KITAB RUT
(Seri: 74)
Subtema: BANGSA KAFIR AKHIRNYA MEMPEROLEH FIRMAN
KASIH KARUNIA
Shalom.
Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kepada Tuhan. Oleh karena
rahmat-Nya dan kasih karunia-Nya, kita dimungkinkan untuk mengusahakan Ibadah
Pendalaman Alkitab yang disertai dengan perjamuan suci.
Saya juga tidak lupa menyapa umat Tuhan, anak-anak Tuhan, hamba Tuhan yang
sedang mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live streaming video internet Youtube, Facebook di manapun anda
berada, kiranya turunlah damai sejahtera dan kebahagiaan sorgawi memenuhi
setiap kehidupan kita pribadi lepas pribadi.
Kita segera menyambut firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab
dari KITAB RUT.
Rut 2:15B-16
(2:15) Setelah ia bangun untuk memungut pula, maka Boas
memerintahkan kepada pengerja-pengerjanya: "Dari antara berkas-berkas
itu pun ia boleh memungut, janganlah ia diganggu; (2:16) bahkan haruslah kamu dengan sengaja menarik sedikit-sedikit
dari onggokan jelai itu untuk dia dan meninggalkannya, supaya dipungutnya;
janganlah berlaku kasar terhadap dia."
Sebetulnya, bagian untuk orang miskin dan orang asing, yakni bangsa kafir,
adalah apa yang tertinggal dan yang tercecer pada musim menuai di ladang.
Tetapi justru di sini kita perhatikan, kepada pengerja-pengerjanya, Boas
berkata: “Dari antara berkas-berkas itu
pun ia boleh memungut, janganlah ia diganggu; bahkan haruslah kamu dengan
sengaja menarik sedikit-sedikit dari onggokan jelai itu untuk dia dan
meninggalkannya, supaya dipungutnya; janganlah berlaku kasar terhadap dia.”
Imamat 19:9-10
(19:9) Pada waktu kamu menuai hasil tanahmu, janganlah
kausabit ladangmu habis-habis sampai ke tepinya, dan janganlah kaupungut
apa yang ketinggalan dari penuaianmu. (19:10)
Juga sisa-sisa buah anggurmu janganlah kaupetik untuk kedua kalinya dan buah
yang berjatuhan di kebun anggurmu janganlah kaupungut, tetapi
semuanya itu harus kautinggalkan bagi orang miskin dan bagi orang
asing; Akulah TUHAN, Allahmu.
Ketetapan pada waktu menuai hasil di ladang ialah:
-
Janganlah
kausabit ladangmu habis-habis ke tepinya.
-
Janganlah
kaupungut apa yang ketinggalan dari penuaianmu.
-
Janganlah
kaupetik untuk kedua kalinya.
-
Janganlah
kaupungut buah yang berjatuhan di kebun anggurmu.
Ketetapan itu dinyatakan sebab semuanya itu harus ditinggalkan bagi orang
miskin dan bagi orang asing atau bangsa kafir.
Imamat 19:1-2
(19:1) TUHAN berfirman kepada Musa: (19:2) "Berbicaralah kepada segenap jemaah Israel dan katakan
kepada mereka: Kuduslah kamu, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, kudus.
Ketetapan firman Allah dinyatakan di dalam Imamat 19:9-10 adalah supaya bangsa Israel hidup di dalam
kekudusan, sebab Tuhan Allah Israel adalah kudus.
Lebih terang kita perhatikan tentang; APA YANG TERCECER DI LADANG PADA SAAT
MUSIM MENUAI yang menjadi bagian dari orang miskin dan bangsa kafir (orang
asing).
Imamat 23:22
(23:22) Pada waktu kamu menuai hasil tanahmu, janganlah
kausabit ladangmu habis-habis sampai ke tepinya dan janganlah kaupungut
apa yang ketinggalan dari penuaianmu, semuanya itu harus kautinggalkan bagi
orang miskin dan bagi orang asing; Akulah TUHAN, Allahmu."
Hal yang senada, yakni:
-
Janganlah
kausabit ladangmu habis-habis sampai ke tepinya.
-
Janganlah
kaupungut apa yang ketinggalan dari penuaianmu.
Sebab semuanya itu ditinggalkan bagi orang miskin dan bagi orang asing atau
bangsa kafir.
Jadi, bagian dari orang miskin dan bagian dari orang asing adalah apa yang
ketinggalan dan apa yang tercecer di ladang pada saat musim menuai. Sedangkan
Rut adalah perempuan Moab atau bangsa kafir.
Kita kembali memperhatikan Rut 2.
Rut 2:15B-16
(2:15) Setelah ia bangun untuk memungut pula, maka Boas memerintahkan
kepada pengerja-pengerjanya: "Dari antara berkas-berkas itu pun ia boleh
memungut, janganlah ia diganggu; (2:16)
bahkan haruslah kamu dengan sengaja menarik sedikit-sedikit dari onggokan jelai
itu untuk dia dan meninggalkannya, supaya dipungutnya; janganlah berlaku
kasar terhadap dia."
Kepada pengerja-pengerja, Boas berkata:
-
Janganlah ia
diganggu.
-
Janganlah berlaku
kasar terhadap dia.
Artinya, Rut bebas untuk memungut dari antara berkas-berkas itu dan menarik
sedikit-sedikit dari onggokan jelai
gandum yang sudah dituai tadi, jelas ini menunjuk kepada; firman kasih
karunia.
Seharusnya, bagian dari orang miskin dan bangsa kafir (orang asing) adalah
apa yang berjatuhan, apa yang tercecer di ladang pada saat musim menuai. Tetapi
di sini, justru Boas memerintahkan pengerja-pengerjanya supaya jangan
mengganggu Rut, kemudian supaya jangan berlaku kasar terhadap dia.
Mari kita lihat; FIRMAN KASIH KARUNIA.
Kisah Para Rasul 20:28-32
(20:28) Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh
kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk
menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri. (20:29) Aku tahu, bahwa sesudah aku
pergi, serigala-serigala yang ganas akan masuk ke tengah-tengah kamu dan tidak
akan menyayangkan kawanan itu. (20:30)
Bahkan dari antara kamu sendiri akan muncul beberapa orang, yang dengan ajaran
palsu mereka berusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar dan supaya
mengikut mereka. (20:31) Sebab itu
berjaga-jagalah dan ingatlah, bahwa aku tiga tahun lamanya, siang malam, dengan
tiada berhenti-hentinya menasihati kamu masing-masing dengan mencucurkan air
mata. (20:32) Dan sekarang aku
menyerahkan kamu kepada Tuhan dan kepada firman kasih karunia-Nya, yang
berkuasa membangun kamu dan menganugerahkan kepada kamu bagian yang ditentukan
bagi semua orang yang telah dikuduskan-Nya.
Rasul Paulus sadar, bahwa sesudah ia pergi, serigala-serigala yang ganas,
yakni nabi-nabi palsu akan masuk ke tengah-tengah sidang jemaat di Efesus,
dengan ajaran palsu mereka. Oleh sebab itu, selekasnya Rasul Paulus menyerahkan
sidang jemaat di Efesus kepada Tuhan dan kepada firman kasih karunia.
Kita membutuhkan firman kasih karunia di hari-hari terakhir ini, sebab
serigala-serigala yang buas, itulah nabi-nabi palsu sedang berupaya menyamar di
tengah-tengah pelayanan untuk menyesatkan sebanyak mungkin orang yang bisa
disesatkan.
Sekali lagi saya tandaskan: Selekasnyalah jemaat di Efesus ini diserahkan
kepada firman kasih karunia-Nya, itulah firman yang benar dan murni, tidak
palsu. Firman kasih karunia adalah firman yang benar dan murni, tidak palsu,
tidak ditambahkan dan tidak dikurangkan.
2 Korintus 4:2-4
(4:2) Tetapi kami menolak segala perbuatan tersembunyi
yang memalukan; kami tidak berlaku licik dan tidak memalsukan firman Allah.
Sebaliknya kami menyatakan kebenaran dan dengan demikian kami menyerahkan diri
kami untuk dipertimbangkan oleh semua orang di hadapan Allah. (4:3) Jika Injil yang kami beritakan
masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa, (4:4) yaitu orang-orang yang tidak
percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka
tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah
gambaran Allah.
Firman yang benar dan murni, tidak dipalsukan -- seperti perkataan Rasul
Paulus -- adalah firman yang dibukakan, lebih lengkapnya; firman yang
rahasianya dibukakan, disebut juga dengan cahaya Injil tentang kemuliaan
Kristus.
Mengapa demikian? Mari kita temukan jawabannya dalam 2 Korintus 3:14.
2 Korintus 3:14
(3:14) Tetapi pikiran mereka telah menjadi tumpul, sebab
sampai pada hari ini selubung itu masih tetap menyelubungi mereka, jika mereka
membaca perjanjian lama itu tanpa disingkapkan, karena hanya Kristus saja
yang dapat menyingkapkannya.
“... Karena hanya Kristus saja yang dapat menyingkapkannya.”
Selubung itu masih tetap menyelubungi mereka, jika mereka masih tetap
membaca perjanjian lama tanpa disingkapkan. Dosa masih tetap berlaku kepada
semua orang, dosa itu bergerilya dan tersembunyi dengan rapi kalau tidak
terjadi pembukaan rahasia firman Tuhan, karena hanya Kristus saja yang dapat
menyingkapkannya.
Itu sebabnya, pembukaan rahasia firman disebut juga cahaya Injil tentang
kemuliaan Kristus. Mengapa demikian? Sebab hanya Kristus saja yang dapat
menyingkapkan rahasia firman Allah. Tidak ada seorang pun yang dapat
menyingkapkan rahasia firman Tuhan dari dalam dirinya sendiri, siapapun dia.
Wahyu 5:1-3
(5:1)
Maka aku melihat di
tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan kitab,
yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya dan
dimeterai dengan tujuh meterai. (5:2) Dan
aku melihat seorang malaikat yang gagah, yang berseru dengan suara nyaring,
katanya: "Siapakah yang layak membuka gulungan kitab itu dan
membuka meterai-meterainya?" (5:3)
Tetapi tidak ada seorang pun yang di sorga atau yang di bumi
atau yang di bawah bumi, yang dapat membuka gulungan kitab itu atau yang
dapat melihat sebelah dalamnya.
Tidak ada seorang pun yang dapat membukakan gulungan kitab dan ketujuh
meterainya, atau membukakan rahasia firman, baik yang di sorga, baik yang di
bumi, baik yang di bawah bumi.
-
Yang di sorga, berarti; para malaikat.
-
Yang di bumi, berarti; hamba-hamba Tuhan yang sudah menerima
lima jabatan, termasuk saya sendiri dengan apa yang sudah saya khotbahkan malam
ini.
-
Yang di bawah bumi, berarti; segala Setan
dan roh-roh di dalam neraka atau alam barzah.
Tidak ada seorang pun yang dapat membukakan rahasia firman dari dalam
dirinya sendiri.
Wahyu 5:4
(5:4) Maka menangislah aku dengan amat
sedihnya, karena tidak ada seorang pun yang dianggap layak untuk membuka
gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya.
Menangislah Yohanes dengan amat sedihnya karena tidak ada seorang pun yang
dianggap layak untuk membukakan gulungan kitab dan ketujuh meterainya, tidak
ada seorang pun yang dianggap layak untuk membukakan rahasia firman Allah.
Banyak orang Kristen menangis karena kesedihan, dukacita, perkabungan atau
kemalangan. Banyak juga orang Kristen menangis karena kehilangan sesuatu yang
berharga, kemudian mengalami kerugian besar, mungkin bisnis gagal besar,
cita-cita tidak tercapai, olehnya banyak juga orang Kristen menangis. Kemudian
karena dibenci atau difitnah, disakiti bahkan karena cobaan yang menghimpit,
sehingga kita menangis.
Wajar saja jika kita menangis, tetapi tangisan semacam ini tidak akan
melepaskan kita dari segala permasalahan dan pergumulan yang menghimpit, dan
tidak akan mengubah kita menjadi lebih baik, atau tidak akan mengubah suasana
situasi ke arah yang lebih baik. Tangisan seperi ini tidak akan membawa kita
untuk mengarah kepada keadaan yang lebih baik.
Tetapi kalau seorang hamba Tuhan menangis karena tuntutan firman Allah
supaya terjadi pembukaan rahasia firman, tangisan semacam ini sanggup menghapus
air mata, berarti; masalah terselesaikan. Sebab itu, sidang jemaat perlu untuk
mendoakan saya.
Manakala dalam menghadapi situasai yang tidak menguntungkan, tidak perlu
cengeng, karena tangisan semacam ini tidak akan membawa kita untuk lebih baik,
tangisan semacam ini tidak membawa kita untuk menyelesaikan masalah. Wajar saja
menangis jika ada kesedihan, kerugian, dan ketika disakiti, dibenci, itu tidak
salah, tetapi tangisan itu tidak menyelesaikan masalah. Tetapi kalau hamba
Tuhan menangis di kaki salib Tuhan karena tuntutan supaya terjadi pembukaan
rahasia firman, tangisan semacam ini sanggup menyelesaikan masalah untuk
dirinya dan sidang jemaat yang dilayani, berarti sanggup menyelesaikan masalah,
berarti sanggup menghapus air mata.
Sekali lagi: Oleh sebab itu, sidang jemaat perlu untuk mendoakan saya,
sidang jemaat perlu untuk memohon kepada Tuhan supaya terjadi pembukaan rahasia
firman. Kita masing-masing harus menaikkan permohonan kepada Tuhan, supaya
terjadi pembukaan rahasia firman.
Daniel 9:20-23
(9:20) Sementara aku berbicara dan berdoa dan mengaku
dosaku dan dosa bangsaku, bangsa Israel, dan menyampaikan ke hadapan TUHAN,
Allahku, permohonanku bagi gunung kudus Allahku, (9:21) sementara aku berbicara dalam doa, terbanglah dengan cepat
ke arahku Gabriel, dia yang telah kulihat dalam penglihatan yang dahulu itu
pada waktu persembahan korban petang hari. (9:22)
Lalu ia mengajari aku dan berbicara dengan aku: "Daniel, sekarang aku
datang untuk memberi akal budi kepadamu untuk mengerti. (9:23) Ketika engkau mulai menyampaikan permohonan keluarlah
suatu firman, maka aku datang untuk memberitahukannya kepadamu, sebab
engkau sangat dikasihi. Jadi camkanlah firman itu dan perhatikanlah penglihatan
itu!
Malaikat Gabriel berkata kepada Daniel: “Ketika engkau mulai menyampaikan permohonan keluarlah suatu firman”
Berarti, supaya terjadi pembukaan rahasia firman di tengah-tengah
perhimpunan ibadah-ibadah yang Tuhan percayakan kepada kita, kita masing-masing
perlu untuk menaikkan permohonan kepada Tuhan dalam doa.
Pendeknya: Tuhan menyatakan pembukaan firman kepada Daniel karena
permohonannya dalam doa kepada Tuhan.
Daniel 9:24-25
(9:24) Tujuh puluh kali tujuh masa telah
ditetapkan atas bangsamu dan atas kotamu yang kudus, untuk melenyapkan
kefasikan, untuk mengakhiri dosa, untuk menghapuskan kesalahan,
untuk mendatangkan keadilan yang kekal, untuk menggenapkan
penglihatan dan nabi, dan untuk mengurapi yang maha kudus. (9:25) Maka ketahuilah dan pahamilah:
dari saat firman itu keluar, yakni bahwa Yerusalem akan dipulihkan dan dibangun
kembali, sampai pada kedatangan seorang yang diurapi, seorang raja, ada tujuh
kali tujuh masa; dan enam puluh dua kali tujuh masa lamanya kota itu akan
dibangun kembali dengan tanah lapang dan paritnya, tetapi di tengah-tengah
kesulitan.
Kuasa dari pembukaan firman; Tuhan menunjukkan pengampunan, yakni tujuh
kali tujuh masa yang ditetapkan atas Israel dan atas kota yang kudus,
Yerusalem. Tuhan mau ampuni bangsa Israel, Tuhan juga mau ampuni kota
kudus, Yerusalem.
Tujuh puluh kali tujuh masa, itu berbicara tentang; pengampunan Tuhan,
pengampunan yang tak terbatas.
Jadi, jelas: Pembukaan firman Tuhan adalah sebuah sarana yang begitu
efektif untuk kita boleh mendapat atau memperoleh pengampunan dari Tuhan, yakni
pengampunan yang sempurna (tujuh puluh kali tujuh masa).
Ketika pengampunan itu terjadi atas bangsa Israel dan kota Kudus, antara
lain:
-
Untuk melenyapkan
kefasikan, berarti; tidak hidup dalam kesombongan, kecongkakan, keangkuhan dan
tinggi hati.
-
Untuk mengakhiri
dosa. Kalau dosa berakhir, maka terjadi kebebasan dan kemerdekaan pun kita
alami. Selama dosa berkuasa, di situ ada tekanan berat yang luar biasa, persis
seperti bangsa Israel; selama mereka diperbudak oleh kerja paksa, mereka
mengalami tekanan hidup yang begitu berat, pergumulan menghimpit dengan begitu
berat. Tetapi oleh karena pengampunan untuk mengakhiri dosa; kita merdeka.
-
Untuk
menghapuskan kesalahan, berarti; beban dosa menjadi ringan.
-
Untuk
mendatangkan keadilan yang kekal, itulah keadilan yang dari sorga, dari
Allah turun ke bumi menjadi bagian kita.
-
Untuk
menggenapkan penglihatan dan nabi. Dalam terjemahan Lama dituliskan: “untuk menyempurnakan cahaya (wahyu) dan
nubuatan”, itulah yang menjadi bagian kehidupan kita. Penglihatan semakin
sempurna, nubuatan pun akan semakin sempurna. Dan hal itu kita alami dan kita
rasakan; semakin hari semakin memberi diri digembalakan oleh Pengajaran
Mempelai, maka kita semakin melihat betapa
penglihatan itu semakin sempurna, nubuatan itu pun semakin sempurna.
-
Untuk mengurapi
yang maha kudus, berarti; kalau Yesus menjadi Raja, Dia akan memerintah
dan memulihkan pemerintahan dan Kerajaan dari pada umat-Nya.
Singkatnya: Oleh karena pembukaan rahasia firman Allah, Yerusalem akan
dipulihkan dan dibangun kembali.
Pemulihan yang terjadi sangat berdasar dan cukup beralasan, sebab bisa
diterima oleh akal manusia. Saudara bisa terima pengampunan yang sempurna? Amin
... Puji Tuhan ... Haleluya.
Lebih terang kita melihat hal itu dalam Daniel 12.
Daniel 12:4
(12:4) Tetapi engkau, Daniel, sembunyikanlah segala firman
itu, dan meteraikanlah Kitab itu sampai pada akhir zaman; banyak orang
akan menyelidikinya, dan pengetahuan akan bertambah."
Hari ini adalah hari-hari yang terakhir, berarti sekarang ini kita berada
di akhir zaman, dengan tanda; Tuhan telah membukakan firman-Nya bagi kita.
Sebab di sini dikatakan: “Daniel,
sembunyikanlah segala firman itu, dan meteraikanlah Kitab itu sampai pada akhir
zaman”, kemudian pada akhir zaman banyak orang akan menyelidikinya dan
pengetahuan akan bertambah.
Berarti, ketika terjadi pembukaan rahasia firman di tengah-tengah ibadah
yang Tuhan percayakan, menunjukkan bahwa hari-hari ini adalah hari-hari
terakhir, kita sudah berada pada zaman akhir.
Apa tanda bahwa sekarang adalah akhir zaman? Tanda adalah semakin hari
semakin Tuhan bukakan rahasia firman.
Kemudian, lewat pembukaan rahasia firman: “pengetahuan akan bertambah.”
Siapa yang sudah bertambah pengetahuannya lewat pembukaan rahasia firman?
Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab oleh karena pembukaan rahasia firman,
pengetahuan kita masing-masing semakin bertambah.
Pertanyaannya: Pengetahuan seperti apa yang kita butuhkan sekarang ini?
Sebab pengetahuan orang-orang dunia juga semakin bertambah. Dari segala
perkara, dalam banyak hal, semakin hari pengetahuan itu semakin bertambah. Itu
bisa dibuktikan dengan kecanggihan teknologi, kemajuan dari teknolgi, semakin
hari semakin maju, zaman ini juga semakin maju.
Pengetahuan dunia ini bertambah dengan;
-
Menyelidiki angkasa, yaitu planet-planet, matahari,
bulan, bintang dan unsur-unsurnya.
-
Menyelidiki alam semesta.
-
Menyelidiki bumi ini dengan segala unsur-unsurnya.
Maka, ilmu pengetahuan akan semakin bertambah-tambah. Tetapi pengetahuan
semacam ini belum sampai kepada sumbernya keselamatan.
Tidak salah punya pengetahuan, tidak salah pengetahuan bertambah, tetapi
biarlah pengetahuan kita bertambah sampai kepada sumbernya keselamatan itu.
Ibrani 1:1
(1:1) Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali
dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan
nabi-nabi,
“Zaman dahulu”, Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara
berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi.
Berbicara tentang “berulang kali”,
menunjukkan keadaan bangsa Israel yang tidak mau berubah, tidak mau berbalik
dari dosanya pada waktu itu. Kalau Allah berulang kali berfirman dengan
perantaraan nabi, berarti bangsa Israel juga berulang kali berbuat dosa, tidak
mau berubah dari dosanya, tidak mau meninggalkan dosanya.
Itu zaman dahulu, bukan zaman sekarang.
Ibrani 1:2-3
(1:2) maka pada zaman akhir ini Ia telah
berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia
tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah
menjadikan alam semesta. (1:3) Ia
adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala
yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai
mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat
yang tinggi,
Tetapi pada “zaman akhir ini” (zaman sekarang ini), Allah berbicara
kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, Dialah sumber pengetahuan yang mendatangkan
keselamatan.
Mengapa demikian? Sebab Dialah cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus,
itulah firman kasih karunia, sehingga pengetahuan semakin bertambah.
Berkaitan dengan pengetahuan yang semakin bertambah yang telah diuraikan di
atas tadi, kita akan memeriksa Efesus 4.
Efesus 4:13-14
(4:13) sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan
pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat
pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, (4:14) sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan
oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia
dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,
Pengetahuan yang kita butuhkan di zaman akhir ini adalah pengetahuan
tentang Anak Allah yang berkuasa untuk membawa kehidupan rohani kita sampai
kepada:
1.
Tingkat kedewasaan penuh.
2.
Tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus.
Mari kita lihat: “Tingkat kedewasaan penuh.”
Tingkat kedewasaan penuh, berarti; kita bukan lagi kanak-kanak rohani yang
mudah diombang-ambingkan oleh;
1.
Angin-angin pengajaran palsu.
2.
Nabi-nabi palsu.
Selanjutnya: “Tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus.”
Efesus 4:15
(4:15) tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di
dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus,
yang adalah Kepala.
Tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus adalah bertumbuh
di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.
Inilah pertumbuhan rohani yang sehat; mengarah kepada Kristus sebagai
Kepala. Jangan sampai pertumbuhan itu mengarah kepada yang lain-lain.
Itulah pengetahuan yang benar tentang Anak Allah sampai nanti kita dibawa
kepada pertumbuhan rohani, yaitu pertumbuhan rohani yang sehat, itulah
pertumbuhan yang mengarah kepada Dia, Kristus sebagai Kepala. Itu pentingnya
kita memiliki pengetahuan. Lewat pembukaan firman, pengetahuan semakin
bertambah. Tetapi jangan salah, orang-orang dunia juga memiliki pengetahuan
yang semakin bertambah-tambah. Manakala mereka menyelidiki alam semesta,
pengetahuan bertambah-tambah, segala sesuatu kalau diselidiki, pengetahuan
bertambah-tambah, tetapi pengetahuan semacam ini tidak membawa kita sampai
kepada kesempurnaan, keselamatan.
Kita membutuhkan pengetahuan tentang Anak Allah, supaya dengan demikian
pertumbuhan rohani kita itu nyata, mengarah kepada Kristus, sebagai Kepala,
maka kita selamat. Kalau ibadah kita hanya berputar-putar di halaman atau
ibadah hanya berbicara soal berkat; tidak selamat.
Kita butuh pengetahuan bertambah-tambah, yakni pengetahuan tentang Anak
Allah. Inilah pengetahuan yang sampai kepada sumber keselamatan.
Untuk mengalami pembukaan rahasia firman, yaitu cahaya Injil tentang
kemuliaan Kristus, disebut juga dengan firman kasih karunia, kita kembali
memeriksa Daniel 12.
Daniel 12:9-10
(12:9) Tetapi ia menjawab: "Pergilah, Daniel, sebab firman
ini akan tinggal tersembunyi dan termeterai sampai akhir zaman. (12:10) Banyak orang akan disucikan
dan dimurnikan dan diuji, tetapi orang-orang fasik akan berlaku
fasik; tidak seorang pun dari orang fasik itu akan memahaminya, tetapi orang-orang
bijaksana akan memahaminya.
Untuk yang kedua kalinya, di pasal 12 ini, Allah berfirman: “Pergilah, Daniel, sebab firman ini akan tinggal
tersembunyi dan termeterai sampai akhir zaman”. Tetapi di akhir zaman ini,
firman yang tersembunyi akan diselidiki, dengan kata lain; terjadi pembukaan
rahasia firman Tuhan (pengetahuan bertambah).
Kuasa dari pembukaan rahasia firman, banyak orang akan:
1.
Disucikan.
2.
Dimurnikan.
3.
Diuji.
Selanjutnya, kita akan memperhatikan pengertian dari tiga hal di atas.
Tentang: DISUCIKAN.
Berbicara tentang disucikan, berarti; dibasuh oleh air dan firman.
Efesus 5:26-27
(5:26) untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya
dengan memandikannya dengan air dan firman, (5:27) supaya dengan demikian Ia
menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau
kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak
bercela.
Sidang jemaat disucikan, dikuduskan sesudah dimandikan dengan air dan
firman.
Biarlah hal itu berlaku atas kehidupan kita masing-masing. Sebagai sidang
jemaat Allah, keluarga GPT “BETANIA” Serang Cilegon; disucikan, dikuduskan di
hadapan Allah, sesudah dimandikan dengan air dan firman, itulah air firman yang
limpah, ayat satu menerangkan ayat yang lain.
Tujuannya: Untuk menempatkan sidang jemaat di hadapan-Nya dengan cemerlang,
tanpa cacat, tanpa kerut atau yang serupa itu, pendeknya; sidang jemaat kudus,
tidak bercela.
Penyucian semacam ini terkait dengan bagian luar, yaitu solah tingkah,
perilaku kita, perkataan kita dan tindak tanduk yang terlihat pada bagian luar,
sama seperti gulungan kitab yang ditulis pada bagian luarnya.
Jadi, ketika kita dikuduskan, disucikan dengan air firman yang limpah, maka
sudah jelas; solah tingkah, perilaku, tindak tanduk, perkataan akan menjadi
benar, inilah penyucian bagian luar. Sedangkan tabiat, solah tingkah, perilaku,
tindak tanduk maupun perkataan-perkataan yang keluar dari mulut, itu adalah
jubah kita, jubah dari seorang imam, maka jubah itu harus putih bersih
berkilau-kilauan. Bagian luar itu harus tampak dengan baik dan dengan bersih.
Tentang: DIMURNIKAN.
Dimurnikan, berarti; lebih dari disucikan, sebab dimurnikan berbicara
tentang perkara dalam seperti kitab gulungan yang ditulis pada bagian dalamnya.
Perkara dalam, itulah iman kita, sebab iman itu letaknya di dalam hati kita, di
dalam batin manusia, itu perlu dimurnikan.
Jadi, iman ini perlu dimurnikan, sebab iman inilah yang menjadi motor
penggerak, sehingga kita berhasil di dalam Tuhan sampai puncak keberhasilan,
yaitu memperoleh keselamatan.
Sebaliknya, orang yang mendua hati tidak mendapat apa-apa, tidak berhasil;
satu sisi imannya kepada Mamon, satu sisi imannya kepada Tuhan. Iman semacam
ini perlu dimurnikan. Kalau iman sudah dimurnikan, maka iman ini nantinya
menjadi motor penggerak di dalam Tuhan dan di dalam melayani pekerjaan Tuhan
sampai kita berhasil di dalam Tuhan. Jangan sampai iman sebagian ke harta,
sebagian ke Tuhan, tidak akan berhasil. Orang yang mendua hati tidak mendapat
apa-apa.
Tentang: DIUJI.
Diuji, berarti; harus melewati suatu proses, ada proses yang panjang, ada
proses yang relatif singkat, karena hanya Tuhan yang maha tahu. Mengapa saya
katakan begitu? Ada orang yang menerima pukulan bertubi-tubi tetapi juga tidak
jatuh-jatuh, tetapi ada juga orang yang menerima pukulan dua tiga kali,
langsung kapok berbuat dosa. Jadi, ujian itu adalah suatu proses yang harus
kita lewati, ada yang panjang, ada yang pendek. Tuhan yang maha tahu.
Melewati suatu proses, itulah nyala api, sesuai yang tertulis dalam 1
Korintus 3:13, pekerjaan
masing-masing orang akan diuji oleh nyala api. Diuji, berarti harus
melewati nyala api. Tidak ada suatu nikah di atas muka bumi ini yang tidak
melewati suatu proses yang panjang atau pun pendek, itulah nyala api siksaan
sebagai ujian.
Kalau kita mau membangun hubungan kita dengan Tuhan di dalam nikah yang
suci, tentu melewati suatu proses, ada proses panjang, ada proses pendek. Kita
harus melewati nyala api siksaan sebagai ujian.
1 Petrus 4:12-14
(4:12) Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran
akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah
ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu. (4:13) Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang
kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira
dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya. (4:14) Berbahagialah kamu, jika
kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan,
yaitu Roh Allah ada padamu.
Nyala api siksaan sebagai ujian bukan untuk menyusahkan hati kita, bukan
untuk mempersulit masa depan kita, bukan untuk menjatuhkan semangat kita.
Sebaliknya, Tuhan mau membawa kita kepada suatu kebahagiaan dan kemuliaan-Nya.
Tidak ada cara lain untuk memperoleh Roh kemuliaan selain nyala api siksaan
sebagai ujian. Tidak ada seorang pun yang mendapat bagian dalam kemuliaan Allah
apabila tidak melewati suatu proses yang sangat panjang atau pun pendek, itulah
nyala api siksaan sebagai ujian.
Kalau seseorang menyingkir dari proses nyala api siksaan sebagai ujian,
maka tidak akan terpancar dari wajahnya cahaya kemuliaan Allah. Roh kemuliaan
itu kita peroleh bukan dengan cara lain, hanya ada satu cara untuk mendapat
bagian dalam Roh kemuliaan, itulah nyala api siksaan.
Maka kalau saudara menyingkir dari nyala api siksaan, saudara kehilangan
Roh kemuliaan. Saya mudah sekali mengenal orang yang kehilangan Roh kemuliaan,
itu terlihat dari wajahnya. Coba saja lewati nyala api siksaan, pasti mendapat
bagian dari Roh kemuliaan.
Jadi, jangan saudara berpikir, jangan kita orang Kristen berpikir, bahwa
ujian itu adalah untuk membuat kita susah, merusak masa depan kita, tidak,
sebaliknya justru membuat kita bahagia dan kita dibawa sampai pada
kemuliaan-Nya. Dibalik salib, Tuhan nyatakan kemuliaan-Nya, supaya kita jangan
putus asa. Dibalik kemuliaan, Tuhan nyatakan salib yang harus dipikul, supaya
kita jangan sombong.
Dari mimbar ini, dengan tandas saya sampaikan kepada saudara, sidang jemaat
yang dikasihi di dalam Kristus: Jangan menyingkir dari nyala api siksaan,
karena Tuhan mau membawa kita kepada suatu kebahagiaan dan kemuliaan, lebih
dari pada itu, kita mendapat bagian dalam Roh kemuliaan. Ingatlah hal itu dan
camkan dengan baik.
Dampak positif hidup di
dalam firman kasih karunia.
2 Korintus 4:3-4
(4:3) Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup
juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa, (4:4) yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah
dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil
tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
Pembukaan firman, yakni cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah
gambaran Allah.
Hal yang senada dapat kita temukan dalam Ibrani 1.
Ibrani 1:2-3
(1:2) maka pada zaman akhir ini Ia telah
berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan
sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan
alam semesta. (1:3) Ia adalah cahaya
kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada
dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan
penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang
tinggi,
Di sini, hal itu diulang kembali. Berarti, Ibrani 1:2-3 sama dengan 2
Korintus 4:3-4.
Yesus, Anak Allah, adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah.
Artinya; pembukaan rahasia firman berkuasa untuk membawa kehidupan rohani kita
menjadi serupa dan segambar dengan Allah.
Jadi, dari sini kita melihat bahwa; memang, kita mutlak membutuhkan
pembukaan rahasia firman, maka kita tidak boleh berhenti untuk menaikkan
permohonan kepada Tuhan, supaya Tuhan nyatakan selalu pembukaan rahasia firman
dalam setiap pertemuan-pertemuan ibadah yang kita sedang kerjakan di zaman
akhir ini, karena tidak ada sesuatu perkara pun yang sanggup membawa kehidupan
kita untuk menjadi sama dengan Dia, segambar serupa dengan Dia, sekalipun ia adalah
bangsawan, sekalipun dia pejabat, sekalipun dia cendikiawan, yang memiliki
harta yang limpah, jabatan tinggi, kedudukan tinggi, semua perkara itu tidak
akan membawa dia sampai segambar serupa dengan Allah, selain pembukaan firman.
Itu sebabnya, Yesus, Anak Allah disebut cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus.
Maka, bolehlah saya sampaikan kembali di tengah-tengah Ibadah Pendalaman
Alkitab malam hari ini: Kita ini adalah orang-orang pilihan yang ditetapkan
oleh Tuhan, kalau memang kita berpegang teguh kepada Pengajaran Mempelai dan
Pengajaran Tabernakel, dengan prakteknya; pembukaan firman Tuhan yang disebut
juga cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus.
Kalau kita berpegang terus kepada hal itu sampai kepada kesudahannya, maka
kita akan dibawa segambar serupa dengan Allah.
Dulu, sebelum kita dapat menyelami isi hati Tuhan, kita berpikir bahwa
ibadah ini hanyalah suatu rutinitas, hanyalah formalitas bagi orang Kristen.
Tetapi setelah kita mengerti segala sesuatu yang Tuhan rencanakan dalam
kehidupan kita, maka sekarang kita mengerti bahwa hanya pembukaan firmanlah
yang berkuasa membawa kehidupan kita untuk segambar dan serupa dengan Allah.
Bersyukurlah kepada Tuhan.
Jadi, bukan hal-hal yang saya sebut tadi di atas; karena dia bangsawan lalu
dia bisa segambar serupa dengan Allah, tidak. Karena dia memiliki harta
kekayaan, lalu dia bisa segambar serupa dengan Allah, tidak. Jadi, jangan
keliru lagi.
Kisah Para Rasul 20:32
(20:32) Dan sekarang aku menyerahkan kamu kepada Tuhan dan
kepada firman kasih karunia-Nya, yang berkuasa membangun kamu dan
menganugerahkan kepada kamu bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah
dikuduskan-Nya.
Firman kasih karunia-Nya;
1.
Berkuasa untuk membangun kita.
2.
Menganugerahkan kepada kita bagian yang ditentukan bagi
semua orang yang telah dikuduskan-Nya.
Tentang: “Berkuasa untuk membangun
kita.”
Dibangun, berarti; kehidupan rohani kita sesuai pola Tabernakel, karena
Tabernakel adalah rumah Tuhan. Jadi, yang dibangun itu rumah. Ladang tidak
pernah disebut membangun ladang, tetapi ladang itu harus digarap dan dituai.
Tetapi berbicara tentang dibangun,
berarti membangun hidup rohani kita sesuai pola Tabernakel, sebab Tabernakel
adalah rumah Tuhan, dan hidup kita adalah rumah Tuhan yang harus dibangun, dan
bangunan itu harus sesuai dengan pola Tabernakel. Yesus adalah Tabernakel
sejati. Jadi, ayat ini senada dengan Ibrani 1:2-3, juga senada dengan 2
Korintus 4:3-4.
Yesus adalah Tabernakel sejati, sebab Ia telah melintasi kemah yang
sempurna yang bukan buatan tangan manusia, yaitu diri-Nya sendiri. Inilah
kehidupan yang dibangun sesuai pola Tabernakel, dibangun sesuai dengan gambar
dan rupa-Nya.
Tentang: “Menganugerahkan kepada kita
bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan-Nya.” Itulah
Yerusalem baru, yang disebut juga dengan kota Kudus, kota setia, mempelai
Tuhan. Mempelai Tuhan itu setia.
Sebaliknya, mari kita perhatikan: Nasib
orang yang tidak menghargai firman kasih karunia.
2 Korintus 4:3-4
(4:3) Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup
juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa, (4:4) yaitu orang-orang yang tidak
percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini,
sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang
adalah gambaran Allah.
Siapakah orang yang tidak menghargai firman kasih karunia? Itulah
orang-orang yang tidak percaya, yaitu yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah
zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan
Kristus, tidak mendapatkan pembukaan rahasia firman, itulah firman kasih
karunia.
Orang yang tidak mendapatkan pembukaan rahasia firman, maka orang semacam ini sudah ditentukan untuk binasa. Jika tidak menghargai pembukaan rahasia firman,
pasti binasa. Maka, belajarlah menghargai pembukaan rahasia firman supaya
jangan binasa.
Siapa orang yang tidak percaya? Siapa orang yang tidak menghargai firman
kasih karunia? Itulah orang yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman
ini. Ilah zaman, berarti tuhan-tuhan kecil di era ini, di zaman ini, pikirannya
hanya tertuju pada hal itu saja. Bisa saja uang menjadi tuhan kecil di bumi,
bisa saja kedudukan, jabatan dan sebagainya menjadi tuhan kecil di bumi. Orang
yang mempertuhankan harta, uang, pasti tidak percaya pada pembukaan firman,
akhirnya pasti binasa.
Maka, tidak henti-hentinya dengan tandas saya mengatakan, bahwa: Kita ini
adalah orang yang paling bersyukur. Injil yang tertutup itu hanya diperuntukkan
kepada mereka yang ditentukan untuk binasa, sedangkan pembukaan firman
diperuntukkan untuk mereka yang ditentukan untuk diselamatkan, maka pembukaan
rahasia firman disebut juga cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, disebut
juga dengan firman kasih karunia.
Mari kita perhatikan; orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah
dibutakan oleh tuhan-tuhan kecil di bumi ini.
2 Korintus 3:14-15
(3:14)
Tetapi pikiran
mereka telah menjadi tumpul, sebab sampai pada hari ini selubung itu
masih tetap menyelubungi mereka, jika mereka membaca perjanjian lama itu tanpa
disingkapkan, karena hanya Kristus saja yang dapat menyingkapkannya. (3:15) Bahkan sampai pada hari ini,
setiap kali mereka membaca kitab Musa, ada selubung yang menutupi hati mereka.
Orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah
zaman ini, pikiran mereka telah menjadi tumpul. Kalau tumpul, maka susah untuk
diubahkan, cara berpikir yang lama susah untuk diubah. Biar bagaimanapun
pembukaan firman dinyatakan, kalau tumpul ya tumpul, susah berubah mindset cara berpikirnya, itulah
orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman
ini, mempertuhankan tuhan-tuhan kecil, yaitu uang, harta, kedudukan, dan lain
sebagainya.
Inilah yang akan binasa, tidak menghargai firman kasih karunia, sehingga
selubung itu tetap menyelubungi hati mereka, dosa pun tidak bisa dibongkar dan
tidak tuntas dari hati mereka.
Tetapi, kita ini cukup menghargai pembukaan firman, yakni cahaya Injil
tentang kemuliaan Kristus, itulah firman kasih karunia. Ayo, yang pikirannya
tumpul karena dibutakan oleh ilah zaman, mempertuhankan tuhan kecil, yaitu
harta, kekayaan, uang, minta ampun malam ini. Hargai firman kasih karunia,
cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, pembukaan firman, itu yang membawa kita
sampai segambar serupa dengan Dia, membawa kerohanian kita sampai kepada
derajat yang tinggi, segambar serupa dengan Dia.
Malam ini kita bersyukur, bahwa kepada orang miskin dan kepada orang asing,
yakni bangsa kafir, bukan saja mendapat bagian dari yang tercecer di ladang
Boas. Rut tidak hanya mendapat bagian dari apa yang tercecer (berjatuhan) di
ladang Boas, tetapi Boas memerintahkan pengerja-pengerjanya dengan berkata: “janganlah ia diganggu”, ijinkan dia
memungut jelai sedikit demi sedikit dari onggokan jelai gandum yang sudah
dituai, inilah firman kasih karunia.
Inilah yang sudah kita terima sampai saat ini. Inilah yang membawa kita
untuk memperoleh keselamatan. Sedikit demi sedikit, akhirnya menggunung,
demikianlah Firman yang telah kita terima hingga pada saat ini.
Tiada kata-kata yang dapat kita ucapkan malam ini, selain hanya mengucap
syukur kepada Tuhan, karena perhatian-Nya sedang tertuju kepada kita semua.
Ayo, pikiran tumpul yang susah diubahkan karena sudah mempertuhankan ilah
zaman ini, minta ampun kepada Tuhan. Biar sudah terjadi pembukaan tetapi tetap
tidak berubah dari cara berpikir yang lama, minta ampun. Jangan berpikir
pendek. Pikirkan masa depan, pikirkan keselamatanmu, pikirkan keselamatan
keluargamu, keluarga kita masing-masing. Amin.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
Firman:
Gembala
Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment