IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 21 AGUSTUS 2012
Tema: HAL BERDOA
(seri 11)
subtema; PERSUNGUTAN
BANGSA ISRAEL (DOSA SUNGUT-SUNGUT)
Shalom.
Selamat malam, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Segera kita mendengarkan firman Tuhan
dari injil Matius 6: 5-13, namun kita cukup membaca ayat 5-6 saja.
(6:5) "Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa
seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam
rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat
orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
(6:6) Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke
dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka
Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.
Pertama-tama saya mau sampaikan,
bahwa berdoa itu penting dan doa itu adalah suatu keharusan karena doa adalah
nafas hidup manusia. Berarti, kalau tidak hidup dalam doa = tidak bernafas,
mati = binasa.
Kalau kita perhatikan dalam Wahyu 11,
yang diukur adalah Bait Suci dan mezbah, juga mereka yang beribadah di
dalamnya, sesuai dengan 3 macam alat yang ada di dalam ruangan suci.
Mezbah -> doa penyembahan.
Syarat berdoa; masuklah
ke dalam kamar dan tutuplah pintu.
Artinya; melangsungkan doa secara tersembunyi. Jangan seperti orang munafik,
ketika berdoa, mereka berdiri dalam rumah-rumah ibadah dan di tikungan-tikungan
jalan, dengan maksud supaya mereka dilihat orang lain. Ini adalah doa yang
tidak berkenan di hadapan Tuhan tentunya.
Ulangan 29: 29
(29:29)
Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi TUHAN, Allah kita, tetapi hal-hal
yang dinyatakan ialah bagi kita dan bagi anak-anak kita sampai selama-lamanya,
supaya kita melakukan segala perkataan hukum Taurat ini."
Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi
Tuhan Allah kita, berarti kalau kita melangsungkan doa secara tersembunyi
kepada Allah Bapa, ini merupakan doa yang berkenan kepada Tuhan.
Sama halnya seperti Yesus Kristus, Anak Allah, Ia melangsungkan
doa secara tersembunyi.
Matius 14: 23
(14:23)
Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit
untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di
situ.
Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa
seorang diri, artinya; Yesus melangsungkan doa secara tersembunyi, sebab Ia sendirian
di situ, tanpa ada seorangpun yang melihat.
Yesus melangsungkan doa secara
tersembunyi;
- Setelah
memberi makan 5000 orang
- Sebelum berjalan di atas air
Sekarang, pertanyaan yang kedua; MENGAPA YESUS MELANGSUNGKAN DOA SECARA
TERSEMBUNYI SEBELUM BERJALAN DI ATAS AIR?
Markus 6: 46
(6:46)
Setelah Ia berpisah dari mereka, Ia pergi ke bukit untuk berdoa.
Yesus pergi ke bukit untuk berdoa;
melangsungkan doa secara tersembunyi.
Markus 6: 49-52
(6:49)
Ketika mereka melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah
hantu, lalu mereka berteriak-teriak,
(6:50)
sebab mereka semua melihat Dia dan mereka pun sangat terkejut. Tetapi segera Ia
berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!"
(6:51)
Lalu Ia naik ke perahu mendapatkan mereka, dan angin pun redalah. Mereka sangat
tercengang dan bingung,
(6:52)
sebab sesudah peristiwa roti itu mereka belum juga mengerti, dan hati mereka
tetap degil.
Sesudah peristiwa 5 roti 2 ikan,
mereka (12 murid) belum juga mengerti, dan hati
mereka tetap degil.
Degil, artinya; keras hati =
mempertahankan dosa kejahatan = menyukai dosa.
Sesungguhnya, setelah peristiwa 5
roti 2 ikan, 12 murid dan orang-orang lain memperoleh pengertian yang baik;
mengerti rencana Tuhan, mengerti apa yang menjadi maksud dan keinginan Tuhan.
Tetapi setelah peristiwa 5 roti 2
ikan itu, mereka belum juga mengerti, karena hati mereka tetap degil.
Ini harus kita perhatikan, saudaraku,
supaya kita dapat mengerti pekerjaan-pekerjaan Kristus, mengerti apa yang
menjadi rencana dan maksud Tuhan bagi kita semua.
Ibrani 4: 7
(4:7)
Sebab itu Ia menetapkan pula suatu hari, yaitu "hari ini", ketika Ia
setelah sekian lama berfirman dengan perantaraan Daud seperti dikatakan di
atas: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah
keraskan hatimu!"
Ibrani 3: 7-8
(3:7)
Sebab itu, seperti yang dikatakan Roh Kudus: "Pada hari ini, jika kamu
mendengar suara-Nya,
(3:8)
janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman pada waktu
pencobaan di padang gurun,
Pada hari ini, jika saya dan saudara
mendengarkan suara Tuhan, jangan
mengeraskan hati, baik lewat perantaraan firman Tuhan yang disampaikan para nabi, maupun perantaraan kuasa Roh-El Kudus.
Mengeraskan hati, digambarkan seperti
dalam kegeraman pada waktu pencobaan di padang gurun.
Ibrani 3: 9
(3:9)
di mana nenek moyangmu mencobai Aku dengan jalan menguji Aku, sekalipun
mereka melihat perbuatan-perbuatan-Ku, empat puluh tahun lamanya.
Sekalipun bangsa Israel melihat
perbuatan-perbuatan Allah selama 40 tahun lamanya, mereka tetap mengeraskan
hati.
Mari kita lihat lebih rinci dalam 1
Korintus 10: 1-2
(10:1)
Aku mau, supaya kamu mengetahui, saudara-saudara, bahwa nenek moyang kita semua
berada di bawah perlindungan awan dan bahwa mereka semua telah melintasi laut.
(10:2)
Untuk menjadi pengikut Musa mereka semua telah dibaptis dalam awan
dan dalam laut.
Untuk menjadi pengikut Musa, yaitu
bangsa Israel, mereka telah dibaptis dalam awan dan dalam laut.
- Baptisan
awan -> baptisan Roh Kudus.
- Baptisan
dalam laut -> baptisan air = mati dan bangkit bersama dengan Kristus.
Baptisan awan dan baptisan air, itu
merupakan perlindungan dari Tuhan.
Oleh sebab itu, anak-anak Tuhan
sebaiknya mengalami baptisan air dan baptisan Roh Kudus, supaya betul-betul
perlindungan Tuhan nyata dalam kehidupan kita semua.
1 Korintus 10: 3-4
(10:3) Mereka semua makan makanan rohani yang sama
(10:4) dan mereka semua minum minuman rohani yang sama, sebab
mereka minum dari batu karang
rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Kristus.
Selanjutnya, mereka semua makan makanan rohani yang sama
dan minum minuman rohani yang sama.
-
Makan
makanan rohani yang sama.
Makanan rohani -> firman Tuhan sebagai kebenaran yang menguduskan
anak-anak Tuhan.
-
Minum
minuman rohani yang sama.
Minuman
rohani -> urapan Roh-El Kudus, yang memuaskan saya dan saudara dari rasa
dahaga.
Kalau rasa
dahaga tidak dipuaskan, nanti yang terjadi adalah tidak ada rasa puas-puasnya,
tidak ada rasa syukur, sehingga akhirnya jatuh dalam dosa kenajisan, seperti
perempuan Samaria.
Minum
minuman rohani yang mengalir dari batu karang rohani, ialah Kristus.
Sesudah mereka dibaptis awan dan dibaptis air = memperoleh perlindungan, juga makan
makanan rohani dan minum minuman rohani yang sama = penyertaan dari Tuhan, karena Kristus senantiasa mengikuti mereka.
1 Korintus 10: 5
(10:5) Tetapi
sungguhpun demikian Allah tidak berkenan kepada bagian yang terbesar dari
mereka, karena mereka ditewaskan
di padang gurun.
Tetapi sungguhpun demikian, Allah tidak berkenan kepada
bangsa Israel, sehingga mereka ditewaskan di padang gurun, mayat mereka
bergelimpangan di padang gurun, tidak satupun dari mereka di bawa masuk ke tanah Kanaan / tanah perjanjian, sehingga janji-janji Allah tidak
tergenapi.
Kalau pengorbanan kita setengah-setengah, janji-janji
Allah tidak tergenapi. Ini sangat disayangkan sekali.
Sekarang, kita memperhatikan; bukti kekerasan hati bangsa Israel.
BUKTI KELIMA
1 Korintus 10: 10
(10:10)
Dan janganlah bersungut-sungut, seperti yang dilakukan oleh beberapa
orang dari mereka, sehingga mereka dibinasakan oleh malaikat maut.
Bangsa
Israel bersungut-sungut = ngomel
dan menggerutu.
Mari kita periksa peristiwa itu.
Bilangan 16: 41
(16:41)
Tetapi pada keesokan harinya bersungut-sungutlah segenap umat Israel
kepada Musa dan Harun, kata mereka: "Kamu telah membunuh umat TUHAN."
Setelah kematian Bani Korah, Datan,
Abiran, On serta 250 pemimpin-pemimpin kenamaan yang terpilih, oleh karena
pemberontakan mereka, keesokan harinya, bersungut-sungutlah bangsa itu; menuduh
Musa dan Harun, yang menyebabkan kematian orang-orang yang memberontak tersebut.
Persungutan dari bangsa Israel ini,
adalah persungutan yang keenam, berarti sebelumnya sudah terjadi 5 kali
persungutan.
Jadi, sungut-sungut bangsa Israel adalah
betul-betul dosa kekerasan hati, karena sudah berulang kali terjadi.
Sebelumnya, telah terjadi 5 kali
persungutan, yaitu;
Mari kita lihat persungutan bangsa Israel.
1. Keluaran 15:
23-24
(15:23) Sampailah mereka ke Mara, tetapi mereka
tidak dapat meminum air yang di Mara itu, karena pahit rasanya. Itulah sebabnya
dinamai orang tempat itu Mara.
(15:24) Lalu bersungut-sungutlah bangsa
itu kepada Musa, kata mereka: "Apakah yang akan kami minum?"
Persungutan pertama;
Bangsa Israel bersungut-sungut di Mara,
sebab air yang ada di Mara tidak dapat diminum karena rasanya pahit.
2. Keluaran 16:
1-3
(16:1) Setelah mereka berangkat dari Elim,
tibalah segenap jemaah Israel di padang gurun Sin, yang terletak di
antara Elim dan gunung Sinai, pada hari yang kelima belas bulan yang kedua,
sejak mereka keluar dari tanah Mesir.
(16:2) Di padang gurun itu bersungut-sungutlah
segenap jemaah Israel kepada Musa dan Harun;
(16:3) dan berkata kepada mereka: "Ah,
kalau kami mati tadinya di tanah Mesir oleh tangan TUHAN ketika kami duduk
menghadapi kuali berisi daging dan makan roti sampai kenyang! Sebab kamu
membawa kami keluar ke padang gurun ini untuk membunuh seluruh jemaah ini
dengan kelaparan."
Persungutan kedua;
Setelah tiba di gurun Sin, bangsa Israel
bersungut-sungut karena kelaparan.
3. Bilangan 11:
1-3
(11:1) Pada suatu kali bangsa itu
bersungut-sungut di hadapan TUHAN tentang nasib buruk mereka, dan ketika
TUHAN mendengarnya bangkitlah murka-Nya, kemudian menyalalah api TUHAN di
antara mereka dan merajalela di tepi tempat perkemahan.
(11:2) Lalu berteriaklah bangsa itu kepada
Musa, dan Musa berdoa kepada TUHAN; maka padamlah api itu.
(11:3) Sebab itu orang menamai tempat itu
Tabera, karena telah menyala api TUHAN di antara mereka.
Persungutan ketiga;
Bangsa Israel bersungut-sungut atas nasib
mereka, karena mereka menganggap nasib mereka buruk.
Tidak sedikit orang
Kristen bersungut-sungut, karena merasa nasibnya buruk, dengan berkata “mengapa begini, mengapa begitu”. Kalau
berulang-ulang kali terjadi, itu merupakan dosa kekerasan hati.
Kalau terus
bersungut-sungut, perjalanan rohani tidak akan maju, hanya berputar-putar di
kisaran itu.
4. Bilangan 14:
2, 27
(14:2) Bersungut-sungutlah semua orang
Israel kepada Musa dan Harun; dan segenap umat itu berkata kepada mereka:
"Ah, sekiranya kami mati di tanah Mesir, atau di padang gurun ini!
(14:27)
"Berapa lama lagi umat yang jahat ini akan bersungut-sungut kepada-Ku?
Segala sesuatu yang disungut-sungutkan orang Israel kepada-Ku telah Kudengar.
Persungutan keempat;
Bangsa Israel bersungut-sungut karena Tuhan
memimpin bangsa Israel di padang gurun.
Kita bandingkan
dalam Ulangan 8: 2-3
(8:2) Ingatlah kepada seluruh perjalanan
yang kaulakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat
puluh tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk
mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada
perintah-Nya atau tidak.
(8:3) Jadi Ia merendahkan hatimu,
membiarkan engkau lapar dan memberi engkau makan manna, yang tidak kaukenal dan
yang juga tidak dikenal oleh nenek moyangmu, untuk membuat engkau mengerti,
bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang
diucapkan TUHAN.
Perjalanan bangsa
Israel di padang gurun selama 40 tahun di padang gurun, itu atas seijin Tuhan,
tujuannya;
- Tuhan ingin
melihat apakah bangsa Israel berpegang pada perintah Tuhan atau tidak.
- Supaya
bangsa Israel menjadi rendah hati dan lemah lembut.
5. Bilangan 16:
11
(16:11) Sebab itu, engkau ini dengan
segenap kumpulanmu, kamu bersepakat melawan TUHAN. Karena siapakah Harun,
sehingga kamu bersungut-sungut kepadanya?"
Persungutan kelima;
Bani Korah dan Datan, Abiram, On, serta 250
orang pemimpin-pemimpin kenamaan yang terpilih memberontak kepada Musa dan
Harun.
Akibat dosa bersungut-sungut.
Bilangan 16: 49
(16:49)
Dan mereka yang mati kena tulah itu ada empat belas ribu tujuh ratus
orang banyaknya, belum terhitung orang-orang yang mati karena perkara
Korah.
Bangsa Israel mati / binasa karena
tulah, ada 14700 orang banyaknya.
Jalan keluarnya.
Yakobus 5: 9
(5:9)
Saudara-saudara, janganlah kamu bersungut-sungut dan saling mempersalahkan,
supaya kamu jangan dihukum. Sesungguhnya Hakim telah berdiri di ambang pintu.
Jangan
bersungut-sungut, jangan saling mempersalahkan satu dengan yang lain, supaya
jangan dihukum.
Yakibus 5: 10-11
(5:10)
Saudara-saudara, turutilah teladan penderitaan dan kesabaran para
nabi yang telah berbicara demi nama Tuhan.
(5:11)
Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun;
kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada
akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas
kasihan.
Turutilah teladan penderitaan dan
kesabaran para nabi. Dalam hal ini, kita dapat melihat itu semua di dalam diri
Ayub, di tengah-tengah penderitaan, ia tetap bertekun dalam kesalehan.
MARI KITA PERHATIKAN PENDERITAAN
AYUB.
- Ujian pertama yang dialami Ayub (Ayub 1:
13-19)
Ayub kehilangan anak-anaknya dan kehilangan harta kekayaannya.
Ayub 1: 20-22
(1:20) Maka berdirilah Ayub, lalu mengoyak
jubahnya, dan mencukur kepalanya, kemudian sujudlah ia dan menyembah,
(1:21) katanya: "Dengan telanjang
aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke
dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama
TUHAN!"
(1:22) Dalam kesemuanya itu Ayub tidak
berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut.
Ketika harta
kekayaan Ayub dan segala sesuatu yang dimilikinya raib / lenyap, Ayub tidak
berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut.
Itu sebabnya, Ayub
berkata; "Dengan telanjang aku
keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke
dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!"
- Ujian kedua yang dialami Ayub
Ayub 2: 7
(2:7) Kemudian Iblis pergi dari hadapan
TUHAN, lalu ditimpanya Ayub dengan barah yang busuk dari telapak
kakinya sampai ke batu kepalanya.
Atas seijin Tuhan, Iblis menimpa Ayub dengan barah yang busuk
dari telapak kakinya sampai ke batu kepalanya.
Ayub 2: 10
(2:10) Tetapi jawab Ayub kepadanya:
"Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang
baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?" Dalam kesemuanya
itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya.
Dalam kesemuanya
itu, Ayub tidak berbuat dosa dengan
bibirnya.
Bibir yang tidak
berdosa adalah bibir yang tidak
bersungut-sungut, tidak mengomel dan tidak menggerutu, berbeda dengan
isterinya.
Filipi 2: 14-15
(2:14)
Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan
berbantah-bantahan,
(2:15)
supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang
tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat
ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di
dunia,
Melakukan segala sesuatu yang baik dengan
tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantah, terlebih dalam ibadah pelayanan,
sehingga seseorang tidak beraib dan tidak bernoda = tidak bercela di
tengah-tengah angkatan yang bengkok
hatinya dan yang sesat. Dengan
demikian, bercahaya di antara mereka, seperti bintang-bintang di dunia.
- Bengkok =
kehidupan yang tidak lurus, mulai dari hati, pikiran, mata, telinga, mulut,
hidung, kaki dan tangan.
- Sesat =
tidak berada di jalan yang benar = keluar dari jalan Tuhan.
Tanda jika seseorang tidak berungut-sungut.
Bilangan 17: 10-11
(17:10)
TUHAN berfirman kepada Musa: "Kembalikanlah tongkat Harun ke hadapan
tabut hukum untuk disimpan menjadi tanda bagi orang-orang durhaka, sehingga
engkau mengakhiri sungut-sungut mereka dan tidak Kudengar lagi, supaya
mereka jangan mati."
(17:11)
Dan Musa berbuat demikian; seperti yang diperintahkan TUHAN kepadanya,
demikianlah diperbuatnya.
Menempatkan tongkat Harun yang bertunas di dalam tabut perjanjian, sehingga dengan demikian, mengakhiri sungut-sungut.
Tongkat Harun di dalam tabut
perjanjian, artinya; mengijinkan Roh Kudus mengalir di dalam hati dan memimpin
seluruh kehidupan kita, tidak menuruti keinginan daging, yaitu sungut-sungut.
- Tongkat
Harun yang bertunas -> 9 buah Roh
Kudus.
- Tabut
perjanjian -> gereja Tuhan / tubuh Kristus.
- Sungut-sungut
-> suara daging.
Galatia 5: 22-23
(5:22)
Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran,
kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
(5:23)
kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang
menentang hal-hal itu.
Hidup
dengan 9 buah Roh Kudus, tidak ada hukum yang menentangnya = berhenti dari sungut-sungut.
Lebih jauh kita lihat; kehidupan yang dipimpin / dipenuhi Roh-El
Kudus.
Yohanes 16: 13
(16:13)
Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu
ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari
diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan
dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.
Ia tidak akan berkata-kata dari
dirinya sendiri, artinya; tidak menuruti keinginan daging, yaitu sungut-sungut.
Sebab kalau daging tidak dipimpin Roh Kudus, yaitu Roh kebenaran, daging
berkata-kata sendiri = bersungut-sungut.
Amsal 4: 23
(4:23)
Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar
kehidupan.
Menjaga hati dengan segala
kewaspadaan, sebab dari situlah terpancar kehidupan.
Yohanes 7: 37
(7:37)
Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan
berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum!
Kalau
hati kita jaga dengan segala kewaspadaan, Roh Kudus mengalir dalam kehidupan
kita, dari sanalah terpancar kehidupan.
Ijinkanlah
Roh Kudus tinggal di dalam hati kita, seperti tongkat Harun yang bertunas
disimpan dalam tabut perjanjian. Injinkanlah aliran-aliran air mengalir dari
dalam hati, sebab dari sanalah terpancar kehidupan.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
firman;
Gembala
Sidang:
Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment