Ibadah
raya minggu, 24 januari 2016
“wahyu pasal empat”
(seri
2)
Subtema
: TUHAN
MENUNJUKKAN APA YANG HARUS TERJADI.
Shalom...!
Selamat
malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan kita Yesus Kristus, oleh karena
kasih-Nya kita dapat melangsungkan ibadah raya Minggu disertai dengan
kesaksian.
Kita
kembali memperhatikan firman penggembalaan untuk ibadah raya Minggu dari Wahyu pasal 4.
Wahyu
4:1
(4:1)
Kemudian dari pada itu aku melihat: Sesungguhnya, sebuah pintu terbuka di sorga
dan suara yang dahulu yang telah kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi
sangkakala, katanya: Naiklah ke mari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang
harus terjadi sesudah ini.
Dalam
suatu penglihatan rasul Yohanes di pulau Patmos: “Sebuah pintu terbuka di sorga”, pendeknya, pintu sorga terbuka bagi rasul Yohanes.
Ini adalah dambaan dari setiap orang terkhusus buat kita.
Biarlah kiranya pintu sorga itu terbuka bagi kita
dan kita boleh masuk dan berada di dalamnya, bukan untuk keluar, sehingga kita
boleh melihat suasana surga, menikmati hidup yang indah bersama dengan Tuhan.
Perlu diketahui; ketika tingkap-tingkap sorga
dibuka, Tuhan mencurahkan segala kemurahaN-Nya, segala berkat-berkat-Nya dicurahkan
bagi kita sekalian.
Itu sebabnya tadi saya katakan bahwa; ketika
pintu surga terbuka, ini adalah dambaan dari semua orang.
Kemudian setelah Tuhan membuka pintu sorga,
selanjutnya “Tuhan menunjukkan kepada
rasul Yohanes apa yang harus terjadi.”
Sesungguhnya, sesuatu yang terjadi itu dimulai
dari Wahyu pasal 6 sampai dengan Wahyu pasal 22 (berakhirnya kitab Wahyu),
semua akan ditunjukkan kepada rasul Yohanes.
Saudaraku, yang pertama; Tuhan akan menunjukkan
goncangan hebat / celaka besar menimpa atas dunia yaitu; 3x7 ujian dari Allah
Trinitas, itulah tujuh materai yang
dibuka oleh Anak Domba, kemudian ketujuh
sangkakala yang ditiup oleh ketujuh malaikat dan tujuh cawan murka Allah yang akan ditumpahkan ke atas bumi oleh ketujuh
malaikat Allah.
Kemudian pada Wahyu pasal 11 barulah di situ akan terlihat ibadah yang akan
diukur oleh Tuhan. Sebab pada Wahyu pasal
11 itu juga malaikat yang ketujuh meniup sangkakala yang ketujuh. Apabila
sangkakala yang ketujuh ditiup oleh malaikat yang ketujuh, maka pemerintahan atas
dunia dipegang oleh Tuhan kita dan Ia akan memerintah sebagai Raja sampai
selama-lamanya, ini menunjukkan bahwa kesempatan sudah habis.
Barulah, terlihat wujud dari gereja Tuhan yang
ibadahnya masuk dalam ukuran, yaitu; pada Wahyu
12:1 ada suatu tanda besar di langit, itulah gereja Tuhan yang sempurna,
yaitu; seorang perempuan berselubungkan matahari dengan bulan di bawah kaki dan
bermahkotakan 12 bintang di atas kepala, pada pasal 12 perempuan itu hendak
melahirkan dan pada saat itu ada juga tanda di langit, itulah ular naga merah
padam dan berusaha menelan anak yang dilahirkan, namun segera Ia dibawa ke
sorga.
Ini juga menjadi pertanyaan, siapakah anak yang dilahirkan
itu? Tentu tidak mungkin lagi Yesus lahir kedua kalinya. Suatu kali nanti ada
yang naik secara otomatis, kita perhatikan di Injil Lukas ada dua perempuan di
tempat tidur, yang satu di angkat dan yang satu tertinggal, ada dua perempuan memutar
batu kilangan satu diangkat dan satu tertinggal dan ada dua perempuan di ladang,
satu tertinggal dan satu terangkat, jadi nanti ada yang naik secara otomatis.
Kemudian ular itu memburu perempuan itu dengan
menyemburkan dari mulutnya air sebesar sungai, tetapi bumi datang menelan air
itu. Karena dia merasa tidak dapat lagi memburu perempuan itu, ia mencari
keturunan yang lain, yang hanya memiliki kesaksian firman dan roh tetapi tidak
sampai kepada penyembahan, kepada penyerahan diri .
Kemudian, Wahyu
pasal 13 wujud nyata dari antikris dan nabi palsu itulah binatang yang
keluar dari dalam laut dan dari dalam bumi.
Yang keluar dari dalam laut itulah antikris, yang
keluar dari bumi itulah nabi-nabi palsu. Dan mereka melakukan perbuatan yang
ajaib dan sekiranya mungkin mereka menyeret bintang-bintang di langit dengan
perbuatan-perbuatan yang ajaib itu. Mereka menurunkan api dari langit, terjadi keajaiban
sehingga banyak orang takjub dan mengikuti pelayanan dari pada antikris dan
nabi-nabi palsu.
Jadi, suatu kali nanti antikris akan menjadi tuan
di dalam gereja bahkan termasuk tuan dari pada nabi–nabi palsu, maka kalau tidak
dari sekarang orang kaya disucikan dari firman itu berbahaya.
Barulah kemudian pada pasal 17 penghakiman atas
Babel, kemudian Wahyu 16 ketujuh
malapetaka, yaitu ketujuh cawan murka Allah pada pasal 18 babel besar itu
dirubuhkan dan pasl 19 nyayian kemenangan atas rubuhnya Babel, barulah pasal 20
kerajaan 1000 tahun damai, pasal 21 kota Yerusalem yang baru. Jadi, langit yang
pertama dan bumi yang pertama sudah berlalu, pasal 22 kita boleh melihat
suasana sorga, itu semua akan terjadi dan semua itu ditunjukkan kepada rasul Yohanes.
Kita kembali dulu dengan perkataan Wahyu 4:1 tadi “Tuhan akan menunjukkan kepada rasul Yohanes apa yang harus terjadi” kaitannya
dalam....
Wahyu 22:6
(22:6)
Lalu Ia berkata kepadaku: "Perkataan-perkataan ini tepat dan benar, dan
Tuhan, Allah yang memberi roh kepada para nabi, telah mengutus malaikat-Nya
untuk menunjukkan kepada hamba-hamba-Nya apa yang harus segera terjadi."
Tuhan akan menunjukkan kepada hamba-hamba Tuhan apa
yang harus segera terjadi.
Pertanyaannya: Siapakah hamba-hamba Tuhan itu,
yang menerima petunjuk dari Tuhan?
Jawabnya: Mereka adalah hamba-hamba Tuhan yang
menerima firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, firman para nabi yaitu
firman nubuatan yang sifatnya menyelidiki, mengoreksi dan menyucikan dosa.
Wahyu 22:7-10
(22:7) "Sesungguhnya
Aku datang segera. Berbahagialah orang yang menuruti perkataan-perkataan nubuat
kitab ini!"
(22:8) Dan aku, Yohanes,
akulah yang telah mendengar dan melihat semuanya itu. Dan setelah aku mendengar
dan melihatnya, aku tersungkur di depan kaki malaikat, yang telah menunjukkan
semuanya itu kepadaku, untuk menyembahnya.
(22:9) Tetapi ia berkata
kepadaku: "Jangan berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama seperti engkau
dan saudara-saudaramu, para nabi dan semua mereka yang menuruti segala
perkataan kitab ini. Sembahlah Allah!"
(22:10) Lalu ia berkata
kepadaku: "Jangan memeteraikan perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini,
sebab waktunya sudah dekat.
Sehingga di sini ada suatu himbauan yang harus
diperhatikan yaitu; "Jangan memeteraikan
perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini.”
Ini menjukkan bahwa Tuhan rindu supaya
hamba-hamba Tuhan menyampaikan firman pengajaran yang rahasianya dibukakan.
Wahyu 5:3-4
(5:3) Tetapi tidak ada
seorangpun yang di sorga atau yang di bumi atau yang di bawah bumi, yang dapat
membuka gulungan kitab itu atau yang dapat melihat sebelah dalamnya.
(5:4) Maka menangislah aku
dengan amat sedihnya, karena tidak ada seorangpun yang dianggap layak untuk
membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya.
Kalau tidak terjadi pembukaan rahasia firman Tuhan,
akan mengalami ratap tangis, air mata tidak dapat dibendung, ini tanda bahwa
belum mengalami penyucian dosa yang terselubung atau dosa yang di sembunyikan.
Jadi dosalah yang membuat seseorang mengalami
ratap tangis dan dukacita, bukan salib. Seberat-beratnya kita melayani di
tengah-tengah kandang penggembalan ini, tidak pernah membuat kita menangis, tetapi
yang membuat kita menangis adalah dosa.
Wahyu 5:5
(5:5)
Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau menangis!
Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga
Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya."
Singa dari Yehuda berkuasa membuka gulungan kitab
dengan ketujuh materainya.
Artinya; terjadi pembukaan rahasia firman untuk
menyingkapkan segala yang terselubung dan berkuasa untuk menghapus air mata dan
menjadikan segala sesuatu menjadi baru.
Mazmur 119:130
(119:130) Bila tersingkap,
firman-firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.
Bila terjadi pembukaan rahasia firman maka;
-
“Memberi terang” = menerangi kegelapan =
tidak ada lagi dosa yang disembunyikan / tidak ada dosa yang terselubung.
Perlu diketahui; kegelapan
adalah tempat yang paling efektif untuk menyembunyikan dosa.
Datanglah kepada terang
itu supaya nyata keadaan kita jelas dihadapan Tuhan.
-
“Memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.”
Tujuannya; supaya jangan
lagi mengulangi perbuatan-perbuatan jahat dan perbuatan-perbuatan dosa, sebagai
perbuatan bodoh / sebagai kebodohan di hadapan Allah.
1 Korintus 14:1
(14:1)
Kejarlah kasih itu dan usahakanlah dirimu memperoleh karunia-karunia Roh,
terutama karunia untuk bernubuat.
Di sini dikatakan: “Usahakanlah dirimu memperoleh
karunia-karunia roh, tetapi yang terutama
karunia untuk bernubuat = beruasaha untuk memiliki firman para nabi
itulah firman pengajaran yang rahasianya dibukakan.
Seseorang tidak salah memiliki karunia-karunia
roh termasuk karunia bahasa lidah, tetapi yang terutama adalah firman para
nabi, firman pengajaran, firman yang rahasianya dibukakan. Ini bukan ajaran
sesat ini adalah kebenaran.
1 Korintus 14:2-3
(14:2) Siapa yang
berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi
kepada Allah. Sebab tidak ada seorangpun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia
mengucapkan hal-hal yang rahasia.
(14:3)
Tetapi siapa yang bernubuat, ia berkata-kata kepada manusia, ia membangun,
menasihati dan menghibur.
Perbandingan antara bahasa lidah (salah satu dari sembilan karunia) dengan firman para nabi / firman nubuatan.
Pertama:
Karunia bahasa lidah membangun dirinya sendiri, jadi bukan untuk membangun orang
lain, sebab tidak ada yang mengerti bahasa lidah.
Kedua:
Firman para nabi / firman nubuatan = firman pengajaran yang rahasianya
dibukakan berkuasa untuk; membangun, menasihati dan menghibur.
Keterangan:
-
“Membangun.”
Untuk membangun suatu rumah
di mulai dari bahwa itulah pondasi à korban
kristus, sesuai dengan 1 Korintus 3:9-11,
di situ rasul Paulus mengatakan dia adalah ahli bangunan yang cakap yang telah meletakkan
dasar dari tiap-tiap bangunan, itulah pribadi Yesus yang disalibkan = korban
krsitus.
Berarti dasar kita melayani
Tuhan, dasar kita beribadah adalah korban Kristus.
Pendeknya landasan hidup
dari setiap orang percaya adalah korban kristus, bukan uang, bukan perkara lain
bukan pengetahuan dan pengertian sendiri, sehingga kalau kita perhatikan, bangunan
yang didirikan di atas dasar batu penjuru itulah korban Kristus, dia akan kuat
dan kokoh sekalipun ada tiga ujian dihadapi.
Ujian
pertama: hujan
turun, itulah ujian yang datang dari atas menunjuk kepada penghulu-penghulu
di udara dengan segala tipu muslihatnya, sesuai dengan Efesus 6:11-12, perjuangan kita bukan melawan darah dan daging
melainkan melawan penghulu-penghulu di udara dengan segala tipu dayanya.
Itu sebabnya ketika Yesus diserahkan
untuk di salibkan, tidak sekalipun Ia mengadakan perlawanan kepada imam kepala,
ahli Taurat dan tua-tua orang Yahudi itu sendiri, bahkan ketika Ia berada di
pengadilan sekalipun, mulai dari pengadilan mahkamah agama dihadapan imam besar
Kayapas, tidak satu kalipun Ia melakukan pembelaan diri apalagi melakukan
perlawana, baik dihadapan raja Herodes, tidak satukalipun ia melakukan
perlawanan.
Seandainya Yesus mengadakan
perlawanan, maka Ia sedang terperangkap dengan segala tipu muslihat Iblis
Setan, itu sebabnya Yesus berkata kepada Pilatus; “kerajaan-Ku bukan dari bumi melainkan dari surga.”
Kebenaran itu datangnya
dari Tuhan bukan dari bumi, supaya kita beroleh kasih karunia. Andaikata
kebenaran itu datangnya dari bumi maka satu dengan yang lain terjadi perselihan,
satu dengan yang lain saling gontok-gontokan terjadi pertengkaran yang hebat.
Itu tandanya kebenaran itu datangnya dari bumi.
Ujian
kedua: banjir
melanda rumah.
Banjir melanda rumah itu
ujian yang datangnya dari roh najis. Pada zaman Nuh, terjadi banjir yang hebat,
yang terselamatkan hanya 8 jiwa dalam kurung beberapa ratus tahun. Nuh, istri,
tiga anak dan tiga menantu, mereka membangun hidup dan nikah mereka di atas
gunung Tuhan.
Seandainya mereka
membangun nikah atau hidup mereka di pesisir atau ditepi laut, maka mereka
habislah. Ketika Setan itu dijatuhkan dari langit dia berada di tepi laut, dia
hanya bisa memandang saja, bukan orang yang mau membangun dirinya, membangun
bahtera hidupnya, membangun bahtera rumah tangganya. Hanya bisa menjadi orang Kristen
penonton.
Tetapi saat ini juga
banjir telah melanda dunia bukan saja di kota tetapi juga melanda pedesaan, saat
ini banjir telah melanda dunia, kenajisan telah merajalela di mana-mana. Persis
seperti jaman Nuh, meraka mengambil perempuan yang cantik-cantik yang mereka
suka, terserah sesuka hati, itu adalah dosa kenajisan. Tetapi kalau rumah itu
dibangun di atas dasar yang telah diletakkan itu korban Kristus, rumah itu
tidak akan jatuh atau rubuh tetapi kuat menghadapi ujian yang datangnya dari
roh kenajisan.
Ujian
ketiga: angin.
Itulah angin-angin ajaran
palsu yang melanda rumah, tetapi rumah itu juga tidak roboh, kokoh, kuat. Angin
pengajaran palsu ini yang diusung oleh nabi-nabi palsu dengan segala
kelicikannya.
Kalau kita sudah didewasakan
oleh firman pengajaran mempelai maka kita dapat membedakan antara yang baik dan
yang tidak baik, kita tidak mudah diombang-ambingkan oleh angin pengajaran
palsu.
Kedewasaan rohani itu
dilihat dari arah pembangunan tubuh, kalau dia mengarah kepada Kristus sebagai
kepala maka ini adalah gambaran gereja TUHAN yang telah dewasa. Tetapi kalau
pelayanan ini mengarah kepada mamon atau perkara lahiriah = tidak dewasa
rohani.
Ini benar sekali, di
ombang-ambingkan oleh angin-angin pengajaran palsu. Biarlah kita memperoleh
pengatahuan yang benar tentang Anak Allah, memiliki kedewasaan yang penuh.
-
“Menasehati.”
Yesus adalah penasehat
yang ajaib, kita melihat kuasa firman yaitu; perkataan-perkataan yang keluar
dari mulut Allah berkuasa menjadikan yang tidak ada menjadi ada. Apa yang tidak
mungkin bagi manusia , mungkin bagi Allah. Dari
sejak semula kita telah melihat keajaiban firman. Oleh karena iman kita,
firman itu menjadikan langit bumi dan segala unsur-unsurnya. Oleh nasihat
firman Tuhan dan didikan firman tuhan sebebal-bebalnya orang kalau dia mau dengar
nasihat firman dia dapat diubahkan. Itu sebabnya yesus disebut penasehat yang
ajaib.
-
“Menghibur.”
Setiap insan, pasti
mengalami banyak pergumulan dan persolan, hidup dan mengalami kesulitan-kesulitan
dalam hidup, banyak polemik, banyak perkara, banyak masalah, tetapi firman Tuhan
sanggup memberi jawaban dan jalan keluar dari setiap persoalan-persoalan yang
kita hadapi, ini merupakan penghiburan bagi kita. Tidak ada orang yang tidak
bermasalah di atas muka bumi ini, tetapi firman Tuhan sanggup memberi jawaban.
1 Korintus 14:5
(14:5)
Aku suka, supaya kamu semua berkata-kata dengan bahasa roh, tetapi lebih dari
pada itu, supaya kamu bernubuat. Sebab orang yang bernubuat lebih berharga dari
pada orang yang berkata-kata dengan bahasa roh, kecuali kalau orang itu juga
menafsirkannya, sehingga Jemaat dapat dibangun.
Bahasa lidah bagus, termasuk karunia-karunia yang
lain, tetapi jauh lebih baik kalau kita tetap mempertahankan dan berpegang dengan
teguh pada firman pengajaran yang rahasianya dibukakan. Karena firman pengajaran
yang rahasianya dibukakan jauh lebih berharga nilainya dari pada karunia-
karunia Roh.
Nilai kehidupan seseorang bisa lebih berharga
kalau dia mau disucikan oleh firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, dari
pada orang-orang yang memiliki karunia-karunia roh tetapi tidak memberi diri
disucikan oleh firman pengajaran yang rahasianya dibukakan.
Kita sudah di percaya untuk melayani dan kita
melayani Tuhan sesuai dengan karunia-karunia Roh. Tetapi apa artinya kalau kita
tidak mau memberi diri disucikan oleh firman para nabi, kita harus semakin
mengerti rencana Tuhan, jangan pertahankan kebodohan.
1 Korintus 14:6-7
(14:6) Jadi,
saudara-saudara, jika aku datang kepadamu dan berkata-kata dengan bahasa roh,
apakah gunanya itu bagimu, jika aku tidak menyampaikan kepadamu penyataan Allah
atau pengetahuan atau nubuat atau pengajaran?
(14:7)
Sama halnya dengan alat-alat yang tidak berjiwa, tetapi yang berbunyi, seperti
seruling dan kecapi--bagaimanakah orang dapat mengetahui lagu apakah yang
dimainkan seruling atau kecapi, kalau keduanya tidak mengeluarkan bunyi yang
berbeda?
Kalau seorang hamba Tuhan terkhusus gembala
sidang, tidak menyampaikan firman para nabi / firman nubuatan / firman pengajaran
yang rahasianya dibukakan sama halnya dengan alat-alat musik yang tidak berjiwa
tetapi mengeluarkan suara / bunyi, seperti seruling, kecapi.
1 Korintus 14:8
(14:8)
Atau, jika nafiri tidak mengeluarkan bunyi yang terang, siapakah yang
menyiapkan diri untuk berperang?
Nafiri itu harus ditiup sehingga mengeluarkan
suara yang terang, jelas, sehingga dengan demikian mereka menyiapkan diri untuk
maju dan berperang.
Nafiri itu mengeluarkan semboyan-semboyan, sehingga
ketika nafiri itu mengeluarkan bunyi yang terang dengan semboyan-semboyannya maka
setiap orang yang mendengar tahu apa yang harus diperbuatnya, berhenti atau
maju.
Sedangkan bahasa lidah, tidak ada orang yang mengetahui
kecuali orang itu sendiri, tetapi firman pengajaran yang rahasainya dibukakan, apabila
di sampaikan dengan jelas, dengan terang, maka kita tahu apa yang harus kita
perbuat untuk menyenangkan hati Tuhan tentunya.
Semakin rahasianya dibukakan itu sama seperti rembang
di tengah hari, semakin jelas, rembang di tengah hari itu tepat jam 12 siang. Kalau kita bediri di bawah terang matahari
pada jam 12 tepat (rembang tengah hari), tidak terlihat bayang-bayang dosa masa
lalu.
Kita bersyukur tentunya sebab Tuhan baik dan ini
adalah kemurahan hati Tuhan, bukan karena kita baik.
1 Korintus 14:24-25
(14:24) Tetapi kalau semua
bernubuat, lalu masuk orang yang tidak beriman atau orang baru, ia akan
diyakinkan oleh semua dan diselidiki oleh semua;
(14:25)
segala rahasia yang terkandung di dalam hatinya akan menjadi nyata, sehingga ia
akan sujud menyembah Allah dan mengaku: "Sungguh, Allah ada di
tengah-tengah kamu."
Firman pengajaran yang rahasianya dibukakan itu berkuasa
untuk menyelidiki, mengoreksi dan menyucikan segala dosa yang terkandung atau
yang terselubung di dalam hati, sehingga dengan demikian nyatalah kebenaran
seseorang, selanjutnya dia datang sujud menyembah kepada Allah, seperti
orang-orang majus.
2 Petrus 1:19
(1:19)
Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh
para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti
memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar
menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.
Firman para nabi itu meneguhkan hati setiap orang
= kuat dan teguh hati = tidak menyimpang ke kiri dan ke kanan = tidak sesat.
Sebab itu, himbauan kepada kita, supaya memperhatikan
firman para nabi itu. Memperhatikan firman para nabi = memperhatikan pelita
yang bercahaya di tempat yang gelap, berarti memperhatikan firman para nabi =
menerangi kegelapan.
Ketika kegelapan itu diterangi, membawa kita
kepada dua hal;
-
“Membawa sampai fajar menyingsing.”
Berarti; kegelapan malam terlewati.
-
“Bintang timur terbit bersinar di dalam hati.”
Kegunaan dari pada bintang
timur; menjadi pentunjuk = mengarahkan, menuntun dan membawa kita pada suatu
kebenaran. Sama seperti orang-orang majus, di mana bintang timur telah menuntun mereka dan membawa mereka untuk
bertemu kepada Yesus Kristus Raja yang baru dilahirkan itu dan selanjutnya
mereka datang menyembah kepada Dia.
Setelah diselidiki nyatalah keberadaan kita,
sehingga kita datang menyembah kepada Dia.
Jadi, sama antara 1 Korintus 14 dan 2 petrus
1:19.
Dampak positif menikmati gulungan kitab (pembukaan rahasia
firman).
Wahyu 10:1-5
(10:1) Dan aku melihat
seorang malaikat lain yang kuat turun dari sorga, berselubungkan awan, dan
pelangi ada di atas kepalanya dan mukanya sama seperti matahari, dan kakinya
bagaikan tiang api.
(10:2) Dalam tangannya ia
memegang sebuah gulungan kitab kecil yang terbuka. Ia menginjakkan kaki
kanannya di atas laut dan kaki kirinya di atas bumi,
(10:3) dan ia berseru
dengan suara nyaring sama seperti singa yang mengaum. Dan sesudah ia berseru,
ketujuh guruh itu memperdengarkan suaranya.
(10:4) Dan sesudah ketujuh
guruh itu selesai berbicara, aku mau menuliskannya, tetapi aku mendengar suatu
suara dari sorga berkata: "Meteraikanlah apa yang dikatakan oleh ketujuh
guruh itu dan janganlah engkau menuliskannya!"
(10:5) Dan malaikat yang
kulihat berdiri di atas laut dan di atas bumi, mengangkat tangan kanannya ke
langit,
Perhatikan, seorang malaikat lain yang kuat turun
dari sorga.
Kaki kanannya menginjak laut, kaki kiri menginjak
bumi, tangan kanan teracung / diangkat.
-
Kaki kanan menginjak laut.
Artinya;
malaikat itu menahan kuasa dari antikris, sekalipun saat ini antikris telah
bermunculan.
Coba saudara perhatikan di
negara maju, seorang laki-laki menikah dengan laki-laki, perempuan menikah
dengan perempuan, dan karena seorang pendeta di Amerika tidak mau memberkati sesama jenis, ia dipenjarakan, ini adalah tanda
bahwa dunia / laut ini sudah bicara.
Berarti antikris telah bermunculan,
tetapi sekalipun antkris telah bermunculan, sekarang ini Tuhan masih menahan
kuasa mereka, sehingga gereja Tuhan masih bisa melangsungkan segala aktifitas
mereka. Itulah ibadah dan pelayanan, sebab pada saat pembinasa keji itu berdiri
di tempat kudus, maka di situ tidak ada lagi korban santapan dan korban
sehari-hari, itulah ibadah dan pelayanan kita kepada Tuhan.
Saat ini kita masih menikmati
korban santapan itulah firman pengajaran mempelai sebagai makanan rohani yang
harus kita santap. Saat ini kita masih di beri kesempatan untuk menikmati
korban sehari-hari itulah ibadah dan pelayan kita sehari-hari kepada Tuhan, pikul
salib setiap hari. Memang antikris telah bermunculan tetapi pembinasa keji belum
berkuasa di tempat kudus, ini adalah kemurahan Tuhan.
-
Kaki kirinya menginjakkan bumi.
Artinya; malaikat yang
kuat itu masih menahan kuasa dari nabi-nabi palsu.
Nabi-nabi palsu sudah
bermunculan dan sudah banyak nabi palsu bemunculan, jumlah / angka mereka sudah
banyak sekali.
Menyampaikan firman yang
ditambahkan dan firman yang dikurangkan ini menunjukkan bahwa hamba Tuhan itu
adalah nabi palsu, tetapi sekalipun nabi palsu telah bermunculan, kita masih
diberi kesempatan untuk menikmat roti hidup, roti yang turun dari sorga, murni
tanpa campuran ini adalah kemurahan Tuhan.
-
Kemudian malaikan itu mengangkat tangan kanannya
/ tangan kanan teracung.
Artinya; malaikat yang
kuat itu masih menahan kuasa dari penghulu di udara dengan segala tipu dayanya.
Sebab kalau kita
perhatikan dalam Wahyu pasal 13 naga
itu memberi kuasanya kepada antikris dan nabi-nabi palsu kelak.
Dan kalau dia sudah
memberikan kuasa itu kepada antikris dan nabi palsu, itu berarti pembinasa keji
sedang berdiri di tempat kudus, aniaya antikris sedang berlangsung selama 3,5
tahun.
Malaikat yang
kuat ini masih berkuasa menahan kuasa dari antikris, nabi palsu dan penghulu di
udara itu adalah kemurahan Tuhan. Berarti kemurahan Tuhan yang sekarang ini
kita nikmati adalah; panjang sabarnya Tuhan, bukan karena kebaikan kita.
Kita
masih diberi kesempatan untuk mengusahakan, memilihara ibadah dan pelayanan
dalam kandang pengembalaan yang Tuhan percayakan ini, sebagai kebun anggur Allah.
Kita usahakan, kita pelihara, kesempatan ini jangan disia-siakan, sebab hanya
datang satu kali.
Sebab itu
kita yang sudah melayani Tuhan sesuai dengan karunia-karunia yang kita peroleh,
layanilah Tuhan dengan sungguh-sungguh, tidak perlu bersungut-sungut,
menggerutu dan tidak perlu ngomel, layani saja sebab itu merupakan kepercayaan
yang Tuhan berikan. Kesempatan adalah panjang sabarnya Tuhan, jangan sampai
panjang sabar Tuhan tertutup, seperti Esau, pada saat dia mencari berkat dari
hak kesulungan itu Tuhan menolak sekalipun dia mencucurkan air mata.
Pada saat
Yesus datang pada kali yang kedua, bukan lagi mencari orang yang berdosa, bukan
lagi mencari domba yang tersesat, tetapi Dia tampil sebagai Raja dan Mempelai
Pria Sorga untuk mereka yang telah siap sedia, itulah mempelai wanita-Nya.
Wahyu
10:6
(10:6) dan ia bersumpah
demi Dia yang hidup sampai selama-lamanya, yang telah menciptakan langit dan
segala isinya, dan bumi dan segala isinya, dan laut dan segala isinya, katanya:
"Tidak akan ada penundaan lagi!
Kemudian dia berkata: "Tidak
akan ada penundaan lagi!”
Berarti betul-betul kesempatan yang Tuhan berikan ini adalah panjang
sabarnya Tuhan.
Waktu yang tersisa sudah tinggal sedikit, jangan sampai kita seperti
dalam 1 Tesalonika 5, mereka berkata;
“semua aman dan damai” tetapi tiba-tiba
Yesus datang seperti pencuri pada malam.
Wahyu
10: 7
(10:7) Tetapi pada waktu
bunyi sangkakala dari malaikat yang ketujuh, yaitu apabila ia meniup
sangkakalanya, maka akan genaplah keputusan rahasia Allah, seperti yang telah
Ia beritakan kepada hamba-hamba-Nya, yaitu para nabi."
Perhatikan pada waktu malaikat ketujuh meniup sangkakala yang ketujuh,
genaplah keputusan rahasia Allah maka tidak ada lagi penundaan.
Mari kita lihat sangkakala yang ketujuh yang
ditiup oleh malaikat yang ketujuh...
Wahyu 11:15
(11:15)
Lalu malaikat yang ketujuh meniup sangkakalanya, dan terdengarlah suara-suara
nyaring di dalam sorga, katanya: "Pemerintahan atas dunia dipegang oleh
Tuhan kita dan Dia yang diurapi-Nya, dan Ia akan memerintah sebagai raja sampai
selama-lamanya."
Pada saat malaiakat ketujuh meniup sangkakala
yang ketujuh, pemerintahan atas dunia dipegang oleh Tuhan dan Ia akan
memerintah sebagai Raja sampai selama-lamanya, berarti tidak ada lagi kesempatan.
Kalau pemerintahan atas dunia dipegang oleh Tuhan
kita, tidak ada lagi kesempatan.
Saat ini Tuhan berkemurahan atas kita, kaki kanan,
kaki kiri dan tangan yang teracung untuk menahan kuasa dari antikris / nabi
palsu dan roh jahat di udara, ini adalah tiga serangkai dari Setan.
Wahu 11:1
(11:1)
Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur
rupanya, dengan kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci
Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya.
Maka
terlebih dahulu ibadah itu diukur, harus masuk dalam ukuran Tuhan yaitu; ibadah
yang memuncak sampai kepada doa penyembahan. Mezbah Ã
penyembahan = penyerahan diri secara total kepada Tuhan.
Dua
saksi Allah itu sama seperti Yohanes pembaptis, dia meluruskan jalan bagi Yesus,
mempersiapkan jalan bagi Yesus. Kita yang sudah dibaptis air, persiapkan diri
untuk kedatangan Tuhan pada kali yang kedua.
Dua
saksi Allah itulah Elia dan Musa.
Tugas kita untuk menggunakan
kesempatan yang Tuhan berikan.
Wahyu
10:8-9
(10:8) Dan suara yang
telah kudengar dari langit itu, berkata pula kepadaku, katanya: "Pergilah,
ambillah gulungan kitab yang terbuka di tangan malaikat, yang berdiri di atas
laut dan di atas bumi itu."
(10:9) Lalu aku pergi
kepada malaikat itu dan meminta kepadanya, supaya ia memberikan gulungan kitab
itu kepadaku. Katanya kepadaku: "Ambillah dan makanlah dia; ia akan
membuat perutmu terasa pahit, tetapi di dalam mulutmu ia akan terasa manis
seperti madu."
Menikmat
gulungan kitab yang terbuka = menikmat firman pengajaran yang rahasianya
dibukakan.
Rasa
ketika menikmat gulungan yang terbuka; di perut terasa pahit, di mulut terasa
manis.
Artinya;
ketika kita melakukan firman para nabi rasanya
sakit / pahit bagi daging = ketika dosa disucikan pahit dan sakit bagi daging,
tetapi hasilnya manis rasanya.
Manis
rasanya adalah hasil dari penyucian dosa = dibalik salib Tuhan menyatakan
kemuliaan-Nya. Sebab itu kalau seandainya firman itu secara to the point
menunjuk dosa, terima saja, memang pada saat firman itu menunjuk dosa itu
seperti menelanjangi kita, mempermalukan kita karena kelemahan, sakit, pahit
bagi daging, tetapi kalau kita mau menikmatinya hasilnya manis di mulut.
Itu
yang saya alami sampai saat ini. Sakit sekali waktu mengakui segala kekurangan
dan kenajisan, malu sekali.
Sudaraku,
suatu peristiwa, satu keluarga telah meninggalkan Betlehem itulah keluarga Elimlekh,
isterinya bernama Naomi, ia mempunyai dua anak Mahlon dan Kilyon, pada saat itu
Betlehem mengalami kekeringan dan mereka mendengar Moab dalam kelimpahan,
sehingga dengan berani mereka meninggalkan Betlehem, namun tidak lama kemudian Elimelekh
mati.
Tuhan
tegor dan Tuhan didik Naomi sampai habis-habisan, kemudian kedua anak Naomi, Mahlon
dan Kilyon menikah, tetapi tidak lama kemudian kedua anak mereka juga mati,
hajaran, didikan Tuhan terhadap Naomi lebih hebat lagi, sakit bagi daging, di situlah
dia menyadari diri.
Setelah
ia merasakan didikan Tuhan, dia menyesali dan akhirnya dia kembali ke Betlehem,
kembali pada kota asalnya. Pada saat ia kembali, baru saja dia berada di pintu
gerbang, orang-rang melihat dan berkata; “Naomi
kah itu?” Tetapi naomi berkata; “jangan panggil aku Naomi panggil aku Mara, sebab
kepahitan telah saya alami.”
Naomi
menyadari bahwa Tuhan telah mendidik dia, tetapi pada saat dia kembali ke Betlehem
itu adalah musim penuaian, manis rasanya bagi dia.
Terkadang
kita di ijinkan oleh Tuhan untuk melangkah sesuka hati, sesuai dengan kehendak
hati, tetapi Tuhan mau ajar, jadi tidak selamanya langkah yang kita tempuh itu
berasal dari Tuhan. Banyak perkara yang tidak dapat kita mengerti tetapi
terjadi dan menimpa atas kita, Tuhan mau ajar dan didik kita, memang sakit,
tetapi kalau kita mau menerima didikan itu, hasilnya terasa manis.
Bayangkan,
waktu harga diri diobrak-abrik, lalu kesombongan diluluhlantahkan, zona
kenyamananmu diperiksa oleh Tuhan, sakit bagi daging, tetapi kalau kita mau
menirima dan mau diubahkan kita akan memperolah hasil yang manis.
Hasilnya.
Wahyu
22:6-7
(22:6) Lalu Ia berkata
kepadaku: "Perkataan-perkataan ini tepat dan benar, dan Tuhan, Allah yang
memberi roh kepada para nabi, telah mengutus malaikat-Nya untuk menunjukkan
kepada hamba-hamba-Nya apa yang harus segera terjadi."
(22:7) "Sesungguhnya
Aku datang segera. Berbahagialah orang yang menuruti perkataan-perkataan nubuat
kitab ini!"
“Berbahagialah orang yang menuruti perkataan-perkataan nubuat kitab ini!” = berbahagialah orang yang menikmati firman pengajaran yang rahsianya
dibukakan.
Perlu diketahui: Perkataan-perkataan nubuat ini tepat dan benar, tidak
perlu kita ragukan dan Tuhan sudah mengutus para malaikat-malaikat-Nya, itulah
gembala sidang, untuk menunjukkan apa yang akan terjadi, yang akan kita hadapi
kedepan lewat pembukaan rahasia firman Allah.
Firman
pengajaran ini adalah kasih karunia, tidak untuk semua orang, tetapi kepada
mereka yang di persiapkan untuk menjadi mempelai wanita Tuhan / pengantin
mempelai-Nya, tetapi tergantung sejauh mana kita meresponinya juga.
Kita
bangga memiliki firman pengajaran mempelai tetapi lebih bangga lagi kalau kita
mau mengahargainya karena hidup di dalamnya.
2
Korintus 4:4
(4:4)
yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah
zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan
Kristus, yang adalah gambaran Allah.
Cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus itulah
firman pengajaran yang rahasinya dibukakan = kitab gulungan yang terbuka.
2
Korintus 3:14-15
(3:14) Tetapi pikiran
mereka telah menjadi tumpul, sebab sampai pada hari ini selubung itu masih
tetap menyelubungi mereka, jika mereka membaca perjanjian lama itu tanpa
disingkapkan, karena hanya Kristus saja yang dapat menyingkapkannya.
(3:15)
Bahkan sampai pada hari ini, setiap kali mereka membaca kitab Musa, ada
selubung yang menutupi hati mereka.
Cahaya
Injil tentang kemuliaan Kristus adalah firman pengajaran yang rahasianya
dibukakan menyucikan dosa yang disembunyikan di dalam hati.
2
Korintus 4:4
(4:4)
yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah
zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan
Kristus, yang adalah gambaran Allah.
Kuasa
dari cahaya injil tentang kemuliaan Kristus / firman pengajaran yang rahasianya
dibukakan; kembali kepada wujud semula
= segambar dan serupa dengan Allah, sebab cahaya
Injil tentang kemuliaan Kristus adalah gambaran Allah, maka terlihatlah
kemuliaan itu di dalam diri kita.
Sebagai
bukti; Tuhan memberikan kuasa kepada Adam dan isterinya sehingga berkuasa
terhadap tiga hal;
-
Ikan-ikan di laut = berkuasa terhadap
antikris.
-
Binatang di darat = berkuasa terhadap nabi-nabi
palsu.
-
Burung-burung di udara= berkuasa terhadap
roh jahat dan roh najis.
Kalau
berkuasa terhadap tiga hal ini berarti kemuliaan Allah telah dinyatakan.
Kita
bersyukur kepada Tuhan, sebab Ia telah menunjukkan apa yang terjadi. Amin.
Tuhan yesus kristus kepala gereja mempelai pria sorga
memberkati
Pemberita firman;
Gembala sidang; pdt.
Daniel u. Sitohang