IBADAH
RAYA MINGGU, 05 AGUSTUS 2012
Tema: BELAS KASIHAN YESUS TERHADAP ORANG BANYAK
(seri 10)
Shalom!
Salam sejahtera, salam dalam kasih
Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kemurahan Tuhan, kita
boleh bersama-sama beribadah pada malam hari ini.
Biarlah Tuhan membukakan rahasia
firman-Nya, sehingga kita diberkati dan segala sesuatu dipulihkan oleh Tuhan.
Kembali kita memeriksa Matius 9:
35-38, namun kita hanya membaca ayat 37 saja.
(9:37) Maka kata-Nya
kepada murid-murid-Nya: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit.
Tuaian memang banyak tetapi pekerja
sedikit.
Kalau pekerja lebih sedikit dari
tuaian / tuaian lebih banyak dari pekerja, ini menunjukkan keadaan yang tidak
seimbang, sehingga hasil dari pekerjaan dari pekerja-pekerja itu, nantinya
tidak akan maksimal. Dengan demikian, keadaan tidak menjadi lebih baik, keadaan
tidak menjadi kondusif.
2 Tawarikh 29: 32-33
(29:32) Jumlah korban bakaran yang dibawa jemaah ialah: lembu tujuh
puluh ekor, domba jantan seratus ekor dan domba
muda dua ratus ekor. Semuanya sebagai korban bakaran bagi TUHAN.
(29:33) Persembahan-persembahan kudus terdiri dari: lembu sapi enam
ratus ekor dan kambing domba tiga ribu ekor.
Korban bakaran yang dipersembahkan jemaat kepada Tuhan;
- Lembu 70 ekor
- Domba jantan 100 ekor
- Domba muda 200 ekor
Persembahan-persembahan kudus kepada Tuhan, terdiri dari;
- Lembu sapi 600 ekor
- Kambing domba 3000 ekor
Jumlah keseluruhan korban bakaran yang dipersembahkan kepada Tuhan adalah
3970 ekor. Ini adalah jumlah yang sangat banyak, dan tentunya diperlukan tenaga
kerja yang sangat banyak.
Untuk memotong 1 ekor lembu sapi, membutuhkan tenaga kerja 3-4 orang,
berarti untuk memotong 3970 ekor, dibutuhkan kurang lebih 12.000 tenaga kerja.
2 Tawarikh 29: 34
(29:34) Tetapi jumlah imam terlalu sedikit, sehingga mereka
tidak sanggup menguliti semua korban bakaran. Oleh sebab itu
saudara-saudara mereka, orang-orang Lewi, membantu mereka sampai pekerjaan itu
selesai dan sampai para imam menguduskan dirinya. Sebab orang-orang
Lewi itu lebih bersungguh-sungguh menguduskan dirinya dari pada para imam.
Tetapi kalau kita perhatikan di sini, jumlah imam terlalu sedikit, sehingga
mereka tidak sanggup menguliti semua korban bakaran.
Inilah yang saya maksud tadi; kalau tuaian lebih banyak dari
pekerja-pekerja, hasil pekerjaan tidak maksimal.
Tetapi untungnya, ada suku Lewi yang membantu pekerjaan itu sampai selesai
dikerjakan, bahkan sampai para imam selesai menguduskan dirinya.
Ini tentu cukup memalukan para imam, sebab suku Lewi telah mengambil alih
pekerjaan mereka.
Jumlah yang sedikit memberi arti rohani;
- Tidak sungguh-sungguh menguduskan diri di hadapan Tuhan.
- Tidak sungguh-sungguh menyerahkan diri kepada Tuhan.
- Tidak sepenuh hati beribadah melayani Tuhan.
Imamat 1: 6
(1:6) Kemudian haruslah ia menguliti korban bakaran itu
dan memotong-motongnya menurut bagian-bagian tertentu.
Korban bakaran itu memang harus dikuliti, selanjutnya potongan-potongan dari daging korban bakaran itu,
dipersembahkan kepada Tuhan, di atas Mezbah Korban Bakaran. Berarti, kalau korban
bakaran tidak dikuliti, tidak mungkin dipersembahkan kepada Tuhan.
Kejadian 3: 21
(3:21) Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk
manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka.
Tuhan Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk menutupi dosa ketelanjangan Adam dan isterinya.
Berarti, kalau tidak sanggup menguliti korban bakaran karena pekerja-pekerja
lebih sedikit, maka apa yang menjadi kerinduan / visi-misi Tuhan, tidak
tercapai.
Kerinduan dari Tuhan adalah dosa ketelanjangan tertutupi.
Oleh sebab itu, mari kita membuka hati untuk firman Tuhan, supaya kerinduan
Tuhan tercapai.
Sekarang, mari kita perhatikan jalan keluarnya.
Matius 9: 38
(9:38) Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya
Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu."
Jalan keluarnya; meminta pekerja-pekerja kepada tuan yang empunya
tuaian.
Tuan yang empunya tuaian, adalah Tuhan Yesus Kristus.
Mintalah maka akan
diberikan. Karena yang kita minta adalah untuk mendatangkan hormat
dan kemuliaan bagi Tuhan, maka saya percaya, apa yang kita minta, akan
diberikan oleh Tuhan. (Matius 7: 7)
Mari kita perhatikan persamaan ayat ini dalam injil Lukas 10: 2-3
(10:2) Kata-Nya
kepada mereka: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu
mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan
pekerja-pekerja untuk tuaian itu.
(10:3) Pergilah,
sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke
tengah-tengah serigala.
Cara meminta pekerja-pekerja kepada tuan yang empunya tuaian itu adalah; memberi diri diutus seperti Yesus Kristus
mengutus 70 murid yang lain.
Jadi meminta pekerja kepada tuan yang empunya tuaian, tidak sama seperti
meminta sesuatu hal kepada sesama.
Sudahkan saudara siap
untuk diutus?
Kalau saudara siap, sungguh-sungguhlah beribadah melayani Tuhan,
sungguh-sungguh menguduskan diri, sungguh-sungguh menyerahkan diri kepada
Tuhan.
TINDAKAN
DI TENGAH-TENGAH PENGUTUSAN (Bagian II).
Minggu lalu saya sudah sampaikan, tindakan yang pertama; tinggallah dalam rumah itu, janganlah
berpindah-pindah rumah, seperti musafir.
Sekarang, kita perhatikan tindakan yang kedua di tengah-tengah pengutusan.
TINDAKAN KEDUA.
Lukas 10: 8
(10:8) Dan jikalau
kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa
yang dihidangkan kepadamu,
Tindakan kedua; masuk ke dalam suatu
kota.
Sebagai contoh.
Kisah Para Rasul 8: 4-5, 8
(8:4) Mereka yang
tersebar itu menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil.
(8:5) Dan Filipus
pergi ke suatu kota di Samaria dan memberitakan Mesias kepada
orang-orang di situ.
(8:8) Maka sangatlah
besar sukacita dalam kota itu.
Kalau seorang utusan memasuki sebuah kota, kota itu akan melihat dan
merasakan besarnya sukacita, yang akan mereka rasakan.
Ini harus kita sadari. Kita doakan kota kita, tempat dimana kita berada /
tinggal. Yang tinggal di kota Serang, doakan kota Serang, dan yang tinggal di
kota Cilegon, doakanlah kota Cilegon. Jika perlu, doakanlah secara spesifik.
Kita semua harus mendoakan kota kita, karena kita adalah utusan, supaya
kota itu merasakan sukacita yang besar.
Lebih jauh kita melihat; kegiatan seorang utusan di tengah-tengah kota.
Kisah Para Rasul 8: 4-5
(8:4) Mereka yang
tersebar itu menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil.
(8:5) Dan Filipus
pergi ke suatu kota di Samaria dan memberitakan Mesias kepada
orang-orang di situ.
Kegiatan seorang utusan di tengah-tengah kota: memberitakan injil dan memberitakan
Mesias kepada orang-orang di situ.
-
Memberitakan injil, berarti;
memberitakan firman iman, yaitu percaya walaupun tidak melihat = firman yang
disampaikan oleh para nabi.
-
Memberitakan Mesias, berarti;
memberitakan firman yang diurapi = firman yang disampaikan oleh para rasul.
Efesus 2: 20-22
(2:20) yang dibangun
di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu
penjuru.
(2:21) Di dalam Dia
tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang
kudus, di dalam Tuhan.
(2:22) Di dalam Dia
kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh.
Firman Tuhan yang disampaikan oleh para nabi dan firman Tuhan yang
disampaikan oleh para rasul, itu merupakan dasar dari setiap bangunan, kemudian
Yesus Kristus menjadi batu penjurunya.
Kuasa firman Tuhan yang disampaikan oleh para nabi dan para rasul, yaitu;
1.
Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan.
-
Berbicara tumbuh, bila dikaitkan
dengan pohon, maka ia berakar, sedangkan kegunaan dari akar; menyerap segala
nutrisi-nutrisi yang terkandung di dalam tanah, dan memberi kekuatan pada pohon
yang tumbuh.
-
Berbicara tumbuh, bila dikaitkan
dengan pohon, berarti; ia akan menghasilkan buah yang baik, yaitu buah yang
manis, yang dapat dicicipi Tuhan dan sesama.
2.
Rapi tersusun.
Berarti; sikapnya rapi tersusun, cara berbicara, cara berjalan, cara
berfikir, sudut pandang, cara duduk, semuanya rapi tersusun.
3.
Menjadi Bait Allah yang kudus.
Bait Allah yang kudus = hidup suci, berarti; tergembala dengan baik dan
tekun dalam 3 macam ibadah.
4.
Menjadi tempat kediaman Allah di dalam Roh.
Kisah Para Rasul 8: 6
(8:6) Ketika orang
banyak itu mendengar pemberitaan Filipus dan melihat tanda-tanda yang
diadakannya, mereka semua dengan bulat hati menerima apa yang diberitakannya
itu.
Pemberitaan injil yang benar, diterima dengan bulat hati = firman Tuhan
yang disampaikan oleh Filipus, diterima dengan sepenuhnya oleh orang-orang
kota.
Dampak positifnya bila
menerima pemberitaan firman Tuhan dengan bulat, yang pertama;
2 Korintus 3: 2-3, 6
(3:2) Kamu adalah surat
pujian kami yang tertulis dalam hati kami dan yang dikenal dan yang dapat
dibaca oleh semua orang.
(3:3) Karena telah
ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan
kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup,
bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam
hati manusia.
(3:6) Ialah membuat
kami juga sanggup menjadi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru, yang
tidak terdiri dari hukum yang tertulis, tetapi dari Roh, sebab hukum yang
tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan.
Mereka semua menjadi
surat Kristus, surat pujian
yang bisa dibaca, dikenal setiap orang = menjadi kesaksian.
Firman itu bukan ditulis dengan tinta / oleh huruf yang mati, melainkan
dimateraikan / dituliskan oleh kuasa Roh Kudus pada loh-loh daging, yaitu di
dalam hati manusia.
Oleh sebab itu, seorang utusan di tengah-tengah pengutusan harus disertai
dengan kuasa.
Dampak positifnya bila
menerima pemberitaan firman Tuhan dengan bulat, yang kedua;
Kisah Para rasul 8: 6
(8:6) Ketika orang
banyak itu mendengar pemberitaan Filipus dan melihat tanda-tanda yang
diadakannya, mereka semua dengan bulat hati menerima apa yang
diberitakannya itu.
Saat orang-orang kota menerima pemberitaan firman Tuhan dengan bulat hati, mereka
dapat melihat tanda-tanda yang diadakan oleh Filipus = mujizat terjadi.
Ada 2
tanda-tanda bagi mereka yang menerima firman Tuhan dengan bulat hati.
Kisah Para Rasul 8: 7
(8:7) Sebab dari
banyak orang yang kerasukan roh jahat keluarlah roh-roh itu sambil
berseru dengan suara keras, dan banyak juga orang lumpuh dan orang timpang yang
disembuhkan.
TANDA PERTAMA:
Mengusir roh jahat.
Matius 8: 28-29, 31-32
(8:28) Setibanya di
seberang, yaitu di daerah orang Gadara, datanglah dari pekuburan dua orang
yang kerasukan setan menemui Yesus. Mereka sangat berbahaya,
sehingga tidak seorang pun yang berani melalui jalan itu.
(8:29) Dan mereka itu
pun berteriak, katanya: "Apa urusan-Mu dengan kami, hai Anak Allah?
Adakah Engkau ke mari untuk menyiksa kami sebelum waktunya?"
(8:31) Maka
setan-setan itu meminta kepada-Nya, katanya: "Jika Engkau mengusir
kami, suruhlah kami pindah ke dalam kawanan babi itu."
(8:32) Yesus berkata
kepada mereka: "Pergilah!" Lalu keluarlah mereka dan masuk
ke dalam babi-babi itu. Maka terjunlah seluruh kawanan babi itu dari tepi
jurang ke dalam danau dan mati di dalam air.
Yesus mengusir setan dari 2 orang yang dirasuki setan, yang berasal dari
Gadara.
Mengusir setan berarti; mengusir roh jahat dan
roh najis.
Yesus memindahkan setan itu ke dalam kawanan babi yang ada di situ.
Artinya; mengusir setan, tidak memperhitungkan untung atau rugi, karena
jiwa manusia lebih berharga dari pada kawanan babi tersebut.
Demikian juga seorang utusan di tengah-tengah kota yang ia masuki; tidak boleh
memperhitungkan untung atau rugi, ketika melayani orang-orang yang dikuasai
oleh roh jahat dan roh najis, sebab jika seorang utusan memperhitungkan untung
atau rugi, di mata Tuhan, ia sama dengan kawanan
babi tersebut.
Ciri-ciri
orang yang kerasukan setan.
Matius 8: 28-29
(8:28) Setibanya di
seberang, yaitu di daerah orang Gadara, datanglah dari pekuburan dua orang yang
kerasukan setan menemui Yesus. Mereka sangat berbahaya, sehingga tidak
seorang pun yang berani melalui jalan itu.
(8:29) Dan mereka itu
pun berteriak, katanya: "Apa urusan-Mu dengan kami, hai Anak
Allah? Adakah Engkau ke mari untuk menyiksa kami sebelum waktunya?"
Ciri-cirinya;
-
Berbahaya.
Berarti; dapat membahayakan jiwa orang lain.
Roh jahat dan roh najis memang sangat berbahaya, karena dapat membahayakan
jiwa orang lain.
Akibatnya; menghambat perjalanan rohani orang lain.
-
Berteriak.
Berarti; membuat keributan = keadaan menjadi tidak kondusif, tidak tenang,
tidak tertib, sebab setan, yaitu roh jahat dan roh najis tidak mau berurusan dengan
Tuhan = bertolak belakang dengan kebenaran.
Namun tadi kita perhatikan, saat Yesus mengusir setan dari kedua orang itu,
Tuhan tidak memikirkan untung rugi, sebab bagi Tuhan, jiwa manusia lebih
berharga dari pada binatang yang tidak berakal budi.
Bayangkan saja sejumlah besar babi yang ada di situ tidak diperhitungkan
oleh Tuhan, tetapi yang penting; jiwa orang yang kerasukan setan diselamatkan,
sehingga tidak membahayakan orang lain.
Kalau Yesus memperhitungkan untung-rugi / lebih memikirkan hal-hal yang
lahiriah, orang yang kerasukan setan, tidak akan tertolong. Demikian juga,
seorang utusan kalau mencari untung dalam ibadah pelayanan, maka orang yang
kerasukan setan / dikuasai roh jahat dan roh najis, tidak mendapat pertolongan.
Bagi kaum muda remaja yang sudah kerja, jangan hitung-hitungan untuk ibadah
pelayanan, jangan bersungut-sungut.
TANDA KEDUA:
a.
menyembuhkan orang lumpuh.
Lumpuh, berarti tidak dapat berjalan = berhenti di tempat, arti rohaninya;
tidak dapat mengikuti jejak Kristus.
Matius 19: 20-22
(19:20) Kata orang muda itu kepada-Nya: "Semuanya
itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?"
(19:21) Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau
hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada
orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah
ke mari dan ikutlah Aku."
(19:22) Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu,
pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya.
Orang kaya yang muda mengalami kelumpuhan rohani.
Karena ia terikat dengan harta kekayaan, sebab untuk menjadi pengikut
Kristus, harus menjual seluruh harta kekayaannya.
Ciri-ciri orang lumpuh:
Merasa diri lebih baik, lebih benar, lebih suci dari orang lain.
Itu terbukti, ketika ia mengatakan kepada Yesus bahwa hukum yang kelima
sampai hukum yang kesepuluh, semua telah dituruti.
Mari kita lihat pertolongan Tuhan kepada orang yang
lumpuh.
Matius 19: 23-24, 26
(19:23) Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Aku
berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke
dalam Kerajaan Sorga.
(19:24) Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor
unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan
Allah."
(19:26) Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi
manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin."
Pertolongan Tuhan bagi orang lumpuh; dengan
cara memperhatikan pernyataan Yesus kepada murid-murid-Nya.
Pernyataan Yesus; lebih mudah seekor unta masuk ke lobang
jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam kerajaan sorga.
Katakanlah tinggi unta adalah 2 meter, kemudian lobang yang harus dia masuki
sebesar lobang jarum.
Jika kita menggunakan akal sehat, ini tidak mungkin terjadi, tetapi bagi
Allah segalanya mungkin.
Berarti, kita harus benar-benar mempelajari sifat seekor unta.
Pelajaran YANG PERTAMA dari seekor unta:
Seekor unta yang tinggi dan besar, untuk menerima beban di atas
punggungnya, ia harus merendahkan diri dengan cara MELIPAT KAKINYA / BERTEKUK
LUTUT.
Mazmur 95: 6-7
(95:6) Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut
di hadapan TUHAN yang menjadikan kita.
(95:7) Sebab Dialah Allah kita, dan kitalah umat
gembalaan-Nya dan kawanan domba tuntunan tangan-Nya. Pada hari ini, sekiranya
kamu mendengar suara-Nya!
Berlutut / melipat kaki -> doa penyembahan / sujud menyembah.
Biarlah kita hidup di dalam doa penyembahan, karena kita adalah kawanan
domba tuntunan tangan Tuhan yang kuat. Kalau kita hidup dalam doa penyembahan,
disitulah kita dapat melihat dan merasakan bahwa kita kecil di hadapan Tuhan;
lebih kecil dari binatang yang terkecil, sampai akhirnya dapat memasuki lobang
jarum.
Jangan gunakan logika untuk hal ini, sebab logika tidak sinkron / tidak
berhubungan dengan kebenaran firman Tuhan. Untuk mengerti hal ini kita hanya
perlu menuntut ilmu di UKT, Universitas Di Bawah Kaki Tuhan, artinya;
merendahkan diri serendah-rendahnya di bawah kaki Tuhan, lewat doa penyembahan,
sampai kita menjadi kecil.
Tetapi kalau seorang utusan / hamba Tuhan menuntut ilmu di tempat lain, ia
tidak memiliki kuasa dalam ibadah pelayanannya.
Sebagai contoh; memikat sidang jemaat dengan pemberitaan firman Tuhan yang disertai
dengan lelucon, guyonan = tanpa pemberitaan firman yang benar dan murni.
Matius 11: 11
(11:11) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara
mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih
besar dari pada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan
Sorga lebih besar dari padanya.
Yohanes Pembaptis merendahkan diri serendah-rendahnya bahkan lebih kecil
dari yang kecil.
Siapa yang terkecil di dunia, dialah yang terbesar dalam kerajaan sorga.
Yohanes 3: 27, 30
(3:27) Jawab Yohanes: "Tidak ada seorang pun yang
dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari
sorga.
(3:30) Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin
kecil.
Pernyataan Yohanes Pembaptis; Ia
harus semakin besar, tetapi aku harus makin kecil.
Perkataan Yohanes Pembaptis menunjukkan bahwa, ia adalah pribadi yang mau
menjadi kecil, supaya Tuhan semakin besar, semakin nyata dalam dirinya.
Roma 14: 11
(14:11) Karena ada tertulis: "Demi Aku hidup,
demikianlah firman Tuhan, semua orang akan bertekuk lutut di hadapan-Ku dan
semua orang akan memuliakan Allah."
Semua orang akan bertekuk lutut di hadapan Tuhan dan semua orang akan
memuliakan Allah.
Artinya; setiap orang yang hidup di dalam doa penyembahan; ia memuliakan
Allah.
Pelajaran YANG KEDUA dari seekor unta:
Seekor unta yang tinggi dan besar, untuk MENERIMA BEBAN DI ATAS PUNGGUNGNYA,
ia harus merendahkan diri dengan cara melipat kakinya / bertekuk lutut.
Beban di atas punggung -> salib Kristus = memikul salib / kuk.
Matius 11: 28-29
(11:28) Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan
berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
(11:29) Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah
pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat
ketenangan.
Memikul kuk = memikul salib = memikul beban = menanggung penderitaan =
aniaya firman.
Syarat untuk memikul kuk / pikul salib.
Syaratnya; belajarlah kepada Yesus Kristus, karena Dia lemah lembut dan
rendah hati, sehingga dengan demikian memperoleh kelegaan dan jiwapun akan
mendapat ketenangan.
Oleh sebab itu, bagi yang letih lesu dan berbeban berat, biarlah kiranya
datang kepada Yesus dan mau belajar kepada Yesus.
2 Korintus 5: 20-21
(5:20) Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus,
seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus
kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah.
(5:21) Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya
menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.
Definisi salib:
Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita,
supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.
Berarti; menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung, mampu
menolong orang yang berdosa, menolong orang yang jauh dari kebenaran =
menanggung beban.
b.
Orang timpang disembuhkan
Timpang berarti tidak memiliki pendirian yang benar; kaki yang satu lebih
pendek dari kaki yang normal.
Timpang arti rohaninya;
1. mendua hati.
sama seperti bangsa Israel dan 450 nabi yang makan dari meja Izebel, mereka
semua berlaku timpang di hadapan Tuhan (1 Raja-Raja 18: 19-22).
2. yang satu dilakukan, yang lain diabaikan.
sama seperti ahli Taurat dan orang Farisi mereka mengembalikan sepersepuluh
tetapi mengabaikan keadilan, kesetiaan dan belas kasihan (Matius 23: 23).
Hasil
menerima firman Tuhan dengan bulat hati
Kisah Para Rasul 8: 8
(8:8) Maka sangatlah
besar sukacita dalam kota itu.
Maka sangat besarlah sukacita dalam kota itu dan biarlah sukacita itu
memuncak sampai ke kota Yerusalem baru, itulah sukacita sorga.
Yerusalem baru adalah gambaran dari kota mempelai.
Jadi kesimpulannya; seorang utusan bertanggung jawab atas kota yang ia
masuki di hadapan Tuhan.
Biarlah itu terjadi dalam kehidupan kita semua, sama seperti Filipus masuk
ke dalam salah satu kota di Samaria.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
firman:
Gembala
Sidang; Pdt.
Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment