IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 25 NOVEMBER
2015
“KITAB KOLOSE”
(SERI 65)
Subtema : TIAP-TIAP ORANG SEGOMER
Shalom…!!!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam
kasih Kristus, dengan kasih sayang dan kasih setia-Nya yang abadi kita
dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Doa Penyembahan.
Segera kita perhatikan firman penggembalaan
untuk Ibadah Doa Penyembahan dari surat rasul Paulus yang dikirim kepada sidang
jemaat di Kolose.
Kolose 1:21
(1:21) Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari
Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari
perbuatanmu yang jahat,
Kalimat yang harus kita perhatikan pada ayat
ini: “Kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah.”
Ini menunjuk kepada:
-
Bangsa kafir = orang yang tidak bersunat.
-
Orang fasik dengan segala kefasikan mereka.
Mereka itu memusuhi Allah dalam hati dan
pikiran, itu terlihat dari perbuatan yang jahat.
Pendeknya; setiap perbuatan jahat adalah
tanda bahwa mereka memusuhi Allah di dalam hati dan pikiran.
Lebih jauh kita memperhatikan…
Efesus 2:11-12
(2:11). Karena itu ingatlah, bahwa dahulu
kamu--sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang
tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat
lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia,
(2:12) bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus,
tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam
ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam
dunia.
Yang dahulu hidup jauh dari Allah berarti; “tanpa
Kristus, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia” = binasa,
berujung kepada kematian.
Efesus 2:1
(2:1). Kamu dahulu sudah mati karena
pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.
Orang-orang yang dahulu hidup jauh dari
Allah, banyak melakukan dosa-dosa, sedangkan upah dosa adalah maut.
Efesus 2:2-3
(2:2) Kamu hidup di dalamnya, karena kamu
mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa,
yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.
(2:3) Sebenarnya dahulu kami semua juga
terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan
menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah
orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain.
Penyebab-penyebab terjadinya dosa, antara
lain;
-
Mengikuti jalan dunia ini.
-
Mentaati penguasa kerajaan angkasa.
-
Menuruti hawa nafsu daging dan
menuruti kehendak daging.
Keterangan: MENTAATI PENGUASA KERAJAAN ANGKASA.
Pertanyanya: Siapakah mereka itu
(orang-orang yang mentaati penguasa kerajaan angkasa)?
Jawabnya:
Mereka itu adalah orang – orang yang mendurhaka kepada Allah =
memberontak kepada Allah.
Kita akan lihat hal yang sedemikan…
Bilangan 21:4-5
(21:4) Setelah mereka berangkat dari gunung Hor, berjalan
ke arah Laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom, maka bangsa itu tidak dapat
lagi menahan hati di tengah jalan.
(21:5) Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: "Mengapa kamu
memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di
sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah
muak."
Di sini kita melihat; bangsa Israel melawan
Allah dan Musa = memberontak = dikuasai roh pendurhakaan.
Penyebabnya; “tidak ada roti dan tidak ada air” = kuatir soal makan dan minum.
Matius 6:25
(6:25) "Karena itu Aku berkata
kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau
minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai.
Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting
dari pada pakaian?
Sesungguhnya, “hidup itu lebih penting dari pada makanan dan minuman.”
Jadi, makanan dan minuman itu tidak lebih
penting dari pada hidup. Kalau makanan dan minuman lebih penting dari hidup
sama seperti orang-orang yang ada di luaran sana; hanya karena sesuap nasi / sepiring
nasi (soal makan dan minum), jauh dari kasih Allah, jauh dari ibadah dan
pelayanan.
Padahal sesungguhnya, hidup itu lebih penting
dari pada makanan dan minuman, jangan dibalik, supaya jangan jauh dari Tuhan, jangan
jauh dari ibadah dan pelayanan.
Perhatikan saja orang-orang yang berani
berkata-kata melawan Allah dan gembalanya, orang ini pasti dikuasai oleh roh kekuatiran,
bagi dia lebih penting soal makanan dan minuman.
Ciri-ciri mentaati penguasa kerajaan angkasa: “Bangsa
Israel muak terhadap manna.”
Artinya; bosan terhadap firman Allah yang
disampaikan.
Terlebih dahulu kita melihat peristiwa di
mana Allah memberikan manna itu kepada bangsa Israel…
Keluaran 16:12
(16:12) Di padang gurun itu
bersungut-sungutlah segenap jemaah Israel kepada Musa dan Harun;
Allah memberikan kepada bangsa Israel roti
manna dan mereka makan sampai kenyang.
Namun roti manna itu diberikan kepada mereka
karena Allah telah melihat dan mendengar sungut-sungut mereka. Tetapi anehnya,
dalam kitab Bilangan 21, pada
akhirnya mereka bosan / “muak terhadap
manna itu”, inilah pengikutan yang sesuka hati / seenaknya saja, ini sikap
yang kurang terpuji.
Belajar untuk mengikuti dan mengiringi Tuhan
dengan segala kerelaan dan pengabdian sepenuhnya kepada Tuhan, jangan melayani
Tuhan sesuka hati, tidak boleh main aturan sendiri.
Tuhan sudah percayakan banyak pelayanan kepada
kita, jangan sesuka hati. Kalau dipercaya bukan karena kita pintar, cakap, karena
sudah mengerti firman Tuhan tetapi karena kemurahan Tuhan, jadi jangan sesuka
hati, tetapi kalau masih sesuka hati juga; nanti Tuhan akan ambil kembali apa
yang telah dipercayakan, ini yang sangat saya takuti.
Kalau sesuka hati meninggalkan ibadah dan
pelayanan, bagaimana Tuhan mempercayakan tanggung jawab yang lebih besar?
Daud juga menuliskan hal yang serupa…
Mazmur 78:28-29
(78:28) Ia menjatuhkannya ke tengah perkemahan mereka,
sekeliling tempat kediaman itu.
(78:29) Mereka makan dan menjadi sangat kenyang; Ia memberikan kepada mereka apa
yang mereka inginkan.
Allah memberikan roti manna kepada bangsa
Israel karena merekalah yang menginginkannya / memintanya kepada Allah. Hal
yang senada ini dituliskan kembali oleh Daud.
Bagi Daud tergembala itu penting, oleh sebab
itu, tidak boleh beribadah dan melayani dengan sesuka hati, sebab itu Daud
menuliskan kembali dalam Mazmur sebagai perbandingan.
Daud adalah seorang raja yang menggembalakan
bangsa Israel dengan segala ketulusan hati, dengan penyerahan diri penuh.
Mazmur 78:30
(78:30) Mereka belum merasa puas, sedang
makanan masih ada di mulut mereka;
“Mereka belum merasa puas, sedang makanan
masih ada di mulut mereka” = rakus.
Di mulai dengan sesuka hati beribadah dan melayani Tuhan, sampai pada akhirnya
bangsa Israel menjadi rakus.
Maruk, rakus, serakah, biasanya orang yang seperti
ini tidak tahu bersyukur, tidak tahu berterimakasih = kebenaran disertai dengan keinginan daging.
Banyak kebenaran tetapi dicampur aduk dengan tabiat
daging, hampir-hampir kita tidak bisa melihat hal ini dengan kaca mata jasmani,
hanya manusa batiniah yang dapat melihat hal yang seperti itu.
Sesungguhnya, syarat makan roti manna.
Keluaran 16:16
(16:16) Beginilah perintah TUHAN: Pungutlah
itu, tiap-tiap orang menurut keperluannya; masing-masing kamu boleh mengambil
untuk seisi kemahnya, segomer seorang, menurut jumlah jiwa."
Masing-masing mengambil untuk seisi kemahnya segomer untuk tiap-tiap orang, menurut
jumlah jiwa dalam kemah.
Arti rohani segomer:
Keluaran 16:36
(16:36) Adapun segomer ialah sepersepuluh efa.
“Segomer ialah sepersepuluh efa” = satu dari sepuluh.
Kalau dikaitkan dengan dua loh batu yang
berisikan 10 hukum Allah à Kasih Allah, sebab inti dari 10 hukum Allah
adalah kasih.
-
Loh batu
pertama = kasih kepada Allah.
-
Loh batu
kedua = kasih kepada manusia.
Kalau dibuat diagramnya:
-
Kasih kepada Allah bentuknya vertikal.
-
Kasih
kepada sesama bentuknya horizontal.
Kesimpulannya: Kasih Allah di dalam Yesus Kristus lewat salib-Nya, inilah
kebenaran.
Itu syarat untuk makan roti manna, tetapi tadi
terbalik, mereka rakus = kebenaran disertai daging, karena diawali
dengan sesuka hati.
Kasih yang sejati tidak berbau daging, jangan
beribadah dan melayani di tengah-tengah ibadah ini karena keinginan daging =
rakus.
Banyak orang yang rakus, ingin ini dan itu, itu
adalah keinginan daging, itu bukan kebenaran, bukan kasih Allah di dalam Yesus
Kristus.
Keluaran 16:17-18
(16:17) Demikianlah diperbuat orang Israel; mereka
mengumpulkan, ada yang banyak, ada yang sedikit.
(16:18) Ketika mereka menakarnya dengan gomer, maka orang
yang mengumpulkan banyak, tidak kelebihan dan orang yang mengumpulkan sedikit,
tidak kekurangan. Tiap-tiap orang mengumpulkan menurut keperluannya.
Di sini kita perhatikan: “Mereka mengumpulkan ada yang banyak, ada yang sedikit.”
-
Orang yang mengumpulkan banyak tidak
berkelebihan.
Kalau kita
mengumpulkan roti manna sesuai dengan ukuran kasih Allah, maka kita akan
menemukan kebenaran di dalam pribadi
Yesus Kristus, lewat salib-Nya.
Artinya: Tidak akan
berkelebihan, melainkan tepat sesuai dengan firman Allah; perkataan dan
perbuatan tepat sesuai dengan firman Allah = perkataan dan perbuatan tidak
melebihi dari kebenaran.
2 Korintus 12:5-6
(12:5) Atas
orang itu aku hendak bermegah, tetapi atas diriku sendiri aku tidak akan
bermegah, selain atas kelemahan-kelemahanku.
(12:6) Sebab sekiranya aku hendak bermegah juga, aku bukan orang bodoh lagi,
karena aku mengatakan kebenaran. Tetapi aku menahan diriku, supaya jangan ada
orang yang menghitungkan kepadaku lebih dari pada yang mereka lihat padaku atau
yang mereka dengar dari padaku.
Segala perkataan-perkataan rasul Paulus
sesuai dengan perbuatannya.
Perkataannya tidak melebihi dari perbuatan
yang sepadan dengan firman, sehingga orang lain tidak dapat memperhitungkan apa
yang mereka lihat dan dengar dari rasul Paulus.
Terlalu banyak bicara, tidak praktek, suka
menggurui, terlebih menggurui gembala ini namanya mengumpulkan banyak tetapi
berlebihan, perkataan tidak sesuai dengan perbuatan, tetapi rasul Paulus tidak,
sekalipun Tuhan menyatakan kemuliaan-Nya kepada Rasul Paulus, yaitu; di bawa
pada tingkat yang ketiga dari sorga yang disebut dengan Firdaus, ia mendapat penyataan-penyataan
yang hebat dan penglihatan-penglihatan, tetapi ia tidak bermegah juga. Ini yang
benar; tidak sesuka hati, tidak rakus.
-
Orang yang mengumpulkan sedikit tidak
kekurangan, karena mereka
mengumpulkan segomer untuk tiap-tiap jiwa.
Tidak kekurangan
berarti: Tidak terlihat cacat cela lagi.
“Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya
itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan
semua orang yang mendengar engkau”...(1 Timotius 4:16).
Hal yang harus diperhatikan.
Keluaran 16:18-19
(16:18) Ketika mereka menakarnya dengan gomer, maka orang yang mengumpulkan
banyak, tidak kelebihan dan orang yang mengumpulkan sedikit, tidak kekurangan.
Tiap-tiap orang mengumpulkan menurut keperluannya.
(16:19) Musa berkata kepada mereka: "Seorangpun
tidak boleh meninggalkan dari padanya sampai pagi."
“Seorangpun tidak boleh meninggalkan roti manna yang mereka kumpulkan
itu sampai pagi.”
Berarti; saat mereka mengumpulkan satu gomer untuk
tiap-tiap orang, selanjutnya mereka harus makan itu sampai habis, tidak boleh
dibiarkan.
Malam ini kita menerima firman Allah, itulah
roti manna yang Tuhan berikan, kita dengar dan kumpulkan itu, selanjutnya segera
ditindaklanjuti untuk melakukannya, supaya kita dapat mempertahankan kondisi
rohani; tidak berkelebihan bagi mereka yang mengumpulkan banyak, tidak
kekurangan bagi mereka yang mengumpulkan sedikit. Jangan mendengar untuk
melupakannya, tetapi mendengar untuk melakukannya.
Yakobus 1:21-22
(1:21) Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu
banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam
hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(1:22) Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar
saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.
Kalau dengar firman tetapi tidak melakukannya
= menipu diri sendiri.
Banyak orang Kristen terlebih orang yang
sudah melayani / mengerti firman Tuhan tertipu oleh pengertiannya sendiri.
Ketika ia mengerti firman, ia banyak menggurui orang, padahal ia tidak
melakukannya = menipu diri sendiri.
Biasanya seseorang menipu orang lain, itu
sering terjadi, tetapi apabila menipu diri sendiri, ini lebih bodoh dari orang
yang suka menipu orang lain.
Lebih banyak dengar firman supaya jadi
pelaku. Dengar-dengaran adalah kunci sukses.
Yakobus 1:23
(1:23) Sebab jika seorang hanya mendengar
firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang
mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin.
Mendengar firman tetapi tidak melakukannya,
diumpamakan seperti orang yang sedang mengamat-amati mukanya di depan cermin,
baru saja ia memandang dirinya, lalu pergi dan segera lupa bagaimana rupanya.
Firman Allah adalah cermin, biarlah kita
bercermin kepada firman untuk selama-lamanya; kita dengar, kita lakukan.
Kalau terus melakukan firman = terus-menerus
bercermin, sehingga ia tetap melihat seperti apa keberadanya, kebenarannya itu
tidak melebihi firman dan tidak lagi terdapat kekurangan-kekurangan.
Yakobus 1:25
(1:25) Tetapi barangsiapa
meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia
bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi
sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya.
Biarlah kita mendengar firman dan
melakukannya, supaya kita dimerdekakan dari dosa, dengan demikian kita boleh
mengalami kebahagiaan.
Kebahagiaan itu tercipta kalau seseorang
bebas / merdeka dari dosa.
Siapa mereka yang terbebas dari dosa? Mereka
itu adalah orang yang mendengar dan melakukan firman Tuhan.
Resiko kalau melanggar / meninggalkan roti manna sampai pagi.
Keluaran 16:20
(16:20) Tetapi ada yang tidak mendengarkan
Musa dan meninggalkan dari padanya sampai pagi, lalu berulat dan berbau busuk.
Maka Musa menjadi marah kepada mereka.
Ada dua, yaitu;
Pertama: “Berulat”, berarti tabiatnya seperti Setan.
Tabiat Setan yang paling mendasar menurut Yohanes 8:44 ada tiga:
-
“Pembunuh dari sejak semula”= membenci sesama
= tidak memiliki kasih Allah.
-
“Tidak memiliki kebenaran” = menyangkal
salib Kristus, sebab KEBENARAN SEJATI terletak pada salib Kristus.
-
“Bapa segala dusta”, bertolak belakang
dari tabiat ROH KUDUS.
Salah satu tabiat Roh
Kudus adalah mengajar dan ajaran-Nya tidak salah dan tidak dusta.
Kalau ada anak Tuhan yang
suka berdusta berarti anak Setan, sebab bapa segala dusta adalah Setan. Kalau ya katakan ya, kalau tidak
katakan tidak, lebih dari pada
itu berasal dari si jahat.
Kalau tidak mampu melakukan
suatu pekerjaan; katakan tidak mampu, kalau mampu katakan; mampu, lebih dari
pada itu berasal dari si jahat.
Sebab itu kalau
diperhatikan lidah ular itu bercabang dua; menuju kepada dosa dan maut.
Kedua: “Berbau
busuk.”
Apabila seseorang belum disucikan dari dosa /
masih suka menyembunyikan dosanya = berbau busuk, padahal bau busuk sekalipun
disembunyikan sedemikian rupa, cepat atau lambat akan ketahuan atau tercium juga.
Perlu diketahui: Tidak ada orang yang mau
dekat dengan bau busuk, hanya orang yang kurang waras yang suka bau busuk.
Inilah resiko kalau meninggalkan roti manna
sampai pagi. Kita sudah mendengar firman Allah pada malam ini untuk segera
melakukannya, jangan tinggalkan itu sampai pagi supaya tidak berulat dan tidak berbau busuk. Amin.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
firman;
Gembala
sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment