IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 7 SEPTEMBER 2016
“KITAB KOLOSE”
(SERI: 93)
Subtema : DUDUK
DI ATAS TAKHTA UNTUK MENGHAKIMI 12 SUKU ISRAEL.
Shalom saudaraku...
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita sekaliannya, salam
dalam kasih Kristus.
Dengan kasih sayang dan kasih setia-Nya yang abadi, kita
dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Doa Penyembahan malam ini.
Sebelum kita menyembah/tersungkur, terlebih dahulu kita
memperhatikan Firman Penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan dari kitab yang
dituliskan oleh rasul Paulus kepada jemaat di Kolose.
Kolose 1:21
(1:21) Juga
kamu yang dahulu hidup jauh
dari Allah dan yang
memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang
jahat,
“Yang dahulu hidup jauh dari Allah” menunjuk kepada:
- Bangsa kafir = orang-orang yang tidak bersunat.
- Orang fasik dengan
segala kefasikannya.
Orang yang
dahulu hidup jauh dari Allah memusuhi Allah dalam hati dan pikiran mereka itu terlihat dari setiap perbuatan jahat.
Pendeknya: setiap perbuatan jahat menunjukkan bahwa
seseorang hidup jauh dari Allah sekalipun dia berada di tengah-tengah ibadah
dan pelayanan.
Efesus 2:1
(2:1) Kamu
dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.
Orang yang dahulu hidup jauh dari Allah banyak melakukan pelanggaran dan dosa, sedangkan upah
dosa adalah maut.
Efesus 2:2-3
(2:2) Kamu
hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati
penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara
orang-orang durhaka.
(2:3) Sebenarnya
dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di
dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran
kami yang jahat. Pada dasarnyakami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama
seperti mereka yang lain.
Penyebab-penyebab terjadinya dosa:
1. Mengikuti jalan dunia ini.
Dunia
ini memiliki arus yang sangat mempengaruhi
kehidupan dari anak-anak Tuhan, yang
dapat menghanyutkan kerohanian anak-anak Tuhan sampai puncaknya mengalami
kematian rohani.
2. Mentaati penguasa kerajaan angkasa.
Siapakah
orang yang mentaati penguasa kerajaan angkasa?
Jawabnya:
Mereka adalah orang yang dikuasai roh pendurhakaan.
Orang-orang
durhaka = orang-orang yang memberontak kepada Allah.
3. Hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging.
Perlu
untuk diketahui:
- Hidup menurut daging; memikirkan hal-hal yang dari daging,
berarti; tidak memikirkan
hal-hal yang dari Roh, yaitu
ibadah dan pelayanan, termasuk segala kegiatan-kegiatan di dalamnya = tidak
memikirkan perkara rohani... Roma
8:5.
- Hidup menurut daging menunjukkan
bahwa seseorang berada di bawah hukum Taurat.
Hukum
Taurat, berarti; “mata ganti
mata, gigi ganti gigi.”
Arti
rohaninya; kejahatan dibalas dengan kejahatan = orang yang berbuat salah tidak
luput dari penghukuman = jauh
dari kasih karunia/tanpa belas kasih Tuhan.
Efesus 2:11-13
(2:11) Karena
itu ingatlah, bahwa dahulu kamu -- sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut
daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan
dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan
manusia, --
(2:12) bahwa
waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam
ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di
dalam dunia.
(2:13) Tetapi sekarang
di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi
"dekat" oleh darah Kristus.
Yang dahulu hidup jauh dari Allah, berarti: “tanpa Kristus, tidak termasuk
kewargaan Israel dan tidak
mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa
pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia” = binasa.
Kita patut bersyukur sekarang kita berada di dalam Tuhan: Dipanggil dari kegelapan dosa dan
sekarang berada di dalam terang-Nya yang ajaib, itulah orang-orang yang
melayani Tuhan, dipilih, tetapi
harus setia, berapapun harga yang
harus kita bayar (sakit/pedihnya ikut Tuhan) harus tetap setia.
Keterangan: TIDAK
MENDAPAT BAGIAN DALAM KETENTUAN-KETENTUAN YANG DIJANJIKAN OLEH ALLAH.
Sekarang kita akan melihat ketentuan-ketentuan yang dijanjikan...
Lukas 22:29-30
(22:29) Dan
Aku menentukan hak-hak Kerajaan bagi kamu, sama seperti Bapa-Ku menentukannya
bagi-Ku,
(22:30) bahwa kamu akan makan dan minum semeja
dengan Aku di dalam
Kerajaan-Ku dan kamu akan duduk di atas takhta untuk menghakimi kedua belas
suku Israel.
Kristus Yesus menentukan hak-hak Kerajaan Sorga bagi kita
seperti Bapa menentukannya kepada Dia, yaitu:
Yang pertama: MAKAN DAN MINUM SEMEJA DENGAN DIA = sehidangan dalam perjamuan makan.
Malam ini, lewat Ibadah Doa Penyembahan, kita makan dan
minum semeja/sehidangan dengan Dia.
Makan
tubuh dan minum darah Yesus Kristus sebab tubuh Yesus benar-benar makanan dan
darah Yesus adalah benar-benar minuman.
Persekutuan
dengan roti yang dipecah-pecahkan adalah persekutuan dengan tubuh Yesus, dan
cawan pengucapan syukur adalah persekutuan dengan darah Yesus Kristus.
Darah
perjanjian untuk melenyapkan yang pertama dan menegakkan yang kedua.
- Yang
pertama -> hukum Taurat.
- Menegakkan
yang kedua -> kasih karunia.
Kasih
karunia = kemurahan hati Tuhan = yang tidak layak menjadi layak.
Yang
kedua: DUDUK DI ATAS TAKHTA UNTUK MENGHAKIMI KEDUA BELAS SUKU
ISRAEL.
Sejenak
kita melihat takhta penghakiman...
Wahyu
20:4
(20:4) Lalu aku
melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa
untuk menghakimi. Aku juga
melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian
tentang Yesus dan karena firman Allah; yang tidak menyembah binatang itu dan
patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka;
dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan
Kristus untuk masa seribu tahun.
Wujud
dari kerajaan seribu tahun damai:
Kepada
mereka yang duduk di atas takhta-takhta itu diserahkan kuasa untuk menghakimi
12 suku Israel.
Selama
kita masih di dunia ini disebut hamba/jongosnya Tuhan, nanti di dalam kerajaan
seribu tahun damai, kita akan duduk di atas takhta itu untuk menghakimi bersama
dengan Dia.
Jadi,
untuk saat ini pekerjaan kita adalah untuk melayani Tuhan = mengambil rupa
seorang hamba.
Kalau
tidak mengambil rupa sebagai seorang hamba, berarti mengambil rupa seorang
tuan, maka persislah seperti ukuran dunia ini, yaitu; raja-raja bangsa-bangsa
memerintah rakyatnya, tetapi di dalam Tuhan: yang terbesar sebagai yang paling muda, dan pemimpin sebagai pelayan.
Bandingkan
dengan wujud di dalam kerajaan
yang kekal:
Wahyu
4:4
(4:4) Dan sekeliling takhta itu ada dua
puluh empat takhta, dan di takhta-takhta itu duduk dua puluh empat
tua-tua, yang memakai pakaian putih dan mahkota emas di kepala mereka.
Sekeliling
takhta itu ada dua puluh empat takhta, dan di takhta-takhta itu duduk dua puluh
empat tua-tua, yang memakai pakaian putih dan mahkota emas di kepala mereka,
ini adalah wujud kerajaan yang kekal, inilah ketentuan-ketentuan yang
dijanjikan oleh Allah.
Tetapi
bagi mereka yang dahulu hidup jauh dari Allah, tidak
mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan oleh Allah.
Apa
artinya beribadah tetapi kalau ibadah itu tidak mengandung janji dan kuasa,
ibadah hanya sebatas rutinitas.
24
tua-tua -> 12 rasul gereja hujan awal dan 12 rasul gereja hujan akhir.
Mari
kita memperhatikan; 12 RASUL
HUJAN AWAL.
Kisah
Para Rasul 2:38
(2:38) Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah
dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama
Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh
Kudus.
Lewat
kotbah Petrus yang mewakili 12 rasul hujan awal menggiring bangsa Israel kepada
3 hal:
1. Bertobat.
2. Memberi
diri dibaptis.
3. Menerima
karunia Roh Kudus.
Tiga
perkara ini bila dikaitkan dengan pola Tabernakel, yaitu:
1. Bertobat terkena kepada Mezbah
Korban Bakaran yang berbicara
tentang salib, dan yang menjadi korbannya adalah Yesus Kristus.
Orang yang bertobat ada tanda
darah (tanda pengorbanan), seperti 2 kaki dan 2 tangan Yesus yang terpaku di
atas kayu salib, artinya: tidak dapat melakukan segala sesuatu dengan sesuka
hati.
Tidak ada pertobatan tanpa
pengorbanan, dan pengorbanan adalah wujud dari pertobatan, semakin banyak
berkorban berarti orang ini benar-benar bertobat dan semakin banyak berbuat
kasih.
2. Dibaptis terkena kepada Bejana
Pembasuhan Tembaga, berbicara
tentang kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
Pengalaman kematian Yesus
bagaikan domba sembelihan, berarti: daging tidak bersuara.
Pengalaman kebangkitan Yesus:
hidup dalam hidup yang baru = melayani di dalam kesucian.
3. Menerima
karunia Roh Kudus terkena
kepada pintu kemah.
Pintu kemah berfungsi untuk
memisahkan Ruangan Suci dari halaman.
Di halaman; ibadahnya masih
berbau daging yang dipersembahkan di atas Mezbah Korban Bakaran, dan ibadahnya
masih bersifat Taurat.
Roh Kudus memisahkan yang suci
dari perbuatan daging, sehingga dengan demikian kita dapat mempersembahkan tubuh kita sebagai
persembahan yang hidup, kudus dan yang berkenan kepada Allah inilah yang disebut dengan persembahan
rohani.
Kalau dahulu yang
dipersembahkan adalah lembu sapi, kambing domba dan burung tekukur, sifatnya
masih berbau daging, tetapi dengan adanya Roh kudus sehingga kita dapat mempersembahkan tubuh kita sebagai
persembahan yang hidup, kudus dan yang berkenan kepada Allah.
Roma
12:1
(12:1) Karena itu, saudara-saudara, demi
kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu
sebagai persembahan yang
hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang
sejati.
Ibadah
yang sejati, yaitu: mempersembahkan
tubuh kita sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang
berkenan kepada Allah.
3
perkara ini ada kaitannya dengan 3 alat/perabot di dalam Ruangan Suci, yaitu:
a) Persembahan
yang hidup terkena
kepada Kaki Dian Emas dengan 7
pelita yang bernyala-nyala di
atasnya menunjuk kepada orang yang diurapi Roh Kudus, sehingga dia melayani
Tuhan dengan berkobar-kobar, inilah yang dinamakan persembahan yang hidup.
Jadi, betul-betul Roh Kudus
memisahkan orang yang suci dari perbuatan daging supaya kita melayani dengan
berkobar-kobar.
Orang yang masih hidup menurut
daging bisa saja sekali waktu terlihat seperti berkobar-kobar melayani karena ambisi,
kepentingan, atau satu dan lain hal, tetapi cepat atau lambat, suatu saat nanti
akan mati (tidak hidup).
b) Persembahan
yang kudus terkena
kepada Meja Roti Sajian,
meja dengan 12 roti yang tersaji di atasnya.
Roti -> Firman Allah = kebenaran.
Yohanes 17:17
(17:17) Kuduskanlah mereka dalam
kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.
Dikuduskan dalam kebenaran
sebab Firman Tuhan adalah kebenaran.
c) Persembahan
yang berkenan terkena
kepada Mezbah Dupa.
Mezbah Dupa -> doa
penyembahan, yaitu: doa orang-orang kudus.
Asap dari ukupan yang dibakar
membumbung ke atas menunjuk kepada doa penyembahan dari orang-orang kudus.
Lewat doa penyembahan, kita
bertemu dengan Allah di dalam kasih-Nya, berarti kita berkenan kepada Allah.
Kolose 1:16-19
(1:16) karena di dalam Dialah telah
diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang
kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik
pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.
(1:17) Ia ada terlebih dahulu dari segala
sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia.
(1:18) Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat.
Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia
yang lebih utama dalam segala sesuatu.
(1:19) Karena seluruh kepenuhan Allah
berkenan diam di dalam Dia,
Seluruh kepenuhan Allah
berkenan diam di dalam diri Yesus Kristus sebagai Anak Tunggal Bapa, karena dalam
Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi,
yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, sehingga kita dapat mempersembahkan tubuh kita sebagai
persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah.
Kisah
Para Rasul 2:39-40
(2:39)
Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih
jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita."
(2:40)
Dan dengan banyak perkataan lain lagi ia memberi suatu kesaksian yang
sungguh-sungguh dan ia mengecam dan menasihati mereka, katanya: "Berilah
dirimu diselamatkan dari angkatan yang jahat ini."
Rasul
Petrus berkata: "Berilah
dirimu diselamatkan dari angkatan yang jahat ini."
12 rasul
hujan awal menggiring orang Yahudi kepada 3 perkara ini, tapi tidak berhenti sampai
di sini saja, selanjutnya mari kita perhatikan Kisah Para Rasul 2:41-42.
Kisah
Para Rasul 2:41-42
(2:41) Orang-orang yang menerima perkataannya
itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira
tiga ribu jiwa.
(2:42) Mereka bertekun dalam pengajaran
rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk
memecahkan roti dan berdoa.
Mereka yang menerima
perkataannya (rasul-rasul itu) memberi diri dibaptis dan pada hari
itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
Selanjutnya
mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul, yaitu:
- Tekun dalam persekutuan menunjuk kepada ketekunan dalam Ibadah Raya Minggu disertai
kesaksian, dalam pola Tabernakel terkena kepada Pelita Emas.
- Tekun
dalam memecahkan roti menunjuk kepada ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab disertai
perjamuan suci, dalam pola Tabernakel terkena kepada Meja Roti Sajian.
- Tekun
dalam berdoa menunjuk kepada ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan, dalam pola
Tabernakel terkena kepada Mezbah Dupa.
Kisah
Para Rasul 2:43-45
(2:43) Maka ketakutanlah mereka semua, sedang
rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda.
(2:44 )Dan semua orang yang telah menjadi
percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan
bersama,
(2:45) dan selalu ada dari mereka yang
menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai
dengan keperluan masing-masing.
Puncaknya:
Orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, berarti tercipta kesatuan tubuh
dan bukti segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, artinya: saling memiliki, sama-sama
merasakan.
Ada dari
mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang
sesuai dengan keperluan masing-masing.
Kisah
Para Rasul 5:1-5
(5:1) Ada seorang lain yang bernama Ananias.
Ia beserta isterinya Safira menjual sebidang tanah.
(5:2) Dengan setahu isterinya ia menahan
sebagian dari hasil penjualan itu dan sebagian lain dibawa dan diletakkannya di
depan kaki rasul-rasul.
(5:3) Tetapi Petrus berkata: "Ananias,
mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan
menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu?
(5:4) Selama tanah itu tidak dijual,
bukankah itu tetap kepunyaanmu, dan setelah dijual, bukankah hasilnya itu tetap
dalam kuasamu? Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau
bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah."
(5:5) Ketika mendengar perkataan itu rebahlah
Ananias dan putuslah nyawanya. Maka sangatlah ketakutan semua orang yang
mendengar hal itu.
Ananias
dan Safira adalah contoh dari ketidakbenaran, sebab hasil penjualan tanah
sebagian ditahan, sebagian dipersembahkan, dalam hal ini mereka mendustai Roh
Kudus.
Seketika
itu rebahlah Ananias dan putuslah
nyawanya = binasa.
Pendeknya:
12 rasul hujan awal menghakimi dosa dusta, sebab dosa dusta ini dapat merusak
kesatuan tubuh.
Kisah
Para Rasul 5:6-10
(5:6) Lalu datanglah beberapa orang muda;
mereka mengapani mayat itu, mengusungnya ke luar dan pergi menguburnya.
(5:7) Kira-kira tiga jam kemudian masuklah
isteri Ananias, tetapi ia tidak tahu apa yang telah terjadi.
(5:8) Kata Petrus kepadanya:
"Katakanlah kepadaku, dengan harga sekiankah tanah itu kamu jual?"
Jawab perempuan itu: "Betul sekian."
(5:9) Kata Petrus: "Mengapa kamu berdua
bersepakat untuk mencobai Roh Tuhan? Lihatlah, orang-orang yang baru
mengubur suamimu berdiri di depan pintu dan mereka akan mengusung engkau juga
ke luar."
(5:10) Lalu rebahlah perempuan itu
seketika itu juga di depan kaki Petrus dan putuslah nyawanya. Ketika
orang-orang muda itu masuk, mereka mendapati dia sudah mati, lalu mereka
mengusungnya ke luar dan menguburnya di samping suaminya.
Safira
(isteri Ananias) juga bersepakat
untuk mencobai Roh Tuhan sehingga
rebahlah dia dan putuslah nyawanya = binasa.
12 rasul
hujan awal duduk di atas takhta untuk menghakimi 12 suku Israel, yaitu mereka
yang mendustai Roh Tuhan, yang merusak pekerjaan Roh Kudus dan yang merusak
kesatuan tubuh Kristus.
Pembangunan
tubuh Kristus terwujud kalau ada kesatuan, sebab itu jangan dirusak, kalau
merusak kesatuan tubuh Kristus maka akan dihakimi oleh 12 rasul hujan awal.
Sebab
itu dosa dusta harus dihakimi untuk menjaga kesatuan tubuh.
Mari
kita melihat; 12 RASUL HUJAN
AKHIR.
Matius
19:27-28
(19:27) Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada
Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau;
jadi apakah yang akan kami peroleh?"
(19:28) Kata Yesus kepada mereka: "Aku
berkata kepadamu, sesungguhnya pada
waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta
kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk
juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.
Upah
mengikut Tuhan: “... duduk
juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.”
Ini
terjadi pada waktu penciptaan kembali, berarti pada saat Yesus datang kembali
untuk yang kedua kalinya di mana Ia akan tampil sebagai Raja dan Mempelai Pria
Sorga.
Matius
25:30-33
(25:30) Dan campakkanlah hamba yang tidak
berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat
ratap dan kertak gigi."
(25:31) "Apabila Anak Manusia datang
dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan
bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya.
(25:32) Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di
hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan
mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari
kambing,
(25:33) dan Ia akan menempatkan domba-domba
di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya.
12 Rasul
hujan akhir duduk di atas takhtanya untuk menghakimi 12 suku Israel dengan
mengadakan pemisahan seperti seorang gembala
memisahkan domba dari kambing. Inilah penghakiman 12 rasul hujan akhir yaitu
untuk mengadakan pemisahan.
Seperti
domba ditempatkan di sebelah kanan dan kambing ditempatkan di sebelah kiri.
- Kanan
-> Kerajaan Sorga
- Kiri
-> kebinasaan (maut).
Oleh
sebab itu, biasakan diri untuk memisahkan diri dari hal-hal yang tidak baik.
Tidak
boleh ada persekutuan dengan yang tidak baik, tidak boleh menjadi pasangan yang
tidak seimbang, gelap dan terang tidak bisa bersatu, Kristus dengan Bileal
tidak bisa bersatu, rumah Tuhan dengan berhala tidak ada hubungannya,
orang-orang yang percaya dengan orang-orang yang tidak percaya tidak bisa
bersatu.
Belajarlah
untuk memisahkan diri dari hal-hal yang tidak baik = dengan tegas menghakimi
dosa kejahatan, dengan tegas menghakimi kenajisan dan dengan tegas menghakimi
dosa-dosa kelaliman yang lain.
Harus
memiliki ketegasan = tidak boleh kompromi dengan dosa = tidak boleh menuruti
perasaan manusia daging, inilah pekerjaan 12 rasul hujan akhir.
Matius
25:34-39
(25:35)
Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi
Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan;
(25:36)
ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat
Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.
(25:37)
Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau
lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum?
(25:38) Bilamanakah kami melihat Engkau
sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami
memberi Engkau pakaian?
(25:39) Bilamanakah kami melihat Engkau
sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau?
Pekerjaan
domba-domba yang ditempat di sebelah kanan:
1. Memberi makan dan minum orang yang lapar dan haus -> kebenaran yang dikerjakan anak Tunggal
Bapa.
2. -
Memberi pakaian kepada yang
telanjang.
- Memberi tumpangan kepada orang asing.
2 hal di atas menunjuk kepada
pekerjaan dari kasih Allah Bapa.
3. Mengunjungi orang
yang sakit dan yang berada dalam penjara menunjuk kepada pekerjaan Allah Roh Kudus, yaitu: menghibur,
memimpin, menolong, menyertai, menguatkan dan lain sebagainya.
Memiliki
kebenaran Firman Allah,
hidup dalam kasih,
dan hidup dipimpin oleh Roh
Kudus, sebab itu biarlah kita menghakimi dosa baik yang di dalam hati
maupun pikiran, dan seluruh angota-anggota tubuh ini, tidak perlu kompromi,
tidak usah pakai perasaan, supaya nanti terpisah dari dosa, Tuhan sendiri yang
akan memisahkan domba dari
kambing, dan ketika domba dipisahkan dari kambing maka perbuatannya ajaib/luar
biasa, supaya kita nanti duduk di sebelah kanan Allah Bapa bersama-sama dengan
Dia di dalam kebahagiaan yang kekal. Amin.
TUHAN
YESUS KRISTUS, KEPALA GEREJA
MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberitaan
Firman:
Gembala
Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment