IBADAH NATAL
HAMBA-HAMBA TUHAN GARIS DEPAN
BINJAI-LANGKAT
SEKITARNYA
28 DESEMBER 2015 DAN
29 DESEMBER 2015 DI PAROPO
SESI YANG
PERTAMA
Tema : “....KARENA DARI PADAMULAH AKAN BANGKIT SEORANG PEMIMPIN, YANG AKAN
MENGGEMBALAKAN UMAT-KU ISRAEL."
Shalom...!
Salam sejahtera, salam dalam kasih
Kristus, dengan kasih sayang dan kasih setia-Nya yang abadi kita dimungkinkan
untuk melangsungkan ibadah natal dan persekutuan pada malam ini semua karena
kemurahan hati Tuhan.
Saya sangat bersyukur dari tempat yang
jauh, dari seberang pulau, tepatnya pulau Jawa, Banten, Serang dan Cilegon,
kami berada di tempat ini berdiri dan melayani Tuhan, melayani sidang jemaat di
tempat ini, semua karena kemurahan Tuhan. Terimakasih buat kepercayaan bapa
gembala Pdt.Tungkir, kepada kami yang masih muda. Wajar saja, orang muda kurang
terkenal, tetapi orangtua harus dikenal, itu lazimnya.
Tadi malam memang kami harus berangkat
dari Binjai tetapi karena satu dan lain hal kami tunda / pending sehingga kami
beristirahat di Laucih, di tempat bapa Pdt.Mangunsong. Saya juga bersyukur
kepada rekan-rekan hamba Tuhan yang selalu mendukung pelayanan bersama-sama,
Pdt.Mangunsong, Pdt.Tondang, juga Pdt. Silaen dan tim dari kandang
penggembalaan kami Serang dan Cilegon. Sebetulnya mereka bekerja, tetapi Tuhan
tolong mereka untuk melayani di tempat ini. Dan kalau saya bisa berdiri di
tempat ini, bukan karena kami lebih hebat tetapi semua ada masa dan waktunya
dan semua akan dipakai oleh Tuhan sesuai dengan karunia-karunia yang diterima
oleh hamba-hamba Tuhan.
Mari kita segera memperhatikan...
Matius 2:1-6
(2:1) Sesudah Yesus dilahirkan di
Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus
dari Timur ke Yerusalem
(2:2) dan bertanya-tanya: "Di
manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat
bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia."
(2:3) Ketika raja Herodes mendengar hal
itu terkejutlah ia beserta seluruh Yerusalem.
(2:4) Maka dikumpulkannya semua imam
kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka,
di mana Mesias akan dilahirkan.
(2:5) Mereka berkata kepadanya: "Di
Betlehem di tanah Yudea, karena demikianlah ada tertulis dalam kitab nabi:
(2:6) Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda,
engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah
Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan
menggembalakan umat-Ku Israel."
Tema pada malam ini: “...Karena dari
padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku
Israel."
Supaya hal ini terwujud maka baiknya
kita memperhatikan kembali ayat 1..
Matius 2:1
(2:1) Sesudah Yesus dilahirkan di
Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes,
datanglah orang-orang majus dari Timur
ke Yerusalem
Yesus dilahirkan di Betlehem pada zaman
Herodes. Lahir berarti natal.
Tentang kelahiran ini ada tiga golongan
yang dapat kita lihat, yaitu:
GOLONGAN PERTAMA: YESUS KRISTUS.
GOLONGAN KEDUA: RAJA HERODES.
GOLONGAN KETIGA: ORANG – ORANG MAJUS DARI TIMUR.
Kita akan melihat GOLONGAN KEDUA yaitu; RAJA HERODES, yang sekaligus akan
dikaitkan dengan GOLONGAN KETIGA yaitu; ORANG-ORANG MAJUS.
Matius 2:2-4
(2:2) dan bertanya-tanya: "Di
manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat
bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia."
(2:3) Ketika raja Herodes mendengar hal
itu terkejutlah ia beserta seluruh Yerusalem.
(2:4) Maka dikumpulkannya semua imam
kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka,
di mana Mesias akan dilahirkan.
Mendengar kelahiran Yesus Kristus
terkejutlah raja Herodes beserta seluruh Yerusalem.
Yerusalem -> ibadah dan pelayanan, yang
berkaitan dengan ibadah dan pelayanan adalah; imam - imam kepala dan tua-tua.
Jadi yang terkejut di sini adalah raja
Herodes, imam-imam kepala dan tua-tua.
Barangkali saja saat berita firman para
nabi itu disampaikan seringkali membuat kita terkejut, sebab firman para nabi /
nubuatan sifatnya mengoreksi dan menyelidiki segala yang terkandung di dalam
hati dan pada saat hati dikoreksi, pada saat itulah kita terkejut persis
seperti raja Herodes, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat.
Terkejut adalah indikasi dari dua hal,
yaitu:
1.
Adanya raja asing yang
telah terlebih dahulu menguasai hati -> harga diri.
Harga diri ada kaitannya
dengan kesombongan, kecongkakan dan kekerasan hati, dan orang yang
seperti ini biasanya akan terkejut pada saat berita firman para nabi itu
disampaikan karena firman para nabi itu adalah firman penyucian.
2.
Masih mempertahankan
cara hidup yang lama.
Kalau anak-anak Tuhan
dan hamba-hamba Tuhan termasuk saya sendiri, masih mempertahankan cara hidup
yang lama, akan terkejut saat dengar firman para nabi, firman penyucian.
Perlu diketahui: Kalau
mempertahankan cara hidup yang lama pasti ia menjalankan ibadah secara
rutinitas = ibadah lahiriah.
Sejenak kita lihat firman para nabi
itu...
1 Korintus 14:1
(14:1) Kejarlah kasih itu dan
usahakanlah dirimu memperoleh karunia-karunia Roh, terutama karunia untuk
bernubuat.
Usahakanlah diri memperoleh karunia-karunia
Roh, tetapi yang terutama usahakan memperoleh karunia untuk bernubuat.
Firman nubuat = firman para nabi =
firman penyucian, yang sifatnya mengoreksi dan menyelidiki segala sesuatu yang
terkandung di dalam hati.
1 Korintus 14:3-4
(14:3) Tetapi siapa yang bernubuat, ia
berkata-kata kepada manusia, ia membangun,
menasihati dan menghibur.
(14:4) Siapa yang berkata-kata dengan
bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri, tetapi siapa yang
bernubuat, ia membangun Jemaat.
Perbedaan antara bahasa roh dan firman
para nabi adalah;
-
Bahasa lidah / bahasa roh tidak berkata-kata kepada manusia tetapi kepada
Allah secara pribadi, berarti membangun dirinya sendiri.
-
Firman nubuatan berkata-kata kepada manusia, berarti;
Pertama: “Membangun
sesamanya.”
Malam ini semoga kita
menerima firman nubuatan, firman para nabi dengan segala ketulusan, supaya
ibadah kita tidak rutinitas dan saat mendengar firman para nabi itu tidak
terkejut atau kaget-kagetan, tidak sungut-sungut, tidak ngomel.
Membangun selalu
diawali dari bawah, dasar, itulah pondasi. Dasar / landasan hidup kita
beribadah dan melayani Tuhan adalah korban Kristus sesuai dengan 1
Korintsu 3:9-11.
Ketika bangunan itu
berdiri di atas korban Kristus dia kokoh dan kuat sesuai dengan Matius
7:24-25, sehingga kalau pun ada ujian
dari atas itulah roh jahat di udara, kita kuat. Hati-hati barang elektronik
itu bisa dipakai oleh Setan untuk menghancurkan pemuda remaja, tetapi saya rasa
bukan pemuda remaja saja, siapa saja yang sudah terikat dengan alat-alat
elektronik.
Kemudian, banjir datang, saat ini, dunia sedang
dilanda dengan banjir yang hebat, itulah roh najis, bukan hanya di kota tetapi
juga sampai ke desa, tetapi kalau dia dibangun oleh firman para nabi dia akan
kuat
Kemudian, angin melanda rumah, itulah ajaran
palsu dari nabi-nabi palsu, dengan kelicikan mereka, tetapi dia tidak mudah
diombang-ambingkan, dia kuat.
Itulah firman para
nabi, maka jemaat yang kami layani di Serang dan Cilegon jemaat sederhana,
tetapi saya terus berupaya untuk menyampaikan firman para nabi, firman
penyucian, firman pengajaran yang rahasianya dibukakan dalam terang Roh El
Kudus.
Kedua: “Menasihati.”
Yesus Kristus adalah
firman yang menjadi manusia, Dia juga adalah penasihat yang ajaib, dari sejak
semula firman Allah menjadikan segala sesuatu, yang tidak ada menjadi ada,
firman Allah sanggup melakukan perkara yang besar. Nasihat firman mendidik
orang dalam kebenaran dan memperbaiki kelakuan. Tidak ada yang mustahil,
sejahat apapun manusia dapat diperbaiki, dididik dalam kebenaran, sekalipun dalam
pemikiran manusia itu mustahil tetapi dalam Tuhan, yang telah menerima
pengajaran mempelai tidak ada yang mustahil, itu sebabnya Dia disebut dengan
penasihat ajaib, serusak–rusak apapun keadaan manusia, dia dapat
diperbaiki.
Saya adalah korban
nikah yang hancur, salah satu orang yang rusak, tetapi nasihat firman sanggup
memperbaiki hidup saya dan tentu kita sekaliannya.
Ketiga: “Menghibur.”
Karena firman para
nabi / nubuatan menjadi jawaban karena firman nubuatan memberi jalan keluar
dari setiap masalah, mengangkat beban kita, itu merupakan penghiburan bagi
kita. Penghiburan manusia terbatas, tetapi penghiburan dari firman para nabi
kekal.
Tidak salah kalau seseorang dikaruniakan
bahasa lidah, tetapi usahakanlah untuk memperolah firman para nabi. Ayo, usahakanlah
untuk memperoleh firman para nabi itu, jangan sia-siakan, mengingat kedatangan
Tuhan sudah tidak lama lagi, waktu yang tersisa tinggal sedikit lagi, singkat,
jangan sampai waktu yang singkat ini digunakan untuk memburu daging seperti
Esau, nanti kesempatan tertutup, walaupun dia mencari, dengan meraung-raung,
tetapi Tuhan menolak. Yang beribadah dan melayani sungguh-sungguh, karena
ibadah dan pelayanan adalah hak kesulungan, Israel anak sulung. Bukti Israel
anak sulung; mereka berada di tanah Kanaan untuk beribadah dan melayani Tuhan.
1 Korintus 14:5-6
(14:5) Aku suka, supaya kamu semua
berkata-kata dengan bahasa roh, tetapi lebih dari pada itu, supaya kamu
bernubuat. Sebab orang yang bernubuat lebih berharga dari pada orang yang
berkata-kata dengan bahasa roh, kecuali kalau orang itu juga menafsirkannya,
sehingga Jemaat dapat dibangun.
(14:6) Jadi, saudara-saudara, jika aku
datang kepadamu dan berkata-kata dengan bahasa roh, apakah gunanya itu bagimu,
jika aku tidak menyampaikan kepadamu penyataan Allah atau pengetahuan atau
nubuat atau pengajaran?
Firman pengajaran yang rahasianya
dibukakan lebih berharga dari karunia yang lain.
Beberapa waktu lalu ada anak hamba Tuhan
dititipkan di tempat kami dan sekarang sudah masuk kerja, dia bersaksi, waktu
masih di gereja lama dia suka berbahasa lidah karena di sebelah kiri dan
kanannya sibuk dengan bahasa lidah: “Kiraba, kiraba, kiraba” dia
malu, akhirnya dia juga berbahasa lidah menurut pengakuannya dia berkata: “shibahana
syekh, shibahana siki.”
Tidak salah berbahasa lidah apabila
Tuhan karuniakan, tetapi jauh lebih baik apabila seseorang memperoleh firman
yang rahasianya dibukakan.
1 Korintus 14:24-25
(14:24) Tetapi kalau semua bernubuat,
lalu masuk orang yang tidak beriman atau orang baru, ia akan diyakinkan oleh
semua dan diselidiki oleh semua;
(14:25) segala rahasia yang terkandung
di dalam hatinya akan menjadi nyata, sehingga ia akan sujud menyembah Allah dan
mengaku: "Sungguh, Allah ada di tengah-tengah kamu."
Kalau firman para nabi, firman nubuatan
mengoreksi dan menyelidiki segala sesuatu yang terkandung dalam hati, sampai
pada akhirnya ia datang menyembah Allah.
Seseorang sangat sukar menyembah Allah
kalau dosa yang banyak itu tidak diselidiki, dosa yang terselubung itu belum
dibongkar. Walaupun seperti selebritis melayani sana sini, kalau dosa belum
dibongkar, pasti malas menyembah Tuhan, dia tidak akan pernah mempersembahkan
hidupnya.
Hidup terdiri dari:
-
Tubuh, jiwa dan roh, tidak
dipersembahkan kepada Tuhan.
-
Hati, pikiran dan perasaan,
tidak dipersembahkan kepada Tuhan.
Tetapi setelah diselidiki, nyatalah
keadaan seseorang dihadapan Tuhan, maka ia datang menyembah Tuhan.
Untuk menyembah Tuhan awalnya memberi
diri diselidiki, disucikan oleh para nabi tetapi kita lihat di sini Herodes
beserta Yerusalem terkejut ketika mendengar firman para nabi.
Yerusalem -> ibadah dan
pelayanan, kaitannya adalah imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, mereka masih
terkejut mendengar firman para nabi.
Saya kira bukan suatu kebetulan kita
datang untuk dikoreksi firman para nabi, seberapapun keberadaan kita. Tadi bapa
gembala berdoa: “Tuhan bukakan rahasia firman”, saya kira ungkapan
itu bukan suatu kebiasaan tetapi suatu kerinduan yang mendalam, maka kita juga
harus ada suatu kerinduan yang mendalam.
Saya tidak akan pernah melepaskan firman
para nabi sampai Tuhan datang, apapun harganya saya akan bayar.
Matius 2:11
(2:11) Maka masuklah mereka ke dalam
rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah
Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan
kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.
Demikian halnya dengan orang-orang
majus, setelah mereka berada di Yerusalem dan menemukan sang Raja
yang dilahirkan itu, mereka sujud menyembah kepada Dia.
Tanda orang yang menyembah,
mempersembahkan tiga hal, yaitu:
-
Emas -> tabiat Ilahi, kehidupan
yang tidak dapat dipengaruhi oleh daging,
Iblis Setan (itulah roh jahat dan
roh najis), dunia (dengan arus dan
pengaruhnya) = murni, persis seperti logam mulia, setelah dia diuji, dipanaskan
tujuh kali maka sanga-sanga terlepas, dia menjadi logam yang mulia.
Logam mulia ditaruh
dimanapun akan tetap menjadi logam mulia, dia tidak akan berubah sekalipun
berada di tempat yang kotor / menjijikkan.
-
Kemenyan -> orang yang
senantiasa membawa hidupnya dan perkaranya di bawah kaki salib Kristus.
Orang yang menyembah
Tuhan tidak akan pernah membawa perkaranya kepada siapapun selain kepada Tuhan,
lewat penyembahannya.
Sedikit kesaksian:
Waktu mengawali
pelayanan di Provinsi Banten terkhusus Serang dan Cilegon, saya memulai
pelayanan betul-betul dari nol, setelah lepas sekolah Alkitab Lempin-El
Makassar tahun 2000, kemudian menjadi pengerja dan setelah satu tahun ada orang
menawarkan untuk membuka pelayanan di Banten, tetapi orang yang menawarkan ini
tidak bertanggung jawab, dia tidak menyuplai seperti yang dijanjikannya.
Singkat cerita
akhirnya saya memulai pelayanan itu dengan jalan kaki, dari satu komplek ke
komplek yang lain sementara komplek itu luas dari blok A, B, C, D dan E.
kemudian pindah dari satu kota ke kota yang lain, dari Serang, ke Cilegon, ke
Merak, saya jalan kaki, saya hanya bisa menangis dan katakan: “Tuhan,
Tuhan, siapa yang mau pedulikan saya Tuhan, dimana nanti siang atau nanti malam
saya makan dan minum.” Saya hanya membawa tas di dalamnya Alkitab,
orang pikir saya saksi Yehova. Jarang sekali saya menemukan orang yang
menawarkan makan kepada saya. Sekali waktu saya ceritakan ini kepada seorang
hamba Tuhan, dia justru mengatakan: “Berlutut! Kamu kurang iman, kurang
penyerahan”,ternyata membawa perkara kepada manusia kita justru dikecilkan.
Dan betul-betul ketika masuk dalam pengalaman kematian itu bau, dihindari
orang, tidak ada yang suka, itu pengalaman saya, tetapi kalau kita satu dalam
kematian yang benar pasti kita satu dalam kebangkitan yang benar juga, sebab
ada kebangkitan palsu, terlihat hebat padahal tidak masuk dalam pengalaman
kematian yang benar, daging masih bersuara. Tetapi kalau kita masuk dalam
pengalaman kematian, biar kita diam tak bicara, pasti didatangi orang, itu saya
sudah rasakan sekarang ini. Belajar membawa hidup di bawah kaki Tuhan jangan
dibawa kepada siapapun, justru nanti dikecilkan.
-
Minyak mur -> kehidupan yang diurapi
Roh Kudus.
Ada tujuh tabiat Roh
Kudus sesuai dengan Injil Yohanes 14 dan 16 yaitu;
(1) Memimpin, (2) Menghibur, (3) Menolong, (4) Mengingatkan, (5) Menyertai, (6)
Mengajar, (7) Menginsafkan.
Maka kalau kita
perhatikan juga di dalam Wahyu 5:6 di situ disebutkan bahwa
Anak Domba Allah itu bermata tujuh itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke
seluruh bumi, artinya; kehidupan yang diurapi Roh Kudus menjadi terang, menjadi
kesaksian, sama seperti kaki dian emas dengan tujuh pelita yang bernyala-nyala.
Inilah tanda orang
yang menyembah.
Dampak positif menerima firman nubuatan.
1 Petrus 1:19
(1:19) Dengan demikian kami makin
diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi.
Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita
yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur
terbit bersinar di dalam hatimu.
Firman para nabi, firman nubuatan sanggup meneguhkan hati kita = kuat dan teguh hati
= tidak menyimpang ke kiri dan ke kanan, berada dalam pendirian yang benar,
tidak mudah diombang-ambingkan oleh situasi, kondisi, sekalipun dalam keadaan
terjepit.
Maka di sini pun ada himbauan supaya
kita memperhatikan firman nubuatan itu, dan jikalau kita memperhatikan itu sama
seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap, supaya nanti
seluruh anggota tubuh diterangi baik luar dan dalam, sehingga membawa kita
kepada dua hal.
-
“Sampai fajar menyingsing.”
Ketika fajar
menyingsing berarti kegelapan malam terlewati, tidak lagi berada dalam
kegelapan dosa.
-
“Sampai bintang timur terbit bersinar di dalam hati
kita masing-masing.”
Fungsi dari bintang
Timur: Memberi petunjuk / menuntun orang dalam kebenaran.
Matius 2:2
(2:2) dan
bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan
itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah
Dia."
Bintang timur menuntun
orang-orang majus kepada kebenaran dan di dalam kebenaran itu ada penyembahan.
Itulah sedikit mengenai firman para
nabi, ketika disampaikan Herodes beserta Yerusalem terkejut. Yerusalem itulah
ibadah dan pelayanan kaitannya dengan imam-imam kepala dan ahli-ahli
Taurat. Kalau ada sungut-sungut, ngomel itu adalah tanda bahwa seseorang
masih terkejut mendengar firman para nabi.
Pertanyaannya: MENGAPA RAJA
HERODES BESERTA SELURUH YERUSALEM TERKEJUT?
mari kita lihat dari sisi Herodes...
YANG PERTAMA: “Herodes adalah seorang
pembunuh.”
Lukas 13:31-32
(13:31) Pada waktu itu datanglah
beberapa orang Farisi dan berkata kepada Yesus:
"Pergilah, tinggalkanlah tempat
ini, karena Herodes hendak membunuh Engkau."
(13:32) Jawab Yesus kepada mereka:
"Pergilah dan katakanlah kepada si serigala itu: Aku mengusir setan dan
menyembuhkan orang, pada hari ini dan besok, dan pada hari yang ketiga Aku akan
selesai.
Kalimat: “Herodes hendak membunuh
Engkau." Menunjukkan bahwa Herodes adalah seorang pembunuh.
1 Yohanes 3:15
(3:15) Setiap orang yang membenci
saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada
seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya.
Membenci sesama setara dengan dosa
membunuh.
Dulu kita seringkali mengecilkan seorang
pembunuh, tidak tahu diri padahal kita juga seorang pembunuh.
Jangan suka mengecilkan atau menghakimi
seorang pembunuh, karena ternyata kita juga seorang pembunuh, jangan sinis
kepada seorang pembunuh.
Yohanes 8:44
(8:44) Iblislah yang menjadi bapamu dan
kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia
sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada
kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab
ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.
Tabiat yang paling mendasar dari Setan
adalah "pembunuh manusia dari sejak
semula.”
Berarti raja Herodes telah dirasuki oleh
Setan. Orang yang dirasuki Setan, saat dengar firman para nabi pasti terkejut
tidak bisa tidak, buktinya suka ngomel, bersungut-sungut.
Ciri-ciri orang yang suka membenci
sesama.
-
“Tidak hidup di dalam kebenaran.”
kebenaran yang sejati
terletak pada salib Kristus, di luar salib tidak ada lagi kebenaran, yang ada
hukum Taurat atau kebenaran diri sendiri.
-
“Pendusta.”
Kalau seseorang
berdusta akan menjadi anak Setan, sebab Setan adalah bapa pendusta.
Tidak ada bohong /
dusta demi kebaikan, tidak ada dusta kecil dan dusta besar, seringkali kita
menutup-nutupi alasannya demi kebaikan, itu tidak ada, kalau YA di atas YA, TIDAK di atas TIDAK, lebih dari itu berasal dari si
jahat.
Hamba Tuhan tidak
boleh dusta baik dalam sepersepuluh, perkataan dan perbuatan, tetapi saya tidak
mengatakan saya adalah orang yang sempurna. Orang kalau tidak terbiasa
berdusta, saat dia berdusta pasti ketahuan.
Roh Kudus tidak pernah
mengajarkan kita dusta, Dia Guru Agung ajarannya selalu benar.
Matius 2:16
(2:16) Ketika Herodes tahu, bahwa ia
telah diperdayakan oleh orang-orang majus itu, ia sangat marah. Lalu ia
menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang
berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat diketahuinya dari
orang-orang majus itu.
Sampai akhirnya Herodes membunuh
anak-anak di Betlehem berumur dua tahun ke bawah.
Berarti yang menjadi korban dari raja
Herodes adalah kerohanian yang masih kanak-kanak, maka memang sidang jemaat
harus didewasakan oleh firman para nabi, supaya jangan menjadi korbannya raja
Herodes.
YANG KEDUA: “Herodes disebut
juga si serigala.”
Yohanes 10:12
(10:12) sedangkan seorang upahan yang
bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat
serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu
menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu.
Pekerjaan dari serigala adalah:
-
Menerkam, berarti; menyakiti.
-
Mencerai-beraikan kawanan domba, berarti; kawanan
domba menjadi liar, jauh dari kasih Allah, jauh dari ibadah dan pelayanan.
Serigala adalah gambaran dari roh jahat,
memang pekerjaan roh jahat hanya bisa menyakiti dan mencerai-beraikan sehingga
kawanan domba jauh dari ibadah, pelayanan dan kasih Allah. Maka keluhan
Yesus: “Burung mempunyai sarang, serigala mempunyai liang, tetapi Anak
manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala” ... Matius
8: 20
Mari kita lihat pada saat
domba-domba liar.
Ayub 39:8-11
(39:8) Siapakah yang mengumbar keledai
liar, atau siapakah yang membuka tali tambatan keledai jalang?
(39:9) Kepadanya telah Kuberikan tanah
dataran sebagai tempat kediamannya dan padang masin sebagai tempat tinggalnya.
(39:10) Ia menertawakan keramaian
kota, tidak mendengarkan teriak si penggiring;
(39:11) ia menjelajah gunung-gunung
padang rumputnya, dan mencari apa saja yang hijau.
Ketika domba-domba liar (dicerai-beraikan
oleh si serigala):
-
“Menertawakan keramaian kota”, artinya; mengecilkan ibadah dan
pelayanan.
Kota Raja Besar itulah
Yerusalem, pusat kerajaan damai, tempat ibadah dan pelayanan.
Perhatikan orang
diluaran sana, kalau tidak tergembala pasti akan mengecilkan ibadah dan
pelayanan.
Siapa yang masih
mengecilkan ibadah dan pelayanan segera terima firman para nabi, oleh sebab itu
kalau dikoreksi jangan suka bersungut-sungut.
-
“Tidak mendengar teriak si penggiring” = tidak
dengar-dengaran kepada suara gembala.
Kita patut bersyukur
kepada Tuhan, kenapa? Karena sejauh ini kita telah digembalakan oleh firman Pengajaran
Mempelai, biarlah kita terus mengikuti kemana saja kita dibawa, kemana saja
kita digembalakan, tetapi yang pasti firman pengajaran mempelai membawa kita
masuk dalam penggembalaan yang besar, masuk dalam pesta nikah Anak Domba dan
menjadi mempelai wanita Tuhan.
Tetapi di sini dia
tidak mendengar suara si penggiring, lebih suka mendengar suara asing, seperti
Hawa, sehingga dia diperdaya dengan suara
daging, menuruti kata hati dan mendengar suara Setan.
-
“Menjelajah gunung-gunung padang rumputnya, dan mencari apa saja yang
hijau”, artinya: Beribadah di sembarang tempat, hari ini ibadah di
sini, minggu depan tempat yang lain, minggu depannya lagi di tempat yang lain,
terus silih berganti.
Dia menjelajah
gunung-gunung padang rumputnya, alasannya; mencari
apa saja yang hijau. Mendengar firman tetapi pergi ke sana sini sampai
tidak tergembala itu tidak benar.
Praktek serigala mencerai-beraikan kawanan
domba.
Matius 7:15
(7:15) "Waspadalah terhadap
nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi
sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.
Nabi-nabi palsu disebut juga dengan
serigala yang buas, mereka menyamar seperti domba.
Berarti nabi-nabi palsu disebut dengan
serigala berbulu domba, waspada!
Matius 7:20
(7:20) Jadi dari buahnyalah kamu akan
mengenal mereka.
Kalu mau mengenal nabi-nabi palsu,
binatang buas (disebut juga serigala), lihat dari buah pelayanan mereka.
Apa buahnya........?
Matius 7:21-22
(7:21). Bukan setiap orang yang berseru
kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang
melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
(7:22) Pada hari terakhir banyak orang
akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan
mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
Ini buah pelayanan dari nabi-nabi palsu,
yaitu:
-
Bernubuat.
-
Mengusir setan.
-
Mengadakan tanda-tanda heran / mujizat-mujizat, yang sakit jadi sembuh.
Saudaraku, semua hal itu dilakukan demi
nama Tuhan.
Perlu diketahui; mujizat boleh terjadi,
banyak hamba Tuhan saat ini menggombar-gambirkan mujizat masih ada, betul,
tetapi kalau buah pelayanan itu tidak memuncak sampai kepada salib, itu tidak
benar, dalam injil Yohanes pasal 6, Yesus mengadakan mujizat
kesembuhan, lalu banyak orang mengikuti Yesus, tetapi Yesus segera menyingkir,
karena Tuhan Yesus tahu mereka mengikuti Dia hanya karena kesembuhan.
Kemudian pada kesempatan yang lain Yesus
memberi makan 5000 orang dengan lima roti dan dua ikan, lalu melihat mujizat
itu mereka datang berbondong – bondong dan berkata; “Engkau nabi” lalu
Tuhan tahu mereka datang untuk menempatkan Dia menjadi Raja, tetapi Yesus
kembali menyingkir untuk yang kedua kali.
Yesus tidak tertarik terhadap
orang-orang yang pengikutannya kepada Tuhan hanya karena mujizat, Yesus tidak
akan pernah tampil sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga bagi mereka.
Sedikit kesaksian:
Di awal pelayanan saya, banyak yang sakit
sembuh, yang kanker sembuh, yang kista
sembuh, tertutup kandungan sembuh , yang
matanya kemasukan pasir sembuh. Ada orang dirasuki Setan, tinggal doa; dalam
nama Tuhan Yesus pergi kau Setan, dia pergi, tetapi apakah itu menjadi suatu
ukuran saya hidup suci dihadapan Tuhan, ukuran saya orang benar? Tidak, ingat
itu.
Mujizat boleh, terakhir mujizat dalam
kandang penggembalaan yang saya layani, usia hampir 67, sembuh dari usus buntu,
kemudian dicek lagi, batu dengan diametar ± 1 CM di empedunya, kista di ginjal,
semuanya sembuh.
Yang Tuhan mau..
Matius 7:21
(7:21) Bukan setiap orang yang berseru
kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang
melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
Yang Tuhan mau supaya melakukan
kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
Matius 26:42
(26:42) Lalu Ia pergi untuk kedua
kalinya dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin
lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!"
Yesus harus meminum cawan Allah sehingga
dengan demikian jadilah kehendak Allah Bapa.
Meminum cawan Allah artinya: Yesus harus
menanggung penderitaan di atas kayu salib.
Dalam ayat lain dikatakan: Seluruh
kepenuhan Allah terdapat di dalam Dia. Dalam Korintus juga berkata: Di dalam
Dia hanya ada YA atas
seluruh janji Allah dan di sini juga Ia berkata: “Ya Bapa-Ku” artinya;
sebagai Anak Dia taat, setia, dengar-dengaran dan menaklukkan diri-Nya kepada
Allah bapa.
Jadi buah pelayanan hanya sebatas
kesembuhan, mujizat, mengusir setan, itu bukanlah puncak pelayanan seorang
hamba Tuhan, puncak pelayanan hamba Tuhan adalah: Salib Kristus, untuk
melakukan kehendak Allah Bapa, biarlah kita semua meminum cawan Allah, jangan
puas hanya sebatas mujizat / tanda-tanda heran.
Kembali kita memperhatikan...
Matius 7:22-23
(7:22) Pada hari terakhir banyak orang
akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan
mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
(7:23) Pada waktu itulah Aku akan
berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu!
Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Tuhan tidak pernah mengenal serigala karena
ibadahnya hanyalah mengusir Setan, bernubuat dan mengadakan banyak mujizat.
Kalau Tuhan tidak mengenal, maka pintu
hati Tuhan tertutup kepada dia, buktinya; ketika lima gadis bijaksana masuk
lalu pintu ditutup, lima gadis bodoh datang, Tuhan berkata: “Aku tidak
mengenal” artinya; pintu hati Tuhan tertutup.
Sudah paling bersyukurlah kita ini telah
digembalakan oleh firman pengajaran mempelai membawa kia masuk dalam pesta
nikah Anak Domba, itulah kerinduan kita. Apa artinya kita berkorban, berjerih
lelah dalam ibadah dan pelayanan tetapi yang diikuti buah dari nabi-nabi palsu,
si serigala?
Jalan keluarnya dengan cara
memperhatikan GOLONGAN PERTAMA,
itulah YESUS KRISTUS, Raja
orang Yahudi.
Matius 2:1-2
(2:1) Sesudah Yesus dilahirkan di
Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus
dari Timur ke Yerusalem
(2:2) dan bertanya-tanya: "Di
manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat
bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia."
Yesus yang dilahirkan di Betlehem adalah
Raja orang Yahudi.
Dahulu telah ada raja yang menguasai
hati itulah raja Herodes, dengan ibadah yang dijalankan secara lahiriah itulah
imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, maka Yesus juga harus lahir, Yesus yang
adalah Raja orang Yahudi, jadi tandingan raja Herodes adalah Yesus Kristus,
Raja orang Yahudi. Tandingannya raja harus raja, jangan raja tandingannya pion.
Matius 2:6
(2:6) Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda,
engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah
Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan
menggembalakan umat-Ku Israel."
Bangkit seorang yang akan memerintah,
Dia Raja orang Yahudi dan pemimpin untuk menggembalakan umat-Nya Israel.
Matius 2:6 ini adalah
pernyataan yang diberikan oleh ahli Taurat dan imam kepala atas pertanyaan raja
herodes.
Mari kita lihat...
Matius 2:4-5
(2:4) Maka dikumpulkannya semua imam
kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka,
di mana Mesias akan dilahirkan.
(2:5) Mereka berkata kepadanya: "Di
Betlehem di tanah Yudea, karena demikianlah ada tertulis dalam kitab nabi:
Mereka berkata kepadanya: "Di
Betlehem di tanah Yudea, karena demikianlah ada tertulis dalam kitab nabi.
Mari kita lihat nabi Mikha...
Mikha 5:1-3
(5:1) Tetapi engkau, hai Betlehem
Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit
bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak
purbakala, sejak dahulu kala.
(5:2) Sebab itu ia akan membiarkan
mereka sampai waktu perempuan yang akan melahirkan telah melahirkan; lalu
selebihnya dari saudara-saudaranya akan kembali kepada orang Israel.
(5:3) Maka ia akan bertindak dan akan
menggembalakan mereka dalam kekuatan TUHAN, dalam kemegahan nama TUHAN
Allahnya; mereka akan tinggal tetap, sebab sekarang ia menjadi besar sampai ke
ujung bumi,
“...Ia akan bertindak dan akan
menggembalakan mereka dalam kekuatan Tuhan.”
Yesus Raja, Dia memerintah Israel, Dia
menggembalakan Israel dengan kekuatan Tuhan, bukan dengan kekuatan manusia.
Seseorang tidak akan bisa tergembala
dengan kekuatan manusia, sehebat apapun seorang motivator yang kita tonton di
televisi dan sehebat apapun motivator untuk mempengaruhi jiwa seseorang, dia
tidak akan pernah tergembala dengan baik dan tidak akan pernah menjalankan
hidup yang sempurna.
Kita perhatikan kekuatan Tuhan...
Yohanes 10:11
(10:11) Akulah gembala yang baik.
Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;
“Gembala yang baik memberikan nyawanya
kepada domba-dombanya”, berarti Yesus menggembalakan Israel dengan kekuatan Tuhan, kekuatan
Tuhan yang dimaksud di sini adalah salib Kristus, sebab Yesus menyerahkan
nyawa-Nya di atas kayu salib.
Tidak boleh menggembalakan sidang jemaat
dengan kekuatan manusia, kekuatan daging, pengertian sendiri, pemahaman
manusiawi atau dengan membaca buku-buku, tetapi lupa salib, atau juga
menyampaikan firman yang ditambahkan, cerita-cerita isapan jempol,
takhayul-takhayul, filsafat-filsafat kosong, ini tidak akan bertahan lama. Atau
dengan firman yang dikurangkan, yaitu; pemberitaan tentang salib diganti dengan
dua hal:
-
Teori kemakmuran, artinya orang
Kristen tidak boleh miskin, harus kaya. Biasanya hamba Tuhan seperti ini
meninabobokan sidang jemaat, terlebih orang kaya, tidak boleh disentil dosanya,
nanti terkejut, takut, mundur, sehingga yang menjadi majikan di dalam gereja adalah
orang kaya.
-
Tanda-tanda heran /
mujizat.
Tuhan menggembalakan
sidang jemaat dengan kekuatan Tuhan, kalau tidak, penggembalaan bubar. Kalau
bukan karena salib saya tidak akan bisa bertahan di Banten. Sidang jemaat juga
bertahan, tergembala karena salib, itulah kekuatan Allah.
1 Korintus 1:18
(1:18) Sebab pemberitaan tentang salib
memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang
diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.
Pemberitaan firman tentang salib Kristus
adalah kekuatan Allah.
Kalau kekuatan Allah saja terletak pada
salib, seharusnya lebih lagi hamba-hamba Tuhan dalam melayani Tuhan.
1 Korintus 1:22
(1:22) Orang-orang Yahudi menghendaki
tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat,
Perhatikan:
-
“Orang-orang Yahudi menghendaki tanda.”
Mereka menghendaki
tanda-tanda heran dan mujizat, bukan nubuat firman pengajaran yang rahasianya
dibukakan. Suka mendengar perkataan hamba Tuhan: “Engkau kepala bukan ekor, engkau
naik bukan turun”, suka dengar yang seperti itu, tetapi menolak penyucian
firman.
-
“Orang-orang Yunani mencari hikmat”, mengerti cara
melayani, mengerti firman tetapi tidak menjadi pelaku.
Bandingkan pendirian rasul Paulus...
1 Korintus 1:23
(1:23) tetapi kami memberitakan Kristus
yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk
orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan,
Rasul Paulus memberitakan Kristus yang
disalibkan dan pendiriannya kuat tidak berubah-ubah, sekalipun salib Kristus
menjadi batu sandungan bagi orang-orang Yahudi dan suatu kebodohan bagi
orang-orang Yunani (kafir).
-
Orang-orang Yahudi tersandung terhadap salib Kristus, karena ibadah mereka
hanya sebatas tanda-tanda heran / mujizat-mujizat semata.
-
Orang Yunani menganggap bahwa salib adalah kebodohan, karena ibadah mereka
hanya sebatas pengetahuan (hikmat) bukan sebagai pelaku firman.
1 Korintus 1:24
(1:24) tetapi untuk mereka yang
dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah
kekuatan Allah dan hikmat Allah.
Bagi mereka yang dipanggil, Kristus adalah
kekuatan Allah, salib Kristus adalah hikmat Allah.
Kalau tidak ada salib kita bodoh, tidak
tahu mana yang baik mana yang benar. Dengan adanya salib kita tahu mana yang
benar, yang berkenan dan sempurna bagi Allah, sesuai dengan tulisan rasul
Paulus kepada jemaat di Roma jangan menjadi sama dengan dunia, supaya mengerti
kehendak Allah.... Roma 12:2.
Tidak ada yang bisa menentang salib
Kristus yang adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah, maka itu juga harus
menjadi pendirian kita baik dalam nikah, ibadah dan pelayanan dan dalam segala
perkara.
1 Korintus 1:25
(1:25) Sebab yang bodoh dari Allah lebih
besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari
pada manusia.
Oleh karena salib kita kuat, kita dapat
membedakan mana yang baik, mana yang tidak baik.
Bagi orang dunia ibadah dan pelayanan
yang bentuknya salib adalah bodoh. Dari Serang pulang – pergi empat orang
dibutuhkan biaya yang cukup besar, belum lagi waktu, tenaga, pikiran terkuras.
Justru karena salib saya memiliki hikmat, mengerti mana yang baik dan berkenan
dihadapan Tuhan, walaupun raga ini habis dan lelah. Tidak bisa dibantahkan
pengalaman salib.
Dampak positif digembalakan dengan
kekuatan Allah.
Yohanes 10:10
(10:10) Pencuri datang hanya untuk
mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai
hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.
Pertama: “SUPAYA ADA HIDUP.”
Seperti Lazarus sudah mati tetapi dia
hidup.
Matius 16:24
(16:24) Lalu Yesus berkata kepada
murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal
dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
Syarat mengikuti dan melayani Tuhan:
-
Sangkal diri berarti tidak mengakui keberadaan
diri sendiri, persamannya tidak suka bermegah, tidak merasa diri bisa dan
mampu, tidak merasa diri lebih dari yang lain, pendeknya, tidak mengakui segala
yang ada di dalam diri sendiri.
Rasul Paulus tidak
bermegah, sekalipun ia diangkat ketingkat yang ketiga dari sorga, dan pada saat
itu juga ia mendapat penyataan-penyataan yang hebat, dan penglihatan-penglihatan
yang hebat. Dalam suatu kesempatan, rasul Paulus berkata kepada jemaat di
Korintus: “Untuk orang itu aku bermegah, tetapi untuk diriku aku tidak
bermegah” = menyangkal diri.
-
Pikul salibnya = memikul tanggung jawab yang
Tuhan percayakan.
Saya sebagai gembala
sidang bertanggungjawab terhadap kawanan domba dalam kandang penggembalaan.
Keselamatan jiwa dari kandang penggembalaan ada di atas pundak seorang gembala,
sebab itu saya harus tetap berpegang pada firman pengajaran mempelai dalam
terangnya Tabernakel, digembalakan olehnya dan tekun dalam tiga macam ibadah
pokok, itu tanggung jawab saya sebagai gembala.
Sebagai imam-imam;
pemimpin pujian, singer, kolektan, pemain musik, penerima tamu, pikul tanggung
jawab itu, jangan dilepaskan, salib tidak boleh dilepaskan, harus dipikul
dengan benar, jangan pura-pura, jangan untuk menonjolkan diri. Sebagai anak
hormat kepada orangtua, sebagai suami mengasihi isteri dan anak, sebagai anak
dihadapan Tuhan, pikul saja, apapun tugas kita di sekuler, dalam dunia ini,
pikul saja.
Matius 16:25
(16:25) Karena barangsiapa mau
menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa
kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.
Barangsiapa tidak sangkal diri dan pikul
salib akan binasa.
Tetapi sebaliknya sangkal diri dan pikul
salib, maka dia hidup, itulah dampak positif digembalakan dengan kekuatan
Tuhan/salib Kristus.
Matius 16:26
(16:26) Apa gunanya seorang memperoleh
seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya
sebagai ganti nyawanya?
Sekalipun seseorang memperoleh seisi
dunia, tidak ada artinya kalau dia mati, tidak sangkal diri dan pikul salib.
Untuk yang kesekian kali bahkan ratusan
kali saya sampaikan, andaikata dunia ini dikasih kepada saya, tetapi syaratnya
lepaskan ibadah dan pelayananmu, dengan tegas saya katakan; tidak, ikut Tuhan
sudah harga mati dengan segala syaratnya.
Sebab itu, ujian pertama mengenai roti,
ujian kedua dibubungan Bait Allah, dan ujian yang ketiga setelah Yesus berpuasa
yaitu Iblis Setan membawa Yesus ke tempat yang tinggi lalu Setan menunjukkan
seluruh kerajaan dunia dan kemegahannya dan mengatakan; ini akan diberikan
kepada-Mu menjadi milik-Mu, tetapi syaratnya sembah Iblis, Yesus berkata; ada
tertulis: “Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu.”
Kalau kita menyembah harta, isteri, suami,
anak, kedudukan, jabatan, kekayaan, dan pekerjaan tidak ada hidup karena semuanya
itu adalah allah yang mati, kita hidup karena darah Anak Domba, Dia menebus
kita di atas kayu salib.
Kedua: “SUPAYA
MEMPUNYAINYA DALAM SEGALA KELIMPAHAN.”
Kita lihat pengalaman seorang raja besar
ketika dia digembalakan oleh Gembala Agung dengan kekuatan Tuhan.
Mazmur 23:1
(23:1) Mazmur Daud. TUHAN adalah
gembalaku, takkan kekurangan aku.
Pengalaman Daud ketika digembalakan oleh
Gembala Agung.
Raja Daud, tidak kekurangan /
berkelimpahan dalam segala sesuatunya, yaitu;
-
Secara jasmani: Sandang pangan dicukupkan, makan,
minum dan pakaian, dicukupkan.
-
Secara rohani: Tidak terlihat lagi segala kelemahan
dan cacat cela, dosa kejahatan tidak terlihat lagi, tidak terlihat lagi
kesombongan, kejahatan dan kefasikan.
Mazmur 23:2-3
(23:2) Ia membaringkan aku di padang
yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;
(23:3) Ia menyegarkan jiwaku. Ia
menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.
-
“Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau” =
digembalakan oleh firman.
Kalau dikaitkan dengan
pola Tabernakel terkena kepada ibadah Pendalaman Alkitab disertai perjamuan
suci.
-
“Ia membimbing aku ke air yang tenang” = digembalakan oleh Roh
Kudus.
Kalau dikaitkan dengan
pola Tabernakel terkena kepada ibadah raya Minggu
-
“Ia menyegarkan jiwaku” = bertemu dengan Allah dalam kasih-Nya lewat
ibadah doa penyembahan. Dan oleh kasih-Nya jiwa disegarkan.
Mazmur 23:4
(23:4) Sekalipun aku berjalan dalam
lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan
tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
Dalam segala sesuatu tidak takut bahaya,
karena gada besi dan tongkat menjadi penghiburan.
Firman pengajaran mempelai mengajarkan
saya dan saudara dalam segala sesuatu dan itu merupakan penghiburan.
Tongkat -> kuasa Roh Kudus.
Kalau daging mulai bersuara, Roh Kudus kuasai dan pimpin dalam seluruh
kebenaran itulah penghiburan.
Mazmur 23:5
(23:5) Engkau menyediakan hidangan
bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku
penuh melimpah.
-
“Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan
lawanku.”
Kalau dikaitkan dengan
pola Tabernakel terkena kepada meja roti sajian. Kebenaran itu kita sajikan
dihadapan musuh (lawan). Kalau kita menyatakan kebenaran kepada orang yang
menyakiti = menaruh barah di atas kepala, karena kita limpah dengan kebenaran,
sehingga dapat menyajikan kebenaran, kalau tidak limpah tidak mungkin kita bisa
menyediakan hidangan bagi musuh.
-
“Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku
penuh melimpah.”
Istilah melimpah
adalah satu wadah diisi penuh itu belum limpah, tetapi apabila wadah itu penuh
lalu diisi lagi sampai luber, itulah melimpah, dengan demikian orang lain turut
merasakan.
Mazmur 23:6
(23:6) Kebajikan dan kemurahan
belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN
sepanjang masa.
-
Kebajikan mengikuti seumur
hidup, berarti; limpah dalam segala perbuatan baik.
Tadi kami ke sini
dibawa oleh pa Panjaitan (rela menjadi supir), itu bagian dalam
kebajikan. Kalau
limpah tidak kekurangan akan mengikuti seluruh hidup.
-
Kemurahan mengikuti seumur
hidup, berarti; murah hati, tidak susah.
Tandanya: Diam dalam rumah Tuhan
seperti Yakub, berarti; puncaknya menjadi gunung Sion.
Yang membangun Tabernakel adalah Musa,
kenapa tidak dibilang Sion itu adalah rumah Allah Musa? Tetapi dalam Yesaya
Sion itu disebut rumah Allah Yakub, kenapa? Karena dia tinggal diam dan tenang
di dalam kemah... Kejadian 25.
Kalau disebut Musa, nanti hanya Musa
saja yang menjadi gunung Sion, untung saja rumah Allah Yakub yang menjadi
gunung Sion, supaya kita juga yang menjadi keturunan Yakub (yang berganti nama
menjadi Israel) menjadi pengantin perempuan, Mempelai Anak Domba.
Inilah kelimpahan, memuncak sampai kepada
gunung Sion, semakin terang semakin jelas seperti rembang tengah hari.
Rembang tengah hari persis jam 12 siang,
tidak ada lagi bayang-bayang dosa, seperti perempuan Samaria Tuhan sucikan segala
sesuatu = kelimpahan. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS
KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman;
Gembala sidang; Pdt.
Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment