Salam sejahtera di dalam kasih Yesus Kristus. Sebagai tanda rasa syukur kepada Tuhan, lewat media ini kami membagi - bagikan Firman Tuhan yaitu Firman Pengajaran yang benar yang rahasianya dibukakan.
Semoga menjadi berkat untuk kita semua. Tuhan Yesus Kristus memberkati.
IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 21 AGUSTUS 2021 STUDY YUSUF (Seri: 247) Subtema: HIKMAT
DARI SENGSARA SALIB MEMBERIKAN KEMULIAAN Selamat malam, salam
sejahtera, salam di dalam kasih-Nya Tuhan kita Yesus Kristus, yang sudah
memberi kesempatan seluas-luasnya bagi kita untuk datang menghadap dia lewat
ibadah, tentu saja lewat ibadah Pemuda Remaja malam ini. Dan saya tidak lupa
menyapa pemuda remaja, umat Tuhan, yang juga setia dalam ketekunan ibadah pemuda remaja dan digembalakan oleh GPT “Betania” Serang dan
Cilegon, Banten, Indonesia, lewat live streaming, video internet, Youtube, Facebook. Selanjutnya marilah kita mohonkan kemurahan Tuhan, supaya
kiranya Firman itu keluar, yakni; terjadi pembukaan rahasia firman untuk
meneguhkan setiap kehidupan kita masing-masing di hari-hari terakhir ini.
Tanda-tanda zaman sudah nampak dengan jelas, antikris sudah berada di ambang
pintu, yang disebut juga dengan si pendurhaka, sesudah itu berlalu nanti,
barulah Yesus datang kembali untuk yang kedua kalinya, sebagai Raja dan
Mempelai Pria surga, yang sedang kita nanti-nantikan. Dimana kita menantikan
kedatangan Tuhan kembali untuk yang kedua kalinya? Menurut pelajaran dari kitab
Rut, kita hanya duduk saja, jelas itu kalau dikaitkan dengan pemecahan roti
sebanyak dua kali; Pemecahan roti yang
pertama: Yesus memberi makan 5000 orang dengan 5 roti dan roti 2 ikan,
syaratnya; duduk diatas rumput, itu
berbicara tentang penggembalaan. Kita bersyukur, kita
berada ditengah ibadah pelayan dalam penggembalaan GPT “Betania” untuk
selanjutnya digembalakan sampai kepada penggembalaan yang sempurna. Pemecahan roti yang
kedua: Yesus memberi makan 4000 orang laki-laki dengan tujuh roti dan beberapa
ikan, syaratnya; mereka harus duduk di atas
tanah, jelas itu berbicara tentang kerendahan dihati, mau merendahkan diri
dan mau direndahkan. Tentu saja kehidupan yang tergembala, harus berada di
titik nol, kalau tidak sampai tidak berada dititik nol itu bukanlah suatu
kehidupan yang tergembala. Sekarang kita sambut
studi Yusuf sebagai Firman penggembalaan untuk ibadah pemuda remaja Kejadian 41:50-52 (41:50)Sebelum datang tahun kelaparan itu, lahirlah bagi Yusuf dua orang anak
laki-laki, yang dilahirkan oleh Asnat, anak Potifera, imam di On. (41:51) Yusuf memberi nama Manasye kepada
anak sulungnya itu, sebab katanya: "Allah telah membuat aku lupa sama
sekali kepada kesukaranku dan kepada rumah bapaku." (41:52) Dan kepada anaknya yang kedua diberinya nama Efraim,
sebab katanya: "Allah membuat aku mendapat anak dalam negeri
kesengsaraanku." Kepada anak yang sulung
Yusuf memberi nama Manasye, kepada anak yang kedua Yusuf memberi nama
Efraim. Tentang nama yang telah
diberikan oleh Yusuf kepada kedua orang anak laki-lakinya itu, terkandung suatu
makna dan suatu maksud didalamnya. Jadi nama itu bukan hanya sebatas sebutan,
tetapi nama itu betul-betul mengandung makna dan ada suatu maksud di dalamnya. Selanjutnya kita akan mengikuti
penjelasan tentang arti kedua nama anak laki-laki Yusuf tersebut, dimulai dari
anak yang sulung yakni Manasye. Manasye artinya; Allah
telah membuat Yusuf lupa sama sekali kepada kesukarannya dan kepada rumah
bapaknya. Pendeknya, Yusuf telah melupakan seluruh perkaranya, seluruh
kesukarannya, mula-mula Yusuf melupakan kejahatan dan kebencian dari
saudara-saudaranya yang ditulis dengan lengkap dalam kejadian 37. Sebagai tambahan, adapun
kejahatan dan kebencian dari saudara-saudara Yusuf ternyata disebabkan oleh iri
hati. Kejadian 37 :2,4, 11 (37:2)
Inilah riwayat keturunan Yakub. Yusuf, tatkala berumur tujuh belas
tahun -- jadi masih muda -- biasa menggembalakan kambing domba, bersama-sama
dengan saudara-saudaranya, anak-anak Bilha dan Zilpa, kedua isteri ayahnya. Dan
Yusuf menyampaikan kepada ayahnya kabar tentang kejahatan saudara-saudaranya. (37:4) Setelah dilihat oleh
saudara-saudaranya, bahwa ayahnya lebih mengasihi Yusuf dari semua saudaranya,
maka bencilah mereka itu kepadanya dan tidak mau menyapanya dengan ramah. (37:11) Maka iri hatilah saudara-saudaranya
kepadanya, tetapi ayahnya menyimpan hal itu dalam hatinya. Kejahatan dan kebencian
yang dialami oleh Yusuf dari saudara-saudaranya, ternyata dipicu oleh karena adanya
iri hati. Lebih lengkap ditulis di
dalam Kisah Rasul 7:9 (7:9)
Karena iri hati, bapa-bapa leluhur kita menjual Yusuf ke tanah Mesir,
tetapi Allah menyertai dia Oleh karena iri hati
akhirnya Yusuf dijual oleh saudara-saudaranya ke tanah Mesir, sehingga Yusuf
menjadi budak belian di Mesir. Kisah Rasul 7:10 (7:10)
dan Allah melepaskannya dari segala penindasan serta menganugerahkan kepadanya
kasih karunia dan hikmat, ketika ia menghadap Firaun, raja Mesir. Firaun
mengangkatnya menjadi kuasa atas tanah Mesir dan atas seluruh istananya. Namun perhatikanlah,
walaupun di dalam kesukaran ternyata Allah menyertai Yusuf, bahkan melepaskan
Yusuf dari semua penindasan yang dialaminya. Kemudian, setelah melewati semua
kesukaran-kesukaran itu, sampailah pada akhirnya Allah menganugerahkan kepada
Yusuf kasih karunia dan hikmat. Jadi sebab itu saya sampaikan
kembali dengan tandas, kalau kita dengan sadar memahami bahwa kesukaran,
penindasan, yang terjadi atas seijin Tuhan, maka itu akan kita lewati dengan
lapang dada, supaya sampai pada akhirnya Tuhan menganugerahkan kepada kita
kasih karunia dan hikmat, percayalah, tidak perlu untuk diragukan. Adapun manfaat dari kasih karunia dan hikmat ialah; disini kita melihat, Yusuf
diangkat menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir dan atas seluruh istana Firaun,
berarti; dipermuliakan.
Dibalik salib Tuhan
menyatakan kemuliaan-Nya. Berarti, Yusuf diangkat hingga ia dipermuliakan
jelas, hanya oleh karena kasih karunia dan hikmat. Singkat kata, kasih karunia
dan nikmat sumbernya adalah sengsara salib itulah penindasan dan
kesukaran-kesukaran yang dialami dan yang telah dilalui oleh Yusuf. Kemarin kita sudah melihat bukti
bahwasanya kasih karunia bersih bersumber
dari sengsara salib. Sekarang kita melihat; Bukti hikmat
bersumber dari sengsara salib. 1 Korintus 1:23-24 (1:23)
tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi
suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu
kebodohan, (1:24) tetapi untuk
mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus
adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah. Rasul Paulus mempunyai
pendirian yang teguh, ia tetap memberitakan Kristus yang disalibkan, sekalipun
pemberitaan salib itu bagi orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk
orang-orang bukan Yahudi (Yunani) suatu kebodohan, tetapi sekalipun demikian
Rasul Paulus tetap mempunyai pendirian yang teguh, ia tetap memberitakan salib. Singkat kata, Kristus
yang disalibkan itu adalah kekuatan Allah bahkan Kristus yang disalibkan itu
adalah hikmat Allah. Jadi sudah sangat jelas, hikmat bersumber dari salib,
tidak datang dari yang lain-lain, sebagaimana dengan pengakuan Ayub juga. Mari kita lihat… Ayub 28 :12-14 perikop :
“Manusia tidak dapat menemukan hikmat.” Manusia dengan
kemampuannya, kepandaiannya, kekuatannya, kelebihannya yang dia miliki tidak
dapat menemukan hikmat surgawi. Sekalipun dia memiliki kelebihan, kemampuan,
kekuatan, sederet gelar tinggi di pundaknya, tetap saja tidak dapat menemukan
hikmat, sebab itu dibuktikan pada ayat 12-14. (28:12)
Tetapi di mana hikmat dapat diperoleh, di mana tempat akal budi? (28:13) Jalan ke sana tidak
diketahui manusia, dan tidak didapati di negeri orang hidup. (28:14) Kata samudera raya: Ia tidak
terdapat di dalamku, dan kata laut: Ia tidak ada padaku. “Tetapi di mana hikmat dapat diperoleh, di mana tempat akal budi?” Satu
pertanyaan ringan namun yang tak mudah untuk dijawab oleh siapapun juga.
Mengapa demikian? jawabnya; -Karena jalan ke sana,
jalan menuju hikmat tidak diketahui oleh manusia -Kemudian tidak didapati
di negeri orang hidup atau tidak didapati di tengah-tengah manusia -Bahkan hikmat tidak ada
di dalam samudera raya, lautan luas dan tidak ada di dalam laut. Singkat kata; -Hikmat tidak didapati di
negeri orang hidup. -Hikmat tidak ada di
dalam laut atau samudera raya, justru dari dalam laut keluar seekor binatang. Walaupun ayat
ini sering kita baca, namun konteksnya malam ini adalah soal hikmat yang
bersumber dari salib, tidak datang dari yang
lain Wahyu 13 :1 perikop:
“Binatang yang keluar dari dalam laut” (13:1)
Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh
dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota
dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat. Binatang yang keluar
dari dalam laut itu menunjuk antikris. Kemudian, adapun wujud
daripada binatang itu; -Bertanduk 10 -Berkepala 7 -Di atas tanduk-tanduk
nya terdapat 10 mahkota -Pada kepalanya tertulis
nama-nama hujat. Pendeknya pada kepalanya atau di dalam akalnya
tidak terdapat hikmat, selain hujat, hujat itu bukan hikmat. Jangan kita menghujat
Tuhan, jangan kita menganggap enteng ibadah dan pelayanan serta pemberitaan
firman. Orang yang semacam ini tidak memiliki hikmat, tidak berakal budi, cara
berpikirnya pendek, semuanya digampangkan, yang penting bagi dia kesenangan
sendiri. Wahyu 13:2 (13:2)
Binatang yang kulihat itu serupa dengan macan tutul, dan kakinya seperti
kaki beruang dan mulutnya seperti mulut singa. Dan naga itu
memberikan kepadanya kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar. Antikris adalah
kombinasi dari tiga jenis binatang yaitu; 1.Macan tutul 2.Beruang 3.Singa Disini kita melihat naga
memberikan kepada binatang itu atau antikris itu; kekuatannya, dan takhtanya,
serta kekuasaannya yang besar. Wahyu 13:3 (13:3)
Maka tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya seperti kena luka yang
membahayakan hidupnya, tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh.
Seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang itu. Satu dari antara 7
kepalanya mengalami luka yang membahayakan hidupnya, tetapi luka yang
membahayakan hidupnya itu; sembuh. Situasi ini berbanding terbalik dengan apa
yang dialami oleh Tuhan Yesus Kristus, sebab lima luka utama dan luka-luka yang
lain yang dialami oleh Yesus Kristus di atas kayu salib, justru membawa Dia
masuk dalam pengalaman kematian. Jadi sudah sangat jelas,
hikmat tidak ada di tengah-tengah manusia, kemudian dia tidak di dapati di
negeri orang hidup. Tadi kita sudah melihat 1 Korintus 1:22-24; justru hikmat
datangnya dari sengsara dan kematian Yesus Kristus. Tetapi di Wahyu 13:3; hikmat tidak ada di
tengah-tengah manusia, hikmat tidak ada di di dapati di negeri orang hidup.
Hikmat itu datangnya dari pengalaman kematian, tidak ada di dalam laut,
buktinya; binatang itu berkepala 7, tetapi di kepala-kepala itu tertulis
nama-nama hujat. Walaupun binatang itu
atau antikris itu mengadakan mujizat kesembuhan, tetapi itu bukanlah hikmat.
Kalau di tengah ibadah setiap hari sibuk mengadakan mujizat kesembuhan, tetapi
mengabaikan sengsara salib dan kematian Yesus Kristus, itu adalah mujizat palsu
dan itu bukanlah hikmat dari Allah. Bukan berarti kalau kesembuhan
terus-menerus berlangsung di tengah ibadah dan pelayanan, itu merupakan hikmat
dari Allah, bukan! Kesembuhan, tetapi mengabaikan salib itu bukti kebodohan.
Jadi sudah sangat jelas, hikmat tidak ada di negeri orang hidup, tidak ada di
tengah-tengah manusia, hikmat juga tidak ada di dalam laut (Antikris). Pemahaman dan pengertian
kita semakin terang benderang, semakin diterangi oleh karena pengertian dari
surga sehingga kita dengan mudah menempatkan diri kita di sebuah ibadah, apakah
itu berkenan atau tidak di hadapan Tuhan. Ayub 28:20-21 (28:20)
Hikmat itu, dari manakah datangnya, atau akal budi, di
manakah tempatnya? (28:21) Ia terlindung
dari mata segala yang hidup, bahkan tersembunyi bagi burung di udara. Hikmat terlindung dari
mata segala yang hidup, tadi saya sudah sampaikan. Hikmat itu datangnya dari pengalaman
kematian, sekalipun antikris tadi mengadakan kesembuhan, tapi kalau mengabaikan
sengsara salib dan kematian Yesus, itu bukan hikmat itu kebodohan. Kemudian, ditambahkan
lagi di sini; “bahkan tersembunyi bagi
burung di udara.” Burung di udara jelas itu menunjuk roh-roh najis. Mari kita buktikan dalam Wahyu 18:2. Puji Tuhan, tidak
membosankan walaupun ayat ini sering kita baca bukan? Yang kita perhatikan
disini adalah konteksnya, bukan soal ayat yang berulang-ulang dibaca, jadi
kandungan ayat itu terhadap konteks yang lain, itu yang harus kita perhatikan
ya. Wahyu 18:2 (18:2)
Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh,
sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh
jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala
burung yang najis dan yang dibenci, Jadi Babel adalah tempat
bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan
yang sangat dibenci oleh Tuhan. Wahyu 18:3 (18:3)
karena semua bangsa telah minum dari anggur hawa nafsu cabulnya
dan raja-raja di bumi telah berbuat cabul dengan dia, dan pedagang-pedagang
di bumi telah menjadi kaya oleh kelimpahan hawa nafsunya." Jadi pendeknya,
bangsa-bangsa melacur terhadap perempuan babel, raja-raja melacur terhadap
perempuan babel, serta pedagang-pedagang melacur terhadap perempuan babel,
sehingga dengan pelacuran ini mereka limpah kekayaan. Jangan kita datang
menghadap Tuhan, jangan kita beribadah dan melayani, tujuannya hanya untuk
kekayaan, itu sama dengan pelacuran secara rohani. Lebih rinci tentang
perempuan babel… Wahyu 17:1 (17:1)
Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh
cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan
kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya. Jadi, perempuan babel
disebut juga dengan pelacur besar, duduk di tempat yang banyak airnya = lautan
dunia ini, menunjuk bangsa-bangsa yang datang dari berbagai-bagai suku, kaum,
bahasa, itu air yang banyak atau lautan dunia. Wahyu 17:2 (17:2)dengan dia raja-raja di bumi ia berbuat cabul, ya dan penghuni-penghuni
bumi telah mabuk oleh anggur percabulannya. Di sini kembali dikatakan; raja-raja
di bumi telah berbuat cabul dengan dia, berarti sudah menjadi najis. Kemudian,
penghuni-penghuni bumi telah mabuk oleh anggur percabulan dari perempuan babel. Pendeknya, baik pemimpin-pemimpin
rohani maupun bangsa-bangsa sudah menjadi najis oleh karena pelacuran dari
perempuan Babel. Jadi yang menajiskan seseorang
adalah ketika seseorang mendua hati, hanya karena kelimpahan. Beribadah hanya
untuk mencari kelimpahan itu adalah pelacuran rohani. Wahyu 17:3 (17:3)
Dalam roh aku dibawanya ke padang gurun. Dan aku melihat seorang perempuan
duduk di atas seekor binatang yang merah ungu, yang penuh tertulis dengan
nama-nama hujat. Binatang itu mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk. Singkat kata, perempuan
babel menunggangi binatang yang keluar dari dalam laut dengan kata lain roh
najis menunggangi antikris. Hati-hati dengan ibadah
laut, jangan kita datang beribadah hanya untuk keberhasilan, itu ibadah laut, itu adalah pelacuran. Wahyu 17:4 (17:4)
Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi
dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas
penuh dengan segala kekejian dan kenajisanpercabulannya. Selanjutnya, di tangan
dari perempuan babel itu ada suatu cawan emas isinya di antara lain: 1.Kekejian bumi 2.Kenajisan percabulan Itu isi dari cawan emas
yang ada di tangan perempuan babel itu. Berbanding terbalik
dengan malaikat yang kuat yang terdapat di dalam Wahyu 8:3-4; ditangannya memang sama-sama memegang cawan emas,
tetapi berisi penuh dengan kemenyan, untuk selanjutnya dibakar, sehingga nanti
asap dupa kemenyan itu naik membumbung tinggi sampai ke hadirat Allah,
menembusi takhta Allah. Sekarang kita akan
melihat PRAKTEK DARI KEKEJIAN. Praktek kekejian adalah
antikris akan menghentikan korban sehari-hari Daniel 8:11-12 (8:11)
Bahkan terhadap Panglima bala tentara itu pun ia membesarkan
dirinya, dan dari pada-Nya diambilnya korban persembahan sehari-hari, dan
tempat-Nya yang kudus dirobohkannya.
(8:12) Suatu kebaktian diadakan secara fasik menggantikan korban
sehari-hari, kebenaran dihempaskannya ke bumi, dan apa pun yang dibuatnya,
semuanya berhasil. Kemudian … Daniel 9:27 (9:27)
Raja itu akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak
orang selama satu kali tujuh masa. Pada pertengahan tujuh masa itu ia akan
menghentikan korban sembelihan dan korban santapan; dan di atas sayap
kekejian akan datang yang membinasakan, sampai pemusnahan yang telah ditetapkan
menimpa yang membinasakan itu." Itulah tiga tahun
setengah yang kedua, antikris akan menghentikan korban sembelihan dan korban
santapan itulah korban sehari-hari. Juga referensi lainnya… Daniel 11:31 (11:31)
Tentaranya akan muncul, mereka akan menajiskan tempat kudus, benteng itu,
menghapuskan korban sehari-hari dan menegakkan kekejian yang membinasakan. Daniel 12:11 (12:11)
Sejak dihentikan korban sehari-hari dan ditegakkan dewa-dewa kekejian
yang membinasakan itu ada seribu dua ratus dan sembilan puluh hari. Jadi praktek kekejian;
antikris akan menghentikan korban sehari-hari antara lain a.Korban sembelihan itu menunjuk ibadah pelayanan
yang dihubungkan dengan salib. Saudara bisa bayangkan, ibadah tanpa salib,
betapa banyak penderitaan yang akan dialami oleh manusia, selain menderita,
manusia tidak mendapatkan keselamatan, karena salib adalah penghubung, jembatan
antara Alfa sampai kepada Omega. Salib adalah pengantara antara langit dengan
bumi. Jadi kalau tidak ada salib kasih semakin dingin,
kalau tidak salib, tidak ada pengampunan, kalau tidak ada salib terjadilah
suatu pergolakan yang hebat, yang ditimbulkan oleh kebencian yang hebat.
Kemudian tidak ada pengampunan, tidak ada keselamatan, yang ada adalah
kesusahan dan kesuraman untuk masa depan. b.Korban santapan, menunjuk pengajaran firman
Allah yang benar dan murni, sehingga nanti sesuai dengan nubuatan dari Amos 8:11. Itu sekilas secara
singkat, praktek dari kekejian di bumi, satu dari dua isi yang ada pada cawan
emas yang ada di tangan perempuan babel. Sekarang PRAKTEKKENAJISAN
PERCABULAN. Mengapa saya langsung
potong-potong? karena saya berharap kita semua sudah mengerti. Ibrani 12 :15-16 (12:15)
Jagalah supaya jangan ada seorang pun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah,
agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang
mencemarkan banyak orang.(12:16) Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang
mempunyai nafsuyangrendahseperti Esau, yang
menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan. Jangan ada orang yang
menjadi cabul, jangan dikuasai oleh roh percabulan, berarti marilah kita
buktikan di hadapan Tuhan dengan jalan; ketika kita beribadah dengan tulus. Jadi caranya tulus
beribadah, tulus melayani TUHAN, jangan ada motif-motif lain. Berlaku cabul = nafsunya
rendah. Kalau beribadah untuk mencari kekayaan itu nafsu rendah. Di sini kita perhatikan
Esau menjual hak kesulungan demi sepiring sop kacang merah = Esau berlaku
cabul. Membesarkan perkara
lahiriah, berkat-berkat secara lahiriah dan mengecilkan hak kesulungan (ibadah
dan pelayanan) berarti; dikuasai oleh roh cabul dan itu yang menajiskan
seseorang seperti Esau. Jangan kita dikuasai oleh nafsu rendah. Daniel 8:12 (8:12)
Suatu kebaktian diadakan secara fasik menggantikan korban sehari-hari,
kebenaran dihempaskannya ke bumi, dan apa pun yang dibuatnya, semuanya
berhasil. Salib dihempaskan, salib
diinjak-injak, demi sistem pelayanan dengan prosperity,
sistem pelayanan dengan teori kemakmuran, sistem pelayanan dengan teori
keberhasilan = berlaku cabul = melacur rohani. Kita lihat contoh
berikutnya, melacur ditengah ibadah pelayanan. 2 Timotius 2 :16 (2:16)
Tetapi hindarilah omongan yang kosong dan yang tak suci
yang hanya menambah kefasikan. Rasul Paulus berpesan
kepada Timotius hindarilah omongan yang kosong dan omongan yang tak Suci,
karena hal itu menimbulkan atau menambah kefasikan. 2 Timotius 2 :17-18 (2:17)
Perkataan mereka menjalar seperti penyakit kanker. Di antara
mereka termasuk Himeneus dan Filetus, (2:18)
yang telah menyimpang dari kebenaran dengan mengajarkan bahwa kebangkitan
kita telah berlangsung dan dengan demikian merusak iman sebagian orang. (2:19) Tetapi dasar yang diletakkan
Allah itu teguh dan meterainya ialah: "Tuhan mengenal siapa
kepunyaan-Nya" dan "Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah
meninggalkan kejahatan." Mengajarkan tentang
kebangkitan atau keberhasilan tanpa dasar yang teguh, yakni sengsara salib dan
kematian Kristus, ajaran semacam ini hanya menambah dosa kefasikan, mengajari
sidang jemaat menjadi sombong, lupa kepada Tuhan karena mengandalkan
keberhasilannya. Ini ajaran prosperity, teori kemakmuran, sibuk
berbicara tentang keberhasilan tetapi tanpa dasar yang teguh, tanpa sengsara
salib, tanpa kematian Tuhan Yesus Kristus. Pendeknya, sekali lagi
saya sampaikan hikmat tidak ada di negeri orang hidup, hikmah tidak ada di
dalam laut, juga hikmah tersembunyi bagi burung di udara (kehidupan yang
melacur). Orang yang melacur di tengah ibadah dan pelayanan, orang semacam ini
tidak memiliki hikmat, cara berpikirnya pendek dan gampangan, murahan. Dari hal ini kita dapat
belajar, bahwasanya hikmat Allah sangatlah kita butuhkan, hikmat Allah begitu
mahal dan teramat berharga dan bernilai tinggi. Ayub 28 :15-16 (28:15)
Untuk gantinya tidak dapat diberikan emas murni, dan harganya tidak dapat
ditimbang dengan perak. (28:16)Ia
tidak dapat dinilai dengan emas Ofir, ataupun dengan permata krisopras yang
mahal atau dengan permata lazurit; Lihatlah hikmat dari
atas, dari surga, dari Allah, tidak dapat ditukar dengan apapun termasuk dengan
emas, perak, emas Ofir, ataupun dengan permata krisoprasyang mahal ataupun dengan permata
lazurit. Hikmat lebih dari
segala-galanya, karena batangan emas, batangan perak, termasuk emas Ofir, batu permata krisopras
dan batu permata lazurit, tidak sebanding dengan hikmat yang datang dari atas,
dari surga, dari Allah. Pendeknya, harta,
kekayaan, bahkan kedudukan jabatan yang tinggi, tidak berkuasa untuk
menyelamatkan, bahkan tidak berkuasa untuk membebaskan kita dari negeri orang
hidup, dari antikris, dari burung-burung burung di udara. Jadi, kalau di setiap
pertemuan ibadah dan pelayanan dihubungkan dengan salib, itu merupakan
kemurahan hati TUHAN, supaya kita semua memiliki hikmat yang datang dari atas,
dari surga. Yakobus 3:13 (3:13)
Siapakah di antara kamu yang bijak dan berbudi? Baiklah ia dengan
cara hidup yang baik menyatakan perbuatannya oleh hikmat yang lahir
dari kelemahlembutan. Orang yang bijak dan
berakal budi, maka dia hidup dengan cara hidup yang baik dan menyatakan
perbuatannya oleh hikmat yang lahir dari kelemahlembutan. Jadi orang yang
bijaksana bertindak sesuai dengan hikmat, yang bersumber dari kelemahlembutan. Siapa yang dianggap
berakal budi dan bijaksana, pasti ia bertindak sesuai dengan hikmat yang lahir
dari kelemahlembutan. Matius 11:28-29 (11:28) Marilah
kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan
kepadamu. (11:29) Pikullah kuk yang
Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati
dan jiwamu akan mendapat ketenangan. TUHAN Yesus adalah pribadi yang bijaksana
dan berakal budi, karena Dia bertindak dengan hikmat yang lahir dari
kelemahanlembutan. Yakobus 3:14 (3:14)
Jika kamu menaruh perasaan iri hati dan kamu mementingkan
diri sendiri, janganlah kamu memegahkan diri dan janganlah berdusta melawan
kebenaran! Iri hati dan egosentris
itu bertentangan dengan hikmat yang dari surga. Hati-hati, kalau engkau
tergembala, tergembalalah sungguh-sungguh, engkau harus berpihak kepada
penggembalaan ini. Yakobus 3:15 (3:15)Itu bukanlah hikmat yang datang dari atas, tetapi dari dunia, dari nafsu
manusia, dari setan-setan. Sekali lagi saya
sampaikan; iri hati dan egosentris itu bukan hikmat dari surga, tapi itu datang
dari nafsu dunia dan setan-setan. Kalau engkau memahami ayat firman ini, engkau
harus kembali kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh. Yakobus 3:16 (3:16)
Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ
ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat. Orang bijaksana dan
orang berakal budi, harus bertindak dengan hikmat yang lahir dari salib, lemah
lembut itu salib. Yakobus 3:17 (3:17)
Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai,
peramah, penurut, penuhbelas kasihan dan buah-buah
yang baik, tidak memihak dan tidak munafik. Hikmat yang bersumber
dari salib, pertama-tama dia murni. Murni, jelas tahan uji,
tidak mudah terpengaruh dengan hal-hal yang tak suci, maksudnya tidak mudah
dipengaruhi, itu murni namanya, sama seperti perawan suci di dalam Wahyu 14:4; “Mereka adalah orang-orang
yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni
sama seperti perawan.” Tidak di mudah dipengaruhi oleh dua ajaran dari
perempuan-perempuanitulah
perempuan babel dengan kenajisannya dan perempuan Izebel, yang suka mengatur
kepala, hamba-hamba TUHAN. Sidang jemaat jangan
sesekali mengatur gembala sidang, sekalipun engkau merasa mempunyai kedudukan
yang tinggi di bumi ini atau sederet gelar dipundak mu dan pangkat tinggi,
dalam ibadah-ibadah yang kita ikuti jangan sesekali mengatur gembala sidang
(pemimpin rohani). Jadi murni itu adalah
praktek dari salib. Selanjutnya; pendamai. Tadi hikmat yang datang dari
surga pertama-tama murni,
selanjutnya pendamai, selalu bahwa
damai dimanapun berada, tidak membawa kekacauan, berkata-kata membawa damai,
bersikap, berperilaku membawa damai, hati dan pikirannya selalu membawa damai. Kemudian, peramah. Terus, penurut, nurut aja, manggut-manggut istilah bahasa Jawa. Nurut aja,
tidak susah untuk diatur itu hikmat yang datang dari surga. Kemudian penuh belas kasihan, tapi jangan terbawa
perasaan. Biasanya, orang Batak dari daerah atau orang Batak kalau datang ke
pulau Jawa, melihat pengemis, pengamen. semua uangnya dikasih. Tapi setelah
lama-kelamaan, setiap hari didatangi pengamen, setiap hari di datangi pengemis,
akhirnya bosan juga. Artinya, belas kasihan itu bukan karena perasaan, tapi
karena salib. Kemudian, buah-buah yang baik, bukan buah yang
jahat. Kemudian, tidak memihak kepada
daging seperti Lewi, dia berpihak kepada TUHAN, berpihak kepada ibadah dan
pelayanan, memihak kepada penggembalaan. Bayangkan saja, saudara sudah
diberkati oleh Tuhan lewat penggembalaan ini, kehidupan kita dipelihara, masih
saja kita memihak kepada tabiat daging, itukan sesuatu yang egois namanya,
tidak baik. Kemudian tidak munafik, jadi di luar dan dalam
sama, itulah praktek hikmat yang datang dari surga, dari salib, dari
kelemahlembutan. Jadi, sudah seharusnya
kita semua memiliki hikmat yang datang dari atas, yang datang dari surga, dan
itu merupakan kekayaan rohani kita, melebihi dari emas Ofir, emas batangan,
perak, melebihi dari batu permata krisopras dan batu permata lazurit. MANFAAT
DARI HIKMAT. Yang pertama. Wahyu 17:8 perikop: “Penghakiman atas babel” (17:8)
Adapun binatang yang telah kaulihat itu, telah ada, namun tidak ada, ia akan
muncul dari jurang maut, dan ia menuju kepada kebinasaan. Dan mereka yang
diam di bumi, yaitu mereka yang tidak tertulis di dalam kitab kehidupan sejak
dunia dijadikan, akan heran, apabila mereka melihat, bahwa binatang itu telah
ada, namun tidak ada, dan akan muncul lagi. Binatang yang telah kau
lihat itu telah ada, sebab awalnya dia ada di langit, bintang besar, namun
tidak ada di langit karena dia sudah dilemparkan ke jurang maut, namun ia akan
muncul dari jurang maut, akhirnya tampil menjadi antikris. Wahyu 17:9 (17:9) Yang
penting di sini ialah akal yang mengandung hikmat: ketujuh kepala itu
adalah tujuh gunung, yang di atasnya perempuan itu duduk, Jadi dalam pengikutan
kita kepada Tuhan yang terpenting adalah akal pikiran, otak ini berisi dengan
hikmat yang datang dari atas, dari surga dari Allah. Manfaatnya: kita dapat
mengenali ibadah pelayanan yang ditunggangi oleh perempuan babel. Itu manfaat
yang pertama. Jadi, kalau di tengah
ibadah pelayanan itu sibuk mengajarkan teori kemakmuran atau prosperity, sibuk berbicara soal
berhasil-keberhasilan, berkat-keberkatan, itu merupakan, gunung atau ibadah
yang sudah ditunggangi oleh perempuan babel, pelacur besar. Oleh karena pelacur
besar itu, pemimpin-pemimpin, raja-raja melacur dengan dia, melayani hanya
karena kekayaan, mencari kelimpahan. Yang kedua Wahyu 13: 16 (13:16) Dan ia
menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin,
merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya, Diberi cap atau tanda
pada tangan kanannya atau pada dahinya, inilah yang dikerjakan oleh binatang
kedua yang keluar dari dalam bumi, itulah nabi-nabi palsu, terhadap semua
penduduk bumi nanti. Kiranya hikmat Allah
yang menolong kita masing-masing. Hikmat Allah memberi pengertian
seluas-luasnya di dalam hati, pikiran kita semua. Kiranya hikmat Allah memberi
pengertian tentang ayat ini kepada kita semua. Wahyu 13:17 (13:17) dan tidak
seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang
memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya. Satu kali nanti, setiap
orang akan menerima tanda cap materai antikris di tangan kanan ataupun di dahi.
Dengan menerima cap meterai dari antikris mereka bebas untuk menjual dan
membeli. Jadi roh antikris itu juga roh jual-beli. Nah untuk memahami akan
hal ini… Wahyu 13:18 (13:18)Yang
penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia
menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang
manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam. Yang penting disini
ialah hikmat yang datang dari surga, hikmat yang bersumber dari
kelemahlembutan, hikmat yang bersumber dari salib Kristus. Singkat kata manfaat
yang kedua dari hikmat adalah; dapat menghitung bilangan binatang itu. Adapun
bilangan binatang itu ialah 666 (tiga angka enam). 666 à bahwasanya tubuh dan jiwa serta roh manusia
telah dikuasai oleh daging. -6 yang pertama àtubuh kuasai daging. -6 yang kedua àjiwa dikuasai daging. -6 yang ketiga àroh dikuasai daging. Biasanya roh itu
penurut, daging lemah. Kita menginginkan sesuatu yang baik, yang benar, yang
suci dan mulia, tapi adakalanya tidak
berdaya terhadap daging. Tetapi di sini, tubuh,
jiwa, dan roh telah dikuasai oleh daging. Siapa yang dapat
mengerti tentang cap meterai antikris? Mereka itu adalah orang yang memiliki
hikmat dari surga, dari Allah. Jadi, sudah dari sejak sekarang kita harus
memiliki hikmat dari surga, dari Allah, hargailah hikmat itu karena itu sangat
berharga, berarti, bagi kita masing-masing. Yang ketiga. Amsal 7:4 (7:4) Katakanlah
kepada hikmat: "Engkaulah saudaraku" dan sebutkanlah pengertian
itu sanakmu, Yesus yang disalibkan
adalah hikmat Allah, itulah saudara, kerabat kita, itulah sahabat kita. Seorang
sahabat, dia mengerti dalam kesusahan. Amsal 7:5 (7:5) supaya
engkau dilindunginya terhadap perempuan jalang, terhadap perempuan
asing, yang licin perkataannya. Hikmat berkuasa
melindungi kita dari dua perempuan yang tertulis didalam Wahyu 14:4 1.Perempuan jalangà Babel, pelacur besar = Antikris. 2.Perempuan asing yang licin perkataannya à Izebel = nabi-nabi
palsu dan guru-guru palsu. Sementara perempuan
jalang atau antikris, perempuan asing yang licin perkataannya, disebut juga
nabi-nabi palsu, itu merupakan kepala
dan ekor dari ular naga merah padam.
Siapa yang bisa menghadapi setan, kepalanya dan ekornya? Maka kita sangat
memerlukan hikmat, akal budi dan kebijaksanaan. Amsal 4:5 (4:5) Perolehlah
hikmat, perolehlah pengertian, jangan lupa, dan jangan menyimpang
dari perkataan mulutku. Perolehlah hikmat,
peroleh pengertian. Syaratnya: -Jangan lupa. -Jangan menyimpang dari
firman TUHAN. Amsal 4:6 (4:6) Janganlah
meninggalkan hikmat itu, maka engkau akan dipeliharanya, kasihilah dia,
maka engkau akan dijaganya. Jadi hikmat berkuasa
untuk memelihara kita dan juga menjaga kita, sebab itu jangan meninggalkan
hikmat, kasihilah hikmat. Jadi kalaupun ada
sengsara, penderitaan, kesukaran, seperti yang dialami dan dilalui oleh Yusuf,
jangan lari dari situ. Kasihilah salib Kristus, supaya kita dipelihara dan
dijaga. Amsal 4:7 (4:7) Permulaan
hikmat ialah: perolehlah hikmat dan dengan segala yang kauperoleh perolehlah
pengertian. Artinya; hikmat adalah
segala-galanya. Amsal 4:8 (4:8) Junjunglah
dia,
maka engkau akan ditinggikannya; engkau akan dijadikan terhormat, apabila
engkau memeluknya. Didikan salib, sengsara
salib, jangan di abaikan, korban Kristus harus dijunjung tinggi, karena
mendatangkan hikmat dan oleh karena hikmat itu, kelak kehidupan kita akan
ditinggikan di tempat yang paling tinggi, itulah kerajaan surga.Setinggi-tinggi apapun kedudukan
seseorang di atas muka bumi ini, tidak akan melebihi dari ketinggian surgawi.
Suatu kali ketinggian bumi akan lenyap. Oleh karena hikmat, kita dijadikan suatu kehidupan
yang terhormat, dihormati oleh manusia, dikenan oleh TUHAN. Syaratnya; biar kita
senantiasa memeluk dia. Hikmat harus dipeluk bukan untuk dilepaskan. Amsal 4:9 (4:9) Ia akan
mengenakan karangan bunga yang indah di kepalamu, mahkota yang indah akan
dikaruniakannya kepadamu." Sampai
pada akhirnya Tuhan akan memahkotai kepala kita masing-masing, berarti menjadi
mempelai perempuan Tuhan. Jadi sederet gelar
di atas pundak, pengetahuan secara lahiriah,
pengalaman secara duniawi, terbatas kuasanya,
artinya; tidak mampu membawa kita bahkan menjadikan kita sekaligus sebagai
pengantin perempuan, mempelai Anak Domba. Yang
menjadikan kita pengantin perempuan Anak Domba adalah hikmat,
pengajaran firman Allah yang benar dan murni. Singkat
kata, pengajaran pembangunan Tabernakel 1 Korintus 1:25-30 (1:25) Sebab yang
bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari
Allah lebih kuat dari pada manusia. (1:26)
Ingat saja, saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil:
menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang
berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang. (1:27) Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk
memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah
untuk memalukan apa yang kuat, (1:28)
dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan
apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, (1:29) supaya jangan ada seorang
manusia pun yang memegahkan diri di hadapan Allah. (1:30) Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh
Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan
menebus kita. Kita mau
menjadi bodoh oleh karena salib, tetapi oleh
salib itu orang bodoh memiliki hikmat untuk
mempermalukan hikmat dan kepandaian manusia duniawi, sampai akhirnya kita diselamatkan oleh hikmah Allah itu juga.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA
MEMBERKATI
No comments:
Post a Comment