IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 31 OKTOBER 2015
“STUDY YUSUF”
(Seri 90)
Subtema : KEHIDUPAN YANG
DIURAPI MENJADI SAKSI
Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih
sayang bahkan kasih setia Tuhan yang abadi, kita dimungkinkan untuk
melangsungkan Ibadah Kaum Muda Remaja sebagaimana biasanya.
Kiranya Tuhan melawat kita malam ini untuk memulihkan
kehidupan muda remaja di hari-hari terakhir ini, menjelang kedatangan Tuhan
pada kali yang kedua, yang sudah tidak lama lagi.
Kita kembali memperhatikan pribadi Yusuf dari kitab
Kejadian.
Kejadian 39: 6
(39:6) Segala miliknya diserahkannya pada kekuasaan
Yusuf, dan dengan bantuan Yusuf ia tidak usah lagi mengatur apa-apa pun selain
dari makanannya sendiri. Adapun Yusuf itu manis sikapnya dan elok parasnya.
“Segala milik Potifar diserahkan kepada kekuasaan Yusuf”,
pendeknya; Yusuf menerima kuasa dalam segala milik Potifar, menunjukkan bahwa Yusuf penuh dengan kuasa
Roh Kudus.
Kisah Para Rasul 1: 8
(1:8) Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus
turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh
Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."
Seseorang akan menerima
kuasa/berkuasa kalau Roh Kudus turun dan menguasai kehidupan seseorang.
Kita lihat; TABIAT ROH
KUDUS.
Yohanes 14: 15-17, 26
(14:15) "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan
menuruti segala perintah-Ku.
(14:16) Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan
memberikan kepadamu seorang Penolong yang
lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,
(14:17) yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat
menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu
mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan
akan diam di dalam kamu.
(14:26) tetapi Penghibur,
yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah
Kukatakan kepadamu.
Yohanes 16: 8, 13
(16:8) Dan kalau Ia
datang, Ia akan menginsafkan dunia akan
dosa, kebenaran dan penghakiman;
(16:13) Tetapi
apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin
kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari
diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan
dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.
Pekerjaan dari Allah Roh Kudus, antara lain; (1)
penolong, (2) menyertai, (3) penghibur, (4) mengajarkan, (5) mengingatkan, (6) menginsafkan,
(7) memimpin. Jadi, ada tujuh tabiat Roh Kudus.
Kalau dikaitkan dengan pola Tabernakel, terkena pada
kaki diam emas, dengan tujuh pelita di atasnya.
Salah satu tabiat dari Allah Roh Kudus: MENGAJAR.
1 Yohanes 2: 27
(2:27) Sebab di
dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya.
Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana
pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu -- dan pengajaran-Nya itu
benar, tidak dusta -- dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu,
demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.
Kalau muda remaja hidup dalam pengurapan Allah Roh
Kudus, tidak perlu diajar orang lain, karena Roh Kudus akan menjadi pengajar
yang baik, sebab Ia mampu mengajar seseorang dalam segala sesuatu, segala
perkara, dan ajaran-Nya itu benar, tidak dusta.
Seorang guru yang mengajar sekali waktu bisa saja
salah, tetapi Roh Kudus adalah Guru Agung, Dia tidak pernah salah mengajarkan
anak-anak Tuhan. Kiranya kita semua memberi diri untuk diurapi oleh Roh Kudus.
Oleh sebab itu berkali-kali saya sampaikan; tidak baik
mengeraskan hati, sebab tidak ada Roh Kudus di dalamnya.
Walaupun tadi saya katakan; guru mungkin bisa salah,
gembala bisa sekali waktu salah, tetapi Roh Kudus tidak pernah salah.
Beri diri dipimpin Roh Kudus, hidup dalam urapan Roh
Kudus, jangan biarkan tabiat daging bersuara. Sekali lagi; pengajaran-Nya itu
benar, tidak dusta.
Amsal 30: 27
(30:27) belalang
yang tidak mempunyai raja, namun semuanya berbaris dengan teratur,
Belalang tidak mempunyai raja, namun semuanya berbaris
dengan teratur = hidup di dalam kuasa Roh Kudus.
Seseorang tidak perlu diajar oleh orang lain untuk
hidup tertib, teratur, tersusun dengan rapi karena Roh Kudus mengajar dia dalam
segala sesuatu.
Ibadah ini pun harus berjalan dengan teratur, melayani
Tuhan harus dengan teratur, terpimpin. Dimulai dari saya melayani Tuhan dalam
pemberitaan firman harus dengan teratur, terpimpin, juga kaum muda yang
mendengarkannya harus teratur, terpimpin dengan baik.
Efesus 2: 21
(2:21) Di dalam Dia
tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam
Tuhan.
Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan rapi tersusun
menjadi Bait Allah yang kudus di dalam Tuhan.
Rapi tersusun; berarti; bata di atas bata, tersusun
dengna rapi menjadi suatu bangunan kokok dan indah.
Biarlah kehidupan kita digambarkan seperti bangunan
yang tersusun rapi, mulai dari perkataan, cara berpikir, sudut pandang,
gerak-gerik, perbuatan dan segala sesuatunya tersusun dengan rapi.
Ciri-ciri kehidupan
yang diurapi.
Kisah para Rasul 1: 8
(1:8) Tetapi kamu
akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi
saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung
bumi."
Kehidupan muda-mudi remaja yang diurapi menjadi kesaksian/saksi
Tuhan.
Biarlah kehidupan muda remaja menjadi kesaksian, baik di
lingkungan rumah, di lingkungan sekolah dan perkuliahan, di lingkungan tempat
bekerja dan dimana saja, tetaplah menjadi kesaksian supaya nama Tuhan
dipermuliakan, sebagai tanda bahwa kehidupan kita dibangun di atas dasar para
rasul, para nabi dan Kristus Yesus sebagai batu penjuru, berarti kita telah
menikmati pelayanan dalam Roh, pelayanan dalam kebenaran, pelayanan dalam
kasih.
Jadi, imbasnya/kaitannya itu adalah kandang
penggembalaan, tempat kita beribadah dan melayani.
Wahyu 5: 6
(5:6) Maka aku
melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah
tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh
dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.
Bermata tujuh, itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke
seluruh bumi = menjadi saksi Tuhan / kesaksian.
Kita dipanggil dari kegelapan untuk selanjutnya
dipilih, diutus, untuk memberitakan perbuatan-perbuatan yang ajaib dari Dia =
menjadi terang = menjadi kesaksian.
Zakharia 4: 2-6
(4:2) Maka
berkatalah ia kepadaku: "Apa yang engkau lihat?" Jawabku: "Aku
melihat: tampak sebuah kandil, dari emas seluruhnya, dan tempat minyaknya di
bagian atasnya; kandil itu ada tujuh pelitanya dan ada tujuh corot pada
masing-masing pelita yang ada di bagian atasnya itu.
(4:3) Dan pohon
zaitun ada terukir padanya, satu di sebelah kanan tempat minyak itu dan satu di
sebelah kirinya."
(4:4) Lalu
berbicaralah aku, kataku kepada malaikat yang berbicara dengan aku itu:
"Apakah arti semuanya ini, tuanku?"
(4:5) Maka
berbicaralah malaikat yang berbicara dengan aku itu, katanya kepadaku:
"Tidakkah engkau tahu, apa arti semuanya ini?" Jawabku: "Tidak,
tuanku!"
(4:6) Maka
berbicaralah ia, katanya: "Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya:
Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku,
firman TUHAN semesta alam.
Menjadi kesaksian bukan karena kekuatan, bukan karena
keperkasaan seseorang, melainkan oleh Roh Tuhan, sama seperti dua pohon zaitun
yang terukir di sebelah kiri dan sebelah kanan pada tempat minyak kandil tersebut.
Zakharia 4: 11-14
(4:11) Lalu
berbicaralah aku kepadanya: "Apakah arti kedua pohon zaitun yang di
sebelah kanan dan di sebelah kiri kandil ini?"
(4:12) Untuk kedua
kalinya berbicaralah aku kepadanya: "Apakah arti kedua dahan pohon zaitun
yang di samping kedua pipa emas yang menyalurkan cairan emas dari atasnya
itu?"
(4:13) Ia menjawab
aku: "Tidakkah engkau tahu, apa arti semuanya ini?" Jawabku:
"Tidak, tuanku!"
(4:14) Lalu ia
berkata: "Inilah kedua orang yang diurapi yang berdiri di dekat Tuhan
seluruh bumi!"
Dua pohon zaitun adalah kehidupan yang diurapi Roh
Kudus, menjadi kesaksian yang diutus ke seluruh bumi.
Dua pohon zaitun à Musa dan Elia.
Itu sebabnya pada ayat 2-6, untuk menjadi kesaksian
itu, bukan karena kekuatan, bukan karena keperkasaan, melainkan oleh Roh Tuhan.
Oleh sebab itu, biarlah kita beribadah melayani dengan terpimpin, dengan
teratur.
Untuk menjadi kesaksian di tengah-tengah ibadah pelayanan
atau dimanapun kita berada, bukan karena fasih lidah, bukan karena kecakapan,
bukan karena kepintaran, bukan karena kekuatan, melainkan oleh Roh Tuhan.
Kalau kita berupaya menjadi saksi oleh karena
kekuatan, Tuhan tidak tertarik, sebaliknya menjadi cibiran bagi orang lain.
orang yang semacam ini kebenarannya tidak konsekuen, hanya untuk menyenangkan
hati orang sesaat.
Maleakhi 4: 4-6
(4:4) Ingatlah
kepada Taurat yang telah Kuperintahkan kepada Musa, hamba-Ku, di gunung Horeb
untuk disampaikan kepada seluruh Israel, yakni ketetapan-ketetapan dan
hukum-hukum.
(4:5) Sesungguhnya
Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN yang besar
dan dahsyat itu.
(4:6) Maka ia akan
membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya
supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah.
Musa dan Elia à dua pohon zaitun
yang berdiri di dekat Tuhan.
Keterangan: KESAKSIAN MUSA: Musa menerima dua loh batu yang berisikan sepuluh
hukum atau perintah Allah.
Ini berbicara tentang kebenaran yang disertai dengan
kasih, sebab inti dari sepuluh hukum Allah hanya satu, yaitu kasih.
Loh batu yang pertama à kasih kepada
Tuhan. loh batu yang kedua à kasih kepada
sesama.
Riwayat dua loh batu yang pertama: ditukik oleh ujung jari Tuhan.
Berarti, kebenaran itu dimeteraikan oleh Roh Kudus di
dalam loh-loh daging, yaitu dituliskan di dalam hati kita masing-masing.
2 Korintus 3: 1-6
(3:1) Adakah kami
mulai lagi memujikan diri kami? Atau perlukah kami seperti orang-orang lain
menunjukkan surat pujian kepada kamu atau dari kamu?
(3:2) Kamu adalah
surat pujian kami yang tertulis dalam hati kami dan yang dikenal dan yang dapat
dibaca oleh semua orang.
(3:3) Karena telah
ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami,
ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada
loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia.
(3:4) Demikianlah
besarnya keyakinan kami kepada Allah oleh Kristus.
(3:5) Dengan diri
kami sendiri kami tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah
pekerjaan kami sendiri; tidak, kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah.
(3:6) Ialah membuat
kami juga sanggup menjadi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru, yang
tidak terdiri dari hukum yang tertulis, tetapi dari Roh, sebab hukum yang
tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan.
Menjadi surat pujian, surat Kristus yang dapat dibaca
dan dikenal oleh setiap orang = menjadi kesaksian.
Untuk menjadi kesaksian/menjadi surat Kristus, surat
pujian, berarti menerima pelayanan Roh, bukan pelayanan tubuh.
Pelayanan Roh; firman Allah dimeteraikan oleh Roh
Kudus di dalam loh-loh daging = ditukik dalam hati. Inilah kesaksian Musa.
Sedangkan pelayanan tubuh/daging; mungkin hari ini
kita bisa menangis, hancur hati setelah mendengar firman Tuhan, tetapi kalau
firman tidak dimeteraikan dalam loh-loh daging, itulah yang disebut pelayanan
tubuh = beribadah dan melayani tanpa ditindaklanjuti dengan keubahan hidup.
Kiranya malam ini, kita boleh menikmati pelayanan Roh,
dimana firman itu dimeteraikan dalam loh-loh daging, ditukik dalam hati kita,
sehingga menjadi kesaksian mulai dari perkataan dan perbuatan, dalam segala
sesuatu menjadi kesaksian, bahkan gerak-gerik sekecil pun menjadi kesaksian.
Kemarin Kevin berbicara kepada saya dalam perjalanan
pulang dari suatu tempat, disitu ada seorang masih mengingat saya, lalu dalam perjalanan
pulang sambil bercanda saya mengatakan kepada dia: “saya tidak tahu mengapa kalau orang lain bertemu saya, mudah diingat/familiar.”
Lalu kevin berkata: mungkin karena ketika om bertemu
dengan orang lain selalu menyapa dengan ramah dan tidak memandang muka.
Pemuda remaja memang harus menjadi berkat lewat tegur
sapa bahkan lewat gerak-gerik sekecil apapun.
Di atas tadi, bahwa posisi Musa dan Elia berdiri
dihadapan Tuhan. Kemduian, pada saat Allah berfirman, lalu wajah Musa dan Elia berpaling
ke kiri dan ke kanan, maka tidak akan menjadi kesaksian.
Kalau kita mendengar firman Allah, hadapkan wajah
kepada Kristus, berarti pandang Dia sebagai Raja dan tempatkan Dia sebagai
kepala sehingga layak menjadi saksi.
Kalau seseorang menolak kesaksian Musa, berarti
menolak kebenaran yang disertai dengan kasih, sama seperti Firaun; pada
akhirnya, Tuhan turut mengeraskan hatinya lewat sepuluh tulah.
Jadi, menolak sepuluh hukum, maka Tuhan akan menjadi
lawannya, sebab Tuhan akan turut mengeraskan orang yang menolak kesaksian Musa,
dan akhirnya Firaun pun binasa, sampai akhirnya kematian anak sulung orang
Mesir, bahkan sampai kematian anak sulung binatang orang Mesir.
Kalau saat ini kita diberi kesempatan untuk
menjalankan ibadah kaum muda remaja, semua karena kemurahan Tuhan, untuk
menjadi anak sulung/buah sulung.
Anak sulung itu sama seperti 144000 orang berdiri di
bukit Sion, bersama dengan Anak Domba. Malam hari ini, kita sedang berdiri di
hadapan takhta Anak Domba.
Riwayat dua loh batu yang kedua: setelah bangsa Israel jatuh
dalam dosa penyembahan berhala, yaitu menyembah patung anak lembu emas tuangan
dan mendirikan mezbah baginya, maka dua loh batu yang diterima oleh Musa
dihancurkan à pribadi Yesus
Kristus yang disalibkan = tubuh Yesus yang dipecah-pecahkan di atas kayu salib.
Jadi, betul-betul kebenaran itu disertai dengan kasih.
Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, Ia
mengaruniakan anak-Nya yang tunggal, supaya dunia beroleh keselamatan.
Kebenaran yang sejati berasal dari salib kristus, di luar salib tidak ada
kebenaran.
Kemudian, Musa kembali menghadap Allah dan membuat loh
batu yang kedua yang berisikan sepuluh hukum Allah dengan cara memahat. Dipahat = hati dibentuk oleh firman Allah dengan
segala kerelaan.
Artinya, pada saat kebenaran firman Tuhan disampaikan,
seperti hati yang dipahat, kita harus tetap menerimanya.
Ketika kita dikoreksi oleh firman para nabi, itu
rasanya sakit sekali, tetapi itulah kebenaran yang harus kita terima, sekalipun
rasanya sakit sekali sama seperti dipahat.
Doa saya sebagai gembala, sebagai bapa rohani,
terhadap sidang jemaat, terhadap kaum muda remaja; saya berharap kita menikmati
pelayanan Roh malam hari ini, dan dalam setiap ibadah, supaya kita menjadi
kesaksian, tanda bahwa kita menerima kesaksian Musa.
Keterangan: KESAKSIAN
ELIA: menurunkan api
dari langit.
Itu adalah peristiwa pada zaman Izebel, isteri raja
Ahab, dimana pada saat itu Elia menurunkan api dari langit untuk menunjukkan
bahwa Allah Israel itu adalah Allah yang hidup.
1 Raja – raja 18:36-38
(18:36) Kemudian pada
waktu mempersembahkan korban petang, tampillah nabi Elia dan berkata: "Ya
TUHAN, Allah Abraham, Ishak dan Israel, pada hari ini biarlah diketahui orang,
bahwa Engkaulah Allah di tengah-tengah Israel dan bahwa aku ini hamba-Mu dan
bahwa atas firman-Mulah aku melakukan segala perkara ini.
(18:37) Jawablah aku, ya
TUHAN, jawablah aku, supaya bangsa ini mengetahui, bahwa Engkaulah Allah, ya
TUHAN, dan Engkaulah yang membuat hati mereka tobat kembali."
(18:38) Lalu turunlah api TUHAN menyambar habis
korban bakaran, kayu api, batu dan tanah itu, bahkan air yang dalam parit itu
habis dijilatnya.
Pada saat api itu turun, segeralah menyambar segala
korban yang ia persembahkan di atas mezbah sampai hangus.
Tabiat dari Roh Kudus adalah menghanguskan tabiat
daging supaya daging tidak lagi bersuara.
Apapun yang kita persembahkan di tengah-tengah kandang
penggembalaan ini, apabila sudah dipersembahkan di atas mezbah, berarti
sifatnya hangus terbakar oleh api.
1 Raja – raja 18:39
(18:39)
Ketika seluruh rakyat melihat kejadian itu, sujudlah mereka serta berkata:
"TUHAN, Dialah Allah! TUHAN, Dialah Allah!"
Ketika melihat itu semua rakyat sujud menyembah kepada
Allah Israel = Allah yang hidup.
1 Raja – raja 18:40
(18:40) Kata Elia kepada
mereka: "Tangkaplah nabi-nabi Baal itu, seorangpun dari mereka tidak boleh
luput." Setelah ditangkap, Elia membawa mereka ke sungai Kison dan
menyembelih mereka di sana.
Pelayanan Roh Kudus menghentikan segala
perbuatan-perbuatan daging, seperti Elia menyembelih nabi-nabi palsu.
Roma 8: 12-14
(8:12) Jadi,
saudara-saudara, kita adalah orang berhutang, tetapi bukan kepada daging,
supaya hidup menurut daging.
(8:13) Sebab, jika
kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan
perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.
(8:14) Semua orang,
yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.
(8:15) Sebab kamu
tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu
telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru:
"ya Abba, ya Bapa!"
Pekerjaan Roh Kudus:
1. Mematikan seluruh
perbuatan-perbuatan daging.
2. Roh Kudus itu membuat kita
berani, tidak takut lagi, sebab Roh yang kita terima bukanlah Roh perbudakan,
sehingga membuat kita berani, tidak takut sebagai anak-anak Tuhan.
Kemudian, oleh Roh itu sendiri, menjadikan kita
anak-anak Allah.
Buktinya; anak-anak Allah itu berseru: “ya Abba, ya Bapa”
Abba artinya; Bapa yag memelihara anak-anak-Nya.
Sebagai anak-anak Tuhan kita hanya berseru kepada Allah yang hidup, Dialah Bapa
di sorga, Allah yang hidup, hanya kepada-Nya kita berseru dan menaruh harap.
Roma 8: 16
(8:16) Roh itu
bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.
Dan Roh tuhan bersaksi bersama-sama dengan roh kita,
bahwa kita adalah anak-anak Allah.
Jadi, Roh Tuhan akan menampilkan, menunjukkan jati
diri seseorang sebagai anak-anak Allah, sebagai anak-anak Tuhan, Dia tidak akan
menampilkan seseorang dengan hal-hal yang tidak baik.
Anak-anak Tuhan berarti perkataannya baik, benar,
sopan, semuanya benar, rapi tersusun.
Markus 17: 10-13
(17:10) Lalu
murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: "Kalau demikian mengapa ahli-ahli
Taurat berkata bahwa Elia harus datang dahulu?"
(17:11) Jawab
Yesus: "Memang Elia akan datang dan memulihkan segala sesuatu
(17:12) dan Aku
berkata kepadamu: Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia, dan
memperlakukannya menurut kehendak mereka. Demikian juga Anak Manusia akan
menderita oleh mereka."
(17:13) Pada waktu
itu mengertilah murid-murid Yesus bahwa Ia berbicara tentang Yohanes Pembaptis.
Pendeknya; pekerjaan dari Elia itu meluruskan jalan
bagi Dia, sehingga apabila Dia datang pada kali yang kedua, kita beroleh
keselamatan.
Malekahi 4: 5-6
(4:5) Sesungguhnya
Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN yang besar
dan dahsyat itu.
(4:6) Maka ia akan
membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada
bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah.
Lewat kesaksian Elia ini, ia akan membuat hati
bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya, sebaliknya hati anak-anak kepada
bapa-bapanya.
Biasanya anak terpaut kepada ibu, tetapi di sini kita
melihat, lewat kesaksian Elia ini, anak bisa berpaut kepada bapa-bapa = telah
meluruskan jalan bagi Dia, sehingga apabila Ia datang pada kali yang kedua, di
sini dikatakan: “supaya jangan Aku datang
memukul bumi sehingga musnah”
Biarlah kita menerima kesaksian Musa dan Elia ini,
supaya apabila Ia datang, jangan memukul bumi sehingga musnah.
Praktek
kesaksian.
YANG PERTAMA.
Markus 16: 15
(16:15) Lalu Ia
berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil
kepada segala makhluk.
Prakteknya; memberitakan injil kepada segala makhluk,
tanpa terkecuali.
Memberitakan Injil, berarti menceritakan pribadi Yesus
Kristus seutuhnya di dalam empat injil, yaitu;
Injil Matius à Yesus Kristus
sebagai Raja yang berkuasa.
Yesus adalah Raja yang berkuasa, sebab kemuliaan
seorang Raja terletak pada kuasanya. Kita telah dipanggil, dipilih menjadi
imam-imam dan raja-raja untuk memerintah di atas muka bumi ini, berarti
berkuasa terhadap dosa yang ditiimbulkan oleh daging dengan segala hawa nafsunya, Iblis Setan, dan dunia dengan
segala arus dan pengaruhnya..
Injil Markus à kebangkitan Yesus
sebagai hamba.
Hamba, berarti melayani. Hamba = dulos, artinya;
seorang pelayan atau hamba tidak berhak atas dirinya selain tuannya.
Injil Lukas à sengsara Yesus
sebagai manusia.
Sebagai anak manusia, Dia telah menanggung banyak
penderitaan di atas kayu salib, menanggung penderitaan yang tidak harus Ia
tanggung, supaya kita juga mengikuti teladannya.
Menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung =
sengsara salib = aniaya karena firman.
Injil Yohanes à pribadi Yesus
Kristus sebagai anak Allah untuk menyatakan kebenaran dan keadilan.
Sebagai Anak Allah, Yesus rela meninggalkan segala
sesuatu yang Dia miliki, melepaskan/tidak mempertahankan haknya sebagai milik
yang harus dipertahankannya, Ia turun ke bumi untuk menyatakan kebenaran dan
keadilan di bumi, sebab di bumi ini tidak ada kebenaran, dan kebenaran itu
hanya terletak pada salib Kristus, sehingga orang yang tertindas tidak lagi
teraniaya karena mereka mendapatkan kebenaran dan keadilan.
Praktek kesaksian.
YANG KEDUA.
Lukas 24: 47-48
(24:47) dan lagi:
dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan
kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem.
(24:48) Kamu adalah
saksi dari semuanya ini.
Memberitakan pertobatan dan pengampunan dosa di dalam
nama Tuhan Yesus Kristus, berarti pertobatan dan pengampunan itu hanya berada
dalam di Tuhan Yesus Krsitus.
Di luar Yesus, seseorang tidak akan mampu bertobat,
dan di luar Yesus dosanya tidak akan diampuni.
Dalam pola Tabernakel, bertobat terkena pada mezbah
korban bakaran, berarti orang yang bertobat ada tanda darah.
Praktek kesaksian.
YANG KETIGA.
Matius 28: 19-20
(28:19) Karena itu
pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa
dan Anak dan Roh Kudus,
(28:20) dan ajarlah
mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan
ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
- “jadikanlah
semua bangsa murid-Ku”
= menjadi semua
bangsa murid Tuhan.
Kita lihat; MURID.
Yohanes 8: 30-32
(8:30) Setelah Yesus mengatakan
semuanya itu, banyak orang percaya kepada-Nya.
(8:31) Maka kata-Nya kepada
orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: "Jikalau kamu tetap dalam
firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku
(8:32) dan kamu akan mengetahui
kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."
Seorang murid
berpegang teguh kepada firman Tuhan = taat, setia, dengar-dengaran.
Kemudian, seorang
murid mengetahui kebenaran dan kuasa dari kebenaran adalah memerdekakan seorang
murid dari dosa.
Jadi, murid itu;
taat, setia, dengar-dengaran, berbeda dengan guru; mengajar.
Jadilah murid-murid
yang dengar-dengaran.
Saya ada lagu waktu
sekolah Alkitab:”Jadikan kami murid yang
baik ... jadikan kami murid-murid taat, setia, dengar-dengaran.”
Setiap kali guru
Markus mengajarkan kitab Markus, selalu diawali dengan lagu itu, saya tidak
bisa lupa. Maksud beliau adalah seorang murid harus dengar-dengaran terhadap
suara Tuhan.
Jangan mau menjadi
guru, supaya tidak banyak kesalahan, sesuai dengan kitab Yakobus.
- “Baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus.”
Baptisan Kristus
adalah baptisan dalam tanda kematian dan kebangkitan.
Kuasa kematian
yesus Kristus: mengubur hidup yang lama.
Kuasa kebangkitan
Yesus Kristus; hidup dalam hidup yang baru, yang lama sudah berlalu.
Tetapi itu berlaku
harus di dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus.
·
Bapa = Tuhan, tabiatnya
kasih.
·
Anak = Yesus,
tabiatnya; melakukan firman = firman iman.
·
Roh Kudus =
Kristus.
- “Ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan
kepadamu.”
Artinya;
menyampaikan firman penagjaran yang rahasianya dibukakan, berarti bukan
menyampaikan firman yang tertutup.
2 Korintus 4: 3-4
(4:3) Jika Injil yang kami
beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
(4:4) yaitu orang-orang yang
tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga
mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah
gambaran Allah.
Cahaya injil
tentang kemuliaan Alalh = firman pengajaran yang rahasianya dibukakan.
Jika firman
pengajaran rahasianya dibukakan, disampaikan, maka segala yang terselubung akan
tersingkap, sehingag memberi pengertian
kepada orang bodoh dan menerangi
kegelapan.
Kalau terjadi
pembukaan rahasia firman Tuhan; Tuhan menghapus air mata = terjadi pemulihan.
DIMANA TEMPAT UNTUK MENJADI SAKSI?
Kisah Para Rasul 1: 8
(1:8) Tetapi kamu
akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi
saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria
dan sampai ke ujung bumi."
Tempat-tempat untuk menjadi kesaksian:
Yang pertama: dimulai dari “Yerusalem.”
Matius 5: 35
(5:35) maupun demi bumi,
karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem
adalah kota Raja Besar;
Yerusalem adalah kota
Raja Besar = pusat kerajaan damai = tempat kita beribadah dan melayani
Tuhan.
Berarti menjadi kesaksian di Yerusalem: melayani Tuhan
sesuai dengan karunia-karunia Roh yang diterima oleh tiap-tiap orang.
Yang kedua: di “Yudea.”
Yudea, berarti kerohanian yang masih kanak-kanak,
sebab masa kecil Yesus berada di Yudea.
Itu perlu disaksian sampai mendewasakan kerohanian
yang masih kanak-kanak.
Yang ketiga: di Samaria
Yohanes 4: 9
(4:9) Maka kata
perempuan Samaria itu kepada-Nya: "Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta
minum kepadaku, seorang Samaria?" (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan
orang Samaria.)
Samaria artinya; tidak bergaul dengan orang Yahudi =
kehidupan yang masih jauh dari Tuhan.
Itu juga harus disaksian, seperti Yesus memberi
kesaksian kepada perempuan Samaria.
Orang yang jauh dari Tuhan, tandanya; dikuasai oleh
roh najis, sama seperti perempuan Samaria memiliki 5 suami, selanjutnya
menyembah di atas gunung. Mereka yang hidup dalam kenajisan, harus disaksikan.
Mereka yang hidup dalam penyembahan berhala harus disaksikan.
Tetapi tentu terlebih dahulu harus hidup dalam kuasa
Roh Kudus, dan menerima kesaksian Musa.
Kalau tidak menerima kesaksian Musa, bagaimana mungkin
kita menjadi kesaksian terhadap orang yang jauh dari Tuhan.
Yang keempat: ke “ujung bumi.”
Ujung bumi à orang-orang yang tidak mengenal dan tidak percaya bahwa
Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat.
Banyak sekali penganut-penganut ajaran lain dan
akhirnya menerima dan mengenal Yesus sekaligus percaya kepada Yesus adalah
Tuhan dan Juruselamat bagi mereka.
Seharusnya, setelah mereka menerima penginjilan, harus
ditindaklanjuti dengan firman pengajaran di dalam kandang penggembalaan. Inilah
tugas kita bagi mereka yang telah menerima penginjilan, ke seluruh bumi,
seharusnya kita membawa mereka untuk mengenal Yesus lewat firman pengajaran
mempelai = mengenal Yesus sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga = mengenal lebih
dalam lagi.
Sangat disayangkan, orang-orang yang Yesus, namun
mengenal Yesus hanya sebatas mujizat-mujizat yang diadakannya, namun menolak
untuk diubahkan oleh salib Kristus.
Hasilnya.
Kejadian 39: 6
(39:6) Segala
miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf, dan dengan bantuan Yusuf ia tidak
usah lagi mengatur apa-apa pun selain dari makanannya sendiri. Adapun Yusuf itu
manis sikapnya dan elok parasnya.
Potifar tidak usah lagi mengatur apa-apa pun selain
dari makanannya sendiri.
Orang yang sudah menerima kesaksian yang benar;
kesaksian Musa dan kesaksian Eli, kehidupan yang seperti ini tidak perlu lagi
repot tentang urusan/perkara lahiriah, selain dari makanannya sendiri.
Kalau urusan makan, itu urusannya sendiri, tergantung
penyerahannya kepada Tuhan.
Inilah tugas-tugas kita di hari-hari terakhir ini,
sehingga ibadah yang kita jalankan bukan suatu rutinitas melainkan betul-betul
ibadah yang mengandung janji, supaya kita membawa jiwa-jiwa dalam kandang
penggembalaan ini, supaya mereka tidak sibuk, tidak pusing dengan perkara
lahiriah, selain urusannya menghargai firman.
Kita buat orang lain mudah, artinya tidak sibuk dengan
perkara lahiriah.
Ini adalah tugas dan tanggung jawab kita di hari-hari
terakhri ini. Jadilah Yusf Yusuf diakhir zaman.
Yohanes 4:34
(4:34)
Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang
mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.
Makanan Yesus Kristus:
- Melakukan kehendak Allah =
mengenapinya di atas kayu.
- Menyelesaikan pekerjaan-Nya =
setia setia sampai mati bahkan mati di atas kayu salib.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA,
MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment