IBADAH PENDALAMAN
ALKITAB, 16 SEPTEMBER 2016
“KITAB MALEAKHI”
Subtema
: DALAM
GULUNGAN KITAB ADA TERTULIS TENTANG DIA.
Shalom...!
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita
sekaliannya, salam di dalam kasih Kristus dengan kasih sayang dan kasih setia-Nya
yang abadi kita dimungkinkan untuk melangsungkan ibadah pendalaman Alkitab
disertai dengan perjamuan suci.
Maleakhi 4:1
(4:1) Bahwa
sesungguhnya hari itu datang, menyala seperti perapian, maka semua orang
gegabah dan setiap orang yang berbuat fasik menjadi seperti jerami dan akan
terbakar oleh hari yang datang itu, firman TUHAN semesta alam, sampai tidak
ditinggalkannya akar sdan cabang mereka.
Terlebih dahulu kita memperhatikan
kalimat: “Bahwa sesungguhnya hari itu datang.”
Ini berbicara tentang kedatangan Yesus
Kristus untuk kali yang kedua, dimana Ia tampil sebagai Raja yang berkuasa
untuk menghakimi semua bangsa = hari penghakiman.
Sebagai gambaran dari hari penghakiman
itu: “Menyala seperti perapian”. Maka yang akan terbakar
pada hari penghakiman itu adalah; jerami.
Jerami adalah: Batang padi / batang
gandum yang kering sesudah dituai ->
kerohanian yang
kering-kering = tidak berbuah = tidak dapat berbuat baik.
Maleakhi 3:13-14
(3:13) Bicaramu kurang
ajar tentang Aku, firman TUHAN. Tetapi kamu berkata: "Apakah kami
bicarakan di antara kami tentang Engkau?"
(3:14) Kamu berkata:
"Adalah sia-sia beribadah kepada Allah. Apakah untungnya kita memelihara
apa yang harus dilakukan terhadap-Nya dan berjalan dengan pakaian berkabung di
hadapan TUHAN semesta alam?
Orang gegabah dan
orang fasik berkata
kurang ajar kepada Tuhan, adapun perkataan itu antara lain;
a.
"Adalah sia-sia beribadah kepada Allah.”
b.
“Apakah
untungnya kita memelihara apa yang harus dilakukan terhadap-Nya?”
c.
"Apakah untungnya berjalan dengan pakaian
berkabung di hadapan Tuhan semesta alam?”
Kalau 3 perkara ini tersirat dalam hati
sekalipun tidak terucap dari mulut itu menunjukkan bahwa dia
adalah orang gegabah dan orang fasik.
Sekarang kita akan melihat ORANG FASIK.
Maleakhi 3:15
(3:15) Oleh sebab itu kita ini menyebut
berbahagia orang-orang yang gegabah: bukan saja mujur orang-orang yang berbuat
fasik itu, tetapi dengan mencobai Allahpun, mereka luput juga."
Paham orang
fasik: “... bukan
saja mujur orang-orang yang berbuat fasik itu, tetapi dengan mencobai Allahpun,
mereka luput juga.”
Orang fasik dikaitkan dengan pribadi
Saul.
1 Samuel 24: 12-13
(24:12) Lihatlah dahulu, ayahku,
lihatlah kiranya punca jubahmu dalam tanganku ini! Sebab dari kenyataan bahwa
aku memotong punca jubahmu dengan tidak membunuh engkau, dapatlah kauketahui
dan kaulihat, bahwa tanganku bersih dari pada kejahatan dan pengkhianatan, dan
bahwa aku tidak berbuat dosa terhadap engkau, walaupun engkau ini
mengejar-ngejar aku untuk mencabut nyawaku.
(24:13) TUHAN kiranya menjadi hakim di
antara aku dan engkau, TUHAN kiranya membalaskan aku kepadamu, tetapi tanganku
tidak akan memukul engkau;
Di sini kita melihat bahwa Saul ingin
membunuh Daud.
1 Samuel 24:14
(24:14) seperti peribahasa orang tua-tua
mengatakan: Dari orang fasik timbul kefasikan. Tetapi tanganku tidak akan
memukul engkau.
Kalimat: Dari orang fasik timbul
kefasikan, menunjukkan bahwa Saul adalah orang fasik.
Bukti-bukti bahwa Saul adalah orang
fasik:
1 Samuel 13:6-9
(13:6) Ketika dilihat orang-orang
Israel, bahwa mereka terjepit -- sebab rakyat memang terdesak -- maka larilah
rakyat bersembunyi di gua, keluk batu, bukit batu, liang batu dan perigi;
(13:7) malah ada orang Ibrani yang
menyeberangi arungan sungai Yordan menuju tanah Gad dan Gilead, sedang Saul
masih di Gilgal dan seluruh rakyat mengikutinya dengan gemetar.
(13:8) Ia menunggu tujuh hari lamanya
sampai waktu yang ditentukan Samuel. Tetapi ketika Samuel tidak datang ke
Gilgal, mulailah rakyat itu berserak-serak meninggalkan dia.
(13:9) Sebab itu Saul berkata: "Bawalah
kepadaku korban bakaran dan korban keselamatan itu." Lalu ia
mempersembahkan korban bakaran.
Saul memberanikan diri untuk
mermpersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan kepada Tuhan.
Sesungguhnya untuk mempersembahkan
korban bakaran dan korban keselamatan kepada Tuhan, itu adalah tugas dari
seorang Imam Besar.
1 Samuel 13:13
(13:13) Kata Samuel kepada Saul:
"Perbuatanmu itu bodoh. Engkau tidak mengikuti perintah TUHAN, Allahmu,
yang diperintahkan-Nya kepadamu; sebab sedianya TUHAN mengokohkan kerajaanmu
atas orang Israel untuk selama-lamanya.
Kata Samuel kepada Saul: "Perbuatanmu
itu bodoh.” Sebab mempersembahkan korban bakaran dan
korban keselamatan kepada Tuhan adalah tugas dari seorang Imam Besar…Imamat
16.
Pada hari raya pendamaian seorang Imam
Besar masuk ke Ruang Maha Suci dengan membawa darah lembu jantan muda dan darah
domba jantan dan mengadakan 7 kali percikan di atas tutup pendamaian dan di
depan tabut perjanjian untuk memperdamaikan dosa manusia kepada Allah.
Imamat 16: 2
(16:2) Firman TUHAN kepadanya:
"Katakanlah kepada Harun, kakakmu, supaya ia jangan sembarang waktu masuk
ke dalam tempat kudus di belakang tabir, ke depan tutup pendamaian yang di atas
tabut supaya jangan ia mati; karena Aku menampakkan diri dalam awan di atas
tutup pendamaian.
Seorang Imam Besar tidak
boleh sembarang waktu masuk ke dalam Ruangan Maha Suci.
Pendeknya: Tidak boleh sembarangan
mempersembahkan korban kepada Tuhan.
Yang mempersembahkan korban bakaran dan
keselamatan adalah Harun bukan Musa sekalipun Musa yang menerima petunjuk untuk
mendirikan Tabernakel dan seorang Imam Besar saja tidak boleh
sembarang waktu masuk ke dalam Ruangan Maha Suci.
Tadi Samuel telah memerintahkan kepada
Saul untuk menunggu Samuel selama 7 hari lamanya tetapi Saul tidak mendengarkan
perintah Samuel.
Seorang imam tidak boleh melayani dengan
aturan sendiri dalam beribadah dan melayani kepada Tuhan.
Orang yang sembarangan melayani Tuhan
adalah orang yang tidak mau mendengar perintah Tuhan= tidak dengar-dengaran.
Dalam susah maupun senang
saya tetap berusaha melayani Tuhan, mengerjakan atau memikul
tanggung jawab yang Tuhan percayakan. Bisa saja saya jalan-jalan kemana-mana
mencari uang dengan dalih menyampaikan Firman tetapi itu tidak saya lakukan,
saya harus tetap berada di dalam kandang penggembalaan = dengar-dengaran.
Ibrani 9:11-12
(9:11) Tetapi Kristus telah datang
sebagai Imam Besar untuk hal-hal yang baik yang akan datang: Ia telah melintasi
kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan
manusia, -- artinya yang tidak termasuk ciptaan ini, --
(9:12) dan Ia telah masuk satu kali
untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah
domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan
dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal.
Yesus telah datang ke dalam dunia
sebagai Imam Besar untuk memperdamaikan dosa manusia dengan membawa darah-Nya sendiri, satu kali
untuk selama-lamanya. Dia datang bukan membawa darah lembu jantan muda atau
darah domba jantan tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri dan mempersembahkannya
di atas kayu
salib sehingga dengan demikian ada kelepasan.
Ibrani 9:15
(9:15) Karena itu Ia adalah Pengantara
dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah terpanggil dapat
menerima bagian kekal yang dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk menebus
pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama.
Yesus Kristus menjadi Pengantara dari
suatu perjanjian yang baru. Kalau di dalam perjanjian yang lama seorang Imam
Besar membawa darah lembu jantan muda dan darah domba jantan muda
... Imamat 16.
Seorang imam harus menjadi
pengantara/pendamaian berarti: jangan mengungkit-ungkit dosa dan jangan
menimbul-nimbulkan dosa, seorang imam tidak boleh dengan
asal-asalan melayani Tuhan harus dengan sungguh-sungguh.
Sebab itu yang melayani Tuhan adalah
orang-orang yang spesial (dikhususkan), bangsa Israel diangkat menjadi anak,
harta kesayangan, bangsa yang terpilih, imamat yang rajani. Gaya
hidup kita juga tidak boleh sembarangan seperti gaya hidup orang di luar
Tuhan, tidak boleh sama dengan orang dunia, hidup kita harus mahal.
Ibrani 9:18
(9:18) Itulah sebabnya, maka perjanjian
yang pertama tidak disahkan tanpa darah.
Perjanjian yang pertama tidak disahkan
tanpa darah Yesus Kristus. Ia adalah Imam Besar, Ia telah datang bukan membawa
darah lembu jantan muda atau darah domba jantan tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri.
Ibrani 10:8
(10:8) Di atas Ia berkata: "Korban
dan persembahan, korban bakaran dan korban penghapus dosa tidak Engkau
kehendaki dan Engkau tidak berkenan kepadanya" -- meskipun dipersembahkan
menurut hukum Taurat --.
Allah tidak menghendaki korban
persembahan sekalipun dipersembahkan menurut hukum Taurat.
Pendeknya: Tuhan tidak menghendaki bahkan tidak berkenan terhadap ibadah yang
dijalankan secara lahiriah.
Saul mempersembahkan korban bakaran dan
korban keselamatan tetapi tidak mendengarkan perintah, itu adalah ibadah
lahiriah.
Melayani namun tidak dengar-dengaran
berarti: menjalankan ibadah menurut aturan manusia bukan aturan Tuhan, sebab
itu melayani tidak boleh sembarangan, tidak boleh menggunakan aturan sendiri.
Yesaya 29:13
(29:13) Dan Tuhan telah berfirman:
"Oleh karena bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya dan memuliakan Aku
dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari pada-Ku, dan ibadahnya kepada-Ku
hanyalah perintah manusia yang dihafalkan,
Bangsa Israel datang mendekat dengan
mulutnya dan memuliakan Tuhan dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari
pada Tuhan = mempersembahkan tubuh jasmani tetapi tidak mempersembahkan manusia
batiniahnya kepada Tuhan inilah ibadah yang dijalankan menurut perintah manusia
yang dihafalkan = menjalankan ibadah dan pelayanannya secara lahiriah/rutinitas/liturgis
namun ibadah seperti ini tidak mengandung janji dan kuasa.
Dampak negatif menjalankan ibadah secara lahiriah.
Yesaya 29:9-11
(29:9) Tercengang-cenganglah, penuh
keheranan, biarlah matamu tertutup, buta semata-mata! Jadilah mabuk, tetapi
bukan karena anggur, jadilah pusing, tetapi bukan karena arak!
(29:10) Sebab TUHAN telah membuat
kamu tidur nyenyak; matamu -- yakni para nabi --
telah dipejamkan-Nya dan mukamu –- yaitu para pelihat -- telah
ditudungi-Nya.
(29:11) Maka bagimu penglihatan
dari semuanya itu seperti isi sebuah kitab yang termeterai, apabila itu
diberikan kepada orang yang tahu membaca dengan mengatakan: "Baiklah baca
ini," maka ia akan menjawab: "Aku tidak dapat, sebab kitab itu
termeterai";
Mata
bangsa Israel
termasuk mata nabi-nabinya dan para pelihat juga tertutup, menunjukkan
bahwa
kerohanian mereka tertidur.
Dampak negatifnya; penglihatan dari
semuanya itu seperti isi sebuah kitab
yang termeterai.
Kitab yang termeterai -> Injil yang
tertutup, tanpa pembukaan rahasia Firman Tuhan.
Berarti menjalankan ibadah hanya secara
liturgis tidak mendapatkan pembukaan rahasia Firman, sebab orang yang
menjalankan ibadahnya secara lahiriah itu sama seperti
orang yang tertidur, matanya tidak dapat melihat apa yang dinyatakan oleh Tuhan
lewat pembukaan rahasia Firman.
Malam ini, telah dibukakan rahasia
Firman tentang kefasikan Saul, bagaimana dengan respon kita?
Wahyu 5:1
(5:1) Maka aku melihat di tangan kanan
Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan kitab, yang ditulisi sebelah
dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai dengan tujuh meterai.
“Sebuah gulungan kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan
sebelah luarnya dan dimeterai dengan tujuh meterai”, ini disebut dengan
injil yang tertutup karena belum terjadi pembukaan rahasia Firman Tuhan.
Kerugiannya bila tidak terjadi
pembukaan rahasia Firman Tuhan adalah:
-
Tidak
dapat melihat tulisan sebelah dalam artinya: tidak dapat
memahami isi hati Tuhan yang paling dalam.
-
Tidak
dapat melihat tulisan sebelah luar artinya: tidak dapat
melihat karya Allah yang terbesar.
Karya Allah yang terbesar yaitu:
pengorbanan Yesus Kristus di atas kayu salib, tetapi bagi mereka, yaitu
orang-orang yang tertutup matanya itu hanya sebuah dongeng/kiasan semata karena
tidak dapat melihat pembukaan rahasia Firman atau Firman itu tidak menyentuh hatinya.
Banyak orang Kristen menangis saat
melihat keluarganya atau dirinya sendiri dalam kesusahan, itu
untuk ukuran dunia sepertinya benar, tetapi menangislah ketika melihat dosa
kita dipakukan di atas kayu salib.
Yesus berkata: mengapa engkau menangis,
tangisilah dirimu ... Lukas 23:
28
Mengapa seseorang tidak memahami hal ini
karena ia tidak melihat gulungan kitab yang ditulisi di sebelah luarnya.
Perlu untuk diketahui: Injil yang
tertutup (tidak ada pembukaan rahasia firman) berlaku kepada mereka
yang ditentukan untuk binasa…2 Korintus 4:3-4
Sesungguhnya, kalau terjadi pembukaan
rahasia Firman Tuhan, maka akan memberi dua hal sesuai dengan Mazmur
119:130, yaitu:
-
Memberi
terang = menerangi dosa yang disembunyikan.
-
Memberi
pengertian kepada orang bodoh.
Keuntungannya: orang bodoh tidak
mengulangi kesalahan-kesalahan sebagai perbuatan kebodohan.
Kesimpulannya:
Tidak mendapatkan pembukaan rahasia
Firman Tuhan adalah ibadah secara lahiriah, ibadah menurut
perintah manusia yang dihafalkan, beribadah tetapi tanpa keubahan
hidup.
2 Korintus 3:6-7
(3:6) Ialah membuat kami juga sanggup
menjadi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru, yang tidak terdiri dari
hukum yang tertulis, tetapi dari Roh, sebab hukum yang tertulis mematikan,
tetapi Roh menghidupkan.
(3:7) Pelayanan yang memimpin kepada
kematian terukir dengan huruf pada loh-loh batu. Namun demikian kemuliaan Allah
menyertainya waktu ia diberikan. Sebab sekalipun pudar juga, cahaya muka Musa
begitu cemerlang, sehingga mata orang-orang Israel tidak tahan menatapnya. Jika
pelayanan itu datang dengan kemuliaan yang demikian
Ada 2 jenis ibadah dan pelayanan
dihadapan Tuhan, yaitu:
a. Pelayan-pelayan dari
suatu perjanjian baru = pelayanan Roh, dimana Firman itu telah
dimeteraikan oleh Roh Kudus di dalam loh-loh daging dan ditukik di dalam hati.
Kalau Firman mendarah
daging maka akan terjadi keubahan hidup.
b. Pelayanan tubuh, seperti huruf/ 10
hukum Allah yang tertulis di dalam dua loh batu artinya: Firman Allah tidak
mendapat tempat di dalam hati sehingga hati tidak mengalami keubahan, disebut
ibadah lahiriah
atau ibadah Taurat yang tidak mengandung janji dan kuasa.
Mungkin setelah
mendengar pembukaan rahasia Firman Tuhan kita tersungkur dan meneteskan air
mata (menangis) tetapi kalau hati tidak diubahkan/ tidak terjadi keubahan hidup
itu adalah pelayanan tubuh.
Saya banyak melihat
orang yang beribadah secara lahiriah, kalau di luar ibadah
gaya hidupnya, cara berbicaranya, pemikirannya, pakaiannya sama dengan orang
duniawi.
Melayani tetapi tidak dengar-dengaran
atau tanpa keubahan hidup itu adalah perbuatan bodoh….1 Samuel 13:13, sebab menjalankan ibadah
dan pelayanan secara lahiriah memimpin kepada
kematian.
Ciri-ciri ibadah dan pelayanan yang
dijalankan secara lahiriah:
1 Samuel 13:11-12
(13:11) Tetapi kata Samuel: "Apa
yang telah kauperbuat?" Jawab Saul: "Karena aku melihat rakyat itu
berserak-serak meninggalkan aku dan engkau tidak datang pada waktu yang telah
ditentukan, padahal orang Filistin telah berkumpul di Mikhmas,
(13:12) maka pikirku: Sebentar lagi
orang Filistin akan menyerang aku di Gilgal, padahal aku belum memohonkan belas
kasihan TUHAN; sebab itu aku memberanikan diri, lalu mempersembahkan korban
bakaran."
Karena Saul melihat rakyat itu
berserak-serak meninggalkan dia sehingga dia memberanikan diri untuk
mempersembahkan korban, menunjukkan bahwa Saul hidup menuruti perasaan manusia
daging.
Kalau saja Saul mendengarkan perintah
Samuel dia tidak akan mendengarkan perasaan manusia daging (tidak
mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan).
Keadaan manusia daging:
-
Orang
yang hidup menurut daging memikirkan hal-hal yang dari daging berarti; tidak
memikirkan hal-hal yang dari Roh, yaitu ibadah dan pelayanan…Roma
8:5.
Manusia daging hanya
menuruti kehehendak daging …Efesus 2:3.
-
Hidup
menurut daging berarti: berada di bawah hukum Taurat.
Hukum Taurat: “mata
ganti mata, gigi ganti gigi” Arti rohaninya; kejahatan dibalas dengan
kejahatan = orang yang bersalah tidak luput dari penghukuman = tidak hidup di
dalam kasih karunia atau tidak mengenal belas kasih.
1 Samuel 13:12-13
13:12 maka pikirku: Sebentar lagi orang
Filistin akan menyerang aku di Gilgal, padahal aku belum memohonkan belas
kasihan TUHAN; sebab itu aku memberanikan diri, lalu mempersembahkan korban
bakaran."
13:13 Kata Samuel kepada Saul:
"Perbuatanmu itu bodoh. Engkau tidak mengikuti perintah TUHAN, Allahmu,
yang diperintahkan-Nya kepadamu; sebab sedianya TUHAN mengokohkan kerajaanmu
atas orang Israel untuk selama-lamanya.
Akibat hidup menuruti perasaan manusia
daging: mengalami ketakutan yang hebat, sesuai dengan perkataan Saul:”Sebentar
lagi orang Filistin akan menyerang aku di Gilgal”.
Tanda-tanda apabila seseorang mengalami
ketakutan:
1. Orang yang penakut
tidak mempunyai masa depan…Wahyu 21:8.
2. Orang yang penakut berusaha untuk menyembunyikan dosa
ketelanjangannya
…Kejadian 3:9-10.
3. Orang penakut tanda
bahwa ia telah diperbudak oleh dosa sehingga tidak memiliki keberanian untuk
menghadap takhta kasih karunia …Roma 8:15.
Pendeknya: Saul tidak dengar-dengaran =
mendengar tetapi tidak melakukan.
1 Samuel 10:8
10:8 Engkau harus pergi ke Gilgal
mendahului aku, dan camkanlah, aku akan datang kepadamu untuk mempersembahkan
korban bakaran dan korban keselamatan. Engkau harus menunggu tujuh hari
lamanya, sampai aku datang kepadamu dan memberitahukan kepadamu apa yang harus
kaulakukan."
Saul harus menunggu Samuel 7 hari
lamanya sebab yang akan mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan
adalah Samuel tetapi Saul tidak mendengarkan apa yang diperintahkan oleh
Samuel, ini adalah ibadah yang lahiriah (pelayanan tubuh)
yang membawa kepada kematian.
Manusia daging membuat kita bodoh
walaupun terlihat baik, yang menyebabkan banyak terjadi kesalahan adalah: Tidak mendengarkan perintah
= tidak dengar-dengaran -> manusia daging.
Saul ini keras kepala tidak bisa diatur
berbeda dengan Daud ketika ditegor oleh nabi Natan, Daud langsung tersungkur
dan mengakui dosa berbeda dengan Saul dia tidak mau mengakui dosa.
Sesungguhnya Tuhan telah
memperlengkapi Saul dengan Roh Tuhan…1 Samuel 10:5-7.
Orang yang melayani Tuhan telah
diperlengkapi dengan karunia-karunia dan jabatan-jabatan sehingga tiap-tiap
orang melayani dengan karunia-karunia dan jabatan-jabatannya masing-masing.
Kesimpulannya: Saul memadamkan
Roh Kudus = tidak berkobar-kobar melayani Tuhan, mendukakan
Roh Kudus berarti mati rohani, dan menghujat Roh Kudus seperti Ananias
dan Safira.
Pekerjaan Roh Kudus: memperlengkapi
anggota-anggota tubuh yang berbeda-beda dan mempersatukan anggota-anggota
tubuh, kalau ini dirusak maka sama dengan mendustai Roh Kudus/menghujat Roh
Kudus.
-
2000
tahun yang pertama (Adam sampai kepada Abraham) adalah zaman Allah Bapa.
-
2000
tahun yang kedua (Abraham sampai kepada Yesus Kristus)adalah zaman Allah
Anak.
-
2000
tahun yang ketiga (Yesus Kristus sampai sekarang) adalah zaman Allah
Roh Kudus.
Kalau menghujat Anak Manusia, dosanya
masih diampuni, tetapi kalau menghujat Roh Kudus maka tidak memperoleh
pengampunan.
Lewat kematian dan kebangkitan-Nya, Ia telah
memberikan lima jabatan: bagi pekerjaan pelayanan dan bagi
pembangunan tubuh Kristus yang sempurna ... Efesus 4.
Yang sama dengan menghujat Roh Kudus,
yaitu:
a. Merusak pembangunan
tubuh Kristus setara dengan menghujat Roh Kudus, sebab sasaran akhir dari
ibadah pelayanan di atas muka bumi ini adalah: pesta nikah Anak Domba…Wahyu
19:6-9.
b. Semua dosa dapat
diampuni oleh Tuhan, baik dosa kejahatan dan dosa kenajisan bisa diampuni,
hanya satu dosa yang tidak diampuni yaitu dosa menghujat Roh Kudus = tidak
mau mengakui dosa.
Kalau ada kesempatan
untuk mengakui dosa, harus mengakui dosa dengan cepat-cepat, kalau tidak
mengakui dosa akan sukar untuk disentuh oleh Firman Tuhan.
Saul menjadi raja atas undian tetapi
meskipun demikian Tuhan tetap memperlengkapi Saul dengan karunia Roh Kudus,
dalam hal ini Tuhan telah menyatakan kemurahan hati-Nya.
Kemudian, kita boleh beribadah dan
melayani Tuhan sesuai dengan karunia-karunia dan jabatan-jabatan yang
dipercayakan, ini adalah kemurahan hati Tuhan.
Banyak orang ingin melihat keselamatan,
tetapi tidak dapat melihatnya, sebaliknya malam ini kita sudah melihat
keselamatan itu lewat pembukaan rahasia Firman Tuhan, Kurang apa lagi Tuhan
Yesus kepada kita?
JALAN KELUARNYA:
1 Samuel 10:8
(10:8) Engkau harus pergi ke Gilgal
mendahului aku, dan camkanlah, aku akan datang kepadamu untuk mempersembahkan
korban bakaran dan korban keselamatan. Engkau harus menunggu tujuh hari
lamanya, sampai aku datang kepadamu dan memberitahukan kepadamu apa yang harus
kaulakukan."
Saul seharusnya dengar-dengaran
(mendengarkan perintah Samuel).
Yesus sebagai Anak Tunggal Bapa, Dia
dengar-dengaran kepada Bapa.
Sekarang kita
bandingkan dengan pribadi Yesus Kristus ...
Matius 26:42
(26:42) Lalu Ia pergi untuk kedua
kalinya dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin
lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!"
Yesus Kristus sebagai Anak Tunggal Bapa
harus minum cawan Allah.
Artinya: Yesus harus
menanggung penderitaan yang tidak harus Ia tanggung, sehingga jadilah kehendak
Allah (kehendak Allah terlaksana oleh-Nya).
Dengar-dengaran = patuh pada ajaran yang
benar sesuai dengan perkataan-Nya: “Ya
BapaKu”
Ibrani 10:5-7
(10:5) Karena itu ketika Ia masuk ke
dunia, Ia berkata: "Korban dan persembahan tidak Engkau kehendaki --
tetapi Engkau telah menyediakan tubuh bagiku --.
(10:6) Kepada korban bakaran dan korban
penghapus dosa Engkau tidak berkenan.
(10:7) Lalu Aku berkata: Sungguh, Aku
datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang Aku untuk melakukan
kehendak-Mu, ya Allah-Ku."
Yesus datang ke dunia dalam gulungan
kitab untuk melakukan kehendak Allah Bapa, artinya: Melakukan kehendak Allah
Bapa, lewat pembukaan rahasia Firman, sebab Allah tidak berkenan kepada korban
bakaran dan korban penghapus dosa (ibadah lahiriah).
Sekali lagi saya tandaskan, melakukan
kehendak Allah Bapa dalam bentuk gulungan kitab = dengar-dengaran.
Mendengarkan pembukaan rahasia Firman
sampai Firman mendarah daging itulah yang Tuhan mau.
Mazmur 40:7-10
(40:7) Engkau tidak berkenan kepada
korban sembelihan dan korban sajian, tetapi Engkau telah membuka telingaku;
korban bakaran dan korban penghapus dosa tidak Engkau tuntut.
(40:8) Lalu aku berkata:
"Sungguh, aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang
aku;
(40:9) aku suka melakukan
kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada dalam dadaku."
(40:10) Aku mengabarkan keadilan
dalam jemaah yang besar; bahkan tidak kutahan bibirku, Engkau juga yang tahu,
ya TUHAN.
Dengar-dengaran terhadap pembukaan
rahasia Firman, tujuannya untuk melakukan kehendak Allah.
Sekali lagi, Tuhan tidak menuntut korban
bakaran dan korban penghapus dosa, yaitu: ibadah yang dijalankan secara lahiriah.
Yang Tuhan mau supaya kita melakukan
gulungan kitab yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya/melakukan
kehendak Allah Bapa sampai dengar-dengaran.
Wahyu 5:5-6
(5:5) Lalu berkatalah seorang dari
tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari
suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka
gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya."
(5:6) Maka aku melihat di tengah-tengah
takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri
seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata
tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.
Melakukan kehendak Allah Bapa dalam
bentuk gulungan kitab (dengar-dengaran) digambarkan seperti domba sembelihan.
-
Domba
sembelihan: ketika ia dibawa ke pembantaian ia tidak membuka mulutnya.
-
Seperti
induk domba yang kelu di depan orang yang menggunting bulunya,
ia tidak membuka mulutnya.
Kalau mulut tertutup maka telinga terbuka
(dengar-dengaran), sebaliknya kalau mulut terbuka maka telinga tertutup
sekalipun mempunyai telinga.
Pendeknya: Domba sembelihan berarti
mulut tertutup, artinya: Tidak menuruti perasaan manusia daging
-> orang yang dengar-dengaran.
Ibrani 10:9
(10:9) Dan kemudian kata-Nya:
"Sungguh, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu." Yang
pertama Ia hapuskan, supaya menegakkan yang kedua.
Melakukan kehendak Allah Bapa tujuannya:
Yang pertama Ia hapuskan, supaya menegakkan yang kedua.
-
Yang
pertama -> hukum Taurat.
-
Yang
kedua -> Kasih karunia.
Kesimpulannya: Yesus Kristus melakukan
kehendak Allah, untuk menyatakan kasih karunia demi kasih karunia.
Ibrani 10:10
(10:10) Dan karena kehendak-Nya inilah
kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh
Yesus Kristus.
Lewat pembukaan rahasia Firman Tuhan
kita dikuduskan = hidup oleh karena kasih karunia (hidup
karena kemurahan).
Puncaknya:
2 Korintus 4:4
(4:4) yaitu orang-orang yang tidak
percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka
tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang
adalah gambaran Allah.
Cahaya Injil tentang kemuliaan
Kristus/pembukaan rahasia Firman Tuhan membawa kita kembali kepada wujud yang
semula yaitu: segambar dan serupa dengan Allah = sama mulia dengan Dia.
Ibrani 1:1
(1:1) Setelah pada zaman dahulu Allah
berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan
perantaraan nabi-nabi,
Zaman dahulu (zaman para nabi/zaman
Taurat) Allah berulang-ulang berbicara kepada bangsa Israel, ini menunjukkan
bahwa bangsa Israel juga berulang-ulang melakukan kesalahan.
Kalau perintah itu masih diulang berarti
perintah belum dilakukan.
Ibrani 1:2-3
(1:2) maka pada zaman akhir ini Ia telah
berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan
sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan
alam semesta.
(1:3) Ia adalah cahaya kemuliaan
Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya
yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa,
Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,
Pada zaman akhir ini, Allah berbicara
kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, Ia adalah cahaya kemuliaan Allah,
yaitu: Firman Pengajaran yang rahasianya dibukakan, yang berkuasa:
1.
Menjadikan alam
semesta.
Firman
Allah berkuasa menjadikan yang tidak ada menjadi ada, apa yang tidak mungkin
bagi manusia, segalanya mungkin bagi Tuhan, tidak ada yang mustahil bagi Tuhan.
2.
Mengadakan penyucian
terhadap dosa.
Tidak ada seorangpun
yang dapat menyucikan dirinya sendiri dari dosa kalau ia tidak
menerima cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus (pembukaan rahasia Firman
Tuhan).
Hasil dengar-dengaran:
1 Samuel 10:6
(10:6) Maka Roh TUHAN akan berkuasa
atasmu; engkau akan kepenuhan bersama-sama dengan mereka dan berubah menjadi
manusia lain.
Orang yang dengar-dengaran dipenuhkan
oleh Roh Kudus dan diperlengkapi dengan karunia-karunia Roh
Kudus/jabatan-jabatan.
Roh Kudus mengajar kita di dalam seluruh
kebenaran sehingga kita tidak perlu untuk diajar oleh orang lain, dan ajaran-Nya itu benar, tidak
salah… 1 Yohanes 2:27.
Tanda orang yang dipenuhkan oleh Roh
Kudus:
Berubah menjadi manusia lain.
Kaleb bin Yefune disebut juga manusia
lain sebab lain jiwanya, ia membawa kabar baik bukan kabar yang memahitkan/
kabar yang membuat orang gemetar/takut.
Ada 12 orang pengintai, dua diantaranya
yaitu: Kaleb bin Yefune dan Yosua bin Nun,
perjalanan mereka mengintai 40 hari lamanya. Pada saat mereka pulang 10 pengintai
yang lain membawa kabar yang buruk (tidak membawa kabar baik) justru membuat
bangsa Israel takut dan gentar, tetapi Yosua dan Kaleb membawa kabar baik sebab
Kaleb lain jiwanya.
Manusia lain bisa menjadi contoh
teladan, membangun orang lain, berani untuk datang menghadap takhta kasih
karunia.
Kita sebagai anak Tuhan harus tampil
beda, tidak boleh sama dengan manusia duniawi baik dalam perkataan dan
perbuatan, itulah manusia lain.
Yehezkiel 36:25-27
(36:25) Aku akan mencurahkan kepadamu
air jernih, yang akan mentahirkan kamu; dari segala kenajisanmu dan dari semua
berhala-berhalamu Aku akan mentahirkan kamu.
(36:26) Kamu akan Kuberikan hati yang
baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari
tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat.
(36:27) Roh-Ku akan Kuberikan diam di
dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan
tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya.
Manusia lain berarti:
-
Diberikan
hati yang baru dan roh yang baru di dalam batin kita.
-
Jauh
dari hati yang keras sebaliknya Tuhan memberikan hati yang
taat/patuh pada ajaran yang benar = dengar-dengaran.
Dia adalah Bapa yang baik, tidak akan
memberi batu kepada anak yang meminta roti.
Juga bapa yang baik tidak akan
memberi ular kepada anak yang meminta ikan
... Matius 7
-
Batu
-> Hukum Taurat.
-
Roti ->
Firman kasih karunia.
-
Ular
-> roh jahat (roh-roh lain).
-
Ikan
-> Roh Kudus.
Orang yang merindu kepada pembukaan
rahasia Firman maka Tuhan akan memberikan pembukaan rahasia
Firman.
Juga Roh Kudus akan
diberikan sesuai dengan janji-Nya, sehingga hidup kita dipimpin oleh Roh Kudus,
bukan roh-roh yang lain.
Roh Tuhan yang membuat kita
dengar-dengaran dan kuat di tengah-tengah ibadah pelayanan ini bahkan untuk
melakukan Firman Allah kita harus didukung oleh Roh Kudus. Tidak ada orang yang
dapat melakukan Firman Allah tanpa Roh Allah.
Yehezkiel 36:28
(36:28) Dan kamu akan diam di dalam
negeri yang telah Kuberikan kepada nenek moyangmu dan kamu akan menjadi umat-Ku
dan Aku akan menjadi Allahmu.
Selanjutnya, diam di negeri yang telah
dijanjikan oleh Allah, dan menikmati segala kemurahan-Nya.
Negeri yang dijanjikan -> ibadah
pelayanan yang Tuhan percayakan sebagai milik pusaka yang harus kita
pertahankan, di luar ibadah dan pelayanan adalah negeri yang tidak kita kenal.
Kita akan menikmati janji-janji Tuhan,
di negeri yang dijanjikan-Nya.
Engkau harus menunggu tujuh hari
lamanya, sampai aku datang kepadamu dan memberitahukan kepadamu apa yang harus
kaulakukan."…1
Samuel 10: 8
Artinya: kalau kita setia melayani
Tuhan, kita akan menikmati janji-janji-Nya, sebab Ia setia.
1 Samuel 10:7
(10:7) Apabila tanda-tanda ini terjadi
kepadamu, lakukanlah apa saja yang didapat oleh tanganmu, sebab Allah menyertai
engkau.
Lakukan
apa
saja yang didapat oleh tanganmu, sebab Allah
menyertai
engkau,
berarti: apa saja yang kita kerjakan akan dibuat berhasil = masa
depan indah bersama dengan Tuhan. Amin.
TUHAN
YESUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberitaan Firman
oleh:
Gembala sidang:
Daniel.U.Sitohang
No comments:
Post a Comment