Tema: STUDY YUSUF
(seri 45)
Subtema: MENGASIHI, BERARTI; LAHIR DAN MENGENAL
ALLAH
Shalom!
Salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya besar, kita boleh
beribadah malam hari ini.
Segera kita
mendengarkan firman Tuhan, kembali kita memeriksa Kejadian 37.
Kejadian 37: 16
(37:16) Sahutnya: "Aku
mencari saudara-saudaraku. Tolonglah katakan kepadaku di mana mereka
menggembalakan kambing domba?"
Kalau kita perhatikan di sini, Yusuf berusaha mencari saudara-saudaranya
yang sedang menggembalakan kambing domba.
Dari pembacaan ayat 16 ini, kita dapat MENYIMPULKAN
DUA HAL.
KESIMPULAN PERTAMA: YUSUF BERTANGGUNG JAWAB ATAS TUGAS YANG DIA TERIMA DARI YAKUB,
AYAHNYA.
Ini menunjuk kepada hamba yang baik dan setia = hamba yang baik dilihat
dari kesetiaannya.
Dalam kitab Amsal 20: 6, dikatakan: “Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi
orang yang setia, siapakah menemukannya?”
Kemudian, hamba yang baik, setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang
kecil.
Dari pembacaan ayat 16 ini, kita dapat MENYIMPULKAN
DUA HAL.
KESIMPULAN KEDUA: YUSUF MENGASIHI
SAUDARA-SAUDARANYA.
Seandainya Yusuf tidak mengasihi saudara-saudaranya, ia tidak akan berupaya
untuk mencari saudara-saudaranya itu.
1 Yohanes 4: 7
(4:7)
Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu
berasal dari Allah; dan setiap orang yang
mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.
Setiap orang yang mengasihi; LAHIR DARI ALLAH, kemudian ia MENGENAL ALLAH.
Itu sebabnya, di sini kita dihimbau untuk saling mengasihi, sebab kasih itu
berasal dari Allah, dan setiap orang yang mengasihi, maka ia;
-
lahir dari
Allah.
-
mengenal Allah.
Keterangan: LAHIR DARI ALLAH.
1 Yohanes 3: 9
(3:9) Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa
lagi; sebab benih ilahi tetap ada di
dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.
Lahir dari Allah, berarti; lahir dan DIKANDUNG DARI BENIH ILAHI, bukan dari
benih yang fana.
Kemudian, kalau kita perhatikan di sini, setiap orang yang lahir dari
Allah, ia TIDAK BERBUAT DOSA LAGI = dosa tidak berkuasa dalam daging = tidak
hidup di bawah hukum Taurat.
Jadi, orang yang mengasihi, ia tidak berada di bawah hukum Taurat.
1 Petrus 1: 22-23
(1:22) Karena kamu telah
menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan
kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling
mengasihi dengan segenap hatimu.
(1:23) Karena kamu
telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang
tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal.
Yang dilahirkan dari benih ilahi, itulah firman Tuhan, MENYUCIKAN DIRI DI
HADAPAN TUHAN.
Menyucikan diri di hadapan Tuhan = TIDAK BERBUAT DOSA LAGI / DOSA TIDAK BERKUASA
DI DALAM DAGING.
Saudaraku, menyucikan diri, berarti; HIDUP SUCI, mulai dari perkataan suci,
pemikiran suci, sudut pandang suci, tingkah laku suci, sifat tabiat suci,
gerak-gerikpun suci, dalam segala sesuatu suci.
Itu sudah menjadi suatu keharusan bagi kita semua, secara khusus kehidupan
muda remaja, terlebih imam-imam yang dipercayakan tugas / dipercayakan tanggung
jawab di atas pundak, itulah ibadah pelayanan.
Biarlah kita hidup suci, supaya kita MENJADI PENDAMAIAN bagi setiap orang,
di manapun kita berada.
Kuasa dari kasih.
1 Yohanes 4: 9-10
(4:9) Dalam hal inilah
kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita
hidup oleh-Nya.
(4:10) Inilah kasih
itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi
kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai
pendamaian bagi dosa-dosa kita.
Kasih Allah itu dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah
mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.
Allah Bapa mengutus Anak-Nya yang tunggal SEBAGAI PENDAMAIAN BAGI DOSA-DOSA
MANUSIA, supaya manusia memperoleh hidup yang kekal.
1 Yohanes 4: 11
(4:11)
Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka
haruslah kita juga saling mengasihi.
Supaya terwujudnya tugas pendamaian ini, biarlah kita SALING MENGASIHI SATU
DENGAN YANG LAIN.
Kemudian, mari kita lihat; SUPAYA TERWUJUDNYA PENYUCIAN.
1 Petrus 1: 22
(1:22) Karena kamu
telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas,
hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling
mengasihi dengan segenap hatimu.
Saudaraku, terwujudnya penyucian itu, karena ketaatan seseorang kepada
kebenarAN, sehingga seseorang dapat mengamalkan kasih persaudaraan dengan tulus
ikhlas = SUNGGUH-SUNGGUH SALING MENGASIHI DENGAN SEGENAP HATI.
Mengamalkan = melakukan = melaksanakan.
Oleh sebab itu, supaya kita dapat mengamalkan kasih persaudaraan dengan tulus
ikhlas / sungguh-sungguh mengasihi dengan segenap hati, mari kita taat kepada
kebenaran, taat kepada firman Tuhan, hukum Allah, perintah-perintah,
peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan yang sudah Tuhan tentukan.
Berarti, dengan kata lain; TIDAK TAAT KEPADA HAL-HAL YANG LAIN LAGI.
Syarat untuk dilahirkan kembali dari benih ilahi.
Matius 13: 3, 8-9
(13:3) Dan Ia
mengucapkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Kata-Nya: "Adalah
seorang penabur keluar untuk menabur.
(13:8) Dan sebagian
jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus
kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat,
ada yang tiga puluh kali lipat.
(13:9) Siapa
bertelinga, hendaklah ia mendengar!"
Sebagian benih jatuh di tanah yang baik, lalu berbuah: ada yang seratus
kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.
Mari kita lihat; ARTI ROHANINYA.
Matius 13: 23
(13:23) Yang
ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan
mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus
kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat,
ada yang tiga puluh kali lipat."
-
BENIH yang ditaburkan, itulah FIRMAN TUHAN,
-
sedangkan TANAH
YANG BAIK ialah ORANG YANG MENDENGAR FIRMAN itu dan MENGERTI.
Mendengar firman Tuhan = menerima firman Tuhan.
Mengerti = melakukan firman Tuhan.
Jadi, syarat untuk dilahirkan kembali dari benih ilahi adalah MENJADI TANAH
YANG BAIK, yaitu mendengar / menerima firman Tuhan dan mengerti / melakukan
firman itu.
Sehingga kalau kita perhatikan di sini, tanah yang baik itu menghasilkan
buah;
-
BUAH 100 KALI LIPAT.
Matius 19: 27
(19:27) Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan
mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?"
(19:28) Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya
pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta
kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas
takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.
(19:29) Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan
rumahnya, saudaranya laki-laki atau
saudaranya perempuan, bapa atau ibunya,
anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan
memperoleh hidup yang kekal.
Buah 100 kali lipat, itulah HIDUP YANG KEKAL.
Tujuan kita beribadah dan melayani, tentunya adalah ingin
mendapatkan berkat 100 kali lipat, itulah Kerajaan Sorga.
Ciri-ciri orang yang memperoleh / menerima hidup yang
kekal adalah meninggalkan segala sesuatunya, yaitu;
1.
MENINGGALKAN
RUMAHNYA
Rumah menggambarkan kehidupan manusia.
Berarti, meninggalkan rumahnya, artinya; menyangkal diri
+ pikul salib.
Orang yang seperti ini pasti memperoleh buah 100 kali
lipat, percayalah.
2.
MENINGGALKAN
SAUDARANYA LAKI-LAKI / SAUDARANYA PEREMPUAN.
Artinya; tidak menuruti hawa nafsu dan keinginan daging
lagi.
Sebab saudaranya laki-laki / saudaranya perempuan ->
darah dan daging.
Tetapi memang, untuk melepaskan diri dari hawa nafsu dan
keinginan daging tidaklah mudah, kalau seseorang tidak memberi diri dipimpin
oleh Roh Kudus.
3.
MENINGGALKAN
BAPA / IBUNYA (ORANG TUANYA).
Kejadian 2: 23-24
(2:23) Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku
dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari
laki-laki."
(2:24) Sebab itu seorang laki-laki akan
meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya
menjadi satu daging.
Meninggalkan orang tua, berarti; ada persekutuan antara
tubuh dengan kepala, seperti jemaat menyatu dengan Kristus.
Jadi, orang yang meninggalkan orang tuanya, adalah orang
yang menyatu di dalam kasih Kristus, seperti seorang laki-laki akan
meninggalkan kedua orang tuanya dan menjadi satu dengan isterinya.
Kalau ia tidak meninggalkan orang tuanya, tidak mungkin
ada kesatuan antara tubuh dengan kepala.
Orang yang seperti ini juga akan memperoleh buah 100 kali
lipat.
4.
MENINGGALKAN
ANAK-ANAK.
Matius 12: 47-50
(12:47) Maka seorang berkata kepada-Nya: "Lihatlah, ibu-Mu dan
saudara-saudara-Mu ada di luar dan berusaha menemui Engkau."
(12:48) Tetapi jawab Yesus kepada orang yang menyampaikan berita itu
kepada-Nya: "Siapa ibu-Ku? Dan siapa saudara-saudara-Ku?"
(12:49) Lalu kata-Nya, sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya: "Ini
ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku!
(12:50) Sebab siapa pun yang melakukan
kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku
perempuan, dialah ibu-Ku."
Meninggalkan anak-anak; artinya; melakukan kehendak Bapa
di sorga, sama seperti Yesus, sebagai anak dari seorang perempuan. Antara Yesus
dan Maria, itu adalah antara ibu dan anak.
Kalau kita melakukan kehendak Bapa di sorga, mereka yang
kita kasihi, yaitu anak, mereka bukan menjadi nomor satu.
5.
MENINGGALKAN
LADANGNYA
Artinya; meninggalkan segala usaha pekerjaan = tidak
terikat dengan pekerjaan.
Ladang -> usaha pekerjaan.
Jadi, 5 perkara inilah yang harus ditinggalkan, sehingga
dengan demikian, mereka yang mengikuti Tuhan, akan memperoleh buah 100 kali
lipat.
Sehingga kalau kita perhatikan di sini, tanah yang baik itu menghasilkan
buah;
-
BUAH 60 KALI LIPAT.
Mari kita kaitkan angka 60 dengan kelahiran Yakub.
Kejadian 25 : 23-26
(25:23) Firman TUHAN kepadanya: "Dua bangsa ada dalam kandunganmu, dan
dua suku bangsa akan berpencar dari dalam rahimmu; suku bangsa yang satu akan
lebih kuat dari yang lain, dan anak yang tua
akan menjadi hamba kepada anak yang muda."
(25:24) Setelah genap harinya untuk bersalin, memang anak kembar yang di
dalam kandungannya.
(25:25) Keluarlah yang pertama, warnanya merah, seluruh tubuhnya seperti
jubah berbulu; sebab itu ia dinamai Esau.
(25:26) Sesudah itu keluarlah adiknya; tangannya memegang tumit Esau, sebab
itu ia dinamai Yakub. Ishak berumur enam puluh
tahun pada waktu mereka lahir.
Yakub lahir ketika Ishak berumur 60 tahun.
Pada saat Yakub lahir, Yakub memegang tumit Esau, itu
artinya; hak kesulungan itu jatuh ke tangan Yakub.
Itu sebabnya, kalau kita perhatikan dalam ayat 23,
dikatakan; “... anak yang tua akan
menjadi hamba kepada anak yang muda” = Esau menjadi hamba, sedangkan Yakub
menjadi tuan.
·
Hamba = budak
dosa, karena hidup menuruti hawa nafsu daging.
·
Tuan =
pemerintah = imamat yang rajani = pelayanan.
Berarti, pelayanan adalah hak kesulungan, yang akhirnya
jatuh ke tangan Yakub.
Untuk menguatkan ayat ini, mari kita perhatikan kitab
Keluaran 4.
Keluaran 4: 22-23
(4:22) Maka engkau harus berkata kepada Firaun: Beginilah firman TUHAN: Israel ialah anak-Ku, anak-Ku yang sulung;
(4:23) sebab itu Aku berfirman kepadamu: Biarkanlah anak-Ku itu pergi,
supaya ia beribadah kepada-Ku; tetapi jika
engkau menolak membiarkannya pergi, maka Aku akan membunuh anakmu, anakmu yang
sulung."
Jadi, hak kesulungan itu adalah IBADAH PELAYANAN YANG
TUHAN PERCAYAKAN.
Itu sebabnya, Tuhan berusaha membebaskan Yakub / Israel dari
Mesir, tanah perbudakan, dibawa masuk ke tanah Kanan, tanah perjanjian, untuk
beribadah kepada Tuhan.
Biarlah kita senantiasa tekun dalam 3 macam ibadah +
ibadah kaum muda, jangan terpengaruh dengan situasi kondisi yang ada, jangan
terpengaruh dengan orang yang malas ke gereja, jangan terpengaruh dengan
hal-hal yang lain, yaitu hal-hal yang tidak baik, sehingga dengan demikian kita
memperoleh buah 60 kali lipat.
Barangkali secara jasmani kita bukan anak yang pertama,
tetapi kalau kita setia beribadah kepada Tuhan, maka hak kesulungan itu menjadi
bagian kita, itulah buah 60 kali lipat.
Kesimpulannya; buah 60 kali lipat adalah hak kesulungan,
itulah ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan.
-
BUAH 30 KALI LIPAT.
30 kali lipat -> Yesus memulai pelayanan-Nya.
Lukas 3: 23
(3:23) Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya,
Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan
menurut anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf, anak Eli,
Yesus memulai pelayanan-Nya ketika berumur 30 tahun.
Yesus memulai pelayanan-Nya dengan baik dan mengakhiri
pelayanan-Nya dengan baik pula, dengan bukti; sebagai seorang hamba Ia
mengosongkan diri, dan sebagai seorang manusia Ia telah merendahkan diri-Nya
dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di atas kayu salib (Filipi 2: 7).
Taat sampai mati = setia kepada Tuhan.
Apapun tugas yang Tuhan percayakan, biarlah kita tetap setia
mengerjakannya dengan baik, seperti Yesus Kristus, Dia mengawali pelayanan
dengan baik, dan mengakhirinya dengan baik = diawali dengan daging, diakhiri
dengan roh.
2 Timotius 4: 7-8
(4:7) Aku telah mengakhiri pertandingan
yang baik, aku telah mencapai garis akhir
dan aku telah memelihara iman.
(4:8) Sekarang telah tersedia bagiku mahkota
kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada
hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang
merindukan kedatangan-Nya.
Rasul Paulus mengakhiri pelayanannya sampai mencapai
garis akhir, disertai dengan memelihara iman, dan akhirnya, Rasul Paulus
dikaruniakan mahkota kebenaran.
Ada 3 hal yang harus diwaspadai supaya kita dilahirkan
kembali dari benih ilahi.
Matius 13: 4-7
(13:4) Pada waktu ia
menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir
jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis.
(13:5) Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu,
yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itu pun segera tumbuh, karena tanahnya
tipis.
(13:6) Tetapi sesudah
matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar.
(13:7) Sebagian lagi
jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya
sampai mati.
1. SEBAGIAN BENIH JATUH DI PINGGIR JALAN.
Mari kita lihat; ARTI ROHANINYA.
Matius 13: 18-19
(13:18) Karena itu, dengarlah arti perumpamaan penabur itu.
(13:19) Kepada setiap orang yang mendengar
firman tentang Kerajaan Sorga, tetapi tidak
mengertinya, datanglah si jahat dan merampas yang ditaburkan dalam hati orang itu;
itulah benih yang ditaburkan di pinggir jalan.
Benih yang ditaburkan, itulah firman Tuhan, sedangkan
pinggir jalan, artinya; mendengarkan firman tentang Kerajaan Sorga tetapi tidak
mengerti (mendengar tetapi tidak melakukannya).
Sehingga akhirnya, orang itu berubah menjadi jahat,
karena hatinya dikuasai / dirampas oleh si jahat.
Mendengar tetapi tidak melakukan firman Tuhan = FIRMAN
TIDAK MEMPEROLEH TEMPAT DI DALAM HATI.
Jika firman Tuhan tidak memperoleh tempat dalam hati,
maka si jahatlah yang mengambil alih tempat di dalam hati, akhirnya keadaan
orang itu menjadi jahat.
Sangat disayangkan kalau ada orang mendengar firman Tuhan,
namun tidak mau mengerti, dengan beralasan: “Saya ini bodoh.”
2. BENIH ITU JATUH DI TANAH YANG BERBATU-BATU YANG TIDAK BANYAK TANAHNYA.
Mari kita lihat; ARTI ROHANINYA.
Matius 13: 20-21
(13:20) Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu ialah orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira.
(13:21) Tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, orang itu pun segera murtad.
Benih yang ditaburkan -> firman Tuhan, sedangkan tanah
yang berbatu-batu, artinya; orang itu segera mendengar firman Tuhan dengan
gembira, tetapi firman itu tidak berakar.
Kalau benih itu tumbuh namun tidak berakar, kerugiannya
adalah tidak kuat menghadapi aniaya karena firman, tidak kuat menghadapi ujian-ujian
/ cobaan-cobaan.
Kita bandingkan dengan POHON YANG TUMBUH DI PINGGIR
SUNGAI AIR KEHIDUPAN; di mana akar-akarnya yang merambat ke air, sehingga pohon
itu kuat, daunnya hijau, daunnya tidak pernah layu, bahkan daunnya menjadi
obat.
MENGAPA BENIH YANG DITABUR ITU TIDAK BERAKAR?
Karena benih itu ditaburkan di tanah yang berbatu-batu,
yang tanahnya sangat tipis.
Tanah yang berbatu-batu adalah gambaran dari hati yang
keras.
Kalau tanah hati kita ini keras, benih yang ditabur tidak
akan berakar, barangkali tumbuh sesaat, tetapi tidak berakar.
3. SEBAGIAN BENIH JATUH DI TENGAH SEMAK DURI.
Mari kita lihat; ARTI ROHANINYA.
Matius 13: 22
(13:22) Yang ditaburkan di tengah semak
duri ialah orang yang mendengar firman
itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu
sehingga tidak berbuah.
Benih yang ditaburkan -> firman Tuhan, sedangkan semak
duri, artinya; gambaran dari orang yang mendengar firman tetapi penuh dengan
kekuatiran dunia, penuh dengan kekuatiran oleh tipu daya kekayaan.
Sehingga dengan demikian, benih firman yang ditaburkan
itu, tidak menghasilkan buah karena terhimpit oleh tipu daya kekayaan.
Tipu daya kekayaan adalah keinginan seseorang untuk
menjadi kaya, ini akan menghimpit firman Tuhan sehingga firman tidak bertumbuh
tidak berakar dan tidak menghasilkan buah.
SEDIKIT KESAKSIAN;
Sebelum saya menjadi seorang hamba Tuhan, saya menginginkan
kekayaan. Di tengah-tengah pemikiran ingin menjadi kaya, saya berusaha mengandalkan
segenap kemampuan saya, tetapi pada saat saya berusaha untuk kaya, justru saya
mengabaikan firman Tuhan, membelakangi Tuhan, jauh dari setiap ibadah-ibadah
yang Tuhan percayakan = tidak mengandalkan Tuhan.
Berarti, firman itu terhimpit oleh karena tipu daya, di mana
seseorang ingin menjadi kaya.
Kekekuatiran dunia dan keinginan untuk kaya, bisa
menghimpit firman Tuhan, sehingga ia tidak bertumbuh, tidak berakar dan tidak berbuah
banyak, ini harus kita waspadai jangan terpengaruh dengan sesuatu yang tidak
suci, jangan terpengaruh dengan sesuatu yang tidak benar.
Ketika iblis mencobai Yesus, dan membawa Yesus ke atas
gunung yang tinggi, lalu iblis setan menunjukkan kekayaan dan kemegahan dunia,
asal Yesus mau menyembah iblis setan, tetapi dengan ketegasan Yesus berkata: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau
harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"
Keterangan: MENGENAL ALLAH.
1 Yohanes 4: 7
(4:7)
Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu
berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.
Saudaraku, marilah kita saling mengasihi, sebab orang yang mengasihi itu
lahir dari Allah, dan IA MENGENAL ALLAH.
Jadi, setiap orang yang mengasihi, ia mengenal Allah.
Mengenal Allah bukan karena ikut-ikutan, tetapi mengenal secara pribadi /
dari hati ke hati.
Mengasihi itu tidak semudah mengucapkannya tetapi biarlah kita saling
mengasihi, karena orang yang mengasihi itu lahir dari Allah, dan mengenal
Allah.
Mari kita lihat; ORANG YANG MENGENAL ALLAH.
Yohanes 10: 14
(10:14) Akulah gembala
yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku
mengenal Aku
Domba-domba mengenal gembala yang baik, berarti; orang yang mengenal Allah,
adalah ORANG-ORANG YANG MEMBERI DIRI UNTUK DIGEMBALAKAN, seperti domba-domba
yang tergembala, menjadi satu kawanan dalam satu kandang satu gembala.
Kidung Agung 4: 1
(4:1) Lihatlah, cantik
engkau, manisku, sungguh cantik engkau! Bagaikan merpati matamu di balik
telekungmu. Rambutmu bagaikan kawanan kambing
yang bergelombang turun dari pegunungan Gilead.
Domba yang tergembala, berarti; menjadi satu kawanan dalam satu kandang
penggembalaan, digambarkan seperti rambut yang panjang.
1 Korintus 11: 15
(11:15) tetapi bahwa
adalah kehormatan bagi perempuan, jika ia berambut
panjang? Sebab rambut diberikan kepada perempuan untuk menjadi penudung.
Kehormatan bagi seorang perempuan, jika ia berambut panjang.
1 Petrus 3: 3-5
(3:3) Perhiasanmu
janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai
perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah,
(3:4) tetapi
perhiasanmu ialah manusia batiniah yang
tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.
(3:5) Sebab
demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu
perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk kepada suaminya,
Rambut yang panjang, itulah perhiasan rohani yang berasal dari roh yang
lemah lembut dan tenteram = tanda ketundukan seorang perempuan kepada suaminya.
1 Petrus 3: 6
(3:6) sama seperti Sara taat kepada Abraham dan menamai dia
tuannya. Dan kamu adalah anak-anaknya, jika kamu berbuat baik dan tidak takut
akan ancaman.
Tunduk, berarti; taat, seperti Sara taat kepada Abraham.
Taat = patuh pada ajaran yang benar.
Ciri-ciri domba yang tergembala;
CIRI PERTAMA.
Yohanes 10: 3
(10:3) Untuk dia
penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan
suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan
menuntunnya ke luar.
Cirinya; domba-domba mendengarkan suara gembala = dengar-dengaran kepada
suara penggembalaan = SATU SUARA UNTUK MENYUARAKAN PENGAJARAN MEMPELAI DALAM
TERANGNYA TABERNAKEL.
Orang yang dengar-dengaran pasti patuh pada ajaran yang benar, seperti
seorang murid yang selalu mau diajar.
Ciri-ciri domba yang tergembala;
CIRI KEDUA.
Yohanes 10: 4
(10:4) Jika semua
dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka
mengenal suaranya.
Cirinya; mengikuti suara penggembalaan = MENGIKUTI GERAKNYA PENGAJARAN
MEMPELAI, DALAM TERANGNYA TABERNAKEL.
MENGIKUTI, artinya;
-
1 Petrus 2:
21-23
(2:21) Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah
menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu
mengikuti jejak-Nya.
(2:22) Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.
(2:23) Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak
membalas dengan mencaci maki; ketika Ia
menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang
menghakimi dengan adil.
Mengikuti, berarti; MENGIKUTI JEJAK KRISTUS.
Adapun jejak Kristus ialah;
·
IA TIDAK
BERBUAT DOSA.
= tidak hidup di bawah hukum Taurat.
·
TIPU TIDAK ADA
DALAM MULUT-NYA.
= tidak dikuasai roh dusta.
·
KETIKA IA
DICACI MAKI, IA TIDAK MEMBALAS DENGAN MENCACI MAKI.
= kejahatan tidak dibalas dengan kejahatan.
·
KETIKA IA
MENDERITA, IA TIDAK MENGANCAM.
Tidak mengancam, berarti; menyerahkan segala persoalannya
kepada Allah, sebagai hakim yang adil.
Tetapi bila seseorang mengancam, berarti ia tidak mau
menyerahkan persoalan kepada Tuhan.
MENGIKUTI, artinya;
-
Matius 21: 4-5,
8-10
(21:4) Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi:
(21:5) "Katakanlah kepada puteri Sion: Lihat, Rajamu datang kepadamu,
Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang
muda."
(21:8) Orang banyak yang sangat besar jumlahnya menghamparkan pakaiannya di
jalan, ada pula yang memotong ranting-ranting dari pohon-pohon dan
menyebarkannya di jalan.
(21:9) Dan orang banyak yang berjalan di depan Yesus dan yang mengikuti-Nya dari belakang berseru, katanya:
"Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan,
hosana di tempat yang mahatinggi!"
(21:10) Dan ketika Ia masuk ke Yerusalem,
gemparlah seluruh kota itu dan orang berkata: "Siapakah orang ini?"
(21:11) Dan orang banyak itu menyahut: "Inilah nabi Yesus dari Nazaret
di Galilea."
Mengikuti, berarti; GEREJA TUHAN DIBAWA MASUK KE
YERUSALAM YANG BARU.
Oleh sebab itu, biarlah kita tetap berpegang teguh pada
firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, itulah firman nubuatan, firman
para nabi yang kita terima malam hari ini, dan seterusnya kita dibawa masuk ke
Yerusalem yang baru, kota empat persegi, kota suci, itulah gambaran dari Kerajaan
Sorga.
Wahyu 21: 1-2
(21:1) Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit
yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi.
(21:2) Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem
yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.
Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan
pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.
PERSAMAANNYA ...
Wahyu 19: 6-9
(19:6) Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak,
seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya!
Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
(19:7) Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia!
Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba,
dan pengantin-Nya telah siap sedia.
(19:8) Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang
berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah
perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]
(19:9) Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka
yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku:
"Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."
Mengikuti, berarti; DIBAWA MASUK DALAM PESTA NIKAH ANAK
DOMBA.
Mereka yang dibawa masuk ke dalam pesta nikah Anak Domba
adalah dari berbagai suku, kaum, bahasa dan bangsa, dan mereka hanya menyerukan
satu suara: “Haleluya”, itu adalah
suara penyembahan, tidak ada suara yang lain. Mereka hanya memuji dan menyembah
Tuhan.
Itulah orang yang mengikuti Tuhan, biarlah kita mengikuti
Tuhan, sampai kita dibawa masuk ke dalam Yerusalem yang baru = dibawa masuk ke
dalam pesta nikah Anak Domba.
Kita hanya perlu mengikuti satu suara, itulah suara mempelai =
dengar-dengaran pada satu suara, itulah pengajaran mempelai dalam terangnya
tabernakel, berarti; tidak mengikuti suara yang lain, jangan ikuti suara hati, seperti
Adam mendengarkan perkataan isterinya, supaya kita dibawa masuk ke dalam
Yerusalem yang baru.
Syarat untuk mengikuti gembala yang baik (suara
penggembalaan).
Yohanes 10: 5
(10:5) Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah
mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal."
Syaratnya; TIDAK MENGIKUTI SUARA ASING = lari meninggalkan suara asing.
Suara asing, itulah suara yang berasal dari gembala upahan.
Gembala upahan adalah hamba-hamba Tuhan yang hanya mencari keuntungan lewat
ibadah pelayanan = serakah, tamak, cinta akan uang.
Ciri-ciri mereka; dalam pelayanan, menyampaikan firman Tuhan disertai
dengan cerita-cerita isapan jempol, takhayul-takhayul, dongeng nenek-nenek tua
dan sebagainya (ditambahi dan dikurangi).
Tetapi biarlah kita
mendengar suara yang baik, suara gembala / firman penggembalaan di dalam satu
kandang satu gembala, tidak liar, sebab kawanan domba dalam kandang
penggembalaan, itu gambaran dari gereja Tuhan yang ditandai dengan ketundukan,
seperti kawanan domba yang turun dari gunung Gilead, itulah gambaran rambut panjang
dari mempelai perempuan-Nya, sehingga kita dibawa masuk ke dalam Yerusalem yang
baru.
TUHAN YESUS KRISTUS
KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman;
Gembala Sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment