Tema: BELAS KASIHAN YESUS TERHADAP ORANG
BANYAK
(seri
18)
subtema:
HUKUMAN ATAS SODOM DAN GOMORA
Shalom!
Selamat
malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya, kita boleh berada di dalam rumah
Tuhan, untuk beribadah dan melayani Tuhan.
Saudaraku, jangan gunakan waktu yang singkat ini dengan
melamun berbaring dan tidur saja.
Jangan tunggu perintah dari gembala, harus ada
kreativitas = memberi diri dipimpin Roh Kudus.
Kerinduan yang berapi-api membuka jalan saat tiada jalan.
Kita belajar dari pribadi Zakheus, di mana ia berusaha,
bahkan berjuang terus untuk melihat Yesus. Kalau seandainya dia putus asa, dia tidak
akan melihat Yesus, karena memang tubuhnya pendek.
Namun ketika dia berupaya untuk melihat Yesus, pada saat
itu jalan terbuka bagi dia, bahkan Yesus sendiri menumpang di rumah Zakheus,
ketika Zakheus berhasil melihat Yesus.
Saudaraku, tidak ada waktu untuk bermain-main, pergunakanlah
waktu yang singkat ini dengan baik.
Perlu diperhatikan, tanpa mezbah, tanpa merendahkan diri
di kaki Tuhan, kita tidak akan memiliki kuasa.
Kemajuan rohani sidang jemaat, merupakan kemajuan dari
pada kandang penggembalaan.
Ibadah pelayanan dalam kandang penggembalaan tidak akan maju,
kalau kerohanian sidang jemaat tidak maju.
Sebab, kita membangun ibadah pelayanan ini atas dasar
korban Kristus, bukan mengandalkan kekuatan manusia, bukan mengandalkan uang.
Semoga kita memahami dan menyadari ini semua.
Saudaraku, jangan abaikan perkataan Tuhan, sebab doa yang
didengar adalah jika saudara dengar-dengaran.
Oleh sebab itu, terlebih dahulu perhatikan firman Tuhan,
supaya doa-doa dan kerinduan kita, didengar oleh Tuhan.
Kita memiliki kerinduan; supaya pengajaran mempelai yang
besar ini melanda provinsi Banten.
Kita hanya percaya / beriman pada janji firman Tuhan.
Mari kita perhatikan Matius 9: 35-38, namun kita hanya
membaca ayat 37 saja.
(9:37) Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Tuaian
memang banyak, tetapi pekerja sedikit.
Tuaian memang banyak tetapi pekerja sedikit = pekerjaan lebih banyak dari tenaga kerja. Ini
menunjukkan keadaan yang tidak seimbang.
Kalau pekerjaan lebih banyak dari pekerja-pekerja, maka
hasil dari pekerjaan itu, tidak akan maksimal nantinya, sehingga keadaan tidak
akan lebih baik, tidak lebih benar dari waktu-waktu yang lampau.
Kita dapat lihat dalam ...
2 Tawarikh 29: 32-33
(29:32) Jumlah korban bakaran yang dibawa jemaah
ialah: lembu tujuh puluh ekor, domba jantan seratus ekor dan domba
muda dua ratus ekor. Semuanya sebagai korban bakaran bagi TUHAN.
(29:33) Persembahan-persembahan kudus terdiri dari: lembu
sapi enam ratus ekor dan kambing domba tiga ribu ekor.
Korban bakaran yang dibawa jemaat untuk dipersembahkan
kepada Tuhan, yaitu;
- Lembu 70 ekor
- Domba jantan 100 ekor
- Domba muda 200 ekor
Kemudian, persembahan-persembahan kudus, terdiri dari;
- Lembu sapi 600 ekor
- Kambing domba 3000 ekor
Jadi, jumlah keseluruhan korban bakaran yang
dipersembahkan kepada Tuhan adalah 3970 ekor, ini merupakan korban persembahan
yang sangat banyak.
Saudaraku, kita tahu: untuk mengerjakan 1 ekor lembu
sapi, dibutuhkan tenaga kerja 3-4 orang, berarti; kalau korban bakaran yang
dipersembahkan sebanyak 3970 ekor, dibutuhkan tenaga kerja ± 12000 orang.
Kemudian,
apakah jumlah pekerja-pekerja sesuai dengan jumlah korban bakaran yang
dipersembahkan kepada Tuhan?
2 Tawarikh 29: 34
(29:34) Tetapi jumlah imam terlalu sedikit,
sehingga mereka tidak sanggup menguliti semua korban bakaran. Oleh
sebab itu saudara-saudara mereka, orang-orang Lewi, membantu mereka sampai
pekerjaan itu selesai dan sampai para imam menguduskan dirinya.
Sebab orang-orang Lewi itu lebih bersungguh-sungguh menguduskan dirinya dari
pada para imam.
Kalau kita perhatikan di sini, jumlah imam terlalu sedikit, sehingga mereka tidak sanggup menguliti semua korban bakaran.
Untung saja ada orang Lewi mengambil alih pekerjaan itu
sampai selesai, bahkan sampai para imam selesai menguduskan diri di hadapan Tuhan.
Jumlah yang sedikit di sini, memberi arti rohani, yaitu;
- Tidak sungguh-sungguh
menguduskan diri di hadapan Tuhan.
- Tidak sungguh-sungguh
menyerahkan diri kepada Tuhan.
- Tidak sepenuh hati beribadah melayani
kepada Tuhan.
Itulah arti jumlah yang sedikit, bukan dilihat dari
bilangan atau besar nilainya.
Kalau kita sungguh-sungguh menguduskan diri, sungguh-sungguh
menyerahkan diri kepada Tuhan dan sepenuh hati beribadah melayani Tuhan,
sekalipun jumlah kita sedikit, hasil dari pekerjaan pasti banyak.
Imamat 1: 6
(1:6) Kemudian haruslah ia menguliti korban
bakaran itu dan memotong-motongnya menurut bagian-bagian tertentu.
Korban bakaran itu memang
harus dikuliti, selanjutnya potongan-potongan dari daging korban bakaran
itu dipersembahkan kepada Tuhan, di atas mezbah korban bakaran.
Berarti, korban bakaran itu harus dikuliti terlebih dahulu, untuk selanjutnya dipersembahkan
kepada Tuhan, dan itu mutlak untuk dilakukan.
Kejadian 3: 21, 11
(3:21) Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit
binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya
kepada mereka.
(3:11)
Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau
telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan
itu?"
Akhirnya Adam dan isterinya jatuh dalam dosa, dan menjadi
telanjang di hadapan Tuhan.
Untuk itulah Tuhan
Allah membuat pakaian dari kulit binatang, untuk manusia dan isterinya itu,
supaya menutupi ketelanjangan mereka.
Ketelanjangan = dosa.
Berarti saudaraku, kalau para imam tidak sanggup menguliti seluruh korban bakaran, apa yang
menjadi kerinduan Tuhan tidak terwujud,
tidak tercapai.
Kerinduan Tuhan adalah supaya dosa ketelanjangan manusia
tertutupi.
Bukankah Yesus Kristus telah dikuliti? Dia yang benar
dijadikan dosa, supaya kita yang berdosa menjadi benar.
Jadi, binatang yang dikuliti / binatang yang menjadi
korban itu -> pribadi Yesus Kristus.
Para imam tugasnya adalah memperdamaikan dosa.
Itu sebabnya tadi saya katakan; kalau para imam tidak
sungguh-sungguh menguduskan diri, tidak sungguh-sungguh menyerahkan diri kepada
Tuhan dan tidak sepenuh hati beribadah melayani Tuhan, apa yang menjadi
kerinduan Tuhan tidak tercapai, sehingga keadaan tidak akan lebih baik, tidak
lebih benar dari waktu-waktu yang lampau.
Sekarang pertanyaannya; dosa ketelanjangan itu tanggung jawab siapa, tanggung jawab satu
orang, dua orang?? Bukankah itu adalah tanggung
jawab para imam?
Kalau saudara hanya memikirkan
pribadi masing-masing, tanpa
memikirkan pekerjaan Allah yang besar ini, berarti ia tidak layak untuk menjadi seorang imam.
Jalan
keluarnya bagi kita.
Matius 9: 38
(9:38) Karena itu mintalah kepada tuan yang
empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu."
Jalan keluarnya; meminta
pekerja-pekerja kepada tuan yang empunya tuaian itu.
Tuan yang empunya tuaian itu -> Tuhan Yesus Kristus.
Jadi, tugas kita sekarang adalah meminta pekerja-pekerja,
supaya tuan yang empunya tuaian itu mengirimkan pekerja-pekerja.
Saudaraku, sesuai dengan Matius 7: 7, mintalah maka akan diberikan kepadamu,
kalau yang kita minta itu untuk kemuliaan Tuhan, maka Tuhan, sebagai tuan yang
empunya tuaian itu, akan mengirimkan pekerja-pekerja.
Namun cara meminta pekerja-pekerja kepada tuan yang
empunya tuaian itu, tidak sama seperti meminta sesuatu hal kepada seseorang.
Saudaraku, kita lihat dalam ayat yang sama...
Lukas 10: 2-3
(10:2)
Kata-Nya kepada mereka: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit.
Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia
mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.
(10:3)
Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke
tengah-tengah serigala.
Meminta pekerja-pekerja kepada tuan yang empunya tuaian
itu, caranya; memberi diri diutus, seperti
Yesus Kristus mengutus 70 murid-murid yang lain.
Oleh sebab itu, mintalah, berarti; memberi diri diutus.
Jadi, cara meminta sesuatu hal kepada seseorang berbeda dengan cara meminta pekerja-pekerja
kepada tuan yang empunya tuaian itu.
Sebagai
contoh:
Kalau saya meminta Alkitab kepada seseorang, maka orang
itu akan memberikan Alkitab, tetapi untuk meminta pekerja-pekerja kepada tuan
yang empunya tuaian itu, caranya; memberi
diri diutus.
Memberi
diri diutus, berarti;
-
sungguh-sungguh menguduskan diri di hadapan Tuhan.
-
sungguh-sungguh menyerahkan diri kepada Tuhan.
-
sepenuh hati beribadah melayani kepada Tuhan.
Sekarang kita melihat ...
Dampak
negatif kalau kota menolak utusan Tuhan.
Lukas 10: 11-12
(10:11)
Juga debu kotamu yang melekat pada kaki kami, kami kebaskan di depanmu; tetapi
ketahuilah ini: Kerajaan Allah sudah dekat.
(10:12)
Aku berkata kepadamu: pada hari itu Sodom akan lebih ringan tanggungannya
dari pada kota itu."
Saudaraku, kalau kota menolak utusan, di sini dikatakan;
Sodom dan Gomora akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu = hukuman terhadap kota itu lebih berat dari
hukuman yang menimpa Sodom dan Gomora.
Saudaraku, mari kita perhatikan ...
Hukuman
atas kota Sodom dan Gomora.
Kejadian 19: 22
(19:22)
Cepatlah, larilah ke sana, sebab aku tidak dapat berbuat apa-apa,
sebelum engkau sampai ke sana." Itulah sebabnya nama kota itu disebut
Zoar.
Saudaraku, di sini kita perhatikan; malaikat, sebagai
utusan Allah, menyelamatkan Lot, isteri dan kedua anaknya, sebelum Sodom dan
Gomora dihukum oleh Tuhan.
Kejadian 19: 24-25
(19:24)
Kemudian TUHAN menurunkan hujan belerang dan api atas Sodom dan Gomora,
berasal dari TUHAN, dari langit;
(19:25)
dan ditunggangbalikkan-Nyalah kota-kota itu dan Lembah Yordan dan
semua penduduk kota-kota serta tumbuh-tumbuhan di tanah.
Hukuman atas Sodom adalah Tuhan menurunkan hujan belerang dan api atas Sodom dan Gomora.
Kemudian, Tuhan menunggangbalikkan
kota-kota yang berada di sekitar Lembah Yordan, serta tumbuh-tumbuhan yang ada di situ.
Jadi, hukuman itu bukan hanya menimpa atas orang-orang
yang ada di Sodom dan Gomora, tetapi juga tumbuh-tumbuhan yang ada di sekitar Lembah
Yordan.
Sekarang, mari kita perhatikan ...
Dosa Sodom
dan Gomora.
Kejadian 19: 1-3
(19:1)
Kedua malaikat itu tiba di Sodom pada waktu petang. Lot sedang duduk di pintu
gerbang Sodom dan ketika melihat mereka, bangunlah ia menyongsong mereka,
lalu sujud dengan mukanya sampai ke tanah,
(19:2)
serta berkata: "Tuan-tuan, silakanlah singgah ke rumah hambamu ini,
bermalamlah di sini dan basuhlah kakimu, maka besok pagi tuan-tuan boleh
melanjutkan perjalanannya." Jawab mereka: "Tidak, kami akan bermalam
di tanah lapang."
(19:3)
Tetapi karena ia sangat mendesak mereka, singgahlah mereka dan masuk ke dalam
rumahnya, kemudian ia menyediakan hidangan bagi mereka, ia membakar roti yang
tidak beragi, lalu mereka makan.
Pada ayat 1-3 ini, di sini kita bisa melihat bahwa Lot
menyongsong 2 malaikat sebagai utusan Allah = Lot menerima utusan Allah.
Kejadian 19: 4-5, 7-8
(19:4) Tetapi sebelum mereka tidur, orang-orang lelaki
dari kota Sodom itu, dari yang muda sampai yang tua, bahkan seluruh kota, tidak
ada yang terkecuali, datang mengepung rumah itu.
(19:5) Mereka berseru kepada Lot: "Di manakah
orang-orang yang datang kepadamu malam ini? Bawalah mereka keluar kepada kami,
supaya kami pakai mereka."
(19:7) dan ia berkata: "Saudara-saudaraku, janganlah
kiranya berbuat jahat.
(19:8)
Kamu tahu, aku mempunyai dua orang anak perempuan yang belum pernah dijamah
laki-laki, baiklah mereka kubawa ke luar kepadamu; perbuatlah kepada mereka
seperti yang kamu pandang baik; hanya jangan kamu apa-apakan orang-orang ini,
sebab mereka memang datang untuk berlindung di dalam rumahku."
Dari pembacaan ini, ada 2 dosa yang paling menonjol:
YANG
PERTAMA
Penduduk kota Sodom hendak membunuh utusan Allah /
malaikat Allah = dosa membunuh.
1 Yohanes 3: 15
(3:15)
Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh
manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap
memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya.
Orang yang membenci saudaranya adalah seorang pembunuh,
berarti; membunuh = membenci = tidak memiliki kasih Allah.
Bila seseorang dikuasai roh kebencian, dia tidak memiliki
hidup yang kekal di dalam dirinya.
Hidup yang kekal itu adalah berada di dalam Kerajaan
Sorga.
Dari pembacaan ini, ada 2 dosa yang paling menonjol:
YANG KEDUA
Dosa yang kedua adalah dosa kenajisan.
Bukti dosa kenajisan orang-orang Sodom.
-
Kejadian 19: 5
(19:5) Mereka berseru kepada Lot: "Di manakah
orang-orang yang datang kepadamu malam ini? Bawalah mereka keluar kepada kami,
supaya kami pakai mereka."
Ketika
orang-orang / penduduk kota Sodom datang mengepung rumah Lot, mereka meminta supaya
kedua orang itu dibawa keluar, selanjutnya untuk dipakai, ini adalah dosa kenajisan.
Dipakai
dalam arti untuk perbuatan zinah, bukan dipakai untuk melakukan pekerjaan,
seperti membajak ladang.
-
Kejadian 19: 8
(19:8) Kamu tahu, aku mempunyai dua orang anak
perempuan yang belum pernah dijamah laki-laki, baiklah mereka kubawa ke
luar kepadamu; perbuatlah kepada mereka seperti yang kamu pandang baik;
hanya jangan kamu apa-apakan orang-orang ini, sebab mereka memang datang
untuk berlindung di dalam rumahku."
Untuk
menyelamatkan kedua utusan itu, Lot mengorbankan kedua putrinya untuk dipakai oleh
orang-orang Sodom.
Berarti,
dosa kenajisan ini sudah menjadi kebiasaan di dalam kota Sodom.
Kalau dosa
kenajisan itu tidak menjadi kebiasaan, tidak mungkin Lot mengorbankan kedua
putrinya untuk dipakai oleh orang-orang Sodom.
Tetapi
karena itu sudah menjadi kebiasaan, Lot rela mengorbankan kedua putrinya hanya untuk
menyelamatkan kedua utusan itu.
Jadi, dosa yang menonjol di dalam kota Sodom adalah;
-
Dosa membenci =
pembunuh = tidak tinggal dalam kasih Allah.
-
Dosa kenajisan.
Sangat mengerikan sekali tentunya. Bagaimana dengan kita
malam ini? Mulai dari sikap, cara berpikir, sudut pandang, gerak-gerik, apakah
masih ditandai dengan kenajisan?
Bagi perempuan-perempuan, duduklah yang rapi, rok jangan
terbuka, jangan pendek, sekalipun di dalam rumah, bahkan di mana saja. Oleh
sebab itu, usahakan menggunakan rok yang panjang.
Saya bukan sok suci, tetapi saya tahu akibat dosa
kenajisan.
Saudara harus menggaris bawahi ini: Sesuatu yang tidak baik, sesuatu yang tidak suci akan berakhir dengan
kepahitan.
Tetapi orang Bebal, ia tidak peduli, dia tetap mempertahankan
dosa-dosa, termasuk dosa kenajisan, sehingga ketika dinyatakan kebenaran (barang
kudus), dia terkejut, dia bergejolak = berontak dan tidak terima.
Wahyu 18: 2
(18:2) Dan
ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh
Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan
tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis
dan yang dibenci,
Jadi, kenajisan itu sangat dibenci oleh Tuhan, tetapi
aneh, banyak orang menyukai apa yang dibenci oleh Tuhan. Jangan sampai kita mengalami
/ merasakan kepahitan akibat kesalahan, secara khusus akibat dosa kenajisan.
Oleh sebab itu, jangan sampai ada keinginan untuk mencoba-coba
sesuatu hal yang najis.
Saya ulangi: sesuatu yang tidak suci, sesuatu yang tidak
baik, berujung dengan kepahitan.
Sebelum kepahitan itu terjadi, hindari dari sejak
sekarang, sebab tidak ada masa depan bagi orang-orang yang dikuasai oleh roh
najis, karena roh najis menghambat pembangunan tubuh Kristus.
Bukti bahwa kebenaran itu tidak ditemukan
di dalam kota Sodom dan Gomora
Kejadian 18: 20
(18:20) Sesudah itu berfirmanlah TUHAN:
"Sesungguhnya banyak keluh kesah orang tentang Sodom dan Gomora dan sesungguhnya
sangat berat dosanya.
Dosa-dosa Sodom sangat besar / berat, sampai orang-orang
di sekitar kota Sodom berkeluh kesah.
Saya berulang
kali sampaikan;
-
Bila di antara sidang
jemaat ada yang dikuasai roh najis, maka yang berkeluh kesah, yang merasakan
dampak negatifnya adalah orang-orang yang di sekitar kita, termasuk gembala
sidang.
-
Bila sidang
jemaat dikuasai roh jahat, penuh dengan kebencian, tidak tinggal dalam kasih
Allah, yang berkeluh kesah, yang merasakan dampak negatifnya adalah orang-orang
yang di sekitar kita, termasuk gembala sidang.
Di hari-hari terkahir ini, pergunakanlah waktu
sebaik-baiknya, tidak ada waktu bagi kita untuk bermain-main.
Apa arti ibadah pelayanan ini, kalau kita bermain-main?
Sia-sialah semua, keadaan baik tidak akan datang, tidak akan terjadi pemulihan.
Tetapi, kalau saudara mau mengandalkan Tuhan,
sungguh-sungguhlah di dalam Tuhan, kalau tidak mau mengandalkan Tuhan,
tinggalkan saja ibadah pelayanan, fokus saja mencari perkara-perkara yang
lahiriah di dunia, toh juga bisa berhasil, tetapi resiko tanggung sendiri.
Sebaliknya, kalau kita hidup di dalam Tuhan, yang
menanggung segala sesuatunya adalah Tuhan, pilih yang mana.
Kejadian 18: 23
(18:23) Abraham datang mendekat dan berkata: "Apakah
Engkau akan melenyapkan orang benar bersama-sama dengan orang fasik?
Oleh karena dosa
dari pada orang-orang yang ada di kota Sodom, maka Tuhanpun hendak menghukum Sodom
dan Gomora.
Oleh sbab itu Abraham menaikkan doa syafaatnya supaya
kota Sodom dan Gomora terlepas dari hukuman Tuhan.
Abraham 6 kali memohon kepada Tuhan dalam
doa syafaatnya.
Permohonan pertama.
Kejadian 18: 24-26
(18:24) Bagaimana sekiranya ada lima puluh orang benar
dalam kota itu? Apakah Engkau akan melenyapkan tempat itu dan tidakkah Engkau
mengampuninya karena kelima puluh orang benar yang ada di dalamnya itu?
(18:25) Jauhlah kiranya dari pada-Mu untuk berbuat
demikian, membunuh orang benar bersama-sama dengan orang fasik, sehingga orang
benar itu seolah-olah sama dengan orang fasik! Jauhlah kiranya yang demikian
dari pada-Mu! Masakan Hakim segenap bumi tidak menghukum dengan adil?"
(18:26) TUHAN berfirman: "Jika Kudapati lima
puluh orang benar dalam kota Sodom, Aku akan mengampuni seluruh
tempat itu karena mereka."
Permohonan
pertama: 50 orang benar di dalam
kota Sodom.
Jawaban Tuhan:
Tuhan tidak akan membunuh 50 orang benar bersama orang-orang fasik yang ada di
dalam kota Sodom.
Permohonan yang kedua.
Kejadian 18: 28
(18:28) Sekiranya kurang lima orang dari kelima puluh
orang benar itu, apakah Engkau akan memusnahkan seluruh kota itu karena
yang lima itu?" Firman-Nya: "Aku tidak memusnahkannya, jika
Kudapati empat puluh lima di sana."
Permohonan yang
kedua: 45 orang benar di dalam kota
Sodom, Tuhan memberi jaminan, Tuhan tidak akan menghukum orang-orang dalam kota
Sodom dan Gomora.
Permohonan yang ketiga
Kejadian 18: 29
(18:29) Lagi Abraham melanjutkan perkataannya kepada-Nya:
"Sekiranya empat puluh didapati di sana?" Firman-Nya: "Aku
tidak akan berbuat demikian karena yang empat puluh itu."
Permohonan yang
ketiga: 40 orang yang benar di dalam
kota Sodom.
Jawab Tuhan: Tuhan
tidak akan menghukum kota Sodom dan Gomora.
Permohonan yang keempat.
Kejadian 18: 30
(18:30) Katanya: "Janganlah kiranya Tuhan murka,
kalau aku berkata sekali lagi. Sekiranya tiga puluh didapati di
sana?" Firman-Nya: "Aku tidak akan berbuat demikian, jika
Kudapati tiga puluh di sana."
Permohonan yang
keempat: 30 orang benar dalam kota Sodom
dan Gomora, Tuhan tidak akan menghukum kota Sodom dan Gomora
Permohonan yang kelima.
Kejadian 18: 31
(18:31) Katanya: "Sesungguhnya aku telah
memberanikan diri berkata kepada Tuhan. Sekiranya dua puluh didapati di
sana?" Firman-Nya: "Aku tidak akan memusnahkannya karena yang dua
puluh itu."
Permohonan yang
kelima: 20 orang benar didapati
Tuhan di dalam kota Sodom, Tuhan tidak akan memusnahkan Sodom dan Gomora karena
20 orang itu.
Dalam hal yang
baik untuk menolong orang lain, perlu ngotot, jangan ngotot dalam hal yang
tidak baik.
Ngototlah dalam
hal yang baik, apalagi dalam membantu sesama, seperti yang dilakukan Abraham.
Permohonan yang keenam.
Kejadian 18: 32
(18:32) Katanya: "Janganlah kiranya Tuhan murka,
kalau aku berkata lagi sekali ini saja. Sekiranya sepuluh didapati di
sana?" Firman-Nya: "Aku tidak akan memusnahkannya karena yang sepuluh
itu."
Permohonan yang
keenam: 10 orang benar didapati di
dalam kota Sodom, Tuhan tidak akan memusnahkan kota Sodom, karena yang 10 itu.
Saudaraku, doa
syafaat Abraham tidak dapat menolong Sodom dan Gomora, karena tidak didapati
orang-orang benar di dalam kota Sodom dan Gomora, selain Lot, isteri dan kedua
anaknya, berarti orang benar di dalam kota Sodom, hanya terdapat 4 orang saja.
Tadi kita
melihat permohonan / doa syafaat Abraham, dimulai dari 50 orang benar, sampai 10
orang benar, namun tetap tidak ditemukan dalam kota Sodom.
-
Angka 50 ->
Orang-orang yang diurapi Roh-El Kudus, sebab pencurahan Roh-El Kudus itu
terjadi pada hari ke 50.
-
Angka 10 ->
10 hukum Allah = firman Allah = kebenaran yang menguduskan setiap orang.
Kesimpulannya:
Orang-orang yang ada di dalam kota Sodom, tidak hidup
menurut pimpinan Roh Kudus dan tidak hidup menurut kebenaran firman Tuhan.
Kemudian, Abraham
memohon sebanyak 6 kali.
Angka 6 ->
tabiat daging.
Berarti; bila tidak hidup dalam pimpinan Roh Kudus
dan tidak hidup dalam kebenaran firman
Tuhan, seseorang hidup menurut
tabiat daging, di mana tabiat daging menghasilkan
dosa kejahatan.
Saya kira di antara
kita tidak ada satupun yang bersedia dilemparkan ke dalam lautan api neraka
untuk selama-lamanya.
Itulah bukti-bukti,
bahwa di dalam kota Sodom dan Gomora, dosa itu berat, dosa itu besar, tidak ada
kebenaran di dalamnya.
Sekarang mari
kita perhatikan ...
Sikap / respon orang-orang yang ada di
dalam kota Sodom, terhadap utusan Allah.
Terlebih dahulu
kita perhatikan: SIKAP LOT
Kejadian 19: 1-3
(19:1)
Kedua malaikat itu tiba di Sodom pada waktu petang. Lot sedang duduk di pintu
gerbang Sodom dan ketika melihat mereka, bangunlah ia menyongsong mereka, lalu sujud
dengan mukanya sampai ke tanah,
(19:2)
serta berkata: "Tuan-tuan, silakanlah singgah ke rumah hambamu ini,
bermalamlah di sini dan basuhlah kakimu, maka besok pagi tuan-tuan boleh
melanjutkan perjalanannya." Jawab mereka: "Tidak, kami akan bermalam
di tanah lapang."
(19:3)
Tetapi karena ia sangat mendesak mereka, singgahlah mereka dan masuk ke dalam
rumahnya, kemudian ia menyediakan hidangan bagi mereka, ia membakar roti yang
tidak beragi, lalu mereka makan.
Sikap dari Lot
ketika melihat 2 malaikat sebagai utusan Allah;
1.
Dia langsung sujud dengan muka sampai ke tanah.
Sujud dengan muka sampai ke tanah -> Doa Penyembahan.
2.
Membasuh kaki dengan air.
Air di sini, menunjuk kepada aliran-aliran air hidup, itulah ROH-EL KUDUS.
Kalau aliran-aliran air hidup ini mengalir dalam hati, dari situlah
terpancar kehidupan.
3.
Menghidangkan roti bakar kepada para malaikat.
= makan roti bakar.
Artinya; hidup benar sesuai dengan FIRMAN TUHAN.
Roti -> firman sebagai kebenaran yang menguduskan.
Ini adalah
sikap dari Lot terhadap utusan Allah.
Bandingkan dengan SIKAP PENDUDUK KOTA SODOM
Kejadian 19: 4,
9
(19:4) Tetapi sebelum mereka tidur, orang-orang lelaki
dari kota Sodom itu, dari yang muda sampai yang tua, bahkan seluruh kota, tidak
ada yang terkecuali, datang mengepung rumah itu.
(19:9) Tetapi mereka berkata: "Enyahlah!"
Lagi kata mereka: "Orang ini datang ke sini sebagai orang asing dan dia
mau menjadi hakim atas kita! Sekarang kami akan menganiaya engkau lebih dari
pada kedua orang itu!" Lalu mereka mendesak orang itu, yaitu Lot,
dengan keras, dan mereka mendekat untuk mendobrak pintu.
Penduduk kota Sodom,
menolak malaikat, sebagai utusan
Allah, dan mereka tidak mau dihakimi.
Hanya satu
hakim dan hanya satu yang membuat hukum, itulah pribadi Tuhan Yesus Kristus
(Yakobus 4: 12).
Seandainya
penduduk kota Sodom menerima utusan, mereka akan dihakimi, sehingga lewat
penghakiman ini, penduduk kota Sodom, hidup sesuai dengan hukum yang adalah
kebenaran dari Tuhan.
Berarti,
menolak utusan Allah; menolak untuk dihakimi = menolak untuk hidup sesuai
dengan kebenaran firman Tuhan / sesuai dengan hukum Allah = menolak untuk
meninggalkan dosa kejahatan.
Kita mengetahui,
penghakiman dari Allah itu benar dan adil, tidak curang.
Ia mengambil
keputusan bukan dengan memandang sebelah mata, bukan karena kata orang lain,
tetapi Dia mengambil keputusan dengan adil dan benar.
Tetapi di sini
kita melihat, bahwa orang-orang Sodom menolak untuk dihakimi.
Pada saat kita mendengarkan
firman Tuhan / menerima hukum Allah sebagai hakim, saya dan saudara tidak usah
malu, tidak usah gengsi, tidak usah pertahankan harga diri, dan jangan menutupi
dosa, sebab itu adalah penyembahan berhala, kalau memang salah, terima dan akui
saja.
Akibat menolak utusan Tuhan.
Matius 11: 23
(11:23) Dan engkau Kapernaum, apakah engkau akan
dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang
mati! Karena jika di Sodom terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di
tengah-tengah kamu, kota itu tentu masih berdiri sampai hari ini.
Kalau di Kapernaum
terjadi mujizat-mujizat, tetapi di Sodom
tidak terjadi mujizat-mujizat.
Kalau seandainya
terjadi mujizat-mujizat, pasti kota Sodom dan Gomora tetap berdiri sampai hari
ini.
Jadi
kesimpulannya; di dalam kota Sodom, tidak terjadi mujizat-mujizat karena mereka
menolak untuk dihakimi.
Andai saja
mereka menerima utusan untuk menghakimi, pasti hidup sesuai dengan hukum yang
tertulis.
Mujizat itu akan
terlihat nyata pada orang-orang yang benar / mereka yang menerima hukum = mau
dihakimi.
Mari kita lihat mujizat-mujizat itu.
MUJIZAT YANG PERTAMA
Yohanes 2: 6-9,
11
(2:6) Di situ ada enam tempayan yang disediakan
untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga
buyung.
(2:7) Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu:
"Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air." Dan mereka pun
mengisinya sampai penuh.
(2:8) Lalu kata Yesus kepada mereka: "Sekarang
cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta." Lalu mereka pun membawanya.
(2:9) Setelah pemimpin pesta itu mengecap air,
yang telah menjadi anggur itu -- dan ia tidak tahu dari mana datangnya,
tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya -- ia memanggil
mempelai laki-laki,
(2:11) Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea,
sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah
menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.
Mujizat yang
pertama terjadi di negeri Kana, yang di Galilea, yaitu air berubah menjadi anggur.
Berarti, mujizat yang pertama adalah keubahan hidup.
Saudara jangan
salah paham, sebab kebanyakan orang Kristen mengetahui mujizat itu hanya
soal-soal yang lahiriah, misalnya; tadinya tidak punya apa-apa, sekarang punya.
-
Air ->
firman Tuhan.
-
Anggur ->
sukacita sorgawi = suasana kebangkitan.
Sukacita yang berasal dari sorga adalah bersuasanakan kebangkitan, hidup
dalam hidup yang baru.
-
6 tempayan
–> hidup manusia.
Jadi, kalau
seseorang diisi penuh dengan firman, maka ia akan diubahkan, dari manusia nafsani (manusia daging dengan
tabiatnya) menjadi manusia rohani
(hidup baru, yang lama sudah berlalu).
Mari kita lihat mujizat-mujizat itu.
MUJIZAT YANG KEDUA
Yohanes 46: 51-54
(4:51) Ketika ia masih di tengah jalan hamba-hambanya
telah datang kepadanya dengan kabar, bahwa anaknya hidup.
(4:52) Ia bertanya kepada mereka pukul berapa anak itu
mulai sembuh. Jawab mereka: "Kemarin siang pukul satu demamnya
hilang."
(4:53) Maka teringatlah ayah itu, bahwa pada saat itulah
Yesus berkata kepadanya: "Anakmu hidup." Lalu ia pun percaya,
ia dan seluruh keluarganya.
(4:54) Dan itulah tanda kedua yang dibuat Yesus ketika Ia
pulang dari Yudea ke Galilea.
Mujizat yang
kedua, juga terjadi di negeri Kana, yaitu; kesembuhan
bagi seorang anak laki-laki.
Kalau kita
perhatikan, sakit dari anak dari pegawai istana ini hampir menuju kepada kematian.
Sembuh = pulih,
berarti disembuhkan = terjadi pemulihan.
Mujizat yang
kedua terjadi kesembuhan bagi
seorang anak laki-laki = pemulihan
terjadi, mulai dari diri sendiri dipulihkan, ibadah pelayanan dipulihkan,
nikah rumah tangga dipulihkan, segala sesuatu dipulihkan.
Jadi,
kesembuhan itu = pemulihan, kesembuhan
itu = berkat kelimpahan.
Seharusnya, mujizat
yang pertama dan yang kedua harus terjadi, supaya
nyata berkat berkelimpahan, tetapi orang-orang dalam kota Sodom menolak
untuk dihakimi.
Ingat:
kesembuhan adalah berkat berkelimpahan, hal ini harus kita sadari.
Seandainyapun saya
tidak menyampaikan firman Tuhan tentang berkat berkelimpahan, asal saja sakit rohani dipulihkan /
disembuhkan, di situ berkat
berkelimpahan.
Tetapi di sini
kita lihat, penduduk kota Sodom terlalu bodoh, karena mereka menolak untuk
dihakimi, jauh dari ibadah untuk tidak mendengar firman Tuhan (hukum Allah =
hakim).
Sementara kalau
kita dibenarkan oleh firman Tuhan,
maka akan terjadi mujizat-mujizat, supaya
kemuliaan Allah dinyatakan.
Saudaraku,
inilah kebodohan dari orang-orang di kota Sodom, saya harapkan kebodohan ini
tidak menghampiri kita, jauh dari diri kita masing-masing.
Tindakan supaya terlepas dari dosa Sodom
dan Gomora.
TINDAKAN DARI PIHAK LOT
Kejadian 13: 8-11
(13:8) Maka berkatalah Abram kepada Lot: "Janganlah
kiranya ada perkelahian antara aku dan engkau, dan antara para gembalaku dan
para gembalamu, sebab kita ini kerabat.
(13:9) Bukankah seluruh negeri ini terbuka untuk engkau?
Baiklah pisahkan dirimu dari padaku; jika engkau ke kiri, maka aku ke kanan,
jika engkau ke kanan, maka aku ke kiri."
(13:10) Lalu Lot melayangkan pandangnya dan
dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman
TUHAN, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar. -- Hal itu terjadi sebelum TUHAN memusnahkan
Sodom dan Gomora. --
(13:11) Sebab itu Lot memilih baginya seluruh Lembah
Yordan itu, lalu ia berangkat ke sebelah timur dan mereka berpisah.
Sesuai dengan
pernyataan Abraham: jika engkau ke kiri,
maka aku ke kanan, jika engkau ke kanan, maka aku ke kiri = kalau Lot ke
kiri maka Abraham ke kanan, kalau Lot ke kanan maka Abraham ke kiri.
Di sini kita
melihat, Lot mengambil satu keputusan, yaitu dia memilih daerah di seluruh Lembah Yordan, sesuai dengan pandangan matanya = memilih ke sebelah timur.
Sebelah kiri =
sebelah timur.
TINDAKAN DARI PIHAK ABRAHAM
Kejadian 13: 12
(13:12) Abram menetap di tanah Kanaan, tetapi Lot
menetap di kota-kota Lembah Yordan dan berkemah di dekat Sodom.
Kalau Lot
memilih sebelah kiri, Abraham memilih sebelah kanan.
Abraham memilih
sebelah kanan = sebelah barat = Kanaan.
Bukankah Kanaan
itu telah dijanjikan oleh Allah kepada Abraham?
Saudaraku,
kalau menurut pola Tabernakel;
-
Lot memilih sebelah kiri.
Memilih sebelah kiri, berarti ke timur, arti rohaninya; kerohanian semakin
merosot.
Kalau kerohanian semakin merosot, ujung-ujungnya keluar dari tabernakel =
tidak termasuk dari anggota tubuh Kristus.
-
Abraham memilih sebelah kanan.
Memilih sebelah kanan = kerohanian yang menanjak, naik terus sampai ke
ruangan maha suci = kepala bukan ekor.
Oleh sebab itu, kita, sebagai anak Tuhan tidak perlu memilih sesuatu dengan
menggunakan pandangan mata.
Kalau menurut pandangan mata, berarti; dia tidak memilih sesuai pandangan
Tuhan, sehingga kerohaniannya menjadi merosot = turun, bukan naik = ekor, bukan
kepala.
Sebagai
contoh:
Kita bisa sukses / berhasil di luar Tuhan, tanpa pertolongan
Tuhan, bahkan sampai meninggalkan ibadah pelayanan, namun resiko ditanggung
sendiri, dan jangan sampai menyesal di kemudian hari.
Saya
menghimbau: perhatikanlah tindakan saudara mulai malam ini, besok, lusa sampai
kedatangan Tuhan yang kedua kalinya, jangan memilih dengan menggunakan
pandangan mata lahiriah, sebab resiko yang harus ditanggung sangat besar,
sebaliknya kalau kita memilih menurut pandangan Tuhan, maka Tuhan yang
menanggung segala sesuatunya.
Kejadian 13: 13
(13:13) Adapun orang Sodom sangat jahat dan berdosa
terhadap TUHAN.
Kalau kerohanian semakin menurun, maka dosa semakin bertambah.
Orang yang
rohani tidak disebut orang berdosa, sebaliknya orang yang berdosa tidak disebut
orang yang rohani.
Tetapi, kalau kerohanian semakin menurun, dosa
semakin bertambah-tambah.
Ijinkan janji
Allah tergenapi dalam kehidupan kita semua, sebab janji Allah itu manis,
seperti manisnya madu dan susu, itulah kebenaran firman Tuhan yang membuat
kerohanian kita sehat dan segar.
Kejadian 13: 14-18
(13:14) Setelah Lot berpisah dari pada Abram,
berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah
dari tempat engkau berdiri itu ke timur dan barat, utara dan selatan,
(13:15) sebab seluruh negeri yang kaulihat itu akan
Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu untuk selama-lamanya.
(13:16) Dan Aku akan menjadikan keturunanmu seperti debu
tanah banyaknya, sehingga, jika seandainya ada yang dapat menghitung debu
tanah, keturunanmu pun akan dapat dihitung juga.
(13:17) Bersiaplah, jalanilah negeri itu menurut panjang
dan lebarnya, sebab kepadamulah akan Kuberikan negeri itu."
(13:18) Sesudah itu Abram memindahkan kemahnya dan
menetap di dekat pohon-pohon tarbantin di Mamre, dekat Hebron, lalu
didirikannyalah mezbah di situ bagi TUHAN.
Lembah Yordan
tidak berbukit, sama seperti tanah Mesir, tetapi tanah Kanaan berbukit dan berlembah.
Berbukit dan
berlembah, artinya; bergantung pada kemurahan Tuhan saja.
Berbukit dan
berlembah = satu dalam kematian dan kebangkitan Kristus.
-
Kuasa kematian
Yesus Kristus: mengubur hidup yang lama.
-
Kuasa
kebangkitan Yesus Kristus: hidup dalam hidup yang baru, yang lama sudah
berlalu.
Jadi, dalam hal
ini, Abraham hanya bergantung kepada kemurahan Tuhan saja.
Bergantung pada
kemurahan Tuhan, berarti satu dalam kematian dan kebangkitan Kristus.
TUHAN YESUS KRISTUS
KEPALA GEREJA, KEPALA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman;
Gembala Sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment