PEMBERITAHUAN!
Berhubung
karena adanya ibadah pembaptisan pada hari Jumat, 26 Oktober 2012, maka firman
untuk ibadah Pendalaman Alkitab ditiadakan, diganti dengan firman dalam ibadah
pembaptisan, 26 Oktober 2012, yang diadakan di pantai Anyer, Banten.
Demikianlah
pemberitahuan kami, atas perhatiaannya, kami mengucapkan terima kasih. Semoga firman
dalam ibadah pembaptisan menjadi berkat bagi anak-anak Tuhan yang setia
mengikuti Buli-Buli Emas Berisi Manna.
IBADAH PEMBAPTISAN, 26 OKTOBER 2012
Shalom saudaraku!
Selamat siang,
salam sejahtera, salam dalam nama kasih Tuhan Yesus Kristus.
Sebelum kita
masuk dalam acara pembaptisan, terlebih dahulu kita dikuatkan oleh firman
Tuhan, supaya kita boleh mengerti mengenai baptisan.
Kita awali dari
Matius 28.
Matius 28: 19
(28:19) Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa
murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
Ini adalah
Amanat Agung Yesus Kristus kepada 12 murid, sebelum Ia naik ke sorga, yaitu;
1.
Jadikanlah semua bangsa murid-Ku.
2.
Baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus.
Tetapi, karena
momen pada siang hari ini adalah pembaptisan, maka pada kesempatan siang hari
ini, kita melihat Amanat Agung yang kedua; baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak
dan Roh Kudus.
Jangan salah
mengerti, baptisan bukanlah ritual / aturan dalam gereja. Banyak gereja
mengatakan harus dibaptis supaya menjadi anggota gereja, seperti yang
disaksikan dari anggota gereja, ini adalah kesalahan.
Baptisan itu bukanlah ritualnya gereja, tetapi baptisan
sudah menjadi kewajiban bagi kita di hadapan Tuhan.
Oleh sebab itu,
mari kita lihat mengenai baptisan.
Baptisan, artinya;
YANG PERTAMA: Ditenggelamkan.
Dalam bahasa
Yunani, disebut; baptizo, yang juga artinya; ditenggelamkan.
Mari kita lihat;
tenggelam.
Roma 6: 3-4
(6:3) Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang
telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?
(6:4) Dengan demikian kita telah dikuburkan
bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama
seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan
Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Ditenggelamkan,
berarti; dibaptis Kristus, yaitu; satu dalam kematian dan satu dalam kebangkitan Kristus.
-
Kuasa kematian
Kristus; mengubur hidup yang lama.
Yang lama harus dikubur, sebab kalau mati, harus dikubur.
-
Kuasa
kebangkitan Kristus; hidup dalam hidup
yang baru = bersuasanakan kebangkitan.
Kalau yang lama sudah dikubur, berarti pada saat dibangkitkan, hidup dalam
hidup yang baru.
Lebih rinci
kita perhatikan dalam...
Kolose 2: 12-13
(2:12) karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan,
dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja
kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati.
(2:13) Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu
dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah
bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita,
Yang dahulu
harus mati karena dosa, bagaikan kehidupan yang tidak disunat, tetapi karena
kuasa kematian dan kebangkitan Yesus Kristus / baptisan Kristus (baptizo), sekalipun tidak disunat, saya
dan saudara diselamatkan = hidup, tetapi bukan hidup dalam dosa, melainkan
hidup dalam hidup yang baru.
Kalau hidup,
tetapi masih tetap dalam dosa, itu bukalah hidup, sebab upah dosa adalah maut.
Hidup yang
benar adalah yang lama sudah dikubur, kemudian bangkit dalam suasana yang baru,
itulah yang disebut hidup.
Berarti, hidup
di sini adalah hidup yang sudah dibaharui = hidup baru.
Kolose 3: 10
(3:10) dan telah mengenakan manusia baru yang
terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut
gambar Khaliknya;
Hidup baru,
adalah; kehidupan yang terus menerus dibaharui sampai memperoleh pengetahuan
yang benar menurut gambar Khaliknya.
Jadi,
pembaharuan itu harus memuncak sampai memperoleh pengetahuan yang benar menurut
gambar Khaliknya, menurut gambar Sang Pencipta = sampai segambar serupa dengan
Allah.
Khalik = Pencipta
alam semesta, Pencipta manusia.
Dahulu, Adam
diciptakan menurut gambar dan rupa Allah, tetapi karena dosa, mereka merusak
gambar dan rupa Allah, akhirnya mereka dihalau ke sebelah timur, dilempar ke luar
dari taman Eden.
Nah, sekarang,
inilah yang kita perjuangkan, inilah yang harus kita perbaiki; oleh karena dosa
Adam, dosa itu mengalir terus sampai hari ini, oleh sebab itu, harus ada
baptisan, itulah baptisan Kristus (ditenggelamkan).
Ditenggelamkan,
berarti; yang lama dikubur, supaya dibangkitkan dalam suasana / hidup yang
baru. Kalau sudah baru, berarti harus terus menerus dibaharui, sampai
puncaknya, yaitu sampai segambar serupa dengan Allah = sampai kita kembali ke
taman Eden.
Mari kita lihat;
gambar dan rupa Allah itu, dalam Wahyu
21.
Wahyu 21: 1-2
(21:1) Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang
baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut
pun tidak ada lagi.
(21:2) Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang
baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin
perempuan yang berdandan untuk suaminya.
Kehidupan yang dibaharui adalah hasil dari
baptisan Kristus.
Berhias
bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya, disebut mempelai perempuan,
yang masuk dalam pesta nikah Anak Domba.
PERTANYAANNYA; Siapa yang masuk dalam pesta nikah Anak
Domba?
Itulah kehidupan
yang dibaharui = kehidupan yang segambar serupa dengan Allah, sepadan dengan
Yesus Kristus sebagai kepala, sebagai Mempelai Pria Sorga.
Sepadan,
berarti; segambar serupa dengan Allah. Kalau tidak sepadan / tidak segambar
serupa dengan Allah, berarti; tidak masuk dalam pesta nikah Anak Domba.
Oleh sebab itu,
untuk menjadi sepadan, harus berhias, bagaikan pengantin perempuan yang
berdandan untuk suaminya.
Wahyu 21: 5
(21:5) Ia yang duduk di atas takhta itu berkata:
"Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!" Dan firman-Nya:
"Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar."
Kehidupan yang
baru itu tepat dan benar; tidak lebih, tidak kurang / tidak tambah, tidak
kurang = segambar serupa dengan Allah.
Firman Allah
itu tepat dan benar, bukankah firman ini adalah pribadi Allah? kalau hidup
sesuai dengan firman Allah, tepat dan benar, berarti; segambar dan serupa
dengan Allah.
Berarti, yang
segambar dan serupa dengan Allah adalah mempelai wanita = kehidupan yang
dibaharui.
Ciri-ciri mempelai wanita: memiliki perhiasan.
Perhiasan dari
mempelai perempuan adalah rambut panjang, itulah tanda ketundukan kepada suami.
Perhiasan dari
perempuan bukan dengan mengepang-ngepang rambut, bukan emas dan perak, tetapi
rambut panjang, itu adalah ketundukan.
Baptisan, artinya;
YANG KEDUA: Dimandikan oleh air firman Tuhan.
Efesus 5: 26-27
(5:26) untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya
dengan memandikannya dengan air dan firman,
(5:27) supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di
hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu,
tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
Kalau sidang
jemaat dimandikan dengan air dan firman, maka sidang jemaat ditempatkan di
hadapan-Nya dengan cemerlang, tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu,
supaya jemaat kudus dan tidak bercela di hadapan Tuhan.
Kebenaran itu
tidak hanya terlihat putih saja, tetapi putihnya itu sampai berkilau-kilauan /
sampai memancar, itulah yang disebut cemerlang.
Oleh sebab itu,
mengapa sebelum masuk dalam baptisan harus mendengar firman terlebih dahulu?
Sebab, supaya
terlebih dahulu disucikan oleh air firman Tuhan, sehingga ibadah pembaptisan
itu bukan ibadah yang dilangsungkan secara lahiriah, bukan ibadah liturgis.
Kalau air
firman belum menyucikan, berarti baptisan air hanyalah baptisan yang
dilangsungkan secara lahiriah.
Berarti,
sebelum dibaptis, harus terlebih dahulu disucikan oleh air firman Tuhan, supaya
nanti baptisannya bukan baptisan secara lahiriah.
Pertanyaannya: Apa saja yang dimandikan oleh air firman
Tuhan?
Ibrani 10: 22
(10:22) Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan
hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati
kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita
telah dibasuh dengan air yang murni.
Yang
dibersihkan / disucikan adalah;
-
Dibersihkan / dibasuh dari hati nurani yang jahat.
= membersihkan manusia dalam, yaitu manusia batiniah.
Kalau hati nurani yang jahat dibersihkan;
·
ketika menghadap
Allah dengan hati yang tulus ikhlas,
·
disertai dengan
keyakinan iman yang teguh.
Dalam setiap ibadah pelayanan tulus ikhlas, baik sebagai seorang pemimpin
pujian, singer, kolektan, pemain musik tulus ikhlas, karena hati nurani telah dibersihkan
dari hati nurani yang jahat oleh air firman Tuhan.
Mendengar firman Tuhan harus dengan tulus ikhlas, tidak boleh pura-pura,
itu tanda bahwa manusia dalam / batiniah telah dibersihkan dengan air firman
Tuhan.
Banyak orang beribadah namun terpaksa, melayani terpaksa, tidak tulus, itu
artinya hati nurani belum dibasuh.
-
Tubuh dibasuh dengan air.
= manusia luar / tampilan luar, sikap yang terlihat sudah dibasuh oleh air
firman Tuhan.
Kesimpulannya;
Luar dan dalam
sama bersih karena telah dibersihkan / dibasuh oleh air firman Tuhan = terlepas
dari kemunafikan.
Kalau di luar
bersih, tetapi di dalam penuh dengan kejahatan = munafik.
Biarlah kita
terlepas dari kemunafikan, karena air firman Tuhan sudah membersihkan manusia dalam
dan tampilan luar.
Tindak lanjut dari baptisan.
Matius 28: 20
(28:20) dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu
yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu
senantiasa sampai kepada akhir zaman."
Ajarlah mereka
melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu = mengajarkan
perintah Tuhan -> 10 perintah.
Dalam Keluaran
20: 2-17, tertulis 10 perintah Allah.
-
Keluaran 20:
2-10.
Hukum yang pertama sampai dengan hukum yang keempat, ditulis pada loh batu
yang pertama
= mengasihi Tuhan Allah, karena berkaitan dengan Allah.
-
Keluaran 20:
12-17.
Hukum yang kelima sampai dengan hukum yang kesepuluh, ditulis pada loh batu
yang kedua
= mengasihi sesama, karena berkaitan dengan Tuhan.
Yohanes 14: 15
(14:15) "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu
akan menuruti segala perintah-Ku.
Mengasihi
Tuhan, berarti; menuruti perintah Tuhan (10 hukum Allah).
TUHAN YESUS KRISTUS
KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman;
Gembala Sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment