IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 17 AGUSTUS 2021
KITAB KOLOSE
(Seri:156)
Subtema: BERKAT BANI LEWI
Segala puji hormat hanya bagi
Dia yang sudah memungkinkan kita untuk berada ditengah Perhimpunan Ibadah Doa
Penyembahan tentu saja semua karena kemurahan daripada hati TUHAN. Tidak lupa saya menyapa sidang jemaat TUHAN yang sedang
mengikuti Ibadah Doa Penyembahan lewat online atau live streaming, baik juga di Bandung di Malaysia, umat
ketebusan TUHAN di dalam maupun luar negeri dimanapun anda berada, TUHAN
kiranya memberkati kita sekaliannya.
Mari kita sambut Firman
penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan dari surat yang dikirim oleh Rasul
Paulus kepada Jemaat di Kolose 3:19. Perikop: “Hubungan antara anggota-anggota rumah
tangga.”
Kolose 3:19
(3:19) Hai suami-suami, kasihilah
isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia.
Pendeknya; TUHAN menuntut
bahwasanya seorang suami harus tau untuk mengasihi istrinya dengan benar dan
seorang suami jangan berlaku kasar
terhadap istrinya.
Langsung kita hubungkan
dengan 1 Petrus 3:7.
1 Petrus 3:7
(3:7) Demikian juga kamu, hai
suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih
lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu
kehidupan, supaya doamu jangan terhalang.
TUHAN juga menuntut seorang
suami untuk hidup bijaksana dengan
istrinya. Yesus Kristus adalah kepala gereja dan mempelai laki-laki surga,
Dialah suami dalam kebenaran dan keadilan = suami yang bijaksana.
Terkait dengan KEBIJAKSANAAN
kita baca Daniel 12:3.
Daniel 12:3
(12:3) Dan orang-orang bijaksana
akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak
orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya.
Orang yang bijaksana sama
seperti bintang-bintang yang bercahaya di Cakrawala berarti bersinar terang
dalam kegelapan. Adapun tugas dari orang-orang bijaksana ialah menuntun banyak orang kepada kebenaran.
Mari kita berdoa dan
memohonkan kemurahan hati TUHAN supaya Kiranya TUHAN senantiasa mengirimkan
hikmat akal budi dan kebijaksanaan untuk selanjutnya menuntun hidup rohani kita sampai kepada kebenaran.
Jadi, akal budi dan
kebijaksanaan itulah yang akan menuntun hidup rohani kita sampai kepada
kebenaran
sebagai tuntutan dari Matius 6:33: “Tetapi carilah dahulu kerajaan sorga dan kebenaran-Nya, maka semuanya
itu akan ditambahkan kepada mu.”
Cari dahulu kerajaan sorga dan
kebenaran yaitu Yesus yang mati di kayu
salib dan yang sekarang duduk di sebelah kanan Allah yang maha besar, Dia adalah Kebenaran yang sejati.
Demikian halnya Rasul Paulus
terhadap sidang jemaat di Korintus di dalam 1 Korintus 10:14 -15.
1 Korintus 10:14 -15
(10:14) Karena itu, saudara-saudaraku
yang kekasih, jauhilah penyembahan berhala! (10:15) Aku berbicara kepadamu sebagai orang-orang yang
bijaksana. Pertimbangkanlah sendiri apa yang aku katakan!
Sebagai seorang yang bijaksana, Rasul Paulus menghimbau dan
mengingatkan sidang jemaat di Korintus supaya mereka menjauhkan diri dari
penyembahan berhala. Dalam hal ini Rasul
Paulus berjuang keras untuk menuntun
sidang jemaat di Korintus sampai kepada kebenaran.
Kemudian pada ayat 15 bagian B Rasul Paulus berkata “pertimbangkanlah
sendiri apa yang aku katakan”
Pertimbangan itu dapat
kita temukan dalam 1 Korintus 10:19-20
1 Korintus 10:19-20
(10:19)
Apakah yang kumaksudkan dengan perkataan itu? Bahwa persembahan berhala adalah
sesuatu? Atau bahwa berhala adalah sesuatu? (10:20) Bukan! Apa yang kumaksudkan ialah, bahwa persembahan
mereka adalah persembahan kepada roh-roh jahat, bukan kepada Allah. Dan aku
tidak mau, bahwa kamu bersekutu dengan roh-roh jahat.
Maksud dari pernyataan Rasul
Paulus pada ayat 14 dan 15 ialah bahwasanya “persembahan dari bangsa Israel adalah
persembahan kepada roh-roh jahat bukan kepada Allah”, itu sebabnya Rasul
Paulus menghimbau dengan tegas agar Jemaat di Korintus jangan bersekutu dengan
roh-roh jahat seperti Bangsa Israel selama 40 (empat puluh) tahun dalam perjalanan
mereka di Padang Gurun.
Ternyata sekalipun bangsa
Israel menjadi suatu barisan jemaat yang dipimpin oleh Musa atau menjadi
rombongan yang nampaknya beribadah kepada Allah di Padang Gurun, namun pada
kenyataannya persembahan mereka adalah persembahan kepada roh-roh jahat bukan
kepada Allah.
1 Korintus 10:19-20
(10:19)
Apakah yang kumaksudkan dengan perkataan itu? Bahwa persembahan berhala adalah
sesuatu? Atau bahwa berhala adalah sesuatu? (10:20) Bukan! Apa yang kumaksudkan ialah, bahwa persembahan
mereka adalah persembahan kepada roh-roh jahat, bukan kepada Allah. Dan aku
tidak mau, bahwa kamu bersekutu dengan roh-roh jahat.
Kita tidak dapat Beribadah dan
melayani TUHAN serta Ibadah dihubungkan dengan salib namun dalam kesempatan
yang lain bersekutu dengan roh-roh jahat dan tidak mungkin seseorang dapat
hidup sesuai dengan kebenaran Firman TUHAN tetapi dalam kesempatan yang lain
hidup di dalam kejahatan.
Intinya; kita tidak dapat Beribadah kepada TUHAN
namun dalam kesempatan yang lain bersekutu juga dengan roh-roh jahat, itu
tidak mungkin.
Satu sisi beribadah kepada
TUHAN, tetapi di sisi yang lain bersekutu dengan roh-roh jahat, jika kita
menjalankan kedua-duanya secara bersamaan maka kita kan menjadi suatu kehidupan
yang setengah mati, percayalah, akan banyak sekali menderita, dan yang
dirugikan bukan hanya diri sendiri tetapi orang lain juga turut dirugikan. Oleh
sebab itu kita tidak bisa beribadah kepada TUHAN namun dalam kesempatan yang
lain, (di luar Ibadah) kita bersekutu dengan roh jahat dan roh najis.
Selanjutnya kita melihat
PERSEKUTUAN BANGSA ISRAEL DENGAN ROH-ROH JAHAT di dalam 1 Korintus 10:6-10
1 Korintus 10:6-10
(10:6) Semuanya ini telah terjadi
sebagai contoh bagi kita untuk memperingatkan kita, supaya jangan kita
menginginkan hal-hal yang jahat seperti yang telah mereka perbuat, (10:7) dan supaya jangan kita
menjadi penyembah-penyembah berhala, sama seperti beberapa orang dari
mereka, seperti ada tertulis: "Maka duduklah bangsa itu untuk makan dan
minum; kemudian bangunlah mereka dan bersukaria. " (10:8) Janganlah kita melakukan percabulan, seperti yang
dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga pada satu hari telah tewas
dua puluh tiga ribu orang. (10:9)
Dan janganlah kita mencobai Tuhan, seperti yang dilakukan oleh beberapa
orang dari mereka, sehingga mereka mati dipagut ular. (10:10) Dan janganlah bersungut-sungut, seperti yang
dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka dibinasakan oleh
malaikat maut.
Adapun persekutuan Bangsa
Israel dengan roh-roh jahat selama empat puluh tahun di padang gurun yang
1.
Ayat 6 Bangsa Israel menginginkan hal-hal yang jahat.
2.
Ayat 7 Bangsa Israel menyembah berhala.
3.
Ayat 8 Bangsa Israel melakukan percabulan.
4.
Ayat 9 Bangsa Israel mencobai Tuhan.
5.
Ayat 10 Bangsa Israel bersungut-sungut.
Kita kembali mengikuti seri
penjelasan: BANGSA ISRAEL MENYEMBAH BERHALA.
Peristiwa tersebut ditulis
dengan lengkap pada kitab Musa yang kedua yakni Keluaran 32:1-35.
Keluaran 32:1-35 dalam
pembagiannya, antara lain:
1.
Ayat 1-6 tentang lembu emas.
2.
Ayat 7-14 tentang murka Allah.
3.
Ayat 15-20 tentang 2 (dua) loh batu yang dipecahkan.
4.
Ayat 21-29 tentang Musa marah kepada Harun dan bangsa Israel.
5.
Ayat 30-35 tentang Musa berdoa untuk bangsa Israel.
Kita masih mengikuti
penjelasan tentang: MUSA MARAH PADA
HARUN. Namun kita akan memperhatikan Keluaran
32:25-28 terlebih dahulu.
Malam ini kita hanya fokus untuk memperhatikan ayat 29 tetapi supaya mata rantai untuk
lanjut ke ayat -29, pembacaan
dimulai dari ayat 24-28 terlebih
dahulu.
Keluaran 32:25-29
(32:25) Ketika Musa melihat, bahwa
bangsa itu seperti kuda terlepas dari kandang sebab Harun telah melepaskannya,
sampai menjadi buah cemooh bagi lawan mereka -- (32:26) Maka berdirilah Musa di pintu gerbang perkemahan itu
serta berkata: “Siapa yang memihak kepada TUHAN datanglah kepada ku!” Lalu
berkumpullah kepadanya seluruh Bani Lewi. (32:27)
Berkatalah ia kepada mereka: Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: “Baiklah
kamu masing-masing mengikatkan pedangnya pada pinggangnya dan berjalan kian
kemari melalui perkemahan itu dari pintu gerbang ke pintu gerbang, dan biarlah
masing-masing membunuh saudaranya dan temannya dan tetangganya. (32:28) Bani lewi melakukan seperti yang
dikatakan Musa dan pada hari itu tewaslah kira-kira tiga ribu orang dari bangsa
itu. (32:29) Kemudian berkatalah “Baktikanlah
mulai dari hari kepada TUHAN, masing-masing harus membayarkan jiwa anaknya
laki-laki dan saudaranya-- yakni supaya kamu diberi berkat pada hari ini”
Saudaranya dan temannya dan tetangganya tiga
hal ini gambaran dari tabiat daging dari orang-orang yang terdekat. Tabiat
dagingnya harus dibunuh tidak boleh dituruti, tidak boleh pakai perasaan.
Mengikut TUHAN harus tegas. Tidak bisa kita berkata “sedikit aja kok” justru
karena sedikit ragi mengkhamiri
seluruh adonan. Biarlah ini sungguh-sungguh kita perhatikan supaya Firman itu
hidup aktif bekerja dalam hidup kita dan kita juga aktif bekerja menghidupi
Firman di hadapan TUHAN.
Intinya: Bani Lewi berpihak
kepada TUHAN. Tanda kehidupan anak TUHAN berpihak kepada TUHAN; berada dan terhimpun di tengah ibadah dalam
sebuah penggembalaan sekaligus mengikuti aturan-aturan dalam sebuah
penggembalaan itu. Dibuktikan dengan cara membunuh saudaranya, membunuh temannya,
dan membunuh tetangganya dengan
pedang roh. Artinya orang-orang yang berpihak kepada TUHAN tidak kompromi dengan tabiat
daging dari orang-orang yang terdekat di sekitarnya siapapun dia, sehingga
dengan demikian mereka dipandang layak dan dikhususkan untuk melayani TUHAN dan
dikhususkan melayani pekerjaan TUHAN pada hari itu juga.
Setiap orang pasti mempunyai
tetangga mempunyai teman, mempunyai saudara, entah itu keponakan, saya juga
punya keponakan, entah itu tetangga, saya juga punya tetangga, entah itu teman,
saya juga punya teman. Tapi saya tidak kompromi dengan tabiat daging dari
orang-orang di sekitar saya, dan itu sudah saya buktikan. Kiranya contoh
teladan ini diikuti.
Perlu
untuk diketahui, suatu kehidupan yang
dikhususkan bagi TUHAN untuk melayani TUHAN dan pekerjaan-Nya seharga dengan
setetes Darah Salib Kristus. Oleh sebabnya kehidupan yang tidak kompromi
dengan tabiat daging dari orang-orang yang di sekitarnya sangat berharga sekali
di mata TUHAN. Kalau kita pandai pandai bersosialisasi tetapi Firman diabaikan,
aturan penggembala diabaikan maka tidak akan berkenan dihadapan TUHAN.
Tetapi yang benar; kita harus ikuti aturan Firman dalam sebuah
penggembalaan, itu yang disebut kehidupan tergembala berarti taat, setia,
dengar-dengaran supaya kita jangan menjadi seteru dari Allah.
Jadi suatu kehidupan yang
dikhususkan bagi TUHAN untuk melayani TUHAN dan pekerjaan-Nya seharga dengan
Setetes Darah salib Kristus, hal itu dibuktikan di dalam Wahyu 1:5.
Wahyu 1:5
(1:5) Dan dari Yesus Kristus,
saksi yang setia, yang pertama bangkit dari orang mati dan yang
berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia yang mengasihi kita dan
yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya. (1:6)
Pribadi Yesus Kristus adalah:
a.
Saksi Yang setia,
b.
Yang pertama bangkit dari orang mati
berarti maut dikalahkan,
c.
Berkuasa atas raja-raja bumi ini
berarti imamat rajani adalah milik kepunyaan ALLAH sendiri setelah ditebus oleh
tetesan darah salib Yesus.
Bagi Dia yang mengasihi kita
dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya.
Betapa Agung dan Mulianya korban Kristus, Oleh darah
Yesus kita ditebus dan dilepaskan dari dosa, dari dosa jahat, dari dosa
najis, dari dosa dusta, dari dosa merasa diri paling benar.
Dan yang telah membuat kita
menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam, bagi Allah, Bapa-Nya-- bagi Dialah
kemuliaan dan kemuliaan sampai selama-lamanya, amin. Selanjutnya kehidupan yang sudah dilepaskan dari dosa dibawa
kepada suatu kedudukan yang sangat tinggi, menjadi suatu kerajaan kemudian
menjadi imamat rajani bagi Allah Bapa di surga. Kuasa darah salib membawa kita
kepada suatu kedudukan yang sangat tinggi, menjadi suatu kerajaan kemudian
dijadikan menjadi raja-raja, menjadi imam-imam, menjadi imamat rajani bagi
Allah Bapa di surga. Betapa agung dan
mulianya korban Kristus.
TUGAS IMAMAT RAJANI:
Wahyu 5: 9-10
(5:9) Dan mereka menyanyikan suatu
nyanyian baru katanya: “Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka
meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan
darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa
dan kaum dan bangsa. (5:10) dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu
kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah
sebagai raja di bumi.
Yesus Kristus adalah tunas
Daud. Dia singa dari suku Yehuda. Dia juga adalah anak domba Allah yang telah
disembelih sehingga dapat membuka gulungan kitab dan ketujuh meterainya, sanggup menyingkapkan rahasia Firman Allah.
Apabila rahasia Firman tersingkap, maka segala sesuatu yang terselubung akan
tersingkap, dengan lain kata dosa dibongkar dengan tuntas.
Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan
bahasa dan kaum dan bangsa. Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu
kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah
sebagai raja di bumi.
Ditebus dilepaskan, dibebaskan,
dimerdekakan, oleh darah salib selanjutnya darah salib membawa kehidupan yang
dilepaskan sampai kepada suatu kedudukan yang sangat tinggi yaitu menjadi
imam-imam, dan tugas imam-imam memerintah sebagai raja di bumi, jelas hal ini
berbicara tentang pelayanan yang sangat berkuasa.
PELAYANAN YANG BERKUASA:
-
Untuk mematahkan atau menghentikan
sengat maut yakni dosa kemudian;
-
Untuk menghancurkan kuasa dosa,
yakni
hukum Taurat sama dengan ibadah pelayanan yang dijalankan secara Taurat atau
ibadah lahiriah (tubuh ada ditengah ibadah, mulut memuji TUHAN tapi
hati jauh dari kebenaran Firman, Firman tidak ada dihati)
1 Petrus 2: 9
(2:9) Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani,
bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan
perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari
kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib.
Kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang
kudus, umat kepunyaan Allah sendiri inilah
kehidupan yang telah ditebus oleh darah anak domba dari kaum, suku, bahasa dan
bangsa. Selanjutnya oleh darah anak domba digiring kepada suatu kedudukan yang
sangat tinggi itulah Imamat Rajani.
Supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia,
yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib. Tugas dari imamat rajani
adalah memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yaitu salib
di Golgota, tidak memberitakan yang lain-lain.
Kalau kita memberitakan salib
dimanapun kita berada maka tidak ada kesempatan untuk memberitakan hal yang
lain-lain, apalagi merasa diri mampu padahal tidak mampu apa-apa. Banyak orang
Kristen merasa diri hebat tetapi tidak bisa apa-apa.
Pendeknya; kedudukan dari
imamat Rajani teramat tinggi dan teramat istimewa. Imamat Rajani spesial dan istimewa di hadapan TUHAN.
Kembali kita perhatikan
keluaran 32 :29
keluaran 32 :29
(32:29) Kemudian berkatalah Musa:
“Baktikanlah dirimu mulai hari ini kepada TUHAN, masing-masing dengan
membayarkan jiwa anaknya laki-laki dan saudaranya-- yakni supaya kamu
diberi berkat pada hari ini.
Kehidupan yang dikhususkan
bagi Allah untuk melayani TUHAN dan pekerjaannya diberkati oleh TUHAN. Imamat Rajani,
hamba-hamba TUHAN, pelayan-pelayan TUHAN yang mengambil bagian dalam pekerjaan
TUHAN diberkati oleh TUHAN.
1 Korintus 15:57-58
(15:57) Tetapi syukur kepada
Allah, yang telah memberikan kepada kemenangan oleh Yesus Kristus TUHAN
kita. (15:58) Karena itu, saudara-saudara
yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah
selalu dalam pekerjaan TUHAN! Sebab kamu tahu, dalam persekutuan dengan
TUHAN jerih payahmu tidak sia-sia.
Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada
kemenangan oleh Yesus Kristus TUHAN kita.
Inilah keadaan daripada Imamat Rajani yang telah ditebus dan dilepaskan
dari dosa selanjutnya digiring kepada suatu kedudukan yang sangat tinggi,
menjadi suatu Imamat Rajani, menjadi kehidupan yang berkemenangan.
Karena itu, saudara-saudara yang kekasih, berdirilah teguh, jangan
goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan TUHAN! Sebab kamu tahu, dalam
persekutuan dengan TUHAN jerih payahmu tidak sia-sia.
Jangan goyah oleh pengaruh
apapun, jangan goyah oleh pengaruh yang tak suci, jangan goyah oleh pengaruh
dari perkara-perkara lahiriah, jangan goyah oleh karena daging dengan segala
keinginannya, jangan goyah oleh pekerjaan setan roh najis, jangan goyah oleh
karena kesibukan secara lahiriah.
Dan giatlah selalu dalam pekerjaan TUHAN! Sebab kamu tahu, dalam
persekutuan dengan TUHAN jerih payahmu tidak sia-sia. Dalam persekutuan dengan TUHAN, jerih payah orang yang melayani
TUHAN dan yang melayani pekerjaan TUHAN tidak sia-sia. Yang pasti Imamat
Rajani, orang-orang yang melayani TUHAN dan yang melayani pekerjaan TUHAN
diberkati oleh TUHAN
Supaya berkat itu mengalir
dari surga dari Allah dan tertampung di dalam kehidupan kita masing-masing maka
Rasul Paulus secara khusus berkata kepada sidang jemaat di Korintus; berdirilah
teguh, jangan goyah dan giatlah dalam pekerjaan TUHAN, mengapa? sebab dalam
persekutuan dengan TUHAN jerih payah tidak sia-sia, melayani pekerjaan TUHAN
tidak sia-sia.
Datang duduk diam dengar
Firman saja tidak sia-sia, apalagi terlibat dalam pekerjaan TUHAN lebih
diberkati lagi. Tidak melayani saja diberkati, apalagi terlibat dalam pekerjaan
TUHAN. TUHAN sudah berikan nafas hidup itu yang nomor satu. Sesudah itu diberikan kesehatan, lalu dimampukan
untuk bekerja, kemudian diberikan pekerjaan.
Sesudah kita dimampukan bekerja, kemudian mendapat upah dari jerih
payah. TUHAN beri kendaraan, TUHAN beri rumah, kurang apa? kadang kita ini yang
lupa diri.
Saya sangat menyadari sekali,
karena pekerjaan yang banyak saya merasa sangat diberkati oleh TUHAN, bukan
diberkati oleh gaji. Saya tidak dipelihara oleh uang tetapi saya diberkati
oleh TUHAN. Kalau diukur dengan uang saya tidak mampu membeli rumah, beli ini
itu, mohon maaf ini bukan bicara kesombongan. Saya ini dipelihara diberkati
dari surga dari Allah.
Jadi kehidupan yang
dikhususkan bagi Allah untuk melayani TUHAN dan pekerjaan-Nya diberkati oleh
TUHAN, yakinkan itu, pastikan itu dalam diri masing-masing. Syarat untuk
menerima berkat, 1 Korintus 15:59
jangan diabaikan, sebagaimana perkataan Musa kepada Bani Lewi di dalam Keluaran
32:29.
Keluaran 32:29
(32:29) Kemudian
berkatalah Musa: “Baktikanlah dirimu mulai hari ini kepada TUHAN,
masing-masing dengan membayarkan jiwa anaknya laki-laki dan saudaranya--
yakni supaya kamu diberi berkat pada hari ini.
“Baktikanlah
dirimu mulai hari ini kepada TUHAN, masing-masing dengan membayarkan jiwa
anaknya laki-laki dan saudaranya. Baktikan diri kepada TUHAN, layani TUHAN, layani pekerjaan TUHAN,
tidak kompromi dengan tabiat daging orang terdekat supaya setiap hari mendapatkan pemeliharaan dari TUHAN.
Sebagaimana perkataan Musa kepada Bani Lewi: “Supaya kamu diberi berkat pada hari ini”
Orang yang melayani TUHAN
setiap hari mengalami pemeliharaan TUHAN.
Kita tidak dipelihara gaji, uang.
Uang dan gaji bisa saja
banyak, tetapi bisa dihabiskan oleh setan.
Tetapi sebagaimana 5(lima)
roti, 2(dua) ikan diberkati oleh TUHAN, lalu diberi kepada 5000 (lima
ribu) orang laki-laki justru sisa 12 bakul, supaya 12 murid ingat peristiwa
itu. Kalau sudah diberkati, sudah
mengalami pemeliharaan TUHAN sehari-hari Ingat bakul-bakul kita saudara yang
sudah diisi penuh oleh Roti (Firman Allah) dan Ikan (Roh Kudus). Jangan sampai
hati nurani lost control.
Lebih rinci tentang; berkat yang dimaksud oleh TUHAN melalui Musa
hamba-Nya. Kita memperhatikan Ulangan
33: 8
Perikop: Berkat Musa kepada suku-suku Israel.
Ulangan 33: 8
(33: 8) Biarlah Tumim dan urim
menjadi milik kepunyaan yang Kau Kasihi, yang telah Kau coba di Masa, dengan
siapa Engkau berbantah dekat mata air Meriba; (33: 9) yang berkata tentang ayah dan tentang ibunya: aku
tidak mengindahkan mereka; ia yang tidak mau kenal dengan
saudara-saudaranya dan terhadap anaknya acuh tak acuh. Sebab orang
Lewi itu berpegang pada Firman-Mu dan menjaga perjanjian. (33:10) mereka mengajarkan
peraturan-peraturan-Mu kepada Yakub, hukum-hukum kepada Israel; mereka menaruh
ukupan wangi-wangian di depan-Mu dan dan korban yang terbakar seluruhnya di
atas mezbah-Mu. (33:11) Berkatilah
ya TUHAN, kekuatannya dan berkenanlah kepada pekerjaannya. Remukanlah pinggang
orang yang melawan dia dan yang membenci dia, sehingga mereka tidak dapat
bangkit.”
yang berkata tentang ayah dan tentang ibunya: aku tidak mengindahkan
mereka; ia yang tidak mau kenal dengan saudara-saudaranya yang acuh tak acuh Inilah hebatnya Bani Lewi, mereka tidak perdulikan
dengan tabiat daging Ibu, tabiat Ayah mereka, tabiat daging saudara
perempuan ataupun laki-laki, mereka hanya peduli dengan hati TUHAN, perasaan
TUHAN. Jangan kita berkata; “Itukan tetangga saya, tabiat daging kok dituruti.
Sudah salah masih suka ngeyel. Kalau TUHAN sudah berfirman berarti TUHAN sedang
memperbaiki kita, jangan kalau diperbaiki ngeyel. Kita ini belum punya
pengertian apa-apa, harus banyak belajar di hadapan TUHAN. Jangan ikuti contoh
yang tidak baik.
Bani Lewi tidak peduli dengan
tabiat orang terdekatnya, mereka hanya peduli dengan hati TUHAN, pikiran TUHAN,
dan perasaan TUHAN. Bani Lewi ini benar-benar menggenapi Filipi 2:5-8.
Filipi 2:5-8.
(2:5) Hendaklah kamu dalam hidupmu
bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Yesus Kristus.
Dan terhadap anaknya acuh tak acuh. Sebab orang Lewi itu
berpegang pada Firman-Mu dan menjaga perjanjian.
Bani Lewi acuh tak acuh dari
tabiat anaknya sekalipun. Mengapa Bani Lewi tidak peduli dengan tabiat daging
dari orang-orang yang terdekat? karena Bani Lewi berpegang teguh kepada Firman Allah, perpegang teguh pada perjanjian TUHAN. Dia
rawat, jaga, dia tidak singgung. Itu
gambaran dari kirbat baru.
Kalau anggur diisi dalam
kirbat baru, maka anggur yang baru akan terpelihara, dan anggur yang baru akan
memelihara kirbat yang baru, tetapi jikalau anggur baru diisi ke dalam kirbat
tua (kantong kulit tua) maka anggur yang baru berfermentasi, bersoda lalu merusak
kantong kulit yang tua, lalu teramat besar lah kerugiannya. Tetapi kalau hati
ini sudah menjadi kantong kulit yang baru, diisi anggur baru, kasih surgawi,
kasih dari Allah, berkat dan kemurahan dari surga, maka itu akan terpelihara
dan berkat itu memelihara hidup kita, sebaliknya ada simbiosis mutualisme.
BERKAT YANG DITERIMA
BANI LEWI sesuai Doa Berkat Musa kepada Bani Lewi pada ulangan 33:8-11
yakni:
-
Kekuatan Bani Lewi diberkati oleh TUHAN.
Kekuatan kita secara manusiawi tidak seberapa, tetapi jikalau
TUHAN memberkati kita maka dimampukan oleh TUHAN untuk melakukan
perkara-perkara yang besar, secara ajaib sebagaimana dengan Zerubabel bupati
Yehuda, dia berkata: “bukan dengan gagah
perkasa namun oleh roh TUHAN.” Dia membangun bait Allah di Yerusalem
sampai selesai bukan karena gagah perkasa namun karena roh TUHAN. Zerubabel
membangun Bait Allah dengan dasar yang teguh, dengan batu yang hebat, itulah Korban Kristus. Singkat kata; gunung
besar rata di hadapan Zerubabel bukan karena kegagahan, kehebatan dan
keperkasaan namun oleh Roh TUHAN. Itulah
yang terjadi kalau kekuatan diberkati oleh TUHAN. Jadi kekuatan tidak
diukur dari fisik, dari financial, tetapi diukur dari berkat, kekuatan yang
sudah diberkati oleh TUHAN, dan itu yang kita cari bukan?
-
TUHAN berkenan kepada pekerjaan Bani Lewi.
Ada orang bekerja banyak
tetapi satupun dari pekerjaannya itu belum tentu dikenan oleh TUHAN,
sebagaimana contoh jemaat di Sardis, mari kita
perhatikan Wahyu 3 :1.
Wahyu 3 :1
(3:1) “Dan tuliskan kepada
malaikat jemaat di Sardis: inilah Firman Dia, yang memiliki
ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu: Aku tahu segala pekerjaanmu:
engkau dikatakan hidup padahal engkau mati. (3:1) Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah
hampir mati, sebab tidak satupun dari pekerjaan mu Aku dapati sempurna
dihadapan Allah-Ku.
Inilah Firman Dia, yang memiliki ketujuh Roh Allah dan
ketujuh bintang itu. Disini kita melihat Yesus
tampil sebagai yang memiliki ketujuh roh Allah dan ketujuh bintang untuk
memeriksa mengoreksi keadaan dari sidang jemaat di sardis.
engkau dikatakan hidup padahal engkau mati artinya kelihatannya sidang jemaat di Sardis betul-betul dikuasai
oleh Roh TUHAN tetapi sebenarnya kehidupan dari sidang jemaat di Sardis ini
dikuasai oleh daging dengan segala tabiatnya.
Daging itu mati Roh TUHAN yang memberi hidup.
Dan selanjutnya pada ayat 2 TUHAN berkata “Tidak satupun dari pekerjaan mu Aku dapati
sempurna dihadapan Allah-Ku.” Tidak ada satupun pekerjaan jemaat di Sardis di
dapati sempurna dihadapan Allah. Biar banyak bekerja tetapi tidak ada
satupun yang berkenan di hadapan TUHAN.
Pekerjaan yang tidak berkenan
kepada TUHAN Bangsa Israel di dalam kitab nabi Hosea 8:11.
Hosea 8:11
(8:11) Sungguh, Efraim telah
memperbanyak mezbah; mezbah-mezbah itu menjadikan mereka berdosa.
Semakin banyak melayani
pekerjaan TUHAN justru semakin berdosa. Tambah pelayanan, tambah dosa.
Seharusnya apabila berpikir
secara logika, orang yang melayani TUHAN itu Kudus, bahkan super Kudus, tetapi
sebaliknya disini kita melihat semakin banyak melayani pekerjaan justru
semakin berdosa. Tambah mezbah tambah dosa, tambah pelayanan tambah dosa.
Sehingga persis seperti jemaat di Sardis, tidak ada satupun pekerjaan yang
banyak itu berkenan dihadapan TUHAN. Kenapa hal itu bisa terjadi? Apa
penyebabnya?
Mari kita perhatikan Hosea 8:1
Hosea 8:1 perikop: Keruntuhan Israel sebagai akibat
kedurhakaannya
(8:1) Tiuplah sangkakala! serangan
laksana Rajawali atas rumah TUHAN! Oleh karena mereka telah melangkahi
perjanjian-Ku dan telah mendurhaka terhadap pengajaran-Ku.
Singkat kata: Disini kita melihat Bani Lewi berbanding terbalik dengan
bangsa Israel. Kita telah memperhatikan Ulangan 33 :9-10 dimana Bani Lewi berpegang teguh kepada pengajaran TUHAN
dan melakukan hukum-hukum TUHAN. Bahkan Firman itu diajarkan kepada Yakub
(Israel). Sedangkan Bangsa Israel melangkahi perjanjian TUHAN, mendurhaka atau
memberontak terhadap pengajaran TUHAN.
Buktinya kita perhatikan di
dalam Hosea 8:4.
Hosea 8:4
(8:4) Mereka telah mengangkat
Raja, tetapi tanpa persetujuan-Ku, mereka mengangkat pemuka,
tetapi dengan tidak setau-Ku. Dari emas dan peraknya mereka membuat
berhala-berhala bagi dirinya sendiri, sehingga mereka dilenyapkan.
Bangsa Israel mengangkat raja, pemuka atau pemimpin tanpa sepengetahuan TUHAN, tanpa
seijin TUHAN -> Bangsa Israel tidak taat, tidak setia, dan tidak
dengar-dengaran = tidak tergembala. Jadi mereka melakukan yang baik menurut
hatinya walaupun tidak sesuai dengan kehendak TUHAN. Yang menurut pandangan
kita baik belum tentu baik bagi TUHAN.
Jadi, pada ayat 1 Israel melangkahi perjanjian TUHAN dan mendurhaka atau memberontak
terhadap pengajaran TUHAN. Buktinya pada ayat 4 Israel mengangkat Raja
tanpa persetujuan dari TUHAN kemudian mengangkat
pemuka tanpa setahu TUHAN -> Israel tidak taat, tidak setia, tidak
dengar-dengaran tetapi berbanding terbalik dengan Bani Lewi dan pekerjaan Bani
Lewi kepada mereka TUHAN berkenan.
BERKAT YANG DITERIMA
BANI LEWI
Ulangan 33:11b
(33:11) Berkatilah ya TUHAN, kekuatannya dan
berkenanlah kepada pekerjaannya. Remukanlah pinggang orang yang melawan dia
dan yang membenci dia, sehingga mereka tidak dapat bangkit.”
Berkat yang kedua yang diterima Bani Lewi: TUHAN membela Bani
Lewi dengan cara meremukkan pinggang orang-orang yang melawan dan membenci Bani
Lewi yang berpihak kepada Tuhan.
Mari kita perhatikan, ini jadi
pelajaran yang baik supaya jangan kita alami. Kerugian apabila pinggang diremukkan oleh TUHAN: Tidak ada kesempatan untuk merendahkan diri
di dalam hal melayani TUHAN dan melayani pekerjaan TUHAN, karena pinggang sudah
remuk. Apabila pinggang sudah remuk maka tidak ada kesempatan mengambil kain lenan halus lalu diikatkan di
pinggang. Pendeknya, tidak ada kesempatan mengambil rupa sebagai hamba dan
merendahkan diri dalam melayani TUHAN apabila pinggang sudah diremukkan.
Saya masih ingat waktu awal
membuka pelayanan. Saya banyak melakukan kesalahan. Mencari pelayanan sana
mencari pelayanan sini, setiap bertemu hamba TUHAN minta nomor telepon. Tapi dari semuanya itu saya mengaku banyak
salah kepada TUHAN. Sekarang tidak perlu
saya mencari pelayanan, TUHAN yang menyediakan pelayanan. Pinggang ini tetap
diberkati sehingga saya bisa menggunakan kain lenan halus untuk
diikatkan pada pinggang ini, mengambil rupa hamba dan merendahkan diri di
dalam hal melayani TUHAN dan melayani pekerjaan TUHAN. Ini pelajaran baik,
jangan coba kita singgung orang-orang yang berpihak kepada TUHAN hanya karena
pelajaran yang disampaikan itu mungkin tidak sesuai dengan keinginan di hati
kita. Hati-hati itu sangat berbahaya, nanti tidak ada kesempatan untuk
merendahkan diri di dalam hal berikat pinggang atau melayani TUHAN dan
pekerjaannya.
Oleh sebab itu berhati-hati
sajalah. Jangan kita memandang ringan terhadap hamba-hamba TUHAN, Imamat Rajani
yang berpihak kepada TUHAN. Kita harus memandang hormat. Oleh sebab itu kita
harus berpihak kepada TUHAN. Jangan lagi pada perasaan manusia daging, entah
itu tabiat daging ayah, tabiat daging dari ibu, tabiat dari anak, tabiat dari
saudara laki-laki, tabiat daging dari saudara perempuan tetapi genapilah Filipi 2:5-8.
Ulangan 33:10b
(33:10) mereka mengajarkan
peraturan-peraturan-Mu kepada Yakub, hukum-hukum kepada Israel; mereka
menaruh ukupan wangi-wangian di depanMu dan dan korban yang terbakar seluruhnya
di atas mezbah-Mu.
Selanjutnya disini kita
melihat kualitas rohani Bani Lewi
atau orang-orang yang berpihak kepada TUHAN:
a.
Bani Lewi menaruh ukupan wangi-wangian di hadapan TUHAN = hidup dalam Doa Penyembahan sebagai puncak
dari Ibadah.
b.
Bani Lewi mempersembahkan korban bakaran di atas mezbah -> Bani Lewi adalah hamba TUHAN yang berpihak kepada TUHAN.
Bani Lewi sangat teramat mengasihi Allah lebih dari semua
yang ada ini, sehingga mereka dapat mempersembahkan segala jenis korban
binatang di atas mezbah korban bakaran. Jadi, sangat jelas bahwa Bani Lewi mengasihi Allah lebih segala yang
ada ini.
Tidak salah kalau mengasihi
keluarga, tetangga, saudara, teman, tapi jangan kompromi dengan tabiat daging mereka. kalau kita
mengasihi mereka, kita buktikan terlebih dahulu kalau kehidupan kita
berpihak kepada TUHAN untuk selanjutnya kita bisa menaruh ukupan wangi-wangian
di hadapan TUHAN, dengan lain kata segala doa dan permohonan kita pasti
didengar TUHAN.
Jangan kita menggunakan
kekuatan kita sendiri untuk memperbaiki orang lain, tetapi harus dimulai
dari dalam diri kita, terlebih dahulu kita bawa ukupan wangi-wangian kepada
TUHAN.
Jangan sudah salah masih kita
tutup-tutupi kesalahan itu, sebab TUHAN tahu, tidak ada yang tersembunyi
di hadapannya. TUHAN melihat dan maha tahu. Saya pun bukan orang bodoh yang
bisa di bodoh-bodohi.
Perhatikan; kalau kita
mengasihi orang-orang yang di sekitar kita, harus terlebih dahulu menaruh
ukupan wangi-wangian di hadapan TUHAN, hidup
dalam Doa Penyembahan itulah puncak dari Ibadah. Sehingga manakala kita melihat
orang-orang yang terdekat secepatnya kita naikkan doa kepada TUHAN, niscaya
TUHAN kabulkan. Kalau kita memberi sesuatu, pemberian kita terbatas untuk
menolong dia, kemudian disisi lain tabiat daging saudara masih tetap
berlangsung.
Jangan biarkan kutuk nenek
moyang berlangsung sampai anak, cucu, cicit. Oleh sebab itu jangan berpikir
pendek. kalau kita didik dengan baik,
terima demi kebaikan masa depan. Mau mendengar suara daging atau suara Firman.
Kalau mau lebih baik maka dengarlah suara Firman, jangan mau di
pengaruh suara yang lain. Apalagi soal berkat. Harus hati-hati.
Tangan suci ini diberkati
untuk memberkati, karena nikah itu selamanya, jangan dianggap enteng.
Yang layak untuk berada di Gunung Sion adalah orang yang tangannya bersih. Jangan terpotong, akhirnya semua jadi kacau.
Semua bisa kacau kalau dari awal kacau. Ini pengalaman saya yang saya
sampaikan. TUHAN beri istri, ibu gembala semua dari awal baik sampai akhir
baik. Ini pengalaman pahit saya dulu mau menikah tetapi tidak jadi. Oleh sebab
itu berhati-hatilah, belajarlah banyak dari Firman. Jangan pernah merasa sudah
hebat. Kita belum ada apa-apanya. Ingat rumus daging; di atas daging masih
ada daging yang lebih hebat dari pengertian kita. Mari kita pikirkan masa depan
anak cucu.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment