IBADAH RAYA MINGGU, 27 NOVEMBER 2016
“WAHYU PASAL ENAM”
(Seri 05)
Subtema : PERHIASAN ROHANI.
Shalom...!
Selamat malam, salam sejahtera,
salam dalam kasih Tuhan kita Yesus Kristus, oleh karena kasih-Nya kita dapat
melangsungkan Ibadah Raya Minggu disertai dengan kesaksian.
Biarlah kehadiran kita malam ini
bukan suatu kebetulan, tetapi biarlah kehadiran kita boleh meraskan kemurahan
hati Tuhan, dan jamahan Tuhan, lewat pembukaan rahasia firman Tuhan, dan nanti
kita boleh merasakan segala kemurahan-Nya dalam hidup kita, dalam nikah, dalam
pelayanan kita dan Tuhan menyatakan kemuliaan-Nya dalam hidup kita
masing-masing.
Segera kita memperhatikan firman penggembalaan
untuk Ibadah Raya Minggu dari kitab Wahyu
6.
Wahyu 6:2
(6:2) Dan aku melihat:
sesungguhnya, ada seekor kuda putih dan orang yang menungganginya memegang
sebuah panah dan kepadanya dikaruniakan sebuah mahkota. Lalu ia maju sebagai
pemenang untuk merebut kemenangan.
Pada saat meterai yang pertama dibuka yang terlihat
adalah: ada seekor kuda putih, bukan
yang lain-lain, misalnya, tempat-tempat hiburan seperti di dalam dunia ini yang
sifatnya menyukakan daging, seperti; mall, pantai dan lain sebagainya.
Kita sudah melihat ketika tabir bait suci Allah terbelah
dua, itulah penyerahan Yesus di atas kayu salib. Sehingga dalam penyerahan
Yesus di atas kayu salib, kita dapat melihat suasana sorga.
Kuda putih -> Roh Kudus dan aktivitas-Nya.
Sejenak kita lihat kegerakan
dari Roh Kudus.
Kidung agung 1:9
(1:9) -- Dengan
kuda betina dari pada kereta-kereta Firaun kuumpamakan engkau, manisku.
Seorang yang melayani, seorang
yang berada di dalam kegiatan rohani diumpamakan kuda betina dari pada
kereta-kereta Firaun.
Kidung agung 1:10
(1:10 ) Moleklah pipimu di tengah
perhiasan-perhiasan dan lehermu di tengah kalung-kalung.
Mereka yang mengerjakan pekerjaan Tuhan, diperlengkapi dengan perhiasan
rohani.
Perhiasan rohani yang dimiliki oleh seorang imam, adalah daya tarik yang
luar biasa di mata Tuhan, bagaikan perkataan mempelai laki-laki kepada mempelai
perempuan:”Moleklah pipimu di tengah perhiasan-perhiasan...”
2 Timotius 1:11-14
(1:11) Untuk Injil inilah aku telah ditetapkan sebagai pemberita,
sebagai rasul dan sebagai guru.
(1:12) Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku
tidak malu; karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia
berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga
pada hari Tuhan.
(1:13) Peganglah segala sesuatu yang telah engkau dengar dari padaku
sebagai contoh ajaran yang sehat dan lakukanlah itu dalam iman dan
kasih dalam Kristus Yesus.
(1:14) Peliharalah harta
yang indah, yang telah dipercayakan-Nya kepada kita, oleh Roh Kudus yang
diam di dalam kita.
Perhiasan rohani adalah harta
yang indah yang telah dipercayakan Tuhan kepada seorang yang melayani Tuhan
(imam).
Harta yang indah -> karunia-karunia
Roh Kudus dan jabatan-jabatan yang dipercayakan Tuhan kepada seorang imam, dan harus
dipelihara.
Pipi merah merona, itu yang
menarik perhatian mempelai laki-laki sorga, sehingga ada puji-pujian,
terlontar/terucap dari mulut mempelai laki-laki kepada mempelai perempuan,
yaitu, mereka yang mengerjakan pekerjaan Tuhan, mereka yang melayani Tuhan,
mereka yang berada dalam kegiatan Roh Kudus.
Cara memelihara harta yang
indah/perhiasan rohani.
1. Rela
menderita atau memikul salib di tengah-tengah ibadah dan pelayanan.
Memang
dalam injil Matius 16:25-26, syarat
untuk mengikut Tuhan dan melayani Tuhan adalah sangkal diri pikul salibnya.
2. Berpegang
teguh pada ajaran yang sehat, yaitu pada ajaran yang murni, berarti tidak ditambahkan
dan tidak dikurangkan.
- Tidak
ditambahkan, berarti: firman Tuhan yang disampaikan tidak
ditambahkan dengan cerita-cerita isapan jempol, tidak ditambahkan dengan dongeng
nenek-nenek tua, tidak ditambahkan tahayul-tahayul dan filsafat-filsafat kosong
manusia.
Kalau
menyampaikan satu-dua ayat, lalu ditambahkan dengan cerita si kancil dan si
buaya untuk menjelaskan dan untuk memberi pengertian kepada ayat firman Tuhan,
itu tidak sehat dan tidak murni, karena tidak mungkin ayat firman dijelaskan
oleh si kancil dan si buaya, itu tidak sehat.
-
Tidak
dikurangkan, berarti: menyampaikan firman Tuhan tentang salib Kristus
(yang disampaikan Yesus dan salib-Nya).
Kalau dikurangkan, berarti pemberitaan firman tentang salib Kristus diganti
dengan dua perkara, yaitu:
·
Teori
kemakmuran, artinya; orang kristen tidak boleh miskin, tetapi
harus kaya.
·
Tanda-tanda heran/mujizat-mujizat, tetapi salib
tidak ditegakkan.
Saya
terlalu yakin mengatakan mujizat masih ada sampai hari ini. Tetapi apa artinya
yang tidak ada menjadi ada, yang tadinya miskin menjadi kaya tetapi selalu di
dalam dosa.
Saudaraku, dalam hidup ini kita tidak perlu bingung
dengan mujizat, ikuti Tuhan saja itu sudah mujizat, sehingga tidak perlu mencari
dan mengajar kotbah-kotbah tentang mujizat-mujizat. Ikuti Tuhan
sungguh-sungguh, berpegang teguh kepada ajaran yang sehat maka mujizat pasti
mengikuti. Cari dahulu kerajaan sorga serta kebenaran-Nya maka semuanya
ditambahkan termasuk mujizat akan mengikuti.
Inilah cara memelihara harta yang indah, yaitu: jabatan-jabatan dan karunia-karunia
roh, yang dipercayakan Tuhan kepada seorang pekerja, kepada seorang imam yang
melayani Tuhan dan yang berada dalam kegiatan Roh Kudus. Dengan dua cara
seperti ini harta yang indah (perhiasan rohani) pasti terpelihara, tetapi jika
sudah keluar dari dua cara ini, maka harta yang indah/perhiasan rohani itu akan
lepas dengan sendirinya sekalipun dia berada di tengah-tengah pelayanan.
Kejadian 2:8-9
(2:8) Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur;
disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu.
(2:9) Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang
menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di
tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan
yang jahat.
TUHAN Allah menumbuhkan
berbagai-bagai pohon dari bumi (di taman Eden) yaitu:
Yang pertama; “Yang
menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya” -> Allah Roh Kudus dengan
sembilan buah Roh Kudus dan sembilan karunia-karunia Roh Kudus.
Sembilan buah Roh Kudus dan
sembilan karunia-karunia Roh Kudus adalah baik dan menarik hati Tuhan. Sebab
itu adalah harta yang indah/perhiasan
rohani yang patut dipelihara oleh seorang pekerja di dalam Tuhan.
Yang kedua; “Pohon
kehidupan di tengah-tengah taman itu” = kebenaran -> zaman Allah Anak.
Yang ketiga; “Pohon pengetahuan
tentang yang baik dan yang jahat” ->
zaman Allah Bapa/zaman Taurat.
Keluaran 3: 2-3
(3:2) Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri
kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia
melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.
(3:3) Musa berkata: "Baiklah aku menyimpang ke
sana untuk memeriksa penglihatan yang hebat itu. Mengapakah tidak terbakar
semak duri itu?"
Kalau kita berapi-api, berkobar-kobar, bernyala-nyala
melayani Tuhan (mengerjakan pekerjaan Tuhan) sesuai dengan karunia-karunia Roh
Kudus dan jabatan-jabatan yang Tuhan percayakan, itu merupakan suatu
penglihatan yang hebat bagi Tuhan.
Sebab itu tidak boleh redup-redup melayani Tuhan, tetapi
haruslah berkobar-kobar.
Inilah sekilas mengenai kuda putih, sebab pada minggu
yang lalu telah saya sampaikan mengenai kuda putih.
Sekarang kita akan melihat, yang
menunggangi kuda putih...
Wahyu 6:2
(6:2) Dan aku melihat:
sesungguhnya, ada seekor kuda putih dan orang yang menungganginya memegang
sebuah panah dan kepadanya dikaruniakan sebuah mahkota. Lalu ia maju sebagai
pemenang untuk merebut kemenangan.
“...dan
orang yang menungganginya memegang sebuah panah”, di sini kita melihat orang yang
menungganginya memegang sebuah panah. Dan belum jelas siapa si penunggang kuda
putih tersebut.
Lebih jauh, tentang si penunggang kuda putih...
Wayu 19:11
(19:11) Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya,
ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan
Yang Benar", Ia menghakimi dan berperang dengan adil.
Kuda putih di sini sama dengan kuda putih yang ada pada Wahyu 6:2.
Kalimat; “Dan Ia yang menungganginya” Ia di sini
-> Tuhan Yesus Kristus.
Jadi, yang menungganginya itu adalah Tuhan Yesus sendiri,
bukan siapa-siapa. Kalau kuda lain (daging), pada akhirnya yang menungganginya
adalah perempuan kekejian yang selalu meringkik Wahyu 17.
Kalimat berikutnya: “Ia menghakimi dan berperang
dengan adil.” Inilah tujuan dari Tuhan
menunggangi kuda putih itu.
Sedangkan senjata yang digunakan si Penunggang kuda putih
itu saat berperang adalah: sebuah panah...Wahyu 6:2.
Habakuk 3:9
(3:9) Busur-Mu telah Kaubuka,
telah Kauisi dengan anak panah. Sela Engkau membelah bumi menjadi
sungai-sungai;
Busur dari si Penunggang kuda putih itu telah diisi dengan anak panah.
-
Busur -> firman Allah, yang tertulis
alam perjanjian lama dan perjanjian baru (dari kitab Kejadian-Wahyu) seluruhnya
terdapat 66 alkitab.
-
Anak-anak panah -> ayat-ayat firman yang
diterangkan dengan benar.
Jadi, itulah senjata yang
digunakan sipenunggang kuda putih untuk memerangi musuh.
Habakuk 3:11
(3:11) Matahari, bulan berhenti
di tempat kediamannya, karena cahaya anak-anak panah-Mu yang melayang laju,
karena kilauan tombak-Mu yang berkilat.
Kalimat: “Karena
cahaya anak-anak panah-Mu yang melayang laju,” ayat-ayat
firman kalau diterangkan dengan jelas, disampaikan dengan baik dan benar akan
menerangi hati, sehingga hidup kita bercahaya seperti anak-anak panah, itulah
ayat-ayat firman Tuhan.
Kita bersyukur kepada Tuhan, kita
menerima firman Tuhan dengan baik, ayat firman Tuhan diterangkan dengan baik
untuk menerangi seluruh kehidupan kita, untuk menerangi hati kita, sehingga
kehidupan kita bercahaya seperti anak-anak panah, bercahaya seperti ayat-ayat
firman yang disampaikan.
Bercahaya, berarti terangnya bersinar.
Apa yang keluar itu berasal dari dalam = transparan, tidak ada lagi dosa yang
disembunyikan. Kalau dosa masih disembunyikan, maka tidak ada cahaya.
Sebab itu kita patut bersyukur,
Dia yang menunggangi kuda putih, memerangi musuh yang menimbulkan dosa, dan
busurnya diisi dengan anak-anak panahnya, dan anak panahnya bercahaya.
Kalau ayat-ayat firman yang
disampaikan berkuasa menerangi hati kita, dan mengadakan penyucian terhadap
dosa, maka terima dengan baik, jangan ditolak, supaya pada akhirnya kita
bercahaya.
Sebab itu, kalau seorang imam
melayani Tuhan, tetapi masih banyak dosa yang disembunyikan maka pelayanannya
tidak bercahaya.
Dalam nikah rumah tangga antara
suami dengan isteri, kalau masih ada yang disembunyikan, maka ini yang membuat
susah, dan menjadi beban berat dalam nikah rumah tangga. Sebab itu dengan segala
kerendahan hati saya sampaikan, terimalah firman Allah yang disampaikan dengan
segala kerendahan hati, supaya hidup dan hati kita semua diterangi dan
menerangi.
Sama seperti kota yang letaknya
di atas gunung, tidak ada yang tersembunyi, dosa sekecil apapun tidak ada yang
disembunyikan, semuanya jelas bila diperhatikan dari empat penjuru bumi, terlihat
dengan jelas. Demikian juga pelita tidak diletakkan di bawah gantang tetapi diletakkan
di atas kaki dian, itulah tujuh pelita yang menyala di atas kaki dian.
Kalau pelita emas tidak
dinyalakan maka ruangan suci akan menjadi gelap gulita. Apa yang bisa
dikerjakan oleh seseorang, apabila ia berada di dalam gelap? Apa yang dapat
diperbuat seseorang kalau ia ada di dalam kegelapan dosa? Tidak ada, tidak ada
kegiatan rohani, tidak ada aktivitas, yang sifatnya menyukakan hati Tuhan.
Habakuk 3:12-13
(3:12) Dalam kegeraman Engkau melangkah melintasi bumi, dalam murka
Engkau menggasak bangsa-bangsa.
(3:13) Engkau berjalan maju untuk menyelamatkan umat-Mu, untuk
menyelamatkan orang yang Kauurapi. Engkau meremukkan bagian atas rumah orang-orang
fasik dan Kaubuka dasarnya sampai batu yang penghabisan. Sela
Si Penunggang kuda putih itu, memerangi dosa bangsa-bangsa dan kefasikan orang fasik.
Yang diperangi sipenunggang kuda
putih itu adalah, antara lain:
1.
Dosa
bangsa-bangsa.
Di dalam dunia
ini terdiri dari banyak suku dan bangsa. Perlu untuk diketahui; semua yang ada di dalam dunia ini yaitu;
keinginan daging, keinginan mata, dan keangkuhan hidup...1 Yohanes 2:15-16.
2.
Kefasikan
dari pada orang fasik.
Mazmur 10: 2-4
(10:2) Karena congkak orang fasik giat memburu orang yang tertindas;
mereka terjebak dalam tipu 'daya yang mereka rancangkan.
(10:3) Karena orang fasik memuji-muji keinginan hatinya, dan orang yang
loba mengutuki dan menista TUHAN.
(10:4) Kata orang fasik itu
dengan batang hidungnya ke atas: "Allah tidak akan menuntut! Tidak ada
Allah!", itulah seluruh pikirannya.
Dosa orang fasik.
1. Giat memburu orang yang tertindas.
Yaitu:
mereka yang masih tetap dalam kelemahan dosa.
Jadi,
orang fasik itu cenderung memanfaatkan kelemahan orang lain.
2.
Memuji-muji
keinginan hatinya.
Kalau memuji keinginan hati, berarti tidak ada lagi
kesempatan memuji hati Tuhan.
3. Orang
fasik berkata dengan batang hidungnya ke atas "Allah tidak akan menuntut! Tidak ada Allah!” itulah seluruh
pemikiran orang fasik, sehingga mereka tidak segan-segan/bebas mencobai Allah
dan berlaku fasik di hadapan Allah.
Jadi, kesimpulan dosa dari orang
fasik itu adalah kesombongan. Sebab ketika mereka berkata, "Allah tidak akan menuntut! Tidak ada Allah,” disertai dengan
menaikkan batang hidungnya.
Sesungguhnya: Tuhan membenci kecongkakan, tetapi
memperhatikan orang-orang yang rendah hati. Sebab yang empunya kerajaan
sorga adalah orang-orang yang rendah hati.
Siapa yang meninggikan diri, maka
ia akan direndahkan, tetapi sebaliknya siapa yang merendahkan diri ia akan ditinggikan, di
tempat yang tinggi. Haleluya...
Habakuk 3:8
(3:8) Terhadap sungai-sungaikah, ya TUHAN, terhadap sungai-sungaikah
murka-Mu bangkit? Atau terhadap lautkah amarah-Mu sehingga Engkau mengendarai
kuda dan kereta kemenangan-Mu?
Tuhan mengendarai kuda dan kereta
kemenangan untuk memerangi dosa bangsa-bangsa dan kefasikan orang fasik.
Habakuk 3:10
(3:10) melihat Engkau, gunung-gunung gemetar, air bah menderu lalu, samudera
raya memperdengarkan suaranya dan mengangkat tangannya.
Pada saat dosa di atas tadi
diperangi oleh si penuggang kuda putih, maka terlihatlah tiga perkara, anatara
lain:
1. “Gunung-gunung gemetar.”
Orang yang
sudah berada di Gunung tetapi masih tetap berada pada kesombongan = sudah
melayani tetapi tetap sombong dan tinggi hati seperti orang Farisi penuh dengan
kemunafikan, mengerti firman tetapi tidak menjadi pelaku seperti ahli Taurat.
2. “Air bah menderu lalu.”
Artinya;
disucikan dari dosa kenajisan. Dunia ini sedang dilanda oleh dosa kenajisan,
bukan saja di kota-kota besar, tetapi juga melanda sampai ke desa-desa,
pelosok-pelosok. Dan tidak hanya orang yang tampan dan cantik, tetapi roh najis
ini melanda semua orang, tua, muda, laki-laki, perempuan, kaya, miskin, tidak
perduli.
Roh najis
sangat menghambat pembangunan tubuh Kristus, itu sebabnya Tuhan sangat membenci
roh najis ...Wahyu 18:2. Sebab itu,
apa yang dibenci oleh Tuhan jangan disukai, supaya jangan turut dibenci oleh
Tuhan.
Saya harus
menjadi gembala yang bertangung jawab, yang bisa dipercaya oleh Tuhan.
Sebab itu
saya saat ini ada di dalam kegiatan
rohani, ada di dalam kegiatan Roh Kudus. Saya harus mengerjakan pekerjaan Tuhan
dengan baik, sebagai hamba Tuhan yang sudah menerima jabatan sebagai gembala,
harus mempertanggungjawabkan pekerjaan yang Tuhan percayakan ini, saya sudah
dilengkapi perhiasan rohani, jabatan, dan karunia Roh Kudus, itu harta yang
indah yang Tuhan percayakan dan harus dipelihara.
Kenapa
nikah jadi hancur? Jawabnya adalah; karena roh najis.
Sepenuhnya
si Penunggang kuda putih maju untuk berperang dan memerangi dosa yang
ditimbulkan oleh roh jahat dan roh
najis, supaya rumah tangga kita baik, suami dan isteri rukun, anak-anak
diberkati oleh Tuhan. Kalau suami dan isteri benar, Daud berkata; “Tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan
atau anak cucunya meminta-minta roti”...Mazmur 37:25.
Kalau
seorang hamba Tuhan benar maka sidang jemaatnya tidak akan meminta-minta/tidak
kekurangan.
3. “Samudera raya memperdengarkan suaranya dan
mengangkat tangannya.”
Artinya;
memuji Tuhan, memuliakan Tuhan serta menyerahkan diri kepada Tuhan.
Inilah yang
akan terjadi kalau dosa bangsa-bangsa dan dosa kefasikan orang fasik diperangi.
Semoga
kita semua senantiasa memuliakan Tuhan, kemudian selanjutnya mengangkat kedua
tangan, tanda menyerahkan diri secara total. Kalau kita menyerahkan diri kepada
Tuhan (mengangkat dua tangan), Tuhan turun tangan, tetapi kalau kita turun
tangan maka Tuhan akan mengangkat tangan, tidak pernah merasakan pertolongan
dari Tuhan. Kita harus menyerahkan diri kepada Tuhan, sebab kalau kita menyerah
dan mengangkat dua tangan, maka Tuhan akan turun tangan dan pertolongan Tuhan
lewat dua uluran tangan belas kasih Tuhan akan kita rasakan, sehingga ada umur
panjang, serta kekayaan dan kehormatan.
Zakharia 10:3
(10:3) "Terhadap para
gembala akan bangkit murka-Ku dan terhadap kepala-kepala kawanan kambing Aku
akan mengadakan pembalasan, sebab TUHAN semesta alam memperhatikan kawanan
ternak-Nya, yakni kaum Yehuda, dan membuat mereka sebagai kuda
keagungan-Nya dalam pertempuran.
Jadi kitalah yang ditunggangi untuk berperang melawan
musuh. Bukan ditunggangi untuk mendapatkan mujizat saja. Cari kerajaan sorga
maka semua akan ditambahkan. Dan mujizat aka mengikuti, walaupun saya tidak
khotbah tentang mujizat.
Jadi yang ditunggangi adalah kehidupan hamba-hamba Tuhan atau
orang-orang yang melayani Tuhan untuk memerangi dosa. Maka kita harus mau untuk
ditunggangi dan jangan sampai ditunggangi oleh roh najis.
Orang yang menolak untuk ditungangi dalam pekerjaan
Tuhan/melyani Tuhan menunjukkan bahwa dia sedang ditunggangi oleh roh najis.
Dampak positif, bila
ditunggangi sebagai kuda keangungan-Nya dalam pertempuran...
Zakharia 10:4
(10:4) Dari pada mereka akan muncul batu penjuru, dari pada
mereka akan muncul patok kemah, dari pada mereka akan muncul busur
perang, dari pada mereka akan keluar semua penguasa bersama-sama.
Yang pertama: “Dari pada mereka akan muncul batu penjuru,” Yesus adalah batu penjuru, dasar dari tiap-tiap bangunan,
sehingga bangunan terlihat dalam dua hal, yaitu:
1.
Kokoh/tahan terhadap ujian...Matius
7:24-25.
2.
Tidak terbakar (tahan uji)...1
Korintus 3:9-14.
Yang kedua: “Dari
pada mereka akan muncul patok kemah,” dan patok ini sudah pernah
dilantakkan pada dua tangan Tuhan dan dua kaki Yesus .
Orang yang mau bertanggungjawab
adalah orang yang mau memikul salib, inilah pemimpin besar.
Pemimpin yang seperti ini yang
kita butuhkan, mau bertanggungjawab, rela menanggung penderitaan yang tidak
harus Dia tanggung. Jadi, pemimpin besar bukan karena uangnya banyak, tetapi
mau menanggung penderitaan yang tidak harus ditanggung.
Dan pemimpin besar juga bukan
bermulut besar yang menggombar-gambirkan apa yang dia perbuat.
Yang ketiga: “Dari pada mereka akan muncul busur perang”, berarti
kehidupan yang sudah diisi oleh anak-anak panah, yang sudah dilengkapi dengan
kebenaran firman Tuhan
Yesus Kristus adalah firman Allah
yang menjadi manusia...Yohanes 1:14. Pendeknya, Yesus adalah kebenaran.
Yang keempat: “Dari pada
mereka akan keluar semua penguasa bersama-sama.”
Ini menunjukkan kepada pribadi Yesus Kristus, penguasa seluruh bumi.
Pemerintahan atas dunia ini dipegang oleh Tuhan kita, dan Dia yang
diurapi-Nya, dan Ia akan memerintah sebagai Raja sampai selama-lamanya...Wahyu 11:15b.
Zakharia 10:5
(10:5) Maka mereka akan seperti
pahlawan yang menginjak-injak musuh seakan-akan itu lumpur di jalan; mereka
akan berperang, sebab TUHAN menyertai mereka, dan mereka akan membuat malu
orang-orang yang mengendarai kuda.
Oleh si Penunggang kuda putih, akan
muncul pemimpin besar, pahlawan perang, gagah perkasa, dan musuh seakan-akan
seperti lumpur di jalan; kecil, di mata
seorang pahlawan, tidak besar, karena Tuhan yang selalu menyertai seorang pahlawan.
Perjuangan kita bukan melawan darah dan daging kita melawan penghulu di udara,
dengan segala tipu dayanya.
Zakharia 10:6
(10:6 ) Aku akan membuat kuat
kaum Yehuda, dan Aku menyelamatkan keturunan Yusuf. Aku akan membawa mereka
kembali, sebab Aku menyayangi mereka; dan keadaan mereka seakan-akan tidak
pernah ditolak oleh Aku, sebab Akulah TUHAN, Allah mereka, dan Aku akan
menjawab mereka.
Sampai akhirnya Tuhan membuat, antara lain:
-
“Membuat kuat kaum Yehuda” -> raja-raja yang melayani Tuhan.
-
“Menyelamatkan keturunan Yusuf.”
Yang pertama ke Mesir adalah
Yusuf, lalu saudara-saudaranya dan Ayahnya (Yakub). Seluruhnya berjumlah tujuh
puluh orang, sampai akhirnya berkembang menjadi bangsa yang besar namun mereka
diperbudak selama 430 tahun. Tetapi Tuhan memberi suatu keyakinan kepada Yusuf,
”Aku akan memberi kembali tanah Kanaan” = memulihkan kembali. Itulah keadaan kita
nantinya.
Yang diperbudak dosa akan dibawa
kembali kepada Tuhan, lalu dipulihkan Tuhan.
-
“Tuhan Allah akan menjawab mereka” artinya; Tuhan akan menjawab semua
doa-doa dan pergumulan-pergumulan kita semua.
Zakharia 9:11-12
(9:11) Mengenai engkau, oleh karena darah perjanjian-Ku dengan engkau,
Aku akan melepaskan orang-orang tahananmu dari lobang yang tidak berair.
(9:12) Kembalilah ke kota bentengmu, hai orang tahanan yang penuh
harapan! Pada hari ini juga Aku memberitahukan: Aku akan memberi ganti kepadamu
dua kali lipat!
Israel dipulihkan, karena Tuhan mengingat perjanjian-Nya
kepada bangsa Israel (Abraham, Ishak, Yakub).
Tanda pemulihan adalah; "Aku akan melepaskan orang-orang tahananmu dari lobang yang tidak
berair.”
Lobang yang tidak berair = sumur
kering -> guru-guru/nabi-nabi palsu...2Petrus
2:17.
Sejauh ini kita telah menikmati
cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yaitu: sungai air kehidupan yang
mengalir dari takhta Anak Domba untuk mengadakan penyucian terhadap dosa...Ibrani 1:3.
Zakharia 9:13-14
(9:13) Sebab Aku melentur Yehuda bagi-Ku, busur Kuisi dengan Efraim, dan
Aku mengayunkan anak-anakmu, hai Sion, terhadap anak-anakmu, hai Yunani, dan
Aku akan memakai engkau seperti pedang seorang pahlawan.
(9:14) TUHAN akan menampakkan diri kepada mereka, dan anak panah-Nya
akan melayang keluar seperti kilat. Dan Tuhan ALLAH akan meniup sangkakala dan
akan berjalan maju dalam angin badai dari selatan.
Sampai pada akhirnya, orang yang
melayani Tuhanlah disebut busur dan anak panah-Nya yang melayang keluar seperti
kilat; yang berkuasa untuk menerangi setiap hati.
Zakharia 9:15-16
(9:15) TUHAN semesta alam akan melindungi mereka, dan mereka akan
menghabisi dan menginjak-injak pengumban-pengumban. Mereka akan minum darah
seperti minum anggur dan menjadi penuh seperti bokor penyiraman, seperti
penjuru-penjuru mezbah.
(9:16) TUHAN, Allah mereka, akan menyelamatkan mereka pada hari itu;
seperti kawanan domba umat-Nya itu, sungguh, mereka seperti permata-permata
mahkota yang berkilap-kilap, demikianlah mereka di tanah TUHAN.
Setelah Tuhan membawa Yusuf dan
keturunannya dari tanah Mesir kembali ke tanah perjanjian, di situlah Yusuf dan
keturunannya dilindungi, dipelihara, dibela oleh Tuhan, dan di situlah mereka
mendapat keamanan dan kenyamanan dari Tuhan.
Kalau kita tergembala dengan baik
dalam satu kandang penggembalaan, kita menjadi umat Tuhan, menjadi kawanan
domba, dipelihara, dilindungi dan dibela oleh Tuhan.
Daud adalah gembala yang baik,
apabila ada singa dan beruang ia akan menghajarnya dan membunuhnya. Yesus adalah
tunas Daud, Dia adalah Gembala yang baik. Daud sendiri mengakui, Tuhan adalah Gembalaku, takkan kekurangan
aku...Mazmur 23:1-2.
Takkan kekurangan aku, artinya:
1. Secara
lahiriah, semuanya dicukupkkan oleh Tuhan.
2. Secara
rohani, dosa disucikan.
Kembalilah kepada Tuhan yang
sudah memelihara, melindungi dan membela kita. Tuhan sudah membela kita, sampai
mempertaruhkan nyawa-Nya di atas kayu salib.
Seorang gembala yang benar ia
datang dari Tuhan, akan habis-habisan membela sidang jemat sebagai kawanan
domba Allah.
Zakharia 9:17
(9:17 ) Sungguh, alangkah baiknya itu dan alangkah indahnya! Teruna
bertumbuh pesat karena gandum, dan anak dara karena anggur.
Sampai pada akhirnya teruna-teruna
bertumbuh besar karena gandum yang turun dari sorga, itulah firman Allah yang
sudah kita nikmati lewat ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok.
Teruna = anak-anak remaja.
Kerohanian yang masih remaja nanti akan bertumbuh.
Dan juga anak dara akan bertumbuh
karena anggur. Itulah kasih Allah lewat pengorbanan-Nya di atas kayu salib akan
memberi pertumbuhan rohani yang sehat. Amin.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment