IBADAH
PENDALAMAN ALKITAB,
12 OKTOBER 2012
Subtema: MEMINTA, MENCARI,
MENGETOK
Shalom!
Selamat
malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh
karena kasih-Nya besar, kita kembali beribadah pada saat
malam hari ini dalam Ibadah Pendalam Alkitab.
Kembali kita memeriksa Maleakhi 2: 6.
(2:6) Pengajaran
yang benar ada dalam mulutnya dan kecurangan tidak terdapat
pada bibirnya. Dalam damai sejahtera dan kejujuran ia mengikuti Aku dan
banyak orang dibuatnya berbalik dari pada kesalahan.
Tuhan menunjukkan 3 hal tentang orang Lewi, kepada
para imam yang melayani di Tabernakel, yaitu:
I. Pengajaran yang benar
ada dalam mulutnya.
II.
Kecurangan
tidak terdapat pada bibirnya.
III. Dalam damai sejahtera
dan kejujuran, orang-orang Lewi mengikuti Tuhan.
Sekarang kita perhatikan keterangan yang pertama.
Keterangan:
I. PENGAJARAN YANG BENAR
ADA DALAM MULUTNYA.
Dikaitkan dengan; pelayanan Yesus Kristus.
Matius 7: 28
(7:28) Dan setelah Yesus mengakhiri perkataan
ini, takjublah orang banyak itu mendengar pengajaran-Nya,
Takjublah orang banyak itu mendengar pengajaran-Nya.
Berarti; di dalam mulut Yesus ada pengajaran yang
benar, sampai orang-orang yang mendengar perkataan-Nya takjub.
Adapun pengajaran-pengajaran itu,
antara lain;
1.
Hal penghakiman (Matius 7: 1-5).
2.
Hal yang kudus dan
berharga (Matius 7: 6).
3.
Hal pengabulan doa (Matius 7:
7-11).
4.
Jalan yang benar (Matius 7: 12-14).
5.
Hal pengajaran yang sesat (Matius
7: 15-23).
6.
Dua macam dasar (Matius 7:
24-27).
6 hal inilah pengajaran yang keluar dari mulut Yesus
Kristus.
Kita sudah memperhatikan hal yang kudus dan berharga,
yaitu tentang anjing dan tentang babi.
Tiba saatnya kita memperhatikan;
HAL PENGABULAN DOA
Matius 7: 7-11
(7:7)
"Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan
mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
(7:8)
Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang
mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu
dibukakan.
(7:9)
Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta
roti,
(7:10)
atau memberi ular, jika ia meminta ikan?
(7:11)
Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu,
apalagi Bapamu yang di Sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang
meminta kepada-Nya."
Hal pengabulan doa, yaitu;
YANG
PERTAMA
Mintalah, maka akan diberikan kepadamu, karena setiap
orang yang meminta akan menerima.
Contoh
Pertama.
Bapa yang baik tidak memberi batu kepada anaknya jika
anaknya meminta roti.
Roti -> firman Tuhan.
Berarti, kalau kita merindukan firman Tuhan, maka
Tuhan akan memberikan bahkan membukakan rahasia firman-Nya bagi kita semua.
Mazmur 119: 130
(119:130)
Bila tersingkap, firman-firman-Mu memberi terang, memberi pengertian
kepada orang-orang bodoh.
Jikalau terjadi penyingkapan rahasia firman Tuhan,
maka akan memberi;
- Memberi terang
= menerangi segala
sesuatunya, mulai dari hati diterangi, pikiran diterangi, segala sesuatunya
diterangi.
Kalau memang kita
merindukan roti, itulah pembukaan rahasia firman Tuhan, maka segala sesuatu yang
terselubung di dalam hati akan disingkapkan, sebab tidak ada yang tersembunyi
bagi Tuhan = disucikan dari hati nurani yang jahat.
- Memberi pengertian
kepada orang-orang bodoh
Bodoh = tidak
mengerti sehingga banyak berbuat kesalahan.
Tetapi kalau terjadi
pembukaan rahasia firman Tuhan, maka firman itu memberi pengertian kepada
orang-orang bodoh, sehingga tidak terjadi lagi kesalahan / tidak terulangi lagi
kebodohan.
Matius 7: 9
(7:9)
Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta
roti,
Kalau kita meminta roti, maka bapa yang baik akan
memberikan roti, tidak memberi batu kepada anaknya.
- Batu
-> kekerasan hati.
Keras hati =
mempertahankan dosa kejahatan = menyukai dosa kejahatan.
- Batu
-> kebebalan.
Kalau hidup dengan kekerasan hati dan kebebalan, maka
menimbulkan dosa = hidup di bawah hukum taurat.
Hidup di bawah hukum taurat, berarti; tangan ganti
tangan, mata ganti mata, gigi ganti gigi, artinya; kejahatan dibalas kejahatan.
Pada
masa hukum taurat, akan dilempari dengan batu, seperti perempuan yang kedapatan
berzinah pada pagi hari, ahli-ahli taurat dan orang-orang Farisi mengatakan
bahwa perempuan itu akan dihukum, dilempari dengan batu.
Saudaraku, kalau kita meminta roti, maka Tuhan sebagai
Bapa yang baik, akan memberikan roti, bukan batu.
Memberikan roti, berarti; terjadi pembukaan rahasia
firman Tuhan, dan terlepas dari hukum taurat = hidup di dalam kasih karunia.
Contoh
Kedua.
Bapa yang baik, akan memberikan ikan, jika anaknya
meminta ikan.
Ikan -> urapan Roh-El Kudus.
Kegunaan
Roh Kudus.
Yohanes 14: 16-18
(14:16)
Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong
yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,
(14:17)
yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak
melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia
menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.
(14:18)
Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali
kepadamu.
Kegunaannya; memimpin kita dalam seluruh kebenaran
firman Tuhan.
Kalau Roh Kudus memimpin kita dalam segala kebenaran,
maka kita jauh dari kesalahan-kesalahan, karena yang memimpin kita adalah Roh
Kebenaran.
Ketika kita meminta supaya dipenuhkan Roh Kudus, Tuhan
akan memberikan kita Roh Kudus, sehingga dengan demikian kita tidak ditinggalkan
sendirian sebagai yatim piatu.
1 Yohanes 2: 27
(2:27) Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang
telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang
lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu
-- dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta -- dan sebagaimana Ia
dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam
Dia.
Di sini kita bisa
lihat; Roh Kudus akan mengajari kita dalam segala sesuatu, sehingga kita tidak
perlu diajar oleh orang lain, bahkan ajaran dari Roh Kudus itu semuanya benar, tidak
dusta = terlepas dari antikris, sebab dusta itu adalah roh antikris.
1 Yohanes 2:
18, 20
(2:18) Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir,
dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang,
sekarang telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini
benar-benar adalah waktu yang terakhir.
(2:20) Tetapi kamu telah beroleh pengurapan dari Yang
Kudus, dan dengan demikian kamu semua mengetahuinya.
Dengan kuasa Roh
Kudus, kita mengetahui bahwa dusta itu adalah roh antikris.
Oleh sebab itu,
belajarlah untuk tidak berdusta dalam segala perkara.
Jangan
menambahi perkataan, jangan mengurangi perkataan, jangan membawa satu perkataan
yang tidak baik dari satu tempat ke tempat yang lain, sebab itu adalah roh
antikris.
Matius 7: 10
(7:10) atau memberi ular, jika ia meminta ikan?
Kalau kita,
sebagai anak Tuhan, meminta ikan, maka Tuhan, sebagai Bapa yang baik, akan
memberikan ikan, bukan ular.
Ular adalah gambaran dari pada iblis setan.
Marilah kita perhatikan; tabiat dari iblis setan.
Yohanes 8: 44
(8:44) Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin
melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak
semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada
kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab
ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.
Tabiat dari iblis setan:
1.
Pembunuh.
Membunuh = membenci sesamanya = tidak memiliki kasih Allah (1 Yohanes 3:
15).
Tabiat dari iblis setan bertolak belakang dengan tabiat Allah Bapa, yaitu kasih.
2.
Tidak hidup dalam kebenaran.
Kebenaran yang sejati berasal dari firman
Tuhan.
Berarti; tabiat yang kedua dari iblis setan, bertolak belakang dengan
tabiat Allah Anak, yaitu hidup benar sesuai dengan firman Tuhan.
3.
Ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.
Berarti; tabiat iblis setan, bertolak belakang dengan tabiat Allah Roh Kudus,
sebab kalau seseorang hidup dalam urapan
Roh Kudus, ia tidak lagi berdusta.
Iblis setan adalah bapa segala pendusta, berarti orang yang suka berdusta
adalah anaknya iblis setan.
Oleh sebab itu, perhatikan, jangan suka menambahi dan mengurangi kata-kata,
kemudian jangan membawa kata-kata yang tidak baik, dari satu tempat ke tempat
yang lain = jangan suka berdusta.
Saudaraku, kenapa dunia ini hancur? Itu karena pekerjaan iblis setan, yaitu;
tipu daya dan dusta yang luar biasa.
Tetapi anehnya, banyak sekali yang mempertahankan dusta.
Saudaraku, kalau seseorang benar dalam perkataan / tidak salah dalam
perkataan, berarti ia sempurna.
Oleh sebab itu, jangan sampai ada perkataan dusta, kalau seandainya terlanjur
berdusta, segera mengakuinya di hadapan Tuhan.
Hal pengabulan doa, yaitu;
YANG
KEDUA
Carilah maka
kamu akan mendapat, karena setiap orang yang mencari, akan mendapatkannya.
Dalam Matius
13, terdapat 7 perumpamaan. Salah satu dari 7 perumpamaan ini; Kerajaan Sorga
itu diumpamakan seorang pedagang yang mencari mutiara.
a.
Matius 13: 45-46
(13:45) Demikian pula hal
Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah.
(13:46) Setelah
ditemukannya mutiara yang sangat berharga, ia pun pergi menjual seluruh
miliknya lalu membeli mutiara itu."
Hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang
indah (berharga).
Syarat
mencari mutiara yang indah / berharga.
Matius 13: 46
(13:46) Setelah
ditemukannya mutiara yang sangat berharga, ia pun pergi menjual seluruh
miliknya lalu membeli mutiara itu."
Syaratnya; menjual seluruh miliknya.
Menjual = melepaskan = meninggalkan.
Setelah menjual, berarti melepaskan, selanjutnya ia membeli mutiara itu.
Membeli, berarti; ingin memiliki. Kalau dia tidak ingin memiliki, tidak
mungkin ia membeli.
Matius 19: 27-29
(19:27) Lalu Petrus
menjawab dan berkata kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala
sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?"
(19:28) Kata Yesus
kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan
kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang
telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi
kedua belas suku Israel.
(19:29) Dan setiap
orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki
atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya,
akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang
kekal.
12 murid telah melepaskan apa yang mereka miliki, untuk memperoleh hidup
yang kekal.
Hidup yang kekal itu tempatnya di dalam Kerajaan Sorga.
Tetapi syaratnya harus ada yang dijual / dilepaskan, yaitu;
1.
Rumah -> saya dan saudara, sebagai rumah Tuhan = sangkal diri pikul salib.
2.
Saudaranya laki-laki / perempuan -> saudara sedarah sedaging = terlepas dari hawa
nafsu dan keinginan daging.
Dalam Galatia, ada 15 tabiat daging yang harus dilepaskan.
3.
Bapa atau ibunya.
Berarti; ada persekutuan antara tubuh dengan kepala = ada hubungan nikah
antara gereja Tuhan dengan Kristus sebagai kepala.
4.
Anak-anak = melakukan kehendak Allah.
5.
Ladang -> pekerjaan.
Berarti; tidak terikat dengan pekerjaan.
b.
Matius 6: 31-34
(6:31) Sebab itu
janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah
yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
(6:32) Semua itu dicari
bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di Sorga
tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
(6:33) Tetapi carilah
dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan
ditambahkan kepadamu.
(6:34) Sebab itu janganlah
kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya
sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."
Carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya.
Mencari kerajaan Allah = mencari kebenaran Allah.
Dalam Roma 14: 17, Kerajaan Sorga itu bukan soal makan dan minum (perkara-perkara
lahiriah), tetapi soal kebenaran, damai sejahtera, sukacita yang dikerjakan oleh
Roh Kudus. Inilah yang benar.
Tetapi bandingkan dengan mereka yang tidak mengenal Allah.
Matius 6: 34
(6:34) Sebab itu
janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai
kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."
Orang yang tidak mengenal Allah, mencari perkara-perkara lahiriah, yaitu
mencari soal makanan dan minum, sehingga ia melupakan ibadah pelayanan (Kerajaan
Sorga) = lebih mengutamakan hal-hal yang lahiriah.
Ciri-ciri orang yang
tidak mengenal Allah adalah
dikuasai roh kuatir.
Saudaraku, kesusahan hari esok, tidak perlu kita pikirkan hari ini, sebab kesusahan
hari esok, memiliki kesusahannya tersendiri. Kemudian, bila hari ini memikirkan
kesusahan hari esok, berarti menambah beban hidup.
Dengan lembut Tuhan menasihati kita, dan berkata, “kesusahan hari ini, cukup hari ini”. Berarti, kesusahan hari esok,
itu untuk hari esok, sehingga terlepas dari beban penderitaan.
Tetapi kalau kita adalah anak Tuhan yang baik, kita tahu apa yang kita cari,
yaitu; mencari kebenaran, mencari damai sejahtera, dan mencari sukacita, bukan
mencari perkara lahiriah yang menambah beban.
Hal pengabulan doa, yaitu;
YANG
KETIGA
Ketoklah maka
pintu akan dibukakan bagimu, sebab setiap orang yang mengetok, baginya pintu
dibukakan.
Syarat mengetok pintu; berada di depan pintu = tidak jauh dari pintu.
Kalau mengetok
pintu, tidak mungkin jauh dari pintu, tetapi harus berada di depan pintu.
Dikaitkan
dengan; pintu Kerajaan Sorga.
Wahyu 4: 1
(4:1) Kemudian dari pada itu aku melihat: Sesungguhnya,
sebuah pintu terbuka di Sorga dan suara yang dahulu yang telah kudengar,
berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala, katanya: Naiklah ke mari dan Aku akan
menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini.
Saudaraku di
sini kita perhatikan; Tuhan menunjukkan kepada Rasul Yohanes ketika ia menerima
Wahyu di pulau Patmos, yaitu; melihat pintu terbuka di Sorga.
Tentu apa yang
dialami Rasul Yohanes ini adalah pengalaman yang luar biasa, pengalaman yang
spektakuler, dan tidak banyak dialami oleh hamba-hamba Tuhan.
Saudaraku,
biarlah pintu Sorga ini terbuka bagi kita semua, sama seperti yang dialami oleh
Rasul Yohanes, dan itu juga bisa terjadi bagi kita semua.
Matius 27: 45-46
(27:45) Mulai dari jam dua belas kegelapan
meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga.
(27:46) Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara
nyaring: "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku,
Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?
Apa yang
dialami oleh Yesus ini, adalah pengalaman yang luar biasa, dan ini adalah
pengalaman yang mengagumkan, oleh sebab itu, kita harus berikan apresiasi
setinggi-tingginya terhadap Korban Kristus.
Ketika kita ditinggalkan seorang diri, itu adalah keadaan
yang paling menderita, pengalaman yang sangat menyakitkan. Saya tidak bisa lagi
menggambarkan apa yang dialami oleh Yesus Kristus, karena penderitaan yang
ditanggung oleh Yesus Kristus di atas kayu salib sungguh luar biasa .
Matius 27:
49-50
(27:49) Tetapi orang-orang lain berkata: "Jangan,
baiklah kita lihat, apakah Elia datang untuk menyelamatkan Dia."
(27:50) Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu
menyerahkan nyawa-Nya.
Yesus
menyerahkan hidup-Nya di atas kayu salib.
Keadaan ketika Yesus menyerahkan nyawa-Nya di atas kayu
salib:
-
IA DITINGGALKAN
SEORANG DIRI DI DALAM SUASANA KEGELAPAN SELAMA 3 JAM.
Sedangkan dalam injil Yohanes 14: 16-18 dikatakan, bahwa; kita tidak
ditinggalkan sendirian, tidak ditinggalkan sebagai yatim piatu, karena Yesus
telah menanggungnya di atas kayu salib.
-
IA MENAIKKAN
DOA PENYAHUTAN.
Yesus berseru, "Eli, Eli, lama
sabakhtani?", artinya; Allah-Ku,
Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?.
Ini adalah doa penyahutan dari Yesus Kristus, karena
Yesus melakukan pekerjaan dari Allah Bapa.
Sesungguhnya, ketika
kita mengalami banyak penderitaan, sebaiknya naikkanlah doa-doa sebagai tanda
penyerahan hidup kepada Tuhan.
Dampak positif dari apa yang dialami Yesus Kristus.
Matius 27: 51
(27:51) Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua
dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu
terbelah,
Dampak positinya;
tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah.
Artinya; terjadi perobekan daging.
Ibrani 10: 19
(10:19) Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita
sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus,
Lewat perobekan
daging, pintu Sorga terbuka sehingga kita dapat berada di tempat yang kudus,
untuk beribadah melayani Tuhan.
Kalau kita
beribadah melayani malam ini, itu karena perobekan daging (tabir Bait Suci
terbelah dua); pintu Sorga terbuka.
Kita menginginkan
supaya pintu Sorga terbuka bagi kita, oleh sebab itu, biarlah kita berada di depan
pintu dan mengetuk pintu itu = tidak jauh dari ibadah pelayanan = tekun dalam 3
macam ibadah utama.
Oleh sebab itu,
kerinduan yang besar, kerinduan yang berapi-api sangat menentukan keberadaan
kita untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
Kerinduan yang
besar = membuka pintu Sorga.
Gereja hujan
akhir juga mengalami apa yang dialami oleh Yesus Kristus, yaitu mengalami
perobekan daging, supaya pintu Sorga terbuka, seperti Rasul Yohanes di pulau
Patmos melihat sebuah pintu di Sorga terbuka.
TUHAN YESUS KRISTUS
KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman;
Gembala Sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment