IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 28 AGUSTUS 2012
Tema: HAL BERDOA
(seri 12)
Shalom.
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Kita bersyukur tentunya, karena Tuhan
memberikan kesempatan bagi kita untuk membawa diri rendah di bawah kaki Tuhan,
semua karena kasih karunia Tuhan yang memberi kemampuan yang ajaib bagi kita
semua.
Kembali kita memeriksa Matius 6: 5-13,
namun kita cukup membaca ayat 5-6.
(6:5) "Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa
seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam
rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat
orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
(6:6) Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke
dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka
Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.
Pertama-tama
saya mengatakan bahwa berdoa itu penting, bahkan doa itu adalah suatu
keharusan, sebab doa adalah nafas hidup, berarti kalau seseorang tidak hidup
dalam doa; tidak ada nafas hidup = mati = binasa.
Dalam kitab Wahyu 11: 2, yang diukur
adalah Bait Suci dan mezbah dan
mereka yang berada di dalamnya.
Mezbah -> doa penyembahan.
Diukur, berarti; dilindungi,
dipelihara oleh Tuhan, jauh dari mata ular, terlepas dari aniaya antikris
selama 3,5 tahun.
Syarat berdoa:
masuklah
ke dalam kamar, tutuplah pintu = melangsungkan doa secara tersembunyi.
Ulangan 29: 29
(29:29)
Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi TUHAN, Allah kita, tetapi hal-hal
yang dinyatakan ialah bagi kita dan bagi anak-anak kita sampai selama-lamanya,
supaya kita melakukan segala perkataan hukum Taurat ini."
Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi
Tuhan, Allah kita, berarti; jika melangsungkan doa secara tersembunyi, itu
merupakan doa penyembahan yang berkenan kepada Tuhan.
Jadi, jika berdoa, biarlah berdoa
secara tersembunyi, sebab itu berkenan di hadapan Tuhan.
Berbeda dengan sikap ahli-ahli Taurat
dan orang-orang Farisi, mereka mengucapkan doa dengan cara berdiri di
rumah-rumah ibadat dan di tikungan-tikungan jalan, dengan maksud supaya dilihat
orang lain, dan mereka sudah mendapatkan upahnya dari orang yang melihatnya,
bukan dari Tuhan.
Namun orang-orang yang melangsungkan
doa secara tersembunyi, ia mendapat upah dari Allah, di tempat yang tersembunyi.
Sama seperti Yesus Kristus, Anak Allah, melangsungkan doa secara tersembunyi.
Matius 14: 23
(14:23)
Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit
untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di
situ.
Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa
seorang diri, artinya; Yesus melangsungkan doa secara tersembunyi.
Yesus melangsungkan doa secara
tersembunyi;
- Setelah
memberi makan 5000 orang laki-laki, dengan 5 ketul roti dan 2 ikan.
- Sebelum Yesus berjalan di atas air.
Sekarang, pertanyaan yang kedua; MENGAPA YESUS MELANGSUNGKAN DOA SECARA
TERSEMBUNYI SEBELUM BERJALAN DI ATAS AIR?
Kita melihat kisah yang sama dalam
injil Markus 6: 46
(6:46)
Setelah Ia berpisah dari mereka, Ia pergi ke bukit untuk berdoa.
Yesus pergi ke bukit untuk berdoa =
melangsungkan doa secara tersembunyi.
Markus 6: 49-52
(6:49)
Ketika mereka melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah
hantu, lalu mereka berteriak-teriak,
(6:50)
sebab mereka semua melihat Dia dan mereka pun sangat terkejut. Tetapi segera Ia
berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!"
(6:51)
Lalu Ia naik ke perahu mendapatkan mereka, dan angin pun redalah. Mereka sangat
tercengang dan bingung,
(6:52)
sebab sesudah peristiwa roti itu mereka belum juga mengerti, dan hati mereka
tetap degil.
Sesudah peristiwa 5 roti 2 ikan,
mereka (12 murid) belum juga mengerti / belum juga diyakinkan, karena hati
mereka tetap degil.
Sesungguhnya, kita sudah memperhatikan
peristiwa 5 roti 2 ikan, pada tanggal 29 Mei 2012, saya kira Tuhan menyatakan
peristiwa itu, dengan tujuan, supaya kita mengerti maksud dan rencana Tuhan,
sampai kita diyakinkan oleh Tuhan, namun kita perhatikan di sini, hati mereka
(12 murid) tetap degil.
Ini memang menjadi fenomena di akhir
zaman. Sekalipun orang Kristen berulang-ulang mendengarkan firman Tuhan, tetapi
mereka belum juga mengerti dan tidak mau diyakinkan oleh firman Tuhan.
Bagi kita yang sudah menerima firman
pengajaran yang rahasianya dibukakan, ini beresiko tinggi, karena kita membawa
satu misi, yaitu pengajaran mempelai dengan pola Tabernakel.
Kemudian, kalau kita melayani dengan
kedegilan, bagaimana kita mampu mempengaruhi orang lain dalam hal yang positif?
Oleh sebab itu, perhatikan firman
Tuhan sungguh-sungguh, supaya kita tidak disebut orang-orang yang degil.
Degil artinya; keras hati =
mempertahankan dosa kejahatan = menyukai kejahatan, bahkan menikmatinya.
Ibrani 4: 7
(4:7)
Sebab itu Ia menetapkan pula suatu hari, yaitu "hari ini", ketika Ia
setelah sekian lama berfirman dengan perantaraan Daud seperti dikatakan di
atas: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah
keraskan hatimu!"
Ibrani 3: 7-8
(3:7)
Sebab itu, seperti yang dikatakan Roh Kudus: "Pada hari ini, jika kamu
mendengar suara-Nya,
(3:8)
janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman pada waktu
pencobaan di padang gurun,
Apabila kita mendengarkan suara Tuhan malam ini, janganlah
mengeraskan hati, baik lewat perantaraan
firman Tuhan yang disampaikan oleh
para nabi, maupun lewat kuasa Roh-El
Kudus.
Saudaraku, Roh Kudus pun berbicara,
misalnya; saudara diingatkan / teringat sesuatu yang baik, itu adalah suara Roh
Kudus.
Saudaraku, orang yang keras hati
digambarkan seperti dalam kegeraman pada waktu pencobaan di padang gurun.
Ibrani 3: 9
(3:9)
di mana nenek moyangmu mencobai Aku dengan jalan menguji Aku, sekalipun
mereka melihat perbuatan-perbuatan-Ku, empat puluh tahun lamanya.
Sekalipun bangsa Israel melihat
perbuatan-perbuatan Allah yang ajaib, dahsyat dan berkuasa selama 40 tahun di
padang gurun, tetapi bangsa Israel tetap
mengeraskan hati.
Mari kita perhatikan kisah itu dalam
1 Korintus 10.
1 Korintus 10: 1-2
(10:1)
Aku mau, supaya kamu mengetahui, saudara-saudara, bahwa nenek moyang kita semua
berada di bawah perlindungan awan dan bahwa mereka semua telah melintasi laut.
(10:2)
Untuk menjadi pengikut Musa mereka semua telah dibaptis dalam awan
dan dalam laut.
Bangsa Israel, sebagai pengikut Musa,
mereka semua telah dibaptis dalam awan dan dalam laut.
- Dibaptis
dalam awan -> baptisan Roh Kudus.
- Dibaptis
dalam laut -> baptisan air,
artinya; satu dalam kematian dan kebangkitan Kristus.
Baptisan awan dan baptisan air, itu
merupakan perlindungan dari Tuhan.
1 Korintus 10: 3-4
(10:3) Mereka semua makan makanan rohani yang sama
(10:4) dan mereka semua minum minuman rohani yang sama, sebab
mereka minum dari batu karang
rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Kristus.
- Bangsa
Israel makan makanan rohani, itulah
firman Tuhan sebagai kebenaran yang menguduskan saya dan saudara.
- kemudian minum minuman rohani -> kepenuhan
Roh Kudus = dipimpin Roh Kudus, sampai rasa dahaga dipuaskan.
Orang yang tidak ada
rasa puas-puasnya, itu berbahaya sekali, seperti perempuan Samaria, tidak cukup
dengan satu laki-laki, tetapi setelah Yesus memberikan air itu kepada perempuan
Samaria, ia dipuaskan, terlihat ketika ia mengakui dosa kenajisannya kepada
Yesus Kristus.
Saudaraku, sekalipun bangsa Israel
mendapatkan perlindungan dan penyertaan dari Tuhan karena Tuhan senantiasa
mengikuti mereka, tetapi bangsa Israel tidak berkenan di hadapan Tuhan.
1 Korintus 10: 5
(10:5) Tetapi
sungguhpun demikian Allah tidak berkenan kepada bagian yang terbesar dari
mereka, karena mereka ditewaskan
di padang gurun.
Sekalipun mereka telah menikmati
kemurahan Tuhan, sungguhpun demikian, Allah tidak berkenan kepada umat Israel,
sehingga mereka semua ditewaskan di padang gurun, mayat mereka bergelimpangan
di padang gurun, dengan kata lain, mereka tidak masuk ke tanah perjanjian =
janji-janji Allah tidak tergenapi.
Mari kita lihat; bukti-bukti kekerasan hati bangsa Israel.
Bukti Pertama
1 Korintus 10: 6
(10:6) Semuanya ini telah terjadi sebagai contoh bagi kita untuk
memperingatkan kita, supaya jangan kita menginginkan hal-hal yang jahat
seperti yang telah mereka perbuat,
Bangsa Israel menginginkan hal-hal yang jahat.
Jika seseorang lebih menyukai
hal-hal yang jahat, orang yang demikian, adalah orang yang murahan.
Seperti bangsa Israel yang menginginkan hal-hal yang murahan, mereka hanya mengingat;
Seperti bangsa Israel yang menginginkan hal-hal yang murahan, mereka hanya mengingat;
- ikan - bawang merah
- semangka - bawang putih
- mentimun - bawang prei
semua itu adalah hal-hal yang
murahan.
Oleh sebab itu, kalau seseorang
menginginkan hal-hal yang jahat di dalam hatinya, semuanya menjadi murahan
dalam hidupnya, mulai dari; sikap, cara berfikir, sudut pandang, gerak gerik,
segala sesuatunya murahan.
Saudaraku, jangan menginginkan hal-hal
yang jahat, sebab itulah menyebabkan seseorang menjadi murahan.
Bukti Kedua
1 Korintus 10: 7
(10:7) dan supaya jangan kita menjadi penyembah-penyembah berhala,
sama seperti beberapa orang dari mereka, seperti ada tertulis: "Maka
duduklah bangsa itu untuk makan dan minum; kemudian bangunlah mereka dan
bersukaria."
- Bangsa Israel menyembah
berhala, yaitu patung lembu emas tuangan.
- Selain menyembah berhala,
selanjutnya bangsa Israel makan dan minum = dosa seks = dosa perzinahan.
- Selanjutnya, mereka bersuka
ria, tetapi bukan bersuka ria di dalam Tuhan, melainkan bersuka ria karena
penyembahan berhala itu dan perzinahan yang mereka lakukan.
Bukti Ketiga
1 Korintus 10: 8
(10:8) Janganlah kita melakukan percabulan, seperti yang dilakukan
oleh beberapa orang dari mereka, sehingga pada satu hari telah tewas dua puluh
tiga ribu orang.
Bangsa Israel melakukan percabulan.
Ketika mereka berkemah di
Sitim, bangsa Israel berzinah dengan perempuan-perempuan Moab, selanjutnya
mereka berpasangan dengan Baal-Peor, Baal orang Moab, sehingga pada waktu itu
ditewaskan 23000 orang.
Cabul = sikap yang tidak sopan
santun, tidak punya etika.
Bukti Keempat
1 Korintus 10: 9
(10:9) Dan
janganlah kita mencobai Tuhan, seperti yang dilakukan oleh beberapa
orang dari mereka, sehingga mereka mati dipagut ular.
Bangsa
Israel mencobai Tuhan.
Ketika bangsa Israel mencobai Tuhan,
mereka tidak dapat menahan hati untuk berkata-kata melawan Tuhan dan Musa.
Bukti Kelima
1 Korintus 10: 10
(10:10)
Dan janganlah bersungut-sungut, seperti yang dilakukan oleh beberapa
orang dari mereka, sehingga mereka dibinasakan oleh malaikat maut.
Bangsa
Israel bersungut-sungut kepada Tuhan dan Musa.
Ketika mereka bersungut-sungut, mereka
menuduh bahwa Musalah yang menyebabkan kematian Korah, dan
pengikut-pengikutnya.
Inilah kekerasan hati bangsa Israel
yang terus menerus berlangsung selama 40 tahun di padang gurun.
Bayangkan saudaraku, betapa degilnya,
kerasnya hati bangsa itu, berlangsung selama 40 tahun.
1 Korintus 10: 11
(10:11)
Semuanya ini telah menimpa mereka sebagai contoh dan dituliskan untuk menjadi
peringatan bagi kita yang hidup pada waktu, di mana zaman akhir telah tiba.
Ibrani 3: 10
(3:10)
Itulah sebabnya Aku murka kepada angkatan itu, dan berkata: Selalu mereka sesat
hati, dan mereka tidak mengenal jalan-Ku,
Kekerasan hati bangsa Israel =
- mereka sesat
hati.
- tidak
mengenal jalan Tuhan.
Keterangan: SESAT HATI
1 Korintus 6: 9
(6:9)
Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat
bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah
berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit,
(6:10)
pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu
tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
Ada 10 hal yang menyebabkan sesat
hati.
1.
Orang cabul
/ percabulan
Bangsa Israel telah
berbuat cabul di hadapan Tuhan ketika mereka berkemah di Sitim, mereka berzinah
sekaligus menyembah dewa orang Moab, itulah Baal-Peor.
2.
Penyembah
berhala
Bangsa Israel
menyembah berhala, yaitu menyembah patung lembu emas tuangan, sehingga mereka
makan dan minum = dosa perzinahan, selanjutnya mereka bersuka ria karena
penyembahan berhala dan dosa makan-minum.
3.
Berzinah
Berarti;
melangsungkan hubungan yang tidak sah, sebab dalam nas firman Tuhan menuliskan
bahwa “sebab seorang isteri terikat oleh
hukum kepada suaminya selama suaminya itu hidup. Jadi selama suaminya hidup ia
dianggap berzinah, kalau ia menjadi isteri laki-laki lain”.
Berzinah = mendua
hati, dan orang yang mendua hati bagaikan ombak laut yang diombang ambingkan
kian kemari, membuihkan sampah dan lumpur.
Berzinah / mendua
hati, tidak akan menghasilkan / tidak mendapatkan apa-apa.
4.
Banci
Banci; dia laki-laki
tetapi sikapnya, sifat tabiatnya seperti seorang perempuan, kemudian
keinginannya hanya kepada laki-laki. Ini adalah sikap / sifat yang salah, tidak
berkenan kepada Tuhan. Meskipun tubuhnya gemulai, tetapi banci adalah orang
yang keras hati.
5.
Pemburit
Pemburit; seorang
laki-laki yang menyukai perempuan dan menyukai laki-laki / homoseksual. Ini
termasuk orang yang keras hati. Istilah pemburit, itu disebut; sodomi.
Kalau ia tidak keras
hati, pasti ia hanya menginginkan perempuan. Kalau keinginan seseorang bertentangan
dengan keinginan Tuhan, itu keras hati namanya.
6.
Pencuri
Mencuri artinya;
mengambil sesuatu yang bukan miliknya.
Misalnya; milik
Tuhan, yaitu sepersepuluh. Orang yang terbiasa mencuri, ujung-ujungnya merampas
milik orang lain.
7.
Kikir
= pelit. Orang yang
kikir sukar sekali memberi, sukar sekali membagi apa yang dia miliki = tidak
dapat melayani Tuhan.
Melayani / pelayanan
= memberi dengan 2 tangan. Tetapi orang yang kikir tidak dapat melayani Tuhan
sampai Tuhan datang kedua kalinya. Jangan kikir, terlebih dalam melayani Tuhan,
apa yang bisa kita berikan kepada Tuhan, berikan saja.
Orang kikir tidak
mengerti rencana dan maksud Tuhan, sehingga sekalipun dia melihat, ia tidak mau
memberi / bekerja untuk Tuhan.
8.
Pemabuk
Arti rohaninya;
merasa diri lebih baik, lebih benar, lebih suci, lebih dalam segala sesuatu dari
yang lain = merasa lebih dari sesamanya.
9.
Pemfitah
Fitnah lebih kejam
dari pada pembunuhan, sebab pemfitnah adalah orang yang suka mengumpat; lempar
batu tetapi sembunyi tangan, ini sangat menyakitkan sekali.
Pemfitnah juga
disebut menuduh yang tidak benar kepada sesamanya.
10. Penipu
= dikuasai roh
dusta.
Itu semua adalah sesat hati.
Persamaannya
...
1 Korintus 6: 8-9
(6:8)
Tetapi kamu sendiri melakukan ketidakadilan dan kamu sendiri mendatangkan kerugian,
dan hal itu kamu buat terhadap saudara-saudaramu.
(6:9)
Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan
mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah
berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit,
Sesat hati disebut juga orang-orang yang tidak adil.
Orang-orang yang tidak adil adalah orang-orang yang tidak hidup dalam
kebenaran firman Tuhan.
Ibrani 10: 22
(10:22)
Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan
iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang
jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.
Saudaraku, kalau hati telah dibasuh
oleh air firman Tuhan = firman Tuhan memperoleh tempat di dalam hati, maka di
tengah-tengah ibadah pelayanan kepada Tuhan;
- ia menghadap
Allah dengan tulus ikhlas.
Tulus ikhlas berarti
tidak keras hati.
- Selain tulus
ikhlas, juga memiliki keyakinan iman
yang teguh; kuat, tidak goyah.
Selain sesat hati, kembali kita
memperhatikan ...
Keterangan: TIDAK MENGENAL JALAN TUHAN
Yohanes 14: 5-6
(14:5)
Kata Tomas kepada-Nya: "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi
bagaimana kami tahu jalan ke situ?"
(14:6)
Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak
ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Jalan
Tuhan adalah jalan kebenaran dan
hidup.
- Kebenaran = firman Tuhan yang
menguduskan saya dan saudara.
- Hidup berarti; memberi
diri dipimpin Roh-El Kudus, sebab daging itu mati, rohlah yang memberi hidup.
Jalan Tuhan adalah
jalan hidup = memberi diri dipimpin Roh Kudus.
Di mana ada kebenaran, di situ ada Roh
Kudus, di mana ada Roh Kudus di situ ada firman. Firman dan Roh Kudus, seperti
kaki Tuhan yang berjalan.
Akibat keras hati:
Ibrani 3: 11
(3:11)
sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku: Mereka takkan masuk ke tempat
perhentian-Ku."
Bangsa Israel, bangsa yang keras hati, mereka semua tidak masuk ke tempat perhentian yang dijanjikan Tuhan = tidak menikmati janji-janji Allah.
Ibrani 3: 12
(3:12)
Waspadalah, hai saudara-saudara, supaya di antara kamu jangan terdapat
seorang yang hatinya jahat dan yang tidak percaya oleh karena ia murtad
dari Allah yang hidup.
Oleh sebab itu, waspadalah supaya
jangan ada di antara kita yang hatinya jahat dan yang tidak percaya kepada
Tuhan, sebab itulah yang menyebabkan seseorang murtad dari Allah.
1 Korintus 10: 11
(10:11)
Semuanya ini telah menimpa mereka sebagai contoh dan dituliskan untuk
menjadi peringatan bagi kita yang hidup pada waktu, di mana zaman akhir telah
tiba.
- Kejadian-kejadian
yang menimpa bangsa Israel, itu merupakan contoh
yang tidak baik, yang tidak perlu diikuti.
- Firman ini
kembali dituliskan oleh Rasul Paulus, itu merupakan peringatan bagi kita, supaya kita tetap ingat, waspada senantiasa
sehingga tidak turut dengan perbuatan kekerasan hati bangsa Israel selama 40
tahun di padang gurun.
1 Korintus 10: 12
(10:12)
Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya
ia jangan jatuh!
Oleh sebab itu, sikap kita di hadapan
Tuhan; jangan merasa kuat / berdiri teguh, tetapi biarlah kita semakin
berhati-hati supaya kita jangan jatuh di dalam dosa.
1 Korintus 1: 24-25
(1:24)
tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan
Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.
(1:25)
Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang
lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia.
Supaya kita tetap kuat, biarlah kita
menghargai pemberitaan tentang salib Kristus, itulah kekuatan Allah dan hikmat
Allah.
Kalau kita hidup di dalam pemberitaan
tentang salib Kristus, sekalipun kita bagian yang lemah di dalam Tuhan, tetapi
kita adalah orang yang kuat dari manusia duniawi.
Praktek pemberitaan salib Kristus;
2 Korintus 12: 10
(12:10)
Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam
kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika
aku lemah, maka aku kuat.
Prakteknya; senang dan rela dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam
penganiayaan dan kesesakan,
sebab jika kita lemah, di situlah letak kekuatan kita.
Ketika
kita lemah / rela menanggung salib, justru di situlah letak kekuatan kita.
Terpujilah Tuhan kekal selamanya.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
firman;
Gembala
Sidang: Pdt.
Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment