IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 20 FEBRUARI 2015
“DARI KITAB MALEAKHI”
Subtema: ORANG
FASIK/ORANG YANG TIDAK BERIBADAH
Shalom.
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih
Kristus, dengan kasih sayang dan kasih setia Tuhan yang abadi.
Kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Pendalaman Alkitab
disertai perjamuan suci, semua karena kemurahan hati Tuhan.
Kita kembali memperhatikan firman penggembalaan dari KITAB
MALEAKHI.
Maleakhi 3: 18
(3:18) Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan
orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang
tidak beribadah kepada-Nya.
Kita dapat melihat perbedaan antara orang benar dan orang
fasik, antara orang yang beribadah kepadanya dan orang yang tidak beribadah
kepadanya.
Orang benar = orang yang beribadah kepada-Nya.
Orang fasik = orang yang tidak beribadah kepada-Nya.
Itu akan terlihat dengan jelas, seperti yang tertulis
pada ayat 17: menjadi harta kesayangan Tuhan pada hari yang Tuhan siapkan,
yaitu mereka yang melayani dalam kesucian.
Sampai pada hari ini, Tuhan tidak pernah tertidur, tidak
pernah terlelap, sebab sampai hari ini Tuhan tidak berhenti bekerja, ia sedang
menyediakan tempat sebanyak orang yang mendapatkan keselamatan.
Biarlah kita senantiasa berpegang teguh pada pengajaran
mempelai, setia sampai akhir, tergembala dengan baik dalam kandang
penggembalaan dengan setia, sebagaimana sidang jemaat di Filadelfia.
Yosua 24: 15
(24:15) Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN,
pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya
nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang
negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah
kepada TUHAN!"
Yosua dan seisi rumahnya beribadah kepada Tuhan, tidak
kepada allah yang di seberang sungai Efrat, tidak kepada allah orang Amori.
Yosua 24: 13-14
(24:13) Demikianlah Kuberikan kepadamu negeri yang kamu peroleh tanpa
bersusah-susah dan kota-kota yang tidak kamu dirikan, tetapi kamulah yang diam
di dalamnya; juga kebun-kebun anggur dan kebun-kebun zaitun yang tidak kamu
tanami, kamulah yang makan hasilnya.
(24:14) Oleh sebab itu, takutlah akan TUHAN dan beribadahlah
kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan setia. Jauhkanlah allah yang kepadanya
nenek moyangmu telah beribadah di seberang sungai Efrat dan di Mesir, dan
beribadahlah kepada TUHAN.
Orang yang beribadah takut akan Tuhan, dan beribadah
kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan setia, menjauhkan diri dari allah asing,
yang di seberang sungai Efrat dan di Mesir.
Menyembah berhala, berarti menyembah kepada
kesibukan-kesibukan yang ada di dunia, seperti bangsa Israel sibuk karena
diperbudak pekerjaan, juga menyembah allah orang Moab, Baal Asytoret.
Oleh karena pertolongan Tuhan, kita dilepaskan dari
kesibukan, sehingga kita dapat beribadah kepada Allah dengan tulus ikhlas.
Keuntungan beribadah:
-
Kuberikan kepadamu negeri yang kamu peroleh tanpa bersusah-susah
-
dan kota-kota yang tidak kamu dirikan,
-
juga kebun-kebun anggur dan kebun-kebun zaitun yang tidak kamu tanami,
kamulah yang makan hasilnya.
Berarti, orang yang beribadah kepada Tuhan menikmati
segala kemurahan Tuhan. Orang benar hidup oleh iman = hidup oleh karena kasih
karunia dan kemurahan Tuhan.
Itulah perbedaan antara orang benar dan orang fasik,
antara orang yang beribadah dan orang yang tidak beribadah kepada Allah.
Saya juga merasakan perbedaan ketika beribadah kepada
Tuhan dan sebelum beribadah kepada Tuhan, hidup saya sekarang hidup hanya oleh
karena iman saja, bukan karena hasil usaha, bukan karena kekuatan, gagah, hebat
saya.
Sekarang kita akan melihat;
Perbedaan antara ORANG YANG BERIBADAH dengan ORANG YANG
TIDAK BERIBADAH (antara orang benar dengan orang fasik).
Yang dikaitkan dengan NABAL dan ABIGAIL.
1 Samuel 25: 2-3
(25:2) Ketika itu ada seorang laki-laki di Maon, yang mempunyai perusahaan
di Karmel. Orang itu sangat kaya: ia mempunyai tiga ribu ekor domba dan seribu
ekor kambing. Ia ada di Karmel pada pengguntingan bulu domba-dombanya.
(25:3) Nama orang itu Nabal dan nama isterinya Abigail.
Perempuan itu bijak dan cantik, tetapi laki-laki itu kasar dan jahat
kelakuannya. Ia seorang keturunan Kaleb.
Mari kita lihat; NABAL dan ABIGAIL, isterinya.
Tabiat Nabal: kasar dan jahat = fasik, gambaran orang
yang tidak beribadah.
Tabiat Abigail: bijak dan cantik = benar, gambaran orang
yang beribadah.
Keterangan: NABAL.
Nabal adalah orang yang kasar dan jahat kelakuannya =
fasik = orang yang tidak menghargai ibadah dan pelayanan.
1 Samuel 25: 7-9
(25:7) Baru-baru ini aku mendengar bahwa engkau mengadakan pengguntingan
bulu domba. Adapun gembala-gembalamu yang ada dengan kami, tidak kami ganggu
dan tidak ada sesuatu yang hilang dari pada mereka selama mereka ada di Karmel.
(25:8) Tanyakanlah kepada orang-orangmu, mereka tentu akan memberitahukan
kepadamu. Sebab itu biarlah orang-orang ini mendapat belas kasihanmu; bukankah
kami ini datang pada hari raya? Berikanlah kepada hamba-hambamu ini dan kepada
anakmu Daud apa yang ada padamu."
(25:9) Ketika orang-orang Daud sampai ke sana, berkatalah mereka kepada
Nabal atas nama Daud tepat seperti yang dikatakan kepada mereka, kemudian
mereka menanti.
10 utusan Daud menyampaikan salam kepada Nabal pada hari
raya, pengguntingan bulu domba. Nabal adalah orang yang sangat kaya, memiliki
3000 ekor domba dan 1000 ekor kambing.
Sekarang kita lihat JAWABAN NABAL atas salam dari Daud.
1 Samuel 25: 10-11
(25:10) Tetapi Nabal menjawab anak buah Daud itu, katanya: "Siapakah
Daud? Siapakah anak Isai itu? Pada waktu sekarang ini ada banyak
hamba-hamba yang lari dari tuannya.
(25:11) Masakan aku mengambil rotiku, air minumku dan hewan
bantaian yang kubantai bagi orang-orang pengguntingku untuk memberikannya
kepada orang-orang yang aku tidak tahu dari mana mereka datang?"
Nabal mengecilkan Daud = mengecilkan ibadah dan
pelayanan.
Sebagai anak Tuhan, saya kira tidak salah menghormati
gembala. Kalau atasan yang di dunia saja kita hormati, maka gembala pun perlu
kita hormati, sebab Yesus adalah gembala Agung, dan Yesus mengutus
gembala-gembala kecil dalam setiap kandang penggembalaan.
Kalau sidang jemaat menghormati gembalanya, itu cerminan
bahwa ia menghargai ibadah dan pelayanan. Dahulu kita tidak mengerti hal
demikian, sekarang kita semakin diberi pengertian.
Mazmur 78: 70-72
(78:70) dipilih-Nya Daud, hamba-Nya, diambil-Nya dia dari antara
kandang-kandang kambing domba;
(78:71) dari tempat domba-domba yang menyusui didatangkan-Nya dia, untuk
menggembalakan Yakub, umat-Nya, dan Israel, milik-Nya sendiri.
(78:72) Ia menggembalakan mereka dengan ketulusan hatinya, dan menuntun
mereka dengan kecakapan tangannya.
Tuhan memilih Daud untuk menggembalakan umat Israel,
kawanan domba Allah, karena Tuhan melihat bahwa Daud adalah seorang yang tulus
hati.
Itu sebabnya Tuhan memilih Daud untuk menggembalakan umat
Israel, kawanan domba Allah, dan itu terbukti ketika Daud menghadapi Goliat, Saul
mengecilkan Daud, tetapi Daud menceritakan pengalamannya sebagai seorang
gembala yang baik, apabila datang singa dan beruang, ia mengejarnya,
menghajarnya dan membunuhnya, itulah pekerjaan seorang gembala, itu sebabnya
Tuhan tidak salah memilih Daud untuk menggembalakan kawanan domba.
Inilah dasar saya mengatakan: mengecilkan Daud berarti
mengecilkan ibadah dan pelayanan.
1 Samuel 25: 14-16
(25:14) Tetapi kepada Abigail, isteri Nabal, telah diberitahukan oleh salah
seorang bujangnya, katanya: "Ketahuilah, Daud menyuruh orang dari padang
gurun untuk memberi salam kepada tuan kita, tetapi ia memaki-maki mereka.
(25:15) Padahal orang-orang itu sangat baik kepada kami; mereka tidak
mengganggu kami dan kami tidak kehilangan apa-apa selama kami
lalu-lalang di dekat mereka, ketika kami ada di ladang.
(25:16) Mereka seperti pagar tembok sekeliling kami siang malam,
selama kami menggembalakan domba-domba di dekat mereka.
Ketika Daud berada di Karmel, seluruh milik Nabal tidak
ada kehilangan apa-apa, karena Daud dan pengikut-pengikutnya seperti tembok
sekeliling, jadi ada pemeliharaan dan pembelaan terhadap kawanan domba yang
digembalakan oleh orang-orang Nabal.
Pendeknya; Nabal tidak mengerti tentang ibadah dan
pelayanan karena kefasikannya.
Mazmur 10: 4
(10:4) Kata orang fasik itu dengan batang hidungnya ke atas: "Allah
tidak akan menuntut! Tidak ada Allah!", itulah seluruh
pikirannya.
Seluruh pemikiran dari orang fasik:
-
Allah tidak akan menuntut
-
Tidak ada Allah
Itulah seluruh pemikiran dari orang fasik, yang adalah
gambaran dari orang-orang yang tidak beribadah dan melayani Tuhan.
Orang fasik berkata disertai dengan batang hidungnya ke
atas à kesombongan & keangkuhan.
Mazmur 10: 2-3
(10:2) Karena congkak orang fasik giat memburu orang yang tertindas; mereka
terjebak dalam tipu daya yang mereka rancangkan.
(10:3) Karena orang fasik memuji-muji keinginan hatinya, dan orang yang loba
mengutuki dan menista TUHAN.
Orang fasik memuji keinginan hatinya, kemudian mereka
juga loba (tamak, serakah, cinta akan uang), itu sebabnya mereka mengutuki dan
menista Tuhan = mengecilkan ibadah dan pelayanan.
1 Korintus 6: 9-10
(6:9) Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan
mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah
berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit,
(6:10) pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak
akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
Di antara orang yang tidak mendapat bagian dalam kerajaan
Allah, salah satunya adalah ORANG KIKIR/cinta akan uang, loba.
Siapakah orang kikir? Ialah orang yang loba, tamak,
serakah, cinta akan uang.
1 Samuel 25: 25
(25:25) Janganlah kiranya tuanku
mengindahkan Nabal, orang yang dursila itu, sebab seperti namanya
demikianlah ia: Nabal namanya dan bebal orangnya. Tetapi aku, hambamu
ini, tidak melihat orang-orang yang tuanku suruh.
Ciri-ciri tidak beribadah kepada Tuhan (orang fasik)
Yang pertama: IA ADALAH ORANG DURSILA.
1 Samuel 25: 17
(25:17) Oleh sebab itu, pikirkanlah dan pertimbangkanlah apa yang harus
kauperbuat, sebab telah diputuskan bahwa celaka akan didatangkan kepada tuan
kita dan kepada seisi rumahnya, dan ia seorang yang dursila, sehingga orang
tidak dapat berbicara dengan dia."
Orang tidak dapat berbicara kepada dia (Nabal), itulah
yang disebut orang dursila = tidak dengar-dengaran.
Orang yang tidak dengar-dengaran, menolak ajaran, didikan
dan nasihat firman.
Kalau orang tidak dapat berbicara kepadanya, berarti dia
menginginkan sebagai mulut/pembicara dan orang lain yang akan mendengarkan/telinga.
Kalau roh itu ada di antara kita, jangan dibiarkan, melainkan
segera ditolak, selanjutnya belajarlah menempatkan diri di hadapan Tuhan supaya
kita tertolong karena menjadi pribadi yang dengar-dengaran.
Mari kita lihat lebih jauh mengenai; ORANG DURSILA.
Yang dikaitkan dengan anak-anak lelaki imam Eli.
1 Samuel 2: 12
(2:12) Adapun anak-anak lelaki Eli adalah orang-orang dursila; mereka
tidak mengindahkan TUHAN,
Orang dursila, seperti kedua anak imam Eli; tidak
mengindahkan Tuhan, menolak untuk diajar, menolak untuk dididik, menolak untuk
dinasihati.
Sehingga kalau menolak ajaran, didikan, nasihat firman
Tuhan, itu akan merugikan diri sendiri, banyak perbuatan yang tidak menyenangkan
hati Tuhan.
Mengapa banyak sekali persoalan, mengapa suasana/keadaan
menjadi tidak kondusif? Salah satunya karena tidak mengindahkan Tuhan, menolak
ajaran, didikan, nasihat firman Tuhan, sehingga merugikan diri sendiri
tentunya.
1 Samuel 2: 13-14
(2:13) ataupun batas hak para imam terhadap bangsa itu. Setiap
kali seseorang mempersembahkan korban sembelihan, sementara daging itu
dimasak, datanglah bujang imam membawa garpu bergigi tiga di tangannya
(2:14) dan dicucukkannya ke dalam bejana atau ke dalam kuali atau ke dalam
belanga atau ke dalam periuk. Segala yang ditarik dengan garpu itu ke atas,
diambil imam itu untuk dirinya sendiri. Demikianlah mereka memperlakukan semua
orang Israel yang datang ke sana, ke Silo.
Di sini kita melihat; Hofni dan Pinehas TIDAK MENGHARGAI
KORBAN SEMBELIHAN yang dipersembahkan umat Israel kepada Tuhan di atas mezbah.
Setiap kali umat Israel mempersembahkan korban di atas
mezbah, kedua anak imam Eli segera mencucukkannya dengan garpu bergigi tiga, sehingga
mereka melebihi batas hak para imam.
Garpu bergigi tiga à tubuh, jiwa dan roh, dari pada anak-anak imam Eli dikuasai oleh daging dan
segala hawa nafsunya.
Inilah orang dursila, seringkali melewati batas haknya.
Ketika Rasul Paulus melayani Tuhan, dia melayani sesuai
dengan hak, batas patok yang ditentukan kepadanya, sehingga tidak menyalahi
aturan pelayanannya di hadapan Tuhan dan tidak menyakiti sesama pelayan Tuhan.
Kalau sidang jemaat melampaui batas hak seorang gembala,
betapa sakitnya hati Tuhan.
Mazmur 51: 19
(51:19) Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang
patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
Korban sembelihan kepada Allah: jiwa yang hancur, hati
yang patah dan remuk, berarti kalau tidak menjadi korban sembelihan; orang lain
menjadi korban, sampai menyakiti hati orang lain dan melukai hati Tuhan.
Ironisnya lagi ...
1 Samuel 2: 15-16
(2:15) Bahkan sebelum lemaknya dibakar, bujang imam itu datang, lalu
berkata kepada orang yang mempersembahkan korban itu: "Berikanlah daging
kepada imam untuk dipanggang, sebab ia tidak mau menerima dari padamu daging
yang dimasak, hanya yang mentah saja."
(2:16) Apabila orang itu menjawabnya: "Bukankah lemak itu harus
dibakar dahulu, kemudian barulah ambil bagimu sesuka hatimu," maka
berkatalah ia kepada orang itu: "Sekarang juga harus kauberikan, kalau
tidak, aku akan mengambilnya dengan kekerasan."
Ironisnya, sebelum lemak dari korban sembelihan itu
dibakar, kedua anak imam Eli itu mengambil daging yang akan dipersembahkan di
atas mezbah.
Imamat 3: 16
(3:16) Imam harus membakar semuanya itu di atas mezbah sebagai santapan
berupa korban api-apian menjadi bau yang menyenangkan. Segala lemak adalah
kepunyaan TUHAN.
Segala lemak adalah kepunyaan Tuhan, tetapi anak-anak
imam Eli mengambil korban sembelihan yang dipersembahkan di atas mezbah,
sebelum lemak itu dibakar.
Dari sini kita dapat mengambil kesimpulan, bahwa
anak-anak imam Eli adalah orang-orang dursila.
Kalau mereka taat dengar-dengaran, pastilah mereka bukan
orang-orang dursila, mereka akan mengindahkan Tuhan.
Mazmur 63: 6
(63:6) Seperti dengan lemak dan sumsum jiwaku dikenyangkan, dan
dengan bibir yang bersorak-sorai mulutku memuji-muji.
Bibir bersorak-sorai, mulut memuji-muji Tuhan, itulah
lemak, yang menjadi milik-Nya Tuhan.
Oleh sebab itu saya selalu menghimbau, ketika beribadah;
bernyanyilah sungguh-sungguh, memuji Tuhanlah sungguh-sungguh. Apa yang baik
bagi Tuhan, lakukanlah dengan segenap hati.
Sebaliknya, kalau bibir dan mulut tidak memuji Tuhan,
berarti mengambil lemak yang harusnya dipersembahkan kepada Tuhan, dan
sesungguhnya lemak itu harus dibakar, supaya menghasilkan minyak.
Puncak kedursilaan anak-anak imam Eli.
1 Samuel 2: 22
(2:22) Eli telah sangat tua. Apabila didengarnya segala sesuatu yang
dilakukan anak-anaknya terhadap semua orang Israel dan bahwa mereka itu tidur
dengan perempuan-perempuan yang melayani di depan pintu Kemah Pertemuan,
Anak-anak imam Eli tidur dengan perempuan-perempuan yang
melayani di depan pintu Kemah Pertemuan = berzinah/dikuasai roh najis.
Karena tidak mengindahkan Tuhan dan menolak nasihat
firman Tuhan, maka kejahatan dari anak-anak imam Eli memuncak sampai pada
perzinahan.
Mungkin saja kita tidak berzinah secara lahiriah, tetapi
dalam injil Matius 5 dengan jelas dikatakan,
memandang seorang perempuan dan
menginginkannya dalam hati, itu juga perzinahan.
1 Samuel 2: 23-24
(2:23) berkatalah ia kepada mereka: "Mengapa kamu melakukan hal-hal
yang begitu, sehingga kudengar dari segenap bangsa ini tentang
perbuatan-perbuatanmu yang jahat itu?
(2:24) Janganlah begitu, anak-anakku. Bukan kabar baik yang kudengar itu
bahwa kamu menyebabkan umat TUHAN melakukan pelanggaran.
Sesungguhnya imam Eli memberi nasihat & ajaran kepada
kedua anaknya, walaupun nasihat & ajaran itu tidak terlalu tegas, namun
mereka tidak menghiraukan ajaran imam Eli sehingga tidak menjadi teladan bagi umat
Israel, sehingga umat Tuhan melakukan pelanggaran oleh karena Hofni dan
Pinehas.
Dan kita semua kiranya memperhatikan hal ini, supaya
orang tidak turut terpengaruh dengan hal yang buruk.
1 Samuel 2: 25
(2:25) Jika seseorang berdosa terhadap seorang yang lain, maka Allah yang
akan mengadili; tetapi jika seseorang berdosa terhadap TUHAN, siapakah yang
menjadi perantara baginya?" Tetapi tidaklah didengarkan mereka
perkataan ayahnya itu, sebab TUHAN hendak mematikan mereka.
Kalau kita berdosa, melakukan kesalahan kepada sesama,
maka Tuhan akan mengadili, bahkan memberi pengampunan dengan syarat; jangan
diulangi lagi.
Namun jika seseorang melayani dengan kedursilaan, dengan
sengaja berbuat zinah dan tidak menghargai korban sembelihan, maka ia berdosa
kepada Tuhan sebagai perantara yang memperdamaikan dosa manusia. Jadi,
bagaimana mungkin dosa itu dapat dihapuskan?
Tetapi kedua anak imam Eli tidak mendengarkan perkataan
imam Eli.
Kalau tetap mempertahankan diri sebagai orang dursila, pada
akhirnya akan berujung pada kematian, kebinasaan.
Barangkali sekarang ini seseorang belum dilemparkan ke
dalam api neraka oleh karena dosa seperti yang dilakukan kedua anak imam Eli,
Hofni dan Pinehas, tetapi sebelum mengalami kematian yang kedua di dalam api
neraka, sebetulnya ia sudah binasa.
Bandingkan dengan ORANG YANG MENGINDAHKAN NASIHAT.
Yohanes 10: 3-4
(10:3) Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan
suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan
menuntunnya ke luar.
(10:4) Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan
mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.
Kalau domba-domba tergembala dengan baik, maka 2 hal
terlihat dengan jelas;
1.
Mendengarkan suara gembala =
dengar-dengaran = mendengarkan nasihat firman penggembalaan.
Bukti
domba-domba mendengarkan suara firman penggembalaan: “ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya” = dikenal
luar dalam, kemudian “menuntunnya ke luar”
= mudah sekali diarahkan.
2.
Domba-domba mengikuti gembala =
mengikuti firman penggembalaan.
Matius 16: 24
(16:24) Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya:
"Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul
salibnya dan mengikut Aku.
Syarat mengikut
Tuhan:
-
Menyangkal dirinya = tidak bermegah,
berarti tidak merasa diri bisa, tidak merasa diri mampu, tidak merasa diri
suci, lebih baik, lebih hebat dari orang lain.
-
Memikul salibnya = memikul tanggung jawab yang
Tuhan percayakan di atas pundak.
Tanggung jawab
yang harus kita pikul di hadapan Tuhan, salah satunya adalah ibadah dan
pelayanan, berarti tekun dalam 3 macam ibadah utama, sungguh-sungguh giat
melayani Tuhan.
Kalau kita
kaitkan dengan 10 hukum Allah dalam 2 loh batu, maka tanggung jawab yang harus
kita pikul adalah ibadah dan pelayanan = kasih kepada Tuhan = hormat kepada
Tuhan.
Kemudian hormat
kepada orang tua = kasih kepada sesama.
Sebagai anak,
memang harus hormat kepada orangtua, maka orangtua pun tidak terlukai hatinya.
Kita mempunyai
orang tua yang harus dihormati di bumi ini, yaitu; bapa jasmani, bapa rohani,
inilah seluruh tanggung jawab yang harus kita pikul di atas pundak.
Dahulu sebelum
terpanggil menjadi hamba Tuhan, saya seringkali melukai hati orang tua saya,
sehingga tidak sanggup mengasihi sesama.
Tergembala dengan baik dalam satu kandang penggembalaan
adalah gambaran dari orang yang beribadah kepada Tuhan = orang benar.
Ciri-ciri tidak beribadah kepada Tuhan (orang fasik)
Yang kedua: NABAL NAMANYA DAN BEBAL ORANGNYA.
Berarti sifat tabiatnya sesuai dengan namanya.
Amsal 17: 7, 12
(17:7) Orang bebal tidak layak mengucapkan kata-kata yang bagus, apalagi
orang mulia mengucapkan kata-kata dusta.
(17:12) Lebih baik berjumpa dengan beruang betina yang kehilangan anak,
dari pada dengan orang bebal dengan kebodohannya.
Lebih baik berjumpa dengan beruang betina yang kehilangan
anaknya, dari pada dengan orang bebal dengan kebodohannya, berarti orang bebal
lebih mengerikan dari pada seekor binatang buas yang sedang kehilangan anaknya.
Mazmur 14: 1
(14:1) Untuk pemimpin biduan. Dari Daud. Orang bebal berkata dalam hatinya:
"Tidak ada Allah." Busuk dan jijik perbuatan mereka,
tidak ada yang berbuat baik.
Kesimpulannya: orang bebal = orang bodoh, berarti
kebebalan itu merupakan kebodohan.
Oleh karena kebodohan itu:
-
Orang bebal berkata dalam hatinya: "Tidak ada Allah" sama dengan menunjukkan kebodohannya.
Amsal 15: 2
(15:2) Lidah orang bijak mengeluarkan pengetahuan, tetapi
mulut orang bebal mencurahkan kebodohan.
Mulut orang
bebal mencurahkan/menunjukkan kebodohannya.
Berarti, dapat
kita simpulkan; kalau orang bebal berbicara, ia tidak tahu apa yang
diucapkannya, sehingga tanpa ia sadari ia telah menunjukkan segala
kebodohan-kebodohan dirinya.
-
Busuk dan jijik perbuatan mereka.
Mazmur 53: 2
(53:2) Orang bebal berkata dalam hatinya: "Tidak ada
Allah!" Busuk dan jijik kecurangan mereka, tidak ada yang berbuat baik.
Perbuatan dari
orang bebal itu adalah kecurangan mereka.
Mari kita lihat KEBEBALAN yang dikaitkan dengan BANGSA
ISRAEL.
Ulangan 32: 5-6
(32:5) Berlaku busuk terhadap Dia, mereka yang bukan lagi anak-anak-Nya,
yang merupakan noda, suatu angkatan yang bengkok dan belat-belit.
(32:6) Demikianlah engkau mengadakan pembalasan terhadap TUHAN, hai bangsa
yang bebal dan tidak bijaksana? Bukankah Ia Bapamu yang mencipta engkau,
yang menjadikan dan menegakkan engkau?
Bangsa Israel adalah bangsa yang bebal dan tidak
bijaksana sehingga mereka digambarkan suatu angkatan yang bengkok dan belat
belit.
Sekarang pertanyaannya: APA YANG MENYEBABKAN BANGSA
ISRAEL BEBAL, sehingga disebut SUATU ANGKATAN YANG BENGKOK & BELAT-BELIT?
Ulangan 32: 10-12, 21
(32:10) Didapati-Nya dia di suatu negeri, di padang gurun, di tengah-tengah
ketandusan dan auman padang belantara. Dikelilingi-Nya dia dan diawasi-Nya,
dijaga-Nya sebagai biji mata-Nya.
(32:11) Laksana rajawali menggoyangbangkitkan isi sarangnya,
melayang-layang di atas anak-anaknya, mengembangkan sayapnya, menampung seekor,
dan mendukungnya di atas kepaknya,
(32:12) demikianlah TUHAN sendiri menuntun dia, dan tidak ada allah asing
menyertai dia.
(32:21) Mereka membangkitkan cemburu-Ku dengan yang bukan Allah, mereka
menimbulkan sakit hati-Ku dengan berhala mereka. Sebab itu Aku akan
membangkitkan cemburu mereka dengan yang bukan umat, dan akan menyakiti hati
mereka dengan bangsa yang bebal.
Kebebalan bangsa Israel adalah membangkitkan cemburu Tuhan
karena mereka menyembah berhala, allah asing.
Sementara Tuhan yang menciptakan manusia, membebaskan
bangsa Israel dari Mesir, kemudian di padang gurun mereka dilepaskan dari
tengah-tengah ketandusan dan auman padang belantara, laksana rajawali menggoyangbangkitkan isi sarangnya, melayang-layang di
atas anak-anaknya, mengembangkan sayapnya, menampung seekor, dan mendukungnya
di atas kepaknya.
1.
Nenek moyang bangsa Israel telah
dilepaskan dari Mesir oleh darah anak domba paskah, kemudian mereka dituntun,
dipimpin di padang gurun.
2.
Laksana rajawali menggoyangbangkitkan isi sarangnya, melayang-layang di
atas anak-anaknya, mengembangkan sayapnya, menampung seekor, dan mendukungnya
di atas kepaknya, ini gambaran dari kuasa kematian
& kebangkitan Yesus Kristus untuk mendukung bangsa Israel di padang gurun.
Tuhan itu baik & bangsa Israel sesungguhnya tahu
karena mereka melihat segala apa yang telah diperbuat-Nya kepada mereka, tetapi
anehnya bangsa Israel tetap di dalam kebebalannya, mereka menyembah berhala
yang bukan Allah bangsa Israel.
Sikap yang ditunjukkan oleh bangsa Israel ini, persis
seperti Amsal 13: 16, “... orang bebal membeberkan kebodohan.”
Berhala artinya; segala sesuatu yang melebih dari Tuhan,
antara lain kekerasan hati, pekerjaan, isteri, suami, anak, orang tua, bahkan
perut, semuanya itu bisa menjadi berhala kalau semuanya melebihi dari Tuhan Yesus.
Dan orang bebal itu bengkok dan belat belit hatinya,
tidak bijaksana.
Kalau kita dapat beribadah melayani itu karena darah anak
domba paskah, selanjutnya kalau kita dapat berdiri tegak itu karena kematian
dan kebangkitan Yesus Kristus yang mendukung kita sampai hari ini.
Efesus 5: 15
(5:15) Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup,
janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif,
Oleh karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana seseorang
harus hidup di hadapan Tuhan, janganlah seperti orang bebal, tetapi jadilah
seperti orang arif dan bijaksana.
Ini merupakan nasihat firman yang harus diperhatikan,
jangan diabaikan.
Efesus 5: 16-18
(5:16) dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.
(5:17) Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya
kamu mengerti kehendak Tuhan.
(5:18) Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan
hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh,
Orang bebal = orang bodoh, dan oleh karena kebodohan
orang bebal itu, 2 hal terlihat;
-
Tidak berusaha untuk mengerti
kehendak Tuhan.
Artinya; tidak
memikul salibnya, menolak salib Kristus.
-
Mabuk oleh anggur à hawa nafsu dan keinginan daging.
Ada 15 tabiat daging,
sesuai dengan Galatia 5: 19-21
(5:19) Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan,
kecemaran, hawa nafsu,
(5:20) penyembahan berhala, sihir, perseteruan,
perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri
sendiri, percideraan, roh pemecah,
(5:21) kedengkian, kemabukan, pesta pora
dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu -- seperti yang telah
kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak
akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
1.
|
Percabulan
|
6.
|
Perseteruan
|
11.
|
Percideraan
|
2.
|
Kecemaran
|
7.
|
Perselisihan
|
12.
|
Roh pemecah
|
3.
|
Hawa nafsu
|
8.
|
Iri hati
|
13.
|
Kedengkian
|
4.
|
Penyembahan berhala
|
9.
|
Amarah
|
14.
|
Kemabukan
|
5.
|
Sihir
|
10.
|
Kepentingan diri sendiri
|
15.
|
Pesta pora
|
Roma 8: 5
(8:5) Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan
hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal
yang dari Roh.
Mereka yang
hidup menurut daging memikirkan hal-hal yang dari daging, untuk memuaskan hawa
nafsunya.
Sebaliknya,
mereka yang hidup menurut Roh memikirkan hal-hal yang dari Roh, yaitu
perkara-perkara di atas/sorgawi, itulah yang berkaitan dengan ibadah &
pelayanan kepada Tuhan.
1 Samuel 25: 36
(25:36) Sampailah Abigail kepada Nabal dan tampaklah, Nabal mengadakan
perjamuan di rumahnya, seperti perjamuan raja-raja. Nabal riang gembira dan
mabuk sekali. Sebab itu tidaklah diceriterakan perempuan itu sepatah kata pun
kepadanya, sampai fajar menyingsing.
Di sini kita melihat, bahwa Nabal mengadakan perjamuan di
rumahnya, seperti perjamuan raja-raja.
Nabal riang gembira dan mabuk sekali, ini menunjukkan
bahwa Nabal adalah manusia daging yang mencari kesenangan, kesukaan lewat hawa
nafsu daging.
Pendeknya; Nabal hidup menurut keinginan daging yang
hanya memikirkan hal-hal yang dari daging, tidak mengerti ibadah dan pelayanan,
itulah sebabnya di atas tadi telah dijelaskan bahwa Nabal betul-betul
mengecilkan Daud/mengecilkan ibadah & pelayanan.
Sementara Daud datang memberi salam kepada Nabal pada
waktu pengguntingan bulu domba = hari raya.
Amsal 14: 7-8
(14:7) Jauhilah orang bebal, karena pengetahuan tidak kaudapati dari
bibirnya.
(14:8) Mengerti jalannya sendiri adalah hikmat orang cerdik, tetapi orang
bebal ditipu oleh kebodohannya.
Orang bebal ditipu oleh kebodohannya, demikianlah dengan
Nabal, oleh karena kebodohannya, ia tidak menghargai ibadah & pelayanan.
Akibat tidak menghargai ibadah dan pelayanan.
1 Samuel 25: 12-13, 22
(25:12) Lalu orang-orang Daud itu berbalik pulang dan setelah sampai,
mereka memberitahukan kepadanya tepat seperti yang dikatakan kepada mereka.
(25:13) Kemudian berkatalah Daud kepada orang-orangnya: "Kamu
masing-masing, sandanglah pedang!" Lalu mereka masing-masing menyandang
pedangnya; Daud sendiri pun menyandang pedangnya. Sesudah itu kira-kira empat
ratus orang maju mengikuti Daud, sedang dua ratus orang tinggal menjaga
barang-barang.
(25:22) Beginilah kiranya Allah menghukum Daud, bahkan lebih lagi dari pada
itu, jika kutinggalkan hidup sampai pagi seorang laki-laki saja pun dari
semua yang ada padanya."
Akibat tidak menghargai ibadah & pelayanan adalah
semua laki-laki yang ada pada Nabal dibunuh, dibinasakan.
Itulah niat/rencana dari pada Daud, setelah dia
mendengarkan jawaban dari Nabal.
Apa arti rohaninya untuk kita sekarang?
1 Timotius 2: 10-11
(2:10) tetapi hendaklah ia berdandan dengan perbuatan baik, seperti yang
layak bagi perempuan yang beribadah.
(2:11) Seharusnyalah perempuan berdiam diri dan menerima ajaran dengan
patuh.
Perempuan hendaknya berdiam diri dan menerima ajaran
dengan patuh, itulah yang layak bagi perempuan yang beribadah.
Berarti, dari penjelasan ayat ini menunjukkan bahwa yang
menjadi imam adalah laki-laki.
Kesimpulannya; jikalau semua laki-laki termasuk Nabal
dibinasakan, artinya tanpa ibadah dan pelayanan = tidak ada lagi kelangsungan
hidup, tidak ada lagi masa depan yang cerah.
Justru lewat ibadah dan pelayanan ini, umat Tuhan/gereja
Tuhan dibawa masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, menjadi
mempelai wanita anak domba, sehingga kelak lewat pesta nikah Anak Domba, gereja
Tuhan yang disempurnakan akan bersanding dengan mempelai Pria Sorga, Yesus
Kristus (Wahyu 19: 6-10).
Perbedaan antara binatang & manusia adalah akal
budinya, diberi roh untuk menghidupkan akal budi.
Daging/tubuh itu mati, tetapi roh lah yang memberi hidup,
dan kita dihidupkan oleh Roh Tuhan karena kita melangsungkan ibadah dan
pelayanan. Sebaliknya, kalau kita jauh dari ibadah dan pelayanan, maka seseorang
akan menuruti keinginan daging = binatang.
1 Samuel 25: 37-38
(25:37) Tetapi pada waktu pagi, ketika sudah hilang mabuk Nabal itu,
diceriterakanlah kepadanya oleh isterinya segala perkara itu. Lalu terhentilah
jantungnya dalam dada dan ia membatu.
(25:38) Dan kira-kira sepuluh hari sesudah itu TUHAN memukul Nabal, sehingga
ia mati.
Setelah Abigail menceritakan semua perkara itu kepada
Nabal, 2 hal terjadi.
1. Berhentilah jantungnya
dalam dada
Artinya; tidak
ada lagi tanda darah.
Fungsi jantung:
untuk memompa darah/mengalirkan darah ke seluruh anggota-anggota tubuh melalui
sendi-sendi.
Oleh karena
darah Anak Domba Paskah, kita dibebaskan dan kita boleh beribadah melayani
Tuhan.
Ibadah dan
pelayanan adalah kelangsungan hidup kita, sendi-sendi hidup.
2. Ia membatu à kehidupan yang masih berada di
bawah hukum Taurat.
Hukum Taurat itu
tidak menyelamatkan, melainkan membinasakan, sebab hukum Taurat itu tidak berdaya
terhadap daging.
Membatu adalah
gambaran dari kekerasan hati seseorang = tanah yang berbatu-batu, yang tanahnya
tipis (Matius 13: 5, 20)
Sehingga, kira-kira
sepuluh hari sesudah itu TUHAN memukul Nabal, sehingga ia mati.
Inilah akhir hidup dari orang yang tidak beribadah kepada
Tuhan, akhir hidup orang fasik, dengan segala kedursilaan dan kebebalannya.
10 hari à 10 hukum Allah = kebenaran & keadilan Allah.
Dengan demikian, betapa Tuhan baik, tidak ada yang
tersembunyi di hadapan Tuhan, sebab Tuhan menunjukkan menyingkapkan segala yang
terselubung, menunjukkan kekurangan-kekurangan kita, & akhirnya kita dapat
melihat segala kekurangan itu, kemudian menyadarinya.
Dalam hal ini Tuhan sudah menyelesaikan masalah-masalah
yang sedang terjadi, yang kita alami = Tuhan menghapus segala air mata.
Saya & kita semua tidak dapat menyelami isi hati
Tuhan yang paling dalam, Tuhan menunjukkan segala sesuatunya kepada kita, Tuhan
koreksi ibadah & pelayanan kita.
Setelah seluruh perkara itu disampaikan oleh Abigail
kepada Nabal, yang pertama terjadi BERHENTILAH JANTUNGNYA. Kalau jantung
berhenti, berarti tidak ada lagi tanda darah. Darah anak domba paskah adalah
nafas hidup kita, biarlah itu mengalir dari ujung kepala sampai ujung kaki,
dalam seluruh sendi-sendi hidup rohani kita.
Kemudian Nabal MEMBATU, gambaran dari kehidupan yang
masih berada di bawah hukum Taurat & kekerasan hati. Kerugian jika tanah
itu berbatu-batu (tanahnya tipis) adalah ketika benih itu ditaburkan, ia segera
tumbuh tetapi tidak berakar, kerugiannya adalah; tidak sanggup menghadapi
sengsara salib, aniaya karena firman, sehingga ia segera mengundurkan diri.
Salib Kristus memberi keselamatan kepada saya dan
saudara, salib Kristus pertolongan yang sejati.
Jangan pertahankan kekerasan hati, jangan biarkan hati
membatu.
Malam hari ini Tuhan telah mencangkuli tanah hati kita &
membuang batu-batunya, selanjutnya bagian kita adalah mengesampingkan hati,
pikiran, perasaan yang tidak baik, jangan mempertahankannya lagi.
Mari kita menghargai ibadah & pelayanan supaya kita
benar di hadapan Tuhan. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA
MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment