IBADAH KAUM MUDA
REMAJA, 14 APRIL 2018
STUDY YUSUF
(Seri 130)
(Seri 130)
Subtema: “
KALUNG EMAS
DI GANTUNGKAN PADA LEHER”.
Shalom saudaraku.
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita, salam di
dalam kasih-Nya Tuhan kita Yesus Kristus, oleh karena kemurahan hati Tuhan kita
dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Pemuda Remaja Serang dan Cilegon.
Saya juga menyapa umat Tuhan, anak-anak Tuhan dalam
maupun luar negeri yang senantiasa mengikuti video internet, kiranya Tuhan
memberkati kita sekaliannya.
Baik segera kita memperhatikan firman penggembalaan
untuk Ibadah Kaum Muda Remaja tentang Study
Yusuf, dari Kejadian 41:41-42.
Kejadian 41:41-42
(41:41) Selanjutnya
Firaun berkata kepada Yusuf: "Dengan ini aku melantik engkau menjadi kuasa
atas seluruh tanah Mesir."
(41:42) Sesudah itu
Firaun menanggalkan cincin meterainya dari jarinya dan mengenakannya
pada jari Yusuf; dipakaikannyalah kepada Yusuf pakaian dari pada kain halus
dan digantungkannya kalung emas pada lehernya.
Setelah Yusuf dilantik
menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir kepadanya diberikan tiga perkara, yaitu:
1.
Cincin meterai.
2.
Lenan halus.
3.
Kalung emas.
Sekarang kita akan memperhatikan bagian yang ketiga.
Keterangan:
KALUNG
EMAS.
Kalung emas itu -> kepada firman Allah yang murni dan dilakukan dengan setia.
Amsal 3:1-3
(3:1) Hai anakku,
janganlah engkau melupakan ajaranku, dan biarlah hatimu memelihara perintahku,
(3:2) karena panjang
umur dan lanjut usia serta sejahtera akan ditambahkannya kepadamu.
(3:3) Janganlah
kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu,
tuliskanlah itu pada loh hatimu,
Kalungkanlah itu pada lehermu artinya; ajaran dan
perintah Tuhan jangan dilupakan tetapi harus dilakukan dengan setia.
Ulangan 4:5-6
(4:5) Ingatlah, aku
telah mengajarkan ketetapan dan peraturan kepadamu, seperti yang diperintahkan
kepadaku oleh TUHAN, Allahku, supaya kamu melakukan yang demikian di dalam
negeri, yang akan kamu masuki untuk mendudukinya.
(4:6) Lakukanlah itu
dengan setia, sebab itulah yang akan menjadi kebijaksanaanmu dan akal budimu
di mata bangsa-bangsa yang pada waktu mendengar segala ketetapan ini akan
berkata: Memang bangsa yang besar ini adalah umat yang bijaksana dan berakal
budi.
Apabila bangsa Israel telah menduduki tanah Kanaan
mereka harus melakukan ketetapan dan peraturan Tuhan dengan setia, sebab itulah
yang akan menjadi: KEBIJAKSANAAN
dan AKAL BUDI.
Tentang:
KEBIJAKSANAAN.
Kebijaksanaan -> orang
yang bijaksana.
Amsal 6:6-9
(6:6) Hai pemalas, pergilah
kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak:
(6:7) biarpun tidak
ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya,
(6:8) ia menyediakan
rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen.
(6:9) Hai pemalas,
berapa lama lagi engkau berbaring? Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu?
Berlaku bijaksana
sama seperti semut,
sebagai bukti: “Ia menyediakan rotinya di
musim panas dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen”.
Perhatikan, musim
panas dan pada waktu panen ->
masa kemurahan hati Tuhan.
Saat ini kita boleh merasakan kemurahan hati Tuhan
buktinya kita boleh mencari Tuhan, mendengar firman dalam Ibadah Kaum Muda
Remaja pada malam ini, ini masa
kemurahan, kesempatan ini kita manfaatkan untuk kita mendapat pemeliharaan dan
pertolongan dari
Tuhan.
Tapi sebelum kita perhatikan Amsal 10:5, di sini kita perhatikan bahwa semut itu mengumpulkan
makanannya sekalipun tidak ada pemimpinnya, tidak ada pengaturnya atau penguasanya,
itu menunjukkan kerelaan
oleh karena berakal budi dan bijaksana.
Mendengarkan
firman, karena
ada yang mengatur, itu bukan
kesadaran dan kerelaan. Tapi mengumpulkan makanan tanpa harus diperintah itu adalah tanda
kerelaan hati disertai dengan pengorbanan. Pendeknya, ada dalam tanda kerelaan dan ada dalam tanda pengorbanan.
Amsal 10:5
(10:5) Siapa
mengumpulkan pada musim panas, ia berakal budi; siapa tidur pada waktu panen
membuat malu.
Jadi orang yang mengumpulkan pada waktu panen dan musim panas = menghargai kesempatan sebagai kemurahan hati Tuhan, dari orang yang berakal
budi dan bijaksana.
Kejadian 41:29-30
(41:29) Ketahuilah
tuanku, akan datang tujuh tahun kelimpahan di seluruh tanah Mesir.
(41:30) Kemudian akan
timbul tujuh tahun kelaparan; maka akan dilupakan segala kelimpahan itu di
tanah Mesir, karena kelaparan itu menguruskeringkan negeri ini.
Mimpi
Firaun diartikan oleh Yusuf, yaitu akan
datang tujuh tahun kelimpahan
kemudian akan datang tujuh tahun kelaparan
sampai menguruskeringkan tanah Mesir.
Mesir
-> dunia. Saat ini kita sedang
berada di dunia ini.
Kejadian 41:33
(41:33) Oleh sebab
itu, baiklah tuanku Firaun mencari seorang yang berakal budi dan bijaksana, dan
mengangkatnya menjadi kuasa atas tanah Mesir.
Untuk mengatasi tujuh tahun kelaparan yang hebat
dibutuhkan orang yang berakal
budi dan kebijaksanaan.
Sekarang kita melihat, ciri-ciri orang bijaksana:
Kejadian 41:34-36
(41:34) Baiklah juga
tuanku Firaun berbuat begini, yakni menempatkan penilik-penilik atas negeri
ini dan dalam ketujuh tahun kelimpahan itu memungut seperlima dari hasil tanah
Mesir.
(41:35) Mereka harus
mengumpulkan segala bahan makanan dalam tahun-tahun baik yang akan datang ini
dan, di bawah kuasa tuanku Firaun, menimbun gandum di kota-kota sebagai bahan
makanan, serta menyimpannya.
(41:36) Demikianlah
segala bahan makanan itu menjadi persediaan untuk negeri ini dalam ketujuh
tahun kelaparan yang akan terjadi di tanah Mesir, supaya negeri ini jangan
binasa karena kelaparan itu."
Ciri orang
bijaksana; menempatkan penilik-penilik atas seluruh
Mesir untuk mengumpulkan segala bahan makanan dalam tahun-tahun yang baik (masa kemurahan) sebagai persediaan untuk
masa tujuh tahun kelaparan.
Berlakulah bijaksana
seperti semut sekalipun tidak ada pemimpin, tidak ada yang mengatur tetap mengumpulkan makanannya pada musim panas dan pada waktu panen (masa kemurahan). Selagi masih ada kesempatan, mari kita memanfaatkan kemurahan
Tuhan, di hari-hari terakhir ini.
Amos 8:11
(8:11) "Sesungguhnya,
waktu akan datang," demikianlah firman Tuhan ALLAH, "Aku akan
mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan
kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN.
Sekali waktu akan terjadi kelaparan hebat menimpa atas
negeri ini bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan
akan mendengarkan firman Tuhan dan itu akan terjadi.
Daniel 11:31
(11:31) Tentaranya
akan muncul, mereka akan menajiskan tempat kudus, benteng itu, menghapuskan korban
sehari-hari dan menegakkan kekejian yang membinasakan.
Akan terjadi dimana pembinasa keji akan menajiskan
tempat kudus, dengan menghapuskan korban
sehari-hari.
Lebih rinci…
Daniel 9:26-27
(9:26) Sesudah
keenam puluh dua kali tujuh masa itu akan disingkirkan seorang yang telah
diurapi, padahal tidak ada salahnya apa-apa. Maka datanglah rakyat seorang raja
memusnahkan kota dan tempat kudus itu, tetapi raja itu akan menemui ajalnya
dalam air bah; dan sampai pada akhir zaman akan ada peperangan dan pemusnahan,
seperti yang telah ditetapkan.
(9:27) Raja itu akan
membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama satu kali tujuh
masa. Pada pertengahan tujuh masa itu ia akan menghentikan korban sembelihan
dan korban santapan; dan di atas sayap kekejian akan datang yang membinasakan,
sampai pemusnahan yang telah ditetapkan menimpa yang membinasakan itu."
Jadi sekali waktu nanti, pada saat pembinasa keji
menajiskan tempat kudus (rumah
Tuhan)
mereka
akan
menghentikan korban sehari-hari, antara lain;
-
Korban
sembelihan itu -> kepada ibadah dan pelayanan.
-
Korban
santapan itu -> kepada firman Allah sebagai makanan rohani.
Ini korban sehari-hari akan dihapuskan pada pertengahan
tujuh masa (tiga tahun setengah).
Daniel 12:11
(12:11) Sejak
dihentikan korban sehari-hari dan ditegakkan dewa-dewa kekejian yang
membinasakan itu ada seribu dua ratus dan sembilan puluh hari.
Di sini semakin diperjelas, lamanya nanti pembinasa
keji berdiri menajiskan
tempat kudus, seribu dua ratus dan sembilan puluh hari, berarti pada saat
aniaya antikris berlangsung = tiga tahun setengah.
Daniel 9:27
(9:27) Raja itu
akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama satu kali
tujuh masa. Pada pertengahan tujuh masa itu ia akan menghentikan korban
sembelihan dan korban santapan; dan di atas sayap kekejian akan datang yang
membinasakan, sampai pemusnahan yang telah ditetapkan menimpa yang membinasakan
itu."
“Raja itu akan
membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama satu kali tujuh
masa.”
Satu kali tujuh masa = 7 tahun.
Daniel 11:36
(11:36) Raja itu akan
berbuat sekehendak hati; ia akan meninggikan dan membesarkan dirinya terhadap
setiap allah. Juga terhadap Allah yang mengatasi segala allah ia akan
mengucapkan kata-kata yang tak senonoh sama sekali, dan ia akan beruntung
sampai akhir murka itu; sebab apa yang telah ditetapkan akan terjadi.
Tadi dalam Daniel
9:27 “Raja itu akan membuat
perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama satu kali tujuh masa.”
Kemudian, dalam Daniel
11:36, raja itu berlaku sombong di hadapan Allah.
Pertanyaannya sekarang; Pada saat kapan dia berlaku sombong?
Wahyu 13:1-2
(13:1) Lalu aku
melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala
tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya
tertulis nama-nama hujat.
(13:2) Binatang yang
kulihat itu serupa dengan macan tutul, dan kakinya seperti kaki beruang dan
mulutnya seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya kekuatannya,
dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar.
Binatang yang keluar
dari dalam laut -> antikris, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh.
Binatang
itu serupa dengan macan tutul,
kakinya seperti kaki beruang,
mulutnya seperti mulut singa.
Kemudian naga
itu memberikan kepada binatang yang keluar dari dalam laut kekuatannya, takhtanya, dan kekuasaan
yang besar. Itu sebabnya nanti kelak mereka akan masuk menguasai tempat
kudus, “akan berbuat sekehendak hati, ia akan
meninggikan dan membesarkan dirinya, terhadap Allah”.
Terjawablah sudah ternyata naga memberikan kepadanya
kekuatan, takhta, dan kekuasaan yang besar, untuk menajiskan tempat kudus, sebab mereka menghentikan korban sehari-hari.
Saat-saat binatang itu
menyombongkan diri…
Wahyu 13:3
(13:3) Maka
tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya seperti kena luka yang
membahayakan hidupnya, tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh.
Seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang itu.
Di sini kita lihat terjadi mujizat besar-besaran. Sebab
apa? Satu
dari kepalanya kena luka yang membahayakan hidupnya, tapi luka yang membahayakan
hidupnya sembuh (mujizat
terjadi).
Dengan mujizat inilah semua orang heran dan akhirnya mengikuti binatang itu (antikris).
Pendeknya,
antikris ini mengadakan tandingan dengan apa yang dikerjakan oleh Yesus di atas kayu salib di bukit Golgota.
Luka (pengorbanan) binatang itu tidak membawa kepada kematian, padahal binatang itu keluar
dari dalam laut.
Seharusnya
kalau keluar dari dalam laut berarti ada dalam tanda kematian
dan kebangkitan, tetapi di sini
hanya berbicara soal terluka parah/sengsara
tapi tujuannya untuk mengadakan mujizat dalam hal mempengaruhi dunia, inilah
pelayanan palsu.
Maka kalau pelayanan hanya sebatas mujizat tanpa sengsara salib
serta tanpa pengalaman kematian, itu pelayanan yang palsu.
Berarti, kalau di dalam gereja
hanya sebatas mengadakan mujizat, tetapi salib dikecilkan, tujuannya
untuk mempengaruhi,
supaya
jiwa-jiwa bertambah banyak tapi
tidak menyelamatkan = ibadah
akal-akalan.
Lihatlah pelayanan seperti ini.
Wahyu 13:4-6
(13:4) Dan mereka menyembah
naga itu, karena ia memberikan kekuasaan kepada binatang itu. Dan mereka menyembah
binatang itu, sambil berkata: "Siapakah yang sama seperti binatang
ini? Dan siapakah yang dapat berperang melawan dia?"
(13:5) Dan kepada
binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya
diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya.
(13:6) Lalu ia
membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah
kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga.
Ujung-ujungnya
banyak orang
akan menyembah naga (Setan) dan binatang yang keluar dari dalam laut tersebut.
Dengan mujizat
yang diadakan oleh
binatang tersebut, disitulah dia memanfaatkan kesempatan
untuk menghujat Allah dengan mulut yang penuh kesombongan.
Saudaraku, begitu beratnya nanti situasi yang akan
terjadi maka yang diterima oleh Yusuf itu bukan hanya cincin meterai,
bukan hanya lenan halus, tetapi juga
kalung emas, berarti melakukan firman
Allah dengan setia sejak dari
sekarang (selagi ada kesempatan).
Kalau tidak punya hikmat semacam ini, bagaimana kita
dapat menghadapi situasi yang berat dengan segala tipu daya dari antikris.
Yang terpenting sekarang ialah:
penyerahan disertai pengorbanan
dari orang-orang berakal budi dan bijaksaan.
seperti semut, setia mengumpulkan makanannya di musim panas dan diwaktu panen, pada masa kemurahan.
Mengumpulkan banyak firman (bahan) sebagai persediaan untuk menghadapi tujuh tahun
kelaparan tiba, karena pada
saat itu keadaan begitu berat.
Kesimpulannya,
binatang itu menyombongkan
diri pada
saat mereka mengadakan mujizat.
Wahyu 13:7-8
(13:7) Dan ia
diperkenankan untuk berperang melawan orang-orang kudus dan untuk mengalahkan
mereka; dan kepadanya diberikan kuasa atas setiap suku dan umat dan bahasa dan
bangsa.
(13:8) Dan semua
orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu setiap orang yang namanya
tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak Domba,
yang telah disembelih.
Kemudian, di sini dikatakan ia diperkenankan berperang melawan
orang-orang kudus dan untuk mengalahkan orang-orang kudus. Berarti orang-orang kudus selain mengahadapi
tipu daya karena pelayanan sebatas mujizat, orang-orang kudus juga
menghadapi situasi yag begitu berat, sebab antikris akan memerangi orang-orang kudus, sampai pada
akhirnya nanti banyak orang akan murtad (mengundurkan diri dari salib
Kristus)
sesuai dengan 1 Yohanes 2:18-19. Karena
mereka tidak sungguh-sungguh mengikuti Tuhan, tidak sungguh-sungguh menyangkal diri dan
memikul salibnya.
Sebab itu saya menghimbau kaum muda remaja, selagi
Tuhan memberikan kesempatan pada masa kemurahan ini, kumpulkanlah makanan
sebanyak-banyaknya, beribadah sungguh-sungguh, jangan ngantuk-ngantuk, menulis
firman jangan pura-pura, pelayanan bukan sebatas mujizat yaitu luka sembuh,
tapi harus memuncak sampai
masuk dalam pengalaman kematian.
Kalau ibadah
namun tanpa tanda pengalaman kematian = ibadah akal-akalan.
Bandingkan dengan ibadah
orang bijaksana.
Daniel 11:33
(11:33) Dan
orang-orang bijaksana di antara umat itu akan membuat banyak orang mengerti,
tetapi untuk beberapa waktu lamanya mereka akan jatuh oleh karena pedang dan
api, oleh karena ditawan dan dirampas.
Orang-orang
bijaksana membuat banyak orang
mengerti (menuntun banyak orang kepada kebenaran) tetapi untuk beberapa waktu
lamanya mereka akan; menghadapi pedang, api (pemurnian)
ditawan dan dirampas.
Jadi di sini betul-betul ada aniaya yang begitu hebat yang harus dihadapi
orang-orang bijaksana, tapi orang bijaksana harus bertahan, seperti semut tadi, lagi di dalam
kemurahan mengumpulkan makanan sebanyak-banyaknya (berlaku bijaksana) sehingga ada kekuatan,
saat menghadapi
aniaya.
Kemudian ...
Daniel 12:7-10
(12:7) Lalu kudengar
orang yang berpakaian kain lenan, yang ada di sebelah atas air sungai itu
bersumpah demi Dia yang hidup kekal, sambil mengangkat tangan kanan dan tangan kirinya
ke langit: "Satu masa dan dua masa dan setengah masa; dan setelah berakhir
kuasa perusak bangsa yang kudus itu, maka segala hal ini akan digenapi!"
(12:8) Adapun aku,
memang kudengar hal itu, tetapi tidak memahaminya, lalu kutanya: "Tuanku,
apakah akhir segala hal ini?"
(12:9) Tetapi ia
menjawab: "Pergilah, Daniel, sebab firman ini akan tinggal tersembunyi dan
termeterai sampai akhir zaman.
(12:10) Banyak orang
akan disucikan dan dimurnikan dan diuji, tetapi orang-orang fasik akan
berlaku fasik; tidak seorang pun dari orang fasik itu akan memahaminya, tetapi
orang-orang bijaksana akan memahaminya.
Ibadah orang bijaksana rela menderita (kematian)
sekalipun harus disucikan dan dimurnikan
dan diuji.
Itu ibadah orang yang bijaksana tetap setia sekalipun menderita.
-
Disucikan
-> Pedang Roh.
-
Dimurnikan
-> Api.
-
Di
uji -> Dirampas dan ditawan.
Apalagi
anak Tuhan tidak mempersiapkan diri dari sejak sekarang dalam beribadah, hidup
menurut daging tidak berlaku bijaksana, malam hari begadang sampai besok ibadah
ngantuk-ngantuk, tidak bijaksana dalam hal mengumpulkan makanan, mengandung resiko tinggi.
Ibadah
orang bijaksana, tidak perlu diatur
dan diperintah seperti semut.
Pendeknya; orang bijaksana melewati aniaya antikris
selama satu masa, dua
masa dan setengah masa = tiga tahun setengah = seribu dua ratus enam puluh
hari.
Matius 24:15
(24:15) "Jadi
apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat kudus, menurut firman
yang disampaikan oleh nabi Daniel -- para pembaca hendaklah memperhatikannya –
Sebab nanti pembinasa keji memang berdiri di tempat
kudus sesuai dengan firman Tuhan,
anak-anak Tuhan hendaklah memperhatikannya.
Yusuf adalah
orang bijaksana, Firaun sendiri yang mengatakannya, bijaksana,
penuh dengan roh Tuhan, sehingga dia
diangkat menjadi mangku negara
untuk mengumpulkan bahan persediaan selama tujuh tahun kelimpahan sebab akan
datang masa tujuh tahun kelaparan.
Sebelum
pindah ke tanah Mesir, anak-anak Yakub diutus menghadap Yusuf tapi mereka tidak
mengenali Yusuf, tapi akhirnya Yusuf memperkenalkan dirinya dan berkata tidak usah
bersedih tidak usah takut karena Tuhan yang mengutus saya mendahului kamu
supaya ada kelangsungan hidup… Kejadian
45: 7-8.
Pendeknya, orang bijaksana dan
berakal budi mengerti rencana Tuhan, sehingga tidak ada persungutan manakala
harus menghadapi aniaya karena firman, sengsara karena salib.
Dari Betlehem, tanah Israel dia diculik, dirampas dan
di bawa ke Mesir tanpa ada alasan lalu dilemparkan ke dalam liang tutupan (penjaara) itu perjalanan salib. … Kejadian 40: 14-15.
Betlehem turun ke Mesir itu perjalanan salib, sama
seperti Yesus dari sorga
turun ke bumi,
itu perjalanan salib, itu ibadah orang bijaksana, banyak menanggung
penderitaan.
Dari Betlehem
diculik, lalu dijual kepada
Potifar, difitnah dan
lalu dijebloskan ke penjara, itu perjalanan salib seperti Yesus turun dari
sorga ke bumi, supaya ada tersedia makanan. Yesus adalah roti hidup, roti yang
turun dari sorga, supaya ada persediaan makanan…Yohanes 6.
Kalau beribadah tapi menolak sengsara salib tetap
berlaku fasik, itu ibadah orang bodoh, panas hati, berontak, bersungut-sungut,
saya tidak yakin orang semacam ini sanggup menghadapi ujian, saya tidak yakin.
Ayo kita menjalankan ibadah secara bijaksana,
kalungkanlah emas di leher, lakukanlah firman dengan setia, apapun yang terjadi
biarlah terjadi, hadapi saja.
Kiranya Tuhan dengan roh yang kuat, dengan kasih-Nya
akan membela kehidupan muda remaja.
Matius 24:16-18
(24:16) maka
orang-orang yang di Yudea haruslah melarikan diri ke pegunungan.
(24:17) Orang yang
sedang di peranginan di atas rumah janganlah ia turun untuk mengambil
barang-barang dari rumahnya,
(24:18) dan orang
yang sedang di ladang janganlah ia kembali untuk mengambil pakaiannya.
Praktek ibadah orang bijaksana ada tiga:
a.
“Orang-orang yang di Yudea
haruslah melarikan diri ke pegunungan”.
Artinya; kanak-kanak rohani mendewasakan rohaninya
sampai kepada puncak kekudusan.
Masa kecil Yesus ada di Yudea, jadi kanak-kanak
rohani harus mendewasakan rohani sampai puncak kekudusan.
b.
“Orang yang sedang di
peranginan di atas rumah janganlah ia turun untuk mengambil barang-barang dari
rumahnya”.
Artinya; orang yang sudah melayani Tuhan
(berada dalam kegiatan roh) jangan lagi memikirkan perkara-perkara di bawah,
perkara lahiriah.
Saudaraku, jangan salah dimengerti, tidak
salah kuliah, tidak salah bekerja tetapi yang sudah melayani fokuskan diri
untuk melayani Tuhan, jangan lagi memikirkan perkara-perkara yang di bawah di
bumi ini.
c.
“Orang yang sedang di
ladang janganlah ia kembali untuk mengambil pakaiannya”.
Arti rohaninya; orang yang melayani Tuhan
jangan kembali ke tabiat lama.
Biarlah kita berpadanan dengan panggilan menghargai
kemurahan, sebab
kita dipanggil dari kegelapan untuk terus menghargai panggilan (menghargai
pengorbanan) =
menghargai kemurahan, menghargai kasih karunia, darah salib. Kita dipanggil
oleh darah salib, menghargai berarti berpadanan dengan panggilan (menghargai kemurahan).
Firman Tuhan tepat selalu pada waktunya disampaikan
untuk menolong kehidupan kita, itu kemurahan bagi kita.
Itulah perbandingan ibadah orang bijaksana dengan
ibadah orang fasik, orang malas.
Ayo mulai sekarang persiapkan diri, berlakulah bijaksana dalam setiap
ibadah, tidak boleh ngantuk-ngantuk, persiapkan diri untuk ibadah, persiapkan
diri untuk mengumpulkan makanan, itu ibadah bijaksana.
Kalau tidak dari sekarang kita memikul salib sampai masuk dalam pengalaman kematian
bagaimana mungkin kita bisa menghadapi situasi yang berat yaitu: pedang, api, ditawan dan
dirampas???
Matius 24:19
(24:19) Celakalah
ibu-ibu yang sedang hamil atau yang menyusukan bayi pada masa itu.
Sebaliknya, “celakalah ibu-ibu yang
sedang hamil” -> orang yang mengandung dosa.
“Celakalah
yang menyusukan bayi pada masa itu”
-> orang yang berbeban berat,
yang belum mengakui dan menyelesaikan masalahnya di hadapan Tuhan. Beban dosa belum
diselesaikan di hadapan Tuhan, itu yang akan mengalami celaka nanti.
Matius 24:20
(24:20) Berdoalah,
supaya waktu kamu melarikan diri itu jangan jatuh pada musim dingin dan jangan
pada hari Sabat.
Waktu
melarikan diri jangan jatuh pada musim
dingin dan jangan
jatuh pada
hari Sabat.
Musim dingin
berarti tidak ada lagi kesempatan untuk mendapat kemurahan.
Hari Sabat
-> hari perhentian, Tuhan memberikan enam hari untuk kita bekerja melayani
Tuhan, hari ketujuh adalah hari perhentian, tidak ada lagi kesempatan.
Pada
waktu bangsa Israel di padang gurun, dari hari pertama sampai hari kelima mereka
mengumpulkan satu gomer untuk tiap tiap orang, tetapi khusus hari keenam mereka
harus mengumpulkan manna itu dua gomer untuk tiap-tiap orang sebab hari ketujuh (hari
perhentian), tidak tersedia lagi makanan di situ… Keluaran 16: 22, 26.
Berdoa supaya pada saat kita melarikan diri jangan pada
musim dingin dan jangan pada hari
Sabat.
Manfaatkan kemurahan Tuhan, manfaatkan korban Kristus
dengan sungguh-sungguh. Malaikat sangat
cemburu karena tidak bisa memanfaatkan korban Kristus (darah salib) sebab malaikat adalah zat
roh, makhluk roh, dia tidak punya tubuh dan darah, sementara darah Yesus hanya berlaku
bagi tubuh dan darah manusia.
Pendeknya, darah Yesus bagi malaikat, tidak berlaku sehingga apabila malaikat
jatuh karena pelanggaran
akan berubah menjadi Setan sebab darah Yesus tidak berlaku bagi zat roh (tidak
mendapatkan kesempatan).
Manfaatkan korban Kristus ,
manfaatkan dengan sungguh-sungguh, berlakulah bijaksana, persiapkan dirimu
untuk setiap ibadah, jangan lagi sibuk ini dan itu.
Ayat berikutnya ...
Matius 24:21
(24:21) Sebab pada
masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi
sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi.
Pada masa itu terjadi aniaya antikris selama tiga tahun
setengah(3,5 tahun),
siksaan yang terjadi begitu dahsyat yang belum pernah terjadi sejak awal dunia
sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi.
Ayo kalungkanlah emas di leher, lakukan firman dengan
setia, berlakulah bijaksana walaupun harus memikul salib untuk membawa kita
masuk dalam pengalaman kematian dan Tuhan akan menolong kita semuanya.
Saya mau sampaikan lagi firman Tuhan ...
Amsal 6:20
(6:20) Hai anakku,
peliharalah perintah ayahmu, dan janganlah menyia-nyiakan ajaran ibumu.
(6:21) Tambatkanlah
senantiasa semuanya itu pada hatimu, kalungkanlah pada lehermu.
Sebagai anak Tuhan pelihara perintah Tuhan, jangan
menyia-nyiakan ajaran yang Tuhan sampaikan bagi kita malam ini. Sama seperti
kalung emas bergantung di leher.
Sehingga ...
Amsal 6:22
(6:22) Jikalau
engkau berjalan, engkau akan dipimpinnya, jikalau engkau berbaring, engkau akan
dijaganya, jikalau engkau bangun, engkau akan disapanya.
Kegunaan kalung emas bergantung di leher ada 3, yaitu:
1. Jikalau engkau berjalan,
engkau akan dipimpinnya.
Kalau Tuhan yang memimpin jalan kita maka
kita akan ada di jalan yang benar tidak salah, tapi kalau hati dan manusia
daging yang memimpin perjalanan hidup, di situ akan banyak kesalahan terjadi, seseorang akan menyimpang dari
kebenaran.
2. Jikalau engkau berbaring,
engkau akan dijaganya.
Orang yang tidur dan berbaring adalah orang
yang tidak bisa menguasai dirinya, tetapi firman Allah itulah kalung emas yang
bergantung di leher akan tetap berjaga-jaga.
3. Jikalau engkau bangun,
engkau akan disapanya.
Ketika kita bergaul dengan firman Tuhan
kita akan menikmati suasana sorga.
Anak Manusia senantiasa bergaul dengan
Allah bahkan menjadi kesukaan bagi Allah, ketika Allah menciptakan langit dan
bumi Ia bersama dengan Allah dan menjadi kesukaan bagi Allah…Amsal
8.
Amsal 4:11-12
(4:11) Aku
mengajarkan jalan hikmat kepadamu, aku memimpin engkau di jalan yang lurus.
(4:12) Bila engkau
berjalan langkahmu tidak akan terhambat, bila engkau berlari engkau tidak akan
tersandung.
(4:13) Berpeganglah
pada didikan, janganlah melepaskannya, peliharalah dia, karena dialah hidupmu.
Firman Allah adalah hidup dan kita hidup oleh karena
firman Allah.
Biarlah firman itu hidup dalam hidup dan kita hidup
oleh firman Allah, peliharalah firman itu, peliharalah ajaran dan perintah
Tuhan, sama seperti emas yang bergantung di leher. Amin.
TUHAN YESUS
KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
firman:
Gembala
Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment