IBADAH RAYA MINGGU, 29 APRIL 2018
KITAB WAHYU
(Seri: 52)
Subtema: “ ASAP DARI LOBANG JURANG MAUT “.
Shalom
saudaraku.
Salam
sejahtera bagi kita semua, salam di dalam kasih-Nya Tuhan kita Yesus Kristus.
Oleh karena kemurahan hati Tuhan kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah
Raya Minggu yang disertai dengan kesaksian pujian dan sang koor. Saya juga
tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan, umat Tuhan, hamba-hamba Tuhan yang sedang
mengikuti pemberitaan firman, lewat livestreaming atau lewat video internet
dimanapun anda berada, kiranya Tuhan memberkati kita sekaliannya. Segera saja
kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu disertai
dengan kesaksian dari kitab Wahyu.
Wahyu 9:2
(9:2) Maka dibukanyalah pintu lobang jurang
maut itu, lalu naiklah asap dari lobang itu bagaikan asap tanur besar, dan
matahari dan angkasa menjadi gelap oleh asap lobang itu.
Ketika pintu
lobang jurang maut di buka, roh-roh jahat, roh-roh najis demonstrasi dan
menyerang manusia, yaitu orang-orang
yang menolak kesucian. Sehingga mereka diserahkan untuk binasa. Sebab kunci
lobang jurang maut telah diberikan kepada binatang yang
jatuh dari langit.
Wahyu 9:1
(9:1) Lalu malaikat yang kelima meniup
sangkakalanya, dan aku melihat sebuah bintang yang jatuh dari langit ke atas
bumi, dan kepadanya diberikan anak kunci lobang jurang maut.
Lalu
malaikat yang kelima meniup sangkakalanya, “sebuah bintang yang
jatuh dari langit ke atas bumi dan kepadanya diberikan anak kunci lobang jurang
maut.”
Wahyu 1:18
(1:18) dan Yang Hidup. Aku telah mati,
namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci
maut dan kerajaan maut.
Yesus
Kristus memegang segala kunci maut dan segala kerajaan maut. Berarti terdapat
dua pemerintahan, yaitu pemerintahan dari antikris, dan pemerintahan yang benar
dimana Yesus menjadi Raja nya. Dua pemerintahan ini tidak mungkin berjalan
sekaligus. Maka, harus memilih salah satu dari kedua pemerintahan tersebut.
- Kalau
memilih pemerintahan yang benar, maka yang berkuasa adalah Yesus Kristus,
selamat tidak binasa.
- Tetapi kalau
memilih pemerintahan antikris, akan berada di dalam lobang jurang maut sebab kepadanya telah diberikan
kunci lobang jurang maut.
Wahyu 9:11
(9:11) Dan raja yang memerintah mereka
ialah malaikat jurang maut; namanya dalam bahasa Ibrani ialah Abadon dan dalam
bahasa Yunani ialah Apolion.
Raja yang
memerintah mereka adalah malaikat jurang maut. Namanya adalah Abadon dalam bahasa Ibrani, kemudian Apolion dalam bahasa Yunani.
Wahyu 9:2
(9:2) Maka dibukanyalah pintu lobang jurang
maut itu, lalu naiklah asap dari lobang itu bagaikan asap tanur besar, dan
matahari dan angkasa menjadi gelap oleh asap lobang itu.
Tadi pada
saat dibukanya pintu lobang jurang maut, naiklah roh-roh jahat, roh-roh najis
demonstrasi menyerang manusia yaitu orang-orang yang tidak hidup di dalam kesucian,
atau menolak kesucian. Akibat dosa yang ditimbulkan oleh roh-roh jahat dan
roh-roh najis yang telah demostrasi tadi, matahari
dan angkasa menjadi gelap oleh asap
lobang jurang maut itu.
Kalau dosa semakin
bertambah banyak, maka dosa akan bertimbun-timbun. Akibatnya;
asap itu menutupi matahari dan angkasa sehingga dunia menjadi gelap.
- Matahari -> Allah Bapa, tabiatnya adalah Kasih.
- Angkasa -> kehidupan
anak-anak Tuhan yang berada dalam naungan
Tuhan lewat ibadah dan pelayanan.
Pendeknya,
ketika dunia ini menjadi gelap, maka
kasih akan semakin dingin dan orang-orang tidak akan mempedulikan lagi
agama.
Kita lihat di dalam,
2 Timotius
1:3-4
(1:3) Aku mengucap syukur kepada Allah,
yang kulayani dengan hati nurani yang murni seperti yang dilakukan nenek
moyangku. Dan selalu aku mengingat engkau dalam permohonanku, baik siang maupun
malam.
(1:4) Dan apabila aku terkenang akan air
matamu yang kaucurahkan, aku ingin melihat engkau kembali supaya penuhlah
kesukaanku.
Pada
hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar oleh karena 18 macam dosa yang
akan terjadi. Dua diantaranya adalah :
1. Tidak memperdulikan agama = asap telah
menutupi angkasa.
2. Tidak tau mengasihi = asap menutupi matahari.
Dan pada
akhirnya, kalau kita perhatikan pada ayat yang keempat, suka mengkhianat, tidak
berfikir panjang, berlagak tau, lebih menuruti hawa nafsu daripada menuruti
Allah.
Matius 24:12
(24:12) Dan karena makin bertambahnya
kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.
Kasih akan
semakin dingin, jika pendurhakaan itu
semakin bertambah-tambah. Pendurhakaan itu adalah roh-roh jahat dan roh-roh
najis, yang memberontak dan demonstrasi kepada Allah bagaikan asap tanur besar.
Kita dapat melihat roh-roh jahat dan roh-roh najis itu pada saat Tuhan
menunggang balikkan kota Sodom dan Gomora.
Di dalam Wahyu 9:2, disitu kita tidak dapat
melihat roh-roh jahat dan roh-roh najis itu secara rinci. Tetapi kita akan
melihat roh-roh jahat dan roh-roh najis itu secara rinci, pada saat Tuhan
menunggangbalikkan kota sodom dan Gomora.
Kejadian
19:24-25;28
(19:24) Kemudian TUHAN menurunkan hujan
belerang dan api atas Sodom dan Gomora, berasal dari TUHAN, dari langit;
(19:25) dan ditunggangbalikkan-Nyalah
kota-kota itu dan Lembah Yordan dan semua penduduk kota-kota serta
tumbuh-tumbuhan di tanah.
(19:28) dan memandang ke arah Sodom dan
Gomora serta ke seluruh tanah Lembah Yordan, maka dilihatnyalah asap dari bumi
membubung ke atas sebagai asap dari dapur peleburan.
Tuhan
menurunkan api dan belerang untuk menunggang balikkan Sodom dan Gomora, maka asap dari bumi membumbung ke atas
sebagai asap tanur (dapur peleburan).
2 Petrus
2:6-7
(2:6) dan jikalau Allah membinasakan kota
Sodom dan Gomora dengan api, dan dengan demikian memusnahkannya dan
menjadikannya suatu peringatan untuk mereka yang hidup fasik di
masa-masa kemudian,
(2:7) tetapi Ia menyelamatkan Lot, orang
yang benar, yang terus-menerus menderita oleh cara hidup orang-orang yang tak
mengenal hukum dan yang hanya mengikuti hawa nafsu mereka saja, --
Ketika Tuhan membinasakan kota Sodom dan Gomora dengan
api adalah suatu peringatan terhadap dosa kesombongan, dosa kefasikan di
masa-masa sekarang. Kalau tidak sombong
tidak mungkin ada kejahatan, kenajisan, tidak mungkin ada sifat
berlagak tahu, dan kasih semakin dingin.
Orang-orang
Sodom dan Gomora berlaku fasik
ternyata karena mereka itu
1. Tidak mengenal hukum
Saudaraku,
hanya firman Tuhan yang bisa menjaga hati kita untuk tetap bersih.
2.
Mengikuti
hawa nafsu mereka.
Orang-orang fasik
itu hidup menurut hawa nafsu dan keinginan-keinginan
daging.
2 Petrus
2:10;12
(2:10) terutama mereka yang menuruti hawa
nafsunya karena ingin mencemarkan diri dan yang menghina pemerintahan Allah.
Mereka begitu berani dan angkuh, sehingga tidak segan-segan menghujat
kemuliaan,
(2:12) Tetapi mereka itu sama dengan hewan
yang tidak berakal, sama dengan binatang yang hanya dilahirkan untuk ditangkap
dan dimusnahkan. Mereka menghujat apa yang tidak mereka ketahui, sehingga oleh
perbuatan mereka yang jahat mereka sendiri akan binasa seperti binatang liar,
Mereka
menuruti hawa nafsunya karena ingin mencemarkan diri dan
yang menghina pemerintahan Allah.
Pemerintahan Allah -> ibadah dan pelayanan dengan
segala sesuatu yang ada di dalamnya.
Mereka
berani dan angkuh, sehingga tidak segan-segan menghujat kemuliaan Allah sama dengan binatang yang tidak berakal
menghujat apa yang tidak mereka ketahui.
Sama seperti
binatang yang tidak berakal menghujat apa yang
tidak mereka ketahui sehingga mereka binasa, seperti binatang hidup hanya satu kali.
2 Petrus
2:13
(2:13) dan akan mengalami nasib yang buruk
sebagai upah kejahatan mereka. Berfoya-foya pada siang hari, mereka anggap
kenikmatan. Mereka adalah kotoran dan noda, yang mabuk dalam hawa nafsu mereka
kalau mereka duduk makan minum bersama-sama dengan kamu.
Tidak berhenti sampai di situ, selanjutnya mereka berfoya-foya pada siang hari,
berarti memboroskan harta rohani. Saudaraku, siang hari itu menunjuk kepada masa kemurahan Tuhan sebagai kesempatan
bagi kita untuk mengerjakan pekerjaan Tuhan, sesuai dengan karunia-karunia Roh
Kudus yang adalah harta rohani.
Selama hari masih
siang, bekerjalah untuk Tuhan sesuai dengan karunia-karunia
Roh Kudus (harta rohani)
yang dipercayakan.
Saudaraku,
mereka berfoya-foya pada siang hari sebab mereka mabuk dalam hawa nafsu, yaitu penuh dengan keinginan daging.
2 Petrus
2:14
(2:14) Mata mereka penuh nafsu zinah dan
mereka tidak pernah jemu berbuat dosa. Mereka memikat orang-orang yang lemah.
Hati mereka telah terlatih dalam keserakahan. Mereka adalah orang-orang yang
terkutuk!
Oleh karena hawa
nafsu daging, terlihat dosa yang lain, antara lain:
1.
“Mata mereka penuh nafsu zinah”.
Saudaraku,
Tuhan membentuk manusia dari segumpal tanah liat,
Tuhan membentuk anggota-anggota tubuh, salah satunya adalah mata, ditempatkan di tempat yang paling tinggi
supaya dapat melihat, supaya dapat menerangi seluruh hidup. Saudaraku, Tujuh
mata Allah, itulah tujuh Roh Allah yang diutus keseluruh bumi untuk menjadi terang,
untuk menjadi kesaksian. Tetapi, kalau mata penuh nafsu zinah, berarti seluruh hidup dikuasai dosa, melayani tetapi hidup di dalam penyembahan berhala (menduakan
hati Tuhan) = perzinahan rohani.
2.
“Mereka tidak pernah jemu berbuat dosa”.
Saudaraku,
ada kalanya oleh karena beratnya tekanan dan penderitaan yang diakibatkan oleh
dosa, maka seseorang akan jemu berbuat dosa. Itu yang dimaksud dengan jera, (kapok bahasa
sehari-hari). Tetapi di sini
mereka tidak mengerti istilah jera, mereka tidak mengerti istilah kapok.
Sekalipun banyak tekanan dan derita oleh karena dosa. Mereka tetap tidak jemu
berbuat dosa. Inilah sebagai hiasan dari asap yang keluar dari lobang jurang
maut, yaitu roh-roh jahat dan roh-roh
najis demonstrasi menyerang orang-orang yang menolak kesucian Allah.
3.
“Mereka memiikat orang-orang yang lemah”.
Orang-orang
yang lemah, berarti yang pendiriannya tidak kuat ->
tidak berdiri di atas korban Kristus. Kalau saja kita berdiri di atas korban
Kristus pasti kuat dan teguh.
Lemah, berarti; mudah dipengaruhi oleh hal-hal yang
tak suci.
4.
“Hati mereka telah terlatih dalam
keserakahan”.
Serakah
= tamak = cinta akan uang. Berarti
menghalalkan segala cara untuk meraih dan memperoleh keuntungan besar.
5.
“Mereka adalah orang-orang yang terkutuk”.
Simon
Petrus menyangkal salib sebanyak tiga kali. Penyangkalan yang pertama terhadap salib Kristus, pura-pura tidak tau. Sudah
tau, tapi pura-pura tidak tau.
Penyangkalan yang
kedua: Petrus bersumpah serta berkata: “aku
tidak kenal orang itu” Penyangkalan yang ketiga terhadap salib Kristus, mengutuk dan bersumpah dan berkata: “aku tidak mengenal orang itu”
Terkutuk
berarti sudah dekat dengan kebinasaan. Andai saja Simon Petrus tidak menyesal dan
menangis, dia sudah terhilang. Diluar Tuhan kita tidak dapat berbuat apa-apa.
Itulah orang-orang yang terkutuk. Beda dengan ranting yang melekat pada pokok
anggur, dia akan menghasilkan buah anggur yang manis.
Lebih rinci
tentang dosa-dosa yang ada di dalam kota Sodom dan Gomora.
Yudas 1:7
(1:7) sama seperti Sodom dan Gomora dan
kota-kota sekitarnya, yang dengan cara yang sama melakukan percabulan
dan mengejar kepuasan-kepuasan yang tak wajar, telah menanggung siksaan
api kekal sebagai peringatan kepada semua orang.
Dosa di
dalam kota Sodom dan Gomora, yaitu melakukan
percabulan, kemudian mengejar kepuasan-kepuasan yang tak wajar. Itu sebabnya ada istilah
sekarang disodomi, berarti mengejar kepuasan yang tak wajar.
Yudas 1:8, 10
(1:8) Namun demikian orang-orang yang
bermimpi-mimpian ini juga mencemarkan tubuh mereka dan menghina
kekuasaan Allah serta menghujat semua yang mulia di sorga.
(1:10) Akan tetapi mereka menghujat segala
sesuatu yang tidak mereka ketahui dan justru apa yang mereka ketahui dengan
nalurinya seperti binatang yang tidak berakal, itulah yang mengakibatkan
kebinasaan mereka.
Kemudian terlihat tiga perkara yang mereka perbuat, yaitu; mencemarkan tubuh mereka, yang kedua; menghina
kekuasaan Allah, yang ketiga; menghujat semua yang mulia di sorga.
Itulah tiga perkara yang dilakukan oleh orang-orang
yang bermimpi-mimpian.
Bermimpi-mimpian -> penghayal-penghayal, yaitu
orang-orang yang tidak mau terlibat langsung dengan salib Kristus.
Dulu sebelum
terpanggil menjadi hamba Tuhan, saya menganggap bahwa sangkal diri dan pikul
salib di tengah ibadah dan pelayanan, merupakan kobodohan. Tetapi malam ini
saya minta ampun kepada Tuhan. Kalau saya dan kita semua berada di
tengah-tengah ibadah dan pelayanan disertai dengan sangkal diri dan pikul
salib, itu bukan suatu kebodohan. Tetapi karena kita memiliki pandangan
nubuatan. Memandang jauh ke depan. Puji
Tuhan
Yudas 1:11
(1:11) Celakalah mereka, karena mereka
mengikuti jalan yang ditempuh Kain dan karena mereka, oleh sebab upah,
menceburkan diri ke dalam kesesatan Bileam, dan mereka binasa karena
kedurhakaan seperti Korah.
Pendeknya,
terlihatlah dosa seperti yang diperbuat oleh Kain, Bileam, dan Korah. Mari kita perhatikan penjelasan tiga pribadi ini;
- Kain -> dosa
benci = merusak tabiat dari Allah Bapa, yaitu KASIH.
- Bileam -> serakah
dan cinta akan uang. Karena akar segala kejahatan
ialah cinta uang … 2 Timotius 6: 10
- Korah -> dosa mendurhaka. Mendurhaka = memberontak
kepada Allah. Seperti bani Korah dan
pengikut-pengikutnya memberontak kepada Musa. Biasanya orang yang memberontak
adalah orang yang merasa diri bisa, merasa diri mampu, merasa diri layak
seperti Korah, sehingga dia dengan berani memberontak kepada Musa dan Allah.
Semua dosa
itu telah disaksikan oleh asap yang naik menutupi
matahari dan angkasa -> roh-roh
jahat
dan roh najis yang demostrasi, menyerang manusia, yaitu orang-orang yang
tidak menghargai kesucian.
Kita kembali
membaca,
Wahyu 9:3-4
(9:3) Dan dari asap itu berkeluaranlah
belalang-belalang ke atas bumi dan kepada mereka diberikan kuasa sama
seperti kuasa kalajengking-kalajengking di bumi.
(9:4) Dan kepada mereka dipesankan,
supaya mereka jangan merusakkan rumput-rumput di bumi atau tumbuh-tumbuhan
ataupun pohon-pohon, melainkan hanya manusia yang tidak memakai meterai
Allah di dahinya.
“ Dari asap itu
berkeluaranlah belalang-belalang ke atas bumi.” Kemudian, kepada belalang-belalang itu
dipesankan supaya jangan merusakkkan rumput-rumput atau tumbuh-tumbuhan ataupun
pehon-pohonan, melainkan hanya merusak manusia yang tidak
memakai meterai Allah di dahi mereka.
Saudaraku,
saat ini kita berada di tengah kegiatan Roh, berada di tengah-tengah ibadah dan
pelayanan. Tuhan percayakan kepada kita ibadah dan
pelayanan ini, untuk mengusahakan dan memeliharakannya. Orang yang
berada dalam kegiatan Roh, hendaknya;
- Memberi
diri dipimpin oleh Roh.
- Memberi
diri dikuasai oleh Roh.
- Menyerah
seutuhnya kepada Roh Tuhan.
Jangan
bertahan di dalam kebodohan oleh karena kesombongan. Supaya betul-betul kita
memiliki meterai Allah. Karena nanti dari asap itu
keluar belalang. Kepada belalang ini, ditugaskan bukan untuk merusak
rumput-rumput, bukan untuk merusak pohon-pohonan, tetapi ditugaskan untuk
merusak orang-orang yang tidak mamakai meterai
Allah. Jadi, orang yang mengundurkan diri dari tengah ibadah dan pelayanan
karena tidak sanggup sangkal diri dan memikul salib adalah orang yang bodoh.
Karena dia tidak mengerti rencana Allah sebetulnya indah dalam hidupnya. Tidak
perlu tawar hati dalam kesesakan. Kalau seseorang tawar hati di dalam
kesesakan, kecillah kekuatanmu.
Jangan hanya karena saat ini kita bebas
malakukan sesuatu sesuai kehendak sendiri, lalu kita tidak takut Tuhan dan
akhirnya kebablasan. Yang dirusak oleh belalang itu nanti adalah orang-orang
yang tidak memiliki meterai Allah.
Wahyu 7: 3-4
(7:3) katanya: "Janganlah merusakkan
bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah
kami pada dahi mereka!"
(7:4) Dan aku mendengar jumlah mereka
yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah
dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel.
“ Jumlah
mereka yang dimeteraikan itu
adalah seratus empat puluh empat ribu dari semua suku keturunan Israel ”. Begitu hebatnya perhatian Tuhan kepada
mereka yang melayani Tuhan. Begitu hebatnya perhatian Tuhan kepada mereka yang
mau sangkal diri dan pikul salibnya, di tengah-tengah ibadah dan pelayanan ini.
Setiap orang yang bekerja selalu mendapatkan upah, tidak ada pekerjaan yang
tidak memperoleh upah. Makin benyak kerja makin banyak upah.
Justru
dengan adanya salib yang harus kita pikul adalah suatu kesempatan untuk
memelihara masa depan kita. Tentu tidak ada diantara kita yang mau hidup
seperti binatang, hidup hanya satu kali. Sebab itu, jangan hidup seperti
binatang, karena binatang tidak berakal budi. Dia tidak tau apa yang dia
perbuat. Seperti orang-orang yang sudah diserang oleh roh-roh jahat dan roh
najis tadi. Mereka menghujat kemuliaan Allah, menghujat kemah kemuliaan Allah.
Mereka menghujat apa yang mereka tidak
ketahui.
Jangan percaya
kepada binatang, sekalipun terlihat jinak. Dan Tuhan tidak mempercayakan
pelayanan kepada binatang. Tuhan tidak mempercayakan pelayanan kepada orang
yang tidak berakal budi, yang pikirannya pendek.
Dan kalau
kita dipercaya untuk melayani Tuhan, itu kemurahan. Manfaatkan kesempatan ini.
Kerjalah selagi hari masih siang. Jangan berfoya-foya pada siang hari, jangan
boroskan harta rohanimu. Supaya kita semua berada dalam rencana Allah yang
begitu mulia.
Saya bersyukur kepada Tuhan, sebab Tuhan memberikan pengertian yang tidak bisa
saya ukur. Inilah yang disebut kemurahan lebih daripada hidup.
Efesus
1:13-14
(1:13) Di dalam Dia kamu juga -- karena
kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu -- di dalam
Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang
dijanjikan-Nya itu.
(1:14) Dan Roh Kudus itu adalah jaminan
bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan
kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.
Saudaraku,
dimeteraikan Roh kudus yang dijanjikan-Nya itu
dan Roh Kudus itu adalah jaminan keselamatan. Saudaraku, Kita telah menerima Injil atau pengajaran salib. Lewat pengajaran
salib inilah kita memperoleh pengertian tentang
milik kepunyaan Allah, yaitu orang yang telah dimeteraikan oleh Roh Kudus. Dan roh kudus
inilah jaminan dari segala sesuatu termasuk keselamatan. Sehingga terbebas dari
belalang-belalang yang keluar dari asap.
Saudaraku,
di dalam perjanjian lama (kitab Mazmur),
kitab Yesaya, dan kitab Yoel, di situ
dijelaskan tentang belalang. Ada beberapa jenis belalang, tetapi sifatnya
menghabisi. Ada belalang palahap,
ada belalang pelompat, ada belalang pengerik, dan lain sebagainya. Apa yang
ditinggalkan oleh belalang pelompat akan dihabisi oleh belalang pengerik, dan
lain sebagainya. Sampai habis apa yang Tuhan sudah tanamkan di hati ini.
Lewat Injil atau pengajaran salib, Tuhan tanamkan banyak perkara di hati kita ini,
sebagai kemurahan hati Tuhan bagi kita semua. Jangan sampai itu dihabisi.
Efesus 4:30
(4:30) Dan janganlah kamu mendukakan Roh
Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan.
Jangan
mendukakan Roh Kudus Allah yang telah memeteraikan kita
menjelang hari penyelamatan. Hari-hari ini adalah hari-hari terakhir, kedatangan Tuhan Tuhan sudah tidak lama lagi. Jangan mendukakan Roh Kudus.
Pertanyaannya: Saat kapan Roh Kudus berduka? Jawabannya, saat terjadinya kematian, yaitu hidup
di dalam hawa nafsu dan keinginan daging (kedagingan).
Daging itu
mati Roh yang menghidupkan. Jadi kalau seseorang melayani Tuhan tetapi hidup menurut hawa nafsu daging, itu sama dengan mendukakan
Roh Kudus. Kembali saya tandaskan: Jangan mendukakan
Roh kudus, menjelang
hari penyelamatan.
Ayo semakin
giatlah melayani Tuhan, ayo terus berkobar-kobar di tengah kegiatan Roh ini.
Jangan mendukakan Roh Kudus, jangan lagi
hidup menurut hawa nafsu daging. Jangan turuti tabuat-tabiat
daging supaya Roh Kudus tidak berduka. Di mana ada
kematian, di situ ada dukacita. Kalau hidup menurut
daging, nanti Roh Kudus yang berdukacita. Kiranya ini harus diperhatikan dengan
ssungguh-sungguh.
2 Korintus
1:22
(1:22) memeteraikan tanda milik-Nya atas
kita dan yang memberikan Roh Kudus di dalam hati kita sebagai jaminan dari
semua yang telah disediakan untuk kita.
Setelah
diteguhkan kemudian diurapi. Diurapi berarti memeteraikan
tanda milik- Nya.
Yesus telah
mengalami penumbukan di atas kayu salib. Sehingga dengan demikian, kita juga
yang mengikuti contoh penumbukan semacam ini akan
menerima atau mengalami pengurapan. Pengurapan itu tidak datang dari minyak goring yang digunakan seorang ibu untuk memasak di dapur. Pengurapan itu hasil
dari sengsara salib. Bagaikan penumbukan terhadap pohon zaitun.
Hasil dari
sengsara salib adalah pengurapan. Diurapi berarti dimeteraikan
sebagai milik kepunyaan Allah. Milik
kepunyaan Allah meterainya (segelnya)
adalah Roh Kudus.
Sebetulnya
terbentang luas bagi kita semua untuk menerima pengurapan kalau direnungkan.
Hanya sungut-sungut inilah atau suara daging ini, akhirnya kita jauh dari
rencana Tuhan. Kalau kita diproteksi oleh pengajaran salib jangan
bersungut-sungut, itu suara daging. Firman Allah ini memproteksi kehidupan kita
semua.
Kembali kita
memperhatikan,
Wahyu 9:4
(9:4) Dan kepada mereka dipesankan, supaya
mereka jangan merusakkan rumput-rumput di bumi atau tumbuh-tumbuhan ataupun
pohon-pohon, melainkan hanya manusia yang tidak memakai meterai Allah di
dahinya.
Biarlah
kiranya meterai Allah ada di dahi kita sebagai tanda
milik kepunyaan Allah.
Wahyu 14:1
(14:1) Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak
Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh
empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.
Anak Domba
berdiri di bukit Sion, bersama-sama dengan seratus empat puluh empat ribu orang
yang dimeteraikan tadi, di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.
Di dalam pemikiran ini (alam pemikiran
ini)
hanya ada kasih Allah, tidak ada
yang lain lagi. Bagaikan patam dilekatkan pada
serban di sebelah depan, persis di dahi seorang imam besar supaya selalu ingat
Tuhan. Jadi orang yang dimateraikan oleh Roh Kudus selalu ingat Tuhan, selalu
ingat kasih Tuhan. Tandanya; seorang imam besar
harus menanggung akibat kesalahan umat Israel...Keluaran 23: 36-38.
Kita semua
ada di bukit Sion (di gunung Sion) untuk melayani Dia. Di dahi ini hanya ada
kasih Allah. Dia telah mengorbankan anak-Nya yang tunggal (Anak Domba yang disembelih). Biarlah kita senantiasa mengarahkan
pandangan kita kepada salib supaya kuat terhadap pengaruh-pengaruh yang tidak
suci. Persis seperti yang tertulis di dalam kitab Yehezkiel 9:4, di dahi
mereka ada huruf T. Berarti praktek ingat Tuhan, praktek ingat kasih Tuhan, selalu
memandang salib Kristus. Huruf T, itu menunjuk kepada korban kristus. Amin.
YESUS
KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
Firman
Gembala
Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment