IBADAH RAYA MINGGU, 15
NOVEMBER 2015
“Jemaat
di Laodikia”
(Seri 24 )
Subtema : MEMERINTAH
SEBAGAI RAJA BERSAMA KRISTUS
Shalom...!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih
Kristus, dengan kasih sayang dan kasih setia-Nya yang abadi kita dimungkinkan untuk
melangsungkan Ibadah Raya Minggu disertai dengan kesaksian.
Kita kembali memperhatikan firman penggembalaan untuk
Ibadah Raya Minggu dari sidang jemaat di Laodikia.
Wahyu 3:21
(3:21)
Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas
takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan
Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
Barangsiapa menang, kalimat ini mengandung arti:
bagian
a: “Jemaat di Laodikia masih terdapat kelemahan”
= kalah terhadap dosa.
Adapun kelemahan yang paling mendasar dari jemaat di
Laodikia adalah mereka “tidak dingin dan tidak
panas” = suam-suam kuku (Wahyu 3:15-16).
Suam-suam kuku artinya; tidak sepenuh hati mengasihi
Tuhan = tidak bersungguh–sungguh beribadah dan melayani Tuhan. Pengikutan yang seperti ini akan terdapat banyak kesalahan, baik kesalahan
yang disengaja maupun kesalahan yang tidak sengaja.
Penyebab tidak
dingin dan tidak panas.
Wahyu 3:17
(3:17) Karena
engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak
kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan
malang, miskin, buta dan telanjang,
Jemaat Laodikia berkata: “Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan
aku tidak kekurangan apa-apa.”
Ini menunjukan
bahwa jemaat di Laodikia bergantung kepada
harta kekayaan, tidak
bergantung pada kemurahan hati Tuhan.
Kalau seseorang dalam pengikutannya bergantung kepada
kemurahan hati Tuhan, tidak akan pernah terdapat kesalahan. Imam-imam harus memperhatikan firman Tuhan, sekalipun firman ini
berkali-kali disampaikan, tetapi buktinya kita masih banyak berbuat
kesalahan.
Persoalan dalam pengikutan, pengiringan kita kepada
Tuhan, tidak terletak pada sudah mengerti atau sudah paham terhadap firman,
tetapi sejauh mana ia menyerahkan dirinya kepada Tuhan.
Banyak orang Kristen yang seperti ini,
bergantung pada harta kekayaan, biasanya
seseorang yang bergantung
kepada kekayaan, iapun akan bergantung kepada perkara lahiriah yang lain; termasuk bergantung kepada kedudukan,
jabatan, bergantung kepada pengertian-pengertiannya, tidak lagi bergantung
kepada kemurahan hati Tuhan, di situlah
terdapat banyak sekali kesalahan-kesalahan.
Sebetulnya, ada kesempatan bagi saya
mengambil S1 dan S2 sekaligus hanya
dua tahun, tetapi
kalau jalannya tidak benar saya tidak mau. Saya tidak mau bergantung kepada
yang lain-lain, selain bergantung
kepada kemurahan hati Tuhan
saja.
Alkitab mengatakan; “dimana hartamu berada, disitu hatimu berada.”
Jadi kalau hartanya adalah kekayaan, hatinya hanya disitu saja
tidak lebih dan tidak kurang.
Kemudian, ketika jemaat di Laodikia
memperkaya diri sampai tidak kekurangan apa-apa, justru sebaliknya dimata Tuhan
mereka:
-
Melarat, malang, miskin.
-
Buta.
-
Telanjang.
Oleh sebab itu Tuhan menyatakan kemurahan-Nya dengan
nasihat firman ….
Wahyu 3:18
(3:18) maka
Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah
dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya
engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan
lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat.
Nasihat firman Tuhan,
yaitu: Membeli tiga perkara dari Tuhan, antara lain:
Pertama:
Emas yang telah dimurnikan dalam api è
iman yang telah dimurnikan.
Ujian dan cobaan yang dihadapi anak-anak Tuhan silih
berganti, tujuannya; memurnikan iman seseorang dan kalau seseorang dimurnikan, ia berharga dan bernilai, lebih tinggi nilainya dari emas yang telah
dimurnikan, lebih tinggi dari logam mulia.
Sidang jemaat
lebih berharga dimata saya dari pada orang di luaran sana, sekalipun itu adalah
saudara saya. Apapun
adanya sidang jemaat lebih berharga dimata saya, saya bicara ini dihadapan
Tuhan, tidak dusta.
Kemarin bunda mengikuti pesta, tetapi saya tidak ikut,
biarpun itu saudara, ibadah nomor satu pelayanan nomor satu. Karena saya tahu
untuk mengikuti Tuhan itu banyak hal yang harus dikorbankan.
Tujuan membeli emas yang dimurnikan: Agar menjadi
kaya.Berarti; kaya dalam kebajikan dan berbagai-bagai kebaikan, kaya dalam kemurahan.
Kaya berarti tidak miskin, kalau miskin tidak mampu
memberi baik tenaga, pikiran, waktu, baik materi.
Kalau kikir atau tidak kaya dalam
waktu, maka waktunya tidak akan diberikan kepada Tuhan, misalnya; tidak ada
waktu beribadah dan melayani,tidak ada waktu menyembah Tuhan, sebab itu dalam 1 Korintus 6:10 bukan
hanya pencuri dan pendusta, tetapi orang kikir tidak masuk dalam kerajaan surga.
Dalam Matius 25 domba-domba yang ditempatkan di sebelah kanan melakukan
enam perkara perbuatan kasih dan enam perkara itu diperhitungkan oleh Sang Raja,
sehingga dalam kitab Amsal dikatakan: “segala
perbuatan kepada orang yang lemah, memberi kepada salah seorang yang hina” =
memiutangi Tuhan.
Lemah à
orang rendah hati. Hina à hamba Tuhan, siap direndahkan.
Jadi malam ini saya tandaskan kepada saudara, berbuat kepada salah seorang yang paling hina, Tuhan pasti balaskan
karena Tuhan yang berhutang kepada dia. Kalau saya mempunyai hutang, saya
akan bayar sesuai hutang saya, tetapi kalau Tuhan dipiutangi, Dia akan
memberi dengan bonus-bonusnya.
Domba-domba bukan hanya di dalam tetapi harus juga
dituntun keluar supaya terwujud kesatuan / pembangunan tubuh Kristus; antar
penggembalaan, antar denominasi, antara
bangsa kafir dan bangsa Israel (international).
Kedua: Membeli
pakaian putih / lenan halus.
Wahyu 19:8
(19:8) Dan
kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan
dan yang putih bersih!" (Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang
benar dari orang-orang kudus.)
Pakaian putih / lenan halus adalah: “perbuatan-perbuatan
yang benar dari orang-orang kudus.”
Tujuannya: Dipakai atau
dikenakan à orang-orang yang memegang jabatan imam = melayani
Tuhan…(Keluaran 28:1-4).
Dampak positif.
Wahyu 3:18
(3:18) maka
Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah
dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya
engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan
lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat.
“Agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan.”
Di luar ibadah dan
pelayanan kita tidak mampu menutupi kekurangan dan ketelanjangan kita. Adakah
seorang yang berani berkata; di luar Tuhan / jauh dari ibadah dan pelayanan saya mampu menutupi segala
ketelanjangan? Saya berani berkata; engkau sedang bunuh diri.
Ketiga: membeli minyak.
Minyakà urapan Roh Kudus. Tujuannya; melumas mata.
Matius 6:22
(6:22) Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh
tubuhmu;
Mata adalah pelita tubuh,
oleh sebab itu kalau mata baik, teranglah seluruh tubuhmu.
Mata baik = mata yang dilumas minyak =
kehidupan yang diurapi Roh Kudus, sehingga mampu menerangi seluruh
anggota-anggota tubuh.
Tubuh terdiri dari banyak anggota,
ada kaki, tangan, mulut, telinga,
hidung dan lain sebagainya.
Jadi, kalau mata dilumasi dimanapun
kita berada menjadi terang.
Wahyu 5:6
(5:6) Maka aku
melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah
tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh
dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.
“Ketujuh mata Allah itulah ketujuh Roh Allah yang
diutus ke seluruh bumi.”
Artinya; kehidupan yang diurapi Roh Kudus menjadi terang dan kesaksian
di muka bumi ini.
Anak-anak Tuhan yang sudah
menerima pengurapan kiranya menjadi
terang, menjadi kesaksian, di mulai dari Yerusalem, di tengah-tengah ibadah dan
pelayanan dalam kandang penggembalaan ini.
Hari-hari ini pencurahan
Roh Kudus begitu terasa sekali lewat pembukaan rahasia firman, jangan lewatkan
itu, jangan pertahankan harga dirimu, uji Rohmu, uji dirimu supaya jangan
berdosa terhadap daging Yesus yang dipecah-pecahkan di atas kayu salib / firman yang disampaikan.
Kesempatan yang ada
tinggal sedikit, Tuhan sudah tidak lama lagi datang. Jangan berburu daging,
kejarlah belas kasih dan kemurahan hati Tuhan.
Syarat-syarat memperhatikan nasihat firman.
Wahyu 3:19
(3:19)
Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan
bertobatlah!
-
Merelakan hati terhadap tergoran firman = tidak bersungut-sungut apabila dikoreksi lewat
pemberitaan tentang salib.
Jadi, firman
penyucian adalah firman tentang salib. Salib itu tidak enak / sakit bagi daging, sakit ketika dosa disucikan.
Perlu diketahui; orang yang menerima tegoran
firman dengan segala kerelaan hati adalah tanda bahwa ia adalah anak Allah yang
paling dikasihi, sebaliknya, kalau bersungut-sungut, memberontak, terhadap tegoran firman, ia bukanlah anak Allah, melainkan anak-anak gampang (lahir di luar nikah).
-
Bertobat = berhenti berbuat dosa.
Pertobatan itu
harus berlangsung terus menerus, setiap saat, setiap waktu, setiap hari, bertobat
dalam perkataan, pemikiran, mulut, telinga, mata, dua tangan dan dua kaki
yang salah, terus menerus bertobat.
Bertobat kalau dikaitkan dengan pola Tabernakel terkena Mezbah Korban Bakaran.
Berarti orang yang bertobat ada tanda darah, tanda pengorbanan.
Hati, pikiran, perasaan dikorbankan, waktu, tenaga, keuangan / materi
semua dikorbankan kepada Tuhan, dari Tuhan, untuk Tuhan kembali kepada Tuhan.
Barangsiapa menang, kalimat ini mengandung arti:
bagian b: “Mengandung janji.”
Perlu diketahui; kalau
Tuhan menjanjikan sesuatu Ia pasti
menggenapinya, “sebab Kristus adalah Ya bagi semua janji Allah…” (2
Korintus 1:20). Kemudian, “seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam
Dia…” (Kolose
1:19).
Sebagai bukti: Allah
menjanjikan kepada Abraham bahwa dia akan menjadi bapa bagi banyak bangsa dan
keturunannya tidak terhitung seperti pasir di laut dan bintang di langit. Ketika
Allah menjanjikan itu, Abraham
berumur 100 tahun, secara manusiawi, secara logika perkataan ini tidak logis,
karena usia 100 tahun adalah usia di mana
laki-laki sudah mati pucuk, lemah syahwat dan tidak mungkin memberi keturunan kepada
isterinya. Kemudian ditambah lagi Sarah sudah mati haid, sebab itu ketika Allah
menjanjikan hal itu, Sarah tertawa, sebab perkataan itu tidak logis, tetapi cepat
atau lambat janji Tuhan
pasti tergenapi, tergantung
waktu Tuhan.
Saudaraku, saya tidak tahu
apakah saya sudah pernah mengatakan; seorang nabi yang berfirman, apabila firmannya
itu tidak tergenapi jangan akui dia nabi. Tetapi, kalau firman yang disampaikan
oleh seorang nabi itu digenapi, beri penghormatan dua kali lipat. Karena
seorang nabi yang menyampaikan firman dengan ketulusan pasti semuanya
tergenapi, tidak bisa tidak.
Tuhan menjanjikan tanah
Kanaan kepada bangsa Israel setelah menunggu waktu 430 tahun lamannya, setelah
itu Tuhan mengeluarkan mereka dari Mesir, tanah perbudakan yang disebut juga peleburan
besi (peleburan besi menunjukkan betapa hebatnya penderitaan bangsa Israel di
Mesir) dan selanjutnya dibawa masuk ke tanah Kanaan, berarti janji Allah tergenapi.
Pertanyaannya: Apa janji Tuhan kepada jemaat di Laodkia?
Wahyu 3:21
(3:21)
Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas
takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan
Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
Duduk bersama-sama dengan Dia (Anak Domba Allah) di atas takhta-Nya = memerintah sebagai Raja bersama dengan Dia.
Wahyu 20:1-4
(20:1) Lalu
aku melihat seorang malaikat turun dari sorga memegang anak kunci jurang maut
dan suatu rantai besar di
(20:2) ia
menangkap naga, si ular tua itu, yaitu Iblis dan Satan. Dan ia mengikatnya
seribu tahun lamanya,
(20:3) lalu
melemparkannya ke dalam jurang maut, dan menutup jurang maut itu dan
memeteraikannya di atasnya, supaya ia jangan lagi menyesatkan bangsa-bangsa,
sebelum berakhir masa seribu tahun itu; kemudian dari pada itu ia akan
dilepaskan untuk sedikit waktu lamanya.
(20:4) Lalu
aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka
diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang
telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman
Allah; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga
menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan mereka hidup kembali dan
memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun.
Mereka yang duduk di atas takhta itu memerintah sebagai
raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa 1000 tahun di bumi, itulah yang
disebut dengan kerajaan 1000 tahun damai.
Orang-orang yang duduk di atas takhta itu diberikan
kuasa untuk menghakimi, supaya dosa tidak berkuasa lagi.
Menghakimi
dosa yang disebabkan oleh: daging
dengan segala hawa nafsunya, Iblis/Setan
itulah roh jahat dan roh najis, dan dunia
dengan segala arusnya.
Oleh sebab itu, kita
patut bersyukur kepada Tuhan dengan segala janji-janji-Nya.
“Barangsiapa menang” kata ini mengandung janji, dan kita sudah
melihat janji-Nya digenapi kepada mereka yang sudah menang, yaitu; mereka duduk
di atas takhta-Nya dan memerintah bersama dengan Kristus untuk 1000 tahun damai
di bumi, dosa tidak berkuasa lagi.
Indahnya kemurahan,
kemuliaan dan kemegahan Sang Raja karena telah memerintah sehingga dosa tidak berkuasa lagi. Dosa
yang membuat seorang tertindas, berada dalam tekanan dan penderitaan.
Perbuatan-perbuatan
mereka yang duduk di atas takhta.
Perbuatan pertama: “Jiwa-jiwa mereka yang
telah dipenggal kepalanya.” Berarti; rela mati untuk
Tuhan.
Matius 16:24
(16:24) Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang
yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan
mengikut Aku.
Syarat mengikut dan melayani Tuhan:
-
Menyangkal
dirinya = tidak bermegah atas diri sendiri, tidak bermegah
atas kelebihan-kelebihan yang mereka miliki, berarti; tidak merasa diri bisa dan
mampu, sekalipun sudah mengerti firman.
Menyangkal diri berarti; berada di titik
nol / kosong.
Yesus Kristus tidak mempertahankan hak-Nya sebagai milik yang harus
dipertahankan, Ia harus meninggalkan kerajaan
sorga dan turun ke bumi, dan Ia mengosongkan diri-Nya…(Filipi 2:6-7).
Harus terjadi penyangkalan terhadap diri,
karena disitu banyak sekali terjadi
kesalahan-kesalahan, keteledoran-keteledoran, tetapi biarlah kita menyangkal
diri, tidak bermegah atas diri sendiri, selain
atas kelemahan, sekalipun bisa dan mampu.
- Memikul salibnya.
Kebenaran yang sejati terletak pada salib Kristus, di luar salib tidak ada lagi
kebenaran
Biarlah kita senantiasa memikul tanggung
jawab yang Tuhan percayakan, itu adalah kebenaran yang sejati.
Sebagai suami, sebagai isteri, sebagai anak
bertanggung jawab terhadap apa yang
Tuhan percayakan. Sebagai gembala, sidang jemaat, sebagai imam-imam bertanggung
jawab terhadap apa saja yang Tuhan percayakan dalam kandang penggembalaan ini.
Tuhan sudah memberikan, mempercayakan
kandang penggembalan ini, dan
di dalamnya Tuhan sudah berikan ibadah dan pelayanan sehingga imam-imam melayani
sesuai dengan karunia-karunia yang diperoleh. Tuhan berikan Firman Pengajaran
Mempelai, untuk terus kita bagi-bagikan, bukan hanya dalam kandang
penggembalaan ini tetapi harus keluar.
Yesus Gembala Agung, kita adalah kawanan domba-Nya,
dituntun untuk keluar, ini tanggung jawab dan kalau Tuhan ijinkan saya melayani
natal persekutan di Medan (Binjai) pada tanggal 28 Desember
2015 pagi dan sore, 50 hamba Tuhan, berarti 50 gereja, itu tanggung jawab yang
harus saya pikul,
dan apa yang sudah Tuhan percayakan dalam penggembalaan ini, itu tanggung jawab
bersama.
Perlu diketahui: “Kepala mereka dipenggal karena kesaksian Yesus Kristus
dan firman Allah.”
Keterangan: Karena
KESAKSIAN Yesus Krsitus.
Kita telah melihat kesaksian Yesus Kristus selama Ia
ada di atas muka bumi ini, terkhusus melayani bersama dengan 12 murid selama
3,5 tahun.
Setelah dibaptis,
Roh Kudus turun atas-Nya, selanjutnya Ia melayani. Tidak berhenti hanya sebatas
membuat mujizat / tanda-tanda heran, mengusir
setan dan lain sebagainya, tetapi kesaksian-Nya memuncak sampai di atas kayu
salib.
Yesus setia sampai mati, bahkan sampai mati di atas
kayu salib, ini adalah kesaksian luar biasa.
Banyak anak Tuhan mengundurkan diri di tengah jalan
karena urusan perut, silau terhadap harta kekayaan dan uang, yang seharusnya
sangkal diri dan pikul salibnya,
tetapi justru melepaskan salibnya, ini
bukan kesaksian yang benar.
Kesaksian yang
benar:
Setia sampai mati, bahkan sampai mati di atas kayu salib, supaya pada akhirnya
kita memperoleh mahkota kebenaran yang disediakan-Nya.
2 Timotius 4:6-7
(4:6) Mengenai
diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku
sudah dekat.
(4:7) Aku
telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara
iman.
Rasul Paulus telah mengakhiri pertandingan yang baik
dan mencapai garis akhir.
Mencapai garis akhir berarti; nyawa terlepas dari badan
/ sampai mati.
Kemudian Rasul Paulus juga telah memelihara iman, iman
itu harus dipelihara dengan baik.
Orang yang memelihara iman = memiliki keyakinan iman
yang teguh, artinya; tidak mudah digoyahkan oleh ha-hal yang tidak suci, tidak
mudah dipengaruhi soal makan, minum dan pakaian.
Untuk menjadi orang yang beriman dan percaya tidaklah
mudah, sebab itu, iman harus dipelihara sedemikan rupa. Ini kesaksian yang hebat.
Kemudian dengan
jelas dikatakan “darahku
sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat.” Rasul
Paulus rela mati untuk Tuhan, persis seperti jiwa-jiwa yang dipenggal kepalanya di atas
tadi, mereka melakukan itu karena kesaksiaan Yesus Kristus, ini kesaksian yang
benar.
2 Timotius 4:8
(4:8) Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan
dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan
hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan
kedatangan-Nya.
Dan akhirnya telah tersedia
mahkota kebenaran bagi Rasul Paulus oleh Tuhan, Dia hakim yang adil.
Bukti bahwa Yesus adalah hakim yang adil setiap orang akan: Seseorang memperoleh upah sesuai dengan jerih payah dan pengorbanannya.
Keterangan:karena
firman Allah.
Bukan saja karena kesaksian Yesus tetapi juga karena firman Allah = kebenaran, berarti;
menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
1 Petrus 2:19-20
(2:19) Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
(2:20) Sebab
dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa?
Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu
adalah kasih karunia pada Allah.
Menanggung penderitaan yang tidak harus ditanggung itu
adalah kasih karunia kepada Allah.
Menanggung penderitaan yang tidak harus ditanggung =
aniaya karena firman, jadi bukan menderita karena kebodohan, kesalahan yang diperbuatnya.
Menderita karena kesalahan itu hal wajar, tetapi menderita
karena kebenaran itu bukan hal yang logis / tidak masuk akal bagi manusia
duniawi, tetapi bagi mereka yang dipanggil dan dipilih Tuhan, itu merupakan
kasih karunia kepada Allah, jadi jangan gunakan logika, ikuti kata firman.
Saya tambahkan sedikit; kalau kita mau menderita karena
kesalahan dan kebodohan, seharusnya bagi mereka yang telah dipanggil, harus
rela menderita karena firman / kebenaran.
Wahyu 12:11
(12:11) Dan
mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka.
Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut.
Setan hanya dapat dikalahkan oleh darah Anak Domba, itulah
kesaksian Yesus Kristus dan oleh
perkataan kesaksian mereka = perbuatan kebenaran = menanggung penderitaan
yang tidak harus ia tanggung.
Kemudian, mereka tidak megasihi nyawa mereka sampai ke
dalam maut, itu sebabnya mereka menang terhadap dosa.
Kalau kita mampu mengalahkan si pendakwa, si pencoba; Iblis / Setan, itu kasih karunia.
Menghadapi setan tanpa darah Anak Domba dan tanpa firman, jangan coba-coba,
siapapun dia, akan kalah. Di luar Tuhan kita tidak dapat berbuat apa-apa.
Perhatikanlah firman ini sungguh-sungguh supaya nanti “barangsiapa menang”, berarti; Tuhan
janjikan duduk di atas takhta bersama-sama dengan Dia, menghakimi dosa yang ditimbulkan oleh
si pendakwa,
itulah Iblis Setan, daging dengan segala tabiatnya. Sebab itu tidak boleh lagi
sombong, segala kemuliaan dari Tuhan, untuk Tuhan, kembali kepada Tuhan.
Perbuatan Kedua:
“Tidak menyembah binatang itu.”
Mungkin ada pertanyaan di dalam hati kita, apakah nanti
pada masa aniaya antikris ada binatang ditempatkan disebuah tempat, kemudian
semua pengikutnya datang dan menyembah
binatang itu?
Mari kita lihat binatang itu..
2 Petrus 2:1-3
(2:1)Sebagaimana
nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di
antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan
pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal
Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera
mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.
(2:2) Banyak
orang akan mengikuti cara hidup mereka yang dikuasai hawa nafsu, dan karena
mereka Jalan Kebenaran akan dihujat.
(2:3) Dan
karena serakahnya guru-guru palsu itu akan berusaha mencari untung dari kamu
dengan ceritera-ceritera isapan jempol mereka. Tetapi untuk perbuatan mereka
itu hukuman telah lama tersedia dan kebinasaan tidak akan tertunda.
Guru-guru palsu dan nabi-nabi palsu melayani Tuhan
hanya untuk mencari untung saja, memperkaya diri, lewat cerita-cerita isapan
jempol = firman yang ditambahkan.
Kalau melayani firman sesuai dengan salib, seorang
hamba Tuhan tidak akan pernah mencari untung, tidak akan pernah melayani untuk perutnya.
Itu harus saudara ketahui dan garis bawahi.
Firman yang ditambahkan; menyampaikan firman satu dua
ayat, lalu ditambahkan dengan cerita-cerita isapan jempol, si kancil, buaya, kura-kura
dan lain sebagainya. Masakan satu dua ayat disimpulkan oleh sebuah cerita tentang si
kancil dan buaya untuk menggenapi firman, dari mana asalnya? Tetapi nabi-nabi palsu
harus melakukan itu, karena mereka melayani perut, mencari untung saja.
Beberapa waktu lalu saya sudah sampaikan apabila ada
anak Tuhan kecewa terhadap pemberitaan firman tentang salib, ketika dikoreksi
bersungut-sungut, lalu coba-coba mencari penggembalaan yang lain, perhatikan
apa yang saya sampaikan:
-
Engkau boleh nyaman di situ tetapi dagingmu menggerogoti
hidup rohanimu.
-
Engkau akan putus asa dan kecewa apabila tidak melihat teladan yang baik.
Saya ini hamba Tuhan, melayani Tuhan sudah ± 15 tahun,
artinya; mengerti trik dan intrik.
2 Petrus 2:2
(2:12) Tetapi mereka itu sama dengan hewan yang tidak berakal, sama
dengan binatang yang hanya dilahirkan untuk ditangkap dan dimusnahkan. Mereka
menghujat apa yang tidak mereka ketahui, sehingga oleh perbuatan
Nabi-nabi palsu dan guru-guru palsu disebut juga binatang
yang dilahirkan untuk ditangkap, akhirnya
dimusnahkan, binasa.
Sebab itu, untuk kesekian kali saya sampaikan; bersyukur saja sebab telah digembalakan oleh Firman Pengajaran Mempelai, firman tentang salib, bukan
firman yang ditambahkan, dan saya sendiri tidak mau disamakan dengan hewan / binatang karena binatang lahir untuk
dimusnahkan, bukan untuk dibawa masuk dalam kerajan sorga.
Binatang dilahirkan hanya untuk ditangkap dan
dimusnahkan itulah nabi-nabi palsu, mereka menghujat apa yang mereka tidak
ketahui, sehingga oleh perbuatan mereka yang jahat, mereka sendiri akan binasa
seperti binatang liar.
Saya sendiri ngeri untuk meyampaikan firman yang ditambahkan,
masakan satu dua ayat saya genapi dengan cerita isapan jempol, si kancil kura-kura,
dari mana asalnya?
Ada lagi, banyak hamba Tuhan mengadopsi pernyataan hamba
Tuhan yang terkenal
dari luar negeri, itu tidak salah, tetapi bagi saya itu = membunuh diri saya,
karena saya tidak tahu hidupnya seperti apa, itu fenomena yang sedang marak di
gereja-gereja sekarang ini.
Bayangkan, gereja besar dengan ribuan jemaat, di
Surabaya mengundang pendeta terkenal dari Singapura, tetapi isterinya ternyata
penyanyi pop dunia sampai buka-buka baju, yang seperti ini digandrungi,
ternyata pengikutannya karena hawa nafsu, bukan karena salib.
Saya ngeri melihat gereja sekarang ini, sangat
mengerikan. Ada gembala yang
seperti jualan di pinggir
jalan, ada yang suka bernubuat tetapi
palsu, tidak benar tetapi anehnya banyak
orang lebih menyukai firman yang ditambahkan dan dikurangkan. Tetapi
kita lihat; mereka yang duduk di atas takhta itu, perbuatan mereka luar
biasa, karena menolak menyembah patung binatang itu.
Lebih jauh tentang binatang itu...
Matius 7:15
(7:15)
"Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar
seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.
Nabi palsu adalah serigala yang buas = binatang buas, kemudian mereka menyamar seperti domba
=serigala berbulu domba.
Saya tidak mau menjadi binatang dan saudara bersyukur
tergembala disini, sebab saya bukan binatang.
Banyak orang tanpa disadari mengikuti nabi palsu =
menyembah binatang, karena tidak memahami firman Tuhan, berarti jauh dari kasih karunia.
Kita tidak pernah membayangkan pada akhirnya di tempat
ini kita digembalakan, termasuk Ibu Marbun dan keluarga, mereka hanya tahu Pdt.
Daniel U. Sitohang adalah
pendeta, kami datang untuk diberkati, tetapi lebih dari itu Tuhan menyatakan
kasih karunia-Nya.
Bersyukur saudara tidak menyembah binatang, tidak
mengagumi firman yang ditambahkan dan
dikurangkan, karena itu hawa nafsu saja, bukan firman tentang salib.
Matius 7:22
(7:22) Pada
hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami
bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak
mujizat demi nama-Mu juga?
Binatang dapat melakukan tiga perkara; “bernubuat,
mengusir setan, mengadakan banyak mujizat” dan
semua itu demi nama Tuhan; sebab itu kesaksian Yesus tidak hanya sampai
dibaptis, menyembuhkan, mengadakan mujizat-mujizat, kesaksian Yesus memuncak
sampai Dia rela mati
di atas kayu salib.
Saudaraku, saksi hidup; Bunda, orangtua kami telah
mengalami kesembuhan,
penyakitnya bukan sakit biasa; kista diginjal, batu di empedu kurang lebih 10
milimeter hampir
1 centi meter, usia sudah tua tetapi bisa melewati kamar operasi usus buntu. Pertanyaannya; dengan mujizat
itu apakah bunda
sudah sempurna? Tidak, sebab kesaksian Yesus tidak berhenti hanya sebatas mengadakan mujizat-mujizat,
tetapi Ia harus mati bahkan sampai mati di atas kayu
salib.
Sebab itu Tuhan berkata...
Matius 7:23
(7:23) Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan
berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian
pembuat kejahatan!"
Tuhan tidak pernah mengenal binatang, sekalipun
binatang itu bisa berseru seperti ayam yang menegor Petrus, keledai yang
ditunggangi oleh Bileam, sekalipun bernubuat tetap binatang tidak masuk surga.
Tuhan hanya mengenal hamba-hamba Tuhan yang mau memikul salib-Nya. Jadi ukurannya bukan
bernubuat dan sekalipun berseru: “Tuhan, Tuhan dan Tuhan.”
Yang terpenting: Kita melihat hamba Tuhan dari buahnya saja, apa buahnya?
Matius 7:21
(7:21) Bukan setiap orang yang
berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan
dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
“Melakukan kehendak
Allah Bapa di sorga”, itu buah dari seorang hamba Tuhan.
Seorang hamba Tuhan yang benar buahnya adalah; melakukan
apa yang menjadi kehendak Allah, bukan melakukan apa yang menjadi kehendak
manusia, bukan melakukan apa yang menjadi aturan mansuia, bukan melakukan apa
yang menjadi kehendak sendiri, tetapi melakukan apa yang menjadi kehendak
Allah. Berarti kehendak Allah yang jadi dalam
hidupnya, baik di dalam bertindak, dalam segala rencana-rencana, dalam
segala sesuatunya, kehendak Allah yang jadi.
Matius 26:24
(26:24) Anak
Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan
tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih
baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan."
Sebagai anak, Yesus harus meminum cawan Allah sehingga dengan demikian
jadilah kehendak Allah Bapa di sorga.
Meminum cawan Allah berarti;
Yesus harus menanggung penderitaan yang tidak harus di tanggung di atas kayu
salib, Dia harus menanggung dosa manusia, sehingga dengan demikian kehendak
Allah terlaksana oleh-Nya.
Kalau membuat suatu rencana
untuk kehendak sendiri, kepentingan sendiri, itu kehendakmu sendiri, itu bukan kehendak Tuhan,
tetapi, apabila kita melakukan suatu
rencana dan bertanya kepada Tuhan lewat doa, lalu dengan itu Tuhan luluskan,
itulah kehendak Tuhan, ini harus menjadi pelajaran.
Perkataan “Ya Bapaku” menunjukkan bahwa sebagai
Anak, Yesus dengar-dengaran terhadap Bapa di sorga.
Perbuatan ketiga:“Tidak menyembah patungnya”.
Saya teringat ketika bangsa Israel membuat patung anak
lembu emas tuangan, kemudian mereka mendirikan mezbah di depan patung anak lembu emas tuangan itu,
dan mereka mempersembahkan korban di atas mezbah = menyembah berhala.
Saudaraku, di hari-hari terakhir ini banyak berhala-berhala. Berhala artinya; segala
sesuatu yang melebihi dari Tuhan, kekerasan hati juga adalah penyembahan
berhala, bahkan patung berhala itu sudah didirikan baginya.
Berhala yang lain: mengutamakan pekerjaan dan hal-hal lahiriah yang lain, dari pada ibadah dan pelayan.
Kemudian, patung anak lembu emas tuangan itu terbentuk
dari emas yang ada pada anak laki-laki dan
perempuan, setiap isteri-isteri, baik emas dari
anting-anting, dari gelang, atau dari hidungnya.
Artinya; orang yang sudah menyembah berhala tidak lagi memiliki
perhiasan rohani, tidak lagi memiliki karunia-karunia Roh Kudus.
Kalau terlihat banyak kejanggalan
– kejanggalan dalam ibadah dan pelayanan, itu tanda bahwa ia jatuh dalam dosa
penyembahan berhala = tidak menghargai
karunia-karunia Roh Kudus.
Kemudian, orang-orang akan semakin
menyembah patung itu, karena pada akhirnya patung itu bisa berbicara, mungkin
saudara bertanya patung apa yang bisa berbicara?
Kita lihat patung yang bisa berbicara...
Wahyu 13:14
(13:14) Ia
menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan tanda-tanda, yang telah diberikan
kepadanya untuk dilakukannya di depan mata binatang itu. Dan ia menyuruh mereka
yang diam di bumi, supaya mereka mendirikan patung untuk menghormati binatang
yang luka oleh pedang, namun yang tetap hidup itu.
Sampai pada akhirnya
semua orang yang menjadi
pengikut dari nabi-nabi palsu, menyembah patung itu untuk menghormati binatang
pertama (antikris).
Di sini mereka yang mengikuti nabi
palsu itu dipaksa untuk menyembah patung untuk menghormati binatang yang
pertama yang terluka oleh
pedang, namun tetap hidup,
itu adalah mujizat.
Jadi mujizat itu persis seperti yang dikerjakan Yesus
Kristus di atas kayu salib, Dia
yang awal turun ke bumi dan mati, kemudian Dia yang akhir, Dia hidup dan naik ke sorga. Demikian halnya binatang yang pertama itu; terluka
namun akhirnya sembuh, sehingga dengan demikian banyak orang menjadi
takjub.
Wahyu 13:15
(13:15) Dan kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan nyawa kepada
patung binatang itu, sehingga patung binatang itu berbicara juga, dan bertindak
begitu rupa, sehingga semua orang, yang tidak menyembah patung binatang itu,
dibunuh.
Kemudian patung binatang itu dapat berbicara dan setiap
orang yang tidak menyembah patung binatang itu akan dibunuh. Bagaimana cara kita
melepaskan diri dari situasi yang seperti ini? Tidak sungguh-sungguh beribadah dan
melayani Tuhan, hanya sebatas mengerti firman tetapi tidak tergembala, sangat berbahaya.
Saudaraku, pasar dunia pada akhirnya menjadi pasar
tunggal. Kemudian, pada saat itulah
patung itu berbicara dan punya otoritas sepenuhnya.
Saat ini
kita sudah lihat patung itu
berbicara bagitu rupa, itu
adalah uang dan ia sudah mulai bicara dan
mengatur suatu negara, di mulai dari raja / pemimpin tertinggi sampai kepada
rakyat kecil dan menyembahnya. Kalau seseorang sudah di atur oleh uang
berarti dia mendengar suara uang = mendengar suara patung. Nanti tidak ada lagi
uang rupiah, di mulai dari uang Eropa itulah Euro, nanti mata uang asia, sampai
satu mata uang dan inilah yang disebut patung dan dia bersuara, dan orang-orang yang tidak menyembahnya
akan
dibunuh, bagaimana kita
akan menghadapi suasana seperti ini kalau tidak tergembala, saya tidak yakin.
Tergembala dengan baik supaya keadaan domba-domba:
-
Dengar-dengaran kepada suara gembala.
-
Ikuti firman penggembalaan.
Supaya ketika patung itu bersuara kita bisa lepas/terlepas dari aniaya antikris hanya ini salah satu cara, tidak ada lagi cara yang lain.
Yang masih menyembah patung, bahkan yang sudah dengar-dengaran
terhadap suara patung, malam ini waktunya menyembah Allah yang hidup. Patung bukan allah yang
hidup, ia tidak dapat berbuat apa-apa, sekalipun seseorang memiliki harta dan uang yang banyak dengan apa dia
menggantikan nyawanya? Kalau
tidak dari sekarang lepas dari suara uang, kapan
lagi ? Sebab waktu yang tersisa tinggal sedikit. Mulai
dari sekarang sembahlah Tuhan Allah yang hidup.
Orang kaya mengumpulkan harta di bumi tujuannya untuk beristirahat; makanlah,
minumlah, bersenang-senanglah. Dia membuat suatu rencana sedemikian rupa dan
berkata; kepada jiwanyaaa, tetapi Tuhan berkata; malam ini juga jiwamu diambil dari padamu!
Demikianlah seseorang mati dengan sia-sia kalau
mengumpulkan harta di bumi. Kita datang tidak membawa apa-apa, kembali kepada Tuhan juga tidak membawa
apa-apa / binatang
yang bernubuat saja tidak masuk surga, apalagi patung yang tidak bernyawa itu.
Perbuatan keempat:
“Tidak menerima tanda pada dahi dan
tangan mereka.”
Wahyu 13:16-18
(13:16) Dan ia
menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin,
merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya,
(13:17) dan
tidak seorangpun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang
memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.
(13:18) Yang
penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung
bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan
bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.
Mereka yang menerima tanda pada tangan kanan atau pada
dahinya bebas menjual dan membeli, ini berlangsung pada masa aniaya antikris
selama 3,5 tahun secara khusus. Tetapi di atas tadi dikatakan; mereka tidak
menerima tanda pada tangan kanan ataupun dahi mereka.
Sementara pada masa aniaya antikris mereka yang berhak menjual dan membeli
adalah mereka yang memiliki tanda pada tangan kanan atau pada dahi mereka,
berarti yang tidak menerima tanda pada tangan kanan dan dahi mereka tidak bebas
menjual dan membeli, resikonya lapar dan kalau dibiarkan mati.
Tetapi resiko ini mereka sudah tanggung dan akhirnya mereka yang tidak menerima tanda
di dahi dan di tangan, kepala mereka akan
dipenggal.
Lebih baik sekarang kita disucikan oleh pedang yang
tajam itulah firman Allah, firman tentang salib Kristus, dari pada nanti leher digorok oleh pedang antikris.
Kegunaan hikmat.
Pertama:
Yang penting di sini ialah hikmat Tuhan, sebab
hikmat adalah kekayaan. Hikmat lebih berharga dari pada emas tua, perak dan
permata sesuai dengan Amsal 13, dan
hikmat datangnya dari tegoran dan hajaran, didikan Tuhan, sebab itu jangan bersungut-sungut
ketika dikoreksi firman, sebab dari situ datangnya
hikmat.
Oleh karena hikmat Salomo
kaya dan kekayaannya itu melebihi dari pada orang yang terkaya sekarang, tidak
ada yang melebihi kekayaan Salomo. Hikmat dapat membedakan antara yang baik dan
yang jahat, mana yang suci mana yang najis, supaya orang yang suci semakin suci,
orang yang jahat semakin jahat.
Kedua: Dapat mehitung
bilangan binatang itu.
Adapun bilangan bintang
itu adalah bilangan seorang manusia = daging yaitu; 666 = tiga angka 6.
6 à angka manusia daging.
666 adalah cap meterai
dari antikris.
Lebih dalam lagi...
2 Timotius 3:1
(3:1)
Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.
“Pada hari-hari
terkahir akan datang masa yang sukar. “
Menjelang
kedatangan Tuhan maka manusia juga kehidupannya semakin sulit dan semakin sukar, jadi bukan berarti
semakin hari keadaan manusia semakin baik, tidak. Sebab itu, kalau hanya
mengikuti binatang yaitu nabi palsu yang melayani hanya sebatas firman ditambahkan
dan dikurangkan, tidak tertolong, bagaimana bisa tertolong hanya dengan mujizat. Manusia tertolong hanya karena salib
Kristus sebab itu Yesus harus disalib.
Dalam Wahyu pasal 16, di situlah terjadi kehancuran-kehancuran dunia dan
orang-orang yang berpangkat tinggi, perwira bersembunyi dari masa yang sukar
itu, tetapi mereka tidak bisa bersembunyi.
Mujizat dari nabi palsu tidak dapat menolong, uang yang banyak juga
tidak dapat menolong, kedudukan yang tinggi dan jabatan yang tinggi tidak
mampu menolong seseorang, kecuali salib Kristus.
2 Timotius 3:2-4
(3:2) Manusia
akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan
menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak
terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama,
(3:3) tidak tahu
mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang
diri, garang, tidak suka yang baik,
(3:4) suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih
menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.
Ada 18 macam dosa akhir zaman.
1
|
Mencintai dirinya sendiri
|
7
|
Tidak tahu berterima kasih
|
13
|
Garang
|
2
|
Menjadi hamba uang
|
8
|
Tidak mempedulikan agama
|
14
|
Tidak suka yang baik
|
3
|
Membual
|
9
|
Tidak tahu mengasihi
|
15
|
Suka mengkhianat
|
4
|
Menyombongkan diri
|
10
|
Tidak mau berdamai
|
16
|
Tidak berpikir panjang
|
5
|
Pemfitnah
|
11
|
Suka menjelekkan orang
|
17
|
Berlagak tahu
|
6
|
Berontak terhadap orang tua
|
12
|
Tidak dapat mengekang diri
|
18
|
Lebih menuruti hawa nafsu
|
Kalau 18 : 3 = 6, berarti 3 angka 6 / 6 + 6 + 6 = 18
Angka 6 pertama tubuh
dikuasai daging.
Angak 6 kedua jiwa
dikuasai daging
Angka 6 ketiga roh
dikuasai daging.
Itulah angka daging, tubuh, jiwa dan rohnya dikuasai oleh daging = bilangan manusia.
Tuhan baik,
Tuhan ajarkan kita pelan – pelan sampai sekarang supaya kita dapat meghindar dari masa aniaya antikris,
kalau bukan dari sekarang kapan lagi? Sebab nanti lebih dahsyat lagi. Yang memikirkan soal makan,
minum dan pakaian adalah bangsa-bangsa lain, mereka adalah antikris. Kalau sedikit saja kita dikuasai
roh kekuatiran itu sama dengan
dikuasai oleh roh antikris / bait suci sedang dikuasai antikris / roh jual beli.
Kita sudah melihat dan hitung bilangan binatang itu dimana tubuh jiwa
dan rohnya dikuasai daging. Ada
orang rohnya
penurut tetapi daging lemah. Roh penurut daging lemah
tidak mampu menghadapi cobaan, apalagi
kalau tubuh,
jiwa dan roh dikuasai daging. Tuhan
baik kepada kita, Tuhan lawat kita, kita menjadi sasaran hadirat-Nya pada malam ini.
Wahyu 20:4
(20:4) Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di
atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat
jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus
dan karena firman Allah; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan
yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan me
Dan akhirnya memerintah untuk masa 1000 tahun bersama dengan Kristus
menjadi raja
itulah kerinduan hati kita.
Manusia yang hina sama seperti segumpal tanah liat
ditangan penjunan, pada akhirnya memerintah sebagai raja bersama – sama dengan
Kristus, ini menunjukkan kemurahan hati Tuhan lebih dari hidup. Amin.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
firman;
Gembala
sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment