IBADAH RAYA MINGGU, 19 APRIL 2015
Tema:
JEMAAT DI LAODIKIA (Wahyu 3: 14-22)
(Seri
04)
Sutema
: allah itu esa
Shalom….
Selamat malam, salam
sejahtera, salam dalam kasih Kristus, dengan kasih sayang dan kasih setia-Nya
yang abadi kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Raya Minggu sebagaimana
biasanya, semua karena kasih karunia demi kasih karunia yang telah kita terima
dari Tuhan sampai pada hari ini dan kita membutuhkan kasih karunia yang lebih
besar lagi supaya kita dapat melihat Allah sesuai dengan pemberitaan firman
Tuhan dalam Ibadah Doa Penyembahan 15 April 2015.
Apabila ada sidang
jemaat yang tidak dapat mengikuti
tiga macam ibadah pokok, sedapat mungkin memperhatikan firman
Tuhan yang ada di dalam majalah GPT “BETANIA”
Serang dan Cilegon, supaya tetap tergembala dalam tiga macam ibadah pokok.
Saudara
mengerti tentang tiga macam ibadah pokok dan rindu untuk terus digembalakan
oleh firman pengajaran mempelai, tetapi oleh karena kesibukan tidak mampu tekun
dalam tiga macam ibadah pokok. Tetapi kalau saudara rindu tetap tekun dalam
tiga macam ibadah pokok, itu dapat terlihat / tercemin lewat sikap untuk terus
membaca yang ada di dalam majalah / warta. Kalau tidak ada kerinduan untuk
membaca tidak tercermin, bahwa saudara rindu untuk tekun dalam tiga macam
ibadah pokok, apapun alasannya. Banyak waktu untuk membaca warta, satu jam
cukup membaca satu khotbah, bahkan tidak sampai.
Sesungguhnya
kalau saya perhatikan, kita semua sudah banyak mengerti kebenaran, bahkan kita
mengakui bahwa firman pengajaran mempelai ini lebih dari pada yang lain, tidak ada
yang melebihi dari firman pengajaran mempelai. Bukan saya sedang menyombongkan
firman pengajaran mempelai, tetapi ini pengakuan dari hati saya, justru semakin hari saya semakin cinta firman pengajaran mempelai. Kalau dahulu, pada awal
pelayanan, saya masih kurang bisa mempertanggungjawabkannya, tetapi sekarang
saya mau mempertanggungjawabkan kebenaran firman pengajaran mempelai.
Firman
pengajaran mempelai dan pengajaran Tabernakel adalah pengajaran yang besar,
benar dan mulia
oleh sebab itu kita akan
perjuangkan semua ini.
Kita
kembali memperhatikan sidang jemaat di Laodikia dari kitab Wahyu 3:14-22, pembacaan ayat 15
Wahyu
3:15
(3:15)
Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin
dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!
Setelah
Tuhan mengoreksi sidang jemaat di Laodikia, lewat penampilan-Nya sebagai saksi yang
setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah, maka terlihat dengan jelas keberadaan
sidang jemaat di Laodikia, sesuai dengan pernyataan Tuhan yaitu; “Aku tahu segala pekerjaanmu”.
Yeremia
17:9-10
(17:9) Betapa
liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu:
siapakah yang dapat mengetahuinya?
(17:10) Aku, TUHAN, yang menyelidiki hati, yang menguji batin,
untuk memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan tingkah langkahnya,
setimpal dengan hasil perbuatannya."
Tuhan
mengetahui segala kelicikan hati manusia, sebab Ia yang menyelidiki hati dan
batin setiap orang.
Yeremia
16:17
(16:17)
Sebab Aku mengamat-amati segala tingkah langkah
mereka; semuanya itu tidak tersembunyi dari pandangan-Ku, dan kesalahan
merekapun tidak terlindung di depan mata-Ku.
Tuhan
mengamat-amati segala tingkah langkah manusia, dan tidak ada yang tersembunyi
di pemandangan Tuhan, Tuhan menyelIdiki hati dan batin manusia.
Oleh
sebab itu, saya tambahkan sedikit, kalau barangkali ada di antara kita yang pandai
bersandiwara, pandai menutupi segala kekurangan seperti Adam dan Hawa ketika
mereka jatuh dalam dosa sehingga menjadi telanjang dihadapan Tuhan, mereka
berusaha menutupinya dihadapan Tuhan. Mungkin saja kita dapat menutupinya di
hadapan manusia, tetapi dihadapan Tuhan tidak ada yang tersembunyi. Inilah yang
harus kita perhatikan.
Ibrani 4:12-13
(4:12) Sebab
firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua
manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan
sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
(4:13) Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab
segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita
harus memberikan pertanggungan jawab.
Yesus Kristus, Dialah firman yang menjadi
manusia, Dia bagai sebilah pedang yang tajam, menusuk amat dalam, itulah firman pengajaran, untuk menyingkapkan segala yang terselubung, sehingga
tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi dihadapan Tuhan, sebab segala
sesuatu telanjang, terbuka di
mata
Tuhan, justru kita harus mempertanggung jawabkan segala sesuatu yang kita
perbuat dihadapan Tuhan. Kalau hanya bersandiwara tidak ada artinya. Inilah
yang saya dan kita semua harus waspadai.
Bukan memuji diri, dari kecil saya kurang
pandai bersandiwara bahkan sampai sudah besar, saya kurang pandai bersandiwara (dulu tergolong kurang berprestasi di sekolah).
Justru sekarang, kalau saya mau, saya bisa bersandiwara, saya bisa memanipulasi firman Tuhan, kalau saya
mau.
Biasanya ketulusan tanpa cerdik; bodoh. Dan
cerdik tetapi tanpa ketulusan; licik.
Ini harus diperhatikan, tidak ada artinya
bagi kita pandai bersandiwara.
Pertanyaannya; APA YANG DIKETAHUI TUHAN DARI SIDANG JEMAAT DI LAODIKIA?
Jemaat di Laodikia, tidak dingin dan tidak
panas, sesuai dengan Wahyu 3:15
Tidak dingin
tidak panas =
suam-suam kuku, arti rohaninya; tidak sanggup mengasihi Tuhan dengan segenap
hati = mengasihi Tuhan dengan sebagian hati.
Segera kita
perhatikan orang yang mengasihi Tuhan dengan sebagian hati.
Kejadian 4:2-3
(4:2)
Selanjutnya dilahirkannyalah Habel, adik Kain; dan Habel menjadi gembala
kambing domba, Kain menjadi petani.
(4:3). Setelah
beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan
sebagian dari hasil tanah itu kepada TUHAN sebagai korban persembahan;
Kain
menjadi petani, kemudian Kain mempersembahkan sebagian hasil tanahnya kepada
Tuhan sebagai korban persembahan, artinya;
tidak mengasihi Tuhan dengan segenap hati.
Oleh
sebab itu, Tuhan tidak mengindahkan kain dan korban persembahannya.
Kalau
kita tidak mengasihi Tuhan dengan segenap hati, segenap jiwa, akal budi dan
kekuatan, maka semua korban persembahan itu tidak diindahkan oleh Tuhan.
Alangkah sayangnya segala perbuatan baik, pengorbanan baik yang kita telah
kerjakan menjadi tidak berkenan dihadapan Tuhan, tidak diindahkan dihadapan
Tuhan, karena tidak sepenuh hati mengasihi Tuhan.
Mengasihi
Tuhan dengan setengah hati, dalam perjanjian lama diwakili oleh Kain, karena dosa semacam
ini dimulai dari Kain.
Berbicara
tanah menunjuk kepada hati.
Lebih
jauh kita melihat, sebagian hati.
Kisah
para rasul 5:1-2
(5:1). Ada seorang lain yang bernama
Ananias. Ia beserta isterinya Safira menjual sebidang tanah.
(5:2) Dengan
setahu isterinya ia menahan sebagian dari hasil
penjualan itu dan sebagian lain dibawa dan diletakkannya di depan kaki
rasul-rasul.
Ananias
mempersembahkan kepada Tuhan sebagian
dari hasil tanah yang dijualnya dengan sepengetahuan isterinya, Safira. Berarti
suami isteri ada kesepakatan.
Sebagian
dari hasil penjualan tanah itu dipersembahkan kepada Tuhan, sebagian lagi dia tahan / disimpan.
Penyebab tidak mengasihi Tuhan dengan
segenap hati.
Kisah
para rasul 5:3
(5:3) Tetapi Petrus berkata:
"Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga
engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu?
Hati
Ananias telah dikuasai oleh Iblis.
Berbicara
mengenai uang
memang rentan sekali dan riskan ,
mengandung resiko tinggi.
Salah satu bukti adalah;
Yudas, ia ditunjuk sebagai bendahara / menyimpan uang. Tetapi justru karena
uang ini, ia menjual Yesus dengan harga 30 keping uang perak, karena hatinya sudah dirasuki setan.
Dalam
1 Timotius 6:10;“akar dari segala kejahatan adalah cinta uang.”
Waspada
bagi bendahara atau yang berhubungan dengan itu, walaupun saudara saat ini
sedang belajar untuk tidak cinta uang, sebab setan paling pintar, dia tahu
segala kekurangan orang.
Karakter
Iblis/Setan.
Yohanes
8:44
(8:44) Iblislah yang menjadi bapamu dan
kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak
hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia
berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.
Ada tiga tabiat Iblis/Setan yang paling mendasar,
yaitu;
1.
Pembunuh
manusia sejak semula.
2.
Tidak
hidup dalam kebenaran.
3.
Bapa
segala pendusta.
Inilah
karakter dari Iblis Setan yang paling mendasar.
Jadi
kalau Ananias mempersembahkan sebagian dari hasil tanahnya dan sebagian lagi
ditahan untuk kepentingannya sendiri, itu karena hatinya sudah dikuasai Iblis.
Jadi,
kalau ada yang tidak mengasihi Tuhan dengan segenap hati adalah pendusta, dan
orang yang berdusta adalah
anak setan, sebab bapa segala dusta adalah Iblis/Setan.
Ananias
dan Safira mewakili kehidupan
nikah gereja hujan awal
yang tidak mampu mengasihi Tuhan dengan segenap hati.
Kembali
kita memperhatikan...
Kisah para rasul 5:3-4
(5:3) Tetapi
Petrus berkata: "Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau
mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu?
(5:4) Selama tanah itu tidak dijual,
bukankah itu tetap kepunyaanmu, dan setelah dijual, bukankah hasilnya itu tetap
dalam kuasamu? Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau
bukan mendustai manusia, tetapi mendustai
Allah."
Ananias
dan Safira mendustai Roh kudus serta mendustai
Allah, bukan manusia.
Oleh
sebab itu di atas tadi
saya sudah katakan, tidak perlu menutupi segala sesuatu dihadapan Tuhan, sebab
segala sesatu terbuka dihadapan Tuhan, justru segala sesuatu harus dipertanggung
jawabkan kepada Tuhan, supaya tidak mendustai Roh Kudus dan Allah.
Ananias
dan Safira mendustai Allah.
1
Yohanes 1:9-10
(1:9) Jika kita
mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni
segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
(1:10) Jika kita berkata, bahwa kita
tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi
pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam kita.
Kalau
tidak mengakui dosa maka yang terjadi adalah;
-
Membuat
Allah menjadi pendusta
-
Kebenaran
/ firman Allah tidak ada di dalam diri seseorang
=
menipu diri sendiri.
Adalah
suatu kebodohan kalau kita menipu diri sendiri, tetapi nyatanya tanpa disadari
banyak manusia menipu dirinya sendiri. Barangkali sering terjadi diluar sana, biasa menipu sesamanya, tetapi kalau di dalam Tuhan,
menipu diri sendiri itu adalah suatu kebodohan.
Ananias
dan Safira mendustai Roh Kudus.
Kisah
para rasul 2:38-39
(2:38) Jawab
Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan
hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus
untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.
(2:39) Sebab
bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh,
yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita."
Setelah
bertobat, masuk dalam baptisan air, selanjutnya menerima
karunia Roh kudus tanda dari baptisan Roh Kudus.
Saya
merindukan ini terjadi di dalam diri kita semua yaitu; bertobat (ada tanda
darah), kemudian dibaptis (masuk dalam pengalaman kematian dan kebangkitan),
kemudian masuk dalam baptisan Roh Kudus, supaya kita semua menerima karunia,
dan oleh karena karunia Roh Kudus kita
dimampukan untuk melayani Tuhan dalam ibadah-ibadah yang Tuhan percayakan.
Untuk mengetahui lebih jauh mengenai Ananias dan
Safira.
Kisah
para rasul 2:42-43
(2:42.) Mereka
bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam
persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
(2:43) Maka
ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan
tanda.
(2:44) Dan semua
orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka
adalah kepunyaan bersama,
Keadaan
gereja hujan awal; mereka bertekun dalam pengajaran rasul –
rasul, berarti;
- Bertekun dalam
persekutuan =
tekun dalam Ibadah Raya Minggu,
menghasilkan pengharapan.
- Bertekun
dalam pemecahan roti = tekun
dalam Ibadah Pendalaman Alkitab
disertai perjamuan suci, menghasilkan iman.
- Bertekun
dalam doa = tekun dalam Ibadah Doa Penyembahan,menghasilkan kasih.
Ketekunan
dalam tiga macam ibadah utama / pokok yang dalam pimpinan Roh Kudus, sebab Yesus
telah naik, Roh Kudus turun. Jadi ini bukan lagi pekerjaan manusia, melainkan pekerjaan Roh Kudus.
Selain
itu, ada kegiatan lain.
Kisah
para rasul 2:44
(2:44) Dan semua orang yang telah
menjadi percaya tetap bersatu, dan segala
kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama,
Kemudian,
kegiatan yang lain yang tercermin pada gereja hujan awal, yaitu;semua orang
yang telah menjadi percaya tetap bersatu dalam pimpinan Roh Kudus.
Mari
kita perhatikan kesatuan dalam Roh Kudus.
Efesus
4:1-6
(4:1) Sebab itu aku menasihatkan kamu,
aku, orang yang dipenjarakan karena Tuhan, supaya hidupmu sebagai orang-orang
yang telah dipanggil berpadanan dengan panggilan itu.
(4:2). Hendaklah
kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam
hal saling membantu.
(4:3) Dan
berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh
ikatan damai sejahtera:
(4:4)satu tubuh, dan satu
Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang
terkandung dalam panggilanmu,
(4:5)satu Tuhan, satu
iman, satu baptisan,
(4:6) satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di
atas semua dan oleh semua dan di dalam semua.
Setelah memelihara kesatuan Roh, maka
terlihat adanya kesatuan.
- Satu
tubuh.
Tubuh memang terdiri dari banyak anggota tetapi hanya satu tubuh di dalam Tuhan, berarti supaya tercipta kesatuan, tiap-tiap orang / anggota tidak boleh mementingkan diri sendiri, terlepas dari roh egosentris.
Tubuh memang terdiri dari banyak anggota tetapi hanya satu tubuh di dalam Tuhan, berarti supaya tercipta kesatuan, tiap-tiap orang / anggota tidak boleh mementingkan diri sendiri, terlepas dari roh egosentris.
- Satu
Roh.
Melayani Tuhan dengan karunia yang berbeda-beda, namun satu Roh.
Melayani Tuhan dengan karunia yang berbeda-beda, namun satu Roh.
- Satu
Tuhan.
Yaitu; Allah yang hidup, itulah Allah Abraham Ishak dan Yakub. Tidak mempertuhankan allah yang lain, termasuk pekerjaan, uang, perut, anak, keluarga, isteri, suami dan lain sebagainya.
Yaitu; Allah yang hidup, itulah Allah Abraham Ishak dan Yakub. Tidak mempertuhankan allah yang lain, termasuk pekerjaan, uang, perut, anak, keluarga, isteri, suami dan lain sebagainya.
- Satu
iman.
Iman adalah dasar untuk berharap kepada Tuhan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat, berarti; percaya walau tidak melihat, seperti Abraham, percaya walau tidak melihat. Satu iman tidak lagi mengandalkan kekuatan pemikiran, manusia, diri sendiri, tidak menaruh harap kepada yang lain.
Iman adalah dasar untuk berharap kepada Tuhan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat, berarti; percaya walau tidak melihat, seperti Abraham, percaya walau tidak melihat. Satu iman tidak lagi mengandalkan kekuatan pemikiran, manusia, diri sendiri, tidak menaruh harap kepada yang lain.
Kita semua adalah anak-anak Abraham, Abraham
adalah bapa orang percaya, kalau kita anak Abraham berarti kita akan dibenarkan
karena iman = satu iman.
- Satu
baptisan.
Baptisan = satu dalam kematian dan
kebangkitan Yesus Kristus.
- Satu
Allah dan
Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua.
Inilah kesatuan dari pada gereja hujan awal.
Kemudian,
sikap yang terlihat dari gereja hujan awal dalam Kisah para rasul 2: 4 adalah; segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan
bersama. Berarti, ada rasa kebersamaan dalam hal ini, bergandengan tangan dalam
melayani Tuhan.
1
Korintus 12:25-26
(12:25) supaya
jangan terjadi perpecahan dalam tubuh, tetapi supaya anggota-anggota yang
berbeda itu saling memperhatikan.
(12:26) Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu
anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita.
Satu
anggota menderita, semua anggota turut menderita, satu anggota dihormat, semua
anggota turut bersukacita, supaya tidak terjadi perpecahan dalam tubuh.
Oleh
sebab itu kalau kita memiliki apa saja, ingat firman Tuhan; “berilah tumpangan kepada yang lain”,
ingat segala yang kita punya itu, apa saja bentuknya yang Tuhan karuniakan
kepada kita, baik dalam bentuk fisik, harta kekayaan, pemikiran atau lain
sebagainya, berilah tumpangan kepada yang lain. Kalau ada ide-ide cemerlang
yang berkaitan dengan ibadah dan pelayanan,tuangkan. Belajarlah, apa yang kita
punya menjadi milik bersama. Dari Tuhan oleh Tuhan untuk Tuhan.
Kisah para rasul 2:45
(2:45) dan selalu ada dari mereka yang menjual harta
miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan
masing-masing.
Selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu
membagi-bagikannya kepada semua orang, tanpa terkecuali, sesuai dengan
keperluan masing – masing,ini kegiatan dari gereja hujan awal dalam pimpinan
Roh Kudus dan ini digunakan untuk kepentingan bersama, bukan kepentingan
sendiri.
Kalau saya mementingkan diri saya, tidak perlu saya
susah-susah mengedit firman Tuhan. Menyita waktu saya itu sebetulnya. Tetapi,
walaupun saya tau itu menyita waktu saya, saya tahu saya capek, ya sudahlah,
sebab saya rindu supaya firman pengajaran mempelai ini diketahui oleh banyak
orang, dalam maupun luar negeri.
Kisah para rasul 2:46-47
(2:46) Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul
tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah
masing-masing secara bergilir dan makan
bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati,
(2:47) sambil memuji
Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah
mereka dengan orang yang diselamatkan.
Kemudian mereka berkumpul setiap hari di dalam Bait Allah,
memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan dengan gembira
dan mereka terus memuji Allah, menyenangkan hati Tuhan.
Perlu diketahui; mereka melakukan itu semua dengan sehati
dan tulus hati, di dalam kebersamaan.
Syarat di dalam kesatuan tubuh, supaya tercipta kebersamaan.
Roma 12:9-11
(12:9)Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah
yang jahat dan lakukanlah yang baik.
(12:10)Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara
dan saling mendahului dalam memberi hormat.
(12:11)Janganlah hendaknya
kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.
- Hendaklah kasih itu jangan pura-pura jauhilah yang jahat dan
lakukanlah yang baik.
- Hendaklah kamu saling mengasihi mendahului dalam memberi
hormat.
- Hendaklah kerajinanmu jangan kendor biarlah rohmu
menyala-nyala dan layanilah Tuhan.
Roma 12:12-14
(12:12)
Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah
dalam doa!
(12:13) Bantulah
dalam kekurangan orang-orang kudus dan usahakanlah dirimu untuk selalu
memberikan tumpangan!
(12:14)
Berkatilah siapa yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk!
- Bersukacitalah dalam pengharapan sabarlah dalam kesesakan
dan bertekunlah dalam doa = tekun dalam tiga macam ibadah utama.
- Bantulah dalam kekurangan orang-orang kudus dan usahakanlah
dirimu untuk selalu memberikan tumpangan.
- Berkatilah siapa yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan
mengutuki.
Kisah para rasul 12:15-16
(12:15)Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan
menangislah dengan orang yang menangis!
(12:16)
Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu memikirkan
perkara-perkara yang tinggi, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara
yang sederhana. Janganlah menganggap dirimu pandai!
“Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah
dengan orang yang menangis”, menunjukkan
bahwa sehati sepikir.
Saat ada yang bersukacita,bersukacitalah,
jangan menangis dan sebaliknya kalau ada yang menangis jangan bersukacita,
kalau bersukacita saat ada yang menangis, dan menangis saat ada yang
bersukacita menunjukkan tidak sehati dan sepikir.
Inilah yang dikerjakan oleh gereja
hujan awal, dan semua dikerjakan dalam pimpinan Roh Kudus.
Sehingga
kita dapat mengambil kesimpulan; ketika Ananias yang menahan sebagian dan
mempersembahkan sebagian kepada Tuhan = mendustai Roh Kudus. Kalau satu dengan
yang lain tidak sehati dan sepikir, tidak mau mengerti satu dengan yang lain, tidak mau memberi tumpangan dan tidak mau mengerti keadaan
orang lain = mendustai Roh Kudus. Oleh sebab itu, janganlah hendaknya kasih itu
pura-pura! Jangan sampai kita salah satu yang mewakili gereja hujan akhir dalam
hal mengasihi Tuhan dengan sebagian hati.
Kisah para rasul 5:9
(5:9) Kata
Petrus: "Mengapa kamu berdua bersepakat untuk mencobai Roh Tuhan? Lihatlah, orang-orang yang baru mengubur suamimu
berdiri di depan pintu dan mereka akan mengusung engkau juga ke luar."
Safira (isteri Ananias) juga mencobai
Roh Tuhan, sebab Safita tidak segera mengakui kesalahannya.
Saat ini adalah waktu yang tepat untuk
mengakui kesalahan dalam hal mengasihi Tuhan dengan sebagian hati (separuh hati
/ tidak sepenuh hati).
Lukas 12:9-10
(12:9) Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia,
ia akan disangkal di depan malaikat-malaikat Allah.
(12:10) Setiap orang yang mengatakan sesuatu melawan Anak
Manusia, ia akan diampuni; tetapi barangsiapa menghujat Roh Kudus, ia tidak akan
diampuni.
“Barangsiapa menghujat
Roh Kudus ia tidak akan diampuni.”
Mulai dari pada Adam sampai Abraham itu
adalah 2000 tahun pertama. Abraham sampai Yesus disalibkan itu adalah 2000
tahun kedua. Dari zaman Yesus sampai saat ini adalah zaman Roh Kudus, 2000
tahun ketiga.
Saudaraku, kalau kita melawan Anak
Manusia (zaman Allah Anak) Tuhan masih beri pengampunan, tetapi kalau menghujat
Roh Kudus, tidak ada pengampunan, sebab zaman sekarang adalah zaman terakhir, tidak
ada lagi kesempatan untuk memperbaiki kelakuan.
Kedatangan Yesus yang pertama adalah
untuk mencari orang yang berdosa, kita masih mendapatkan pengampunan, bahkan
pengampunan itu sampai saat ini masih kita rasakan tetapi kalau saat ini kita
melawan Roh Kudus, menghujat Roh Kudus, maka tidak ada pengampunan. Tidak ada
2000 tahun keempat. Zaman ini jangan lagi didustai, jangan lagi dihujat, sebab
tidak ada kesempatan lagi.
Ciri-ciri tidak mengasihi Tuhan dengan
segenap hati;
Kejadian
4:5
(4:5) tetapi Kain dan korban
persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati
Kain menjadi sangat panas, dan mukanya
muram.
Yang
pertama ; hatinya menjadi sangat panas,
artinya berada dalam suasana api neraka.
Kalau di dalam suatu keluarga, hatinya sama-sama panas,
suami, isteri dan anak juga hati panas, inilah yang disebut nereka kecil
dibumi.
Markus 9:46,48
(9:46) (di
tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.)
(9:48) di mana ulat-ulat bangkai tidak mati dan api tidak
padam.
Kalau bersuasanakan api neraka, ulat-ulat bangkai tidak
mati.
Sebaliknya, pengalaman kematian bersama dengan Yesus maka burung
nazar berkumpul, janji-janji Tuhan dinyatakan, tetapi, kalau panas hati;
ulat-ulat bangkai tidak mati, ini menunjukkan kebusukan hati, kelicikan hati
.Ulat bangkai = belatung, timbul dari bangkai busuk.
Kalau ada orang yang hatinya panas ketika dikoreksi
firman berarti; hatinya masih busuk, masih licik.Mungkin saja saudara dapat
menutupinya dihadapan manusia, tetapi tidak dihadapan Tuhan.
Sudah berapa lama hati ini seperti
bangkai dan bau busuk ?
Tidak ada orang yang menyukai bau
busuk. Jangankan bangkai, bau sampah saja kita tidak suka.
Setiap kali dikoreksi firman Tuhan, katakanlah
dalam hati; Tuhanlah yang benar (firman Allah yang benar) dan sayalah yang
salah.
Yang kedua; muka muram, artinya; merusak gambar dan rupa Allah, berarti menunjukkan
ketelanjangan = hilang kemuliaan Allah.
Ketika
Adam dan Hawa telanjang, maka rusaklah gambar dan rupa Allah = kehilangan
kemuliaan Allah.
Kejadian
1:27-28
(1:27) Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya,
menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya
mereka.
(1:28) Allah memberkati mereka, lalu
Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak;
penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan
burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."
Allah
menciptakan manusia (laki-laki dan perempuan) menurut gambar dan rupa-Nya,
penuh dengan kemuliaan Allah sehingga manusia berkuasa atas tiga hal;
- ikan-ikan di laut gambaran dari antikris.
- burung-burung di udara gambaran roh jahat di udara.
- segala binatang yang merayap di bumi gambaran nabi-nabi
palsu.
Kejadian
3:6-7
(3:6). Perempuan
itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya,
lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil
dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang
bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.
(3:7) Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang;
lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.
Ketika
Adam dan Hawa melanggar aturan-aturan yang ditetapkan oleh Allah, Adam dan
isterinya menjadi telanjang sehingga mereka kehilangan kemuliaan Allah, merusak gambar dan rupa Allah = muka
muram.
Kalau
kita mau memikul salib, ada kebenaran, damai sejahtera dan sukacita dalam Roh
Kudus maka akan terlihat dengan jelas kemuliaan Allah.
Kalau
bersukacita karena hal dunia saja dapat membuat wajah berseri-seri apalagi
kalau bersukacita di dalam Tuhan.
Kejadian 4:6-8
(4:6). Firman
TUHAN kepada Kain: "Mengapa hatimu panas
dan mukamu muram?
(4:7) Apakah
mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak
berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau,
tetapi engkau harus berkuasa atasnya."
(4:8). Kata Kain
kepada Habel, adiknya: "Marilah kita pergi ke padang." Ketika mereka
ada di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia.?
Disini kita melihat, Tuhan bertanya
kepada Kain; “Mengapa hatimu panas dan
mukamu muram?Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Dalam
hal ini Tuhan masih menunjukkan kemurahan hati-Nya, supaya Kain tidak dikuasai
dosa.
Setelah Kain dikuasai dosa Tuhan masih berusaha
untuk menolong Kain
Kejadian 4:7
(4:7) Apakah
mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak
berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan
pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa
atasnya."
Tuhan sudah ingatkan, kalau hati panas
dan muka muram, maka dosa sudah mengintip di depan pintu.
Tuhan masih menolong Kain tetapi
syaratnya; harus berkuasa atas dosa.
Kejadian 4:8
(4:8). Kata Kain
kepada Habel, adiknya: "Marilah kita pergi
ke padang." Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel,
adiknya itu, lalu membunuh dia.
Tetapi Kain mengabaikan tegoran firman
Tuhan sebab dosa yang tadi mengintip di depan pintu sudah menguasai Kain, itu
sebabnya Kain membunuh Habel. Setiap orang yang membenci saudaranya adalah
seorang pembunuh manusia (1 Yohanes
3:15). Dan tidak ada seorang pembunuh yang dapat masuk ke dalam kerajaan
surga.
Jangan lagi mempertahankan hati yang
panas dan muka muram. Hati panas dan muka muram biasanya suka iri hati, iri
melihat pelayanan orang lain diindahkan oleh Tuhan.
Mari kita lihat lebih jauh, setelah
Kain di kuasai dosa.
Kejadian 4:9
(4:9) Firman TUHAN kepada Kain: "Di mana Habel, adikmu
itu?" Jawabnya: "Aku tidak tahu!
Apakah aku penjaga adikku?"
Allah berfirman; "Di mana Habel, adikmu itu?" jawab Kain;
- "Aku tidak tahu” jawaban ini menunjukkan
bahwa Kain adalah anak dari bapa pendusta karena ia telah mendustai Tuhan (Yohanes 8:44).
- “Apakah aku
penjaga adikku?"
Kain terlalu berani berkata hal itu kepada Tuhan, sebab Kain
berbicara kepada gembala Agung yang memelihara / menjaga jiwa, berarti; bagi
Kain keselamatan jiwa tidak terlalu penting.
Kejadian 4:10-11
(4:10) Firman-Nya: "Apakah yang telah kauperbuat ini?
Darah adikmu itu berteriak kepada-Ku dari tanah
(4:11) Maka sekarang, terkutuklah
engkau, terbuang jauh dari tanah yang
mengangakan mulutnya untuk menerima darah adikmu itu dari tanganmu.
Konsekuensi tidak mau mengakui dosa;
terkutuk, terbuang jauh dari Tuhan.
Setiap dusta, pada akhirnya akan
diketahui seperti darah Habel, yang langsung berbicara kepada Tuhan.
Mungkin saat ini kita teraniaya,
menderita, terima saja, nanti itu yang akan langsung teriak kepada Tuhan.
Kejadian 4:12
(4:12) Apabila engkau mengusahakan tanah itu, maka tanah itu
tidak akan memberikan hasil sepenuhnya lagi kepadamu; engkau menjadi seorang pelarian dan pengembara di
bumi."
Kain menjadi seorang pelarian dan
pengembara di bumi." Artinya; tidak mempunyai ketetapan hati, tidak
tergembala, tidak terpelihara dan menjadi liar.
Jalan keluarnya;
Wahyu 3:15
(3:15) Aku tahu
segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika
engkau dingin atau panas!
“Alangkah baiknya jika engkau dingin
atau panas!”
Artinya; mengasihi Tuhan dengan segenap
hati, jiwa, akal budi dan kekuatan.
Kalau panas, betul-betul panas, kalau
dingin, betul-betul dingin, jangan setengah-setengah.
Markus 12:29
(12:29) Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah:
Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan
itu esa.
Tuhan Allah itu Esa berarti tunggal =
tidak ada yang lain.
Karena Tuhan itu Esa, maka kasihilah
Tuhan Allah dengan segenap hati, segenap jiwa, segenap akal budi dan kekuatan.
Kalau Allah itu dua, tentu kita akan
mengasihi allah yang satu dengan sebagian hati dan sebagian hati lagi untuk
allah yang lain, tetapi disini dikatakan; Tuhan itu Esa, satu bukan dua.
Markus 12:32-33
(12:32) Lalu
kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu,
bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia.
(12:33) Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap
kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia
seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan
korban sembelihan."
Keuntungannya bila kita mengasihi Tuhan
dengan segenap hati, segenap jiwa, akal budi dan kekuatan, maka kita dimampukan
untuk mengasihi sesama. Karena mengasihi Tuhan dan sesama adalah jauh lebih
utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan dan apa saja yang
kita perbuat.
Kesimpulannya; mengasihi Tuhan dengan segenap hati, segenap
jiwa, akal budi dan kekuatan menunjukkan bahwa; Tuhan itu satu / Esa.
Markus 12:34
(12:34) Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang
itu, dan Ia berkata kepadanya: "Engkau
tidak jauh dari Kerajaan Allah!" Dan seorangpun tidak berani lagi
menanyakan sesuatu kepada Yesus.
Orang yang mengasihi Tuhan dengan
segenap hati, segenap jiwa, akal budi dan kekuatan, maka orang itu tidak jauh
dari kerajaan Allah. Melayani Tuhan dengan sistem kerajaan surga, didalamnya
terdapat kebenaran yang sejati.
1 Timotius 2:5-6
(2:5) Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi
pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus,
(2:6) yang telah
menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia: itu kesaksian pada
waktu yang ditentukan.
Allah itu esa, itulah pribadi Yesus
Kristus, Ia telah menyerahkan diri-Nya menjadi tebusan bagi manusia.
Hanya Yesus satu satunya yang mampu memperdamaikan
dosa manusia kepada Allah, dengan darah-Nya yang suci. Sedangkan allah lain,
misalnya; emas perak, harta kekayaan, apa saja tidak mampu menebus kesalahan /
dosa manusia. Jadi jangan sampai kita menyombongkan diri dengan harta dan
segala yang kita punya, karena itu tidak dapat menyelamatkan kita, selain kasih
Allah.
1 Timotius 2:7
(2:7) Untuk kesaksian itulah aku telah ditetapkan sebagai pemberita dan rasul--yang
kukatakan ini benar, aku tidak berdusta--dan sebagai
pengajar orang-orang bukan Yahudi, dalam iman dan kebenaran.
Pengakuan dari Rasul Paulus, antara
lain;
- untuk kesaksian itulah aku telah ditetapkan sebagai
pemberita dan rasul.
Artinya; rasul Paulus mengasihi Tuhan dengan segenap hati, segenap
jiwa, akal budi dan kekuatan, dia mau menyaksikan Yesus di dalam dirinya,
maksudnya; menyaksikan penderitaan Kristus.
- Sebagai pengajar yang bukan Yahudi di dalam iman dan
kebenaran = mengasihi sesama,
seperti mengasihi diri sendiri.
Kolose 2:1-2
Rasul Paulus mengajar orang-orang yang bukan Yahudi, yaitu; jemaat-jemaat di Asia kecil, secara khusus di Laodikia supaya mereka memperoleh kekayaan dan keyakinan, pengertian dan mengenal rahasia Allah, yaitu; Kristus.
Kolose 2:1-2
2:1. Karena aku mau, supaya kamu tahu, betapa beratnya perjuangan yang kulakukan untuk kamu, dan untuk mereka yang di Laodikia dan untuk semuanya, yang belum mengenal aku pribadi,
2:2 supaya hati mereka terhibur dan mereka bersatu dalam kasih, sehingga mereka memperoleh segala kekayaan dan keyakinan pengertian, dan mengenal rahasia Allah, yaitu Kristus, Rasul Paulus mengajar orang-orang yang bukan Yahudi, yaitu; jemaat-jemaat di Asia kecil, secara khusus di Laodikia supaya mereka memperoleh kekayaan dan keyakinan, pengertian dan mengenal rahasia Allah, yaitu; Kristus.
Apa yang telah diperbuat oleh Rasul Paulus ini, tidak ada dusta, apa yang ia katakan baik kepada anak-anak rohaninya, baik juga kepada sidang jemaat di asia kecil, apa yang diungkapkannya sesuai dengan apa yang diperbuatnya, sehingga perkataannya tidak melebihi dari apa yang diperbuatnya, sehingga tidak ada yang mengukurkan itu pada dirinya. Rasul Paulus sangat menyadari hanya Yesus satu-satunya Tuhan dan Juruselamat, tidak ada yang mampu menyelamatkan manusia selain Dia.
Kasihilah Tuhan dengan segenap hatimu,
dengan segenap jiwa, akal budi dan kekuatanmu. Terpujilah Tuhan kekal sampai
selamanya. Amin
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA
MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment