IBADAH
PENDALAMAN ALKITAB,
14 SEPTEMBER
2012
Subtema: PENGAJARAN YANG BENAR;
-
MENGHADIRKAN KERAJAAN
SORGA DI BUMI
-
MENANGGUNG PENDERITAAN
YANG TIDAK WAJAR
Shalom!
Selamat malam, salam
sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena
kasih-Nya besar, kita boleh beribadah malam hari ini, semua karena kemurahan Tuhan.
Kembali kita
memeriksa kitab Maleakhi 2: 6
(2:6) Pengajaran yang benar ada dalam
mulutnya dan kecurangan tidak terdapat pada
bibirnya. Dalam damai
sejahtera dan kejujuran ia mengikuti Aku dan
banyak orang dibuatnya berbalik dari pada kesalahan.
TUHAN MENUNJUKKAN 3 HAL TENTANG ORANG LEWI KEPADA PARA IMAM YANG MELAYANI
DI TABERNAKEL, YAITU:
I. Pengajaran
yang benar ada dalam mulutnya.
II. Kecurangan
tidak terdapat pada bibirnya.
III. Dalam damai sejahtera dan kejujuran,
orang Lewi mengikuti Tuhan.
Saudaraku, mari kita lihat keterangan yang pertama.
Keterangan:
I. PENGAJARAN
YANG BENAR ADA DALAM MULUTNYA.
Dikaitkan dengan, ketika Yesus
mengajar murid-murid-Nya.
Matius 26: 1
(26:1) Setelah Yesus
selesai dengan segala pengajaran-Nya itu, berkatalah Ia kepada
murid-murid-Nya:
Setelah Yesus selesai dengan segala pengajaran-Nya itu = di dalam mulut Yesus ada pengajaran
yang benar.
Pengajaran yang benar dari mulut Yesus, yang dimaksud di sini adalah...
Matius 25: 31
(25:31) "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua
malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia
akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya.
Pada penghakiman yang terakhir, Ia akan bersemayam di atas takhta
kemuliaan-Nya = Ia tampil sebagai Raja.
Matius 25: 32
(25:32) Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang
dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing,
Kemudian, Ia mengadakan pemisahan seorang dari pada seorang, seperti
gembala memisahkan domba dari kambing. Inilah pengajaran yang benar itu.
Jadi, pengajaran yang benar itu;
Pada penghakiman terakhir, Yesus tampil sebagai Raja untuk memisahkan
seorang dari pada seorang, seperti gembala memisahkan domba dari kambing.
Matius 25: 33-34
(25:33) dan Ia akan menempatkan domba-domba
di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing
di sebelah kiri-Nya.
(25:34) Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah
kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah
Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.
Kalau kita perhatikan di sini, bahwa domba-domba ditempatkan di sebelah
kanan, kemudian kambing ditempatkan di sebelah kiri.
Domba yang ditempatkan di sebelah kanan, berarti; domba menerima Kerajaan
Sorga, kerajaan yang telah disediakan oleh Bapa di Sorga.
Jadi, inilah yang saya maksud dengan pengajaran yang benar, yang ada dalam
mulut Yesus.
Roma 14: 17
(14:17) Sebab Kerajaan Allah bukanlah
soal makanan dan minuman, tetapi soal
kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.
Kerajaan Sorga itu, bukan soal makanan dan minuman.
Artinya; Kerajaan Sorga itu bukan berbicara tentang hal-hal yang lahiriah / perkara
daging.
Tetapi Kerajaan Sorga itu adalah soal kebenaran, damai sejahtera dan
sukacita oleh Roh Kudus = tentang
hal-hal yang rohani.
-
Makan dan minum adalah perkara
daging / hal-hal yang lahiriah.
-
Kebenaran, damai sejahtera,
sukacita oleh Roh Kudus, itu adalah hal-hal yang rohani.
Berarti, manusia yang hidup rohani (hidup di dalam kebenaran, damai
sejahtera dan sukacita) adalah orang
yang menghadirkan Kerajaan Sorga di tengah-tengah dunia ini.
Praktek menghadirkan Kerajaan Sorga di bumi.
Kembali kita memperhatikan Matius 26: 35-40, namun kita membaca ayat 35-36,
40
(25:35) Sebab ketika Aku
lapar, kamu memberi Aku makan; ketika
Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika
Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan;
(25:36) ketika Aku
telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika
Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika
Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.
(25:40) Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini,
kamu telah melakukannya untuk Aku.
Ada 6 perkara yang dilakukan oleh domba-domba yang ditempatkan di sebelah
kanan untuk orang yang hina, yaitu:
1. Ketika Aku lapar, kamu memberi Aku
makan.
= memberi makan orang
yang lapar.
Mari kita lihat
referensinya dalam ...
Yohanes 6: 33-35.
(6:33) Karena
roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari Sorga dan yang memberi hidup
kepada dunia."
(6:34) Maka kata
mereka kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa."
(6:35) Kata
Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia
tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan
haus lagi.
Saudaraku, sebagaimana
Yesus adalah roti hidup, barangsiapa datang kepada-Nya, maka ia tidak akan
lapar lagi.
Roti -> firman Tuhan, sebagai makanan
rohani.
Yohanes 17: 17
(17:17)
Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu
adalah kebenaran.
Firman Tuhan adalah kebenaran yang menguduskan
seseorang.
Itulah makanan bagi
orang yang lapar, yang diberikan oleh domba-domba yang ditempatkan di sebelah
kanan.
2. Ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum.
= memberi minum orang
yang haus.
Yohanes 4: 15
(4:15) Kata
perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah
aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk
menimba air."
Memberi minum bagi
orang yang haus, seperti Yesus memberikan air kepada perempuan Samaria.
Berarti, perempuan
Samaria ini sedang mengalami kehausan.
Yohanes 4: 16-18
(4:16) Kata
Yesus kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini."
(4:17) Kata
perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus
kepadanya: "Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami,
(4:18) sebab
engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah
suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar."
Ketika perempuan
Samaria menerima air hidup, ia dipuaskan
dari rasa dahaga, itu terlihat lewat pengakuannya kepada Tuhan Yesus Kristus.
Sebelum ia menerima
air kehidupan itu, ia mengalami kehausan, dengan bukti; memiliki enam suami =
tidak puas memiliki satu suami.
Ini adalah kehidupan
yang haus, namun setelah ia menerima air kehidupan itu, ia dipuaskan dari rasa
dahaga.
Lebih jauh kita
melihat ...
Yohanes 7: 37-39
(7:37) Dan pada
hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru:
"Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum!
(7:38)
Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari
dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup."
(7:39) Yang
dimaksudkan-Nya ialah Roh yang
akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum
datang, karena Yesus belum dimuliakan.
Orang yang haus
menerima air hidup, artinya; dipenuhkan
/ menerima urapan Roh-El Kudus =
dari dalam hatinya akan mengalir
aliran-aliran air hidup.
Saudaraku, kalau di dalam hati mengalir aliran-aliran air
hidup, berarti; dari dalam hati manusia akan memancarkan kehidupan yang kekal.
Saudaraku, perlu juga
saya tambahkan.
Ketika kita melihat
orang yang haus, memang mereka harus diberi air kehidupan. Orang-orang yang di
luar Tuhan adalah orang-orang yang haus, haus segala sesuatu sampai tidak ada
rasa puas-puasnya; haus akan uang, kedudukan, jabatan, posisi yang tinggi, haus
dengan kekayaan dan lain sebagainya.
Orang yang seperti ini
membutuhkan air kehidupan supaya mereka dipuaskan dari rasa dahaga, dan tentu
kita tidak boleh membiarkan keadaan orang yang demikian.
Inilah yang dikerjakan
oleh domba-domba yang di sebelah kanan.
3. Ketika Aku seorang asing,
kamu memberi Aku tumpangan.
= memberikan tumpangan
kepada seorang asing.
Saudaraku, saya
teringat dengan perempuan Sunem; selain memberi makan dan minum, ia juga
memberi tumpangan kepada Elisa setiap kali perjalanannya ke Sunem.
Memberi tumpangan,
berarti; siap melayani Tuhan, siap memfasilitasi segala sesuatu bagi mereka
yang membutuhkan = melayani dan mengasihi Tuhan dengan segenap hati, segenap
jiwa, segenap akal budi dan segenap kekuatan.
Sedikit kesaksian:
Ketika saya masih
pengerja di salah satu gereja di Jawa Timur, ada seorang yang mengaku sebagai
seorang hamba Tuhan yang sedang dalam perjalanan. Tetapi kalau saya lihat dari
cara berbicaranya, gerak-geriknya, tidak mencerminkan bahwa dia seorang hamba
Tuhan, disamping itu, matanya juga picek / kecil sebelah.
Pada waktu itu, saya
kurang berpengalaman, tidak mengerti apa-apa tentang seorang penipu yang
berkedok hamba Tuhan. Setelah dia meminta untuk menumpang di dalam gereja, di
tempat saya praktek, terlebih dahulu saya bertanya kepada gembala, lalu ibu
gembala mengatakan “jangan, karena itu adalah penipuan.”
Tetapi saudaraku,
tumpangan yang dimaksud di sini adalah bagi mereka yang sangat membutuhkan.
Saudaraku, tempat memang sangat dibutuhkan
oleh anak-anak Tuhan selama tinggal di bumi, untuk beribadah melayani Tuhan,
itulah rumah Tuhan.
Jadi, berbeda dengan
apa yang sudah saya saksikan.
4. Ketika Aku telanjang, kamu memberi
Aku pakaian.
= memberi pakaian
kepada orang yang telanjang.
Telanjang -> dosa
kejahatan.
Setelah Adam melanggar
hukum Allah, mereka jatuh dalam dosa = menjadi telanjang di hadapan Tuhan.
Pada saat itulah,
Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk Adam dan Hawa, sehingga dosa
ketelanjangan tertutupi.
1 Petrus 4: 8
(4:8) Tetapi
yang terutama: kasihilah
sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali
dosa.
Kasih menutupi banyak
sekali dosa.
Berarti, menutupi
ketelanjangan = mengasihi orang lain dalam segala kekurangannya.
Kemudian, kalau kita
perhatikan di sini, mengasihi sesama harus dengan sungguh-sungguh.
Berarti, kasih itu
tidak pura-pura, tidak dibuat-buat = betul-betul menutupi banyak dosa / kekurangan-kekurangan
orang lain dengan tulus hati.
5. Ketika Aku sakit, kamu melawat Aku.
= melawat orang sakit.
Orang sakit
membutuhkan lawatan, karena dia membutuhkan perhatian, pertolongan, membutuhkan
apa yang bisa ia dapatkan dari orang yang melawat dia, sehingga ia akan merasa
bahagia karena terhibur.
Seseorang dalam
keadaan sakit, tanpa ada yang peduli, ini adalah pengalaman yang sangat
menyakitkan bagi orang yang sakit. Oleh sebab itu, jangan heran kalau ada orang
yang sakit tidak mendapat lawatan, tiba-tiba dia membenci.
Sakit di sini adalah
gambaran dari penderitaan.
Biasanya orang
menderita oleh karena kebodohan / karena perbuatan-perbuatan yang salah /
perbuatan-perbuatan yang tidak benar, membuat seseorang menderita / sakit.
Orang yang seperti
ini, sekalipun menderita karena kesalahan, jangan dibiarkan, sebab ia
membutuhkan lawatan.
6. Ketika Aku di dalam penjara, kamu
mengunjungi Aku.
= mengunjungi saat
dipenjara.
Penjara, artinya;
-
Keragu-raguan
Matius 11: 2-3
(11:2) Di dalam penjara Yohanes mendengar tentang pekerjaan
Kristus,
(11:3) lalu menyuruh murid-muridnya bertanya
kepada-Nya: "Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami
menantikan orang lain?"
Yohanes Pembaptis
berada dalam penjara, lalu menyuruh murid-muridnya untuk bertanya kepada Yesus;
“Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?”.
Pertanyaan Yohanes
Pembaptis ini menunjukkan bahwa ia berada dalam keragu-raguan.
-
Salib Kristus
= penderitaan = aniaya
karena firman.
Kejadian 40: 14-15
(40:14) Tetapi,
ingatlah kepadaku, apabila keadaanmu telah baik nanti, tunjukkanlah terima
kasihmu kepadaku dengan menceritakan hal ihwalku kepada Firaun dan tolonglah
keluarkan aku dari rumah ini.
(40:15) Sebab aku dicuri diculik begitu saja dari
negeri orang Ibrani dan di sini pun aku tidak pernah melakukan apa-apa yang
menyebabkan aku layak dimasukkan ke dalam liang tutupan ini."
Yusuf dimasukkan ke
dalam penjara, bukan karena kesalahan, bukan karena kejahatan = aniaya karena
firman = sengsara salib.
Yusuf dicuri diculik
dari Kanaan, dibawa ke Mesir, itu adalah perjalanan salib, seperti Yesus harus
meninggalkan Sorga yang mulia, turun ke bumi, Ia harus menderita di atas kayu
salib, kemudian mati dan bangkit.
Itu sebabnya tadi saya
katakan; penjara adalah salib Kristus.
Orang yang berada
dalam penjara, menginginkan untuk dikunjungi, dapat kita lihat dari perkataan
Yusuf:
Yusuf berkata “tunjukkanlah
terima kasihmu kepadaku dengan menceritakan hal ihwalku kepada Firaun dan
tolonglah keluarkan aku dari rumah ini.” Namun kita perhatikan di sini,
juru minum melupakan Yusuf, ini adalah sikap yang salah.
Domba yang ditempatkan
di sebelah kanan, melakukan yang benar; mengunjungi orang yang berada di dalam
penjara = mengingat hal ihwal bagi mereka yang terpenjara.
Itu sebabnya tadi saya katakan, Kerajaan Sorga bukan soal makan minum
(hal-hal lahiriah) melainkan soal kebenaran, damai sejahtera, sukacita oleh Roh
Kudus (hal rohani) = menghadirkan Kerajaan Sorga di bumi, itulah pengajaran
yang benar.
Ciri-ciri pengajaran yang benar ada pada mulut Yesus.
Matius 26: 1-5
(26:1) Setelah Yesus selesai dengan segala pengajaran-Nya itu, berkatalah
Ia kepada murid-murid-Nya:
(26:2) "Kamu tahu, bahwa dua hari lagi akan dirayakan Paskah, maka Anak Manusia akan diserahkan untuk
disalibkan."
(26:3) Pada waktu itu berkumpullah imam-imam kepala dan tua-tua bangsa
Yahudi di istana Imam Besar yang bernama Kayafas,
(26:4) dan mereka merundingkan suatu rencana untuk menangkap Yesus dengan
tipu muslihat dan untuk membunuh Dia.
(26:5) Tetapi mereka berkata: "Jangan pada waktu perayaan, supaya
jangan timbul keributan di antara rakyat."
Pengajaran yang benar itu mengenai penghakiman yang terakhir, di mana Yesus
tampil sebagai Raja untuk menghakimi semua bangsa. Berarti, kalau di dalam satu
ajaran tidak ada hari penghakiman, itu adalah ajaran sesat, seperti saksi
Yehuwa, yang mengadopsi ajaran dari orang-orang Saduki, yang berpendapat bahwa
tidak ada kebangkitan orang mati.
Selanjutnya, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, bahwa Yesus harus menanggung penderitaan
di atas kayu salib.
1 Petrus 2: 19-20
(2:19) Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak
Allah menanggung penderitaan
yang tidak harus ia tanggung.
(2:20) Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu
berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus
menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah.
Ada 2 jenis penderitaan;
1. Penderitaan Kristus, yaitu menanggung penderitaan yang tidak
harus ia tanggung.
2. Penderitaan manusia, yaitu menderita pukulan karena berbuat
dosa.
Menderita pukulan karena kesalahan / kejahatan, itu wajar secara manusiawi,
karena manusia yang hidup di luar Tuhan / orang-orang dunia, menjalankan
hukumnya seperti hukum taurat; yang benar dibenarkan, yang salah dipersalahkan.
Itu sebabnya tadi saya katakan; kalau menderita karena menanggung
penderitaan yang tidak harus ia tanggung, itu adalah penderitaan yang tidak
wajar bagi manusia.
Tetapi di dalam ayat 21...
1 Petrus 2: 21
(2:21) Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah
menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.
Namun kalau kita perhatikan di sini, anak-anak Tuhan harus mengikuti jejak
Kristus, yaitu turut menanggung penderitaan yang tidak harus ditanggung,
sekalipun penderitaan Kristus adalah penderitaan yang tidak wajar.
Memang untuk menanggung penderitaan yang tidak harus ditanggung, tidak
segampang ketika seseorang berbicara, tidak semudah membalikkan telapak tangan,
tetapi mau tidak mau, saya dan saudara sebagai anak-anak Tuhan harus tetap
mengikuti teladan Kristus, karena itu merupakan kasih karunia.
Lebih rinci kita perhatikan; penderitaan
Kristus.
Matius 26: 3-4
(26:3) Pada waktu itu berkumpullah imam-imam
kepala dan tua-tua bangsa Yahudi di
istana Imam Besar yang bernama Kayafas,
(26:4) dan mereka merundingkan suatu rencana untuk menangkap Yesus dengan tipu muslihat dan untuk membunuh Dia.
Saudaraku, penderitaan Yesus itu datangnya dari imam-imam kepala dan tua-tua
bangsa Israel, dengan segala tipu
muslihatnya.
Ini adalah penderitaan yang sangat menyakitkan sekali, penderitaan yang
tidak wajar.
Berarti, kalau imam-imam dan tua-tua menyalibkan Yesus, pelayanan mereka dan
firman Tuhan yang mereka ketahui adalah kedok, adalah topeng, untuk menutupi
segala dosa kejahatan, termasuk dosa tipu muslihat = musuh dalam selimut.
Bukankah tua-tua dan imam-imam kepala adalah orang-orang Yahudi, sedangkan
Yesus Kristus adalah Raja orang Yahudi? Ini adalah penderitaan yang tidak
wajar, penderitaan yang sangat menyakitkan, karena penderitaan itu datangnya
dari imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Israel, dengan tipu muslihatnya
menyalibkan Yesus Kristus.
-
Imam-imam = pelayan-pelayan.
-
Tua-tua = mengerti firman Tuhan =
dewasa karena firman Tuhan.
Kita akan melihat sakitnya penderitaan itu.
Efesus 6: 12
(6:12) karena perjuangan
kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan
pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu
dunia yang gelap ini, melawan
roh-roh jahat di udara.
Saudaraku, perjuangan kita bukan melawan darah daging tetapi melawan tipu
muslihat dari roh-roh jahat di udara.
Itulah sebabnya, Yesus tidak berjuang melawan imam-imam kepala dan tua-tua
bangsa Israel, karena perjuangan bukan melawan darah daging melainkan tipu
muslihat dari iblis setan.
Tetapi mau tidak mau, kita harus mengikuti jejak Kristus, sekalipun harus
menderita, karena itulah cara satu-satunya untuk mengalahkan, mematahkan tipu
muslihat iblis setan.
Oleh sebab itu, sebagai anak-anak Tuhan, ada baiknya mengikuti teladan
Kristus supaya hidup tanpa tipu muslihat.
Dosa tipu muslihat ini membuat orang menderita / sakit. Sebab orang yang
menderita karena tipu muslihat ini tidak bisa menunjukkan kebenarannya /
membenarkan diri sendiri, karena tipu muslihat selalu terlihat paling benar.
Ini adalah penderitaan yang menyakitkan sekali.
Oleh sebab itu, saya belajar untuk selalu tampil apa adanya, baik di rumah,
di dalam gereja, maupun di luar gereja.
Kebanyakan orang, kalau berada di dalam gereja seperti malaikat, berbicara
rendah hati, tetapi di luar gereja, sikap, tingkah laku, sudut pandang, gerak-geriknya
tidak sesuai, ini adalah tipu muslihat. Sikap yang seperti ini menyakitkan
orang lain, karena tidak mungkin dipersalahkan.
Contoh tipu muslihat dari imam-imam kepala dan tua-tua.
Maitus 26: 59-61
(26:59) Imam-imam kepala, malah seluruh Mahkamah Agama mencari kesaksian
palsu terhadap Yesus, supaya Ia dapat dihukum mati,
(26:60) tetapi mereka tidak memperolehnya, walaupun tampil banyak saksi
dusta. Tetapi akhirnya tampillah dua orang,
(26:61) yang mengatakan: "Orang ini berkata: Aku dapat merubuhkan Bait Allah dan
membangunnya kembali dalam tiga hari."
(26:62) Lalu Imam Besar itu berdiri dan berkata kepada-Nya: "Tidakkah
Engkau memberi jawab atas tuduhan-tuduhan saksi-saksi ini terhadap
Engkau?"
Matius 27: 40-41
(27:40) mereka berkata: "Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan
mau membangunnya kembali dalam tiga hari, selamatkanlah diri-Mu jikalau Engkau
Anak Allah, turunlah dari salib itu!"
(27:41) Demikian juga imam-imam kepala bersama-sama ahli-ahli Taurat dan
tua-tua mengolok-olokkan Dia dan mereka berkata:
Imam-imam kepala dan tua-tua dan seluruh Mahkamah Agama bangsa Israel;
-
Mencari kesaksian palsu, supaya
Yesus dapat dihukum mati.
-
Menghasut orang banyak.
-
Sampai akhirnya tampil dua orang,
sebagai saksi dusta, dan mengatakan apa yang pernah diucapkan Yesus Kristus,
yaitu; Aku dapat merubuhkan
Bait Allah dan membangunnya kembali dalam tiga hari.
Sesungguhnya, Yesus memang pernah mengatakan itu, namun perkataan Yesus itu
mempunyai arti rohani / alegoris.
Kalau merubuhkan Bait Suci dan membangun kembali dalam jangka 3 hari,
secara lahiriah memang tidak masuk akal.
Perkataan inilah yang dipergunakan oleh dua saksi untuk mencari kesalahan
Yesus Kristus, kemudian imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, juga seluruh
Mahkamah Agama turut mempersalahkan Yesus Kristus karena mereka tidak mengerti
arti rohani dari perkataan Yesus Kristus.
Kemudian, sikap Yesus ...
Matius 26: 62-63
(26:62) Lalu Imam Besar itu berdiri dan berkata kepada-Nya: "Tidakkah
Engkau memberi jawab atas tuduhan-tuduhan saksi-saksi ini terhadap
Engkau?"
(26:63) Tetapi Yesus tetap
diam. Lalu kata Imam Besar itu kepada-Nya: "Demi Allah yang hidup,
katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah, atau tidak."
Yesus tidak menjawab saksi-saksi dusta yang dihasut oleh
imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Israel, sebab Ia bukan berjuang melawan
darah dan daging, melainkan melawan tipu muslihat dari roh-roh jahat di udara =
penderitaan yang sangat menyakitkan.
Sesungguhnya, perkataan ini memang diucapkan oleh Yesus.
Yohanes 2: 19-20
(2:19) Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam
tiga hari Aku akan mendirikannya kembali."
(2:20) Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: "Empat puluh enam tahun
orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga
hari?"
Imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan seluruh bangsa Israel tidak mengerti
arti membangun bait Allah
dalam tiga hari, karena mereka hidup di bawah hukum taurat, yaitu;
membangun rumah Allah / Bait Allah selama 46 tahun.
Ini adalah tipu muslihat dari pada tua-tua bangsa Israel dan imam-imam
kepala.
Merombak Bait Allah dalam 3 hari, artinya; mati dan bangkit pada hari yang
ketiga.
-
Kuasa kematian Yesus; mengubur
hidup yang lama.
-
Kuasa kebangkitan Yesus; hidup
dalam hidup yang baru.
Sedangkan 46 tahun orang mendirikan Bait Allah, itu menggambarkan hidup di
bawah hukum taurat.
-
4 -> loh batu yang pertama, di
mana tertulis 4 hukum.
-
6 -> loh batu yang kedua, di
mana tertulis 6 hukum.
Berarti, mendirikan Bait Allah selama 46 tahun = berada di bawah hukum
taurat.
Hukum taurat = tangan ganti tangan, mata ganti mata, gigi ganti gigi,
artinya; kejahatan dibalas dengan kejahatan = orang yang bersalah tidak luput
dari hukuman.
Tetapi Yesus harus menerima itu semua, sebab yang dihadapi adalah tipu
muslihat dari pada roh-roh jahat di udara, bukan berjuang melawan darah daging.
Roma 8:3
(8:3) Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya
oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam
daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah
menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging,
Yesus telah menerima hukuman di dalam daging-Nya karena hukum Taurat tidak
berdaya oleh daging, hukum Taurat tidak berkuasa untuk menyelamatkan daging
yang berdosa.
Kemudian, selain dari pada itu, Yesus Kristus menyadari bahwa; penderitaan itu adalah kasih
karunia.
1 Petrus 2: 19
(2:19) Sebab adalah kasih
karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak
harus ia tanggung.
Menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung adalah kasih karunia.
Kasih karunia = kemurahan Tuhan = anugrah Allah yang besar = yang tidak
layak menjadi layak.
Yohanes 1: 14
(1:14) Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita
telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan
yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan
kebenaran.
Oleh karena kasih karunia dan hidup di dalam kebenaran yang sejati, Yesus
Kristus, sebagai Anak tunggal Bapa, dipermuliakan oleh Allah Bapa.
Biarlah kiranya kita dipermuliakan bersama-sama dengan Dia suatu saat
kelak, dimulai dari; satu dalam penderitaan-Nya, satu dalam kematian-Nya, satu
dalam kebangkitan-Nya, dan akhirnya satu dalam kemuliaan-Nya.
Roma 8: 17
(8:17) Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris,
maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan
menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia,
supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.
Anak-anak Tuhan yang menerima janji adalah ahli waris, yaitu mereka yang
menjadi satu dalam penderitaan-Nya, satu dalam kematian-Nya, satu dalam
kebangkitan-Nya = satu dalam kemuliaan oleh kemuliaan Allah Bapa.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman;
Gembala Sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment