IBADAH RAYA
MINGGU, 07 JULI 2024
KITAB WAHYU
Wahyu 17:8
(Seri 3)
Subtema: KEHERANAN YANG KELIRU.
Shalom…
Pertama-tama
saya mengucapkan puji syukur kepada Tuhan yang menghimpunkan kita oleh dua
tangan Tuhan yang kuat di atas gunung Tuhan yang kudus, beribadah lewat Ibadah
Raya Minggu pada saat malam hari ini. Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak
Tuhan yang sedang bergabung dalam penggembalaan GPT “Betania” Serang, Cilegon, Banten, Indonesia, lewat live streaming, Youtube, Facebook atau media sosial apa saja, dimanapun saudara,
biarlah kiranya sejahtera dari sorga turun memenuhi kehidupan kita, baik juga
yang mengikuti secara tatap muka di ruangan ini maupun yang mengikuti secara
online dimanapun saudara berada.
Secepatnya
kita sambut Firman penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu dari Kitab Wahyu. Sekarang kita masih berada
pada Wahyu 17:8-9A namun saya akan
membaca mulai dari ayat 7.
Jangan
lupa tetap berdoa dalam Roh mohon kemurahan Tuhan supaya Firman yang dibukakan
itu meneguhkan hati kita pribadi lepas pribadi malam ini.
Perikop: "Penghakiman atas Babel."
Wahyu
17:7
(17:7)
Lalu kata malaikat itu kepadaku: "Mengapa engkau heran? Aku akan
mengatakan kepadamu rahasia perempuan itu dan rahasia binatang yang
memikulnya, binatang yang berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh itu.
Kepada
rasul Yohanes diberitahukan: rahasia
perempuan babel dan rahasia binatang
yang memikul perempuan itu.
Selanjutnya
marilah kita melihat rahasia binatang yang memikul perempuan babel tersebut.
Wahyu
17:8-9A
(17:8) Adapun binatang yang telah kaulihat itu, telah ada,
namun tidak ada, ia akan muncul dari jurang maut, dan ia menuju kepada
kebinasaan. Dan mereka yang diam di bumi, yaitu mereka yang tidak tertulis di
dalam kitab kehidupan sejak dunia dijadikan, akan heran, apabila mereka
melihat, bahwa binatang itu telah ada, namun tidak ada, dan akan muncul lagi.
(17:9) Yang penting di sini ialah
akal yang mengandung hikmat: ketujuh kepala itu adalah tujuh gunung, yang di
atasnya perempuan itu duduk,
Yang
dilihat rasul Yohanes sebenarnya: telah
ada, namun tidak ada, ia akan muncul lagi. Yang penting di sini ialah; akal
yang mengandung hikmat menjadikan seseorang bijaksana, dapat membedakan antara
yang baik dan yang jahat.
Pertama-tama
Rasul Yohanes melihat binatang itu:
Telah ada -> bintang besar di langit
bernyala-nyala seperti obor/bernyala-nyala seperti Pelita Emas. Itu berarti;
-
Terangnya bercahaya menerangi
kegelapan.
-
Menuntun banyak orang sampai kepada
kebenaran.
Ayat
referensi: Filipi 2:12-15; Daniel 12:3; Matius 12:1-2.
Pendeknya, TELAH ADA, hal ini terjadi ketika bintang itu masih berada di langit
(tinggal pada orbitnya/tinggal pada tempat dia beredar di langit). Dan dialah
yang disebut bintang besar di langit bernyala-nyala seperti obor.
Namun
pada akhirnya bintang itu dikatakan: TIDAK ADA sebab bintang itu telah
dijatuhkan dari langit. Setelah dijatuhkan dari langit, dilemparkan ke bumi,
tidak ada pada orbitnya, tidak ada pada tempat dimana dia beredar di langit.
Ayat referensinya ada pada Wahyu 8:10;
Yesaya 14:12,15; Matius 15:14.
Perikop: “Sangkakala yang kelima.”
Wahyu
9:1
(9:1)
Lalu malaikat yang kelima meniup sangkakalanya, dan aku melihat sebuah
bintang yang jatuh dari langit ke atas bumi, dan kepadanya diberikan
anak kunci lobang jurang maut.
Ketika
bintang itu dijatuhkan dari langit ke atas bumi, jelas bintang itu TIDAK ADA
(tidak tinggal pada tempatnya/orbitnya). Kemudian setelah ia dilemparkan
(dijatuhkan) dari langit ke atas bumi, selanjutnya kepadanya diberikan anak
kunci lobang jurang maut. Saudara, adapun kegunaan anak kunci: untuk membuka
pintu, dalam hal ini untuk membuka pintu lobang jurang maut.
Itu
yang dimaksud dengan “tidak ada” karena bintang besar itu sudah dilemparkan
dari langit ke bumi.
Namun
akhirnya dari TELAH ADA, TIDAK ADA, lalu binatang itu akan MUNCUL LAGI.
Hal
ini kita lihat singkat-singkat saja karena minggu lalu telah diterangkan.
Kita
lihat pada saat binatang itu muncul lagi pada Wahyu 9…
Wahyu
9:2
(9:2)
Maka dibukanyalah pintu lobang jurang maut itu, lalu naiklah asap dari
lobang itu bagaikan asap tanur besar, dan matahari dan angkasa menjadi gelap
oleh asap lobang itu.
Binatang
itu MUNCUL LAGI, tepatnya pada saat pintu lobang jurang maut terbuka. Kemudian,
dari lobang jurang maut itu naiklah asap yang sangat besar sehingga matahari
dan angkasa menjadi gelap. Pendeknya, binatang itu MUNCUL LAGI disertai dengan
aktivitas yang baru. Dulu aktivitas ketika masih di langit, berada pada
orbitnya, dia bintang besar, bernyala-nyala seperti obor/Pelita Emas. Berarti
terangnya bercahaya menerangi kegelapan, kemudian menjadi petunjuk, menuntun banyak
orang kepada kebenaran. Tetapi kali ini dia muncul lagi dengan aktivitas yang
baru. Bukan sebagai obor bernyala-nyala, bukan sebagai Pelita Emas yang
bernyala-nyala, bukan sebagai hamba Tuhan yang menuntun banyak orang sampai
kepada kebenaran. Tetapi justru yang kita lihat dari jurang maut itu, muncul asap tebal sampai menutupi
matahari dan angkasa sehingga matahari dan angkasa menjadi gelap.
Bukti
ada aktivitas yang baru: naiklah asap dari lobang itu bagaikan asap tanur besar.
Asap -> puncak ibadah yakni doa
penyembahan.
Sedangkan
penyembahan tertinggi dari setan tritunggal (binatang) itu adalah kerajaan dunia dan segala kemuliaan-kemuliaan
yang ada di dalamnya. Ayat
referensinya ada pada Matius 4:8-10.
Di situ ada kisah pada saat Yesus dicobai untuk yang ketiga kalinya; Iblis
(ular) itu membawa Tuhan Yesus ke atas gunung yang sangat tinggi, itu berbicara
tentang tingkat ibadah yang tertinggi/puncak ibadah; doa penyembahan. Lalu
Kemudian dari situ, Iblis memperlihatkan segala kerajaan dunia dengan kemegahannya,
segala kerajaan dunia dengan sagala kemuliaannya. Kemudian Iblis berkata; "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu,
jika Engkau sujud menyembah aku." Maka terang saja, penyembahan
tertinggi dari setan tritunggal adalah Kerajaan dunia dengan segala
kemegahannya, kerajaan dunia dengan segala kemuliaannya.
Dari sini kita dapat melihat bahwa setan tritunggal (antikris) yang menyebabkan
orang-orang yang diam di bumi ini hidup di dalam kenajisan percabulannya. Sebab,
pada akhirnya, orang-orang sibuk hanya memikirkan kedudukan, jabatan, pangkat,
harta, kekayaan yang banyak, yang memang bisa disediakan oleh setan dari dunia.
Ayat
referensinya ada di dalam Wahyu 18:3;“Karena semua bangsa telah minum dari anggur
hawa nafsu cabulnya dan raja-raja di bumi telah berbuat cabul dengan dia, dan
pedagang-pedagang di bumi telah menjadi kaya oleh kelimpahan hawa
nafsunya."
Jadi
kaya, berhasil, diberkati karena kelimpahan hawa nafsu, itu yang disebut dengan
kenajisan percabulan. Tetapi Tuhan Yesus tidak mau menyembah setan, Dia tetap
tekun dalam 3 macam ibadah pokok, Dia tidak hidup dalam kenjisan percabulan,
tidak hidup dalam penyembahan tertinggi dari setan tritunggal. Keteguhan hati
Tuhan pada saat menghadapi pencobaan yang ketiga, gambarannya untuk kita sekarang
adalah kita memiliki keteguhan, dengan lain kata; tidak mau meninggalkan ibadah
demi bisnis, tidak mau meninggalkan jam-jam ibadah demi pekerjaan, tidak mau
meninggalkan jam-jam ibadah demi karir, tidak mau meinggalkan jam-jam ibadah
demi apa saja yang terkait dengan kemegahan dan kemuliaan yang berasal dari
dunia ini.
DAMPAK
NEGATIF ASAP TEBAL.
Wahyu
9:2
(9:2)
Maka dibukanyalah pintu lobang jurang maut itu, lalu naiklah asap dari lobang
itu bagaikan asap tanur besar, dan
matahari dan angkasa menjadi gelap oleh asap lobang itu.
Oleh
karena asap besar (tebal) yang berasal dari lobang jurang maut: matahari dan angkasa menjadi gelap.
-
Matahari -> kasih (tabiat Allah
Bapa).
-
Angkasa -> perkara di atas (perkara
rohani) yakni; ibadah dan pelayanan.
Inilah
yang tertutupi oleh asap tebal tadi (kenajisan percabulan).
Atau
saya ambil persamaannya; kalau seseorang hidup di dalam kenajisan percabulan, matahari
dan angkasa menjadi gelap.
Matahari
menjadi gelap (tertutupi) itu berarti kasih tabiat dari Allah Bapa tidak ada
lagi di bumi, kemudian angkasa (perkara rohani, perkara di atas/ibadah
pelayanan/kegiatan Roh) itu juga tertutupi. Kenapa? Karena asap tebal, karena
kenajisan percabulan tadi.
Coba
saudara perhatikan, kalau manusia hanya hidup untuk cita-cita (kenajisan
percabulan) pasti angkasa tertutupi, menjadi gelap, pasti matahari tertutupi,
menjadi gelap. Dia tidak peduli dengan angkasa (perkara di atas/perkara
rohani/ibadah dan pelayanan), dia tidak peduli dengan tabiat dari Allah Bapa
itulah kasih, dimana kasih sudah semakin dingin, dia tidak butuh lagi orang
lain. Kadang miskin saja kita tidak butuh orang lain dan tidak peduli dengan
ibadah, apalagi kalau cita-cita hidup hanya untuk kaya dan berhasil.
Saudara
kalau Tuhan memberitahukan perkara ini kepada kita, maka seharusnya kita
bersyukur, kita semakin mawas diri, semakin berjaga-jaga untuk menjalankan
kehidupan ini, nikah rumah tangga ini dihadapan Tuhan, sampai nanti Tuhan
tolong kita lewat pemeliharaan kasih, lewat pemeliharaan ketekunan 3 macam
ibadah pokok, di tengah ibadah dan pelayanan, dalam penggembalaan GPT Betania, Serang
dan Cilegon, Indonesia. Cita-cita kita hidup untuk apa? Untuk kenajisan percabulan?
Saya kira kalau itu yang menjadi cita-cita kita, nanti angkasa tertutupi (gelap),
matahari juga tertutupi (gelap).
Pendeknya,
kedua-duanya (matahari dan angkasa) menjadi gelap persis seperti di Mesir.
Jadi
hal itu juga pernah terjadi di Mesir; gelap gulita menutupi seluruh tanah
Mesir. Kita lihat hal itu di dalam…
Perikop: “Tulah kesembilan: gelap gulita.”
Keluaran
10:21-23
(10:21) Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Ulurkanlah
tanganmu ke langit, supaya datang gelap meliputi tanah Mesir, sehingga
orang dapat meraba gelap itu." (10:22)
Lalu Musa mengulurkan tangannya ke langit dan datanglah gelap gulita di seluruh
tanah Mesir selama tiga hari. (10:23)
Tidak ada orang yang dapat melihat temannya, juga tidak ada orang yang dapat
bangun dari tempatnya selama tiga hari; tetapi pada semua orang Israel ada
terang di tempat kediamannya.
Gelap
gulita meliputi seluruh tanah Mesir, itulah tulah yang kesembilan. Tulah
berarti; penghukuman yang terjadi atas seizin TUHAN. Kemudian, ketika gelap
gulita terjadi...
1.
Tidak ada orang
yang dapat melihat temanya.
Istilah sekarang; kasih sudah dingin = matahari
sudah gelap.
2.
Tidak ada orang
yang dapat bangun dari tempatnya.
Artinya: tidak ada aktivitas = tanpa ibadah dan pelayanan (perkara rohani/perkara
di atas) = angkasa menjadi gelap.
Ini terjadi pada
saat tulah ke sembilan, berarti sebentar lagi akan menuju kepada tulah ke sepuluh
itulah kematian anak sulung orang Mesir dari manusia sampai kepada hewan.
Tetapi kita tahu bangsa Israel adalah bangsa pilihan, umat kepunyaan Allah
sendiri, beribadah kepada Tuhan. Ayat referensi Keluaran 19:4-6; Keluaran 4:22-23.
Jadi saudara,
setelah tulah ke sembilan (gelap gulita), tidak lama lagi masuk pada tulah ke
sepuluh, dunia dihukum, tetapi anak sulung lepas dari penghukuman. Kenapa?
Karena sampai hari ini kita masih tekun dalam 3 macam ibadah pokok, di
tengah-tengahnya kita mengambil bagian dalam pelayanan, melayani Tuhan dan
pekejaan Tuhan. kita harus percaya kepada Firman Pengajaran Mempelai dalam
terangnya Tabernakel saudara. Jangan tidak percaya, rugi sendiri nanti dikemudian
hari, bukan sekarang, nanti akan terjawab itu semua. Jadi sabar-sabar saja
dalam menderita. Sabar saja pikul salib, nanti upah kita besar di sorga.
Sesaat saja kita
akan bandingkan, peristiwa gelap gulita ini ketika Abraham menerima janji dari
Tuhan…
Perikop: “Perjanjian Allah dengan Abram; janji
tentang keturunannya.”
Kalau kita bisa
menjejakkan kaki di tanah air yang kita cintai, di pulau Jawa, di Kalimantan,
Sulawesi, Papua, Sumatera, dan lain sebagainya, itu kemurahan. Kalau bangsa
Israel ada di tanah Kanaan itu janji Tuhan. Hanya satu kali Tuhan berjanji
kepada satu bangsa yaitu bangsa Israel. Tetapi kalau kita bisa hidup itu karena
kemurahan Tuhan. Jadi kita ini bangsa Kafir hidup dari kemurahan saja,
hargailah kemurahan itu.
Kejadian
15:7-10
(15:7) Lagi firman TUHAN kepadanya: "Akulah TUHAN,
yang membawa engkau keluar dari Ur-Kasdim untuk memberikan negeri ini kepadamu
menjadi milikmu." (15:8) Kata
Abram: "Ya Tuhan ALLAH, dari manakah aku tahu, bahwa aku akan
memilikinya?" (15:9) Firman
TUHAN kepadanya: "Ambillah bagi-Ku seekor lembu betina berumur tiga
tahun, seekor kambing betina berumur tiga tahun, seekor domba jantan berumur
tiga tahun, seekor burung tekukur dan seekor anak burung merpati." (15:10) Diambilnyalah semuanya itu bagi
TUHAN, dipotong dua, lalu diletakkannya bagian-bagian itu yang satu di samping
yang lain, tetapi burung-burung itu tidak dipotong dua.
Tuhan
memberikan negeri Kanaan (tanah yang dijanjikan) kepada Abraham.
Praktek
untuk mewarisi tanah Sorgawi; mempersembahkan kepada TUHAN:
-
1
ekor lembu betina berumur 3 tahun.
- 1 ekor kambing betina berumur 3 tahun.
- 1 ekor domba jantan berumur 3 tahun.
- 1 ekor burung tekukur dan burung merpati.
Itu
praktek untuk mewarisi tanah yang dijanjikan oleh Tuhan kepada kita, itulah
tanah air sorgawi, maka kita harus membawa korban dan mempersembahkannya kepada
Tuhan.
Tidak
mungkin orang (manusia) di bumi ini dikatakan layak masuk sorga, tanpa beribadah
dan mempersembahkan korban di atas mezbah. Saudara, manusia tidak bisa masuk
sorga dengan hasil usaha; maksudnya tidak usah ke gereja, tidak usah beribadah,
tidak usah membawa korban dan mempersembahkannya kepada Tuhan, yang penting
amal soleh, yang penting berbuat baik di pinggir jalan.
Jadi
untuk memiliki tanah air sorgawi yang dijanjikan Tuhan harus membawa korban dan
mempersembahkannya kepada Tuhan. Dimana? Di tengah-tengah ibadah pelayanan yang
Tuhan percayakan ini.
Jadi
saudara, jangan malas-malas datang beribadah, kemudian di tengah ibadahpun bawa
korban dan persembahan, persembahkan hati yang paling dalam kepada Tuhan. Pikiran,
tenaga, bahkan uang (materi) pun bawa kepada Tuhan. Ini bukan ajaran theory kemakmuran, ini berdasarkan ayat yang
sudah kita baca supaya kita layak menerima tanah air sorgawi yang dijanjikan
Tuhan.
Kejadian
15:11
(15:11)
Ketika burung-burung buas hinggap pada daging binatang-binatang itu, maka
Abram mengusirnya.
Ketika
burung-burung buas hinggap pada daging korban persembahan, Abraham mengusirnya.
Burung-burung
buas->
kenajisan percabulan (Wahyu 18:3). Pendeknya, Abraham tidak
hidup di dalam dosa kenajisan percabulan, dia tidak tinggalkan jam-jam ibadah
hanya karena keberhasilan di dunia, hanya untuk karir di dunia, untuk sukses di
dunia, tidak. Dia tepis itu jauh-jauh dari dirinya, seperti Abram mengusir
burung-burung buas.
Hati-hati
dengan kenajisan percabulan, kenapa? Karena satu kali Tuhan mengeluh, serigala mempunyai liang, burung mempunyai
sarang, itu antikris (kenajisan percabulan), tetapi Anak manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan
kepalanya (Matius 8:20). Hati-hati
dengan dosa kenajisan percabulan.
Tetapi
lihat Abraham, bapa orang beriman, kita harus mengikuti teladannya. Tepis dosa
kenajisan percabulan seperti Abraham mengusir burung-burung buas yang hinggap
pada daging-daging binatang itu, dengan lain kata; tetap ada dalam jam-jam
ibadah dan tetap membawa korban dan mempersembahkannya kepada TUHAN. Ini
pengertian yang sangat luar biasa dan nubuatan pada akhir zaman, dan ini pasti
terjadi dalam kehidupan gereja di hari-hari terakhir ini.
Saudara,
di tengah-tengah kita mempersembahkan korban kepada Tuhan, kita harus berhati-hati
dengan segala kenajisan percabulan. Burung-burung buas tadi -> kenjisan
percabulan. Sebagaimana dalam Wahyu 18:3;
Daniel 8:12.
Kejadian
15:12-13
(15:12) Menjelang matahari terbenam, tertidurlah Abram
dengan nyenyak. Lalu turunlah meliputinya gelap gulita yang mengerikan.
(15:13)
Firman TUHAN kepada Abram: "Ketahuilah dengan sesungguhnya bahwa
keturunanmu akan menjadi orang asing dalam suatu negeri, yang bukan kepunyaan
mereka, dan bahwa mereka akan diperbudak dan dianiaya, empat ratus tahun lamanya.
“Menjelang
matahari terbenam, tertidurlah Abram dengan nyenyak. Lalu turunlah meliputinya
gelap gulita yang mengerikan.”
Ini
adalah suatu nubuatan di akhir zaman untuk kita perhatikan.
Lukisan
gelap gulita ini ada pada Matius 20:25;
Lukas 22:25; Daniel 12:11; Matius 24:15, 21.
Pada
Matius 20:25; pada saat antikris
menjadi raja atas seantero dunia:
-
Mereka
memerintah rakyatnya dengan tangan besi, kemudian
-
Menjalankan
kuasa dengan kekerasan.
Ini
gelap gulita, puncak kesesakan, puncak gelap malam. Pada saat antikris menjadi
raja, di situ ada aniaya besar.
Jadi
Abraham sudah mengalaminya dan apa yang dialami oleh Abraham ini nubuatan bagi
kita sekarang.
Lihat
dimana-mana sudah ada kuliner-kuliner, mau di desa (pelosok) sudah
kuliner-kuliner, lebih banyak kuliner daripada rumah. Selanjutnya setelah
kuliner (dosa makan dan minum) lanjut sampai pada puncaknya dosa, kenajisan
percabulan, disebut juga puncak gelap malam, pada saat antikris berkuasa
menjadi raja dan berkuasa atas seantero dunia ini.
Jadi
apa yang dialami oleh Abraham itu nubuatan bagi kita sekarang. Gelap gulita itu
sangat mengerikan meliputi Abram.
Di
dalam Lukas 22:25; lebih parah lagi antikris
menyatakan diri sebagai allah yang harus disembah, sebagai pelindung-pelindung.
Kemudian
di dalam Daniel 12:11; sejak
dihentikannya korban sehari-hari, tidak ada lagi pemberitaan Firman, tidak ada
lagi ibadah pelayanan, yang ditegakkan dewa kekejian yang membinasakan, ini
puncak gelap malam, gelap gulita meliputi dunia nanti.
Kalau
Abram yang menerima janji; prakteknya membawa korban dan mempersembahkannya kepada
Tuhan tetap juga harus diliputi oleh gelap gulita, lalu bagaimana dengan mereka
yang jauh dari ibadah dan pelayanan? Bagaimana dengan mereka yang tidak
sungguh-sungguh? Bagaimana mereka yang tidak membawa korban dan persembahan
kepada Tuhan? Bagaimana akhir hidup mereka? Perhatikan ini saudara. Jangan
saudara anteng-anteng, sibuk dengan pekerjaan, sibuk dengan kegiatan dunia. Tidak
salah bekerja, tidak salah dengan kegiatan di dunia, itu namanya horizontal,
tetapi jangan lupa perhatikan vertikal, menurut ketetapan Firman yaitu; tekun dalam
3 macam ibadah pokok, kemudian di tengah ibadah kita bawa korban dan
persembahan kepada Tuhan.
Kalau
tidak ada pengertian, umat Tuhan binasa (Hosea
4:6). Inilah kasih karunia Tuhan kepada kita semua, begitu detail, begitu
jelasnya Tuhan menyatakan isi hati-Nya dan hati itu terpaparkan begitu rupa
malam ini. Siapa yang bisa melihat isi hati Tuhan? tidak ada, tetapi semua itu
terpaparkan supaya nanti hati-Nya itu menyatu dengan hati kita. Bilamana yang
dipaparkan itu masuk di dalam hati kita, hati menyatu dengan hati. Supaya kelak
kita menjadi joli (pasangan) Tuhan, Mempelai Perempuan Tuhan.
Pertanyaannya:
APA YANG DIHASILKAN ASAP ITU?
Wahyu
9:3
(9:3)
Dan dari asap itu berkeluaranlah belalang-belalang ke atas bumi dan
kepada mereka diberikan kuasa sama seperti kuasa kalajengking-kalajengking di
bumi.
Asap di sini
menunjuk kepada kenajisan percabulan
sebab penyembahan tertinggi dari antikris adalah kerajaan dunia.
Kalau
itu cita-cita hidup, itu namanya kenajisan percabulan. Apa yang dihasilkan oleh
kenajisan percabulan? “Berkeluaranlah
belalang-belalang ke atas bumi”.
Kita
lihat dulu belalang di dalam…
Amsal
30:27
(30:27) belalang
yang tidak mempunyai raja, namun semuanya berbaris dengan teratur,
Belalang;
tidak punya raja (pemimpin) namun berbaris teratur. Demikianlah tentara
antikris; dengan barisan yang begitu sukar untuk ditembusi musuh apapun,
seperti brigade yang begitu ketat.
Jadi
yang dihasilkan oleh asap adalah belalang;
yakni tentara-tentara antikris,
pejuang-pejuang, tetapi berjuang untuk antikris, bukan lagi berjuang untuk
Tuhan, tidak lagi menghambakan dirinya untuk Tuhan.
Jadi
jangan saudara menganggap satu kali kita mampu menghadapi antikris, buang
pemikiran yang seperti itu. Jangan pernah berkata; “Aku bisa hadapi dengan kekuatan ku, aku sanggup menghadapi dengan
kemampuan ku, aku sanggup menghadapi dengan uang ku, aku sanggup menghadapi
dengan kedudukan, jabatan, pangkat yang tinggi yang aku miliki.” Jangan
coba-coba.
Sebab
itu saudara, kalaupun saya menyampaikan Firman dengan jelas dan tegas, bukan
berarti ketegasan ini merupakan kebencian dari Tuhan, ketegasan dari Tuhan ini untuk
menginjak-injak kita semua sampai menderita lalu tidak masuk sorga, bukan.
Ketegasan ini adalah kasih karunia Tuhan/kemurahan Tuhan untuk mengangkat dan
menolong kita semua.
Jangan
tunggu dari saya hanya menyampaikan satu ayat lalu disertai dengan guyon-guyon,
menceritakan kesaksian-kesaksian orang lain yang tidak dia tahu kebenarannya.
Jangan tunggu dari saya pemberitaan Firman semacam itu. Itu bukan kebenaran
yang sejati. Kebenaran yang sejati, Firman Allah itu murni dan benar, tidak
ditambahi dan tidak dikurangi; ayat menjelaskan ayat, ayat satu diterangkan
oleh ayat yang lain, dari kejadian sampai Wahyu sampai terjadi pembukaan
rahasia Firman.
Bukankah
malam ini kita sudah melihat rahasia binatang yang memikul perempuan babel? Nah
inilah yang harus disingkapkan. Jangan gemar lihat hamba Tuhan, satu ayat pandai
guyon, jangan. Bukan saya anti kepada orang itu, tetapi jangan, hati-hati
saudara. Dulu mungkin pengertian kita belum seberapa, tetapi Tuhan membawa kita
lebih dalam lagi, hati-hati!
Pendeknya,
yang dihasilkan oleh asap adalah tentara antikris, tentara antikris adalah pasukan
elit (pasukan khusus), telatih dan kuat sehingga musuh-musuh tidak berkutik
atau mati kutu. Jadi jangan coba-coba hadapi antikris dengan kekuatan sendiri.
Wahyu
9:11
(9:11)
Dan raja yang memerintah mereka ialah malaikat jurang maut; namanya
dalam bahasa Ibrani ialah Abadon dan dalam bahasa Yunani ialah Apolion.
Raja
yang memerintah belalang-belalang itu adalah malaikat yang datang dari jurang
maut, muncul lagi, dia jadi
pemimpin bagi belalang-belalang, antikris yang terlatih, kopasus. Jadi;
-
Dahulu
“telah ada” sebagai bintang di
langit, menyala-nyala seperti obor (Pelita Emas). Terangnya bercahaya menerangi
kegelapan, kemudian menuntun banyak orang sampai kepada kebenaran. Itu dulu,
telah ada.
-
Namun
“TIDAK ADA” sebab ia telah telah dilemparkan ke bawah, ke atas bumi, kepadanya
diberikan anak kunci lobang jurang maut, belum ada aktivitas.
-
Kemudian
akan “MUNCUL LAGI” dengan aktivitas yang baru dengan asap tanur yang besar.
Wahyu
17:8
(17:8)
Adapun binatang yang telah kaulihat itu, telah ada, namun tidak ada, ia akan
muncul dari jurang maut, dan ia menuju kepada kebinasaan. Dan mereka yang diam
di bumi, yaitu mereka yang tidak tertulis di dalam kitab kehidupan sejak
dunia dijadikan, akan heran, apabila mereka melihat, bahwa binatang itu telah
ada, namun tidak ada, dan akan muncul lagi.
Ketika
binatang itu muncul lagi dari lobang jurang maut; mereka yang diam di bumi akan
HERAN. Kenapa penduduk bumi heran
melihat penampilan, telah ada, tidak ada,
lalu muncul lagi? Karena ketika binatang itu muncul, ia mengadakan mujizat kesembuhan. Jadi bukan hanya
asap yang tebal, bukan hanya lewat kenajisan percabulan, antikris merusak
penduduk bumi, tetapi juga ketika dia tampil mengadakan mujizat kesembuhan, sehingga
penduduk bumi jadi heran. Jadi penduduk bumi dirusak bukan hanya dengan kenajisan percabulan (asap), tetapi
penduduk bumi juga akan terheran-heran dengan adanya mujizat kesembuhan sebagaimana tertulis di dalam Wahyu 13:3-4.
Wahyu
13:3-4
(13:3) Maka tampaklah kepadaku satu dari
kepala-kepalanya seperti kena luka yang membahayakan hidupnya, tetapi luka
yang membahayakan hidupnya itu sembuh. Seluruh dunia heran, lalu
mengikut binatang itu.
“Satu dari
kepala-kepalanya seperti kena luka yang membahayakan hidupnya, tetapi luka yang
membahayakan hidupnya itu sembuh.” Pendeknya hidupnya sudah berada di
ujung tanduk (di tepi maut), tetapi luka yang membahayakan hidup nya itu sembuh,
dengan semikian mujizat kesembuhan terjadi.
Singkat
kata ayat ini menjelaskan kepada kita antikris mengadakan mujizat kesembuhan.
Hati-hati saudara, jangan saudara heran melihat hamba Tuhan, ketika dia sibuk
mengadakan kegerakan-kegerakan rohani, yakni; mengadakan mujizat kesembuhan,
pengusiran setan, dan lain sebagainya. Jangan heran, bukan itu barometer
sehingga seseorang disebut menjadi gereja yang sempurna. Karena setan
tritunggal termasuk antikris juga mengadakan mujizat kesembuhan, yang sakit
sembuh, bahkan yang sudah di tepi maut sekalipun akhirnya sembuh, mujizat
terjadi.
“Seluruh dunia
heran, lalu mengikut binatang itu.” Hal ini sama dengan Wahyu 17:8 tadi; memang di situ tidak
dijelaskan apa yang membuat dunia menjadi heran. Tetapi penjelasannya ada di dalam
Wahyu 13:3; ternyata ketika muncul
lagi dari lubang jurang dengan aktivitas yang baru yaitu; dengan mengotori otak
manusia di muka bumi dengan kenajisan
percabulan, termasuk juga dengan aktivitas yang baru yakni; mengadakan mujizat kesembuhan.
Saya
ngeri-ngeri sedap menyampaikan Firman ini karena semakin dalam Firman
disampaikan, sesuatu yang diperhadapkan kepada saya besar sekali resikonya.
Tetapi doakan supaya kita semua dikuatkan oleh Tuhan. Setan marah kalau
ditelanjangi, tidak suka. Rahasia daripada binatang yang memikul perempuan
babel ini sudah dibukakan, setan tidak suka, tetapi tetaplah berjaga-jaga,
Firman Allah sudah disingkapkan pegang kebenaran ini, jangan keluar dari sana.
Ingat bagaimana juga Abraham ketika dia diliputi gelap gulita yang mengerikan, bukan
hanya kita saja yang mengalaminya, tetapi dia juga bahkan sudah terlebih dahulu
mengalaminya, jadi sabar-sabar saja, tekun dalam 3 macam ibadah pokok,
tergembala dengan sungguh-sungguh dan bawa korban persembahan kepada Tuhan,
terkait dengan tanah air sorgawi yang dijanjikan Tuhan kepada kita semua.
Jadi
orang yang heran melihat mujizat kesembuhan, akhirnya menjadi pengikut antikris
dan pengikutan mereka sampai kepada penyembahan tertinggi dari antrikis. Jangan
karena mujizat, kita jadi pengikut antikris, hati-hati. Sabar-sabar terima
Firman yang rahasianya dibukakan. Karena kalau rahasia Firman dibukakan,
berkuasa; memberi terang dan memberi pengertian kepada orang bodoh
supaya jangan lagi melakukan kesalahan sebagai perbuatan bodoh.
Wahyu
13:4
(13:4)
Dan mereka menyembah naga itu, karena ia memberikan kekuasaan kepada
binatang itu. Dan mereka menyembah binatang itu, sambil berkata: "Siapakah
yang sama seperti binatang ini? Dan siapakah yang dapat berperang melawan
dia?"
Orang yang heran melihat mujizat kesembuhan yang diadakan oleh antikris itu
akhirnya menjadi pengikut antikris dan pengikutan mereka sampai pada
penyembahan tertinggi dari naga dan antikris. Sebab mereka menyembah naga dan
juga menyembah binatang (antikris). Kemudian pada saat mereka sampai pada penyembahan
tertinggi dari antikris, mereka (orang-orang yang heran) berkata;
-
Siapakah
yang sama seperti binatang ini?
Seolah-olah
antikris lebih besar, lebih berkuasa, lebih kuat, lebih dahsyat daripada Tuhan
yang sangat dahsyat di tempat yang Maha Tinggi. Ternyata orang Kristen kalau
mengikuti Tuhan karena mujizat semata, kemudian mengikuti Tuhan karena asap
tebal (kenajisan percabulan), tinggalkan jam-jam ibadah untuk meraih keberhasilan
di dunia, jadi bodoh.
-
Siapakah
yang dapat berperang melawan dia?
Bertolak
belakang dengan perkataan anak TUHAN dalam Roma
8:31-34. Kalau Tuhan di pihak kita siapa yang melawan kita, tidak ada. Kan
jadi bodoh, lalu bodohnya tidak ketulungan, sangat berlebihan bodohnya/di luar
batas.
Jangan saudara
berkata; “Saya pintar ko”, tetapi faktanya begini, kalau kita tinggalkan ibadah
jadi seperti ini.
Pendeknya,
mereka lupa kepada Tuhannya, lupa kepada sang khalik yang menciptakan langit
dan bumi. Siapa yang menciptakan langit dan bumi? Tuhan Yesus. Siapa yang membentuk
manusia? Tuhan Yesus, itu sebabnya Tuhan adalah sang khalik. Firman Allah
menjadikan segala sesuatu yang ada ini. Praktek lupa kepada Tuhan; mengabaikan
Firman Tuhan.
Pendeknya; kalau
orang Kristen hanya mengandalkan kenajisan percabulan, hanya mengandalkan
mujizat kesembuhan, pada akhirnya lupa kepada Tuhan dan mengabaikan
Firman ALLAH.
Itu
sebabnya di atas tadi saya katakan; ukuran ibadah itu bukan kegerakan rohani,
mujizat kesembuhan. Kalau hanya di situ nanti lupa kepada sang khalik, lupa
kepada Firman yang menjadikan langit bumi dan segala sesuatunya. Tetapi biarlah
Firman itu terus berkuasa dan memimpin kehidupan kita kemana saja kita dibawa.
Jangan kemana hamba Tuhan dalam kegerakan, di situ kita ada. Pergi ke lapangan
sana, di situ kita ada, pergi ke lapangan yang lain, di situ lagi kita ada. Tidak
salah, tetapi tergembala sungguh-sungguh itu lebih utama. Biarlah Firman Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel
terus memimpin gerak hidup kita, menggembalakan
kita sampai kepada penggembalaan yang sempurna Yerusalem Baru.
Di
lapangan-lapangan ada di situ hanya karena mujizat kesembuhan, lapangan si A ada,
lapangan si B ada, semua lapangan diikuti. Saya heran kenapa tidak menjadi
domba yang tergembala saja? Hidup mu
dipelihara, dipulihkan, disembuhkan, kan ada ayatnya. Kenapa cari mujizat
ke sana dan ke mari, lupa kandang penggembalaan (tempat pembaringan)?
Sebagaimana
dalam 1 Petrus 2:24-25; “Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam
tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup
untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya
kamu telah sembuh. Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan
pemelihara jiwamu.”
Jadi harus
tergembala, kita terpelihara dan sembuh,lahir batin.
Inilah
rahasia binatang yang memikul perempuan Babel itu, harus dibongkar, tidak boleh
didiam-diamkan saudara. Hikmat itu harus menyatu dengan akal kita supaya kita
bijaksana, tahu membedakan mana yang baik, mana yang tidak baik, mana yang kita
ikuti, mana yang tidak kita ikuti.
Pertanyaannya:
Siapa orang yang heran dengan kemunculan
antikris?
Wahyu
17:8
(7:8)
Adapun binatang yang telah kaulihat itu, telah ada, namun tidak ada, ia akan
muncul dari jurang maut, dan ia menuju kepada kebinasaan. Dan mereka yang diam
di bumi, yaitu mereka yang tidak tertulis di dalam kitab kehidupan sejak
dunia dijadikan, akan heran, apabila mereka melihat, bahwa binatang
itu telah ada, namun tidak ada, dan akan muncul lagi.
Pertanyaannya:
Siapa orang yang heran dengan kemunculan antikris?
Jawabnya:
Mereka adalah orang yang tidak tertulis
namanya di dalam kitab Kehidupan Anak Domba (tidak terdaftar di Sorga).
Mari
kita lihat rincian itu di dalam…
2
Tesalonika 2:9-12
(2:9) Kedatangan si pendurhaka itu adalah pekerjaan
Iblis, dan akan disertai rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan
mujizat-mujizat palsu, (2:10)
dengan rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa
karena mereka tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat
menyelamatkan mereka. (2:11) Dan
itulah sebabnya Allah mendatangkan kesesatan atas mereka, yang
menyebabkan mereka percaya akan dusta, (2:12)
supaya dihukum semua orang yang tidak percaya akan kebenaran dan yang suka
kejahatan.
Pendeknya, yang heran dengan kemunculan dari antikris adalah mereka yang tidak
menerima dan tidak mangasihi kebenaran yang bersumber dari salib. Inilah
kehidupan yang akan disesatkan atas seijin Tuhan. Kenapa mereka disesatkan atas
seijin Tuhan? Karena tidak percaya kepada kebenaran, tidak mengasihi kebenaran
yang dapat menyelamatkan. Yang menyelamatkan
salib loh saudara. Mereka tolak itu, mereka lebih suka dengan mujizat
kesembuhan, lebih suka dengan dusta. Akhirnya diijinkan Tuhan untuk disesatkan.
Inilah orang-orang yang namanya tidak tertulis di dalam Kitab Kehidupan Anak
Domba.
Doa
saya sebagai gembala sidang, kiranya saya dan istri anak saya, kiranya seluruh sidang
jemaat sebagai kawanan domba Allah, nama kita tertulis dalam Kitab Kehidupan
Anak Domba, tetapi ikuti cara Tuhan, jangan ikuti cara manusia, walaupun dia
pendeta, kalau tidak sesuai dengan Alkitab, jangan ikuti. Harus tegas. Yang
terpenting adalah kembali ke kadang penggembalaan, di situ dibela, dipelihara, dan
disembuhkan lahir batin, asal ada makanan dan pakaian cukuplah, yang TERPENTING
TERGEMBALA.
Kita
lihat lebih rinci di dalam…
Perikop: “Anak lembu emas.”
Keluaran
32:31-33
(32:31) Lalu kembalilah Musa menghadap TUHAN dan berkata:
"Ah, bangsa ini telah berbuat dosa besar, sebab mereka telah membuat allah
emas bagi mereka. (32:32) Tetapi
sekarang, kiranya Engkau mengampuni dosa mereka itu -- dan jika tidak,
hapuskanlah kiranya namaku dari dalam kitab yang telah Kautulis." (32:33) Tetapi TUHAN berfirman kepada
Musa: "Siapa yang berdosa kepada-Ku, nama orang itulah yang akan
Kuhapuskan dari dalam kitab-Ku.
Yang
namanya tidak tertulis di dalam Kitab Kehidupan Anak Domba adalah mereka yang
menyembah anak lembu emas = hidup dalam kenajisan percabulan. Itu bagaikan asap
mengepul tadi. Pendeknya, sibuk dengan
mujizat kesembuhan, sibuk dengan kenajisan
percabulan (asap tebal), namanya tidak tertulis di dalam Kitab Kehidupan
Anak Domba. Ini sebetulnya inti dari pengikutan kita kepada Tuhan, tetapi
kadang-kadang hal inti ini kita lupakan saudara.
Yang
namanya tidak tertulis dalam Kitab Kehidupan Anak Domba. Heran terhadap apa?
Mujizat kesembuhan dan heran terhadap kenajisan percabulan (asap), nama orang ini yang tidak tertulis dalam Kitab
Kehidupan Anak Domba.
Ini
yang saya perjuangkan untuk ku, untuk nikah ku, untuk kita semua, nikah semua
sidang jemaat. Ini juga yang sedang kita perjuangkan saudara supaya nama kita
semua tertulis dalam Kitab Kehidupan Anak Domba. Perlu untuk diketahui; nanti
akan ada penghakiman takhta putih dalam Wahyu
20:11-12; kalau namanya tidak tertulis di dalam Kitab Kehidupan maka akan dilemparkan
ke dalam neraka (binasa).
Jadi
saudara jangan sampai tidak percaya dengan berita Firman malam ini. Kenapa
harus tekun dalam 3 macam ibadah pokok dan membawa korban persembahan di
tengah-tengah ibadah, supaya nama kita tertulis di dalam Kitab Kehidupan Anak
Domba.
Saya
bukan anti hamba Tuhan yang membuat kegerakan kesembuhan, saya pun awal
pelayanan banyak kegerakan, sakit sembuh, jenis penyakit apapun sembuh waktu
itu. Lantas apakah saya masuk sorga? Bukan itu ukurannya, saya harus
tergembala. Saya gembala, tetapi harus tergembala karena Yesus Gembala Agung,
jangan sia-siakan julukan Yesus sebagai Gembala Agung.
JALAN KELUAR:
Wahyu
17:9A
(17:9) Yang
penting di sini ialah akal yang mengandung hikmat:
Akal
yang mengandung hikmat menjadikan seseorang bijaksana seperti Salomo. Salomo
tidak meminta kekayaan, tidak meminta kehormatan, tidak meminta nyawa musuh.
Tetapi dia meminta hikmat dan pengertian yang besar, akal yang luas untuk
mengerti segala sesuatu. Karena dia raja, dia harus menghakimi bangsa yang
besar (12 suku Israel). Kalau hikmat menyatu pada akal maka kita akan menjadi
satu kehidupan yang bijaksana (Amsal
8:12), tahu membedakan mana yang baik, mana yang tidak baik, tahu dimana
tempat kita mengikuti Tuhan.
Amsal
1:6
(1:6)
untuk mengerti amsal dan ibarat, perkataan dan teka-teki orang bijak.
Gempa
bumi yang terjadi pada tahun 2020 mengguncang seantero dunia lewat covid-19 itu merupakan teka-teki orang
bijak. Kenapa? Karena ketika sakit ada, dibuat obatnya, sakit baru ada, dibuat
obatnya lagi, itu teka-teki orang bijak. Saya mengatakan ini bukan untuk
melawan pemerintah. Siapa yang tahu tentang teka-teki orang bijak? Ya hanya
anak Tuhan; yakni; orang-orang yang bijaksana.
Dalam
Matius 11:25; "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena
semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil.”
Yang terpenting hikmat menyatu dengan akal menjadikan kita bijaksana. Kecil
-> orang sudah menyatu dengan salib.
Amsal
1:7
(1:7) Takut
akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat
dan didikan.
Supaya
hikmat menyatu dengan akal, berawal dari takut
akan TUHAN. Takut akan Tuhan tidak berani berbuat dosa di tempat yang
tersembunyi sekalipun. Jangan kita menutupi dosa di mata manusia, tetapi di
tempat yang tersembunyi sekalipun, kita tetap takut akan Tuhan. Berarti
senantiasa sangkal diri, pikul salib, ikut Tuhan. Itu hikmat, itu akal budi,
itu kebijaksanaan.
Sebagaimana
juga yang tertulis di dalam…
1
Korintus 1:22-23
(1:22) Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan
orang-orang Yunani mencari hikmat, (1:23)
tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang
Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan,
Orang-orang
Yahudi menghendaki tanda; tanda-tanda heran, mujizat kesembuhan dan orang-orang
Yunani mencari hikmat; itu kekayaan (kenajisan percabulan). Tetapi Rasul Paulus
mempunyai pendirian yang kuat, tidak mau berubah dari Pengajaran Salib, dia
tidak mau tertuduh oleh hati nurani. Dia sudah tahu yang baik maka dia tidak
mau lawan hati nurani.
Jangan
sampai hamba Tuhan mengikuti maunya sidang jemaat karena dia kaya; memandang
bulu dalam pemberitaan Firman. Jangan, itu salah. Tetapi hamba Tuhan dimanapun
saudara berada tetap bertahan dengan Firman yang murni, tetaplah sampaikan
pengajaran salib, jangan ikuti maunya jemaat dan selera jemaat di dalam
beribadah.
Kenapa
haru menyampaikan Pengajaran Salib?
1
Korintus 1:24
(1:24)
tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan
Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.
Yang terpenting
adalah akal mengandung hikmat. Jadi dari salib kita menjadi
bijaksana, bukan dari harta kita bijaksana. Bukan karena pangkat dan kedudukan
tinggi kita bijaksana, bukan. Tetapi oleh salib Kristus kita jadi bijaksana dan kuat menghadapi saat gelap gulita meliputi dunia ini seperti Abram.
Lihatlah
Abram itu kuat di dalam…
Kejadian
15:11
(15:11) Ketika burung-burung buas hinggap pada daging
binatang-binatang itu, maka Abram mengusirnya. (15:12) Menjelang matahari terbenam, tertidurlah Abram dengan
nyenyak. Lalu turunlah meliputinya gelap gulita yang mengerikan.
“Ketika
burung-burung buas hinggap pada daging binatang-binatang itu, maka Abram
mengusirnya.”
Kenajisan percabulan (asap tebal) tadi dia tepis, kitapun tidak hanya mencari
mujizat kesembuhan, karena pasangan dari burung buas adalah serigala;
mengadakan mujizat kesembuhan --nabi palsu-- (Matius 7:15,21-23). Jadi ukurannya bukan mujizat kesembuhan, tetapi
ukurannya adalah hikmat yang berasal dari salib; melakukan kehendak Bapa di
sorga. Jadi dengan pengajaran salib kita diselamatkan, bukan karena mujizat
kesembuhan dan kenajisan percabulan (asap tebal).
Kita
sudah lihat Abram, dia menepis burung-burung buas, dia tetap membawa korban dan
persembahan kepada Tuhan, jangan sampai diganggu oleh burung-burung buas karena
sudah hinggap. Ditepis artinya; tetap tekun dalam 3 macam ibadah pokok, tidak
tinggalkan jam-jam ibadah, di tengah ibadah membawa korban dan persembahan.
Kejadian
15:12
(15:12)
Menjelang matahari terbenam, tertidurlah Abram dengan nyenyak. Lalu turunlah
meliputinya gelap gulita yang mengerikan.
“Menjelang
matahari terbenam, tertidurlah Abram dengan nyenyak.” Namanya nyenyak
berarti tidak ada gangguan. Jangankan burung buas, nyamuk juga tidak bisa
menggangu, itu pengalaman kematian, daging tidak bersuara.
“Lalu turunlah
meliputinya gelap gulita yang mengerikan.” Tetapi itupun tidak cukup untuk
mempengaruhi kehidupannya, kenapa? Karena tidur nyenyak, itulah pengalaman kematian,
itulah hikmat, itulah kekuatan untuk menghadapi gelap malam yang akan terjadi meliputi
dunia. Yang terpenting akal mengandung hikmat. Itu berarti masuk dalam pengalaman
kematian (tidur nyenyak), itu hikmat, menderita sengsara, itu hikmat. Kalau
matinya sudah benar, maka seperti tidur nyenyak, tidak ada gangguan,
terpelihara oleh Tuhan. Itu yang terpenting bagi kita sekarang.
Kenapa
dia ada dalam pengalaman kematian, tidur nyenyak? Karena akal mengandung
hikmat. Dimana hikmatnya? Mempersembahkan korban; burung buas ditepis;
kenajisan percabulan ditepis itu hikmat. Pengajaran salib itu hikmat.
Tinggalkan
ibadah pelayanan dengan korban-korban di tengah-tengahnya, itu bukan hikmat,
itu kebodohan.
Jadi
sekalipun nanti gelap gulita meliputi dunia ini, tidur nyenyak.
Inilah
orang yang bijaksana karena akalnya mangandung hikmat. Bukankah lewat pembukaan
rahasia Firman ada suatu pengertian? Kalau itu menyatu dengan akal kita pasti
kita bijaksana dalam bertindak ke depan, dari sekarang, seterusnya sampai Tuhan
Yesus datang untuk yang kedua kali. Amin.
TUHAN YESUS
KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
Firman:
Gembala Sidang;
Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment