IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 20 JULI 2024
STUDY YUSUF
Subtema: TIDAK MENCEMARKAN DIRI DENGAN PEREMPUAN-PEREMPUAN
Pertama-tama saya
ucapkan puji syukur kepada TUHAN, oleh karena kemurahan hati TUHAN, kita
dimungkinkan untuk berada di tengah perhimpunan ibadah kaum muda remaja.
Jangan lupa, tetaplah
berdoa dalam Roh, mohon kemurahan TUHAN, supaya Firman yang dibukakan itu
meneguhkan setiap hati kita masing-masing.
Secepatnya kita sambut
Firman Penggembalaan untuk Ibadah Kaum Muda Remaja dari STUDY YUSUF.
Kejadian 43:11-13
(43:11) Lalu Israel, ayah mereka, berkata kepadanya: "Jika demikian,
perbuatlah begini: Ambillah hasil yang terbaik dari negeri ini dalam tempat
gandummu dan bawalah kepada orang itu sebagai persembahan: sedikit
balsam dan sedikit madu, damar dan damar ladan, buah kemiri dan buah badam.
(43:12) Dan bawalah uang dua kali lipat banyaknya: uang yang telah
dikembalikan ke dalam mulut karung-karungmu itu haruslah kamu bawa kembali;
mungkin itu suatu kekhilafan. (43:13) Bawalah juga adikmu itu,
bersiaplah dan kembalilah pula kepada orang itu.
Setelah diyakinkan oleh
Yehuda pada ayat 8-10, akhirnya Yakub mengizinkan Yehuda dan
anak-anaknya yang lain untuk membawa Benyamin ke Mesir kepada Yusuf, untuk
membeli gandum.
Kemudian dalam kunjungan yang kedua ke Mesir anak-anak Yakub membawa 2
(dua) hal lainnya, antara lain:
YANG PERTAMA: Balsam,
madu, damar, damar ladan, buah kemiri dan buah badam.
Tiga diantaranya
dijadikan sebagai ukupan wangi-wangian atau dupa harum bagi TUHAN,
itulah…
·
Balsam itulah getah harum.
·
Damar itulah rempah-rempah.
·
Damar ladan itulah kemenyan.
Ukupan wangi-wangian atau dupa harum berbicara tentang ibadah yang tertinggi disebut
sebagai puncak ibadah yaitu; doa penyembahan.
Pendeknya, kehidupan
yang diurapi oleh TUHAN jelas berada pada tingkat ibadah yang tertinggi
yaitu; doa penyembahan, sebab…
·
Yakub adalah gambaran dari Allah Roh Kudus.
·
Ishak adalah gambaran dari Anak Tunggal Bapa.
·
Abraham adalah gambaran dari Allah Bapa.
Itu berarti, hubungannya
dengan TUHAN sangat intim dengan lain kata; dalam keeratan pada
TUHANnya.
Hal itu dapat dibuktikan
langsung dalam…
Wahyu 14:1
(14:1) Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit
Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di
dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.
Anak Domba berdiri di
bukit Sion bersama-sama dengan 144.000 yang telah ditebus dari suku Israel.
144.000 🡪 inti dari mempelai wanita TUHAN -- mereka adalah puteri Sion,
dengan bukti; di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya. Jelas
ini menunjuk kepada kesatuan atau keeratan, sebab Anak dan Bapa
adalah satu.
Singkat kata, di pikiran
(dahi) mempelai TUHAN hanya ada Mempelai Laki-Laki Sorga, tidak ada yang lain.
Wahyu 14:2-3
(14:2) Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air
bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu
seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya. (14:3) Mereka
menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat
makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorang pun yang dapat mempelajari
nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang
telah ditebus dari bumi itu.
Intinya, terjadi suatu
penyembahan disertai dengan bahasa lidah (bahasa Roh) dari 144.000 yakni;
mempelai wanita TUHAN.
·
Desau air bah dan
bagaikan deru guruh yang dahsyat bagaikan bunyi pemain-pemain kecapi 🡪 doa penyembahan.
·
Sementara nyanyian
baru 🡪 bahasa Roh -- bahasa lidah dan itu tidak dapat dipelajari oleh
siapapun kecuali oleh mereka yang ada dalam penyembahan itu sendiri.
Pendeknya, mempelai
wanita TUHAN berada pada tingkat ibadah yang tertinggi disebut juga puncak
ibadah atau puncak hubungan intim antara mempelai perempuan dan Mempelai
Laki-Laki Sorga.
Wahyu 14:4-5
(14:4) Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan
perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka
adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka
ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi
Anak Domba itu. (14:5) Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta;
mereka tidak bercela.
Kehidupan mempelai
wanita TUHAN di sini dikatakan; murni sama seperti perawan.
Itu berarti, mempelai
wanita TUHAN sungguh-sungguh sempurna -- sama sekali tidak tersentuh dan tidak
dapat ditembusi oleh hal-hal yang tak suci.
Dengan bukti-bukti ....
BUKTI PERTAMA: Mereka
tidak mencemarkan diri dengan perempuan-perempuan.
Perempuan-perempuan 🡪 dua perempuan dengan ajarannya yang terdapat di dalam kitab
Wahyu.
PEREMPUAN PERTAMA:
Izebel dengan ajarannya.
Wahyu 2:20
(2:20) Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita
Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan
hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan
persembahan-persembahan berhala.
Di sini kita melihat,
oleh karena ajaran dari Izebel, akhirnya hamba-hamba Allah:
·
Berbuat zinah.
·
Makan
persembahan-persembahan berhala (menyembah berhala).
Hal itu terjadi, jelas
oleh karena ajaran palsu dari Izebel.
Mari kita lihat kisah
tersebut dalam….
1 Raja-raja 16: 31-32
dengan perikop: Ahab menyembah Baal
(16:31) Seakan-akan belum cukup ia hidup dalam dosa-dosa Yerobeam bin
Nebat, maka ia mengambil pula Izebel, anak Etbaal, raja orang Sidon, menjadi
isterinya, sehingga ia pergi beribadah kepada Baal dan sujud menyembah
kepadanya. (16:32) Kemudian ia membuat mezbah untuk Baal itu di
kuil Baal yang didirikannya di Samaria.
Di sini kita melihat,
Ahab (raja Israel) pada akhirnya beribadah kepada Baal sampai berada pada
tingkat ibadah yang tertinggi yakni menyembah kepada Baal. Mengapa?
Sebab ia mendirikan mezbah bagi Baal.
Pendeknya, sebagai hamba
Allah, Ahab berbakti kepada Baal, kenapa? karena Izebel mengaku dirinya
sebagai nabiah yang mengajar dengan ajaran palsu, sehingga hamba-hamba Allah
disesatkan. Di dalam kesesatan itu hamba-hamba Allah; berbuat zinah dan
makan persembahan-persembahan berhala.
Inilah ajaran palsu dari
Izebel.
1 Raja-raja 18:16-19
dengan perikop: Elia bertemu dengan Ahab
(18:16) Lalu pergilah Obaja menemui Ahab dan memberitahukan hal itu
kepadanya. Kemudian Ahab pergi menemui Elia. (18:17) Segera sesudah Ahab
melihat Elia, ia berkata kepadanya: "Engkaukah itu, yang mencelakakan
Israel?" (18:18) Jawab Elia kepadanya: "Bukan aku yang
mencelakakan Israel, melainkan engkau ini dan kaum keluargamu, sebab kamu telah
meninggalkan perintah-perintah TUHAN dan engkau ini telah mengikuti para Baal. (18:19)
Sebab itu, suruhlah mengumpulkan seluruh Israel ke gunung Karmel, juga nabi-nabi
Baal yang empat ratus lima puluh orang itu dan nabi-nabi Asyera yang
empat ratus itu, yang mendapat makan dari meja istana Izebel."
Di sini kita melihat,
hamba-hamba Allah makan dari meja makan istana Izebel (menikmati ajaran palsu
dari isi hati Izebel). Sehingga memang, pada akhirnya, hamba-hamba Allah: berbuat
zinah dan menyembah berhala, itulah raja Ahab dan 450 nabi-nabi Baal
ditambah lagi dengan 400 nabi-nabi Asyera.
Sebagai hamba Allah,
baik raja Ahab maupun nabi-nabi Allah meninggalkan perintah TUHAN = tidak taat kepada Firman
Allah, sebab mereka telah beribadah kepada Baal oleh karena ajaran
palsu dari Izebel.
Dampak negatif tidak
taat kepada Firman Allah: Mengalami
kering-kering rohani seperti bangsa Israel mengalami kekeringan selama tiga
tahun lamanya sebagaimana dalam 1 Raja-raja 18:1 Dan sesudah
beberapa lama, datanglah firman TUHAN kepada Elia dalam tahun yang ketiga:
"Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada Ahab, sebab Aku hendak memberi
hujan ke atas muka bumi."
Saya berharap, kaum muda
remaja menjadi anak-anak TUHAN yang taat kepada Firman Allah, sebab jika tidak
taat kepada Firman Allah akan mengalami kering-kering rohani.
Kita lihat rohani yang
kering-kering…
Yohanes 15:1-6
(15:1) "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah
pengusahanya. (15:2) Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah,
dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih
banyak berbuah. (15:3) Kamu memang sudah bersih karena firman yang
telah Kukatakan kepadamu. (15:4) Tinggallah di dalam Aku dan Aku di
dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri,
kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah,
jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. (15:5) Akulah pokok anggur dan
kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di
dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.
(15:6) Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar
seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan
dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.
Terlebih dahulu saya
menyampaikan bahwa…
·
Yesus adalah pokok anggur yang benar, sedangkan pengusahanya (owner)
adalah Allah Bapa.
·
Anak-anak TUHAN adalah ranting-ranting-Nya.
Ranting yang melekat
pada pokok anggur akan dibersihkan Firman Allah supaya menghasilkan banyak
buah.
Sementara, ranting yang
tidak berbuah langsung dipotong, berarti; tidak lagi melekat pada pokok anggur,
sama artinya; tidak ada persekutuan yang indah dengan TUHAN.
Akhirnya, bila anak-anak
TUHAN tidak lagi melekat pada pokok anggur, tidak lagi ada dalam persekutuan
yang indah dengan TUHAN; ranting itu menjadi kering (tidak berbuah). Selanjutnya,
ranting yang kering (tidak berbuah) ini; dibuang (dicampakkan) ke dalam api
neraka.
Jadi sudah sangat jelas,
di luar TUHAN, kaum muda remaja (anak-anak TUHAN) akan mengalami kekeringan
rohani, artinya; tidak dapat berbuat sesuatu yang baik dihadapan TUHAN -- tidak
mengerti pekerjaan TUHAN -- jauh dari ibadah dan pelayanan. Pendeknya, tidak
ada sesuatu yang berarti yang dia perbuat bagi TUHAN.
2 Raja-raja 9:22
(9:22) Tatkala Yoram melihat Yehu, bertanyalah ia: "Apakah ini
kabar damai, hai Yehu?" Jawabnya: "Bagaimana ada damai, selama
sundal dan orang sihir ibumu Izebel begitu banyak!"
Ibadah pelayanan dan
ajaran dari Izebel menimbulkan persundalan dan sihir.
Pendeknya, persundalan
dan sihir tidak membawa damai bagi umat TUHAN.
Saudara, jangan sampai
karena ajaran palsu yang menyesatkan, ibadah pelayanan mengarah kepada
persundalan. Dan jangan juga oleh karena ajaran palsu, ibadah dan pelayanan
yang sedang kita kerjakan di atas muka bumi ini, bagaikan sihir. Contoh sihir:
misalnya di tangan saya ada pulpen, jika pulpen tersebut berubah menjadi bentuk
lain, entah menjadi tikus atau kucing, itu namanya sihir.
Jadi, sihir adalah
perubahan terjadi tanpa proses. Sementara kita tahu, perubahan terjadi
melalui suatu proses, yaitu; percaya, bertobat, dibaptis air
(pengalaman Yesus dalam tanda kematian dan kebangkitan), penuh Roh kudus, itu
proses.
Jadi, sekali lagi saya
sampaikan; keubahan tanpa proses adalah sihir, dan itu tidak membawa damai.
Sama seperti bangsa Israel dari Mesir untuk menuju ke tanah Kanaan (tanah
perjanjian), mereka tidak melalui wilayah Filistin walaupun jarak tempuhnya itu
sangat singkat (pendek sekali). Untuk ke tanah Kanaan, tanah perjanjian itu,
bangsa Israel harus melalui perjalanan yang sangat panjang (proses yang sangat panjang)
yaitu; 40 tahun lamanya di padang gurun, sampai akhirnya berada di tanah yang
dijanjikan oleh TUHAN.
Kita ada di dunia, dan
dunia ini bukan tanah air kita. Kita adalah sebagai pendatang di dunia ini
(orang asing). Karena dosa, Adam dan Hawa diusir dari taman Eden, bagaikan kita
dilempar ke dunia ini. Jadi, untuk sampai kepada tanah perjanjian, harus
melalui proses demi proses sehingga ada satu keubahan sampai sempurna, segambar
dan serupa dengan Dia, layak masuk ke tanah air Sorgawi yang dijanjikan oleh
TUHAN kepada kita semua. Tetapi, kalau ibadah hanya jalan singkat (jalan
pintas), itu tidak akan membawa damai.
Sekarang ini saya
melihat, gereja TUHAN beribadah dalam bentuk mengambil jalan singkat -- jalan
pintas -- jalan Filistin, mengapa? Karena ajaran setan sudah masuk ke
dalam gereja. Pengajaran salib tidak lagi diajarkan kepada sidang jemaat Allah,
padahal kalau seorang hamba TUHAN mengajarkan ajaran sihir; tidak membawa damai
sejahtera. Itu sebabnya, atas perintah TUHAN, Yehu membunuh perempuan Izebel
(menyingkirkan ajaran palsu).
2 Raja-raja 9:30
(9:30) Sampailah Yehu ke Yizreel. Ketika Izebel mendengar itu, ia
mencalak matanya, dihiasinyalah kepalanya, lalu ia menjenguk dari jendela.
Izebel menjenguk Yehu
dari jendela dengan mata yang mencalak.
Mata yang melacak
berarti matanya dicalak -- jadi hidupnya hanya dihiasi oleh hal-hal lahiriah
saja.
Kalau ibadah sasarannya
hanya hal lahiriah saja = ibadah yang mencalak -- ibadah sihir -- jalan pintas
-- jalan Filistin. Ibadah semacam ini tidak membawa damai atas umat TUHAN.
Tetapi Kristus yang mati di atas kayu salib itu yang harus diberitakan, itulah
berita yang membawa damai -- berdamai dengan TUHAN, berdamai dengan sesama.
Bila kita simpulkan, Izebel
adalah gambaran dari nabi-nabi palsu (guru-guru palsu) sebagaimana
yang tertulis dalam Wahyu 2:20.
Lebih rinci mengenai
nabi-nabi palsu (guru-guru palsu)….
1 Timotius 1:3-4 dengan
perikop: Mengenai ajaran sesat
(1:3) Ketika aku hendak meneruskan perjalananku ke wilayah Makedonia,
aku telah mendesak engkau supaya engkau tinggal di Efesus dan menasihatkan
orang-orang tertentu, agar mereka jangan mengajarkan ajaran lain (1:4)
ataupun sibuk dengan dongeng dan silsilah yang tiada putus-putusnya, yang hanya
menghasilkan persoalan belaka, dan bukan tertib hidup keselamatan yang
diberikan Allah dalam iman.
Kehidupan yang tertib
sampai diselamatkan, sebetulnya, TUHAN yang memberikannya di atas salib di
Golgota. Jadi, iman kepada salib di Golgota adalah suatu ajaran yang membawa
damai sejahtera dan hidup tertib sampai diselamatkan. Tetapi ajaran lain
(ajaran palsu) dari nabi-nabi palsu, tidak membawa hidup tertib, tidak membawa
damai sejahtera. Jangankan diselamatkan, tertib dan damai saja tidak.
Sudah sangat jelas,
tanpa pengajaran salib, seseorang tidak akan menjadi tertib dan damai dan tidak
akan diselamatkan. Jadi, yang memberi hidup tertib adalah pengajaran salib.
Yang membuat seseorang damai sejahtera adalah pengajaran salib. Sudah tersakiti
tetapi tetap berpegang kepada pengajaran salib (pikul salib), pasti damai.
Dizalimi, difitnah, disakiti, dikasari, dilukai, tetapi berpegang kepada
pengajaran salib (pikul salib), pasti damai sejahtera, hidupnya tertib satu
dengan yang lain. Dan kalau berpegang teguh pada pengajaran salib, akhirnya
diselamatkan. Tetapi ajaran lain (ajaran palsu) tidak memberi ketertiban dan
tidak menyelamatkan.
1 Timotius 4:1-3 dengan
perikop: Tugas Timotius dalam menghadapi pengajar sesat
(4:1) Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian,
ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran
setan-setan (4:2) oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya
memakai cap mereka. (4:3) Mereka itu melarang orang kawin, melarang
orang makan makanan yang diciptakan Allah supaya dengan pengucapan syukur
dimakan oleh orang yang percaya dan yang telah mengenal kebenaran.
Intisari ajaran palsu
dari nabi-nabi palsu ialah…
A.
Melarang orang kawin.
Saya tidak melarang orang kawin. Tetapi saya berdoa kepada kalian
(pemuda/i) supaya mendapat jodoh yang dari TUHAN, yang takut akan TUHAN, karena
pasangan semacam ini dipersatukan oleh salib dan di situ ada damai; rumah
tangga tertib, anak-anak tertib.
Perlu untuk diketahui: sasaran akhir dari ibadah dan pelayanan
kita di atas muka bumi adalah dibawa masuk dalam perjamuan malam pesta kawin
Anak Domba.
Sebagai pembuktian…
Wahyu 19:6-9 dengan perikop: Perjamuan kawin Anak Domba
(19:6) Lalu aku mendengar seperti
suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh
yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa,
telah menjadi raja. (19:7) Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai,
dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan
pengantin-Nya telah siap sedia. (19:8) Dan kepadanya dikaruniakan supaya
memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!"
[Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]
(19:9) Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka
yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku:
"Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."
Dalam pesta kawin Anak Domba, Yesus tampil sebagai Raja dan
Suami (Mempelai Laki-Laki Sorga).
Pendeknya, Yesus tampil sebagai Imamat Rajani, sebab, suami
= kepala = pemimpin disebut juga dengan imamat.
Singkat kata, Yesus tampil sebagai Imamat Rajani dalam kemuliaan
yang besar. Demikian juga, untuk berada di dalam kemuliaan yang besar,
anak-anak TUHAN (kaum muda remaja) di akhir zaman ini, sudah harus berada pada
kedudukan sebagai imamat yang rajani. Imamat rajani adalah suatu kedudukan yang
sangat tinggi dan mulia dihadapan TUHAN.
Jadi, saudara jangan pernah merasa kalau melayani TUHAN menjadi
kehidupan yang sangat hina. Memang menurut dunia itu hina, tetapi, bagi TUHAN
imamat rajani adalah suatu kedudukan yang sangat tinggi dan mulia. Marilah kita
ikuti pikiran TUHAN, bukan pikiran dunia.
1 Petrus 2:9
(2:9) Tetapi kamulah
bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan
Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar
dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya
yang ajaib:
Imamat rajani adalah milik kepunyaan Allah sendiri.
Tugasnya: memberitakan salib dimanapun berada baik oleh
perkataan (ucapan mulut) maupun oleh perbuatan (praktek Firman).
Singkat kata, salib Kristus adalah karya Allah yang terbesar yang harus
diberitakan oleh imamat rajani.
Biarlah kita semua menjadi imamat rajani, menjadi alat pilihan
bagi TUHAN untuk memberitakan salib dimanapun kita berada, sekalipun harus
berdarah-darah.
Wahyu 19:6
(19:6) Lalu aku mendengar
seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan
seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan,
Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
Selain menjadi imamat rajani, kita juga harus berada pada tingkat
ibadah yang tertinggi itulah doa penyembahan. Suara himpunan besar orang
banyak, seperti desau air bah 🡪 Doa penyembahan.
Jadi, kalau mereka disebut sebagai imamat rajani, maka sudah
sangat jelas sekali bahwa mereka adalah orang-orang yang hidup di dalam doa
penyembahan.
Yesus adalah Imam Besar Agung menurut peraturan Melisedek.
Kemudian dalam Matius 27:50 Yesus berseru 🡪 doa penyembahan, lalu menyerahkan nyawa-Nya.
Jadi, imamat rajani, alat pilihan TUHAN itulah hamba-hamba TUHAN,
pelayan-pelayan TUHAN, hidup rohaninya sudah seharusnya berada pada tingkat
ibadah yang tertinggi; doa penyembahan. Supaya dengan demikian, kita kelak
berada dalam kemuliaan yang paling besar dalam perjanjian malam pesta kawin
Anak Domba.
Tadi kita sudah melihat, perempuan Izebel yang digambarkan seperi
nabi-nabi palsu (guru-guru palsu), dengan ajaran yang menyesatkan itu melarang
orang kawin. Tetapi lihatlah, 144.000 orang (inti dari mempelai wanita
TUHAN) dalam Wahyu 14:1-3, mereka tidak mencemarkan dirinya dengan
perempuan-perempuan -- dia tidak mau mencemarkan dirinya dengan perempuan
Izebel dan ajarannya.
B. Melarang orang makan makanan yang diciptakan oleh Allah.
Kita lihat dulu makanan yang diciptakan oleh Allah tetapi dilarang
oleh nabi-nabi palsu…
Yohanes 4:33-34
(4:33) Maka murid-murid itu
berkata seorang kepada yang lain: "Adakah orang yang telah membawa sesuatu
kepada-Nya untuk dimakan?" (4:34) Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku
ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.
Ada 2 makanan pokok Yesus (makanan rohani):
- Melakukan kehendak Allah Bapa
Perlu untuk diketahui: Yesus datang ke dunia lalu menderita
sengsara bahkan mati di atas kayu salib, itu adalah kehendak Allah Bapa. Jadi,
minum cawan yang berisi anggur asam adalah kehendak Allah Bapa, bukan kehendak
Anak (Yesus). Tetapi untuk melakukan kehendak Allah Bapa, dibutuhkan ketaatan.
Matius 26:39, 42, 44
(26:39) Maka Ia maju sedikit,
lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya
mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang
Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki." (26:42) Lalu
Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku
jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah
kehendak-Mu!" (26:44) Ia membiarkan mereka di situ lalu pergi dan
berdoa untuk ketiga kalinya dan mengucapkan doa yang itu juga.
Menanggung penderitaan di atas kayu salib karena dosa manusia =
minum cawan Allah, itu adalah kehendak Allah. Tetapi untuk kehendak Allah Bapa
Yesus berkata: Ya Bapa, berarti; taat kepada Firman.
Biarlah kita semu menjadi hamba TUHAN, imam-imam yang taat dan
dengar-dengaran kepada bapa di Sorga, itulah yang dibutuhkan seorang hamba.
- Menyelesaikan pekerjaan Allah
Bapa.
Imam-imam, pelayan-pelayan TUHAN, kepadanya dipercayakan
karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh Kudus di tengah ibadah dan pelayanan
dihadapan TUHAN. Maka sebaiknya, kiranya imam-imam yang melayani TUHAN sesuai
dengan karunia jabatan sampai mati di situ. Berarti, untuk menyelesaikan
pekerjaan Allah Bapa yang dibutuhkan adalah setia. Kalau tidak setia,
tidak mungkin pekerjaan Allah selesai.
Filipi 2:8
(2:8) Dan dalam keadaan
sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati,
bahkan sampai mati di kayu salib.
Dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib =setia.
Itulah perempuan yang
pertama yakni; perempuan Izebel. Tetapi 144.000 yang telah ditebus oleh darah
Anak Domba tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, salah satunya
perempuan Izebel dengan ajarannya.
Sekarang kita lihat
perempuan yang kedua.
PEREMPUAN KEDUA: Perempuan
Babel.
Kita akan melihat mengenai
perempuan Babel ini secara singkat saja. Karena, pada dasarnya, tentang
perempuan Babel ini sudah kita terima dari KITAB WAHYU sebagai Firman
Penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu.
Wahyu 17:4 dengan
perikop: Penghakiman atas Babel.
(17:4) Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi
dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas
penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya.
Di tangan perempuan
Babel ada suatu cawan emas isinya:
·
Kekejian
·
Kenajisan percabulan.
Penjelasan tentang:
KEKEJIAN.
Perlu untuk diketahui:
Mengecilkan kegiatan rohani dan membesarkan yang jasmani disebutlah itu kekejian.
Amos 8:4
(8:4) Dengarlah ini, kamu yang menginjak-injak orang miskin, dan
yang membinasakan orang sengsara di negeri ini
Miskin dan sengsara
berbicara mengenai salib.
Jadi, menginjak-injak
orang miskin dan membinasakan orang sengsara = menginjak-injak darah
salib Kristus.
Ini adalah perbuatan
keji.
Amos 8:5
(8:5) dan berpikir: "Bilakah bulan baru berlalu, supaya kita boleh
menjual gandum dan bilakah hari Sabat berlalu, supaya kita boleh menawarkan
terigu dengan mengecilkan efa, membesarkan syikal, berbuat curang dengan
neraca palsu,
Mengecilkan efa,
membesarkan syikal = mengecilkan Firman Allah dan membesarkan uang
(harta kekayaan).
·
Efa = takaran untuk
gandum.
·
Syikal = takaran uang.
Neraca palsu adalah
perbuatan curang dari pembinasa keji (antikris). Inilah salah satu isi dari
cawan emas yang ada di tangan perempuan Babel.
Jangan kita terima
ajaran dengan neraca palsu. Jangan kita mencemarkan diri dengan perempuan
Babel, supaya kita jangan membesarkan hal yang lahiriah termasuk harta
kekayaan, namun mengecilkan efa (Firman Allah).
Dalam Amsal 28:9
juga dikatakan: Siapa memalingkan telinganya untuk tidak mendengarkan hukum,
juga doanya adalah kekejian -- Dia tidak mau mendengarkan Firman, tetapi
mau berdoa, minta ini dan itu, minta keselamatan, semuanya diminta, ini adalah
kekejian.
Pendeknya, hal-hal yang
rohani, bila itu dikecilkan = perbuatan keji. Jangan kita dicemari dengan
ajaran neraca seorang semacam ini.
Amsal 11:1
(11:1) Neraca serong adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi Ia
berkenan akan batu timbangan yang tepat.
Menerima ajaran dari
perempuan Babel adalah kekejian bagi TUHAN – membesar-besarkan yang lahiriah
tetapi mengecilkan Firman TUHAN di tengah ibadah, itu ibadah keji -- neraca
serong (ajaran palsu dari perempuan Babel).
Tetapi TUHAN berkenan
akan batu timbangang yang tepat.
Yesus adalah batu penjuru
yang mahal, Dialah dasar bangunan. Dengan lain kata; berdiri di atas korban
Kristus adalah pendirian yang tepat dan berkenan dihadapan TUHAN, tidak
dipermalukan (1 Petrus 2:6)
Penjelasan tentang: KENAJISAN PERCABULAN.
Wahyu 18:3 dengan
perikop: Jatuhnya Babel
(18:3) karena semua bangsa telah minum dari anggur hawa nafsu
cabulnya dan raja-raja di bumi telah berbuat cabul dengan dia, dan pedagang-pedagang
di bumi telah menjadi kaya oleh kelimpahan hawa nafsunya."
Di sini kita melihat..
·
Semua bangsa telah mabuk dari anggur hawa nafsu perempuan Babel.
·
Raja-raja (orang-orang yang berada pada kedudukan yang tinggi), akhirnya
berbuat cabul karena perempuan Babel.
·
Sampai kepada pedagang-pedagang
di bumi juga menjadi kaya, jelas oleh karena kelimpahan hawa nafsu dari
perempuan Babel.
Jadi, menjadi kaya oleh
karena hawa nafsu dan keinginan daging, itu adalah perbuatan cabul -- nafsu
rendah.
Kalau seseorang berlaku
cabul, kaya karena hawa nafsu, jelas itu karena anggur dari perempuan Babel.
Malam ini kita semua
telah mabuk memang, tetapi oleh anggur sukacita dari Sorga, kita hanyut oleh
karena pengaruh yang besar dari Roh Allah yang suci. Itu sebabnya kita berada
dalam Ibadah Kaum Muda Remaja, di tengha-tengahnya kita membawa korban dan
persembahan, imam-imam melayani TUHAN dan pekerjaan TUHAN.
Mari kita lihat hal yang
senada dalam…
Wahyu 17:1 dengan
perikop: Penghakiman atas Babel
(17:1) Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa
ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan
menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang
banyak airnya.
Duduk di tempat yang
banyak airnya berarti menduduki
lautan dunia. Sampai akhirnya, semua bangsa minum anggur hawa nafsu cabulnya,
raja-raja termasuk pedagang-pedagang juga minum anggur hawa nafsu cabulnya.
Wahyu 17:2
(17:2) Dengan dia raja-raja di bumi telah berbuat cabul, dan penghuni-penghuni
bumi telah mabuk oleh anggur percabulannya."
Jadi hati-hati saudara. Kalau ibadah pelayanan
hanya sibuk soal kelimpahan, keberhasilan, berkat-keberkatan, kejayaan dan
kemakmuran berarti; mabuk anggur percabulan dari perempuan babel. Tetapi
anak-anak TUHAN tidak menyadari kalau itu kenajisan percabulan. Kalau kita
melayani dengan darah-darah, itu bukan percabulan, tetapi itu karena kita mabuk
cintanya TUHAN -- ada dalam pengaruh yang besar dari Roh TUHAN.
Wahyu 17:5
(17:5) Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel
besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."
Kalau akhirnya gereja
TUHAN berlaku cabul dan keji, ibunya yang melahirkan dia adalah perempuan
babel. Tetapi, ibu yang melahirkan hidup rohani kita adalah mempelai perempuan
TUHAN, dialah perempuan merdeka. Sekali merdeka tetaplah merdeka. Sekali anak
TUHAN tetaplah anak TUHAN. Sekali pelayan TUHAN tetaplah menjadi pelayan TUHAN
sampai pada akhirnya kita tidak terpengaruh dengan dua ajaran palsu itulah perempuan
Izebel gambaran dari nabi-nabi palsu dan ajaran dari perempuan
Babel gambaran dari antikris.
Kalau kita lepas dari
dua ajaran itu, kita berada dalam kemuliaan yang besar dan sangat sempurna
(perjamuan malam pesta kawin Anak Domba) – menjadi imamat rajani, kemudian
hidup dalam doa penyembahan.
Inilah pesan penting
Yakub kepada Yehuda dan anak-anaknya yang lain untuk membawa antara lain;
·
Balsam itulah getah harum.
·
Damar itulah rempah-rempah.
·
Damar ladan itulah kemenyan.
Dan tiga perkara ini
dijadikan ukupan wangi-wangian atau dupa harum bagi TUHAN. Sedangkan ukupan
wangi-wangian berbicara tentang ibadah yang tertinggi disebut juga puncak
ibadah itulah doa penyembahan.
Pendeknya, kehidupan
yang diurapi oleh TUHAN jelas beraada pada tingkat ibadah yang tertinggi itulah
doa penyembahan, itu berbarti, hubungan dengan TUHAN sangat intim, ada dalam
keeratan dengan TUHANnya. Persis seperti 144.000 (inti mempelai TUHAN), mereka murni
sama seperti perawan berarti tidak ditembusi oleh hal-hal yang tak suci,
sebab mereka tidak mencemarkan diri dengan dua perempuan yang terdapat dalam
kitab Wahyu (Izebel dan Babel).
Bersyukurlah kepada
TUHAN, malam ini kita mabuk cintanya TUHAN Yesus -- berdarah-darah di tengah
ibadah dan pelayanan.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA
MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment