IBADAH
PENDALAMAN ALKITAB, 02 AGUSTUS 2018
KITAB RUT
(Seri:22)
Subtema: MEMPEROLEH UPAH NABI DAN UPAH ORANG BENAR.
Shalom
saudaraku.
Selamat
malam, salam sejahtera bagi kita semua. Oleh karena kemurahan hati Tuhan kita
diijinkan kembali untuk mengusahakan dan memelihara Ibadah Pendalaman Alkitab
disertai dengan Perjamuan Suci. Saya juga tidak lupa menyapa umat Tuhan,
hamba-hamba Tuhan yang sedang mengikuti live streaming, video internet,
dimanapun anda berada dalam dan di luar negeri, kiranya Tuhan memberkati kita
sekaliannya dan memulihkan segala sesuatu.
Segera saja
kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab dari
kitab Rut 1:17.
Rut 1:17
(1:17) di
mana engkau mati, aku pun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan.
Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau
sesuatu apapun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut!"
Saudaraku,
tidak ada sesuatu apapun yang dapat memisahkan Rut dari Naomi selain dari pada
maut. Bahkan Rut berkata; “Bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu
apapun memisahkan aku dari pada engkau selain dari pada maut.” Artinya:
kalau Rut mengingkari janjinya untuk tidak berpaut kepada Naomi maka
penderitaan yang dialami Rut akan lebih berat dari pada penderitaannya sebagai
seorang janda.
Jadi intinya
disini adalah pengikutan Rut kepada Naomi tidak terpisahkan oleh apapun selain
maut.
Pendeknya: Rut
mempertaruhkan nyawanya di dalam mengikuti Naomi.
Matius 16:25
(16:25) Karena
barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya;
tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.
Saudaraku,
barangsiapa kehilangan nyawanya karena mengikut Tuhan maka ia akan
memperolehnya kembali. Berarti hidup
kekal sampai selama-lamanya di dalam kebahagiaan yang kekal itulah Kerajaan
Sorga.
Matius 16:26
(16:26) Apa
gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah
yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?
Apa gunanya
memperoleh seluruh dunia tetapi harus kehilangan nyawanya? Apa yang dapat
diberikannya sebagai ganti nyawnaya? Jawabnya: tidak ada. Sebab harta, dan
kekayaan, bahkan seisi dunia ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan untuk
memperoleh hidup yang kekal.
Itu
sebabnya, Rut tetap mengikuti Naomi bahkan tidak ada yang dapat memisahkan Rut
dari Naomi selain maut/ selain kematian. Dia betul-betul mempertaruhkan
nyawanya.
Maitus 16:27
(16:27) Sebab
Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi
malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut
perbuatannya.
Ayat ini
menjelaskan tentang upah yang akan diterima seseorang sesuai dengan
perbuatannya. Kalau seseorang kehilangan nyawa karena sangkal diri dan pikul
salib, maka dia akan memperoleh upah yaitu hidup kekal.
Lebih rinci
kita memperhatikan...
Matius 10:39
(10:39)
Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan
barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.
Saudaraku,
upah mempertahankan nyawa maka ia kehilangan nyawa, sedangkan siapa kehilangan
nyawa karena salib maka ia akan memperolahnya, yaitu hidup kekal.
Matius
10:40-42
(10:40) Barangsiapa
menyambut kamu, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia
menyambut Dia yang mengutus Aku.
(10:41) Barangsiapa
menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi, dan barangsiapa
menyambut seorang benar sebagai orang benar, ia akan menerima upah orang benar.
(10:42) Dan
barangsiapa memberi air sejuk secangkir sajapun kepada salah seorang yang kecil
ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan
kehilangan upahnya dari padanya."
Saudaraku,
menyambut seorang utusan = menyambut seorang yang mengutus dia. Berarti
menyambut seorang hamba Tuhan yang diutus Tuhan sama dengan menyambut Tuhan
yang mengutus seorang hamba Tuhan.
Persamannya:
a. Menyambut seorang nabi sebagai nabi;
memperolah upah nabi.
b. Menyambut seorang benar sebagai orang benar;
menerima upah orang benar.
Namun perlu
juga diperhatikan, tindakan memperolah upah nabi dan upah orang benar
dibutuhkan kejujuran, sebab kalau tidak jujur maka seorang nabi belum
tentu disambut sebagai nabi dan seorang benar belum tantu disambut sebagai
orang benar.
Saudaraku,
Allah telah mengutus Anak-Nya untuk menyelamatkan dunia ini, berarti upah
menghargai Yesus yang diutus oleh Allah memperoleh keselamatan...Yohanes
3:17.
Praktek
jujur menyambut seorang nabi.
1 Timotius
5:17
(5:17) Penatua-penatua
yang baik pimpinannya patut dihormati dua kali lipat, terutama mereka
yang dengan jerih payah berkhotbah dan mengajar.
Mereka yang
berjerih payah berkhotbah dan mengajar dan memberikan pimpinan yang baik dan
benar patut dihormati dua kali lipat. Patut berarti wajib, harus
jujur dan membuka hati dengan benar untuk menyambut seorang nabi sebagai nabi
supaya mendapat upah nabi.
1 Timotius
:18
(5:18) Bukankah
Kitab Suci berkata: "Janganlah engkau memberangus mulut lembu yang
sedang mengirik," dan lagi "seorang pekerja patut mendapat
upahnya."
Dalam hal
menghormati dua kali lipat, menurut kitab suci; “janganlah engkau
memberangus mulut lembu yang sedang mengirik.” Artinya jangan menutup mulut
apalagi memberontak kepada seorang hamba Tuhan yang sedang berkhotbah, yang
sedang mengajarkan firman Tuhan yang baik dan benar. Alasannya seorang
pekerja/hamba Tuhan patut mendapatkan upahnya.
Mohon maaf
saudaraku, kalau kerohaniannya seperti anjing dan babi (selalu mengulangi
dosa-dosa yang lalu) orang yang seperti ini berani memberangus mulut lembu yang
sedang mengirik, tetapi kalau dia bukan anjing dan
babi, maka dia akan menikmati pengajaran yang disampaikan oleh seorang utusan
Tuhan.
Maka dibutuhkan
kejujuran dan transparansi (keterbukaan). Tidak perlu malu mengakui seorang
nabi sebagai nabi, tidak perlu malu mengakui seorang benar sebagai orang benar.
Galatia 6:6-7
(6:6) Dan
baiklah dia, yang menerima pengajaran dalam Firman, membagi segala sesuatu
yang ada padanya dengan orang yang memberikan pengajaran itu.
(6:7) Jangan
sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur
orang, itu juga yang akan dituainya.
Jadi setiap
orang yang telah menerima pengajaran dalam firman membagi segala sesuatu yang
ada padanya dengan orang yang memberikan pengajaran itu. Jadi ini singkron
dengan 1 Timotius 5:17 tadi, patut mengormati dua kali lipat kepada yang
memberikan pengajaran, sebab apa yang ditabur orang itu juga yang akan
dituainya.
Jangan sesat
karena kita tidak bisa menipu Tuhan. Banyak orang kristen/anak-anak Tuhan
berkorban untuk hal-hal yang lahiriah, untuk keinginan daging dan hawa nafsunya,
tetapi dia tidak akan mendapat apa-apa, jadi jangan sesat.
Tetapi apa
yang kita tabur yang sesuai dengan apa yang Tuhan mau yaitu menyambut seorang
nabi sebagai nabi, menyambut seorang benar sebagai orang benar, maka apa yang
kita tabur itu juga yang akan kita tuai.
Galatia
6:8-9
(6:8) Sebab
barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari
dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai
hidup yang kekal dari Roh itu.
(6:9) Janganlah
kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan
menuai, jika kita tidak menjadi lemah.
Barangsaipa
menabur dalam Roh maka ia akan menuai hidup kekal dari Roh itu. Saat ini kita
sedang berada dalam kegiatan Roh supaya kita memperoleh hidup kekal dari Roh
itu. Syaratnya: Jika kita tidak menjadi lemah.
Ada kalanya
kita berbuat baik, berbuat benar tetapi manakala hati kita diusik, dikoreksi
oleh berita salib, mulailah kita kendor dan menjadi lemah.
Sekarang
kembali kita memperhatikan...
Matius 10:42
(10:42) Dan
barangsiapa memberi air sejuk secangkir sajapun kepada salah seorang
yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak
akan kehilangan upahnya dari padanya."
Bahkan
memberi air sejuk secangkir saja kepada hamba Tuhan (utusan Tuhan) sesungguhnya
dia tidak akan kehilangan upahnya. Jadi perkara kecilpun diperhitungkan oleh
Tuhan. Jangankan upah nabi atau upah orang benar, secangkir air yang sejuk
sekalipun itu sangat diperhatikan oleh Tuhan.
Keterangan: MENERIMA
SEORANG NABI SEBAGAI NABI IA AKAN MENERIMA UPAH NABI.
Yohanes 4:19
(4:19) Kata
perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, nyata sekarang padaku, bahwa Engkau
seorang nabi.
Perempuan
Samaria berkata; “Tuhan nyata sekarang padaku bahwa engkau seorang nabi.”
Pengakuan ini
menunjukkan bahwa, dia mengakui Yesus seorang nabi. Ingat kalau seseorang
menerima seorang nabi sebagai nabi maka tentu ia akan mendapat upah nabi, sebab
firman Tuhan itu ya dan amin tidak akan meleset.
Kalau saudara
menghargai dan menghormati seorang hamba Tuhan yang sedang berjerih payah di
dalam mengajar serta membagi segala
sesuatu kepada dia, bukan berarti hamba
Tuhan itu gila hormat, tetapi ada hubungan timbal balik yaitu apa yang kita
tabur itu juga yang kita tuai. Kalau kita menabur hanya untuk keinginan daging
akan binasa oleh daging itu, tetapi kalau kita menabur di tengah-tengah
kegiatan Roh maka kita akan memperoleh hidup yang kekal oleh Roh itu.
Disini kita
melihat dalam satu peristiwa; Perempuan Samaria menyambut Yesus sebagai seorang
nabi. Dia mengakui Yesus sebagai seorang nabi dengan tidak pura-pura, tidak
dengan gelisah, tidak dengan menggerutu, tidak dengan terpaksa. Saya juga
berharap kehadiran kita saat mendengar firman nabi dan koreksinya jangan dengan
terpaksa.
1 Korintus
14:24-25
(14:24) Tetapi
kalau semua bernubuat, lalu masuk orang yang tidak beriman atau orang baru, ia
akan diyakinkan oleh semua dan diselidiki oleh semua;
(14:25) segala
rahasia yang terkandung di dalam hatinya akan menjadi nyata,
sehingga ia akan sujud menyembah Allah dan mengaku: "Sungguh, Allah ada di
tengah-tengah kamu."
Saudaraku,
tugas dari seorang nabi adalah untuk bernubuat. Artinya menyingkapkan segala
rahasia yang terkandung di dalam hati atau menyingkapkan segala yang
terselubung, berarti dosa dibongkar dengan tuntas.
Perlu untuk
diketahui, kalau dosa dibongkar dengan tuntas maka ia akan sujud menyembah
kepada Allah, artinya; menjadi kehidupan yang rendah hati dan bebas dari segala
berhala. Ada dua jenis berhala yaitu kekerasan
hati dan segala sesuatu yang
melebihi Tuhan, melebihi ibadah dan pelayanan.
Yohanes
4:20-22
(4:20) Nenek
moyang kami menyembah di atas gunung ini, tetapi kamu katakan, bahwa
Yerusalemlah tempat orang menyembah."
(4:21) Kata
Yesus kepadanya: "Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba,
bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di
Yerusalem.
(4:22) Kamu
menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab
keselamatan datang dari bangsa Yahudi.
Saudaraku,
dahulu orang Samaria menyembah di atas
gunung dan di Yerusalem. Berarti
perempuan Samaria itu sebelum mendapat
upah nabi, dia juga turut menyembah di atas gunung dan di Yerusalem.
- “Menyembah di atas gunung.”
Gunung -> Ketinggian
hati/kesombong. Dan kalau seseorang tetap mempertahankan ketinggian
hatinya/kesombongannya itu sama saja dengan penyembahan berhala.
- “Menyembah di Yerusalem.”
Yerusalem -> Dosa
karena penyembahan berhala. Alasannya adalah Hagar disebut juga Yerusalem yang
sekarang berada di tanah Arab, tetapi Sara adalah Yerusalem yang rohani. Jadi
kalau menyembah di Yerusalem itu dosa karena penyembahan berhala, berarti
segala perkara yang di atas muka bumi ini (perkara lahiriah) melebihi yang ada
di sorga (perkara rohani).
Yohanes 4:23
(4:23) Tetapi
saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar
akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki
penyembah-penyembah demikian.
Tetapi pada
akhirnya perempuan Samaria itu menyembah Allah di dalam roh dan kebenaran.
Biarlah
kiranya kita semua menyembah Allah di dalam roh dan kebenaran. Inilah rumah
yang diperhatikan oleh Tuhan, tidak kosong.
BERSIH
TERSAPU itulah pekerjaan Firman Allah = kebenaran, RAPI TERATUR itulah
pekerjaan dari Roh El Kudus, dan TIDAK KOSONG berarti hidup di dalam
penyembahan = Allah bertakhta di dalamnya.
Kiranya
Allah bertakhta di dalam rumah Tuhan atau disebut juga dengan
penyembah-penyembah Allah dalam roh dan kebenaran.
Syarat untuk
menghargai nabi sebagai nabi...
Yohanes 4:15
(4:15) Kata
perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku
tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air."
Setelah
Yesus menyatakan diri-Nya sebagai sumber air kehidupan, lalu perempuan Samaria
itu berkata kepada Yesus; “Tuhan berikanlah aku air itu supaya aku tidak
haus dan tidak usah datang lagi kesini untuk menimba air.” Berarti diawali
dengan kerinduan yang mendalam (hati yang merindu).
Saudaraku,
kalau ada kerinduan yang mendalam/kerinduan yang berapi-api maka yang tertutup
pasti dibuka oleh Tuhan. Dimana ada kerinduan, disitu Tuhan buka jalan.
Yohanes
4:16-17
(4:16) Kata
Yesus kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini."
(4:17)
Kata perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus
kepadanya: "Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami,
Kerinduan
yang mendalam dibuktikan dengan sebuah pengakuan yang benar tanpa ada sesuatu
pun yang ditutup-tutupi. Orang yang merindu untuk dipakai oleh Tuhan pasti
mudah sekali mengakui dosanya.
Suatu kali
saya pernah berbincang-bincang kepada seorang hamba Tuhan yang sangat dipakai
oleh Tuhan, saya berkata; “Om mengapa harus mengaku dosa?” Beliau menjawab;
“memang harus diakui supaya sorga terbuka, kalau tidak diakui sorga tertutup.”
Maka kita
yang belum mengakui segala kelemahan-kelemahan kita dihadapan Tuhan tidak
perlu malu datang kepada Tuhan, jangan
lewat perantaraan. Kalau dosa tidak diakui, ada kemungkinan untuk mengulangi
dosa tersebut.
Perlu untuk
diketahui; apabila dosa telah diakui maka sorga terbuka bagi dia dan kalau
sorga terbuka tidak ada sesuatu yang dapat mengganggu gugat, jangankan manusia
(istri, suami, dan anak), setanpun tidak dapat mengganggu gugat.
Kenapa kita
tidak punya kuasa? Karena sorga tertutup. Kenapa sorga tertutup? Karena tidak
ada pengakuan. Tetapi kalau seandainya ada pengakuan, sorga terbuka dan
kuasanya turun... Haleluyah... Puji Tuhan...
Sejenak kita perhatikan perempuan Samaria sebelum
menghargai nabi...
Yohanes
4:8-10
(4:8) Sebab
murid-murid-Nya telah pergi ke kota membeli makanan.
(4:9) Maka
kata perempuan Samaria itu kepada-Nya: "Masakan Engkau, seorang Yahudi,
minta minum kepadaku, seorang Samaria?" (Sebab orang Yahudi tidak bergaul
dengan orang Samaria.)
(4:10)Jawab
Yesus kepadanya: "Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah
Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta
kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup."
Saudaraku,
perempuan Samaria ini tidak bergaul dengan Tuhan, berarti tanpa persekutuan
yang indah dengan Tuhan, seperti ranting tidak melekat pada pokok anggur yang
benar -> orang yang mengandalkan manusia dan kekuatannya.
Perempuan
Samaria ini tidak menghasilkan buah yang manis, jauh dari persekutuan yang
indah dnegan Tuhan, berarti kering-kering rohani = tandus. Kita tau tandus ini
merupakan hari perhentian bagi iblis atau setan. Dalam kesempatan Ibadah Raya
Minggu telah saya sampaikan tandus itu adalah hari perhentian bagi setan, sebab
setan tidak memiliki hari perhentian lagi setelah dia dilemparkan dari sorga
(takhta Allah).
Sekarang
kita lihat respon Yesus terhadap pernyataan perempuan Samaria...
Yohanes 4:10
(4:10) Jawab
Yesus kepadanya: "Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah
Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta
kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup."
Yesus
menyatakan diri-Nya sebagai sumber air kehidupan.
Yohanes
4:11-12
(4:11) Kata
perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tidak punya timba dan sumur
ini amat dalam; dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu?
(4:12) Adakah
Engkau lebih besar dari pada bapa kami Yakub, yang
memberikan sumur ini kepada kami dan yang telah minum sendiri dari dalamnya, ia
serta anak-anaknya dan ternaknya?"
Perempuan
Samaria itu berkata kepada Yesus; “Engaku tidak punya timba dan sumur ini amat
dalam, adakah engkau lebih besar
dari pada bapa kami Yakub?”
Intinya ada
tiga perkataan yang diucapkan oleh Perempuan Samaria, antara lain:
1. “Engkau tidak mempunyai timba.”
2. “Sumur ini amat dalam.”
3. “Adakah engkau lebih besar dari pada bapa
kami Yakub.”
Tentang:
TIMBA.
Timba ->
hamba-hamba Tuhan sebagai alat Tuhan untuk menyampaikan firman Tuhan.
Saudaraku,
timba ini sebagai persoalan pokok di hari-hari terakhir ini. Maksudnya apakah
hamba Tuhan itu terkenal atau tidak, apakah hamba Tuhan itu sudah masuk tv atau
belum, apakah hamba Tuhan itu banyak uang atau tidak, apakah tempat ibadah dan
pelayanannya mewah atau tidak, itu sudah menjadi fenomena di hari-hari terakhir
ini.
Kalau
terkenal mau datang, kalau dia sudah senior mau datang, kalau masih muda tidak
mau dengar firman. Itu sebabnya perempuan Samaria itu mempersoalkan hal timba
kepada Yesus.
Itulah kondisi
rohani perempuan Samaria sebelum mengakui seorang nabi sebagai nabi.
Bagaimana
dengan kita apakan masih mempersoalkan tentang timba???
Tentang:
SUMUR YANG DALAM.
Saudaraku,
sesungguhnya kasih Yesus lebih dalam dari sumur Yakub bahkan lebih dalam dari
lautan.
Buktinya
jalan-jalan Tuhan tidak terselami oleh akal dan pikiran manusia.
Saudaraku,
sedikit kesaksian, di awal-awal saya mau memulai pelayanan di bumi provinsi
Banten betul-betul ditandai dengan pengalaman kematian, bau bangkai berarti bau
kematian, orang tutup hidung, tanda tidak suka, tetapi perlu untuk diketahui
bahwa dibalik salib Tuhan menyatakan kemuliaan-Nya.
Saudaraku,
jalan-jalan Tuhan tidak terselami, ketika seseorang mengalami pengalaman salib
(bau bangkai), disitu pernyataan kasih Tuhan luar biasa, oleh pengalaman
kematian itulah sehingga seseorang dimampukan untuk melewati banyak perkara
termasuk penderitaan. Jalan Tuhan tak terselami, berarti betul-betul kasih
Allah lebih dalam dari sumur Yakub.
Sumur Yakub
ini juga gambaran dari dunia ini, apakah kasih dunia ini lebih dalam dari kasih
Allah? Itu sesuatu yang tidak mungkin. Apa yang bisa diberikan oleh dunia ini?
Jawabannya tidak ada.
Bukti bahwa
jalan-jalan Tuhan tidak terselami...
1 korintus
2:8-9
(2:8) Tidak
ada dari penguasa dunia ini yang mengenalnya, sebab kalau sekiranya mereka
mengenalnya, mereka tidak menyalibkan Tuhan yang mulia.
(2:9) Tetapi
seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan
tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati
manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia."
Kasih Allah
terbukti ketika Dia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal sehingga apa yang tidak
pernah dilihat oleh mata, dan yang tidak pernah di dengar oleh telinga, dan
tidak pernah timbul di dalam hati manusia, semuanya disediakan Allah untuk
mereka yang mengasihi Dia.
Dahulu saya
tidak pernah mengerti bahwa akhirnya penggembalaan di bumi provinsi Banten ini
berdiri. Dulu selepas pengerja dari Banyuwangi, Jawa Timur, saya menginginkan
untuk membuka pelayanan di Sulawesi atau di Kalimantan, dan jika Tuhan utus
saya kesana maka saya kesana, tetapi Tuhan menghendaki lain, justru saya di
utus ke bumi provinsi Banten.
Dahulu kita
masing-masing tidak saling mengenal satu dengan yang lain, tetapi pada akhirnya
untuk sejauh ini kita telah digembalakan oleh Pengajaran Mempelai dan
Pengajaran Tabernakel, dan sekarang menjadi keluarga Allah.
Jadi
betul-betul apa yang tidak pernah dipikirkan oleh manusia, dan apa yang tidak
pernah di dengar oleh telinga manusia, apa yang tidak pernah timbul di dalam
hati manusia, itu yang Tuhan berikan. Kepada siapa? Kepada mereka yang
mengasihi Dia, tentu kita semua rindu untuk mengasihi Dia sehingga kita
mengusahakan dan memelihara ibadah ini
dengan sungguh-sungguh dengan ketekunan dalam tiga maacam ibadah pokok. Di
tengah-tengah ibadah dan pelayann ini kita penuh dengan pengorbanan, jerih
lelah, jerih payah dihadapan Tuhan. Pendeknya salib
ditegakkan.
Itulah
tentang sumur yang dalam.
Tentang:
YAKUB LEBIH BESAR DARI YESUS.
Saudaraku,
sesungguhnya Yesus lebih besar dari siapapun termasuk Yakub. Perempuan Samaria
sebelum bergaul dengan Tuhan, pandangannya hanya terarah kepada hal-hal
lahiriah sehingga dia merasa dan menganggap Yakub lebih besar dari Yesus.
Saudaraku,
kalau kerohanian kita semakin tinggi, itu sama seperti pesawat yang naik
terbang tinggi di udara, maka segala perkara yang dibawah akan terlihat kecil,
tetapi kita yang pandangannya selalu terarah kepada perkara lahiriah, melihat
hal yang di atas/hal yang rohani itu kecil sekali. Seperti itulah pandangan
perempuan Samaria ini kepada Yesus sehingga seolah-olah Yakub lebih besar dari
Yesus.
Kita lihat
dulu pengakuan dari seorang yang jujur bahwa Yesus lebih besar...
Yohanes
3:28-30
(3:28) Kamu
sendiri dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah berkata: Aku bukan Mesias,
tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya.
(3:29) Yang
empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai
laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita
mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku
itu penuh.
(3:30) Ia
harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.
Inilah
pengakuan dari Yohanes pembabtis yaitu “Ia
harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.”
Jadi bukan
saja Yakub, tetapi Yohanes pembabtis harus mau menjadi kecil supaya Dia makin
besar.
Kalau kita
makin kecil maka Tuhan makin besar, kalau kita berkurang-kurang maka Tuhan
makin bertambah-tambah dalam kehidupan kita pribadi lepas pribadi.
Dan orang
yang mau merendahkan diri dihadapan Tuhan maka dia akan ditinggikan, sebaliknya
orang yang meninggikan diri akan direndahkan oleh Tuhan. Kiranya kita belajar
mengakui bahwa Yesus lebih besar dari segala yang ada di atas muka bumi ini.
Dahulu
perempuan Samaria tidak mengerti, karena dia mengetahui bahwa Yakub menurunkan
12 suku Israel, 12 anak Yakub itulah 12 suku Israel. Dan pandangan dari
perempuan Samaria ini masuk akal karena dia tidak mengenal Yesus, tetapi
sekalipun 12 suku Israel adalah keturunan Yakub, Yesus tetap lebih besar dari
Yakub.
Itulah
keterangan menyambut seorang nabi sebagai nabi.
Keterangan:
MENERIMA SEORANG BENAR SEBAGAI ORANG BENAR IA AKAN MENERIMA UPAH ORANG BENAR.
Yang
pertama: Salah Seorang Penjahat yang Disalibkan.
Kisah salah
seorang penjahat yang disalibkan...
Lukas 23: 39
(23:39) Seorang
dari penjahat yang di gantung itu menghujat Dia, katanya: "Bukankah
Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!"
Diawali
dengan pengakuan dari salah seorang penjahat
"Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!" Menunjukkan
bahwa dia benar dan salib tidak pantas untuk dia terima. Kalau orang merasa
diri benar maka ia akan menolak salib, tetapi kalau seseorang merasa diri
banyak dosa maka ia akan merendahkan diri di bawah kaki salib.
Kenapa orang
kristen selalu menghujat dan mengutuk? Karena senantiasa menolak salib dan
tidak mau merendahkan diri di bawah kaki salib.
Biarlah kita
semua membawa hidup kita rendah di bawah kaki salib, merasa diri sebagai orang
yang paling berdosa, merasa tidak bisa apa-apa. Orang yang merasa diri benar
dan layak akan menganggap kecil berita salib.
Lukas
23:40-41
(23:40) Tetapi
yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga tidak
kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama?
(23:41)
Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang
setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang
salah."
Tetapi
seorang lain dari antara penjahat itu mengakui bahwa dia adalah orang yang
berdosa sesuai dengan perkataannya; “kita memang selayaknya
dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita."
Selanjutnya,
dia berkata; “tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah." Artinya;
yang benar adalah Kristus dan salib-Nya.
Memang
berbicara tentang kejujuran ini tidak mudah, mengakui orang benar, mengakui
nabi tidak mudah, dibutuhkan kerendahan hati, dibutuhkan penyerahan, dibutuhkan
keterbukaan/tranparansi. Tetapi untung pada detik-detik terakhir, ada pengakuan
yang jujur.
Daud
berkata, maut itu jaraknya hanya selangkah, bagaimana caranya kita terlepas
dari maut yang jaraknya hanya selangkah saja, seperti salah satu dari dua orang
penjahat ini, pada detik-detik terakhir hidupnya ada pengakuan yang jujur dan
tulus. Pada saat muncul kejujuran di dalam dirinya ada pengakuan bahwa Yesus
adalah orang benar sehingga ia menerima upah orang benar.
Lukas 23:42
(23:42) Lalu
ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai
Raja."
Selanjutnya,
Ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai
Raja."
Pernyataan
ini menunjukkan bahwa penjahat ini memiliki pandangan nubuatan. Memandang jauh
ke depan dimana Yesus akan tampil kelak sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga...Wahyu 19: 6-8.
Itu sebabnya
kita membutuhkan firman nabi, firman nubuatan sehingga kita memiliki pandangan
nubuatan memandang jauh ke depan. Sasaran ibadah dan pelayanan kita di atas
muka bumi ini bukan saja berbicara tentang perkara lahiriah, bukan saja
berbicara tentang mujizat-mujizat atau tanda-tanda heran. Sejuta kali terjadi
mujizat di depan mata, tetapi kalau orang itu tidak mau memikul salib tidak ada
artinya. Tetapi dengan firman nubuatan ini, kita akhirnya memiliki pandangan
nubuatan, memandang jauh ke depan dimana suatu kali nanti akan ada pesta nikah
Anak Domba, Dia tampil sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga, persis seperti
Abigail....1 Samuel 25:35.
Sebelum Daud
menghukum suaminya, Abigail berkata kepada Daud, apabila engkau menjadi raja
ingatlah aku. Inilah Roh Mempelai memiliki pandangan nubuatan.
Pandangan
nubuatan itu diawali dengan sengsara salib, menghirup darah, seperti anak
burung rajawali....Ayub 39: 31-33. Burung
rajawali memiliki mata yang tajam dari kejauhan dapat melihat mangsa sekecil
apapun. Kalau kita memiliki pandangan nubuatan maka akan ada hidup.
Menghargai
firman para nabi, diawali dengan membuat sarangnya di tempat tinggi, dipuncak
batu, artinya; menjunjung tinggi korban
Kristus.
Lukas 23:43
(23:43) Kata
Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga
engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."
Selanjutnya
Yesus berkata; “sesungguhnya
hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."
Yang kedua: Kepala
Pasukan yang Menyalibkan Yesus.
Lukas
23:46-47
(23:46) Lalu
Yesus berseru dengan suara nyaring: "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu
Kuserahkan nyawa-Ku." Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan
nyawa-Nya.
(23:47) Ketika
kepala pasukan melihat apa yang terjadi, ia memuliakan Allah, katanya: "Sungguh,
orang ini adalah orang benar!"
Kepala
pasukan notabene adalah bangsa Kafir yaitu bangsa Romawi, tetapi dia mengakui
bahwa Yesus adalah orang benar. Sebab ketika ia melihat apa yang terjadi, ia
memuliakan Allah, dan berkata; "sungguh, orang ini adalah
orang benar!"
Pendeknya,
kepala pasukan menerima upah sebagai orang benar, sebab ia mengakui dengan
jujur bahwa Yesus adalah orang benar.
Kita
mengambil kesimpulan, bahwa perempuan Samaria pada akhirnya mendapat upah nabi,
kemudian satu dari dua penjahat yang disalibkan bersama dengan Yesus mendapat
upah seorang benar sebagai orang benar dan juga kepala pasukan yang menyalibkan
Yesus mendapatkan upah orang benar sebagai orang benar. Untuk mendapatkan upah
ini dibutuhkan kejujuran dan dibutuhkan ketulusan.
Orang jujur
tidak dipimpin oleh kekerasan hati dan kesombongan, tetapi orang jujur selalu
dipimpin oleh ketulusan hatinya.
Langkah-langkah
yang ditempuh supaya rela kehilangan nyawa...
Matius
10:34-35
(10:34) "Jangan
kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang
bukan untuk membawa damai, melainkan pedang.
(10:35) Sebab
Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya,
menantu perempuan dari ibu mertuanya,
Meninggalkan
segala sesuatu yang paling dikasihi, melepaskan segala sesuatu yang paling
berharga. Inilah langkah-langkah yang harus ditempuh untuk rela kehilangan
nyawa.
Matius 10:36
(10:36) dan
musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya.
(10:37) Barangsiapa
mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan
barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia
tidak layak bagi-Ku
Saudaraku,
Rut telah meninggalkan Moab dan keluarganya, ia telah melepaskan segala
sesuatunya yang paling di kasihi. Beda dengan Orpa, setelah tiga kali didesak
oleh Naomi untuk pulang, akhirnya ia kembali ke Moab kepada bangsanya dan
kepada allahnya. Bangsa Moab adalah bangsa Kafir penuh dengan noda kekafiran
dan penyembahan berhala, tetapi Rut mempertaruhkan segala-galanya.
Itu sebabnya
musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya. Jangan sampai tabiat dari seisi
rumah disukai, walaupun itu keluarga, orang tua, anak laki-laki, anak
perempuan, saudara laki-laki, saudara perempuan, serta segala sesuatu yang ada
di dalamnya.
Jadi musuh
orang adalah orang-orang seisi rumahnya. Disini kita melihat Rut sudah
membuktikannya sehingga ia tidak terpisahkan dari kasih Allah selain maut, dia mempertaruhkan
segala sesuatu.
Itulah
langkah-langkah yang ditempuh supaya rela kehilangan nyawa.
Supaya kita
mendapatkan upah nabi dan upah orang benar maka dibutuhkan kejujuran,
ketulusan, transparansi, yaitu; musuh orang adalah; seisi rumahnya. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS
KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang: Pdt.
Daniel U Sitohang
No comments:
Post a Comment