IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 14 FEBRUARI 2015
Tema: STUDY
YUSUF (Kejadian 37: 1-36, Kejadian
39)
(seri 83)
Subtema: LADANG YANG DIBERKATI
Shalom!
Selamat malam,
salam sejahtera, salam dalam kasih
Kristus, dengan kasih sayang, kasih setia-Nya
yang abadi.
Oleh karena kemurahan hati Tuhan, kita kembali
dimungkinkan untuk melangsungkan ibadah kaum muda remaja.
Kita kembali memperhatikan PRIBADI YUSUF pada kitab Kejadian 39.
Kejadian 39: 5
(39:5) Sejak ia memberikan kuasa dalam rumahnya dan atas
segala miliknya kepada Yusuf, TUHAN memberkati rumah orang Mesir itu karena
Yusuf, sehingga berkat TUHAN ada atas segala miliknya, baik yang
di rumah maupun yang di ladang.
Tuhan memberkati rumah Potifar, orang Mesir itu karena
keberadaan Yusuf, sehingga berkat Tuhan ada atas segala milik Potifar, baik
yang di rumah maupun yang di ladang.
Jadi, rumah
dan ladang diberkati oleh karena
keberadaan Yusuf.
Yusuf juga dapat digambarkan seperti GUNUNG SION, sebab
di gunung Sion nama Tuhan ditegakkan dan disana Allah bertakhta, sehingga kalau
kita kaitkan dengan 2 Samuel 6, selama tabut Allah ada di rumah Obed-Edom selama
3 bulan, maka seisi rumah itu diberkati. Tabut Allah, berbicara tentang hadirat
Allah, takhta Allah.
Mari kita perhatikan; LADANG dan RUMAH yang DIBERKATI.
1 Korintus 3:
(3:9)
Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan
Allah.
Gereja Tuhan, anak-anak Tuhan, termasuk kaum muda remaja
adalah ladang Allah, bangunan Allah, rumah Tuhan.
Keterangan: LADANG YANG DIBERKATI.
1 Korintus 3: 6
(3:6) Aku menanam,
Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan.
Kegiatan di ladang Allah adalah menanam dan menyiram,
selanjutnya Tuhan yang memberi
pertumbuhan = ladang yang diberkati.
Namun ada satu hal/kegiatan yang masih kurang selain
menanam dan menyiram, mari kita perhatikan ...
Yesaya 5: 1-2
(5:1) Aku hendak menyanyikan nyanyian tentang kekasihku,
nyanyian kekasihku tentang kebun anggurnya: Kekasihku itu mempunyai kebun
anggur di lereng bukit yang subur.
(5:2) Ia mencangkulnya
dan membuang batu-batunya, dan menanaminya dengan pokok anggur
pilihan; ia mendirikan sebuah menara jaga di tengah-tengahnya dan menggali
lobang tempat memeras anggur; lalu dinantinya supaya kebun itu menghasilkan
buah anggur yang baik, tetapi yang dihasilkannya ialah buah anggur yang asam.
Kegiatan yang lain di ladang adalah mencangkul ladang
tersebut dan membuang batu-batunya supaya menjadi ladang yang subur.
Jadi, langkah/kegiatan yang pertama di ladang Allah
adalah; MENCANGKUL dan membuang batu-batunya, kemudian MENANAM/menabur benih,
lalu MENYIRAMI, selanjutnya bagian Tuhan adalah memberi pertumbuhan.
Matius 13: 5-6
(13:5) Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang
tidak banyak tanahnya, lalu benih itu pun segera tumbuh, karena tanahnya tipis.
(13:6) Tetapi sesudah matahari terbit, layulah
ia dan menjadi kering karena tidak berakar.
Tanah yang berbatu-batu/tidak banyak tanahnya/tanahnya
tipis adalah gambaran dari kekerasan hati seseorang.
Kekerasan hati adalah dosa penyembahan berhala, inilah
ladang yang harus dicangkul dan dibuang batu-batunya.
Berhala artinya; sesuatu hal yang melebihi Tuhan.
Bukti kekerasan hati adalah dosa penyembahan berhala,
yaitu: ketika benih itu ditaburkan di tanah yang berbatu-batu; SEGERA TUMBUH
TETAPI TIDAK BERAKAR.
Kerugian tumbuh tanpa berakar: ketika matahari terbit, layulah
ia dan menjadi kering
Arti rohani layu dan menjadi kering;
Matius 13: 20-23
(13:20) Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu
ialah orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira.
(13:21) Tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila
datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, orang itu pun segera
murtad.
(13:22) Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang
yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan
menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.
(13:23)
Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan
mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam
puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat."
Apabila datang penindasan/aniaya karena firman, ia segera
murtad/mengundurkan diri.
Tumbuh tidak berakar = tumbuh sebentar, artinya; orang
yang mendengar firman Tuhan dan segera menerima dengan gembira, namun sayangnya
tidak bertahan lama karena sengsara salib/aniaya karena firman.
Akibat
dosa/kekerasan hati (penyembahan berhala).
1 Korintus 15: 56
(15:56)
Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat.
Kuasa dosa adalah hukum Taurat.
Jadi, akibat dosa (termasuk dosa penyembahan berhala); berada di bawah kuasa hukum Taurat.
Matius 5: 38
(5:38)
Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi.
Hukum Taurat, berarti; mata ganti mata, gigi ganti gigi,
artinya; kejahatan dibalas dengan kejahatan.
Sebagai contoh;
Yohanes 8: 3-5
(8:3) Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang
Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat
zinah.
(8:4) Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah
lalu berkata kepada Yesus: “Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia
sedang berbuat zinah.
(8:5) Musa
dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang
demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?”
Di sini kita melihat ada seorang perempuan yang kedapatan
berbuat zinah di pagi hari.
Menurut hukum Taurat, orang yang demikian harus dilempari
dengan batu sampai mati = kejahatan dibalas dengan kejahatan.
Perempuan yang berbuat zinah di pagi hari tertangkap
basah oleh ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi.
-
Ahli-ahli Taurat =
mengerti firman Tuhan tetapi tidak menjadi pelaku.
-
Orang-orang Farisi =
melayani Tuhan namun hanya untuk menunjukkan kesalahan orang lain.
Kesimpulannya; ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi
melangsungkan ibadah secara lahiriah.
Matius 5: 38-39,43
(5:38) Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan
gigi ganti gigi.
(5:39)
Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat
kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya
pipi kirimu.
(5:43)
Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah
musuhmu.
Kalau berada di bawah hukum Taurat; kejahatan dibalas
kejahatan, mengasihi orang yang mengasihi, tetapi sebaliknya membenci
musuh/lawan.
Lebih rinci ...
Matius 7: 12
(7:12) “Segala
sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian
juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.
Kesimpulan dari hukum Taurat: membalas kebaikan dengan
kebaikan, membalas kejahatan dengan kejahatan.
Berarti, berada di bawah hukum Taurat tidak sempurna
adanya, sebab hanya mengasihi orang yang mengasihi, tetapi membenci musuh.
Kalau berada di bawah hukum Taurat ibadahnya
dilangsungkan secara lahiriah; mulut/bibir memuji Tuhan tetapi hati jauh dari
Tuhan.
Ibadah lahiriah = ibadah liturgis.
Hidup di
bawah hukum Taurat digambarkan seperti ...
Matius 7: 13
(7:13)
Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah
jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk
melaluinya;
Masuk melalui pintu yang lebar dan jalan yang luas = enak
bagi daging tetapi hati Tuhan, termasuk orang lain tersakiti.
Mau tidak
mau, kita harus kembali kepada rumus di atas, yaitu; mencangkul dan membuang
batu-batunya.
Yohanes 8: 6-10
(8:6) Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia,
supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus
membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah.
(8:7) Dan ketika mereka terus-menerus bertanya
kepada-Nya, Ia pun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka:
"Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama
melemparkan batu kepada perempuan itu."
(8:8) Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah.
(8:9) Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu,
pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya
tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya.
(8:10)
Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai perempuan, di
manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?"
Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah
sebanyak 2 kali.
Tulisan yang pertama = kasih kepada Tuhan. Tulisan yang
kedua = kasih kepada sesama.
Kesimpulannya; Yesus menulis dengan jari-Nya di tanah,
artinya: mencangkul tanah dan membuang batu-batunya.
Dan kita melihat, setelah Yesus melakukan itu, perempuan
yang kedapatan berzinah di pagi hari, ia terbebas dari hukuman mati, ia tidak
dilempari dengan batu, karena Tuhan telah mencangkul tanah itu dan membuang batu-batunya
dengan kasih.
Membungkuk dan bangkit à kuasa kematian
dan kebangkitan Yesus Kristus, ini
adalah kegiatan mencangkul.
Mari kita lihat; kegiatan
yang lain selain mencangkul, menanam dan menyiram.
Yesaya 5: 2
(5:2) Ia
mencangkulnya dan membuang batu-batunya, dan menanaminya dengan pokok anggur
pilihan; ia mendirikan sebuah menara jaga di tengah-tengahnya dan
menggali lobang tempat memeras anggur; lalu dinantinya supaya kebun itu
menghasilkan buah anggur yang baik, tetapi yang dihasilkannya ialah buah anggur
yang asam.
Kegiatan lain supaya ladang diberkati oleh Tuhan:
mendirikan sebuah menara jaga di tengah-tengah kebun/ladang anggur.
Matius 6: 40-41
(26:40) Setelah itu Ia kembali kepada murid-murid-Nya itu
dan mendapati mereka sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: "Tidakkah
kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku?
(26:41) Berjaga-jagalah
dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang
penurut, tetapi daging lemah."
Berjaga-jaga lewat doa penyembahan selama satu jam, ini
adalah kegiatan yang lain setelah mencangkul, menanam, menyiram.
Tujuannya: supaya jangan jatuh dalam pencobaan.
Perlu diketahui: roh itu penurut tetapi daging lemah,
oleh sebab itu mau tidak mau kita harus mendirikan sebuah menara jaga =
berjaga-jaga lewat doa penyembahan selama 1 jam, supaya tidak menuruti daging dengan
segala keinginannya.
Penyebab
seseorang jatuh dalam pencobaan.
Yang
pertama.
Matius 13: 4
(13:4)
Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu
datanglah burung dan memakannya sampai habis.
Burung di udara.
Arti rohaninya;
Matius 13: 18-19
(13:18) Karena itu, dengarlah arti perumpamaan penabur
itu.
(13:19)
Kepada setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan Sorga, tetapi
tidak mengertinya, datanglah si jahat dan merampas yang ditaburkan dalam
hati orang itu; itulah benih yang ditaburkan di pinggir jalan.
Hati dikuasai penghulu di udara yaitu roh jahat dan roh
najis, inilah yang menyebabkan seseorang jatuh dalam pencobaan.
Yang
kedua.
Matius 13: 7
(13:7)
Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu
dan menghimpitnya sampai mati.
Tanah ditumbuhi semak duri.
Arti rohaninya;
Matius 13: 22
(13:22)
Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu,
lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit
firman itu sehingga tidak berbuah.
Hati dikuasai oleh roh kekuatiran dunia dan tipu
daya kekayaan/keinginan untuk kaya.
1 Timotius 6: 9-10
(6:9) Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam
pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan
yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan
kebinasaan.
(6:10)
Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu
uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan
berbagai-bagai duka.
Mereka yang ingin kaya terjatuh dalam: pencobaan, ke
dalam jerat, ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa.
Oleh karena perkara ini terjadi beberapa hal, antara lain;
mencelakakan, menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.
Perlu diketahui; akar dari segala kejahatan adalah cinta uang
= keinginan untuk kaya.
Oleh karena cinta akan uang, maka terlihat 2 hal;
-
Menyimpang dari iman =
tanpa kebenaran oleh iman.
-
Menyiksa dirinya
dengan berbagai-bagai duka.
Banyak orang kaya oleh karena harta dan kekayaannya, menyiksa
dirinya tanpa hari perhentian/tanpa menguduskan hari Sabat, sehingga orang yang
semacam ini susah tidur, karena firman Tuhan mengatakan: dimana hartamu berada,
di situlah hatimu berada.
Matius 6: 31-32
(6:31) Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata:
Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami
pakai?
(6:32)
Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu
yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
Kuatir soal makan, minum dan pakaian, semua itu dicari
oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah à antikris = binatang buas.
Jadi, roh kekuatiran = dikuasai roh antikris (binatang
buas).
Kesimpulannya:
-
Burung di udara
gambaran dari roh najis.
-
Binatang buas gambaran
dari roh kekuatiran akan dunia dan keinginan untuk kaya.
Inilah yang menyebabkan seseorang terjatuh dalam berbagai
pencobaan.
Kesimpulannya; seseorang yang bekerja di ladang Tuhan
harus giat bekerja, sungguh-sungguh, tidak boleh malas mengerjakan pekerjaan
Tuhan. Inilah pekerjaan dari seorang penggarap di ladang Tuhan.
Itu sebabnya, sebagai seorang hamba Tuhan, terlebih yang
menerima jabatan gembala, harus tetap mendirikan menara jaga, berarti menaikkan
doa dan penyembahan selama satu jam, sebab seorang hamba Tuhan yang bertanggung
jawab di ladang Tuhan, harus sungguh-sungguh bekerja memperhatikan ladang Tuhan,
tidak boleh malas.
Bandingkan
dengan ladang seorang pemalas.
Amsal 24: 30-31
(24:30) Aku melalui ladang seorang pemalas dan kebun
anggur orang yang tidak berakal budi.
(24:31)
Lihatlah, semua itu ditumbuhi onak, tanahnya tertutup dengan jeruju,
dan temboknya sudah roboh.
Ladang seorang pemalas:
-
Ditumbuhi onak
(rotan yang berduri), arti rohaninya; suka menyakiti orang lain dan menusuk
perasaan orang lain.
-
Tanahnya tertutup dengan jeruju (semak/daun yang batangnya berduri), arti rohaninya;
tidak terlihat kasih dan kemurahan Tuhan yang dinyatakan.
-
Temboknya sudah rubuh, artinya; tidak ada lagi perlindungan, pemeliharaan,
pembelaan dan penjagaan dari Tuhan, maka otomatis ladang semacam ini akan
dimasuk oleh segala jenis binatang buas.
Sehingga kita dapat menarik perumpamaan tentang ladang si
pemalas ini ...
Amsal 24: 32-33
(24:32) Aku memandangnya, aku memperhatikannya, aku
melihatnya dan menarik suatu pelajaran.
(24:33)
"Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar
lagi untuk tinggal berbaring,"
Pekerjaan si pemalas: “Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar
lagi untuk tinggal berbaring”
Sesuai dengan firman Tuhan, di sini dikatakan: “menarik suatu pelajaran”, artinya; kalau
seseorang malas, maka ladang itu tidak terurus, sebab ladang tersebut akan ditumbuhi
onak, tertutup dengan jeruju, temboknya sudah rubuh.
Ini ada kaitannya dengan ayat 29 ...
Amsal 24: 29
(24:29)
Janganlah berkata: "Sebagaimana ia memperlakukan aku, demikian
kuperlakukan dia. Aku membalas orang menurut perbuatannya."
Orang yang berada di bawah hukum Taurat adalah si
pemalas.
Kejahatan dibalas dengan kejahatan adalah hukum Taurat,
dan hukum Tauratlah yang membuat seseorang menjadi malas, malas mencangkul,
menanam, menyiram ladang, bahkan tidak berjaga-jaga lewat doa penyembahan
selama 1 jam, sehingga ladang tidak diberkati.
Amsal 24: 34
(24:34)
maka datanglah kemiskinan seperti seorang penyerbu, dan kekurangan
seperti orang yang bersenjata.
Datanglah 2 perkara:
-
Kemiskinan seperti
seorang penyerbu
-
Kekurangan seperti
orang yang bersenjata
Kita patut bersyukur, Allah adalah seorang penggarap
ladang. Allah telah menggarap ladang-Nya, itu terlihat dengan jelas dimulai
dari Musa berada di gunung Sinai, Allah menulis 10 hukum Allah pada 2 loh batu
dengan ujung jarinya. Tetapi sekalipun Allah adalah penggarap ladang-Nya, pada
waktu itu bangsa Israel tetap dengan segala kedegilannya, tegar tengkuknya,
kesombongan, keangkuhannya, sampai pada akhirnya, oleh karena kasih Allah, Ia
mengaruniakan anak-Nya yang tunggal, Yesus Kristus, dan akhirnya, ketika Yesus
membungkuk dan menulis di tanah dengan jari-Nya, barulah ahli-ahli Taurat,
orang-orang Farisi, dan perempuan yang kedapatan berzinah melihat kemurahan,
kasih Allah.
Perempuan yang kedapatan berzinah à gereja Tuhan di dalam kenajisan.
1 Korintus 15: 58
(15:58)
Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah,
dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam
persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.
Saudara-saudaraku yang kekasih, sebagaimana Rasul Paulus
memberi nasihat kepada jemaat di Korintus, demikian juga saya memberi nasihat
kepada kita semua: “berdirilah teguh,
jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan”
Alasannya: dalam persekutuan dengan Tuhan, jerih payahmu
tidak sia-sia.
Jadi, alangkah baiknya, dari sejak muda, anak-anak Tuhan
giat bekerja di ladang Tuhan, melayani Tuhan dalam pekerjaan Tuhan.
Roma 12: 11
(12:11) Janganlah
hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah
Tuhan.
Biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan,
syaratnya: janganlah hendaknya kerajinanmu kendor.
Apapun yang terjadi, sehingga ketika ladang;
-
Dicangkuli dan batu-batunya dibuang, memang rasanya
sakit.
-
Selanjutnya langkah
kedua; menanam = menabur benih à kuasa kematian Yesus Kristus, sebab yang ditaburkan
bukan batang yang tumbuh, melainkan benih yang mati supaya selanjutnya tumbuh
dan menghasilkan buah (1 Korintus 15: 37)
-
Selanjutnya disirami à memberi diri dipimpin Roh Kudus. Orang yang memberi diri
dipimpin Roh Kudus memikirkan hal-hal yang dari Roh, yaitu perkara-perkara di
atas, perkara-perkara rohani, itulah ibadah dan pelayanan (Roma 8).
Maka selanjutnya, Tuhan yang memberi pertumbuhan = ladang
diberkati. Tetapi jangan lupa, juga harus mendirikan
menara jaga, doa penyembahan selama satu jam.
Kalau Tuhan telah memberikan karunia-karunia kepada
tiap-tiap orang dan jabatan-jabatan di tengah-tengah ibadah dan pelayanan, serta
9 buah Roh Kudus, juga setiap talenta yang dipercayakan oleh Tuhan harus
dipikul di atas pundak, sebagai kebenaran yang sejati, dengan demikian, semua itu
harus dijaga dengan baik lewat doa penyembahan, supaya ladang rohani diberkati
oleh Tuhan.
Sekali lagi saya katakan; giatlah bekerja, layanilah
Tuhan, biarlah rohmu menyala-nyala, syaratnya; kerajinan jangan menjadi kendor.
Pendeknya; seseorang yang bekerja di ladang tidak boleh
malas, melainkan rajin. Amin.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment