada kebangkitan orang mati, maka Kristus juga tidak dibangkitkan.
(15:14) Tetapi
andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan
sia-sialah juga kepercayaan kamu.
(15:15) Lebih dari
pada itu kami ternyata berdusta terhadap Allah, karena tentang Dia kami
katakan, bahwa Ia telah membangkitkan Kristus -- padahal Ia tidak
membangkitkan-Nya, kalau andaikata benar, bahwa orang mati tidak dibangkitkan.
(15:16) Sebab jika
benar orang mati tidak dibangkitkan, maka Kristus juga tidak dibangkitkan.
(15:17) Dan jika
Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih
hidup dalam dosamu.
Kalau tidak ada kebangkitan orang mati, maka Kristus
tidak dibangkitkan, tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka 2 hal
kesia-siaan di atas muka bumi ini;
1. Sia-sialah pemberitaan firman Tuhan, sebab
pemberita firman Tuhan akan menjadi pendusta jikalau benar bahwa Kristus tidak
dibangkitkan dari antara orang mati.
Kaitannya;
ibadah dan pelayanan tidak ada artinya di hadapan Tuhan.
2. Sia-sialah kepercayaan seseorang kepada
Kristus, sebab kalau Kristus tidak dibangkitkan, maka dosa masih berkuasa atas
dia = masih hidup dalam dosa.
Kemudian, kalau Kristus tidak dibangkitkan dari antara
orang mati ...
1 Korintus 15: 18-19
(15:18) Demikianlah
binasa juga orang-orang yang mati dalam Kristus.
(15:19) Jikalau kita
hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah
orang-orang yang paling malang dari segala manusia.
Jikalau hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan
pada Kristus, artinya tanpa kebangkitan, maka kita adalah orang-orang yang
paling malang dari segala manusia.
Sementara kita telah mengikuti Kristus, kita berjuang di
tengah-tengah ibadah dan pelayanan, kita harus mengorbankan hati, pikiran, dan
perasaan, kemudian mengorbankan waktu, tenaga, materi, dan sebagainya.
Jadi, andaikata Kristus tidak dibangkitkan antara orang
mati, maka sia-sialah pengharapan kepada Kristus.
Mari kita lihat dosa pelanggaran Adam.
Kejadian 3: 6-7
(3:6) Perempuan itu
melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya,
lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil
dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang
bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya.
(3:7) Maka terbukalah
mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka
menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.
Adam dan Hawa makan buah pohon yang dilarang, berarti
Adam dan Hawa melanggar hukum Allah, sedangkan pelanggaran hukum Allah adalah
dosa (1 Yohanes 3: 4).
Sebelum mereka jatuh dalam dosa, mereka tidak menyadari
bahwa mereka telanjang. Tetapi setelah mereka jatuh di dalam dosa, terbukalah
mata mereka, dan mereka tahu bahwa mereka telanjang.
Berarti, dosa adalah ketelanjangan, atau ketelanjangan
itu adalah dosa.
Keadaan manusia
setelah jatuh dalam dosa.
Kejadian 3: 10-11
(3:10) Ia menjawab:
"Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi
takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."
(3:11) Firman-Nya:
"Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah
engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?"
Oleh karena Adam dan
Hawa melanggar hukum Allah, keadaan manusia dalam 3 hal;
1.
Mereka bersembunyi
dibalik pohon = hidup menurut hawa nafsu dan keinginan daging.
Pohon à manusia
daging. Ada 15 tabiat daging dalam Galatia 5.
Ciri-ciri
hidup menurut hawa nafsu dan keinginan daging: suka menyembunyikan dosa =
pandai bersandiwara.
Kalau
seseorang pandai bersandiwara, hidupnya penuh dengan trik dan intrik.
Kalau
manusia penuh dengan trik dan intrik karena ia pandai bersandiwara, maka ia
menjalankan hidup setengah mati; satu sisi dia menginginkan pertobatan, tetapi
satu sisi yang lain daging masih bersuara.
2.
Mereka menjadi takut = tidak sempurna di dalam kasih.
Kasih yang
sempurna melenyapkan ketakutan.
1 Yohanes
4: 16-18
(4:16) Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih
Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam
kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.
(4:17) Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam
kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman,
karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini.
(4:18) Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang
sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan
barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.
Sesungguhnya
di dalam kasih tidak ada ketakutan, sebab kasih yang sempurna itu melenyapkan
ketakutan, berarti barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.
Ketakutan
itu mengandung hukuman, oleh sebab itu, biarlah oleh karena kasih kita berani
menghadap takhta kasih karunia, berani menunjukkan diri di hadapan Tuhan,
berani mengakui segala kekurangan dan kelemahan.
Kalau
seseorang tidak berani menghadap takhta kasih karunia lewat ibadah dan
pelayanan berarti kasih Allah tidak sempurna di dalam dirinya, dan itu
mengandung hukuman.
3.
Mereka telanjang
= tidak hidup/tidak memiliki kebenaran.
Kalau
seseorang tidak memiliki kebenaran, maka ia adalah orang yang paling berani
menghalalkan segala cara dan tidak segan-segan untuk berbuat dosa.
Kemudian,
di dalam dirinya tidak ada lagi alarm, tidak memiliki hati nurani. Kalau
seseorang masih memiliki hati nurani, maka ia memiliki perasaan untuk tidak
terlanjur-lanjur dalam dosa.
Inilah pelanggaran yang dilakukan oleh Adam dan Hawa, dan
dosa itu telah menjalar ke dalam dunia.
Akibatnya.
Yang pertama.
Kejadian 3: 12-13
(3:11) Firman-Nya:
"Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah
engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?"
(3:12) Manusia itu
menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari
buah pohon itu kepadaku, maka kumakan."
(3:13) Kemudian
berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: "Apakah yang telah
kauperbuat ini?" Jawab perempuan itu: "Ular itu yang memperdayakan
aku, maka kumakan."
Di sini kita melihat bahwa Adam dan Hawa saling
mempersalahkan, saling menuduh dan saling membela.
Kehidupan yang semacam ini sangat sukar untuk mengakui
kelemahan, mengakui bahwa Tuhan yang benar.
Yang kedua.
Kejadian 3: 15
(3:15) Aku akan
mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan
keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan
meremukkan tumitnya."
Terjadi permusuhan antara perempuan dengan ular.
Perempuan adalah gambaran dari gereja Tuhan, sedangkan
ular adalah gambaran dari Iblis/Setan.
Jadi, permusuhan antara perempuan dengan ular adalah
kekal/abadi.
Dimulai dari Adam dan Hawa kepada ular, juga keturunan
perempuan itu kepada ular untuk selama-lamanya.
Perlu saya sampaikan; Iblis adalah musuh abadi, maka
tidak boleh kompromi dengan Iblis & Setan.
Banyak orang yang tidak mengerti firman Tuhan, setiap
kali melewati kuburan yang disebut angker, maka disarankan untuk permisi. Kalau
kita permisi kepada setan, berarti kompromi dengan Setan.
Seharusnya yang benar adalah kita kompromi kepada Tuhan,
kasih, kebenaran dan Roh-Nya, bukan kepada Setan.
Sekarang kita lihat...
Hukuman kepada
perempuan itu.
Kejadian 3: 16
(3:16) Firman-Nya
kepada perempuan itu: "Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat
sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun
engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu."
Selanjutnya hukuman kepada perempuan itu adalah; susah
payah sewaktu mengandung, bahkan susah payah itu sangat banyak. Tidak berhenti
sampai di situ, dia akan kesakitan saat melahirkan anak.
Hukuman kepada Adam.
Kejadian 3: 17
(3:17) Lalu firman-Nya
kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan
memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari
padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah
engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu:
Terkutuklah tanah oleh karena dosa Adam, sehingga Adam
bersusah payah mencari rezekinya dari tanah seumur hidupnya.
Sampai pada malam ini, kita dipelihara oleh Tuhan, semua
karena kemurahan Tuhan, Tuhan cukupkan apa yang kita makan, minum, pakai, Tuhan
memberikan kita kesempatan untuk menghadap takhta kasih karunia lewat ketekunan
dalam 3 macam ibadah utama, itu menunjukkan kepada kita bahwa sesungguhnya
Tuhan mau melepaskan kita dari kutuk dosa, kita tidak bersusah payah untuk
mencari rezeki.
Makanan rohani kita adalah firman Allah. Biarlah kiranya
kita setia untuk menghadap takhta kasih karunia, supaya kita dimudahkan untuk
memperoleh segala kasih karunia, dengan kata lain terlepas dari kutuk dosa.
Bukti tanah terkutuk.
Kejadian 3: 18
(3:18) semak duri
dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di
padang akan menjadi makananmu;
Semak duri & rumput duri yang dihasilkan tanah itu,
artinya; suka menyakiti hati dan perasaan orang lain.
Selanjutnya, tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi
makanan = makan makanan liar à kebenaran dari diri sendiri dan kebenaran dari hukum
Taurat (kebenaran dibalas kebenaran, kejahatan dibalas kejahatan?)
Kejadian 3: 19
(3:19) dengan
berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi
tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan
kembali menjadi debu."
Sampai akhirnya, dengan berpeluh mencari makanan.
Ketika Adam dan Hawa berada di taman Eden, mereka tidak
perlu berpeluh untuk mencari makanan, tetapi karena maut telah menjalar, maka
kita harus berpeluh untuk mencari makanan, artinya kita harus berjuang, dan
berkorban sampai kita memiliki kebenaran.
Sesungguhnya, sebelum Adam dan hawa jatuh dalam dosa,
mereka tidak perlu berpeluh untuk mencari makanan.
Penyebab terjadinya
dosa.
Kejadian 3: 17
(3:17) Lalu firman-Nya
kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu
dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan
dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah
engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu:
Jadi, dosa itu terjadi karena Adam mendengarkan perkataan
isterinya, artinya Adam tidak menempatkan Kristus sebagai Kepala.
Kalau saja Adam menempatkan Kristus sebagai kepala, maka
ia tidak akan mendengarkan suara asing.
Akhirnya ...
Kejadian 3: 23
(3:23) Lalu TUHAN
Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia
diambil.
Pendeknya, setelah Adam dan hawa jatuh dalam dosa, mereka
kehilangan kemuliaan Allah, berarti tidak berkuasa atas; burung-burung diudara, ikan-ikan dilaut, binatang melata yang merayap
dibumi karena mereka telah kehilangan kemuliaan Allah, selanjutnya, mereka
harus menanggung penderitaan dan
akhirnya mereka diusir dari taman Eden.
Jalan keluarnya.
1 Korintus 15: 20-22
(15:20) Tetapi yang
benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai
yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal.
(15:21) Sebab sama
seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang
mati datang karena satu orang manusia.
(15:22) Karena sama
seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua
orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus.
Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati sebagai
yang sulung dari antara orang-orang yang telah meninggal, demikian pula setiap
orang akan dihidupkan kembali di dalam persekutuan dengan Kristus, maksudnya;
persekutuan di dalam kematian dan kebangkitan-Nya.
Mari kita lihat
persekutuan dengan Kristus.
Roma 6: 5-9
(6:5) Sebab jika kita
telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi
satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya.
(6:6) Karena kita
tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita
hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa.
(6:7) Sebab siapa yang
telah mati, ia telah bebas dari dosa.
(6:8) Jadi jika kita
telah mati dengan Kristus, kita percaya, bahwa kita akan hidup juga dengan Dia.
(6:9) Karena kita
tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, tidak mati
lagi: maut tidak berkuasa lagi atas Dia.
Kalau kita satu dalam persekutuan-Nya, artinya satu dengan
kematian dan kebangkitan-Nya, maka kita hidup di dalam hidup yang baru, dan
maut telah dikalahkan.
Kalau kita satu dengan kebangkitan-Nya; kita hidup dalam
hidup yang baru, maut tidak berkuasa lagi.
Roma 6: 11
(6:11) Demikianlah
hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup
bagi Allah dalam Kristus Yesus.
Demikianlah hendaknya saya dan saudara memandang kematian
dan kebangkitan Yesus Kristus.
Biarlah kita memandang kematian dan kebangkitan Yesus
Kristus, bersekutu dengan Kristus dalam kematian dan kebangkitan-Nya.
Demikianlah kita mati terhadap dosa dan hidup bagi Allah
dalam Kristus Yesus.
Roma 6: 12
(6:12) Sebab itu
hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu
jangan lagi menuruti keinginannya.
Oleh karena kuasa kematian dan kebangkitan, dosa tidak
berkuasa lagi, dan kita hidup dalam hidup yang baru.
Biarlah kita masuk dalam persekutuan dalam kematian dan
kebangkitan Yesus Kristus.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA
MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment