IBADAH
RAYA MINGGU, 26 AGUSTUS 2012
Tema: BELAS KASIHAN YESUS TERHADAP ORANG BANYAK
(seri 13)
subtema: SEORANG
UTUSAN MAKAN MAKANAN YANG DIHIDANGKAN
Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam
dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kemurahan-Nya kita boleh
beribadah malam hari ini untuk mengerjakan keselamatan yang sudah Tuhan berikan
kepada kita.
Oleh sebab itu, biarlah Tuhan
mengaruniakan roh takut dan gentar, sehingga dengan demikian kita mampu
mengerjakan keselamatan itu.
Kembali kita memeriksa Matius 9:
35-38, sebagai firman penggembalaan bagi kita, namun pembacaan cukup pada ayat
37 saja.
(9:37) Maka kata-Nya
kepada murid-murid-Nya: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit.
Tuaian memang banyak, tetapi pekerja
sedikit.
Kalau pekerja lebih sedikit dari
tuaian / pekerjaan, ini menunjukkan keadaan yang tidak seimbang, sebab kalau
pekerja lebih sedikit dari tuaian, maka hasil pekerjaan tidak maksimal
nantinya.
Kalau hasil pekerjaan tidak maksimal,
maka keadaan tidak akan lebih baik dari hari-hari yang lalu, keadaan tidak
kondusif, keadaan tidak tenang.
2 Tawarikh 29: 32-33
(29:32) Jumlah korban bakaran yang dibawa jemaah ialah: lembu tujuh
puluh ekor, domba jantan seratus ekor dan domba
muda dua ratus ekor. Semuanya sebagai korban bakaran bagi TUHAN.
(29:33) Persembahan-persembahan kudus terdiri dari: lembu sapi enam
ratus ekor dan kambing domba tiga ribu ekor.
Korban bakaran yang dipersembahkan oleh jemaat kepada Tuhan;
- Lembu 70 ekor
- Domba jantan 100 ekor
- Domba muda 200 ekor
Selanjutnya, persembahan-persembahan kudus kepada Tuhan, terdiri dari;
- Lembu sapi 600 ekor
- Kambing domba 3000 ekor
Jumlah keseluruhan korban bakaran yang dipersembahkan kepada Tuhan adalah
3970 ekor, ini merupakan korban persembahan yang begitu banyak, yang dipersembahkan
oleh jemaah kepada Tuhan.
Untuk mengerjakan 1 ekor lembu sapi, dibutuhkan tenaga kerja 3-4 orang,
berarti kalau yang dipersembahkan sebanyak 3970 ekor, dibutuhkan tenaga kerja
kurang lebih 12000 orang.
2 Tawarikh 29: 34
(29:34) Tetapi jumlah imam terlalu sedikit, sehingga mereka
tidak sanggup menguliti semua korban bakaran. Oleh sebab itu
saudara-saudara mereka, orang-orang Lewi, membantu mereka sampai pekerjaan itu
selesai dan sampai para imam menguduskan dirinya. Sebab orang-orang
Lewi itu lebih bersungguh-sungguh menguduskan dirinya dari pada para imam.
Kalau kita perhatikan di sini, jumlah imam terlalu sedikit, sehingga mereka
tidak sanggup menguliti semua korban bakaran.
Jumlah imam yang sedikit memberi arti;
- Tidak sungguh-sungguh menguduskan diri di hadapan Tuhan, di tengah-tengah
pelayanan mereka.
- Tidak sungguh-sungguh menyerahkan diri kepada Tuhan.
- Tidak sepenuh hati beribadah kepada Tuhan.
Kalau keadaan seorang imam seperti ini, maka ia tidak akan sanggup
mengerjakan pekerjaan Tuhan. Kalaupun dikerjakan, tidak akan sesuai dengan apa
yang Tuhan harapkan.
Memang kalau kita perhatikan di sini, orang-orang Lewi mengambil alih
pekerjaan itu, sampai para imam selesai menguduskan dirinya. Jadi untuk
melayani Tuhan harus sungguh-sungguh, supaya sesuai dengan apa yang Tuhan
harapkan, sesuai dengan keinginan Tuhan.
Biarpun bertahun-tahun melayani Tuhan, seseorang tidak akan sanggup
menyelesaikan pekerjaan Tuhan, jika ia tidak sungguh-sungguh menyerahkan diri,
menguduskan diri, dan beribadah kepada Tuhan.
Imamat 1: 6
(1:6) Kemudian haruslah ia menguliti korban bakaran itu
dan memotong-motongnya menurut bagian-bagian tertentu.
Korban bakaran memang harus dikuliti, selanjutnya potongan-potongan daging
itu dipersembahkan kepada Tuhan, di atas Mezbah Korban Bakaran.
Kejadian 3: 21
(3:21) Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk
manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka.
Setelah Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, mereka telanjang. Oleh sebab
itu, Tuhan Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk Adam dan Hawa,
sehingga dosa ketelanjangan itu tidak nampak.
Kalau binatang dikuliti, berarti disembelih, itulah korban bakaran yang
harus dipersembahkan kepada Tuhan.
Yesus Kristus, Anak Tunggal Bapa, rela dikuliti, Dia rela menanggung dosa
manusia di atas kayu salib; Dia yang benar dijadikan dosa, supaya manusia yang
berdosa dibenarkan = dikuliti.
Jadi, binatang yang dikuliti -> Yesus Kristus yang disalibkan.
Berarti, kalau seorang imam tidak sanggup menguliti semua korban bakaran,
apa yang menjadi kerinduan Tuhan, tidak terwujud.
Kerinduan dari Tuhan adalah untuk
menutupi dosa ketelanjangan manusia.
Oleh sebab itu, biarlah kualitas, kapasitas, kuantitas kita semakin
bertambah, baik secara jasmani, terlebih rohani, supaya apa yang menjadi
kerinduan Tuhan tercapai.
Jalan
keluar supaya apa yang menjadi kerinduan Tuhan tercapai.
Matius 9: 38
(9:38) Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya
Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu."
Jalan keluarnya; meminta
pekerja-pekerja kepada tuan yang empunya tuaian.
Tuan yang empunya tuaian, itu adalah Tuhan Yesus Kristus.
Kalau kita meminta untuk kemuliaan Tuhan, pasti Tuhan berikan, sesuai
Matius 7: 7 “mintalah maka Tuhan akan
memberikannya”.
Untuk meminta pekerja-pekerja kepada tuan yang empunya tuaian itu, tidak
sama seperti meminta sesuatu hal kepada seseorang.
Lukas 10: 2-3
(10:2) Kata-Nya
kepada mereka: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu
mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan
pekerja-pekerja untuk tuaian itu.
(10:3) Pergilah,
sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke
tengah-tengah serigala.
Cara meminta pekerja-pekerja kepada tuan yang empunya tuaian itu adalah memberi diri diutus, seperti Yesus Kristus
mengutus 70 murid-murid yang lain.
Bagaimana dengan kita semua, apakah siap untuk diutus? Kalau saudara diberi
tugas, itu bukan karena gembala sidang yang memberi tugas, tetapi itu karena
kasih Allah, seperti Yusuf menerima kasih Allah (Kejadian 37: 14).
Biarlah kita sungguh-sungguh memberi diri diutus.
Mari kita lihat tindakan seorang utusan, di tengah-tengah pengutusannya.
TINDAKAN
DI TENGAH-TENGAH PENGUTUSAN (Bagian II B).
Lukas 10: 8
(10:8) Dan jikalau kamu
masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang
dihidangkan kepadamu,
Jikalau seorang utusan masuk ke dalam sebuah kota, dan utusan itu diterima
di situ, makanlah apa yang dihidangkan
kepadamu.
Mari kita perhatikan; ketika makanan
itu dihidangkan, saat seorang utusan diterima di sebuah kota.
1 Korintus 10: 27
(10:27) Kalau kamu
diundang makan oleh seorang yang tidak percaya, dan undangan itu kamu terima, makanlah
apa saja yang dihidangkan kepadamu, tanpa mengadakan pemeriksaan karena
keberatan-keberatan hati nurani.
Seorang utusan makan apa yang dihidangkan, tanpa mengadakan pemeriksaan karena
keberatan-keberatan hati nurani.
Menikmati makanan yang dihidangkan berarti, itulah makanan yang boleh
dimakan = makanan yang sah untuk dinikmati.
Berbicara makanan yang sah, mari kita perhatikan; makanan Yesus Kristus.
Yohanes 4: 31-34
(4:31)
Sementara itu murid-murid-Nya mengajak Dia, katanya: "Rabi,
makanlah."
(4:32)
Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Pada-Ku ada makanan yang tidak kamu
kenal."
(4:33)
Maka murid-murid itu berkata seorang kepada yang lain: "Adakah orang yang
telah membawa sesuatu kepada-Nya untuk dimakan?"
(4:34)
Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang
mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.
Makanan yang diciptakan oleh Allah,
itu semua boleh dimakan, sesuai dengan pernyataan Yesus.
Makanan Yesus, Anak Tunggal Bapa
yaitu:
1.
Melakukan
kehendak Dia yang mengutus Aku
Mari kita lihat; kehendak Allah Bapa.
Lukas 22: 42-45
(22:42) "Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau
mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah
yang terjadi."
(22:43) Maka seorang malaikat dari langit
menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada-Nya.
(22:44) Ia sangat ketakutan dan
makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah
yang bertetesan ke tanah.
(22:45) Lalu Ia bangkit dari doa-Nya dan
kembali kepada murid-murid-Nya, tetapi Ia mendapati mereka sedang tidur karena
dukacita.
Kehendak Allah Bapa
adalah bahwa Yesus harus menanggung
penderitaan di atas kayu salib.
Minum cawan ->
penderitaan yang harus ditanggung oleh Yesus Kristus, itulah kehendak Allah
Bapa, itu jugalah yang menjadi makanan kita.
Ketika Yesus
melakukan kehendak Allah Bapa, 2 hal terjadi.
- Yesus sangat ketakutan.
Ketika anak-anak
Tuhan melakukan kehendak Allah Bapa, tidak jarang anak-anak Tuhan mengalami
ketakutan karena begitu hebatnya beban penderitaan yang dialami. Namun walaupun
demikian, jangan lari dari masalah, sebab dengan demikian, tidak akan menyelesaikan
masalah / tidak melakukan kehendak Allah Bapa di sorga = tidak satu dengan
penderitaan Yesus Kristus.
Tetapi, kalau kita
perhatikan di sini, ketika Yesus mengalami ketakutan, justru Yesus semakin bersungguh-sungguh berdoa.
Kalau anak-anak Tuhan
berdoa sungguh-sungguh di tengah-tengah melakukan kehendak Allah Bapa, Tuhan
akan menyatakan kemuliaan-Nya, Tuhan akan menolong, membela.
Sedikit kesaksian.
Tahun lalu, saya
diteror oleh seorang laki-laki, saya harus menghadapi roh jahat dan roh najis.
Dia mengirimkan SMS berkali-kali, isinya dengan ancaman pembunuhan, disertai
dengan bahasa yang kotor dan jorok.
Secara manusiawi,
saya sedikit ketakutan, namun saya tetap berjalan sesuai dengan kehendak Allah
Bapa.
Walaupun pengalaman
rasa takut itu terjadi, justru di situ saya semakin sungguh-sungguh berdoa,
memohonkan belas kasih dari Tuhan.
Berarti, kalau
seseorang dilarang makan makanan yang diciptakan oleh Allah = tidak melakukan
kehendak Allah Bapa = penuh dengan ketakutan.
Ketika Yesus
melakukan kehendak Allah Bapa, 2 hal terjadi.
- Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah
yang bertetesan ke tanah.
Saya belum pernah
melihat seseorang berpeluh / berkeringat yang banyak sampai meneteskan
titik-titik darah, sekalipun ia olahragawan, ataupun seorang pekerja keras.
Tetapi saat Yesus
melakukan kehendak Allah Bapa, peluh-Nya seperti titik-titik darah yang
bertetesan ke tanah.
Ibrani 12: 2-4
(12:2) Marilah kita melakukannya dengan
mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa
iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun
memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di
sebelah kanan takhta Allah.
(12:3) Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun
menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak
orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.
(12:4) Dalam pergumulan kamu melawan
dosa kamu belum sampai mencucurkan darah.
Biarlah kita terus
memandang kepada Kristus yang tekun menanggung bantahan untuk membawa iman kita
kepada kesempurnaan, sebab dalam segala pergumulan, dalam segala penderitaan
yang kita alami, belum sampai mencucurkan darah = peluh tidak sampai seperti
titik-titik darah.
Biarlah saya dan
kita semua sama-sama memandang Kristus yang mengabaikan kehinaan, tekun memikul
salib, yang membawa iman kita kepada kesempurnaan. Sebab pergumulan kita
melawan dosa, belum sampai mencucurkan darah.
Makanan Yesus, Anak Tunggal Bapa
yaitu:
2.
Menyelesaikan
pekerjaan Allah Bapa.
Yohanes 5: 36-37
(5:36) Tetapi Aku mempunyai suatu kesaksian
yang lebih penting dari pada kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang
diserahkan Bapa kepada-Ku, supaya Aku melaksanakannya. Pekerjaan itu
juga yang Kukerjakan sekarang, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku,
bahwa Bapa yang mengutus Aku.
(5:37) Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi
tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nya pun tidak pernah
kamu lihat,
Mengerjakan
pekerjaan Allah Bapa, berarti; menjadi
kesaksian.
Itu adalah pekerjaan
Allah Bapa yang harus dikerjakan oleh Yesus Kristus, sebagai Anak Tunggal, dan
pekerjaan itu harus diselesaikan, yaitu menjadi kesaksian, baik cara berpikir,
sikap, sudut pandang, gerak gerik, semua harus menjadi kesaksian.
Mari kita lihat
kesaksian hidup di tengah-tengah pelayanan
·
Matius 5: 13
(5:13) "Kamu adalah garam dunia.
Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada
lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.
Kesaksian berarti menjadi garam dunia;
Memberi rasa di
tengah-tengah ibadah pelayanan = ibadah pelayanan dapat dinikmati oleh Tuhan
dan sesama.
Kalau ibadah
pelayanan tidak dapat dinikmati oleh Tuhan dan sesama, itu bukanlah kesaksian
hidup.
Yesus harus
mengerjakan pekerjaan yang dipercayakan oleh Allah Bapa sampai selesai.
Oleh sebab itu,
biarlah kita menjadi kesaksian, memberi rasa dalam ibadah pelayanan.
Jangan tawar hati,
supaya ibadah pelayanan dapat dinikmati oleh Tuhan dan sesama.
Tawar hati = tidak
memberi rasa.
Akibatnya; selain
dibuang, diijak-injak orang.
·
Matius 5: 14-16
(5:14) Kamu adalah terang dunia. Kota
yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.
(5:15) Lagipula orang tidak menyalakan
pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian
sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.
(5:16) Demikianlah hendaknya terangmu
bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan
memuliakan Bapamu yang di sorga."
Menjadi kesaksian berarti menjadi terang
dunia.
Terang dunia
digambarkan seperti;
- Kota yang terletak di atas gunung, tidak
mungkin tersembunyi.
Kalau kota letaknya
di lembah, kota itu tersembunyi, hanya dapat dilihat dari satu arah.
Namun, kalau kota
itu terletak di atas gunung, dapat terlihat dari 4 arah; timur, utara, barat, selatan
= dari segala arah.
Artinya; tidak
menyembunyikan dosa kejahatan = semua terlihat dengan jelas dari segala arah.
Kalau hanya terlihat
baik saat beribadah, itu seperti kota terletak di lembah, hanya terlihat dari
satu sisi.
- Pelita di atas kaki dian.
Pelita selalu diletakkan di atas kaki dian,
supaya dapat menerangi seisi rumah, tidak pernah orang meletakkan pelita di
bawah gantang.
Gantang adalah
sukat, takaran / ukuran, dengan berat 3,125 kg.
Artinya; untuk
menjadi terang, tidak boleh menggunakan ukuran manusia, tidak boleh menggunakan
/ diukur dari kebenaran diri sendiri.
Kalau 2 gambaran ini
menjadi bagian dalam kehidupan kita ...
Matius 5: 16
(5:16) Demikianlah hendaknya terangmu
bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik
dan memuliakan Bapamu yang di sorga."
Terang itu bercahaya di hadapan orang, sehingga
terang itu terlihat, dengan demikian, mereka
turut memuliakan Bapa di sorga.
Seandainya kita
pernah melakukan sesuatu yang tidak baik, yang tidak terpuji di hadapan orang-orang
yang tidak mengenal Allah Bapa, semoga itu tidak terulang lagi, tetapi biarlah
kita menyadari diri, apakah kita sudah melakukan kehendak Allah Bapa?
Ketika kita
intropeksi diri / menyadari diri, pada saat itulah, kita merasa jijik dengan
kekurangan masa lalu, sehingga dengan demikian, kita tidak akan mengulangi
perbuatan yang jijik itu lagi, melainkan melakukan perbuatan yang baik,
sehingga orang-orang yang tidak mengenal Allah turut memuliakan Allah Bapa di
sorga.
Inilah makanan yang sah, makanan yang dapat dinikmati seorang utusan ketika
ia memasuki sebuah kota, sehingga semua menjadi lebih baik dan kondusif.
Bandingkan dengan makanan
yang tidak boleh dimakan oleh seorang utusan.
1 Korintus 10: 28
(10:28) Tetapi kalau
seorang berkata kepadamu: "Itu persembahan berhala!" janganlah
engkau memakannya, oleh karena dia yang mengatakan hal itu kepadamu dan karena
keberatan-keberatan hati nurani.
Tetapi, kalau
seseorang mengatakan bahwa makanan itu adalah persembahan yang telah
dipersembahkan kepada berhala, jangan dimakan.
Makanan rohani kita adalah firman Tuhan, yang menguduskan seseorang,
sedangkan berhala adalah segala sesuatu yang melebihi dari Tuhan. apapun
bentuknya, kalau itu melebihi Tuhan, itu adalah berhala.
Berarti, kalau makan persembahan berhala, arti rohaninya untuk kita
sekarang adalah menuruti kebenaran yang
bukan berasal dari firman Tuhan, melainkan karena aturan-aturan / kebenaran-kebenaran yang dibuat manusia.
Sebab, kebenaran yang sejati hanya terletak pada kebenaran firman Tuhan.
1 Timotius 4: 1-3
(4:1)
Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang
yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan
(4:2)
oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka.
(4:3)
Mereka itu melarang orang kawin, melarang orang makan makanan yang
diciptakan Allah supaya dengan pengucapan syukur dimakan oleh orang yang
percaya dan yang telah mengenal kebenaran.
Kebenaran yang bukan berasal dari
firman Tuhan, melainkan aturan-aturan yang dibuat oleh orang lain, itu adalah roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan; MEREKA ITU MELARANG
ORANG KAWIN dan MELARANG ORANG MAKAN MAKANAN YANG DICIPTAKAN ALLAH.
Mereka membuat aturan itu sendiri,
itu bukan kebenaran yang telah dimateraikan oleh Roh Kudus, tetapi oleh tipu
daya pendusta-pendusta yang hatinya nuraninya memakai cap mereka.
Cap mereka = kebenaran / aturan yang dibuat-buat oleh manusia.
Keterangan;
I.
MELARANG
ORANG KAWIN / NIKAH (1 Timotius 4: 1-3)
Saudaraku, perlu
saya sampaikan dengan tegas malam ini, hubungan kita dengan Kristus adalah
hubungan nikah, seperti suami dengan isteri. Hubungan ini tidak boleh dilarang.
Kalau dilarang, itu adalah kebenaran yang dibuat-buat, bukan kebenaran yang
berasal dari firman Tuhan.
Mari kita perhatikan;
hubungan nikah antara tubuh dengan
kepala.
Bagian Pertama
Efesus 5: 22-24
(5:22) Hai isteri, tunduklah kepada
suamimu seperti kepada Tuhan,
(5:23) karena suami adalah kepala isteri
sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.
(5:24) Karena itu sebagaimana jemaat
tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala
sesuatu.
Isteri tunduk kepada
suami, sedangkan ketundukan isteri kepada suami, itu seperti kepada Tuhan,
bukan kepada orang tua.
Hubungan sidang
jemaat dengan Kristus, itu seperti hubungan suami isteri. Kristus adalah kepala
gereja, sedangkan sidang jemaat adalah tubuh-Nya.
Sepatutnya, gereja
Tuhan tunduk kepada Kristus sebagai suami dalam segala sesuatu.
Kalau seseorang
makan makanan yang dipersembahkan kepada berhala, itu artinya; menghalang-halangi gereja Tuhan untuk melangsungkan
hubungan antara tubuh dengan kepala / sidang jemaat dengan Kristus, sehingga
dengan demikian, tidak terlihat ketundukan gereja Tuhan kepada kepala gereja.
Kesimpulannya;
Dilarang kawin,
berarti; tidak ada persekutuan antara
tubuh dengan Kristus sebagai kepala, tanpa hubungan nikah, sehingga tidak terlihat
ketundukan gereja Tuhan kepada Kristus sebagai kepala gereja.
Tidak tunduk,
berarti; tidak ada ketaatan = tidak
patuh pada ajaran yang benar = tidak dengar-dengaran kepada firman pengajaran yang
benar dan murni.
Sidang jemaat secara
rohani, sering menuruti aturan yang dibuat-buat; sehingga tidak tampak
ketundukan, tidak taat, tidak patuh pada ajaran yang benar dan murni = tidak
menempatkan Kristus sebagai kepala.
Matius 8: 20
(8:20) Yesus berkata kepadanya: "Serigala
mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia
tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya."
Tidak menempatkan
Kristus sebagai kepala, sehingga;
- Tubuh menjadi liangnya serigala.
Pekerjaan serigala:
mencerai-beraikan kawanan kambing domba dalam kandang penggembalaan = merusak
sistem penggembalaan yang benar.
Serigala -> roh
jahat, berarti roh jahat pekerjaannya hanya untuk merusak kandang
penggembalaan.
- Tubuh menjadi sarangnya burung.
Burung gambaran dari
penghulu di udara, yaitu roh najis (Wahyu 18: 2)
Pekerjaan roh najis:
menghambat pembangunan tubuh Kristus, itu sebabnya, Allah sangat membenci roh
najis.
Mari kita
perhatikan; hubungan nikah antara tubuh
dengan kepala.
Bagian Kedua
Efesus 5: 25-26
(5:25) Hai suami, kasihilah isterimu
sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya
baginya
(5:26) untuk menguduskannya, sesudah Ia
menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,
Suami mengasihi isteri,
sebagaimana Kristus mengasihi jemaat,
buktinya; Yesus telah menyerahkan
diri-Nya di atas kayu salib, sehingga dengan demikian, sidang jemaat dikuduskan / disucikan dengan air dan firman.
Kalau hubungan
gereja Tuhan dengan Kristus sebagai suami terputus / dilarang kawin, berarti
gereja Tuhan;
- Tidak memiliki
/ merasakan kasih Kristus, kasih mempelai.
= tidak satu dalam
pengorbanan-Nya.
- Tidak
memberi diri dimandikan / disucikan oleh air firman.
= tanpa kesucian.
Bagaimana seseorang
dimandikan oleh air firman Tuhan, jika ia tidak mau melangsungkan hubungan
nikah dengan Kristus, sebagai suami. Ini adalah kerugian yang besar.
Efesus 5: 30-32
(5:30) karena kita adalah anggota
tubuh-Nya.
(5:31) Sebab itu laki-laki akan
meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga
keduanya itu menjadi satu daging.
(5:32) Rahasia ini besar, tetapi yang aku
maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.
Rahasia ini besar,
yang dimaksudkannya adalah hubungan Kristus dan jemaat = hubungan nikah.
- Hubungan
Kristus dengan jemaat adalah hubungan nikah.
- Hubungan
suami dengan isteri adalah hubungan nikah.
- Hubungan
tubuh dengan kepala adalah hubungan nikah.
Jadi, kalau ada
larangan kawin, itu adalah salah.
Yang benar sesuai
dengan kebenaran firman Tuhan adalah; tubuh dengan kepala harus satu, sidang
jemaat dengan Kristus harus satu = melangsungkan hubungan suami-isteri =
hubungan nikah.
II. MELARANG ORANG MAKAN MAKANAN YANG
DICIPTAKAN ALLAH
Berarti;
- Tidak
melakukan kehendak Allah Bapa, yaitu minum dari cawan = menanggung penderitaan.
- Tidak
menyelesaikan pekerjaan Allah Bapa (Yohanes 5: 36-37).
Kita kembali memeriksa 1 Korintus.
1 Korintus 10: 28
(10:28)
Tetapi kalau seorang berkata kepadamu: "Itu persembahan berhala!"
janganlah engkau memakannya, oleh karena dia yang mengatakan hal itu kepadamu
dan karena keberatan-keberatan hati nurani.
Persembahan berhala, ada kaitannya
dengan keberatan-keberatan hati nurani.
1 Korintus 10: 29
(10:29)
Yang aku maksudkan dengan keberatan-keberatan bukanlah keberatan-keberatan hati
nuranimu sendiri, tetapi keberatan-keberatan hati nurani orang lain itu.
Mungkin ada orang yang berkata: "Mengapa kebebasanku harus ditentukan oleh
keberatan-keberatan hati nurani orang lain?
Keberatan-keberatan hati nurani yang
dimaksud oleh Rasul Paulus, bukanlah keberatan-keberatan hati nurani seorang
utusan, ketika makan makanan yang dihidangkan, melainkan keberatan-keberatan hati nurani orang lain, baik itu Yunani maupun
Yahudi.
1 Korintus 10: 30
(10:30)
Kalau aku mengucap syukur atas apa yang aku turut memakannya, mengapa orang
berkata jahat tentang aku karena makanan, yang atasnya aku mengucap
syukur?"
Ketika seorang utusan turut makan
makanan yang dihidangkan, orang lain tidak terganggu, orang lain tidak
mempunyai keberatan-keberatan hati.
1 Korintus 10: 31
(10:31)
Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau
melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.
(10:32)
Janganlah kamu menimbulkan syak dalam hati orang, baik orang Yahudi atau
orang Yunani, maupun Jemaat Allah.
Makan makanan yang dihidangkan =
melakukan segala sesuatu hanya untuk memuliakan Allah, sehingga dengan ucapan
syukur itu, tidak menimbulkan syak bagi
orang lain; tidak menjadi sandungan di tengah-tengah pengutusan.
1 Korintus 10: 33
(10:33)
Sama seperti aku juga berusaha menyenangkan hati semua orang dalam segala
hal, bukan untuk kepentingan diriku, tetapi untuk kepentingan orang banyak,
supaya mereka beroleh selamat.
Berusaha menyenangkan hati semua
orang dalam segala hal, bukan untuk kepentingan diri sendiri, tetapi untuk
kepentingan orang banyak, supaya mereka beroleh selamat, itulah yang harus
dilakukan untuk memuliakan Allah.
Itulah makanan seorang utusan.
Syarat makan makanan yang dihidangkan / memuliakan Allah.
Syarat
pertama:
1 Timotius 4: 1-5
(4:1)
Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang
yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan
(4:2)
oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka.
(4:3)
Mereka itu melarang orang kawin, melarang orang makan makanan yang diciptakan
Allah supaya dengan pengucapan syukur dimakan oleh orang yang percaya dan yang
telah mengenal kebenaran.
(4:4)
Karena semua yang diciptakan Allah itu baik dan suatu pun tidak ada yang
haram, jika diterima dengan ucapan syukur,
Semua yang diciptakan Allah itu baik
dan suatu pun tidak ada yang haram untuk dimakan, jika diterima dengan ucapan syukur.
1 Tesalonika 5: 18
(5:18)
Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah
di dalam Kristus Yesus bagi kamu.
Mengucap syukur dalam segala hal,
sebab itulah yang dikehendaki Allah, sehingga lewat pengucapan syukur, orang
lain tidak tersandung, tidak syak.
Syarat
kedua:
1 Timotius 4: 5
(4:5)
sebab semuanya itu dikuduskan oleh firman Allah dan oleh doa.
Semua yang diciptakan Allah itu baik
dan suatu pun tidak ada yang haram untuk dimakan, karena semuanya dapat dikuduskan;
- Oleh Firman
Allah.
Oleh sebab itu,
biarlah kita semua penuh dengan firman Tuhan, sebagai kebenaran yang
menguduskan saya dan saudara.
- Oleh doa.
Lewat doa, kita
dapat menaikkan permohonan kepada Tuhan, sehingga lewat doa, makanan itu
dikuduskan.
Semua makanan yang diciptakan oleh
Tuhan adalah baik, asal disucikan oleh
doa dan firman.
Sesungguhnya ketika seorang utusan
memasuki suatu kota, kalau ia diterima, makan saja apa yang telah dihidangkan.
Tetapi kalau makanan yang telah
dipersembahkan kepada berhala, itu jangan dimakan.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
firman;
Gembala
Sidang: Pdt.
Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment