IBADAH
PENDALAMAN ALKITAB, 23 AGUSTUS 2018
KITAB RUT
(Seri:24)
Subtema: ADA 3 HAL YANG MENGHERANKAN, DAN ADA 4 HAL YANG TIDAK
DIMENGERTI.
Shalom
saudaraku.
Selamat
malam, salam sejahtera bagi kita sekaliannya, kita patut bersyukur karena Tuhan
masih memberikan kesempatan bagi kita, sampai akhirnya dalam kesempatan ini
kita kembali kepada Dia sebagai Gembala yang memelihara jiwa kita, tidak
dibiarkan kita tersesat pribadi lepas pribadi.
Tidak lupa
juga saya menyapa anak-anak Tuhan, umat Tuhan, hamba-hamba Tuhan yang sedang
mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live streaming atau video
internet, youtube, maupun facebook, di dalam negeri maupun di luar negeri,
dimanapun anda berada kiranya Tuhan memberkati kita, kita berdoa, kita berharap
kiranya Tuhan melawat kita semua.
Kita kembali
memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab yang
disertai dengan Perjamuan Suci dari kitab Rut 1:19.
Rut 1:19
(1:19) Dan
berjalanlah keduanya sampai mereka tiba di Betlehem.
Ketika mereka masuk ke Betlehem, gemparlah seluruh kota itu karena mereka, dan
perempuan-perempuan berkata: "Naomikah itu?"
Terlebih
dahulu kita perhatikan kalimat dari ayat ini; ”Dan berjalanlah keduanya
sampai mereka tiba di Betlehem”
Saudaraku,
dahulu Naomi dan suaminya Elimelekh beserta kedua anaknya yakni Mahlon dan
Kilyon meninggalkan Betlehem, mereka pergi ke Moab dan menetap disana. Namun
tidak lama menetap di Moab, Elimelekh suaminya
mati, kemudian menyusul kematian dari kedua anaknya Mahlon dan Kilyon
setelah keduanya mengambil istri di Moab.
Pendeknya; jalan sesat yang ditempuh oleh Naomi membuat dia
sangat menderita sekali karena dia harus kehilangan orang-orang yang
dicintainya. Tetapi pada akhirnya Naomi kembali ke Betlehem bersama dengan Rut
menantunya sesuai dengan Rut 1:19a; “Dan berjalanlah keduanya sampai
mereka tiba di Betlehem.”
Kesimpulannya;
dengan kembalinya Naomi ke Betlehem Tuhan telah menunjukkan kebaikan dan kemurahan
hati-Nya kepada Naomi dan Rut.
Mazmur
25:8-10
(25:8) TUHAN
itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan
jalan kepada orang yang sesat.
(25:9) Ia
membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan Ia mengajarkan
jalan-Nya kepada orang-orang yang rendah hati.
(25:10) Segala
jalan TUHAN adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang
berpegang pada perjanjian-Nya dan peringatan-peringatan-Nya.
Tuhan itu
baik dan benar, buktinya;
1. Dia
menunjukkan jalan kepada orang yang sesat.
2. Dia
membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum.
3. Dia
mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang rendah hati.
Kesimpulannya;
segala jalan yang ditunjukkan oleh Tuhan kepada mereka orang-orang yang sesat
dan mau kembali ke dalam Tuhan adalah jalan kasih setia dan kebenaran.
Mazmur 25:11
(25:11) Oleh
karena nama-Mu, ya TUHAN, ampunilah kesalahanku, sebab
besar kesalahan itu.
Tuhan
mengampuni kesalahan-kesalahan di masa lalu sebesar apapun oleh karena nama
Tuhan. Mengampuni dosa adalah pekerjaan dari darah salib Kristus.
Mazmur 25:12
(25:12) Siapakah
orang yang takut akan TUHAN? Kepadanya TUHAN
menunjukkan jalan yang harus dipilihnya.
Tadi kita
sudah melihat bahwa Tuhan akan menunjukkan jalan yang benar kepada setiap orang
yang sesat dan mau kembali kepada Tuhan, sebab segala jalan-Nya adalah kasih
setia dan kebenaran.
Namun yang
menjadi pertanyaannya disini adalah; “Siapakah orang yang takut akan Tuhan?”
Perlu untuk
diketahui, takut akan Tuhan berarti membenci kejahatan, teramat lebih benci
kecongkakan, benci keangkuhan, benci kesombongan, termasuk benci terhadap
tingkah laku yang jahat, dan juga benci terhadap dusta...Amsal 8:13.
Mazmur 25:13
(25:13) Orang
itu sendiri akan menetap dalam kebahagiaan dan anak cucunya akan mewarisi bumi.
Sampai pada
akhirnya orang yang kembali kepada Tuhan yaitu orang yang takut akan Tuhan akan
menetap dalam kebahagiaan.
Saat ini
kita menetap dalam rumah Tuhan, dalam keadaan
bahagia
beribadah dan melayani Tuhan. Betlehem artinya Rumah Roti, saat ini, kita
sedang menikmati roti yang turun dari sorga, oleh-Nya kita bisa menikmati
kebahagiaan yang turun dari sorga. Tidak hanya menetap dalam kebahagiaan, namun
juga anak cucunya akan mewarisi bumi.
1 Petrus
2:25
(2:25) Sebab
dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada
gembala dan pemelihara jiwamu.
Perhatikan
kalimat; “Dahuhlu kamu sesat seperti domba.”
Kita
perhatikan dulu kesesatan Naomi yang dahulu juga pernah terjadi di
dalam..
Yesaya
53:5-6
(53:5) Tetapi
dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena
kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan
kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.
(53:6) Kita
sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri,
tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian.
Sesat
seperti domba berarti masing-masing mengambil jalannya sendiri. Mengambil
jalannya sendiri adalah tanda;
1. Tidak dengar-dengaran kepada gembala.
2. Tidak mengikuti gembala yang sedang menuntun
kawanan dombanya.
Berarti
tidak mengikuti contoh teladan dari pada gembalanya.
1 Petrus
2:25
(2:25) Sebab
dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada
gembala dan pemelihara jiwamu.
Kembali
kepada Gembala sebab Dialah yang memelihara jiwa kita masing-masing. Jiwa Naomi
terpelihara, tetapi Elimelekh suaminya serta kedua anaknya Mahlon dan Kilyon
binasa.
Berbahagialah
apabila kita sampai sejauh ini berada di dalam rumah Tuhan untuk memberi diri
digembalakan oleh Gembala Agung. Itu suatu kemurahan bagi kita sekaliannya.
Mazmur 23:1
(23:1) Mazmur
Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Daud
berkata; “Tuhan adalah gembalaku takkan kekurangan aku.”
Pengalaman
Daud sebagai kawanan domba Allah diinventarisir dan Dia berkata; “Tuhan
adalah gembalaku takkan kekurangan aku.” Berarti jasmani maupun rohani
tidak akan kekurangan. Secara jasmani tidak kekurangan; soal makanan, minuman,
pakaian, pekerjaan, jodoh, dan segala sesuatu dicukupkan.
Kemudian
secara rohani tidak kekurangan; dosa dan segala kesalahan diampuni, disucikan
oleh darah-Nya, sehingga tidak terlihat lagi kekurangan-kekurangan yang
memalukan itu.
Itulah keadaan seseorang kalau tergembala,
tidak sesat, tidak binasa, jiwa terpelihara.
Sekarang
kita kembali memperhatikan..
Rut 1:19b
(1:19b) Ketika
mereka masuk ke Betlehem, gemparlah seluruh kota itu karena mereka,
dan perempuan-perempuan berkata: "Naomikah itu?"
Ketika
mereka masuk ke Betlehem, gemparlah seluruh kota itu karena Rut dan Naomi.
Pendeknya; jalan
salib yang ditempuh Naomi dan Rut menggemparkan seisi kota Betlehem.
Sekarang
kita akan melihat pengalaman yang sama yaitu yang menggemparkan di dalam..
Amsal
30:18-19
(30:18) Ada
tiga hal yang mengherankan aku, bahkan, ada empat
hal yang tidak kumengerti:
(30:19) jalan
rajawali di udara, jalan ular di atas cadas, jalan kapal di tengah-tengah laut,
dan jalan seorang laki-laki dengan seorang gadis.
Ada tiga hal
yang mengherankan dan hal yang keempat sangat sulit untuk dimengerti.
Kesimpulannya;
mengherankan dan sangat sulit untuk dimengerti setara dengan menggemparkan.
Sebab ada
empat jalan di sini yang mengherankan dan sulit untuk dimengerti. Maka
mengherankan dan sulit untuk dimengerti setara dengan menggemparkan.
Saudaraku, ada tiga hal yang mengherankan Salomo, bahkan ada empat hal
yang tidak dimengerti, yaitu:
1. Jalan rajawali di udara.
2. Jalan ular di atas cadas.
3. Jalan kapal di tengah-tengah laut.
4. Jlan seorang laki-laki dengan seorang
gadis.
Sementara
salomo adalah seorang yang penuh hikmat, berakal budi, dan seorang raja yang
bijaksana, tetapi bagi dia hal yang pertama sampai hal yang ketiga sangat
mengherankan, bahkan hal yang yang keempat sangat sulit untuk dimengerti.
Saudaraku,
setiap kali firman Tuhan disampaikan, hanya Roh Tuhan yang mampu memberikan
pengertian bagi kita sekaliannya. Hal-hal yang sorgawi turun ke bumi semuanya
dapat dimengerti itu semua adalah pekerjaan Roh Tuhan. Firman Tuhan tidak bisa
ditafsir oleh pengertian manusia. Pengertian yang dari
sorga hanya bisa diberikan oleh Roh Tuhan (Roh Kristus).
Pendeknya;
hal-hal yang sorgawi tidak bisa ditafsir oleh manusia termasuk orang yang
pandai sekalipun di dunia ini. Seperti mimpi Firaun, baik orang yang pandai,
seorang cendekiawan, tidak dapat mengerti mimpi Firaun kecuali Yusuf. Demikian
juga tiga hal yang mengherankan dan hal yang keempat sangat sulit untuk
dimengerti.
Siapa
Salomo? Bukankah dia seorang yang penuh dengan hikmat? Dia raja yang bijaksana,
bahkan oleh karena hikmatnya Ratu Syeba datang dari jauh untuk mencari hikmat
Salomo.
Biarlah
malam ini semuanya disingkapkan dan oleh Roh Tuhan berkarya di tengah-tengah
ibadah dan pelayanan ini.
1 Petrus
1:10-12
(1:10) Keselamatan
itulah yang diselidiki dan diteliti oleh nabi-nabi, yang telah bernubuat
tentang kasih karunia yang diuntukkan bagimu.
(1:11) Dan
mereka meneliti saat yang mana dan yang bagaimana yang dimaksudkan oleh Roh
Kristus, yang ada di dalam mereka, yaitu Roh yang sebelumnya memberi kesaksian
tentang segala penderitaan yang akan menimpa Kristus dan tentang segala
kemuliaan yang menyusul sesudah itu.
(1:12) Kepada
mereka telah dinyatakan, bahwa mereka bukan melayani diri mereka sendiri,
tetapi melayani kamu dengan segala sesuatu yang telah diberitakan sekarang
kepada kamu dengan perantaraan mereka, yang oleh Roh Kudus, yang diutus dari
sorga, menyampaikan berita Injil kepada kamu, yaitu hal-hal yang ingin
diketahui oleh malaikat-malaikat.
Roh Kudus
diutus dari sorga untuk menyampaikan berita yang benar dari sorga bagi kita
sekaliannya. Seorang hamba Tuhan melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh dan yang
diurapi oleh Roh Tuhan, hamba Tuhan semacam ini akan dipakai oleh Tuhan untuk
menyapaikan berita sorga yang tidak bisa dimengerti oleh akar pikiran
manusiawi.
Saya sebagai seorang hamba Tuhan yang telah menerima
jabatan gembala untuk lebih tulus lagi melayani Tuhan supaya pengurapan itu
nyata, sehingga rahasia sorga turun ke bumi dalam setiap ibadah-ibadah yang
kita jalankan.
Sekarang
marilah kita mengikuti perjalanan tentang empat perkara yang tertulis di dalam Amsal
30:19 tadi.
Yang Pertama: JALAN
RAJAWALI DI UDARA.
Rajawali
-> Yesus sebagai seorang raja.
Yesus adalah
seorang pemimpin yang memberikan teladan yang baik oleh karena kekuatan
kuasa-Nya. Demikian juga dengan pengikutan kita hendaklah kuat jangan lemah,
jangan begitu gampang berputus asa, patah semangat, kecewa, tersandung, bahkan
menjadi batu sandungan dalam pengikutan kita kepada Tuhan. Kita harus kuat sebab Dia raja, Dia pemimpin
yang kuat dengan kuasa-Nya.
Kiranya
kehidupan rohani kita semakin hari semakin kuat oleh kekuatan kuasa-Nya,
berarti naik tinggi seperti burung rajawali dengan kekuatan sayapnya. Semakin
kerohanian kita tinggi semakin kita memiliki kekuatan seperti burung rajawali
yang terbang tinggi di udara dengan kekuatan sayapnya.
Yesaya 40:31
(40:31) tetapi
orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama
rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak
menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.
Kekuatan
dari orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan seumpama rajawali yang terbang tinggi
dengan kekuatan sayapnya. Dibuktikan dengan dua tindakan mereka dalam mengikuti
Tuhan:
1. Berlari atau menyingkirkan diri dari dosa
namun tidak menjadi lesu.
2. Berjalan namun tidak menjadi lemah.
Saudaraku,
jarak perjalanan yang ditempuh dalam perjalanan rohani kita dalam mengikuti
Tuhan adalah sejauh penantian kita, namun orang yang menanti-nantikan Tuhan
tidak akan menjadi lemah.
Berarti sejauh kedatangan Tuhan, tetapi kita
tidak menjadi lemah karena kita memiliki pemimpin yang kuat, Dia raja yang
sudah memberikan contoh teladan kita sekaliannya.
Yang Kedua: JALAN ULAR
DI ATAS CADAS.
Saudaraku,
berjalan di atas cadas (bebatuan) artinya perjalanan salib. Jalan cadas
yang berbatu-batu ditandai dengan pengalaman kematian, tetapi justru yang akan
membawa kita kepada keselamatan yaitu hidup yang kekal. Perjalanan Yesus
sebagai manusia digambarkan seperti perjalanan seekor ular di atas cadas, penuh
dengan bebatuan yang disebut juga dengan via dolorosa. Yesus telah mati, pada
hari ketiga Ia bangkit, kemudian Ia naik
ke sorga dan dipermuliakan.
Kita lihat via
dolorosa..
Filipi 1:28
(1:28) dengan
tiada digentarkan sedikitpun oleh lawanmu. Bagi mereka semuanya itu adalah
tanda kebinasaan, tetapi bagi kamu tanda keselamatan, dan itu datangnya dari
Allah.
Jalan salib yang kita
tempuh adalah tanda keselamatan dan itu datangnya dari Allah, dari sorga.
Sedangkan ajaran asing yaitu firman yang ditambahkan dan firman yang
dikurangkan berasal dari manusia, itulah nabi-nabi palsu dengan kelicikan
mereka sebab mereka melayani dengan cap mereka. Sedangkan ajaran roh
jual beli itu adalah ajaran antikris dengan cap enam ratus enam puluh enam
(666). Kedua hal tersebut adalah jalan asing yang tidak boleh
ditempuh, sebab kedua ajaran asing tersebut bukan
berasal dari Allah, tetapi perjalanan salib datang dari Alllah dari sorga, itu
adalah tanda keselamatan bagi kita sekaliannya.
Filipi 1:27
(1:27) Hanya,
hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus, supaya, apabila aku datang
aku melihat, dan apabila aku tidak datang aku mendengar, bahwa kamu teguh
berdiri dalam satu roh, dan sehati sejiwa berjuang untuk iman yang
timbul dari Berita Injil,
Perhatikan
kalimat; “Teguh berdiri, berarti berjuang
untuk iman.”
Kalau
kita tetap teguh berdiri, tidak terpengaruh dengan jalan asing, berarti disebut
pejuang iman, sedangkan ajaran asing merusak iman. Merusak iman itu merupakan
kejahatan yang luar biasa (dahsyat), sebab itu teguh berdiri itulah yang
disebut dengan pejuang iman.
Ajaran yang
merusak iman merupakan kejahatan yang dahsyat, mari kita lihat
dalam..
Matius
7:21-23
(7:21) Bukan
setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan
Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
(7:22) Pada
hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami
bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak
mujizat demi nama-Mu juga?
(7:23) Pada
waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak
pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Merusak iman
merupakan suatu perbuatan kejahatan dengan kejahatan yang sangat dahsyat.
Yesus Kristus telah menanggung penderitaan di atas kayu
salib, Ia
telah melakukan kehendak Allah Bapa, itulah via dolorosa.
Jadi bukan
orang yang menyebut “Tuhan, Tuhan!” yang akan masuk
ke dalam kerajaan sorga, bahkan karena mengadakan
tiga perkara ajaib yaitu bernubuat, mengusir setan, mengadakan banyak mujizat
(tanda heran).
Jalan salib
adalah jalan keselamatan, dari Allah datangnya dari sorga, bukan dari nabi-nabi
palsu dengan cap kelicikan mereka.
Lihat nabi
palsu, mereka hanya bergerak dalam hal menyebut nama Tuhan dan melakukan tiga
perkara ajaib. Sesungguhnya yang Tuhan mau adalah kita
mengikuti jalan salib (jalan ular di atas
cadas), penuh dengan bebatuan, itu yang Tuhan mau
di dalam kehidupan kita pribadi lepas pribadi.
Kita kembali
memperhatikan..
Filipi 1:29
(1:29) Sebab
kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan
juga untuk menderita untuk Dia,
Sebab kepada
kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga menderita
untuk Dia. Inilah jalan salib yaitu menderita untuk Dia, ini yang Tuhan mau.
Yang Ketiga: JALAN
KAPAL DI TENGAH-TENGAH LAUT.
Perjalanan
Yesus sebagai seorang hamba bagaikan kapal yang sedang berlayar di
tengah-tengah lautan dunia ini. Dari sorga turun ke bumi penuh dengan muatan
sorgawi, yaitu segala kekayaan sorgawi yakni perkara-perkara yang indah karena
sesungguhnya tidak ada sesuatu yang tidak indah di dalam diri Yesus sebab
Dialah firman Allah yang begitu indah
yang sangat berharga dan berarti bagi kehidupan kita masing-masing.
Inijl
Matius : kewibawaan Yesus sebagai
seorang raja.
Injil
Lukas : sengsara Yesus sebagai
manusia.
Injil
Markus : kebangkitan Yesus sebagai
seorang hamba.
Saudaraku,
ciri dalam penulisan Injil Matius dimulai
dengan silsilah Yesus sebagai seorang Raja, dan ciri penulisan Injil Lukas penuh dengan
sengsara Yesus sebagai manusia, sedangkan ciri penulisan dari Injil Markus adalah dengan
menceritakan pelayanan dari Yohanes Pembabtis bukan diawali dengan kelahiran
Yesus.
Mari
kita melihat bagaimana nanti kekayaan sorgawi yaitu kapal dengan penuh muatan
dengan segala perkara-perkara sorgawi yang begitu berarti, begitu berharga, dan
begitu indah, karena tidak ada sesuatu yang tidak berarti
di dalam diri Yesus, Dialah yang paling indah,
paling berharga, dan paling berarti untuk kehidupan kita. Demikian juga firman inilah berkuasa yang membentuk kita sehingga berharga, kehidupan
kita menjadi indah dihadapan Tuhan.
Bagaimana
nanti muatan ini sampai kepada kita? Maka perhatikan..
Yohanes
1:19-21
(1:19)
Dan inilah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem
mengutus beberapa imam dan orang-orang Lewi kepadanya untuk menanyakan dia: "Siapakah
engkau?"
(1:20)
Ia mengaku dan tidak berdusta, katanya: "Aku bukan Mesias."
(19:21)
Lalu mereka bertanya kepadanya: "Kalau begitu, siapakah
engkau? Elia?" Dan ia menjawab: "Bukan!" "Engkaukah
nabi yang akan datang?" Dan ia menjawab: "Bukan!"
Beberapa
imam dan orang-orang Lewi yang diutus oleh orang-orang Yahudi dari Yerusalem
datang kepada Yohanes pembabtis dan bertanya, pertanyaan pertama; “Siapakah
engkau?” Jawaban pertama; “Aku bukan Mesias”, kemudian
jawaban yang kedua; “Aku bukan Elia” dan jawaban yang ketiga: “bukan
juga nabi yang akan datang.”
Mesias artinya Kristus -> Kehidupan yang diurapi.
Elia -> Seorang yang berkuasa menurunkan api
dari langit, dan menutup langit sehingga tidak hujan.
Nabi yang akan datang -> Seorang yang berkuasa
menggenapi Firman.
Menunjukkan bahwa Yohanes pembaptis adalah seorang hamba yang
tidak pusing, dan tidak sibuk dengan jabatan-jabatan, dan
karunia-karunia. Kalau seorang hamba sibuk dengan karunia-karunia, sibuk dengan
jabatan-jabatannya, apalagi sibuk dengan segala perkara lahiriah, dia bukan
hamba Tuhan, tetapi dia hamba manusia, dia bukan melayani Tuhan, tetapi
melayani keinginannya.
Sementara
tugas seorang hamba membawa visi dan misi sorga turun ke bumi bagaikan kapal
yang penuh dengan muatan sorgawi dan yang sedang mencari tempat-tempat pelabuhan di
hati kita masing-masing. Dan sekali lagi saya tandaskan, jadilah syahbandar
bagi Tuhan supaya muatan dari sorga menjadi
bagian kehidupan kita masing-masing. Jadilah syahbandar yang baik supaya kita
bongkar muatan kapal itu dan menjadi pemilik kekayaan
sorgawi.
Kalau
Yesus tidak tampil sebagai seorang hamba bagaimana Dia memberikan kekayaan
sorgawi turun sampai ke bumi. Maka seorang hamba Tuhan tidak boleh sibuk dengan
perkara lahiriah, apapun alasannya. Tetapi sidang jemaat harus mengerti, hargai
hamba Tuhan yang sudah full timer mengerti pekerjaan Tuhan, mengerti pastoral.
Kita sudah menerima kekayaan sorgawi, tetapi tidak mengerti pastoral begitu
bodohnya, begitu egoisnya kehidupan kita ini.
Yohanes
1:22-23
(1:22)
Maka kata mereka kepadanya: "Siapakah engkau? Sebab kami
harus memberi jawab kepada mereka yang mengutus kami. Apakah katamu tentang
dirimu sendiri?"
(1:23)
Jawabnya: "Akulah suara orang yang berseru-seru di padang
gurun: Luruskanlah jalan Tuhan! seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya."
Yang
terpenting bagi seorang hamba Tuhan adalah menyuarakan firman Tuhan, membawa
segala muatan sorgawi untuk diisi di hati kita sebagai syahbandar, itulah
pekerjaan dari seorang hamba.
Yohanes
1:25
(1:25)
Mereka bertanya kepadanya, katanya: "Mengapakah engkau
membaptis, jikalau engkau bukan Mesias, bukan Elia, dan bukan nabi yang akan
datang?"
(1:26)
Yohanes menjawab mereka, katanya: "Aku membaptis dengan
air; tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal,
(1:27) yaitu Dia, yang datang kemudian dari padaku. Membuka
tali kasut-Nyapun aku tidak layak."
Sebetulnya dalam injil lain, Yohanes pembaptis disebut Elia karena
dialah yang merintis jalan, meluruskan jalan bagi Dia, sebab sebelum Yesus
datang pada kali yang kedua Elia dan Musa juga terlebih dahulu diutus (turun)
ke bumi untuk meluruskan jalan bagi Dia, tetapi dia tetap tidak sibuk dengan
karunia itu, tidak sibuk dengan perkara itu.
Hati
hamba adalah hati yang mulia, seorang hamba
berusaha bagaimanalah
supaya kekayaan sorgawi itu sampai ke bumi, itulah hati seorang hamba.
Perhatikan
perkataan Yohanes Pembabtis; “Aku membabtis dengan air, tetapi di
tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal yaitu Dia yang datang
kemudian dari padaku, membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak.”
Jadi
seorang hamba harus berada di titik terendah sehingga dengan demikian kekayaan
sorgawi sebagai muatan kapal yang sedang berlayar di tengah lautan itu bisa
sampai ke dalam hati kita yang menjadi syahbandar yang baik. Kalau seorang
hamba tidak terlebih dahulu menceritakan tentang kematian Yesus, dimana Dia
turun ke dalam dunia orang mati, lalu selanjutnya Dia bangkit, lalu naik ke
sorga, maka kita juga tidak akan pernah menerima kekayaan sorgawi, muatan kapal
yang sedang berlayar di tengah lautan itu.
“Membuka
tali kasutnya pun aku tidak layak” berarti dia sudah merendahkan diri
sampai pada titik terendah.
Kita
tau kasut, debu diinjak, segala jenis kotoran diinjak, tetapi tetap saja
Yohanes pembabtis berkata; “membuka tali kasutnya pun aku tidak layak. “
Jadi
seorang hamba Tuhan terlebih dahulu menceritakan tentang pengalaman kematian
Yesus dimana Dia datang ke dunia orang mati, tempat yang paling terendah, lalu
pada saat itulah nanti kita bisa merasakan kekayaan sorgawi turun ke dalam hati
kita masing-masing.
Berdoa
kiranya saya sebagai hamba Tuhan yang sudah menerima jabatan gambala
sungguh-sungguh memperhatikan tanggung jawab yang dipercayakan oleh Tuhan, kita
masing-masing saling mendoakan satu dengan yang lain.
Yang
Keempat:
JALAN SEORANG LAKI-LAKI DENGAN SEORANG GADIS.
Ini
adalah perjalanan Mempelai; Yesus Anak Allah adalah Mempelai laki-laki
sorga ingin berjalan bersama-sama dengan mempelai perempuan-Nya, itulah perawan
suci, gereja Tuhan yang sudah disempurnakan.
2
Korintus 11:2
(11:2)
Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku
telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai
perawan suci kepada Kristus.
Rasul
Paulus berkata; “Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki
untuk membawa kamu sebagi perawan suci kepada Kristus.” Dari pernyataan Rasul Paulus kepada jemaat
di Korintus menunjukkan bahwa Dia adalah pekabar mempelai, dia mengusung
Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel. Dalam hal ini kita tidak perlu
ragu dengan Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel.
Kemudian
perhatikan kalimat; “Perawan suci” dimulai dengan kata perawan
memberikan suatu pengertian kepada kita yaitu hidup suci, ditambah lagi dengan
kata suci maka kehidupan semacam ini
sempurna, suci di atas suci, itu yang Tuhan mau, supaya apa yang menjadi visi
Tuhan tadi terlaksana, tergenapi, jalan
seorang laki-laki dengan seorang gadis.
Yesus
adalah Anak Allah, Dialah Mempelai laki-laki sorga mempunyai suatu kerinduan yang mendalam unntuk berjalan bersama dengan
Mempelai wanita-Nya. Perawan saja sudah
memberikan suatu artian suci berarti tidak terjamah dengan dosa, ditambah lagi
dengan kata suci berarti suci di atas suci. Supaya apa? Supaya kerinduan Tuhan, sebagai Mempelai laki-laki sorga yaitu: berjalan dengan Mempelai perempuan-Nya.
Kerinduan yang mendalam ini tidak boleh dianggap enteng, tidak boleh dipandang
sebelah mata, kerinduan ini harus dihargai.
Kiranya,
kita salah satu yang menjadi Mempelai wanita Tuhan, tetapi jangan lupa
perhatikan kalimat; “perawan suci.”
Saudaraku,
banyak gereja Tuhan mengenal Rasul Paulus sebagai tukang tenda. Sebetulnya
terlalu sempit pengertian semacam ini. Kerajaan Sorga itu tidak sesempit
pemikiran manusia, kerajaan sorga itu luas. Dan saya juga sebagai hamba Tuhan
bersyukur karena Roh Kristus senantiasa menguasai kehidupan saya, semakin hari
semakin memberikan pengertian yang luas seluas kerajaan Sorga. Sebab Tuhan
sedang bekerja, sampai pada detik ini Tuhan tidak berhenti bekerja, maka
asumsinya Tuhan tidak tertidur, Tuhan
tidak terlelap, Dia bekerja sampai hari ini, Dia sedang mempersiapkan rumah di
Sorga, rumah Bapa sedang dibagunkan untuk kehidupan kita masing-masing, sampai
nanti pada pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Dalam Efesus 5
disitu terlihat mulai dari ayat 19 sampai ayat seterusnya, Dia sedang
berjuang dalam rangka pembangunan tubuh Kristus. Dia
menyerahkan diri-Nya sebagai korban dengan satu tujuan anggota tubuh yang
berbeda-beda menjadi satu, itulah yang disebut dengan kesatuan tubuh Kristus
yang sempurna, maka kita tidak boleh egois, dalam segala perkara tidak boleh
memisahkan diri dengan anggota tubuh yang lain, itu harus diperhatikan sama
seperti memperhatikan kerinduan dari Tuhan Yesus Kristus Kepala gereja Mempelai
pria sorga.
Wahyu
3:4
(3:4)
Tetapi di Sardis ada beberapa orang yang tidak mencemarkan
pakaiannya; mereka akan berjalan dengan Aku dalam pakaian putih, karena
mereka adalah layak untuk itu.
Di
Sardis ada beberapa orang yang tidak mencemarkan pakaiannya. Berarti tetap
putih berkilau-kilauan, tidak tersentuh, dan tidak terjamah dosa, tidak ada
noda, tidak ada flek-flek noda di dalam pakaian putih itu sehingga tetap bersih
berkilau-kilauan. Sebab itu Tuhan Yesus berkata; “Mereka akan berjalan
bersama dengan Aku dalam pakaian putih karena mereka adalah layak untuk itu.”
Pertanyaannya: Siapa yang
layak berjalan bersama dengan Mempelai Laki-laki Sorga?
Jawabnya adalah,
mereka yang tidak mencemarkan pakaiannya sehingga pakaian itu tetap bersih
berkilau-kilauan.
Wahyu
21:9-11
(21:9)
Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh
cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata
kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu
pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."
(21:10)
Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar
lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun
dari sorga, dari Allah.
(21:11)
Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti
permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.
Pengantin
perempuan/Mempelai Anak Domba itulah kota yang kudus Yerusalem yang baru yang
turun dari sorga dari Allah, cahayanya penuh dengan kemuliaan Allah sama
seperti permata yang paling indah, bagaikan permata Yaspis, jernih seperti
kristal.
Beda dengan perempuan babel, memakai pakaian
putih, tetapi tidak bercahaya berarti di dalamnya penuh dengan dosa, tidak
bercahaya, tidak terpancar kemuliaan Allah.
Sebetulnya
arah pembangunan ini ada dua; pembangunan tubuh Kristus Mempelai wanita Tuhan
dan pembangunan tubuh babel. Sepertinya sama-sama pakaian putih, tetapi kalau
dia Mempelai wanita Tuhan/ Pengantin perempuan Mempelai Anak Domba, dia akan
berpakaian putih bersih berkilau-kilauan, bercahaya penuh dengan kemuliaan Allah
bagaikan permata Yaspis, jernih seperti kristal.
Kristal;
berarti transparan, luar dan dalam sama, tempil apa adanya, jelas terlihat, ini
menunjuk kepada orang yang jujur, sedangkan orang yang
jujur dipimpin oleh ketulusan hatinya dalam melayani Tuhan.
Ayo
belajar kepada firman, jangan berkaca kepada yang lain-lain, jangan berkaca
kepada kebenaran diri sendiri, tetapi berkaca kepada firman Allah.
Tadi
Mempelai perempuan sorga bercahaya dan cahayanya penuh dengan kemuliaan Allah
bagaikan permata Yaspis, jernih seperti kristal. Kristal itu transparan, luar
dan dalam sama, tidak ada yang ditutup-tutupi, sedangkan orang yang jujur
dipimpin oleh ketulusan hatinya dalam melayani Tuhan. Inilah perawan suci,
inilah idam-idaman dari Mempelai Laki-laki sorga.
Tiga hal yang mengherankan dan empat hal yang tidak dimengerti, inilah perkara yang sangat menggemparkan.
Malam
ini kita sambut kerinduan Tuhan ini, sambut dengan sagala kerendahan hati,
sambut dengan ketulusan karena kita mau belajar untuk menjadi orang yang jujur,
transparan seperti permata yaspis. Permata yaspis begitu indah, permata Yaspis
merupakan satu dari dua belas batu permata, yang menjadi dasar dari Yerusalem yang baru. Jadi yang terutama
adalah ketulusan dari orang yang jujur dalam
melayani Tuhan. Amin.
TUHAN YESUS
KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Gembala
Sidang:
Pemberita
Firman; Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment