IBADAH DOA
PENYEMBAHAN, 18 APRIL 2018
KITAB KOLOSE
(Seri:
125)
Subtema: “
PERCAYA ADALAH PINTU GERBANG KERAJAAN
SORGA”.
Shalom saudaraku.
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita semua, salam
di dalam kasih-Nya Tuhan kita Yesus Kristus, oleh karena kemurahan hati Tuhan
kita dimungkinkan melangsungkan Ibadah Doa Penyembahan.
Dan sebelum kita tersungkur di bawah kaki salib Tuhan
sujud menyembah Allah yang hidup, segera saja kita memperhatikan firman
penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan dari surat yang dikirim Rasul Paulus
kepada jemaat di Kolose 2.
Tidak lupa juga saya menyapa umat Tuhan, anak Tuhan,
hamba Tuhan di dalam dan di luar negeri yang senantiasa mengikuti live
streaming dimanapun anda berada, kiranya Tuhan memberkati kita sekaliannya.
Kolose 2:6
(2:6) Kamu telah
menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di
dalam Dia.
Kalimat yang harus kita perhatikan dari kitab Kolose 2:6; “Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita.”
Yohanes 1:12
(1:12) Tetapi semua
orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu
mereka yang percaya dalam nama-Nya;
Menerima
Yesus berarti percaya di dalam
nama-Nya.
Kalau dikaitkan dengan pola Tabernakel percaya itu terkena pada PINTU GERBANG.
Keluaran 27:16, 18
(27:16) tetapi untuk
pintu gerbang pelataran itu tirai dua puluh hasta dari kain ungu tua dan kain
ungu muda, kain kirmizi dan dari lenan halus yang dipintal benangnya -- tenunan
yang berwarna-warna -- dengan empat tiangnya dan empat alas tiang itu.
(27:18) Panjang
pelataran itu harus seratus hasta, lebarnya lima puluh hasta dan tingginya lima
hasta, dari lenan halus yang dipintal benangnya, dan alas-alasnya harus dari
tembaga.
Pintu gerbang Tabernakel terdiri dari tirai sepanjang dua puluh hasta dan tingginya lima hasta, semuanya dari
kain yang berwarna ungu, biru langit,
kirmizi dan lenan halus.
Perhatikan dulu, panjang kain itu sepanjang dua puluh
hasta ditopang dengan empat tiang, sedangkan sisi kiri dan sisi
kanan lima
belas hasta karena lebarnya lima puluh
hasta, kemudian tingginya lima hasta, yang berwarna ungu, biru langit,
kirmizi dan lenan halus -> pribadi Yesus yang dilukiskan oleh empat Injil, yaitu;
a.
Kain
ungu -> keagungan dan kewibawaan Yesus
sebagai Raja, dilukiskan oleh Injil MATIUS.
Maka kalau kita perhatikan Injil Matius diawali dengan
silsilah Yesus Kristus, Anak Daud, Anak Abraham.
b.
Kain
biru langit -> kuasa kebangkitan Yesus sebagai hamba, yang dilukiskan oleh Injil MARKUS.
Itu sebabnya Injil Markus diawali dengan
pelayanan Yohanes Pembaptis.
c.
Kain
kirmizi (warna merah) -> sengsara Yesus
sebagai manusia, dilukiskan oleh Injil LUKAS.
Itu sebabnya kalau kita perhatikan Injil Lukas di dalamnya
diceritakan banyak peristiwa tentang sengsara manusia.
d.
Lenan
halus (warna putih) -> keadilan dan kebenaran Yesus
sebagai Anak Allah, dan itu
dilukiskan oleh Injil
YOHANES.
Kesimpulannya;
empat Injil
menceritakan pribadi Yesus Kristus yang disalibkan sebagai PINTU GERBANG
berarti jalan masuk ke dalam kerajaan
sorga.
Empat warna yaitu: kain berwarna warni
sepanjang dua puluh hasta itu di
gantung/ dikaitkan pada empat tiang yang ada pada pintu gerbang.
Yohanes
14:1-4
(14:1) "Janganlah
gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.
(14:2) Di rumah Bapa-Ku
banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu.
Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.
(14:3) Dan apabila Aku
telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang
kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada,
kamu pun berada.
(14:4) Dan ke mana Aku
pergi, kamu tahu jalan ke situ."
Dari
ayat ini kita melihat, Yesus sedang menyediakan tempat bagi murid-murid di
dalam kerajaan sorga.
Itu
sebabnya Yesus berkata kepada murid-murid; “Dan
ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ."
Yohanes
14:5
(14:5) Kata Tomas
kepada-Nya: "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana
kami tahu jalan ke situ?"
Namun
kata Tomas kepada Yesus; "Tuhan,
kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke
situ?" Iman Tomas ini melihat
dulu baru percaya.
Yohanes
14:6
(14:6) Kata Yesus
kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun
yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Kata
Yesus kepada Tomas; "Akulah jalan
dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau
tidak melalui Aku.”
Jadi
jelas sekali bahwa Yesus adalah pintu gerbang untuk menuju ke dalam kerajaan
sorga, tidak ada jalan yang lain selain pintu gerbang, selain percaya kepada
Yesus Kristus.
Sampai
hari ini Dia tidak berhenti bekerja, Dia sekarang ada di dalam kerajaan sorga,
Dia sedang menyediakan tempat bagi kita.
Tetapi
untuk masuk ke dalam kerajaan sorga harus melalui pintu gerbang, percaya bahwa
Yesus adalah jalan kebenaran dan hidup.
Sampai
hari ini Tuhan
tidak berhenti bekerja, Dia tidak tertidur, Dia tidak terlelap, Dia sidang
membangun rumah, menyediakan tempat bagi kita sekaliannya, itu sebabnya Yesus
berkata kepada murid-murid; “kemana Aku
pegi, kamu tau jalan kesitu.”
Pendeknya;
-
Berada di luar pintu gerbang, Allah tidak memerintah = terhilang.
-
Berada di dalam pintu gerbang, Allah memerintah = selamat.
Kemudian setelah masuk
melalui pintu gerbang selanjutnya berada di halaman atau pelataran Bait Suci sebelah luar.
Pelataran/halaman Bait Suci berbicara soal keadilan
dan kebenaran Allah = daerah iman, dibenarkan oleh darah Yesus itu sama dengan
dibenarkan oleh iman dan
pembaharuan (hidup yang diubahkan).
Jadi setelah melalui pintu
gerbang berada di halaman di situ terdapat dua alat;
1.
MEZBAH KORBAN BAKARAN -> korban
Kristus.
Dan oleh karena korban Kristus kita
dibenarkan, itulah yang disebut kebenaran karena iman.
2.
KOLAM BEJANA PEMBASUHAN atau baptisan
air = pembaharuan oleh kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
Sudah berada
di halaman,
selanjutnya dikaitkan
dengan Petrus dan Yohanes ketika mereka di hadapan Mahkamah Agama ...
Kisah Para Rasul 4:1-2
(4:1) Ketika Petrus
dan Yohanes sedang berbicara kepada orang banyak, mereka tiba-tiba didatangi
imam-imam dan kepala pengawal Bait Allah serta orang-orang Saduki.
(4:2) Orang-orang
itu sangat marah karena mereka mengajar orang banyak dan memberitakan, bahwa dalam
Yesus ada kebangkitan dari antara orang mati.
Petrus dan Yohanes dengan berani mengajar orang-orang
Yahudi dan berkata bahwa dalam Yesus ada kebangkitan dari
antara orang
mati.
Kisa Para Rasul 4:3-4
(4:3) Mereka
ditangkap dan diserahkan ke dalam tahanan sampai keesokan harinya, karena hari
telah malam.
(4:4) Tetapi di
antara orang yang mendengar ajaran itu banyak yang menjadi percaya, sehingga
jumlah mereka menjadi kira-kira lima ribu orang laki-laki.
Orang
yang mendengar ajaran itu banyak
di antaranya menjadi percaya, kemudian jumlah mereka
yang percaya kira-kira lima ribu orang laki-laki.
Angka lima ribu ini sangat penting bagi kita, maka akan
kita periksa dulu.
Angka lima ribu -> luas seluruh halaman Tabernakel
atau pelataran Tabernakel.
Kita periksa ...
Keluaran 27:9-13
(27:9)
"Haruslah engkau membuat pelataran Kemah Suci; untuk pelataran itu pada
sebelah selatan harus dibuat layar dari lenan halus yang dipintal benangnya,
seratus hasta panjangnya pada sisi yang satu itu.
(27:10)
Tiang-tiangnya harus ada dua puluh, dan alas-alas tiang itu harus dua puluh,
dari tembaga, tetapi kaitan-kaitan tiang itu dan penyambung-penyambungnya harus
dari perak.
(27:11) Demikian
juga pada sebelah utara, pada panjangnya, harus ada layar yang seratus hasta
panjangnya, tiang-tiangnya harus ada dua puluh dan alas-alas tiang itu harus
dua puluh, dari tembaga, tetapi kaitan-kaitan tiang itu dan
penyambung-penyambungnya harus dari perak.
(27:12) Dan pada
lebar pelataran itu pada sebelah barat harus ada layar yang lima puluh hasta,
dengan sepuluh tiangnya dan sepuluh alas tiang itu.
(27:13) Lebar
pelataran itu, yaitu bagian muka pada sebelah timur harus lima puluh hasta,
Untuk menemukan luas dari keseluruhan halaman/pelataran
Tabernakel maka harus menggunakan rumus panjang
kali lebar.
-
Panjang
sisi utara dan selatan itu seratus hasta.
-
Lebar
pada sebelah barat dan timur lima puluh
hasta.
Berarti luas dari halaman Tabernakel adalah seratus hasta panjangnya dikali lima puluh hasta lebarnya = lima ribu hasta persegi.
Angka 5000 menunjukkan bahwa dalam kurun waktu 5000
tahun Allah telah berurusan dengan umat-Nya, Israel dan kafir dari zaman Abraham sampai masa seribu tahun kerajaan
damai.
Adam sampai Abraham ada dua ribu tahun, tetapi Tuhan
berurusan dengan umat Israel dan
bangsa kafir itu, dimulai dari panggilan Abraham sampai nanti
berada di dalam kerajaan seribu tahun damai, itu ada lima ribu tahun.
Abraham sampai Yesus disalibkan dua ribu tahun, Yesus
disalibkan sampai kepada sekarang
ini adalah; dua ribu tahun, kemudian berada di dalam kerajaan seribu tahun damai.
Itu angka lima ribu, itu orang-orang yang percaya
setelah diajar oleh Petrus dan Yohanes mereka menjadi percaya terhadap Yesus
yang disalibkan kemudian hari ketiga dibangkitkan.
Saat malam ini kita diajar bahwa di dalam Yesus ada
kebangkitan dari antara orang mati, jadi hidup ini bukan hanya satu kali tetapi
ada juga kuasa kebangkitan.
Mari kita periksa tentang
kebangkitan di dalam 1 Korintus 15,
antara lain:
KEBANGKITAN KRISTUS, tujuannya: supaya
iman, harap dan kasih itu permanen… 1 Korintus 15: 1-11.
KEBANGKITAN
KITA, tujuannya: segala perjuangan dan pengorbanan kita
tidak menjadi sia-sia…1 Korintus 15: 12-34.
KEBANGKITAN TUBUH berarti manusia daging berubah
menjadi manusia rohani… 1
Korintus 15: 35-58.
Itulah yang diajarkan oleh Petrus dan Yohanes di dalam
Yesus ada kebangkitan dari antara orang-orang mati sehingga yang percaya waktu
itu kurang lebih lima ribu orang.
Maka malam ini semoga ajaran tentang kebangkitan Yesus
dari antara orang mati meneguhkan kehidupan kita, sehingga ibadah ini bukan sebuah ibadah yang dijalankan secara
lahiriah, sebab kalau menjalankan ibadah lahiriah tidak mengandung janji, tidak
mengandung kuasa, tidak terjadi pembaharuan di dalamnya, tidak ada janji baik
untuk masa sekarang dan masa yang akan datang, karena ibadah lahiriah itu
berarti mengandalkan manusia dan kekuatannya, mengandalkan pemikirannya, tapi
biarlah dengan ajaran tentang bangkitnya Yesus dari antara orang mati sungguh
meneguhkan hidup kita pada malam ini, sehingga kita tidak lagi bergantung
kepada manusia dan kekuatannya selain bergantung kepada kuasa kebangkitan Yesus
Kristus.
Saya tidak perlu bosan mengulangi, kebangkitan Kristus supaya iman harap dan kasih permanen dan kita
hidup oleh kemurahan dan oleh kemurahan itu mendorong kita untuk terus giat
melayani Tuhan apapun yang terjadi.
Kebangkitan kita
berarti perjuangan, pengorbanan, pengikutan kita tidak menjadi sia-sia. Kebangkitan tubuh berarti manusia nafsani berubah
menjadi manusia rohani.
Inilah yang diajarakan oleh Petrus dan Yohanes di
hadapan orang-orang Yahudi, sehingga orang yang percaya ada kira-kira lima ribu
orang.
Jadi angka lima ribu menunjukkan bahwa dalam kurun
waktu lima ribu tahun Allah berurusan dengan umat-Nya Israel dan kafir, dari zaman
Abraham sampai nanti masa seribu
tahun kerajaan damai.
Kisah Para Rasul 4:5-9
(4:5) Pada keesokan
harinya pemimpin-pemimpin Yahudi serta tua-tua dan ahli-ahli Taurat mengadakan
sidang di Yerusalem
(4:6) dengan Imam
Besar Hanas dan Kayafas, Yohanes dan Aleksander dan
semua orang lain yang termasuk keturunan Imam Besar.
(4:7) Lalu Petrus
dan Yohanes dihadapkan kepada sidang itu dan mulai diperiksa dengan pertanyaan
ini: "Dengan kuasa manakah atau dalam nama siapakah kamu bertindak
demikian itu?"
(4:8) Maka jawab
Petrus, penuh dengan Roh Kudus: "Hai pemimpin-pemimpin umat dan tua-tua,
(4:9) jika kami
sekarang harus diperiksa karena suatu kebajikan kepada seorang sakit dan harus
menerangkan dengan kuasa manakah orang itu disembuhkan,
Saudaraku, Petrus dan Yohanes diperiksa di hadapan
sidang Mahkamah
Agama
karena memberitakan atau mengajarkan dalam Yesus ada kebangkitan disertai
dengan mujizat-mujizat
kesembuhan maka Yohanes dan Petrus diperiksa di hadapan sidang Mahkamah Agama.
Saudaraku, dunia ini terlalu licik kalau tidak menerima
ajaran tentang kebangkitan Yesus dari antara orang mati, sama seperti liciknya
imam besar Kayafas kemudian Hanas, Yohanes, serta pemimpin-pemimpin Yahudi,
bahkan tua-tua orang Yahudi, begitu licik. Pemimpin-pemimpin orang Yahudi
melayani tanpa salib akhirnya menjadi licik.
Maka dalam kesempatan Ibadah Raya Minggu sangat indah
sekali pemberitaan firman itu, burung rajawali membuat sarangnya di atas bukit
batu yang tinggi sekali sehingga jauh dari jangkauan roh jahat dan roh najis, jauh dari
kelicikan si ular.
Tetapi di sini kita melihat mereka menolak salib sehingga
pemimpin-pemimpin orang Yahudi, tua-tua, ahli-ahli Taurat, Imam Besar Hanas,
Kayafas, Yohanes dan Alexander bahkan bagian dari imam besar itu begitu licik,
melayani tapi licik.
Saya kurang tertarik kalau anak Tuhan suka berdusta,
tidak jujur, sedangkan orang
jujur selalu dipimpin oleh
ketulusan
hatinya.
Kalau dia jujur dari awal seterusnya yang memimpin langkahnya, hidupnya, sikap dan perbuatannya
pasti ketulusan, beda dengan imam besar Hanas, Kayafas dan
pemimpin-pemimpin orang Yahudi mereka menolak salib, menjadi licik, menolak
kuasa kematian dan kebangkitan Yesus menjadi licik.
Mereka keberatan dengan ajaran yang murni, mereka
keberatan dengan ajaran yang benar, mereka keberatan dengan ajaran yang suci,
mereka keberatan dengan pelayanan yang mengandung janji untuk hidup kekal.
Hati-hati yang sudah tidak mau lagi menghirup darah
banyak-banyak, hati-hati, kedatangan Tuhan sudah tidak lama lagi, tidak ada
artinya seseorang
sibuk memikirkan dunia ini tapi binasa tidak mengalami kuasa kebangkitan.
Tapi kita perhatikan lima ribu orang percaya setelah di
ajarkan kuasa kebangkitan dari antara orang-orang mati, dalam kurun waktu Allah
berurusan dengan manusia, Israel dan kafir, dimulai dari Abraham sampai seribu
tahun kerajaan damai.
Jangan berlaku licik, tulus melakukan pekerjaan.
Kisah Para Rasul 4:10
(4:10) maka ketahuilah
oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel, bahwa dalam nama Yesus
Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu salibkan, tetapi yang telah
dibangkitkan Allah dari antara orang mati -- bahwa oleh karena Yesus itulah
orang ini berdiri dengan sehat sekarang di depan kamu.
Jawab
Petrus dan Yohanes di hadapan sidang Mahkamah Agama; “dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret,
yang telah kamu salibkan, tetapi yang telah dibangkitkan Allah dari antara
orang mati”
Di
sini ada kalimat disalibkan dan dibangkitkan artinya; setelah percaya
kepada Yesus atau setelah
melewati pintu gerbang akan melihat
dua alat di halaman/pelataran itulah mezbah
korban bakaran -> salib, sedangkan korban yang dipersembahkan itulah
pribadi Yesus Kristus. Alat
yang kedua, kolam
pembasuhan -> kematian dan kebangkitan
Yesus Kristsus.
1.
Mezbah Korban Bakaran
2.
Kolam Pembasuhan
Saudaraku,
ini harus menjadi pengalaman kita di hari-hari terakhir ini diawali dengan “kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan
kita.”
Menerima berarti percaya
kalau dikaitkan dengan pola Tabernakel
terkena pada PINTU GERBANG, Dia jalan menuju kerajaan sorga, Dia jalan
keselamatan dan hidup. Apabila lewat jalan itu kita akan melihat dua alat di halaman; itulah mezbah korban bakaran -> salib,
sedang anak domba yang dipersembahkan itulah pribadi Yesus, kemudian setelah
itu ada alat yang kedua bejana kolam pembasuhan
itu berbicara tentang baptisan air, pengalaman kematian dan kebangkitan Yesus
Kristus.
Kuasa
kematian Yesus Kristus mengubur hidup lama, kalau mati harus dikubur dalam dalam supaya tidak terlihat lagi
tabiat daging dan dosa
masa lalu.
Kemudian
hari ketiga Yesus bangkit
(manusia baru), inilah yang diceritakan Petrus dan
Yohanes.
Kiranya
ajaran tentang kebangkitan Yesus dari antara orang-orang mati ini betul-betul
mendarah daging, kitalah bagian dari lima ribu orang yang percaya dimana Allah
berurusan dengan manusia dalam kurun waktu lima ribu dari Abraham sampai
kerajaan seribu tahun damai.
Amin.
TUHAN YESUS
KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
firman:
Gembala
Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment