IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 17 APRIL 2015
“DARI KITAB MALEAKHI”
Subtema: MENDUAKAN
HATI TUHAN
Shalom...
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih sayang
dan kasih setia Tuhan yang abadi.
Oleh karena kemurahan hati Tuhan kita dimungkinkan untuk
melangsungkan Ibadah Pendalaman Alkitab disertai perjamuan suci, kita patut
bersyukur karena Tuhan masih memberikan kesempatan kepada kita.
Kita kembali memperhatikan firman penggembalaan dari
KITAB MALEAKHI.
Malam hari ini kita hanya memperhatikan ayat 18.
Maleakhi 3: 18
(3:18) Maka kamu akan melihat kembali perbedaan
antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah
kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya.
Kita dapat melihat perbedaan antara orang benar dan orang
fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah
kepada-Nya.
Orang benar =
orang yang beribadah kepada Allah.
Orang fasik =
orang yang tidak beribadah kepada Allah.
Saat ini kita tidak mungkin dapat mengatakan bahwa ibadah
kita lebih benar dari ibadah orang lain, tetapi yang patut kita syukuri adalah
kita digembalakan oleh pengajaran mempelai dalam terang-Nya pengajaran
Tabernakel, yang disebut dengan firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, akan
membawa kita kepada pembentukan tubuh Kristus yang sempurna/menjadi pengantin
perempuan.
Sebagaimana dalam ayat 17, di mana mereka akan menjadi
milik kesayangan Tuhan sendiri pada hari yang Tuhan siapkan, yaitu mereka yang
melayani dalam kesucian.
Sampai pada hari ini, Tuhan tidak pernah tertidur, tidak
pernah terlelap, sebab sampai hari ini Tuhan tidak berhenti bekerja, Ia sedang
menyediakan / mempersiapkan tempat sebanyak jiwa yang diselamatkan.
Yosua 24: 15
(24:15) Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk
beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan
beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai
Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami
akan beribadah kepada TUHAN!"
Yosua berkata kepada bangsa Israel: “Tetapi aku dan
seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!”
Yosua mengatakan ini setelah mereka berada di tanah
Kanaan, tanah yang dijanjikan oleh Tuhan Allah kepada nenek moyang bangsa
Israel, Abraham, Ishak, Yakub.
Respon bangsa Israel terhadap perkataan Yosua.
Yosua 24: 16-18
(24:16) Lalu bangsa itu menjawab: "Jauhlah dari pada
kami meninggalkan TUHAN untuk beribadah kepada allah lain!
(24:17) Sebab TUHAN, Allah kita, Dialah yang telah
menuntun kita dan nenek moyang kita dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan,
dan yang telah melakukan tanda-tanda mujizat yang besar ini di depan mata kita
sendiri, dan yang telah melindungi kita sepanjang jalan yang kita tempuh, dan
di antara semua bangsa yang kita lalui,
(24:18) TUHAN menghalau semua bangsa dan orang Amori,
penduduk negeri ini, dari depan kita. Kami
pun akan beribadah kepada TUHAN, sebab Dialah Allah kita."
Bangsa Israel juga beribadah kepada Allah yang hidup,
bukan kepada allah yang lain.
Kalau bangsa Israel beribadah kepada Allah yang hidup,
itu masuk akal, sesuai dengan alasan yang ada dalam ayat 17-18, antara lain;
1.
Allah telah menuntun bangsa Israel keluar
dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan, oleh darah Anak Domba Paskah.
2.
Allah telah melakukan tanda-tanda mujizat
yang besar di depan mata mereka di tengah perjalanan.
3.
Allah telah melindungi bangsa Israel
sepanjang jalan yang mereka tempuh di antara semua bangsa yang dilalui.
4.
Allah menghalau 7 penduduk negeri tanah
Kanaan sehingga mereka boleh beribadah kepada Tuhan Allah.
Demikian juga, hal yang sama kalau kita dapat beribadah,
itu semua karena kasih & kemurahan Tuhan. Tuhan telah membebaskan kita dari
perbudakan dosa, selanjutnya dibawa masuk ke dalam negeri yang dijanjikan,
itulah ibadah & pelayanan.
Oleh sebab itu, jangan sampai oleh karena perkara-perkara
lahiriah, kita lupa beribadah kepada Tuhan. Ingat, Tuhan telah berkorban satu
kali untuk kita, sehingga kita dibebaskan dari dosa & diberi kesempatan
untuk beribadah melayani Tuhan.
Syarat beribadah kepada Tuhan.
Yosua 24: 19
(24:19) Tetapi Yosua berkata kepada bangsa itu:
"Tidaklah kamu sanggup beribadah kepada TUHAN, sebab Dialah Allah yang kudus, Dialah Allah yang cemburu. Ia
tidak akan mengampuni kesalahan dan dosamu.
Beribadah kepada Tuhan, berarti memperhatikan 2 hal;
1.
Dialah Allah yang kudus.
2.
Dialah Allah yang cemburu.
Keterangan: DIALAH
ALLAH YANG CEMBURU, yang dikaitkan dengan 10
hukum Allah.
Keluaran 20: 3-5
(20:3) Jangan ada padamu
allah lain di hadapan-Ku.
(20:4) Jangan membuat bagimu
patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit di atas, atau yang ada di
bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi.
(20:5) Jangan sujud menyembah
kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah
yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada
keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku,
Tuhan Allah adalah Allah yang cemburu, hal ini Allah
sendiri yang mengatakan-Nya kepada bangsa Israel.
Kecemburuan Allah disini bersifat prefentif, maksudnya
mencegah bangsa Israel supaya jangan jatuh dalam dosa.
Sebagai bukti;
YANG PERTAMA: “Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku” (Keluaran 20: 3)
Arti rohaninya; jangan menduakan hati Tuhan dengan allah
lain.
Saudaraku, jangan duakan Tuhan dengan perkara-perkara lahiriah,
dengan harta benda, kekayaan, atau dengan apa saja.
Matius 6: 19-20, 24
(6:19) "Janganlah
kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan
pencuri membongkar serta mencurinya.
(6:20) Tetapi
kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak
merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.
(6:24) Tak seorang pun
dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang
seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan
tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan
kepada Mamon."
Tidak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan, yaitu
kepada Allah dan kepada Mamon.
Mamon adalah harta benda atau kekayaan, bayangan satu
oknum (dalam bentuk yang jahat).
Mengabdi kepada Mamon, berarti mengumpulkan harta di bumi
= menduakan hati Tuhan.
Lukas 12: 16-21
(12:16) Kemudian Ia
mengatakan kepada mereka suatu perumpamaan, kata-Nya: "Ada seorang kaya,
tanahnya berlimpah-limpah hasilnya.
(12:17) Ia bertanya
dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat
di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku.
(12:18) Lalu katanya:
Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan
mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum
dan barang-barangku.
(12:19) Sesudah itu
aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun
untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan
bersenang-senanglah!
(12:20) Tetapi firman
Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan
diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?
(12:21) Demikianlah
jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia
tidak kaya di hadapan Allah."
Orang yag mengumpulkan harta di bumi hanya untuk
memperkaya diri sendiri, seperti orang kaya dalam perumpamaan yang disampaikan
Yesus.
Orang kaya tersebut mewujudkan rancangan dalam hati, yaitu:
untuk merombak lumbung-lumbungnya dibuat lebih besar untuk menyimpan di
dalamnya segala gandum dan harta benda, barang-barangnya.
Tujuannya: “beristirahatlah, makanlah, minumlah dan
bersenang-senanglah” bertahun-tahun lamanya (jangka waktu yang lama),
itulah yang terjadi kalau seseorang mengumpulkan Mamon, harta di bumi.
4 perkara ini dibagi
menjadi 3 bagian.
BAGIAN PERTAMA: “BERISTIRAHATLAH”
Berarti tanpa kegiatan rohani dalam pimpinan Roh Kudus,
itulah ibadah & pelayanan kepada Tuhan = tidak mengerti hukum Allah,
terkhusus hukum keempat.
Keluaran 20: 8-10
(20:8) Ingatlah dan
kuduskanlah hari Sabat:
(20:9) enam hari
lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu,
(20:10) tetapi hari
ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu
pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu
laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat
kediamanmu.
Ingat & kuduskanlah hari Sabat. Sabat adalah hari
ketujuh, hari perhentian bagi Tuhan Allah = beribadah dan melayani Tuhan,
Dampak positif yang
diperoleh dari ibadah & pelayanan.
Keluaran 20: 11
(20:11) Sebab enam
hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia
berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan
menguduskannya.
Berpatokan pada cara kerja Allah.
Kalau Allah saja berhenti pada hari ketujuh, maka kita
harus mengikuti cara kerja Allah.
Kalau berpatokan pada cara kerja Allah, semua menjadi
baik. Ketika 2 tangan & 2 kaki Yesus dipatokkan pada kayu salib, semua
menjadi baik.
Yohanes 19: 32-34
(19:32) Maka datanglah
prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang
lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus;
(19:33) tetapi ketika
mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak
mematahkan kaki-Nya,
(19:34) tetapi seorang
dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir
keluar darah dan air.
Ketika Yesus mati di atas kayu salib dengan 2 tangan
& 2 kaki yang terpaku/dipatokkan, terlihat dengan jelas 2 hal, yaitu:
Hal Pertama: Kaki Yesus & tulang-tulang Yesus tidak dipatahkan.
Artinya;
1.
Ada persekutuan yang erat antara tubuh dan kepala = tubuh dengan kepala menyatu.
Sehingga
tubuh tidak menjadi;
-
Liang serigala à roh jahat.
Pekerjaan roh
jahat: mencerai-beraikan kawanan domba, sehingga kawanan domba terpisah jauh
dari Tuhan = tidak tergembala dengan baik dalam satu kandang penggembalaan.
-
Sarang burung à roh najis.
Pekerjaan
roh najis: menghambat pembangunan tubuh Kristus.
Dalam
kitab Hagai, semua orang najis disingkirkan, tidak ikut campur dalam rangka
pembangunan Bait Allah.
Saudaraku,
roh najis sangat menghambat pembangunan tubuh Kristus.
-
Tubuh menunjuk kepada gereja Tuhan = mempelai
perempuan / isteri.
-
Kepala menunjuk kepada Kristus = mempelai
Laki-Laki = suami.
2.
Ada persekutuan yang baik antara anggota-anggota tubuh
Kristus.
1 Korintus
12: 14-18
(12:14) Karena tubuh juga tidak terdiri dari satu
anggota, tetapi atas banyak anggota.
(12:15) Andaikata kaki berkata: "Karena aku bukan
tangan, aku tidak termasuk tubuh", jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh?
(12:16) Dan andaikata telinga berkata: "Karena aku
bukan mata, aku tidak termasuk tubuh", jadi benarkah ia tidak termasuk
tubuh?
(12:17) Andaikata tubuh seluruhnya adalah mata, di
manakah pendengaran? Andaikata seluruhnya adalah telinga, di manakah penciuman?
(12:18) Tetapi Allah telah memberikan kepada anggota,
masing-masing secara khusus, suatu tempat pada tubuh, seperti yang
dikehendaki-Nya.
Tubuh
tidak terdiri dari satu anggota saja, tetapi dari banyak anggota, antara lain
kaki, tangan, mata, hidung, dan sebagainya.
Fungsi
dari tiap-tiap anggota tubuh berbeda-beda, tidak sama, misalnya; mata untuk
melihat, kaki untuk berjalan/melangkah, telinga untuk mendengar.
Sehingga
dengan demikian pekerjaan besar dapat terselesaikan = terwujudnya pembangunan
tubuh Kristus.
Kalau
tubuh hanya terdiri dari satu anggota, misalnya semuanya adalah mata, dengan
fungsi yang sama, yaitu melihat, maka pekerjaan Kristus tidak akan
terselesaikan.
Itu
sebabnya pada ayat 18 dikatakan: “Allah
telah memberikan kepada anggota, masing-masing secara khusus, suatu tempat pada
tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya”.
Jadi,
Tuhan sudah menyusun anggota tubuh sedemikian rupa dan fungsinya berbeda-beda,
tidak sama. Kalau anggota tubuh hanya memiliki satu fungsi, maka tidak
terwujud pembangunan tubuh Kristus.
Sama
halnya dalam kandang penggembalaan ini, kalau hanya saya sendiri, maka
pemberitaan firman ini tidak sampai ke luar negeri. Itu sebabnya tadi saya
katakan, kalau berpatokan pada cara kerja Allah, maka semuanya baik.
1 Korintus
12: 19
(12:19) Andaikata semuanya adalah satu anggota, di
manakah tubuh?
Kalau
tubuh hanya terdiri dari satu anggota, maka tidak terlihat anggota tubuh yang
lain, sehingga pembangunan tubuh Kristus tidak terwujud. Oleh sebab itu
masing-masing anggota tubuh tidak boleh mementingkan diri sendiri supaya
terlihat anggota tubuh yang lain dan terwujudnya pembangunan tubuh Kristus.
1 Korintus
12: 20-22
(12:20) Memang ada banyak anggota, tetapi hanya satu
tubuh.
(12:21) Jadi mata tidak dapat berkata kepada tangan:
"Aku tidak membutuhkan engkau." Dan kepala tidak dapat berkata kepada
kaki: "Aku tidak membutuhkan engkau."
(12:22) Malahan justru anggota-anggota tubuh yang
nampaknya paling lemah, yang paling dibutuhkan.
Oleh sebab
itu, masing-masing anggota tubuh tidak dapat berkata, “Aku tidak membutuhkan engkau”, sebab masing-masing anggota tubuh
saling membutuhkan satu dengan yang lain.
Bayangkan
saudaraku, kalau dalam kandang penggembalaan, gembala sidang menjadi kepala,
imam-imam menjadi tangan, kaki, mulut, dan sebagainya, tetapi kalau semuanya
menjadi kepala, maka tidak terwujud pembangunan tubuh Kristus, sebaliknya,
kalau semua mundur, maka tidak terwujud pembangunan tubuh Kristus.
Malahan justru anggota-anggota tubuh yang nampaknya
paling lemah, yang paling dibutuhkan
Saudaraku,
tidak boleh anggap remeh jari kelingking, sebab tanpa jari kelingking, kekuatan
untuk menggenggam tidak seberapa. Tetapi dengan adanya jari kelingking, dapat
menggenggam dengan erat.
1 Korintus
12: 23-24
(12:23) Dan kepada anggota-anggota tubuh yang menurut
pemandangan kita kurang terhormat, kita berikan penghormatan khusus. Dan
terhadap anggota-anggota kita yang tidak elok, kita berikan perhatian khusus.
(12:24) Hal itu tidak dibutuhkan oleh anggota-anggota
kita yang elok. Allah telah menyusun tubuh kita begitu rupa, sehingga kepada
anggota-anggota yang tidak mulia diberikan penghormatan khusus,
Justru kepada anggota-anggota tubuh yang menurut
pemandangan kita kurang terhormat, kita berikan penghormatan khusus. Dan
terhadap anggota-anggota kita yang tidak elok, kita berikan perhatian khusus.
Perhatian
khusus & penghormatan tidak dibutuhkan anggota-anggota yang elok, melainkan
kepada anggota yang lemah.
Jadi, Tuhan
telah menyusun tubuh kita begitu rupa, sesuai dengan tempat yang dikehendaki
oleh Tuhan.
Dengan
tujuan ...
1 Korintus
12: 25
(12:25) supaya jangan terjadi perpecahan dalam tubuh,
tetapi supaya anggota-anggota yang berbeda itu saling memperhatikan.
Supaya
jangan terjadi perpecahan dalam tubuh, melainkan anggota-anggota yang berbeda
itu saling memperhatikan.
Ketika Yesus mati di atas kayu salib dengan 2 tangan
& 2 kaki yang terpaku/dipatokkan, terlihat dengan jelas 2 hal, yaitu:
Hal Kedua: lambung Yesus ditikam, lalu segera mengalir keluar darah
dan air.
Artinya; gereja Tuhan dilahirkan kembali, seperti anak
yang baru lahir, terlebih dahulu ditandai dengan 2 tanda; darah dan air.
Darah à pertobatan. Air à baptisan air (baptisan Yesus Kristus; satu dalam
kematian & kebangkitan Yesus Kristus = mengubur hidup yang lama dan hidup
dalam hidup yang baru).
4 perkara ini dibagi
menjadi 3 bagian.
BAGIAN KEDUA: “MAKANLAH, MINUMLAH”
Makanlah à dosa pesta pora.
Minumlah à dosa kemabukan.
Roma 13: 11-13
(13:11) Hal ini harus
kamu lakukan, karena kamu mengetahui keadaan waktu sekarang, yaitu bahwa
saatnya telah tiba bagi kamu untuk bangun dari tidur. Sebab sekarang
keselamatan sudah lebih dekat bagi kita dari pada waktu kita menjadi percaya.
(13:12) Hari sudah
jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita menanggalkan
perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang!
(13:13) Marilah kita
hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan
kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan
dan iri hati.
Pesta pora dan kemabukan adalah perbuatan-perbuatan
kegelapan dari orang-orang malam.
1 Petrus 4: 3-4
(4:3) Sebab telah
cukup banyak waktu kamu pergunakan untuk melakukan kehendak orang-orang yang
tidak mengenal Allah. Kamu telah hidup dalam rupa-rupa hawa nafsu, keinginan,
kemabukan, pesta pora, perjamuan minum dan penyembahan berhala yang terlarang.
(4:4) Sebab itu mereka
heran, bahwa kamu tidak turut mencemplungkan diri bersama-sama mereka di dalam
kubangan ketidaksenonohan yang sama, dan mereka memfitnah kamu.
Orang-orang yang hidup dalam pesta pora & kemabukan
berarti mencemplungkan diri dalam kubangan ketidaksenonohan.
Yang diinginkan manusia duniawi adalah kesenangan bagi
daging, yaitu pesta pora & kemabukan hanya untuk memuaskan hawa nafsu &
keinginannya, mereka mengabaikan ibadah, mengabaikan Tuhan = mencemplungkan
diri dalam kubangan ketidaksenonohan.
Terpujilah Tuhan, karena kita berada dalam Tuhan,
menikmati hadirat Tuhan, kita merasakan sinar kemuliaan-Nya dipancarkan kepada
kita karena saya & saudara mencari kepuasan, kebahagiaan yang berasal dari
Tuhan. Pergunakanlah waktu yang ada.
Persamaan mencemplungkan diri dalam kubangan
ketidaksenonohan.
2 Petrus 2: 22
(2:22) Bagi mereka
cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: "Anjing kembali lagi
ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya."
Seperti babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya = hidup
dalam pesta pora & kemabukan.
Pesta pora & kemabukan = babi yang berkubang.
2 Petrus 2: 12-13
(2:12) Tetapi mereka
itu sama dengan hewan yang tidak berakal, sama dengan binatang yang hanya
dilahirkan untuk ditangkap dan dimusnahkan. Mereka menghujat apa yang tidak
mereka ketahui, sehingga oleh perbuatan mereka yang jahat mereka sendiri akan
binasa seperti binatang liar,
(2:13) dan akan
mengalami nasib yang buruk sebagai upah kejahatan mereka. Berfoya-foya pada
siang hari, mereka anggap kenikmatan. Mereka adalah kotoran dan noda, yang
mabuk dalam hawa nafsu mereka kalau mereka duduk makan minum bersama-sama
dengan kamu.
Mereka itu berfoya-foya pada siang hari = memboroskan
harta pada siang hari, itulah perbuatan-perbuatan kegelapan dari orang-orang
malam.
Orang yang seperti ini sama seperti binatang yang hanya
dilahirkan untuk ditangkap & dimusnahkan, itulah babi yang berkubang.
Lebih jauh ...
1 Tesalonika 5: 4-6
(5:4) Tetapi kamu,
saudara-saudara, kamu tidak hidup di dalam kegelapan, sehingga hari itu
tiba-tiba mendatangi kamu seperti pencuri,
(5:5) karena kamu
semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang
malam atau orang-orang kegelapan.
(5:6) Sebab itu
baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan
sadar.
Anak-anak terang = anak-anak siang, mempergunakan waktu
yang ada, selagi ada kesempatan, mereka berjaga-jaga
dan sadar.
Sebaliknya, orang-orang malam, hidup dalam perbuatan-perbuatan
kegelapan, memboroskan harta pada siang hari, mereka tidak mempergunakan waktu
yang ada dengan berjaga-jaga dan sadar.
Berjaga-jaga à hidup dalam doa penyembahan selama 1 jam (Matius 26: 42)
Sadar = tidak pingsan.
Matius 15: 32, 35-36
(15:32) Lalu Yesus
memanggil murid-murid-Nya dan berkata: "Hati-Ku tergerak oleh belas
kasihan kepada orang banyak itu. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan
mereka tidak mempunyai makanan. Aku tidak mau menyuruh mereka pulang dengan
lapar, nanti mereka pingsan di jalan."
(15:35) Lalu Yesus
menyuruh orang banyak itu duduk di tanah.
(15:36) Sesudah itu Ia
mengambil ketujuh roti dan ikan-ikan itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya
dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya memberikannya
pula kepada orang banyak.
Yesus memberi makan 4000 orang dengan 7 roti dan beberapa
ikan, dengan tujuan supaya mereka jangan pingsan di jalan. Kalau Yesus
melakukan hal itu, karena belas kasihan.
Perjalanan rohani kita menuju rumah Bapa di sorga, kita
membutuhkan roti yang dipecah-pecahkan itu dengan tujuan supaya kita sampai di
rumah Bapa di sorga. Kalau kita menikmati roti yang dipecah-pecahkan, itu
karena belas kasihan Tuhan kepada kita.
Syarat menikmati roti yang dipecah-pecahkan: duduk di
tanah.
Artinya; mau merendahkan diri & mau menjadi kecil.
Firman yang rahasianya dibukakan sifatnya keras karena
dia menyelidiki mengoreksi segala sesuatu yang terkandung dalam hati. Apabila
kita dikoreksi, jangan bersungut-sungut, jangan mengeraskan hati, akuilah kesalahan
di hadapan Tuhan jika kita memang bersalah supaya jangan menjadikan Tuhan
pendusta. Akuilah kalau ada kekurangan, supaya kita jangan mempersalahkan orang
lain = merendahkan diri & menjadi kecil.
Sikap orang-orang
yang hidup dalam perbuatan-perbuatan kegelapan.
1 Tesalonika 5: 2-3
(5:2) karena kamu
sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam.
(5:3) Apabila mereka
mengatakan: Semuanya damai dan aman -- maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh
kebinasaan, seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin --
mereka pasti tidak akan luput.
Mereka semua berkata “damai dan aman”, mereka tidak
berjaga-jaga & sadar, sehingga tiba-tiba
mereka ditimpa oleh kebinasaan, gambarannya seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin, mereka
pasti tidak akan luput = binasa.
4 perkara ini dibagi
menjadi 3 bagian.
BAGIAN KETIGA: “BERSENANG-SENANGLAH”.
Lukas 16: 19-21
(16:19) "Ada
seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari
ia bersukaria dalam kemewahan.
(16:20) Dan ada
seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok, berbaring dekat
pintu rumah orang kaya itu,
(16:21) dan ingin
menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan
anjing-anjing datang dan menjilat boroknya.
Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu,
setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan = bersenang-senanglah.
Pada saat bersenang-senang, banyak makanan yang berjatuhan
dari meja orang kaya tersebut = mengabaikan firman Tuhan sebagai makanan
rohani.
Lukas 24: 10-12
(24:10) Perempuan-perempuan
itu ialah Maria dari Magdala, dan Yohana, dan Maria ibu Yakobus. Dan
perempuan-perempuan lain juga yang bersama-sama dengan mereka memberitahukannya
kepada rasul-rasul.
(24:11) Tetapi bagi
mereka perkataan-perkataan itu seakan-akan omong kosong dan mereka tidak
percaya kepada perempuan-perempuan itu.
(24:12) Sungguhpun
demikian Petrus bangun, lalu cepat-cepat pergi ke kubur itu. Ketika ia
menjenguk ke dalam, ia melihat hanya kain kapan saja. Lalu ia pergi, dan ia
bertanya dalam hatinya apa yang kiranya telah terjadi.
Simon Petrus pergi ke kuburan untuk melihat mayat Yesus
namun ia hanya melihat kain kapan, menunjukkan bahwa Simon petrus mengabaikan
firman yang ia dengar.
Bahkan ketika Maria meberitahukan bahwa Yesus telah
bangkit, Simon Petrus tidak percaya, seakan-akan perkataan itu adalah omong
kosong. Ini merupakan kesia-siaan.
Ironisnya lagi, ia
pergi, dan ia bertanya dalam hatinya apa yang kiranya telah terjadi,
semakin membuktikan bahwa Simon Petrus mengabaikan perkataan-perkataan yang pernah
disampaikan oleh Yesus Kristus.
Matius 26: 32
(26:32) Akan tetapi sesudah
Aku bangkit, Aku akan mendahului kamu ke Galilea."
Sebelum mati di atas kayu salib, Yesus telah berkata: “sesudah Aku bangkit, Aku akan mendahului
kamu ke Galilea”.
Tetapi justru kita melihat, bahwa Petrus pergi ke
kuburan. Seharusnya kalau ia memperhatikan perkataan yang disampaikan Yesus
Kristus, ia tidak perlu pergi ke kuburan. Tetapi perbuatan Petrus menunjukkan
bahwa ia masih mempertahankan cara-cara yang lama di tengah-tengah ibadah
pelayanannya kepada Tuhan.
Mencari Tuhan di antara orang mati adalah cara-cara
ibadah yang lama.
Sehingga ...
Matius 26: 33-35
(26:33) Petrus
menjawab-Nya: "Biarpun mereka semua tergoncang imannya karena Engkau, aku
sekali-kali tidak."
(26:34) Yesus berkata
kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya malam ini, sebelum ayam
berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali."
(26:35) Kata Petrus
kepada-Nya: "Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku takkan
menyangkal Engkau." Semua murid yang lain pun berkata demikian juga.
Kerugian kalau mengabaikan firman Tuhan: Simon Petrus menyangkal Yesus dan salibNya.
Kalau kita mengerti kebenaran lalu kita mengabaikan
kebenaran yang kita terima hanya karena sebuah perkara, itu adalah suatu kebodohan.
Kalau mengabaikan firman yang didengar, maka yang terjadi
hanyalah penyangkalan terhadap salib Kristus.
Saya merindu supaya sidang jemaat memiliki keteguhan
hati, tunduklah pada kebenaran firman Tuhan, jangan terpengaruh dengan situasi,
kondisi & keadaan.
Ikutilah teladan yang baik supaya jangan terjadi
penyangkalan terhadap salib.
Kalau mengabaikan firman Tuhan, maka banyak makanan yang
tercecer dari meja itu. Meja adalah gambaran dari hati, yang seharusnya menjadi
tempatnya firman.
Kalau kita perhatikan, di dalam Matius 26: 69-75, tiga kali Simon Petrus menyangkal Salib Kristus.
YANG PERTAMA, ia berkata aku tidak tahu apa yang ia
maksud = pura-pura tidak tahu, tidak mau tahu dengan pekerjaan Tuhan.
YANG KEDUA, Simon Petrus bersumpah, seharusnya tidak perlu bersumpah baik itu demi langit
maupun demi bumi, baik itu demi Yerusalem (tempat kita beribadah melayani),
baik itu demi kepala. Yang benar adalah ya di atas ya, tidak di atas tidak
lebih dari pada itu berasal dari si jahat.
Selanjutnya Petrus berkata “Aku tidak kenal orang itu.” Simon Petrus tidak mengakui keberadaan
Yesus. Saudaraku, jangan malu karena salib dan
jangan malu mengakui dosa apa saja. Kalau memang harus berdoa, berdoalah kepada Tuhan, naikkan
permohonan kepada Tuhan, jangan sangkal Yesus, yang benar adalah sangkal diri, pikul
salib .
YANG KETIGA, Simon Petrus mengutuk. Menunjukkan bahwa ia berada di bawah kutuk dosa, kutuk
hukum Taurat.
Hukum Taurat: tangan ganti tangan, mata ganti mata, gigi
ganti gigi, artinya kejahatan dibalas dengan kejahatan. Ibadah yang dijalankan
hanyalah lahiriah, bibir memuliakan Tuhan tetapi hati jauh dari Tuhan.
Orang yang hidup di bawah kutuk, mengerjakan pekerjaan
yang tidak benar, tidak bermanfaat, seperti bangsa Israel; ketika di Mesir,
mereka mengerjakan tanah liat sampai memilukan hati bangsa itu.
Selanjutnya, Petrus bersumpah dan kembali berkata aku
tidak kenal orang itu.
Posisinya dimulai dari halaman, dan akhirnya turun sampai
ke pintu gerbang dan hampir terhilang dari Tuhan. Kalau saja Tuhan tidak
memberikan roti hidup yang sifatnya teguran lewat ayam berkokok setelah Petrus menyangkal sampai 3 kali,
maka Simon Petrus akan terhilang / binasa.
Dampak negatif
mengabaikan firman Tuhan.
Lukas 16: 23
(16:23) Orang kaya itu
juga mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut
ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di
pangkuannya.
Setelah mati, sementara orang kaya menderita sengsara di
alam maut, sedangkan Lazarus di pangkuan Bapa Abraham.
Roti hidup, roti yang turun dari sorga, sifatnya keras, karena
menegur seperti ayam berkokok setelah Petrus menyangkal Ysus sebanyak 3 kali; menegur, mengingatkan Simon
Petrus, sehingga ia tertolong, tetapi di sini, orang kaya tersebut berujung
pada kebinasaan.
Lukas 16: 24
(16:24) Lalu ia
berseru, katanya: Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus, supaya
ia mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku
sangat kesakitan dalam nyala api ini.
Orang kaya tersebut butuh belas kasih dari Bapa Abraham
karena ia kesakitan dalam nyala api (kepanasan), inilah dampak negatif mengabaikan
firman Tuhan.
Saudaraku, kena api lilin saja sudah terasa panas,
apalagi jika masuk dalam nyala api neraka, berada di alam maut.
Markus 9: 46, 48
(9:46) [di tempat itu
ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.]
(9:48) di mana
ulat-ulat bangkai tidak mati dan api tidak padam.
Di dalam kematian yang kedua, ulatnya tidak akan mati,
apinya tidak akan padam, dan panasnya tujuh kali lebih panas dari dapur api.
Jadi, orang kaya ini sangat menderita sehingga ia penuh
penyesalan, ia berharap belas kasih Bapa Abraham, tetapi sayangnya itu sudah
terlambat. Kesempatan yang ada tidak dipergunakan.
Kita adalah orang yang paling bersyukur karena kita
digembalakan oleh firman pengajaran mempelai dalam terangnya Tabernakel. Kita
butuh belas kasih Tuhan selama masih ada kesempatan. Jangan sampai ketika
kesempatan sudah tidak ada, barulah kita mencari belas kasih.
Yesus menulis dengan ujung jari-Nya di tanah sebanyak dua
kali, sebagai tanda belas kasih untuk perempuan yang kedapatan berzinah. Tetapi
kalau sudah di alam maut, tidak ada kesempatan untuk mendapat belas kasih.
Pada saat itulah orang kaya meminta beals kasih kepada
Bapa Abraham.
Adapun belas kasih yang lain, yaitu;
Lukas 16: 25-26
(16:25) Tetapi Abraham
berkata: Anak, ingatlah, bahwa engkau telah menerima segala yang baik sewaktu
hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan
engkau sangat menderita.
(16:26) Selain dari
pada itu di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi,
supaya mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang
dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang.
Di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak
terseberangi, supaya mereka yang mau
pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami
tidak dapat menyeberang.
Artinya; tidak ada lagi kesempatan untuk mendapatkan
belas kasih.
Jadi, orang yang mati tidak bisa hidup kembali. Kalau
rohnya sudah diangkat, roh itu tidak bisa lagi kembali ke raga.
Selagi roh kita masih menyatu dengan raga, itu adalah
kesempatan bagi kita.
Malaikat yang jatuh dalam dosa tidak diberi kesempatan
untuk bertobat, tetapi manusia, makhluk mulia, memiliki kesempatan untuk
bertobat.
Lukas 16: 27-31
(16:27) Kata orang
itu: Kalau demikian, aku minta kepadamu, bapa, supaya engkau menyuruh dia ke
rumah ayahku,
(16:28) sebab masih
ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingati mereka dengan sungguh-sungguh,
agar mereka jangan masuk kelak ke dalam tempat penderitaan ini.
(16:29) Tetapi kata
Abraham: Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka
mendengarkan kesaksian itu.
(16:30) Jawab orang
itu: Tidak, Bapa Abraham, tetapi jika ada seorang yang datang dari antara orang
mati kepada mereka, mereka akan bertobat.
(16:31) Kata Abraham
kepadanya: Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka
tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara
orang mati."
Kesempatan yang ada biarlah kita gunakan untuk memperhatikan, mendengarkan kesaksian Musa
dan kesaksian para nabi.
-
Kesaksian Musa: menerima
10 hukum Allah yang ditulis pada loh-loh batu, itulah firman Tuhan, ketetapan
Tuhan = kebenaran. untuk memperoleh ini, diawali dengan tulah yang pertama: air
menjadi darah. Darah à pertobatan.
Selanjutnya
menyeberang laut Teberau à baptisan air = kematian & kebangkitan Yesus Kristus.
Pendeknya;
kesaksian Musa: 10 hukum Allah/firman Allah = KEBENARAN.
-
Kesaksian Elia:
menurunkan api ke bumi untuk menghanguskan tabiat daging.
Ketika
lidah-lidah api turun di atas loteng Yerusalem, 120 orang penuh dengan Roh
Kudus.
Jadi,
pekerjaan Roh Kudus adalah untuk menghanguskan tabiat daging, selanjutnya
diperlengkapi dengan karunia-karunia Roh Kudus.
Kesaksian
Elia adalah ROH KUDUS mematikan perbuatan daging (Roma 8: 13)
Hal ini
bisa terjadi kalau kita mengabaikan kehinaan, tidak merasa bahwa nyala api
siksaan adalah sesuatu yang luar biasa. Kalau kita mengabaikan kehinaan dan
tekun menanggung penderitaan, maka roh kemuliaan turun memenuhi kehidupan kita
masing-masing.
Jadi,
kalau ada sengsara salib, aniaya firman, tidak perlu bersungut-sungut,
seolah-olah ada sesuatu yang besar.
Sengsara
salib adalah penengah: pengantara manusia dengan Allah, supaya kita penuh
dengan roh kemuliaan.
-
Kesaksian Para nabi.
Tugas nabi
adalah untuk bernubuat, berarti membangun, menghibur, menasihati = menunjuk
dosa yang terselubung dalam hati, menyucikan dosa yang terselubung. Bagi daging
memang sakit, tetapi kalau merelakan diri, maka segala yang terselubung akan
tersingkap. Kesimpulannya: firman para nabi adalah firman kasih karunia.
Pendeknya;
kesaksian para nabi adalah KASIH ALLAH.
Berbeda dengan permintaan orang kaya tersebut .
Lukas 16: 28-31
(16:28) sebab masih
ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingati mereka dengan sungguh-sungguh,
agar mereka jangan masuk kelak ke dalam tempat penderitaan ini.
(16:29) Tetapi kata
Abraham: Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka
mendengarkan kesaksian itu.
(16:30) Jawab orang
itu: Tidak, Bapa Abraham, tetapi jika ada seorang yang datang dari antara orang
mati kepada mereka, mereka akan bertobat.
(16:31) Kata Abraham
kepadanya: Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka
tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara
orang mati."
Sekalipun salah seorang yang bangkit dari antara orang
mati, ia tidak akan dapat diyakinkan, kecuali oleh kesaksian Musa & para
nabi, itulah firman Tuhan yang dibukakan rahasianya, ayat menjelaskan ayat.
Siapa yang bangkit dari antara orang mati? Itulah Yesus
Kristus.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA
MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment