IBADAH
RAYA MINGGU, 28 AGUSTUS 2016
WAHYU LIMA
(SERI: 3)
Sub tema: SEEKOR ANAK DOMBA SEPERTI TELAH DISEMBELIH.
Shalom...!
Salam sejahtera bagi kita semuanya, oleh
karena kemurahan hati Tuhan kita diperkenankan untuk melangsungkan Ibadah
Raya Minggu disertai kesaksian. Tiba saatnya bagi kita untuk memperhatikan
firman penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu dari kitab Wahyu pasal 5.
Wahyu 5:5-7
(5:5) Lalu berkatalah seorang dari
tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari
suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan
kitab itu dan membuka ketujuh meterainya."
(5:6) Maka aku melihat di
tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu
berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata
tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.
(5:7) Lalu datanglah Anak Domba itu
dan menerima gulungan kitab itu dari tangan Dia yang duduk di atas takhta itu.
Di mulai dari ayat pertama “Sebuah gulungan kitab, yang ditulisi
sebelah dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai dengan tujuh meterai“ disebut dengan Injil yang
tertutup, karena rahasia Firman Tuhan belum terbuka.
Banyak kesusahan/tangisan yang terjadi
karena masalah belum diselesaikan disebut dengan dosa yang terselubung, masalah
dapat diselesaikan kalau terjadi pembukaan rahasia Firman Tuhan, sebab itu kita
tidak boleh berhenti berdoa memohon belas kasih Tuhan biarlah kiranya
Tuhan selalu membukakan rahasia Firman-Nya, sebab kalau Injil tertutup maka
tertutup bagi mereka yang ditentukan untuk binasa. Jadi, jaminan keselamatan
hanya lewat pembukaan rahasia Firman, tidak dengan cara-cara yang lain.
Tidak ada yang dapat membuka gulungan kitab itu dan
ketujuh meterainya baik yang di sorga atau yang
di bumi atau yang di bawah bumi.
1.
Yang di sorga ini menunjuk kepada para malaikat.
2. Yang di bumi ini menunjuk kepada manusia yaitu: hamba-hamba
Tuhan, baik: rasul, nabi, penginjil, gembala, guru, termasuk saya sendiri, tidak
dapat membukakan rahasia Firman dari diri saya sendiri.
3.
Yang di bawah bumi ini menunjuk kepada Iblis /Setan.
Tetapi di sini ada penghiburan, satu dari
24 tua-tua berkata kepada rasul Yohanes: “Jangan
engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud telah
menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh
meterainya”, berarti; terjadi pembukaan rahasia Firman Tuhan.
Kalau terjadi pembukaan rahasia Firman,
maka segala rahasia yang terkandung di dalam hati/dosa yang disembunyikan akan
tersingkap, maka masalah diselesaikan, sakit disembuhkan = Tuhan menghapus air
mata dan menjadikan segala sesuatu baru.
Rasul Yohanes tidak hanya melihat Singa
dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, tetapi juga melihat di
tengah-tengah takhta itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih.
Jadi ayat 5,6,7 adalah satu kesatuan atau saling berkaitan.
1. Singa dari suku Yehuda
Sejenak kita memperhatikan terlebih dahulu Singa dari
suku Yehuda...
Kejadian 49:8-9
(49:8) Yehuda, engkau akan dipuji oleh
saudara-saudaramu, tanganmu akan menekan tengkuk musuhmu, kepadamu akan sujud
anak-anak ayahmu.
(49:9) Yehuda adalah seperti anak singa: setelah menerkam,
engkau naik ke suatu tempat yang tinggi, hai anakku; ia meniarap dan
berbaring seperti singa jantan atau seperti singa betina; siapakah yang berani
membangunkannya?
Kesimpulannya:
-
Singa dari suku Yehuda
itu menerkam artinya: berkemenangan.
-
Siapakah yang berani
membangunkannya? Berarti: Berkuasa.
- Tempat yang tinggi -> Posisi dari Imamat rajani yaitu:
orang-orang yang melayani/Singa dari suku Yehuda.
Selain dari apa yang berkenaan dengan Singa dari suku
Yehuda, ada sesuatu yang mulia yang dikerjakan-Nya, yang didorong oleh kasih Allah...
Kejadian 49:11
(49:11) Ia akan menambatkan keledainya pada pohon
anggur dan anak keledainya pada pohon anggur pilihan; ia akan mencuci
pakaiannya dengan anggur dan bajunya dengan darah buah anggur.
Ia akan menambatkan keledainya pada pohon anggur dan
anak keledainya pada pohon anggur pilihan.
Kesimpulannya: Singa dari suku Yehuda merindukan
supaya bangsa kafir menjadi bagian dari tubuh Kristus.
Yesus adalah pokok anggur yang benar... Yohanes
15:1-6
Keledai beban -> bangsa kafir dengan segala
pergumulannya.
Fungsi kasih: mengikat, mempersatukan dan
menyempurnakan...Kolose 3:14-15
2. Di tengah-tengah takhta itu berdiri seekor Anak Domba
seperti telah disembelih.
Ini ada hubungannya dengan pekerjaan pendamaian yang
dilakukan oleh Imam Besar.
Tugas Imam Besar adalah memperdamaikan dosa manusia.
Imamat 16:15-16
(16:15) Lalu ia harus menyembelih
domba jantan yang akan menjadi korban penghapus dosa bagi bangsa itu
dan membawa darahnya masuk ke belakang tabir, kemudian haruslah diperbuatnya
dengan darah itu seperti yang diperbuatnya dengan
darah lembu jantan, yakni ia harus memercikkannya ke atas tutup pendamaian dan
ke depan tutup pendamaian itu.
(16:16) Dengan demikian ia mengadakan
pendamaian bagi tempat kudus itu karena segala kenajisan orang Israel dan
karena segala pelanggaran mereka, apa pun juga dosa mereka. Demikianlah harus
diperbuatnya dengan Kemah Pertemuan yang tetap diam di antara mereka di
tengah-tengah segala kenajisan mereka.
Pada hari raya pendamaian, Imam Besar
harus membawa darah domba jantan itu sampai ke Ruangan Maha Suci untuk
mengadakan pendamaian terhadap dosa, dengan mengadakan 7 kali percikan di atas
tutup pendamaian dan di depan tabut perjanjian.
- 7 kali percikan di atas
tutup Pendamaian menunjuk kepada sengsara yang
dialami Yesus Kristus untuk sidang jemaat-Nya.
- 7 kali percikan di depan
tabut perjanjian menunjuk kepada sengsara sebagai penyucian
yang dialami oleh gereja Tuhan untuk mencapai kesempurnaannya sebagai mempelai
wanita sorga.
Seringkali kita menanggung penderitaan
yang tidak harus ditanggung di tengah-tengah ibadah dan pelayanan itulah yang
disebut dengan percikan darah. Orang lain yang bersalah tetapi kita yang harus
menanggung itu adalah percikan darah, tetapi dengan jalan itu kita mengalami
kesempurnaan, tidak ada cara lain.
Kalau ada cara-cara yang lain atau
metode-metode yang lain itu bukan berasal dari kebenaran.
Kalau harus mengalami percikan darah
terima saja, awalnya saya sangat susah sekali menerima hal ini, tetapi saya
melihat rencana Allah yang lebih besar dari apa yang saya pikirkan maka saya
hanya dapat menerimanya saja dan mengerjakan apa yang telah dipercayakan Tuhan
kepada saya, memang sakit bagi daging.
Imamat 16:16
(16:16) Dengan demikian ia mengadakan
pendamaian bagi tempat kudus itu karena segala kenajisan orang Israel dan
karena segala pelanggaran mereka, apa pun juga dosa mereka. Demikianlah harus
diperbuatnya dengan Kemah Pertemuan yang tetap diam di antara mereka di
tengah-tengah segala kenajisan mereka.
Dengan 7 kali percikan di atas tutup
pendamaian dan 7 kali percikan di depan tabut perjanjian maka dosa kejahatan
dan dosa kenajisan telah diperdamaikan.
Imamat 16:4
(16:4) Ia harus mengenakan kemeja
lenan yang kudus dan ia harus menutupi auratnya dengan celana lenan dan ia
harus memakai ikat pinggang lenan dan berlilitkan serban lenan; itulah pakaian
kudus yang harus dikenakannya, sesudah ia membasuh tubuhnya dengan air.
Untuk masuk ke dalam Ruangan Maha Suci,
Imam Besar harus memakai pakaian lenan yang kudus (pakaian
putih/bisus putih), ini berbicara tentang kemuliaan Yesus Kristus.
Ada 3 jenis pakaian Imam Besar...Keluaran
28:1-43, yaitu:
1.
Baju Efod –> Kematian Yesus Kristus.
2.
Gamis Baju Efod -> Kebangkitan
Yesus Kristus.
3. Pakaian lenan yang disebut pakaian yang
berjala-jala -> Yesus naik ke sorga = dipermuliakan (dalam
kemuliaan).
Jadi, Yesus Kristus sebagai Imam Besar
telah menanggalkan pakaian kematian dan pakaian kebangkitan, selanjutnya Ia
naik = dipermuliakan.
Jadi tugas pendamaian yang dikerjakan Imam
Besar ini adalah tugas yang mulia, supaya kita juga turut dipermuliakan bersama-sama
dengan Dia.
Oleh sebab itu biarlah kita datang kepada
Anak Domba itu, supaya turut disembelih bersama-sama dengan Dia.
Roma 8:34
(8:34) Kristus Yesus, yang telah
mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan
Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita?
Yesus Kristus telah mati,
Dia bangkit dan akhirnya Dia naik dan duduk di sebelah kanan Allah
Bapa = dipermuliakan.
Roma 8:35-36
(8:35) Siapakah yang akan memisahkan
kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau
kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?
(8:36) Seperti ada tertulis:
"Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah
dianggap sebagai domba-domba sembelihan."
Rasul Paulus harus menghadapi tujuh perkara yaitu:
(1) penindasan, (2) kesesakan, (3) penganiayaan, (4) kelaparan, (5)
ketelanjangan, (6) bahaya, (7) pedang.
Pendeknya: Rasul Paulus ada dalam bahaya maut sepanjang hari dan
telah dianggap sebagai domba sembelihan.
Mendekat kepada Anak Domba yang
telah disembelih supaya kita turut juga disembelih dengan Dia.
Roma 8:37
(8:37) Tetapi dalam semuanya itu kita
lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.
Menjadi pemenang bahkan lebih dari orang-orang
yang menang karena turut disembelih bersama-sama dengan
Dia.
Pemenang di sini tidak ada kaitannya dengan cerita si kancil dan si kura-kura
yang sedang bertanding lari 100 meter, pertandingan yang
pertama di darat dimenangkan oleh si kancil, pertandingan yang
kedua di air pemenangnya si kura-kura, akhirnya diambil keputusan pertandingan ketiga
50 meter di darat dan 50 meter di air, akhirnya si kancil
dan si kura-kura sama-sama berada di garis finish karena pada saat si kura-kura
berada di atas air (50 meter yang kedua) si kancil loncat ke atas punggung
si kura-kura tidak ada yang menjadi pemenang. Setelah cerita itu diakhiri,
lalu hamba Tuhan tersebut berkata: tetapi kita yang percaya lebih dari pemenang, ini adalah cerita isapan jempol.
Yang benar adalah: kita menang karena turut disembelih bersama-sama dengan
Dia.
Persamaannya:
Ibrani 1:3
(1:3) Ia adalah cahaya kemuliaan
Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya
yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia
duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,
Setelah selesai mengadakan penyucian
dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi, berarti
Yesus telah mati, hari ketiga Ia bangkit, 40 hari kemudian Ia naik (dipermuliakan),
itulah tugas Imam Besar memperdamaikan dosa.
Itu tugas kita khususnya
imam-imam yang melayani harus memperdamaikan dosa tidak boleh menimbul-nimbulkan dosa dan tidak boleh mengungkit dosa orang
lain, supaya kita layak menjadi imam bagi Tuhan, bukan menjadi
imam di mata manusia.
Roma 3:23-25
(3:23) Karena semua orang telah
berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,
(3:24 )dan oleh kasih karunia telah
dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.
(3:25 )Kristus Yesus telah ditentukan
Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya
untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah
terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya.
Oleh darah salib Kristus dosa kita diperdamaikan kepada
Allah Bapa dan lewat hal itulah Allah menunjukkan
keadilan-Nya kepada manusia. Kalau Allah berfirman dengan menggunakan hukum
Taurat, itu bukan suatu keadilan, karena tidak ada orang yang dapat menjadi
sempurna oleh karena melakukan hukum Taurat sekalipun ia melakukannya sesuai dengan ketetapan dan perintah hukum Taurat.
Tetapi oleh karena kasih karunia kita
dibenarkan oleh Yesus Kristus telah menjadi korban di atas kayu salib menjadi
jalan pendamaian karena iman.
Kasih karunia yang kita rasakan lewat
darah salib Kristus adalah keadilan bagi manusia. Dia menanggung dosa itu dari
abad ke abad dimulai dari zaman Adam, sampai akhirnya Ia menyerahkan Anak-Nya
yang tunggal untuk memperdamaikan dosa manusia, ini adalah keadilan.
Tidak ada seorangpun yang dapat tertolong
oleh karena hukum Taurat tetapi hanya oleh karena kasih karunia inilah
keadilan.
Mendekatlah kepada Domba sembelihan itu
supaya turut disembelih bersama dengan Dia.
Jangan nanti kita bernyanyi lagu rohani: “...
aku mengasihi engkau Yesus ...”,
tetapi arahnya kepada roh najis itu bukan tugas pendamaian, Tuhan tahu segala
sesuatu, jadi jangan munafik. Jangan menyukai apa yang dibenci oleh Tuhan
supaya jangan turut dibenci oleh Tuhan....Wahyu 18:2
Pada saat Singa dari suku Yehuda
mengikatkan keledai beban gambaran dari bangsa kafir, yang dikaitkan dengan
kisah perempuan Kanaan ia disebut seperti anjing.
Tabiat anjing:
- Menjilat borok : menyukai kelemahan orang
lain(Lukas 16:21).
- Menjilat muntah : mengulang dosa masa lalu (2
Petrus 2:22).
- Menerkam dan menceraiberaikan kawanan
domba, artinya: merusak kandang penggembalaan (Yohanes 10: 12).
Tetapi pada saat Yesus mengatakan dia
seperti anjing, perempuan Kanaan ini berkata: “benar Tuhan.”
Pengakuan yang seperti ini yang ditunggu
oleh Tuhan, teramat lebih pada saat Firman Allah secara to the point menunjuk dosa, ada pengakuan yang jujur.
Setelah mengakui dosa, perempuan Kanaan
berkata: “tapi anjing itu makan
remah-remah dari meja tuannya.” Jadi, setelah mengakui dosa, prakteknya:
mengumpulkan Firman Tuhan, ayat demi ayat, pasal demi pasal sampai mendarah
daging dalam kehidupan kita masing-masing.
Wahyu 5:6
(5:6) Maka aku melihat di
tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu
berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata
tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.
Kesimpulannya: rasul Yohanes melihat Anak
Domba seperti telah disembelih berarti menjadi pendamaian dosa manusia kepada
Allah.
Kalau rasul Yohanes melihat seekor Anak
Domba seperti telah disembelih begitu juga dengan Yohanes Pembaptis melihat hal
yang sama.
Mari kita lihat dari sisi Yohanes
Pembaptis...
Yohanes 1:29
(1:29) Pada keesokan harinya Yohanes
melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang
menghapus dosa dunia.
Yohanes berkata: "Lihatlah Anak
domba Allah, yang menghapus dosa dunia”, berarti; melihat Anak Domba
yang telah disembelih.
Yohanes Pembaptis juga melihat hal yang
sama seperti yang dilihat oleh Rasul Yohanes.
Yohanes 1:30-33
(1:30) Dialah yang kumaksud ketika
kukatakan: Kemudian dari padaku akan datang seorang, yang telah mendahului aku,
sebab Dia telah ada sebelum aku.
(1:31) Dan aku sendiri pun mula-mula
tidak mengenal Dia, tetapi untuk itulah aku datang dan membaptis dengan
air, supaya Ia dinyatakan kepada Israel."
(1:32) Dan Yohanes memberi kesaksian,
katanya: "Aku telah melihat Roh turun dari langit seperti merpati, dan Ia
tinggal di atas-Nya.
(1:33) Dan aku pun tidak
mengenal-Nya, tetapi Dia, yang mengutus aku untuk membaptis dengan air, telah
berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan
tinggal di atas-Nya, Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus.
Anak Domba yang telah menghapus
dosa dunia dinyatakan kepada kita lewat baptisan air.
Dahulu Yohanes Pembaptis tidak
mengenal Dia (Anak Domba) yang menghapus dosa dunia tetapi
oleh karena baptisan inilah dia mengenal, dan lewat baptisan Dia diperkenalkan
kepada Israel, kepada kita semua.
Tetapi banyak orang menolak baptisan air sehingga
ia melakukan baptisan itu menurut aturan gerejawi (agamawi) tetapi
tidak sesuai dengan Firman Allah yang tertulis oleh Ilham Roh Kudus.
Mari kita melihat baptisan ...
Efesus 5:25-56
(5:25) Hai suami, kasihilah isterimu
sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya
baginya
(5:26) untuk menguduskannya,
sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,
Ada 2 perkara mengenai baptisan, yaitu:
-
Mengenai kasih Allah berbicara tentang
pengorbanan Yesus Kristus, Dialah Anak Domba yang menghapus
dosa dunia.
dosa dunia.
-
Dikuduskan sesudah dimandikan
dengan air dan Firman.
Jadi baptisan itu tidak berhenti pada saat
dibaptis di kolam baptisan saja.
Baptisan ini lebih lagi akan menguduskan
hidup kita dengan air dan firman, baptisan itu terus bekerja
untuk menguduskan kita semua dengan air dan firman untuk
sampai kepada kasih Allah yang sempurna = Anak Domba yang disembelih.
Kalau anak kecil tidak memahami hal itu,
sebab itu anak kecil tidak boleh dibaptis selam.
Inilah dari sisi Yohanes Pembaptis.
Efesus 5:27
(5:27) supaya dengan demikian Ia
menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut
atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela
Dikuduskan sampai kita menyatu di
dalam kemuliaan-Nya/dilekatkan di dalam kemuliaan-Nya.
Kita yang telah dibaptis bersyukur,
tetapi tidak cukup sampai di situ saja, selanjutnya memberi diri
dikuduskan dengan air dan Firman, jangan bosan.
Dahulu kita tidak mengenal Anak Domba yang
telah disembelih, Yohanes Pembaptis juga tidak mengenal tetapi lewat baptisan
ini kita akan semakin mengenal Dia.
Efesus 4:12-13
(4:12) untuk memperlengkapi
orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
(4:13) sampai kita semua telah
mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan
penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,
Sampai mencapai: “pengetahuan yang
benar tentang Anak Allah”.
Setelah kita dikuduskan dengan air dan Firman
selanjutnya kita memperoleh pengetahuan yang benar tentang Anak
Allah, kita mengenal Yesus Kristus secara pribadi, berarti mengenal dari
awal (Alfa) sampai akhir (Omega) = setia.
Tetapi dari Alfa untuk sampai kepada Omega
maka Yesus harus mati di atas kayu salib, ini pengikutan yang sempurna.
Kematian di atas kayu salib adalah jembatan dari Alfa menuju kepada Omega.
Banyak orang Kristen mengenal Yesus hanya
sebatas mujizat-mujizat tetapi tidak melihat yang jauh lebih penting yaitu
Yesus mati di atas kayu salib, sebagai karya Allah yang terbesar,
yang lebih besar dari peristiwa-peristiwa yang ada di muka bumi ini. Kalau kita
mengenal Dia, hati kita pasti bersorak sorai.
Pada saat Zerubabel meletakkan dasar
bangunan itu, semua orang yang melihat karya Allah yang terbesar itu bersukacita
yaitu: “batu besar itu diletakkan sebagai
dasar bangunan”....Zakharia 4:8-10.
Kita bersyukur kehidupan rohani kita
dibangun di atas korban Kristus, dan kita dapat memahami hal ini karena kita
telah dikuduskan dengan air dan Firman sampai akhirnya kita memperoleh pengetahuan yang
benar tentang Anak Allah.
Banyak orang Kristen, menjadi orang Kristen
ikut-ikutan, karena kata si A dan si B / karena orang lain. Ada juga menjadi
Kristen karena mujizat perkara lahiriah, mamon dan lain sebagainya.
Ini bukanlah pengetahuan yang benar
tentang Anak Allah. Memperoleh pengetahuan yang benar tentang Anak Allah adalah
ada hubungan intim secara pribadi dengan Tuhan, ada pengalaman spiritual secara
pribadi dengan Tuhan, jadi bukan karena katanya / ikut-ikutan.
Hal itu bisa kita lihat dari sisi
perempuan Samaria sebelum dikuduskan dengan air dan Firman....
Yohanes 4:10-12
(4:10) Jawab Yesus kepadanya:
"Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata
kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia
telah memberikan kepadamu air hidup."
(4:11) Kata perempuan itu kepada-Nya:
"Tuhan, Engkau tidak punya timba dan sumur ini
amat dalam; dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu?
(4:12) Adakah Engkau lebih besar dari pada
bapa kami Yakub, yang memberikan sumur ini kepada kami dan yang telah minum
sendiri dari dalamnya, ia serta anak-anaknya dan ternaknya?"
Di sini ada tiga perkara yang kita lihat
dari perempuan Samaria sebelum memperoleh pengetahuan/pengenalan yang benar
tentang Anak Allah, dilihat dari perkataannya, antara lain;
a. “Engkau tidak punya timba.”
Banyak orang Kristen
melihat timbanya, apakah timbanya ini sudah terkenal, sudah punya nama, sudah
masuk televisi atau belum, sehingga ketika menjadi orang Kristen, dia hanya
melihat timba, dia tidak peduli dengan perkara-perkara yang lain/hal-hal yang rohani, yaitu; kesucian yang dikerjakan oleh firman Pengajaran Mempelai dalam
terangnya Tabernakel.
Perempuan Samaria
mengatakan hal itu karena belum memperoleh pengetahuan yang benar tentang Anak
Allah, atau belum dikuduskan dengan air dan Firman, sehingga dia
hanya melihat sisi timbanya.
b. “Sumur ini amat dalam, dari manakah Engkau memperoleh
air hidup ini?”
Saudaraku, isi hati
Tuhan lebih dalam dari pada sumur Yakub. Ketika rahasia firman tersingkap, maka
isi hati Tuhan yang paling dalam itu juga akan kita lihat. Semakin rahasia
firman dibukakan = melihat isi hati Tuhan yang paling dalam. Sumur Yakub dapat
diukur, berarti sumur Yakub tidak lebih dalam dari isi hati Tuhan, kasih
Yesus lebih dalam bahkan dari lautan.
Dia belum mendapatkan
firman pengajaran yang rahasianya dibukakan dalam terang Roh Kudus, dia belum
mendapatkan isi hati Tuhan yang paling dalam itu, sehingga dia mengukur kedalaman
isi hati Tuhan dari sisi sumur Yakub. Ini adalah tanda bahwa dia belum
memperoleh pengetahuan yang benar tentang Anak Allah.
c. “Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kami Yakub?”
Pernyataan ini
menunjukkan seolah-olah Yakub jauh lebih besar dari pada Yesus Kristus sebagai
Anak Tunggal Bapa.
Yesus, Dialah Allah dan
manusia, jauh lebih besar dari pada Yakub, bahkan dari para malaikat di sorga.
Air dari sumur Yakub
dapat diperoleh kalau orang mengambilnya, tetapi air kehidupan akan diberikan
kepada orang yang percaya dan air itu akan diberikan kepada dia, sampai kepada
hidup yang kekal, berarti Yesus lebih besar dari pada Yakub.
Mengambil air dari sumur
Yakub harus berjuang sendiri, tetapi air kehidupan datangnya dari Yesus Anak
Allah dan diberikan dengan cuma-cuma untuk memberikan kehidupan yang
kekal dan abadi, kehidupan untuk selama-lamanya. Mana yang lebih besar, Yakub
atau Yesus?
Yohanes 4:13
(4:13) Jawab Yesus kepadanya:
"Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi,
Barangsiapa minum dari sumur Yakub ia akan
haus kembali, apa buktinya haus kembali? Perempuan Samaria tidak cukup dengan
satu laki-laki, dari laki-laki yang satu beralih kepada laki-laki yang lain.
Tetapi kalau dia minum dari air kehidupan, yang diberikan oleh Yesus Kristus,
ia tidak akan haus untuk selama-lamanya, rasa dahaganya akan dipuaskan, hatinya
dihiasi dengan kasih Allah, tidak dengan kasih eros dan fileo.
Adakalanya oleh karena kasih eros dan
kasih fileo seseorang berjuang, tetapi untuk pelayanan, sesuatu yang berharga
dan penting dia tidak mau berjuang. Kasih manusia membuat kita haus lagi tetapi
kasih Yesus memuaskan hati kita untuk selama-lamanya.
Biarlah hati ini dihiasi oleh kasih Allah
untuk selama-lamanya, itulah air kehidupan, firman Allah yang kita terima dalam
setiap ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok.
Yohanes 4:14
(4:14) tetapi barangsiapa minum air yang
akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya
air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang
terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal."
Sampai akhirnya air kehidupan itu menjadi
mata air di dalam dirinya.
Mata air = sumber air, tidak berhenti
mengeluarkan air.
Akhirnya, orang yang sudah menerima air
kehidupan menjadi mata air bisa memuaskan rasa dahaga orang lain dari kasih
Allah yang ia terima itulah firman Allah, bukan malah merusak orang lain dengan
nyanyian berbalas-balasan, tidak ada yang menang dan tidak ada yang kalah adalah dosa
kenajisan waktu bangsa Israel menyembah patung anak lembu emas tuangan.
Tidak berhenti sampai di situ, puncaknya
sampai membawa kepada hidup yang kekal.
Inilah pengertian-pengertian yang Yesus
berikan kepada perempuan Samaria.
Setelah pengertian ini diberikan, sekarang
kita perhatikan...
Yohanes 4:15
(4:15) Kata perempuan itu kepada-Nya:
"Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah
datang lagi ke sini untuk menimba air."
Perempuan Samaria ini mau menyerah, mau
menaklukkan diri kepada firman, tidak bertahan dengan segala kekerasan hati,
tidak mempertahankan dosanya.
Biarlah malam ini kita semua segera
menaklukkan diri kepada firman Allah, kalau sudah mendapat pengertian atau
memperoleh pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, taklukkan diri kepada
firman, jangan bertahan dalam kebodohan. Kalau perempuan Samaria bisa, harusnya
kita juga bisa, berarti dikuduskan dengan air dan Firman.
Yang dulu hatinya suka dihiasi kasih eros
dan fileo, mungkin tubuhnya tidak ada perselingkuhan dan perzinahan, tetapi
memandang perempuan dan menginginkannya dalam hati itu juga perzinahan,
sebaliknya perempuan yang menggoda itu juga perzinahan, karena ada rohnya,
kalau patung tidak ada rohnya, tidak bisa menggoda.
Sungguh-sungguh siapapun kita,
sungguh-sungguh, taklukkan diri kepada firman kalau sudah memperoleh pengetahuan
yang benar tentang Anak Allah.
Yohanes 4:16
(4:16) Kata Yesus kepadanya:
"Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini."
Setelah perempuan Samaria menaklukkan diri
kepada firman (setelah dikuduskan dengan air dan Firman) maka Yesus
berkata; "Pergilah, panggillah
suamimu dan datang ke sini", menunjukkan bahwa Yesus telah memberikan
air kehidupan kepada perempuan Samaria itu.
Yohanes 4:17
(4:17) Kata perempuan itu: "Aku tidak
mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya: "Tepat katamu, bahwa engkau
tidak mempunyai suami,
Pada saat perempuan Samaria menerima air
kehidupan, pada saat itulah ia mengakui segala kekurangannya dan
kenajisannya, dosa masa lalunya.
Kalau orang sudah menaklukkan diri kepada
firman mudah sekali mengakui dosa masa lalu dan tidak malu mengakui dosa
kenajisan. Tidak cukup hanya air mata, yang Tuhan butuhkan tetapi segera
taklukkan diri kepada firman.
Kalau kita takluk kepada firman dengan
bukti mengakui kesalahan, pada saat itu firman Tuhan yang membenarkan kita.
Tetapi kalau membela diri, maka yang membenarkan adalah manusia tetapi tidak
benar di hadapan Tuhan.
Tidak ada artinya kita membenarkan diri,
tetapi dipersalahkan oleh Tuhan. Yang benar adalah mengakui kesalahan dan
sampai akhirnya dibenarkan oleh Tuhan. Untuk apa kita benar di mata manusia,
tetapi salah di mata Tuhan? Tidak ada artinya; NOL.
Yohanes 4:18
(4:18) sebab engkau sudah mempunyai lima
suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau
berkata benar."
Jadi, dosa masa lalu dari pada perempuan
Samaria adalah mempunyai lima suami, tetapi dosa itu sudah diakui kepada Tuhan
sehingga Tuhan membenarkan dia.
Tuhan tahu dosa masa lalunya dan Tuhan
membenarkan dia = dikuduskan dengan air dan Firman.
Yohanes 4:19
(4:19) Kata perempuan itu kepada-Nya:
"Tuhan, nyata sekarang padaku, bahwa Engkau seorang nabi.
Perempuan Samaria berkata; "Tuhan,
nyata sekarang padaku, bahwa Engkau seorang nabi”, itu menunjukkan bahwa ia
telah memperoleh pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, berarti telah
dikuduskan dengan air dan Firman.
Tugas nabi adalah bernubuat, menyingkapkan
segala yang terselubung/yang terkandung dalam hati, dan Yesus sebagai nabi
telah menyingkapkan segala yang terselubung di dalam hatinya.
Kita menerima Firman Pengajaran
yang disebut juga firman para nabi itu adalah kemurahan hati Tuhan dan kalau
kita bisa menerimanya dengan tulus hati itu juga kemurahan Tuhan. Digembalakan
oleh firman Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel itu juga
kemurahan Tuhan. Tidak semua orang mampu digembalakan oleh firman Pengajaran Mempelai.
Kalau jadi hamba Tuhan bercanda-canda,
pandai melawak seperti Simson di kuil Dagon, banyak orang yang suka.
Tetapi hamba Tuhan yang suka bercanda itu sudah buta, matanya sudah dicungkil,
kaki diannya sudah diambil, hanya bisa melawak.
Ciri-ciri memperoleh
pengetahuan yang benar tentang Anak Allah.
Yohanes 4:28-29
(4:28) Maka perempuan itu meninggalkan
tempayannya di situ lalu pergi ke kota dan berkata kepada orang-orang yang di
situ:
(4:29) "Mari, lihat! Di sana ada
seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat.
Mungkinkah Dia Kristus itu?"
-
Meninggalkan tempayannya, berarti:
meninggalkan hidup lama = menjadi manusia rohani.
Tempayan lama -> manusia
daging, setelah ia meninggalkannya menunjukkan bahwa dia manusia rohani.
- Menjadi kesaksian, berarti; menjadi surat
pujian, menjadi surat Kristus, yang dapat dibaca dan dikenal oleh setiap orang.
Karena sekarang kita melihat dalam cermin
suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan
muka. Rasul Paulus berkata: “Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak
sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri
dikenal” ...1 Korintus 13:12.
Kesimpulannya:
- Dari sisi rasul Yohanes; melihat
seekor Anak Domba seperti telah disembelih, berarti kita diajar menjadi
pendamaian dosa manusia kepada Allah.
pendamaian dosa manusia kepada Allah.
- Dari sisi Yohanes Pembaptis; melihat
Anak Domba, berarti untuk masuk kepada baptisan bukan hanya
dibaptis dalam kolam baptisan tetapi selanjutnya dikuduskan dengan air dan Firman, sampai memperoleh
pengetahuan yang benar tentang Anak Allah. Amin.
dibaptis dalam kolam baptisan tetapi selanjutnya dikuduskan dengan air dan Firman, sampai memperoleh
pengetahuan yang benar tentang Anak Allah. Amin.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang Pdt.
Daniel.U. Sitohang
No comments:
Post a Comment