IBADAH DOA PENYEMBAHAN,
11 SEPTEMBER 2012
Tema: HAL BERDOA
(seri 14)
Subtema:
Shalom.
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya kita boleh beribadah pada malam hari ini.
Biarlah kita menikmati firman Tuhan malam ini, selanjutnya firman Allah membawa
kita rendah di bawah kaki Tuhan.
Kembali kita memeriksa Matius 6: 5-13, namun kita cukup membaca ayat 7
saja.
(6:7) Lagipula dalam doamu
itu janganlah kamu bertele-tele seperti
kebiasaan orang yang tidak
mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya
akan dikabulkan.
Minggu lalu, kita sudah menerima berkat firman Tuhan dari Matius 6: 7. Pada
malam ini, kita kembali menerima berkat dari ayat yang sama.
Doa yang bertele-tele adalah doa yang biasa dilangsungkan oleh orang-orang yang tidak mengenal
Allah.
Doa yang bertele-tele, artinya; mengucapkan kata-kata yang panjang, tanpa
arti yang jelas.
Sedangkan orang yang tidak
mengenal Allah...
Matius 6: 31-32
(6:31) Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami
makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
(6:32) Semua itu dicari bangsa-bangsa
yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di Sorga tahu, bahwa
kamu memerlukan semuanya itu.
Orang yang tidak mengenal Allah adalah orang
yang kuatir.
Jadi, kuatir adalah sifat tabiat dari orang yang tidak mengenal Allah.
Sesungguhnya, doa yang benar adalah doa yang dinaikkan sesuai dengan
kebutuhan, dan sesuai dengan kehendak Tuhan.
Kemudian, kalau kita lihat di sini, orang yang tidak mengenal Allah,
menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya
akan dikabulkan (Matius 6:
7).
Mereka menyangka dengan banyaknya kata-kata, doanya akan dikabulkan, ini
adalah pemikiran yang salah.
Matius 18: 19
(18:19) Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika
dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apa pun juga, permintaan
mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di Sorga.
Doa yang dikabulkan oleh Bapa di Sorga, yaitu; jika ada dua orang di dunia ini sepakat
meminta apa pun juga, permintaan itu akan dikabulkan.
Berarti, doa yang bertele-tele adalah doa yang tidak ada artinya. Sebab doa
yang dikabulkan adalah; jika ada dua orang di dunia sepakat meminta, maka Tuhan
akan mengabulkannya.
Jadi, dengan adanya kesepakatan dua orang, doa itu dikabulkan, bukan karena
panjang lebarnya kata-kata.
Berbicara tentang kesepakatan dua orang, itu berbicara tentang persekutuan.
Kalau menyendiri / satu orang = tanpa persekutuan.
Mari kita lihat persekutuan.
PERSEKUTUAN YANG PERTAMA.
Efesus 5: 22-24
(5:22) Hai isteri,
tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan,
(5:23) karena suami adalah
kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang
menyelamatkan tubuh.
(5:24) Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian
jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu.
Persekutuan antara tubuh dengan kepala, ditandai dengan ketundukan jemaat terhadap Kristus, sebagai
kepala.
-
Gereja Tuhan adalah tubuh Kristus.
-
Sedangkan Kristus adalah kepala
dari tiap-tiap gereja.
Hubungan antara gereja dengan Kristus adalah hubungan suami isteri.
Biarlah kiranya sidang jemaat tunduk kepada Kristus sebagai suami, sebagai
kepala dari tiap-tiap gereja, dalam segala sesuatu.
Jika tidak terjadi persekutuan antara gembala dengan sidang jemaat /
domba-domba yang dilayani, maka domba-domba mengambil jalannya masing-masing,
sehingga karena tidak adanya kesepakatan / persekutuan, maka doanya tidak
dikabulkan.
Oleh sebab itu, ada baiknya; tubuh
dengan kepala harus menyatu. Kalau tubuh dan kepala menyatu, akan ditandai
dengan ketundukan; tunduk kepada kepala, itulah yang benar.
Efesus 5: 25-27
(5:25) Hai suami, kasihilah
isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
(5:26) untuk menguduskannya, sesudah Ia
menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,
(5:27) supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya
dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu,
tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
Bila terjadi persekutuan antara tubuh dengan kepala, maka tubuh / gereja
Tuhan / sidang jemaat tinggal
di dalam kasih Allah.
Kasih Allah itu nyata bagi kita, lewat
pengorbanan Kristus di atas kayu salib.
Ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan bagi kita, itu merupakan hasil
pengorbanan Yesus Kristus. Kemudian, lewat ibadah pelayanan yang Tuhan
percayakan, kita dimandikan dengan air firman Tuhan yang menguduskan
kita semua.
Setelah dimandikan dengan air firman Tuhan, saya dan saudara, sebagai
sidang jemaat, ditempatkan di hadapan-Nya dengan – cemerlang – tanpa cacat cela
– atau kerut – atau yang serupa itu = jemaat
kudus dan tidak bercela.
Kalau kita tinggal dalam kasih Allah, selain disucikan ...
Efesus 5: 28-30
(5:28) Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya
sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri.
(5:29) Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya,
sama seperti Kristus terhadap jemaat,
(5:30) karena kita adalah anggota tubuh-Nya.
Kalau jemaat tinggal dalam kasih Allah, maka Kristus akan mengasuh tubuh dan merawat
tubuh-Nya.
Semoga para isteri mendapatkan perlakuan yang sama, seperti apa yang
dilakukan oleh Kristus kepada kita semua; diasuh dan dirawat. Tetapi ini tidak
terlepas dari; ketundukan.
-
Kristus mengasuh
tubuh.
Berarti; Kristus
menjaga, melindungi dan membela tubuh-Nya, seperti seorang ibu yang mengasuh
anaknya; dijaga, dilindungi dan dibela.
Ibu adalah gambaran
dari seorang gembala.
Wahyu 11: 1
(11:1) Kemudian
diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan
kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah
Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya.
Dijaga, dilindungi,
dibela oleh Tuhan = Tuhan mengukur Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang
beribadah di dalamnya.
Diukur, artinya;
dilindungi, dijaga dan dibela oleh Tuhan, jauh dari mata ular.
Mezbah -> doa
penyembahan.
-
Kristus merawat
tubuh-Nya.
Berarti; dipelihara,
kulit / tubuh tidak terdapat luka-luka.
Jika tinggal dalam kasih Allah, kita diasuh dan dirawat oleh Tuhan,
sehingga secara otomatis, doa itu akan dikabulkan.
Inilah yang menjadi
kerinduan kita semua tentunya, dan doa saya sebagai gembala sidang.
Masing-masing kita,
langsung memposisikan diri di hadapan Tuhan sesuai dengan tatanan nikah rumah
tangga yang Tuhan sudah tentukan (isteri tunduk kepada suami, seperti jemaat
tunduk kepada Kristus), doa pasti Tuhan kabulkan.
Tetapi kalau isteri
ataupun suami membawa hati masing-masing, doa tidak akan terwujud, sebab tidak
ada kesepakatan = tanpa persekutuan. Demikian juga, kalau sidang jemaat membawa
hati masing-masing, maka doa tidak akan terwujud.
Saudara tentu merindukan supaya doa-doa itu dikabulkan, sekalipun kita
tidak pandai merangkai kata-kata, tidak fasih lidah, tetapi jika ada
ketundukan, sepatah kata saja doa yang kita naikkan, doa itu akan dikabulkan.
Mari kita lihat persekutuan.
PERSEKUTUAN YANG KEDUA.
Yohanes 15: 4-5
(15:4) Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting
tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok
anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di
dalam Aku.
(15:5) Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal
di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku
kamu tidak dapat berbuat apa-apa.
Persekutuan yang kedua, seperti ranting
yang melekat pada pokok anggur yang benar.
-
Pokok anggur -> pribadi Yesus
Kristus.
-
Sedangkan ranting-ranting ->
gereja Tuhan, sebagai tubuh Kristus.
Berarti saudaraku, kalau ada persekutuan antara tubuh dengan kepala, maka tubuh akan menghasilkan buah yang
manis, seperti ranting dengan pokok anggur yang benar menghasilkan buah
anggur yang manis.
Buah yang manis ini, sangat dinanti-nantikan, didambakan oleh Tuhan.
Saudaraku, buah anggur yang manis, digambarkan seperti pelayanan yang dapat dinikmati oleh
Tuhan dan sesama.
Ranting yang berbuah tidak dapat menikmati buahnya sendiri, melainkan
dinikmati oleh Tuhan dan sesama, itulah pengorbanan. Jadi, pengorbanan =
pelayanan.
Orang-orang yang melayani adalah orang yang berkorban, sebaliknya, orang
yang berkorban adalah orang-orang yang melayani, inilah buah anggur yang manis,
yang dapat dicicipi, dinikmati oleh Tuhan.
Saudaraku, Yesus berkorban bukan untuk diri-Nya sendiri, tetapi Yesus
berkorban bagi saya dan saudara, sehingga lewat pengorbanan-Nya, lewat doa-Nya
pun, kita dapat mencicipi buah anggur yang manis.
Matius 27: 45-46
(27:45) Mulai dari jam dua belas kegelapan meliputi seluruh daerah itu
sampai jam tiga.
(27:46) Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli,
Eli, lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku,
Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?
(27:50) Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya.
Saudaraku di sini kita melihat; Yesus
mengadakan doa penyahutan karena Yesus telah menggenapi seluruh kehendak Allah
di atas kayu salib.
“Eli, Eli, lama sabakhtani?”,
artinya; Allah-Ku, Allah-Ku,
mengapa Engkau meninggalkan Aku?.
Ini adalah doa penyahutan, doa dari seorang Imam Besar, untuk
memperdamaikan dosa manusia kepada Allah Bapa di atas kayu salib.
Matius 27: 51-52
(27:51) Dan lihatlah, tabir
Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan
bukit-bukit batu terbelah,
(27:52) dan kuburan-kuburan terbuka dan banyak orang kudus yang telah
meninggal bangkit.
Di sini kita melihat, kuasa doa dari seorang Imam Besar adalah; tabir Bait
Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah, artinya; terjadi perobekan daging.
Dengan kata lain, lewat pelayanan Imam Besar dan doa penyahutan dari Imam
Besar; jalan yang baru terbuka bagi kita untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
Ibrani 10: 19-20
(10:19) Jadi, saudara-saudara, oleh
darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus,
(10:20) karena Ia telah
membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya
sendiri,
Oleh darah pengorbanan Yesus Kristus, kita sekarang penuh keberanian untuk
masuk ke dalam tempat kudus, karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang
hidup bagi kita, melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri.
Masuk ke dalam tempat kudus, artinya; mendapatkan kesempatan untuk masuk ke
dalam Kerajaan Sorga, lewat ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan.
Doa yang dikabulkan bukanlah doa yang bertele-tele, tetapi doa yang
dikabulkan; jika ada dua orang yang
sepakat (ada persekutuan) di dunia ini.
Bagaimana dengan kita, barangkali kita sudah berteriak, menjerit, meratap
saat menaikkan doa permohonan kepada Tuhan, namun seolah-olah doa itu tidak
didengar / tidak terjawab.
Malam ini, kita mengadakan doa penyahutan, karena kita berusaha mengerjakan
pekerjaan Allah, bahkan berusaha untuk menggenapi kehendak Allah, yaitu; satu
dengan pengorbanan Kristus, tekun dalam ibadah doa penyembahan.
Perhatikan firman malam ini;
-
Kemajuan rohani kita adalah
kemajuan pelayanan.
-
Kemajuan rohani kita, berarti;
kita menikmati keindahan di dalam persekutuan dengan Tuhan.
Hasilnya.
Kembali kita perhatikan Yohanes 15.
Yohanes 15: 4-5
(15:4) Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting
tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok
anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam
Aku.
(15:5) Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di
dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat
apa-apa.
Ranting yang melekat dengan pokok anggur, artinya; tinggal di dalam Tuhan,
Tuhan di dalam kita.
Yohanes 15: 7
(15:7) Jikalau kamu
tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja
yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.
Tinggal di dalam Tuhan, berarti; firman Tuhan beroleh tempat di dalam hati
manusia, sehingga dengan demikian, di sini kita dapat melihat, firman
Tuhan dengan janji-Nya, yaitu: “mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan
kamu akan menerimanya”.
Persoalannya sekarang; tinggallah di dalam Tuhan dan Tuhan di dalam kita,
bagaikan ranting yang melekat pada pokok anggur = persekutuan yang benar.
Kemudian, ketika Tuhan memberikan ...
Yohanes 15: 8
(15:8) Dalam hal inilah Bapa-Ku
dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu
adalah murid-murid-Ku."
Ketika kita memperoleh apa yang kita minta, dalam hal inilah Allah dipermuliakan. Ini harus
kita sadari.
Berarti, semakin doa kita dikabulkan, semakin Allah dipermuliakan. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment