IBADAH RAYA MINGGU, 09 SEPTEMBER 2012
Tema: BELAS KASIHAN
YESUS TERHADAP ORANG BANYAK
(seri
15)
Subtema: KERAJAAN ALLAH SUDAH DEKAT, BAGI MEREKA YANG SUDAH
DISEMBUHKAN
Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Tuhan masih berkemurahan bagi kita sampai malam hari ini, sehingga kita
dipercaya untuk beribadah melayani Tuhan, semua karena kemurahan Tuhan
tentunya. Biarlah kemurahan-kemurahan Tuhan nyata bagi kita malam ini, lewat
pembukaan rahasia firman Tuhan.
Segera kita membuka Matius 9: 35-38, namun kita hanya membaca ayat 37 saja.
(9:37) Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Tuaian memang banyak,
tetapi pekerja sedikit.
Tuaian memang banyak
tetapi pekerja sedikit = pekerjaan lebih banyak dari tenaga kerja, ini menunjukkan keadaan yang
tidak seimbang, sehingga hasil pekerjaan tidak akan maksimal, sebab pekerja
lebih sedikit dari pada pekerjaan yang ada.
Ini harus kita perhatikan dengan sungguh-sungguh.
Mari kita lihat kalau pekerjaan
lebih sedikit dari pekerja.
2 Tawarikh 29: 32-33
(29:32) Jumlah korban bakaran yang dibawa jemaah ialah: lembu tujuh
puluh ekor, domba jantan seratus ekor dan domba
muda dua ratus ekor. Semuanya sebagai korban bakaran bagi TUHAN.
(29:33) Persembahan-persembahan kudus terdiri dari: lembu sapi enam
ratus ekor dan kambing domba tiga ribu ekor.
Korban bakaran yang dipersembahkan jemaah kepada Tuhan, ialah;
- Lembu 70 ekor
- Domba jantan 100 ekor
- Domba muda 200 ekor
Kemudian, persembahan-persembahan kudus, terdiri dari;
- Lembu sapi 600 ekor
- Kambing domba 3000 ekor
Jumlah keseluruhan korban bakaran yang dipersembahkan kepada Tuhan adalah
3970 ekor, ini adalah jumlah yang sangat banyak.
Saudaraku, perlu kita ketahui; untuk mengerjakan 1 ekor lembu sapi,
dibutuhkan tenaga kerja 3-4 orang, berarti; kalau korban bakaran yang
dipersembahkan sebanyak 3970 ekor, dibutuhkan tenaga kerja ± 12000 orang.
Namun kita perhatikan ayat 34 ...
2 Tawarikh 29: 34
(29:34) Tetapi jumlah imam terlalu sedikit, sehingga mereka
tidak sanggup menguliti semua korban bakaran. Oleh sebab itu
saudara-saudara mereka, orang-orang Lewi, membantu mereka sampai pekerjaan itu
selesai dan sampai para imam menguduskan dirinya. Sebab orang-orang
Lewi itu lebih bersungguh-sungguh menguduskan dirinya dari pada para imam.
Kalau kita perhatikan di sini, jumlah
imam terlalu sedikit =
pekerjaan lebih banyak dari pekerja-pekerja yang ada, sehingga para imam tidak sanggup menguliti seluruh
korban bakaran yang
dipersembahkan kepada Tuhan.
Tetapi untung ada orang Lewi yang mengambil alih pekerjaan itu sampai
selesai, bahkan sampai para imam selesai menguduskan diri mereka di hadapan
Tuhan.
Jumlah yang sedikit, memberi arti rohani;
- Tidak sungguh-sungguh menguduskan diri di hadapan Tuhan.
- Tidak sungguh-sungguh menyerahkan diri kepada Tuhan.
- Tidak sepenuh hati beribadah kepada Tuhan.
Imamat 1: 6
(1:6) Kemudian haruslah ia menguliti korban bakaran itu
dan memotong-motongnya menurut bagian-bagian tertentu.
Korban bakaran yang dipersembahkan kepada Tuhan memang harus dikuliti, setelah
dikuliti potongan-potongan dari daging korban bakaran itu dipersembahkan kepada
Tuhan di atas Mezbah korban bakaran.
Berarti, kalau korban bakaran tidak terlebih dahulu dikuliti, korban
bakaran tidak dipersembahkan kepada Tuhan.
Kejadian 3: 21
(3:21) Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk
manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka.
Setelah Adam dan isterinya jatuh ke dalam dosa, mereka menjadi telanjang di
hadapan Tuhan. Untuk itulah Tuhan Allah membuat pakaian dari kulit binatang
untuk Adam dan untuk isterinya, sehingga dosa ketelanjangan tertutupi.
Berarti, kalau para imam tidak
sanggup menguliti seluruh korban bakaran, maka apa yang menjadi kerinduan Tuhan tidak terwujud, tidak
tercapai.
Kerinduan Tuhan adalah supaya dosa
ketelanjangan tertutupi.
Yesus sudah menjadi korban sembelihan karena kasih-Nya; Dia yang benar
dijadikan dosa, supaya kita yang berdosa menjadi benar = dikuliti. Ini harus
diperhatikan dengan sungguh-sungguh.
Jalan keluarnya.
Matius 9: 38
(9:38) Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya
Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu."
Jalan keluarnya; meminta
pekerja-pekerja kepada tuan yang empunya tuaian itu.
Saudaraku, tuaian memang banyak tetapi pekerja terlalu sedikit, ini harus
diperhatikan.
Supaya Tuhan mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu, mau tidak mau
kita harus meminta pekerja-pekerja kepada tuan yang empunya tuaian itu.
Tuan yang empunya tuaian adalah Tuhan Yesus Kristus.
Kalau kita meminta untuk kemuliaan Tuhan, pasti Tuhan akan memberikannya,
sesuai Matius 7: 7 “mintalah maka akan diberikan-Nya kepada Mu”.
Namun untuk meminta pekerja-pekerja
kepada tuan yang empunya tuaian itu, tidak sama seperti meminta sesuatu
hal kepada seseorang.
Mari kita lihat ayat yang sama dalam ...
Lukas 10: 2-3
(10:2) Kata-Nya
kepada mereka: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu
mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan
pekerja-pekerja untuk tuaian itu.
(10:3) Pergilah,
sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke
tengah-tengah serigala.
Saudaraku, cara meminta pekerja-pekerja kepada tuan yang empunya tuaian itu
adalah: memberi diri untuk
diutus, seperti Yesus
Kristus mengutus 70 murid-murid yang lain.
Itulah caranya, jadi, tidak sama seperti meminta sesuatu hal kepada
seseorang.
Oleh sebab itu, saya menghimbau dengan segala kerendahan hati, mintalah, berarti; berilah diri untuk diutus.
Mari kita lihat tindakan seorang utusan, di tengah-tengah pengutusannya.
TINDAKAN DI TENGAH-TENGAH PENGUTUSAN (Bagian II C)
Lukas 10: 9
(10:9) dan sembuhkanlah
orang-orang sakit yang ada di
situ dan katakanlah kepada mereka: Kerajaan
Allah sudah dekat padamu.
Setelah orang-orang disembuhkan, maka seorang utusan harus berkata “Kerajaan
Allah sudah dekat padamu”.
Dikaitkan dengan kesembuhan seorang ahli Taurat.
Markus 12: 29-31
(12:29) Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang
Israel, Tuhan Allah kita,
Tuhan itu esa.
(12:30) Kasihilah Tuhan,
Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap
akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.
(12:31) Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah
sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih
utama dari pada kedua hukum ini."
Saudaraku, dalam ayat 29-31, Yesus menjawab orang-orang banyak dan berkata:
- “Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa”.
- “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap
jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu”.
- “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri”.
Kemudian, mari kita perhatikan respon
seorang ahli Taurat, setelah mendengarkan pernyataan Yesus Kristus.
Markus 12: 32-33
(12:32) Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali,
Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain
kecuali Dia.
(12:33) Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap
pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia
seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan
korban sembelihan."
Ahli Taurat membenarkan semua perkataan Yesus Kristus, menandakan bahwa ahli Taurat
tersebut telah disembuhkan dari sakit penyakit yang dia derita.
- Membenarkan perkataan Yesus Kristus = sepenuhnya
menerima perkataan Yesus Kristus.
- Perkataan yang keluar dari mulut Allah, itulah firman Tuhan (Yesaya 55: 11).
Apakah penyakit ahli Taurat tersebut?
Penyakit dari ahli Taurat adalah mengerti
firman Tuhan tetapi tidak melakukannya (Matius
23: 1-2) .
Markus 12: 34
(12:34) Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia
berkata kepadanya: "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!"
Dan seorang pun tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.
Kalau ahli Taurat tersebut menerima semua perkataan Yesus Kristus, berarti
dia membenarkan perkataan Yesus Kristus, dengan
demikian dia dibenarkan = disembuhkan
dari sakit penyakit yang dia derita.
Yesus berkata kepada ahli Taurat, “Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah”
= “kerajaan Allah sudah dekat padamu”.
Ini menunjukkan bahwa; ahli Taurat telah disembuhkan dari sakit yang dia
derita.
Bandingkan ketika seseorang tinggal dalam dosa kejahatan
(menderita sakit penyakit)
Yesaya 59: 1-2
(59:1) Sesungguhnya, tangan
TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak
kurang tajam untuk mendengar;
(59:2) tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala
kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga
Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.
Yang membuat Kerajaan
Sorga jauh adalah dosa kejahatan.
Sehingga, dampak
negatifnya ada 2:
1. Tangan Tuhan tidak diulurkan.
= tanpa belas kasih.
Uluran tangan Tuhan adalah belas kasih, berarti; kalau Tuhan tidak
mengulurkan kedua tangan-Nya = hidup tanpa belas kasih = hidup tanpa kasih karunia.
Kasih karunia = kemurahan Tuhan = anugrah Allah yang besar = yang tidak
layak menjadi layak.
Berarti, kalau kedua tangan Tuhan tidak diulur, yang tidak layak tetap tidak layak
= tetap dalam dosanya.
Saudaraku, hidup ini tidak ada artinya, jikalau tanpa belas kasih Tuhan,
percayalah!
Matius 23: 1-3
(23:1) Maka berkatalah Yesus kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya,
kata-Nya:
(23:2) "Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi
Musa.
(23:3) Sebab itu turutilah
dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah
kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak
melakukannya.
Itulah keadaan ahli Taurat; mengerti
firman Tuhan tetapi tidak melakukannya =
melayani tetapi tidak menjadi contoh teladan.
Itu sebabnya, Yesus katakan; “turutilah dan lakukanlah segala sesuatu
yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan
mereka.”
Itu artinya, ahli Taurat masih mengalami
sakit rohani / belum mengalami kesembuhan.
Kalau melayani tetapi masih mengalami sakit rohani...
Matius 23: 23
(23:23) Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai
kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat
kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas
kasihan dan kesetiaan. Yang
satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.
Ahli Taurat melayani tanpa belas kasih, karena mereka mengabaikan belas
kasih.
Mereka mengembalikan sepersepuluh tetapi mengabaikan belas kasih = pelayanan tanpa belas kasih,
berarti ibadah pelayanan tidak
mengandung janji, tidak mengandung kuasa.
Sedangkan dalam Matius 12: 7, Yesus berkata; “yang Kukehendaki adalah belas kasih. Pelajarilah hal itu.”
Oleh karena belas kasih, Matius pemungut cukai tertolong = disembuhkan dari
sakit penyakit.
Itu sebabnya tadi saya katakan, apa arti pelayanan tanpa belas kasih Tuhan?
Kita tidak dapat berbuat banyak bagi Tuhan, persis seperti ahli Taurat.
Saudaraku, ini sangat saya kuatirkan; kita sudah menerima firman
pengajaran, kalau firman itu berlalu begitu saja, itu sangat disayangkan, sama
seperti ahli Taurat; melayani
tanpa belas kasih.
2. Tuhan tidak mendengarkan doa.
Inilah yang akan terjadi kalau tetap tinggal dalam dosa kejahatan.
Banyak orang Kristen menaikkan doa permohonannya, menaikkan doa syukurnya,
menaikkan doa syafaatnya.
Ketika doa yang dinaikkan itu tidak terjawab, dia marah, selanjutnya
mempersalahkan Tuhan dan sesama, lalu berkata “mengapa begini Tuhan” dan “mengapa begitu Tuhan”,
kemudian ia mengasihi dirinya dan berkata; “saya sudah beribadah dan
melayani Tuhan, tetapi mengapa Tuhan, doa saya tidak dijawab?”. Ia ngomel, tanpa intropeksi diri.
Sama halnya dengan seseorang yang memalingkan telinga terhadap firman
Tuhan, tetapi ia menaikkan doa kepada Tuhan, ini merupakan doa kekejian bagi
Tuhan (Amsal 28: 9).
Sedangkan, doa kekejian adalah doa yang tidak berkenan = doa yang tidak
didengarkan oleh Tuhan.
Demikianlah keadaan seseorang jika tinggal di dalam dosa kejahatan (belum
mengalami kesembuhan).
Sekarang kembali memperhatikan injil Markus 12.
Bukti ahli Taurat telah disembuhkan.
Markus 12: 32
(12:32) Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali,
Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali
Dia.
Buktinya; ahli Taurat berkata “Allah itu esa, tidak ada yang lain”.
Artinya; mengasihi Tuhan
dengan segenap hati, segenap jiwa, segenap akal budi dan segenap kekuatan.
Berarti; seseorang tidak boleh mengasihi Tuhan dengan setengah hati,
setengah jiwa, setengah akal budi, setengah kekuatan, karena Allah itu esa.
Esa = tunggal = satu-satunya, tidak ada yang lain.
Kalau seandainya Allah itu ada dua, maka seseorang akan mengasihi Allah
yang satu dengan separuh hati dan allah yang lain dengan separuh hati.
Tetapi Allah itu esa, oleh sebab itu, kita harus mengasihi Tuhan dengan
segenap hati, segenap jiwa, segenap akal budi dan segenap kekuatan kita = tidak
separuh hati.
Kalau seseorang mengasihi Allah dengan setengah hati, berarti ada allah
yang lain. Ingat dan perhatikan dengan sungguh-sungguh!
Bagaimana dengan kita, masih adakah allah lain? Saya bukan untuk menguji
seseorang. Andai saja ada di antara sidang jemaat sepenuh hati mengasihi Tuhan,
sepenuh hati mengerjakan pekerjaan yang Tuhan percayakan / sepenuh hati
mengerjakan pekerjaan sesuai dengan karunia jabatan yang Tuhan percayakan, ia
patut mendapat penghargaan.
Kita tidak perlu ragu untuk mengasihi Tuhan dengan sepenuh hati, sebab
Tuhan adalah milik pusaka kita.
Tetapi yang harus kita kuatirkan dan ragukan, ketika seseorang masih tetap
tinggal dalam dosa kejahatannya.
Sebagai contoh mengasihi
dengan sepenuh hati.
Markus 12: 42-44
(12:42) Lalu datanglah seorang janda yang miskin dan ia memasukkan dua
peser, yaitu satu duit.
(12:43) Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka:
"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak
dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan.
(12:44) Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari
kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya."
Contoh yang baik: janda yang miskin memberikan persembahan kepada Tuhan
lebih banyak dari pada orang kaya, sebab;
- Orang kaya memberi dari kelimpahan = memberi sebagian kecil dari
kekayaannya.
- tetapi janda miskin
memberi dari kekurangan =
memberi dari segala apa yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya, artinya;
mengasihi Tuhan dengan segenap hati, segenap jiwa, segenap akal budi dan
kekuatan, tidak dengan setengah hati.
Saudaraku, janda miskin memberi dua
peser, satu duit, inilah yang disebut mengasihi Tuhan dengan segenap hati,
segenap jiwa, segenap akal budi dan dengan segenap kekuatan.
- Satu duit -> Allah yang esa = satu-satunya = tidak ada allah yang lain.
- Dua peser -> kasih kepada Tuhan dan kasih kepada sesama.
Saya kira, kalau memberi dari kelimpahan, semua orang mampu melakukannya,
sekalipun nilai nominalnya banyak, itu tidak mengherankan. Tetapi kalau memberi
dari kekurangan, tidak banyak orang mampu untuk melakukannya, ini perlu kita
perhatikan.
Saudaraku, kita tidak perlu ragu atas kebenaran firman Tuhan pada malam
ini, kalau yang lain Tuhan tolong, termasuk ahli Taurat, mengapa kita tidak?
Oleh sebab itu, tidak perlu kuatir, kesusahan hari ini cukup hari ini,
kesusahan hari esok jangan dipikirkan hari ini.
Yang terpenting adalah; terlebih dahulu kita mengalami kesembuhan, supaya
Kerajaan Allah itu dekat kepada kita.
Kesamaan antara ahli Taurat dan janda miskin.
Markus 12: 33
(12:33) Memang mengasihi
Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap
kekuatan, dan juga mengasihi
sesama manusia seperti diri sendiri adalah
jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan."
Ada kesamaan antara janda miskin dengan ahli Taurat tersebut.
Ahli Taurat mengasihi Tuhan dengan segenap hati, dan segenap pengertian, dan
segenap kekuatannya, dan juga mengasihi sesama seperti mengasihi diri sendiri.
Dampak positif bila disembuhkan dari sakit penyakit.
Markus 12: 34
(12:34) Yesus melihat, bagaimana
bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata kepadanya: "Engkau tidak
jauh dari Kerajaan Allah!" Dan seorang pun tidak berani lagi menanyakan
sesuatu kepada Yesus.
Dampak positifnya; menjadi
bijaksana, sebagaimana pernyataan Yesus Kristus.
Kalau seseorang disembuhkan dari sakit penyakit, ia menjadi orang yang
bijaksana, tetapi kalau seseorang tetap berada dalam dosa yang sama / belum
mengalami kesembuhan, berarti ia tetap dalam kebodohannya.
Saya masih ingat, betapa bodohnya saya di waktu yang lampau, sehingga
tersesat dan terhilang, jauh dari Tuhan karena sakit rohani.
Semoga kita menjadi orang yang bijaksana, karena telah terjadi pemulihan
bagi kita semua pada malam ini.
Mari kita lihat ORANG YANG
BIJAKSANA.
Bagian Pertama.
Matius 7: 24
(7:24) "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya,
ia sama dengan orang yang
bijaksana, yang mendirikan
rumahnya di atas batu.
Orang yang bijaksana mendirikan rumahnya di atas batu.
Batu -> korban Kristus.
Berarti, mendirikan rumah di atas batu = berdiri
di atas korban Kristus.
Orang yang berdiri di atas korban
Kristus, berarti; ia tidak berdiri
di atas kebenaran diri sendiri, tidak berdiri di atas yang lain-lain.
Sekarang mari kita perhatikan; kuasa bila berdiri di atas korban Kristus.
Matius 7: 25
(7:25) Kemudian turunlah
hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh
sebab didirikan di atas batu.
Turunlah hujan, datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh = kokoh, sebab rumah itu
didirikan di atas batu.
Rumah -> gereja Tuhan.
Kalau berdiri di atas korban Kristus, ada kekuatan, tidak rubuh, kokoh, untuk menghadapi 3 perkara,
yaitu;
1. Hujan turun / hujan dari atas
Hujan adalah gambaran dari penghulu di udara, yaitu roh jahat.
Efesus 6: 10-12
(6:10) Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan
kuasa-Nya.
(6:11) Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat
bertahan melawan tipu muslihat Iblis;
(6:12) karena perjuangan
kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan
pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu
dunia yang gelap ini, melawan
roh-roh jahat di udara.
Perjuangan kita bukan melawan darah daging, bukan melawan manusia, tetapi perjuangan kita melawan roh-roh
jahat di udara.
Itu sebabnya, nasihat firman bagi kita; hendaklah
kita kuat.
Kalau kita berdiri di atas korban Kristus, kita pasti kuat melawan penghulu
di udara yang gelap, itulah roh-roh jahat di udara.
Efesus 6: 11
(6:11) Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat
bertahan melawan tipu muslihat
Iblis;
Menghadapi roh jahat di udara, berarti; mampu mengatasi tipu muslihat / tipu
daya dari pada iblis setan.
Hati-hati, jangan sampai tubuh, jiwa dan roh kita diperdaya oleh roh-roh
jahat, diperdaya oleh penghulu di udara yang gelap.
Saudaraku, roh jahat di udara memiliki tipu daya, sebab roh-roh jahat
mengadakan segala sesuatu yang menyenangkan bagi daging manusia, apapun itu
bentuknya.
Kita dapat melihat tipu daya iblis setan:
- Dalam kitab Kejadian 3: 1-5, betapa liciknya ular itu, dengan tipu
muslihatnya memperdaya Adam dan Hawa, dengan tawaran / iming-iming; Adam dan
isterinya menjadi sama dengan
Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.
- Dalam Matius 4: 1-10, setelah Yesus berpuasa selama 40 hari 40 malam,
laparlah Yesus, kemudian iblis setan berusaha memperdaya Yesus Kristus, dengan
tipu muslihatnya tentang 3 hal, yaitu;
·
Iblis setan menawarkan roti dari batu,
tetapi Yesus mematahkan tipu daya iblis setan dengan berkata “manusia hidup
bukan dari roti saja melainkan dari setiap perkataan-perkataan yang keluar dari
mulut Allah”.
·
Iblis membawa Yesus ke bubungan
Bait Allah = tempat yang tinggi.
Artinya; iblis juga menawarkan
posisi / jabatan yang sangat
tinggi.
Namun akhirnya, iblis juga memerintahkan Yesus untuk menjatuhkan dirinya,
ini juga merupakan tipu daya iblis setan, sebab posisi yang tinggi tidak
memberi jaminan untuk hidup yang kekal.
·
Iblis membawa Yesus ke atas gunung
yang sangat tinggi, dan
menunjukkan / menawarkan kerajaan dunia dengan segala kemegahannya, dengan syarat harus menyembah kepada
iblis, ini juga merupakan tipu daya iblis, namun Yesus berkata; “enyahlah
iblis, sebab ada tertulis; engkau harus menyembah Tuhan Allahmu dan hanya
kepada Dia sajalah engkau berbakti.”
Saudaraku, kita hanya menyembah Allah yang hidup, yaitu Allah Abraham,
Allah Ishak dan Allah Yakub, bukan allah yang mati, yaitu emas dan perak yang
berasal dari kerajaan dunia, dengan segala kemegahannya.
Saudaraku, Yesus telah mematahkan tipu muslihat iblis setan. Oleh sebab
itu; kita juga jangan terperdaya oleh tipu muslihat iblis setan!
Kalau itu sesuatu yang terlarang, sesuatu yang tak suci, sesuatu yang tak
benar, kemudian iblis melancarkan tipu muslihatnya, dengan memberi
kesenangan-kesenangan untuk daging, saudara tidak perlu senang dan tidak perlu
bangga.
Hati-hati! Jadilah bijaksana, karena kita semua sudah disembuhkan dari
sakit penyakit. Dirikanlah rumah di atas batu!
Kalau di hari-hari yang lampau saudara pernah mengalami tipu daya iblis
setan, segeralah minta ampun kepada Tuhan, berlutut, menangislah di hadapan
Tuhan, malam hari ini. Kebenaran terletak pada firman, tidak perlu kita mengadu
pada manusia.
2. Datanglah banjir.
Banjir -> dosa kenajisan.
Kejadian 6: 1-3
(6:1) Ketika manusia itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi, dan
bagi mereka lahir anak-anak perempuan,
(6:2) maka anak-anak Allah
melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil
isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka.
(6:3) Berfirmanlah TUHAN: "Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di
dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus
dua puluh tahun saja."
Pada awalnya, anak-anak Allah hidup sesuai dengan kemauan Tuhan, hidup
untuk menyenangkan hati Tuhan, namun pada akhirnya, anak-anak Allah jatuh dalam
dosa kenajisan, sebab mereka mengambil perempuan untuk menjadi isteri, siapa
saja yang disukai mereka = dosa kenajisan.
Kejadian 6: 9, 5-7
(6:9) Inilah riwayat Nuh: Nuh
adalah seorang yang benar dan
tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul
dengan Allah.
(6:5) Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa
segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,
(6:6) maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi,
dan hal itu memilukan hati-Nya.
(6:7) Berfirmanlah TUHAN: "Aku akan menghapuskan manusia yang telah
Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang
melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah
menjadikan mereka."
Akhirnya, Tuhan membinasakan manusia lewat banjir yang besar, itulah air bah, karena dosa
kejahatan mereka telah sampai kepada Allah, secara khusus dosa kenajisan.
Saya melihat, di hari-hari terakhir ini, begitu luar biasanya banjir
melanda dunia ini, tetapi yang mengherankan, banjir itu telah melanda banyak
orang, tanpa pandang bulu, baik anak-anak, remaja, pemuda, sampai yang tertua,
baik kaya maupun yang miskin, dilanda oleh dosa kenajisan.
Kejadian 6: 8
(6:8) Tetapi Nuh mendapat
kasih karunia di mata TUHAN.
Kalau Nuh terlepas dari air bah, itu karena kasih karunia Tuhan.
Biarlah kita mendapat kasih karunia Tuhan, seperti Nuh, sehingga kita
memperoleh kekuatan untuk menghadapi banjir yang besar, yang sedang melanda
dunia ini.
3. Angin melanda rumah itu.
Hati-hati, ini bukan angin sembarang angin, ini adalah angin yang luar
biasa.
Efesus 4: 13-14
(4:13) sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang
benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai
dengan kepenuhan Kristus,
(4:14) sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa
angin pengajaran, oleh permainan
palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,
Saudaraku, angin di sini adalah angin
ajaran-ajaran palsu, yang mengombang-ambingkan kerohanian yang masih
kanak-kanak.
Tetapi kalau rumah didirikan di atas batu -> tingkat kerohanian yang
dewasa, tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, maka dengan
demikian rumah itu kuat.
Saya berani mengatakan, di hari-hari terakhir ini, banyak sekali ajaran
palsu telah menyusup ke dalam gereja-gereja, namun gereja Tuhan tidak
menyadarinya.
Kalau ibadah diganti dengan kesaksian artis-artis, saya berani katakan itu
adalah ajaran palsu. Mereka yang beribadah hanya untuk melihat artis, inilah
gambaran dari kerohanian yang masih kanak-kanak, yang mudah diombang-ambingkan
oleh permainan palsu manusia, dalam kelicikan mereka yang menyesatkan.
Dalam 1 Petrus 1: 24-25, semua yang hidup seperti rumput, dan segala
kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering dan bunga gugur,
tetapi firman Allah tetap untuk selama-lamanya.
Saya harapkan, kita semua kuat di hari-hari ini, sebab akan banyak sekali
ajaran-ajaran palsu yang digambarkan seperti rumput, dan kemuliaannya seperti
bunga rumput = tidak kekal = menuju kebinasaan.
Mari kita lihat ORANG YANG
BIJAKSANA.
Bagian Kedua.
Matius 25: 3-5
(25:3) Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa
minyak,
(25:4) sedangkan gadis-gadis
yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka.
(25:5) Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga,
mengantuklah mereka semua lalu tertidur.
Pertama-tama saya memberitahukan; bahwa penyakit dari gereja Tuhan di akhir
zaman adalah tertidur.
Tertidur -> kelemahan.
5 gadis yang bodoh dan 5 gadis yang bijaksana, sama-sama tertidur.
- Tetapi yang menjadi kelebihan 5 gadis yang bijaksana adalah membawa pelita dan membawa minyak dalam buli-buli.
- Sedangkan 5 gadis yang bodoh, hanya membawa pelitanya, tanpa minyak di
dalam buli-buli.
Minyak dalam buli-buli, artinya; kehidupan yang dipenuhkan oleh Roh Kudus.
Sehingga kalau kita perhatikan di sini, ketika dalam kelemahan (tertidur),
5 gadis yang bijaksana tertolong
oleh kuasa Roh Kudus, dan akhirnya masuk
dalam perjamuan kawin, sedangkan 5 gadis yang bodoh, pintu kemurahan
tertutup bagi mereka.
Imamat 21: 12
(21:12) Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan
tempat kudus Allahnya, karena minyak
urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas
kepalanya; Akulah TUHAN.
PESAN KHUSUS KEPADA PARA IMAM; tetaplah setia beribadah melayani Tuhan,
tetap berada di tempat pengudusan, sebab minyak urapan Allah ada di atas
kepalanya, itulah yang menjadi tanda meterai, yang menunjukkan bahwa kita
adalah milik Tuhan.
Urapan Roh Kudus adalah meterai / tanda bahwa kita adalah milik Tuhan.
Oleh sebab itu, selagi pintu kemurahan masih terbuka untuk kita sekarang,
biarlah kita tetap setia beribadah, setia melayani Tuhan, tergembala dengan
baik dalam satu kandang satu gembala, di dalam kandang penggembalaan yang
benar, di mana gembala bertanggung jawab atas domba-dombanya, memberi makan dan
minum, memelihara, merawat dan mengasuh kawanan domba, sampai Tuhan datang untuk
yang kedua kalinya, sebagai Raja, Mempelai Pria Sorga. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment