Tema: BELAS KASIHAN YESUS TERHADAP ORANG
BANYAK
(seri
17)
subtema:
UTUSAN SEHARGA DENGAN DARAH YESUS KRISTUS
Shalom!
Selamat
malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kemurahan-Nya, kita berada di dalam rumah
Tuhan, untuk beribadah dan melayani Tuhan.
Kembali kita memeriksa injil Matius 9: 35-38, namun kita
hanya membaca ayat 37 saja.
(9:37) Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Tuaian
memang banyak, tetapi pekerja sedikit.
Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit.
Ini menunjukkan keadaan yang tidak seimbang, sebab kalau
tuaian / pekerjaan lebih banyak dari pada tenaga kerja, maka hasil pekerjaan
tidak akan maksimal nantinya, sehingga keadaan tidak akan lebih baik, tidak
lebih benar, tidak lebih suci dari
hari-hari yang lalu.
2 Tawarikh 29: 32-33
(29:32) Jumlah korban bakaran yang dibawa jemaah
ialah: lembu tujuh puluh ekor, domba jantan seratus ekor dan domba
muda dua ratus ekor. Semuanya sebagai korban bakaran bagi TUHAN.
(29:33) Persembahan-persembahan kudus terdiri dari: lembu
sapi enam ratus ekor dan kambing domba tiga ribu ekor.
Jumlah korban bakaran yang dipersembahkan jemaah kepada
Tuhan, yaitu;
- Lembu 70 ekor
- Domba jantan 100 ekor
- Domba muda 200 ekor
Kemudian, persembahan-persembahan kudus, terdiri dari;
- Lembu sapi 600 ekor
- Kambing domba 3000 ekor
Jumlah keseluruhan korban persembahan yang dipersembahkan
oleh jemaah kepada Tuhan adalah 3970 ekor.
Saudaraku, seperti yang sudah-sudah saya katakan; untuk
mengerjakan 1 ekor lembu sapi, dibutuhkan tenaga kerja 3-4 orang, berarti;
kalau korban bakaran yang dipersembahkan sebanyak 3970 ekor, dibutuhkan kurang
lebih 12000 tenaga kerja.
Kemudian, apakah tenaga kerja sama banyaknya dengan
tuaian / pekerjaan itu?
2 Tawarikh 29: 34
(29:34) Tetapi jumlah imam terlalu sedikit,
sehingga mereka tidak sanggup menguliti semua korban bakaran. Oleh
sebab itu saudara-saudara mereka, orang-orang Lewi, membantu mereka sampai
pekerjaan itu selesai dan sampai para imam menguduskan dirinya.
Sebab orang-orang Lewi itu lebih bersungguh-sungguh menguduskan dirinya dari
pada para imam.
Kalau kita perhatikan di sini, jumlah imam /
pekerja-pekerja untuk menguliti korban bakaran itu terlalu sedikit, sehingga
mereka tidak sanggup menguliti semua korban bakaran. Ini sangat disayangkan
tentunya.
Jumlah yang sedikit, memberi arti rohani;
- Tidak sungguh-sungguh menguduskan
diri di hadapan Tuhan
- Tidak sungguh-sungguh
menyerahkan diri kepada Tuhan.
- Tidak sepenuh hati beribadah melayani
kepada Tuhan.
Karena jumlah para imam terlalu sedikit, maka orang-orang
Lewi mengambil alih pekerjaan itu sampai selesai, bahkan sampai para imam selesai
menguduskan diri di hadapan Tuhan.
Kalau lebih sungguh-sungguh dalam pengudusan, dalam
penyerahan diri, kemudian sepenuh hati beribadah melayani Tuhan, maka pekerjaan
yang Tuhan percayakan itu akan selesai, meskipun hitungan bilangan mungkin
sedikit.
Sebaliknya, kalau tidak sungguh-sungguh menguduskan diri,
tidak sungguh-sungguh menyerahkan diri kepada Tuhan, dan tidak sepenuh hati
beribadah melayani kepada Tuhan, biarpun jumlah banyak, tetapi pekerjaan tidak
akan selesai.
Imamat 1: 6
(1:6) Kemudian haruslah ia menguliti korban
bakaran itu dan memotong-motongnya menurut bagian-bagian tertentu.
Korban bakaran itu memang
harus dikuliti, selanjutnya potongan-potongan dari daging korban bakaran
itu dipersembahkan kepada Tuhan, di atas mezbah korban bakaran.
Berarti, kalau korban bakaran tidak terlebih dahulu
dikuliti, maka korban bakaran tidak dipersembahkan kepada Tuhan.
Kejadian 3: 21
(3:21) Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit
binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya
kepada mereka.
Adam dan isterinya jatuh ke dalam dosa, dan menjadi
telanjang di hadapan Tuhan, setelah mereka melanggar hukum Allah.
Untuk itulah Tuhan Allah membuat pakaian dari kulit binatang,
untuk manusia dan isterinya itu, supaya menutupi ketelanjangan mereka.
Berarti kalau para imam tidak sanggup menguliti seluruh
korban bakaran, maka apa yang menjadi kerinduan Tuhan tidak terwujud. Kerinduan
Tuhan adalah supaya dosa ketelanjangan teretutupi.
Demikian halnya, kalau para imam tidak sungguh-sungguh
menguduskan diri, tidak sungguh-sungguh menyerahkan diri kepada Tuhan, dan
tidak sepenuh hati beribadah melayani kepada Tuhan, apa yang menjadi kerinduan
Tuhan tidak akan tercapai = tetap di dalam dosanya, itu adalah gambaran dari ketelanjangan.
Jalan keluarnya.
Matius 9: 38
(9:38) Karena itu mintalah kepada tuan yang
empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu."
Jalan keluarnya; meminta
pekerja-pekerja kepada tuan yang empunya tuaian itu.
Tuan yang empunya tuaian -> Tuhan Yesus Kristus.
Kalau kita meminta pekerja-pekerja kepada tuan yang
empunya tuaian itu, ia pasti mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu,
sesuai Matius 7: 7, mintalah maka akan diberikan, karena yang kita minta adalah
untuk kemuliaan Tuhan.
Oleh sebab itu, biarlah kita semua, bersama-sama meminta
pekerja-pekerja itu kepada tuan yang empunya tuaian itu.
Namun, untuk meminta pekerja-pekerja kepada tuan yang
empunya tuaian itu, tidak sama seperti meminta sesuatu hal kepada seseorang.
Saya umpamakan; kalau saya minta alkitab kepada
seseorang, dia akan memberikan alkitab.
Tetapi untuk meminta pekerja-pekerja kepada tuan yang
empunya tuaian itu, tidaklah demikian.
Cara
meminta pekerja-pekerja kepada tuan yang empunya tuaian itu.
Lukas 10: 2-3
(10:2)
Kata-Nya kepada mereka: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit.
Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia
mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.
(10:3)
Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke
tengah-tengah serigala.
Caranya adalah memberi diri diutus, seperti Yesus Kristus
mengutus 70 murid-murid yang lain.
Oleh sebab itu, mintalah, berarti memberi diri diutus.
Sekarang mari kita melihat tindakan di tengah-tengah
pengutusan.
TINDAKAN DI TENGAH-TENGAH PENGUTUSAN (Bagian III B)
Lukas 2: 10-11
(10:10)
Tetapi jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu tidak diterima di situ,
pergilah ke jalan-jalan raya kota itu dan serukanlah:
(10:11)
Juga debu kotamu yang melekat pada kaki kami, kami kebaskan di depanmu;
tetapi ketahuilah ini: Kerajaan Allah sudah dekat.
Saudaraku, bila seorang utusan tidak diterima di sebuah
kota, maka utusan itu akan mengebaskan
debu tanah kota yang melekat pada kaki utusan itu.
Hati-hati, kita semua, terlebih para imam yang sudah lama
menikmati pengajaran mempelai dalam terangnya tabernakel, terima utusan itu,
jangan ditolak, kalau ditolak, utusan itu akan mengebaskan debu tanah kota itu
yang melekat di kakinya.
Kisah Para Rasul 13: 50
(13:50)
Orang-orang Yahudi menghasut perempuan-perempuan terkemuka yang takut akan
Allah, dan pembesar-pembesar di kota itu, dan mereka menimbulkan penganiayaan
atas Paulus dan Barnabas dan mengusir mereka dari daerah itu.
Rasul Paulus dan Barnabas diutus Tuhan ke kota Antiokhia,
tetapi orang-orang Yahudi yang ada di sana, menolak pelayanan Rasul Paulus dan
Barnabas = menolak utusan Tuhan / tidak
menerima utusan Tuhan.
Kisah Para Rasul 13: 51
(13:51)
Akan tetapi Paulus dan Barnabas mengebaskan debu kaki mereka sebagai
peringatan bagi orang-orang itu, lalu pergi ke Ikonium.
Rasul Paulus dan Barnabas mengebaskan debu kaki mereka, sebagai tanda peringatan bagi orang-orang
yang ada di kota Antiokhia.
Mengebaskan debu kota dari kaki utusan, arti rohaninya; orang-orang kota tersebut tetap dalam
dosa-dosanya.
Debu = dosa.
Kalau utusan masuk ke suatu kota dan mereka diterima,
otomatis debu kota itu akan melekat di kaki, tetapi kalau utusan ditolak / tidak
diterima, maka debu tanah itu tidak melekat di kaki utusan, berarti; debu tanah
dikebaskan dari kaki utusan = tetap dalam dosanya.
Yohanes 20: 21-23
(20:21)
Maka kata Yesus sekali lagi: "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa
mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu."
(20:22)
Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: "Terimalah
Roh Kudus.
(20:23)
Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu
menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada."
Kalau seorang utusan mengatakan dosa orang tetap ada,
maka dosanya tetap ada. Ini luar biasa bukan?
Itu sebabnya dari tadi saya katakan, jangan sampai
menolak utusan.
Apalagi kalau sudah terima pengajaran mempelai, lalu
melepaskan pengajaran, itu berbahaya.
Sekarang pertanyaannya;
Mengapa
ketika seorang utusan mengatakan dosanya tetap ada, maka dosanya tetap ada?
Sekarang, kita lihat jawabannya, dalam Yohanes 20: 21
(20:21)
Maka kata Yesus sekali lagi: "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti
Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu."
Ketika Yesus mengutus 12 murid-murid-Nya, sama seperti
Bapa mengutus Yesus Kristus.
Arti rohaninya; seorang
utusan sama harganya dengan darah Kristus / darah penebusan Kristus.
Itu sebabnya, di sini jelas sekali dikatakan; sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian
juga sekarang Aku mengutus kamu.
Berarti, menolak
utusan = menolak darah penebusan.
Sedikit
kesaksian.
Ketika mengawali pelayanan tahun 2001-2002, saya masih
ingat beberapa orang yang menolak saya, ketika saya memasuki rumahnya. Ada
seorang bapak yang sedang sakit (asam urat), kemudian anaknya sedang dalam
masalah. Oleh sebab itu, isterinya meminta kami untuk berdoa di rumahnya, namun
ketika saya sampai di rumahnya, dia menolak saya dengan mentah-mentah, dengan
kasar, akhirnya, sayapun meninggalkan rumahnya. Lalu, setelah peristiwa itu, satu
bulan kemudian, saya dengar kabar bahwa orang yang menolak saya itu, meninggal
dunia.
Untuk menjadi seorang hamba Tuhan, tidak semudah apa yang
saudara lihat dan pikirkan, sebab untuk menjadi seorang hamba Tuhan, ia harus bayar
harga, seharga dengan darah Kristus.
Saudaraku, seorang hamba Tuhan yang sungguh-sungguh di
dalam pengudusan dan penyerahan diri, dia tidak akan bermain-main di
tengah-tengah pengutusan, demikian juga sidang jemaat jangan bermain-main terhadap
hamba Tuhan tersebut, saya mengatakan ini bukan untuk mengancam.
Sebagai bukti, seorang
utusan seharga dengan darah penebusan.
Keluaran 12: 5-6
(12:5)
Anak dombamu itu harus jantan, tidak bercela, berumur setahun; kamu boleh ambil
domba atau kambing. (12:6) Kamu harus mengurungnya sampai hari yang keempat
belas bulan ini; lalu seluruh jemaah Israel yang berkumpul, harus menyembelihnya
pada waktu senja.
Untuk membebaskan bangsa Israel dari tanah Mesir, dari tanah
perbudakan, maka harus menyembelih anak
domba Paskah, pada waktu senja.
Anak domba Paskah, itulah pribadi Yesus yang telah
tersembelih di atas kayu salib.
Keluaran 12: 25-27
(12:25)
Dan apabila kamu tiba di negeri yang akan diberikan TUHAN kepadamu, seperti
yang difirmankan-Nya, maka kamu harus pelihara ibadah ini.
(12:26)
Dan apabila anak-anakmu berkata kepadamu: Apakah artinya ibadahmu ini?
(12:27)
maka haruslah kamu berkata: Itulah korban Paskah bagi TUHAN yang
melewati rumah-rumah orang Israel di Mesir, ketika Ia menulahi orang Mesir,
tetapi menyelamatkan rumah-rumah kita." Lalu berlututlah bangsa itu
dan sujud menyembah.
Jadi, ibadah itu adalah seharga dengan korban Paskah / seharga dengan darah penebusan Kristus.
Ibadah = melayani Tuhan, seperti seorang utusan yang
memasuki kota.
Berarti, pelayanan seorang utusan, itu seharga dengan
korban Paskah, darah penebusan Kristus.
Saudaraku, kalau kita sungguh-sungguh beribadah melayani
Tuhan, itu seharga dengan darah Yesus Kristus.
Itu sebabnya seorang utusan penuh dengan kuasa; kalau ia
mengatakan kepada seseorang “engkau tetap
berada dalam dosa”, maka orang itupun tetap
dalam dosanya.
Sekali lagi saya katakan; UTUSAN ITU SEHARGA DENGAN DARAH.
Keluaran 12: 41
(12:41)
Sesudah lewat empat ratus tiga puluh tahun, tepat pada hari itu juga, keluarlah
segala pasukan TUHAN dari tanah Mesir.
Setelah menyembelih anak domba Paskah, tepatnya 430
tahun, keluarlah bangsa Israel dari tanah Mesir, tanah perbudakan.
Kalau kita lihat di sini, bahwa bangsa Israel disebut
juga dengan; pasukan Tuhan, itu
menunjukkan bahwa mereka dibebaskan oleh darah penebusan.
Keluaran 4: 22-23
(4:22)
Maka engkau harus berkata kepada Firaun: Beginilah firman TUHAN: Israel ialah
anak-Ku, anak-Ku yang sulung;
(4:23)
sebab itu Aku berfirman kepadamu: Biarkanlah anak-Ku itu pergi, supaya ia
beribadah kepada-Ku; tetapi jika engkau menolak membiarkannya pergi, maka
Aku akan membunuh anakmu, anakmu yang sulung."
Bangsa Israel dibebaskan dari tanah Mesir, tanah
perbudakan, oleh darah anak domba Paskah, hanya dengan satu tujuan, yaitu; untuk
beribadah kepada Tuhan.
Beribadah = melayani Tuhan.
Kalau ibadah hanya datang, duduk, lalu pulang, berarti;
tanpa pelayanan.
Tetapi, saya himbau, jangan hanya datang, duduk lalu
pulang, belajarlah untuk mengambil bagian dalam pelayanan.
Pelayanan itu, bukan hanya berdiri di atas mimbar / di
atas altar, tetapi apa yang bisa dikerjakan, kerjakan saja, tidak perlu
diperlihatkan kepada orang lain.
Kalau bekerja untuk dilihat orang lain, itu bukanlah
pelayanan, sebab dia sudah menerima upahnya dari orang-orang yang melihatnya,
bukan menerima upah dari Bapa yang berada di tempat tersembunyi.
Oleh sebab itu, ada baiknya melakukan segala sesuatu
dengan tersembunyi, sebab upahnya berasal dari Bapa yang berada di tempat
tersembunyi.
Mari kita lihat; Praktek
memberi diutus.
Keluaran 29: 1
(29:1)
"Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan mereka,
supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku: Ambillah seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan yang tidak bercela,
Supaya memegang jabatan imam bagi Tuhan, maka diambillah
binatang sebagai korban persembahan bagi Tuhan;
-
Seekor lembu jantan
muda.
-
Dua ekor domba jantan
yang tidak bercela.
Keterangan;
KORBAN LEMBU
JANTAN MUDA
Artinya; korban
pendamaian dari Kristus, untuk menghapus dan menyucikan dosa-dosa, supaya kita dibaharui terus menerus.
Keluaran 29: 10-14
(29:10)
Kemudian haruslah kaubawa lembu jantan itu ke depan Kemah Pertemuan, lalu
haruslah Harun dan anak-anaknya meletakkan tangannya ke atas kepala lembu
jantan itu.
(29:11)
Haruslah kausembelih lembu jantan itu di hadapan TUHAN di depan pintu Kemah
Pertemuan.
(29:12)
Haruslah kauambil sedikit dari darah lembu jantan itu dan kaububuh dengan
jarimu pada tanduk-tanduk mezbah, dan segala darah selebihnya haruslah
kaucurahkan pada bagian bawah mezbah.
Setelah korban lembu jantan muda disembelih, maka
darahnya diambil sedikit dengan menggunakan jari, lalu dibubuhkan pada
tanduk-tanduk mezbah. Kemudian, selebihnya dicurahkan pada bagian bawah mezbah.
Itulah korban pendamaian dari Kristus, untuk menyucikan
dosa-dosa, supaya kita terus dibaharui.
Sebaiknya, kita harus memperdamaikan dosa, terlebih
imam-imam yang memegang jabatan bagi Tuhan, harus menjadi pendamaian, namun harus terlebih dahulu berdamai kepada
sesama, itulah korban lembu muda.
2 Korintus 5: 17-19
(5:17)
Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah
berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.
(5:18) Dan
semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan
kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian
itu kepada kami.
(5:19)
Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak
memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian
itu kepada kami.
Allah memperdamaikan dunia dengan diri-Nya, dengan
perantaraan Yesus Kristus. Demikian juga, seseorang yang memegang jabatan imam,
menjadi pendamaian bagi sesama.
Keterangan;
KORBAN
DOMBA JANTAN, YANG PERTAMA
Arti rohaninya; korban
penyerahan diri dari Kristus, supaya oleh korban-Nya, kitapun boleh
menyerahkan segala kepentingan-kepentingan diri untuk taat kepada-Nya, untuk menghapus dosa dan menyucikan dosa-dosa kita, supaya kita terus menerus dibaharui.
Keluaran 29: 15-18
(29:15)
Kemudian haruslah kauambil domba jantan yang satu, lalu haruslah Harun
dan anak-anaknya meletakkan tangannya ke atas kepala domba jantan itu.
(29:16)
Haruslah kausembelih domba jantan itu dan kauambillah darahnya dan kausiramkan
pada mezbah sekelilingnya.
(29:17)
Haruslah kaupotong-potong domba jantan itu menurut bagian-bagian
tertentu, kaubasuhlah isi perutnya dan betis-betisnya dan kautaruh itu di atas
potongan-potongannya dan di atas kepalanya.
(29:18)
Kemudian haruslah kaubakar seluruh domba jantan itu di atas mezbah; itulah
korban bakaran, suatu persembahan yang harum bagi TUHAN, yakni suatu korban
api-apian bagi TUHAN.
Domba jantan yang pertama ini, disembelih lalu dagingnya
dipotong-potong, itu menunjuk kepada korban
Kristus, untuk menghapus dosa manusia, dan menyucikan dosa kita, supaya kita
dibaharui.
Oleh sebab itu, biarlah kita lebih sungguh-sungguh lagi
untuk menyerahkan diri kepada Tuhan. Tunjukkan status yang jelas di hadapan
Tuhan, jangan dikatakan menyerahkan diri, tetapi kenyataannya tidak = status tidak jelas.
Filipi 2: 4-5
(2:4) dan
janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi
kepentingan orang lain juga.
(2:5)
Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang
terdapat juga dalam Kristus Yesus,
Menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat dalam Kristus
Yesus, berarti; menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan, dan mengabaikan
segala kepentingan-kepentingan pribadi, di tengah-tengah ibadah pelayanan yang
Tuhan percayakan, untuk hormat dan kemuliaan bagi Tuhan.
Ibrani 5: 7-9
(5:7)
Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan
dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari
maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan.
(5:8) Dan
sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah
diderita-Nya,
(5:9) dan
sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang
abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya,
Dalam penyerahan diri Yesus, Ia telah belajar menjadi
taat dari apa yang diderita-Nya / taat sampai mati, bahkan sampai mati di atas
kayu salib, sampai mencapai kesempurnaan-Nya, sehingga Ia menjadi pokok
keselamatan yang abadi bagi semua orang, yang taat kepada-Nya.
Keterangan;
KORBAN
DOMBA JANTAN, YANG KEDUA
Artinya; korban
tahbisan Kristus, supaya kitapun ditahbiskan
oleh-Nya.
Tahbisan = ditabalkan (bahasa batak), artinya;
1. Dijadikan suci
2. Diangkat
3. Membaktikan diri
Yohanes 17: 19
(17:19)
dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya mereka pun dikuduskan
dalam kebenaran.
Perkataan menguduskan (dalam bahasa Yunani: hagiazo), artinya; disucikan untuk
ditahbiskan.
Keluaran 29: 19-21
(29:19)
Kemudian haruslah kauambil domba jantan yang lain, lalu haruslah Harun dan
anak-anaknya meletakkan tangannya ke atas kepala domba jantan itu.
(29:20) Haruslah
kausembelih domba jantan itu, kauambillah sedikit dari darahnya dan kaububuh
pada cuping telinga kanan Harun dan pada cuping telinga kanan anak-anaknya,
pada ibu jari tangan kanan dan pada ibu jari kaki kanan mereka,
dan darah selebihnya kausiramkanlah pada mezbah sekelilingnya.
(29:21)
Haruslah kauambil sedikit dari darah yang ada di atas mezbah dan dari minyak
urapan itu dan kaupercikkanlah kepada Harun dan kepada pakaiannya, dan juga
kepada anak-anaknya dan pada pakaian anak-anaknya; maka ia akan kudus, ia dan
pakaiannya, dan juga anak-anaknya dan pakaian anak-anaknya.
Setelah korban domba jantan itu disembelih, Musa
mengambil darahnya sedikit, lalu membubuhkan pada cuping telinga sebelah kanan Harun
dan anak-ananya, juga di ibu jari tangan sebelah kanan, dan ibu jari kaki sebelah
kanan.
Itu artinya; mentahbiskan
diri di hadapan Tuhan.
Tahbisan yang benar adalah berbuat segala sesuatu kepada Allah dan hanya bagi Allah, bukan untuk kepentingan diri sendiri. Itu adalah
tahbisan yang benar, bagi seorang imam.
Wahyu 1: 5-6
(1:5) dan
dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang
mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita
dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya --
(1:6) dan
yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi
Allah, Bapa-Nya, -- bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya.
Amin.
Oleh darah Yesus Kristus, kita dilepaskan dari segala dosa,
selanjutnya, kita dijadikan sebagai imam-imam dan raja-raja bagi-Nya, untuk
selama-lamanya. (Wahyu 5: 9-10)
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA
MEMBERKATI
Pemberita
firman;
Gembala
Sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment