IBADAH
RAYA MINGGU, 18 NOVEMBER 2012
Tema: SIAPA
YANG TERBESAR DALAM KERAJAAN SORGA
(Seri 07)
Subtema: BANGSA YANG KECIL ADALAH MILIK KEPUNYAAN ALLAH.
Shalom!
Selamat
malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya, kita boleh berada dalam rumah Tuhan,
beribadah melayani Tuhan, itu semua karena kemurahan Tuhan tentunya.
Saudaraku, saat ini kita menikmati firman penggembalaan untuk
ibadah raya minggu dari Matius 18: 1-5.
Dari Matius 18: 1-5 ini, tidak terlalu banyak yang bisa
saya sampaikan, mungkin malam hari ini adalah yang terakhir, kalau Tuhan
ijinkan.
Biarlah kiranya pada seri 07 ini, kembali kita diberkati
oleh firman Tuhan, supaya kehidupan kita semua lebih baik.
Kembali kita perhatikan Matius 18: 1-5, secara khusus,
kita hanya membaca ayat 1-2.
Matius 18: 1-2
(18:1) Pada waktu itu datanglah murid-murid itu kepada
Yesus dan bertanya: "Siapakah
yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?"
(18:2) Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan
menempatkannya di tengah-tengah mereka
Pertanyaan murid-murid kepada Yesus adalah; “Siapakah
yang terbesar dalam Kerajaan sorga?”.
Pertanyaan ini adalah pertanyaan yang baik, pertanyaan
yang rohani, tetapi kalau kita perhatikan pada ayat 2, setelah murid-murid
selesai bertanya, Yesus tidak segera memberi jawaban dan juga tidak menunjuk
siapa-siapa yang terbesar di dalam Kerajaan Sorga, justru Yesus memanggil
seorang anak kecil dan menempatkannya di antara mereka, di tengah-tengah mereka.
Saudaraku, lebih rinci kita perhatikan ayat yang sama,
dalam INJIL MARKUS.
Markus 9: 33-36
(9:33)
Kemudian tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Kapernaum. Ketika Yesus sudah di
rumah, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Apa yang kamu perbincangkan
tadi di tengah jalan?"
(9:34)
Tetapi mereka diam, sebab di tengah jalan tadi mereka mempertengkarkan siapa
yang terbesar di antara mereka.
(9:35)
Lalu Yesus duduk dan memanggil kedua belas murid itu. Kata-Nya kepada mereka:
"Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang
terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya."
(9:36)
Maka Yesus mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah
mereka, kemudian Ia memeluk anak itu dan berkata kepada mereka:
Murid-murid menginginkan yang terbesar dengan cara-cara
manusiawi / duniawi, sehingga ketika mereka menginginkan yang terbesar, terjadilah
pertengkaran dan perselisihan.
Setiap kali seseorang menginginkan yang terbesar, di situ
pasti terjadi pertengkaran / perselisihan satu dengan yang lain (sesama), baik
antara suami-istri, baik antara sidang jemaat di dalam kandang penggembalaan.
Barangkali pertengkaran itu tidak terjadi dengan adu
mulut atau adu fisik, tetapi jika seseorang menginginkan yang terbesar, di situ
telah terjadi pertengkaran satu dengan yang lain, itu dapat dilihat dari
suasana yang ada; suasana menjadi tegang, tidak tenang, tidak kondusif,
sehingga menjadi serba salah, bahkan saat berbicarapun tidak teratur lagi.
Mari kita perhatikan; yang terbesar menurut ukuran manusiawi /
duniawi.
Lukas 22: 24-25
(22:24)
Terjadilah juga pertengkaran di antara murid-murid Yesus, siapakah yang dapat
dianggap terbesar di antara mereka.
(22:25)
Yesus berkata kepada mereka: "Raja-raja bangsa-bangsa memerintah rakyat
mereka dan orang-orang yang menjalankan kuasa atas mereka disebut
pelindung-pelindung.
Kembali kita perhatikan, pada saat percakapan waktu
perjamuan malam, terjadi pertengkaran di antara 12 murid, karena mereka
menginginkan yang terbesar dengan cara-cara manusiawi / duniawi.
Perjamuan malam, berarti; ada jamuan makan dan minum, tetapi
pada saat itu terjadi pertengkaran, karena
murid-murid menginginkan yang terbesar dengan cara-cara
manusiawi / duniawi, tentu ini sangat disayangkan.
Demikian juga, dengan sidang jemaat di dalam kandang
penggembalaan, pada saat menikmati makanan rohani, itulah firman Tuhan, dan
minuman rohani, itulah Roh Kudus, namun di situ terjadi pertengkaran, ini sangat
disayangkan tentunya.
Ukuran
yang terbesar menurut manusiawi / duniawi:
-
Raja-raja
bangsa-bangsa memerintah rakyat mereka.
Berarti;
yang terbesar menurut ukuran manusiawi / duniawi adalah raja-raja,
pemerintah-pemerintah, di dalam satu kerajaan atau di dalam satu negara.
-
Orang-orang yang
menjalankan kuasa atas mereka disebut pelindung-pelindung.
Jadi, yang
menjalankan kuasa disebut pelindung-pelindung, inilah yang terbesar menurut
ukuran manusiawi / duniawi.
Kalau
menginginkan yang terbesar dengan cara-cara seperti ini, sidang jemaat tidak
perlu datang kepada Tuhan, beribadah melayani Tuhan, tergembala dengan baik di
dalam satu kandang penggembalaan, cukup memperbesar otot saja, dengan cara fitness, atau cara-cara yang lain,
dengan demikian, maka ia akan menjadi yang terbesar dengan cara-cara manusiawi
/ duniawi.
Bandingkan dengan; yang terbesar menurut ukuran Kerajaan Sorga.
BAGIAN PERTAMA
Lukas 22: 26
(22:26)
Tetapi kamu tidaklah demikian, melainkan yang terbesar di antara kamu hendaklah
menjadi sebagai yang paling muda dan pemimpin sebagai pelayan.
-
Yang terbesar di antara kamu hendaklah sebagai yang
paling muda.
Berarti,
yang terbesar hendaklah menjadi yang paling muda.
Tanda
seseorang muda:
1.
Memberi penghormatan
kepada yang tua.
2.
Selalu ingin diajar,
karena orang muda selalu disamakan dengan minim pengalaman.
3.
Muda berarti memiliki
hiasan, sedangkan hiasan orang muda terletak pada kekuatannya.
-
Pemimpin sebagai pelayan.
Berarti;
untuk menjadi seorang pemimpin yang berhasil / sukses, hendaknya melayani Tuhan
dengan sungguh-sungguh dalam segala sesuatu, baik atau tidak baik waktunya,
layani Tuhan dengan sungguh-sungguh.
Mari kita lihat; yang terbesar menurut ukuran Kerajaan Sorga.
BAGIAN KEDUA
Markus 9: 34-35
(9:34) Tetapi mereka diam, sebab di tengah jalan tadi
mereka mempertengkarkan siapa yang terbesar di antara mereka.
(9:35)
Lalu Yesus duduk dan memanggil kedua belas murid itu. Kata-Nya kepada mereka:
"Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang
terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya."
-
Yang terdahulu hendaklah ia menjadi yang terakhir dari
semuanya.
Artinya; mengutamakan
/ menomorsatukan orang lain dari pada diri sendiri = mengutamakan kepentingan
orang lain (orang banyak), dari pada kepentingan diri sendiri.
-
Yang terdahulu hendaklah menjadi pelayan dari semuanya.
Artinya;
melayani semua orang di manapun berada, baik saat duduk dan berdiri.
Kemudian, kalau berbicara tentang yang terdahulu = yang
terutama, berarti; supaya menjadi yang terutama (terdahulu) bagi Tuhan, hendaklah
menjadi yang terakhir dan pelayan dari semuanya.
Supaya ini terwujud, mari kita lihat jalan keluarnya.
Jalan
keluarnya.
Matius 18: 3
(18:3)
lalu berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat
dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan
Sorga.
Jalan keluar untuk menjadi seperti anak kecil; dimulai
dari bertobat.
Bertobat, artinya; berhenti berbuat dosa, dan jangan
mengulangi lagi seperti 2 tangan dan 2 kaki yang terpaku, dari sanalah darah
mengalir. Jadi, orang yang bertobat, ada tanda pengorbanan (tanda darah).
Ciri-ciri
menjadi sama seperti anak kecil.
Matius 18: 4
(18:4)
Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil
ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga.
Cirinya; merendahkan
diri serendah-rendahnya.
Tempat yang paling terendah adalah titik nol.
Nol = kosong, tidak ada isinya = tidak merasa diri lebih
benar, lebih baik, lebih hebat, lebih kuat dari orang lain dalam segala sesuatu.
Sebagai
contoh.
Wahyu 4: 9-10
(4:9) Dan
setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan
ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai
selama-lamanya,
(4:10)
maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang
duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai
selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu,
sambil berkata:
Saudaraku, kalau kita perhatikan di sini, setiap kali
makhluk-makhluk mempersembahkan puji-pujian dan hormat dan ucapan syukur kepada
Dia yang duduk di atas takhta itu, maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua
di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu.
Berarti, 24 tua-tua merendahkan diri serendah-rendahnya =
mau menjadi kecil.
Wahyu 4: 3-4
(4:3) Dan
Dia yang duduk di takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspis dan permata
sardis; dan suatu pelangi melingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan
zamrud rupanya.
(4:4) Dan
sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta, dan di takhta-takhta
itu duduk dua puluh empat tua-tua, yang memakai pakaian putih dan
mahkota emas di kepala mereka.
Saudaraku, di sekeliling takhta Anak Domba ada 24 takhta,
kemudian di atas takhta-takhta itu duduk 24 tua-tua, ini menunjukkan bahwa 24 tua-tua menjadi yang terbesar di dalam
Kerajaan Sorga.
Berarti; kalau merendahkan diri serendah-rendahnya dan
mau menjadi kecil di hadapan Tuhan, maka dialah yang terbesar di dalam Kerajaan
Sorga, seperti 24 tua-tua duduk di atas takhta-takhta itu.
Barangsiapa merendahkan diri serendah-rendahnya dan mau
menjadi kecil, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga.
Kita juga sudah melihat 4 binatang yang terkecil di bumi;
1.
Semut; pada
waktu musim panas, menyediakan makanannya untuk sepanjang musim dingin, berarti;
hidup benar sesuai FIRMAN TUHAN.
Hidup di
dalam kebenaran firman Tuhan menjadikan kita kecil di hadapan Tuhan.
2.
Pelanduk; mendirikan
rumah di atas bukit batu = berdiri di atas korban Kristus = hidup dalam KASIH
ALLAH.
Hidup
dalam kasih, pasti menjadikan kita kecil di hadapan Tuhan.
3.
Belalang; sekalipun
tidak mempunyai raja tetapi tetap teratur berbaris = hidup dalam pengurapan ROH
KUDUS.
Dalam 1 Yohanes
2: 27, kalau kita tetap dalam pengurapan Allah, kita tetap teratur dan
terpimpin, tidak perlu diajar oleh orang lain.
4.
Cicak; berada
di istana-istana raja.
Minggu
lalu kita sudah memperhatikan, sang puteri berada di istana raja;
-
Sang puteri sujud menyembah
kepada sang raja = hidup dalam doa penyembahan = rendah di kaki Tuhan.
-
Pakaian sang puteri
berpakankan emas = hidup oleh Roh, dipimpin oleh Roh Kudus.
Pakaian
-> kelakuan sehari-hari.
-
Sang puteri dibawa ke
hadapan sang raja dengan pakaian yang berwarna-warna -> jubah yang maha
indah = imamat yang rajani = melayani Tuhan yang adalah Raja.
Itulah
sang puteri, pada saat berada di istana-istana raja.
Saudaraku, bantu dalam doa, supaya Tuhan terus menerus membukakan
rahasia firman-Nya dalam setiap ibadah-ibadah yang Tuhan percayakan, sehingga kita
senantiasa menikmati firman penggembalaan untuk memelihara roh saya dan
saudara.
-
Kalau seseorang tidak
mau diubahkan = tidak mau menerima pembukaan rahasia firman.
-
Kalau seseorang tidak
mau diubahkan = tidak mengakui pemakaian Tuhan, terhadap seorang gembala sidang.
Tadi, kita sudah melihat 4 binatang yang terkecil di
bumi...
1.
SEMUT, mengumpulkan
makanannya pada musim panas untuk sepanjang musim dingin, artinya; menghargai
kebenaran firman Tuhan. setiap orang yang menghargai kebenaran firman Tuhan, dengan
cara membaca, mendengar dan menurutinya, maka seseorang akan mengalami
kebahagiaan (Wahyu 1: 3).
2.
PELANDUK, yang mendirikan
rumahnya di atas bukit batu / mendirikan rumah di atas batu, arti rohaninya; menghargai
pengorbanan Yesus Kristus = berdiri di atas korban Kristus.
Orang yang
berdiri di atas korban Kristus, berarti ia tidak berdiri di atas kebenaran diri
sendiri, kebenaran manusia = hidup di dalam kasih Allah.
3.
BELALANG, tidak
mempuyai raja, tetapi belalang tetap teratur berbaris, artinya; kalau seseorang
tetap di dalam pengurapan Roh-El Kudus, ia tetap teratur dan terpimpin,
sekalipun tidak diajar, dipimpin oleh orang lain = hidup di dalam pimpinan
Roh-El Kudus.
4.
CICAK, sekalipun mudah
ditangkap tangan, tetapi ia berada di istana-istana raja.
Demikian
juga anak-anak Tuhan, kelak berada di dalam istana raja (Kerajaan Sorga)
menjadi mempelai perempuan Tuhan, asalkan memenuhi persyaratan, yaitu memiliki
perhiasan rohani, seperti dalam kitab Wahyu 12: 1, “Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah
kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya”.
-
Berselubungkan matahari
-> Allah Bapa, dengan tabiat-Nya; kasih.
-
Bulan di bawah kaki ->
Allah Anak, dengan tabiat-Nya; hidup benar sesuai firman Tuhan.
-
Mahkota dari 12
bintang -> Allah Roh Kudus, dengan sifat tabiat-Nya; parakletos.
Hasilnya.
Ulangan 7: 6-9
(7:6)
Sebab engkaulah umat yang kudus bagi TUHAN, Allahmu; engkaulah yang dipilih
oleh TUHAN, Allahmu, dari segala bangsa di atas muka bumi untuk menjadi
umat kesayangan-Nya.
(7:7)
Bukan karena lebih banyak jumlahmu dari bangsa mana pun juga, maka hati TUHAN
terpikat olehmu dan memilih kamu -- bukankah kamu ini yang paling kecil dari
segala bangsa? --
(7:8)
tetapi karena TUHAN mengasihi kamu dan memegang sumpah-Nya yang telah
diikrarkan-Nya kepada nenek moyangmu, maka TUHAN telah membawa kamu keluar
dengan tangan yang kuat dan menebus engkau dari rumah perbudakan, dari tangan
Firaun, raja Mesir.
(7:9)
Sebab itu haruslah kauketahui, bahwa TUHAN, Allahmu, Dialah Allah, Allah yang
setia, yang memegang perjanjian dan kasih setia-Nya terhadap orang yang kasih
kepada-Nya dan berpegang pada perintah-Nya, sampai kepada beribu-ribu
keturunan,
Bangsa Israel adalah bangsa yang kecil, bahkan yang
terkecil dari semua bangsa, namun Tuhan menjadikan bangsa Israel:
-
Umat yang kudus bagi
Tuhan Allah.
-
Umat pilihan bagi
Tuhan Allah.
-
Umat kesayangan bagi
Tuhan Allah.
Sesuai dengan 1 Petrus 2: 9, menjadi bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat
kepunyaan Allah sendiri.
Dengan
tujuan:
Supaya memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari
Dia, yang telah memanggil kita keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang
ajaib.
Kalau kita perhatikan di sini (ayat 7), bangsa Israel
bukanlah bangsa yang besar, melainkan YANG PALING KECIL DARI SEGALA BANGSA, itu
bisa kita lihat di dalam kitab Kejadian 46: 6-27 / Kisah Para Rasul 7: 10-14.
Bangsa Israel tiba di Mesir, dimulai dari 12 orang anak-anak
Yakub, itulah nenek moyang bangsa Israel, kemudian lahirlah bagi mereka (12
anak Yakub) anak-anak, sehingga seluruhnya berjumlah 70 jiwa.
Itulah sebabnya tadi, Allah berkata, bahwa bangsa Israel
adalah bangsa yang paling kecil dari semua bangsa, dimulai dari 12 anak Yakub,
dan selanjutnya lahirlah anak-anak bagi mereka, sehingga jumlah keseluruhannya
menjadi 70 jiwa.
Berarti; dengan jumlah 70 jiwa, menunjukkan bahwa bangsa
Israel adalah bangsa yang kecil, bahkan yang terkecil, kemudian kalau kita
perhatikan mengenai jumlah yang ada, yaitu:
1.
12 jiwa.
Angka 12
-> persekutuan.
Sebagai contoh.
Seperti
ranting yang melekat pada pokok anggur, sehingga menghasilkan buah anggur yang
manis (Yohanes 15: 1-4).
Ranting
yang melekat pada pokok anggur = persekutuan antara tubuh dengan kepala.
Buah anggur
yang manis, adalah buah yang dapat dicicipi / dinikmati oleh Tuhan, lewat
ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan.
Pokok
anggur -> pribadi Yesus Kristus, sebagai kepala.
Ranting ->
tubuh Kristus (gereja Tuhan).
2.
70 jiwa -> angka
murid-murid.
Yohanes 8:
31-32
(8:31) Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang
percaya kepada-Nya: "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu
benar-benar adalah murid-Ku
(8:32) dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran
itu akan memerdekakan kamu."
Seorang
murid yang benar-benar dikatakan murid, bila ia berpegang teguh kepada kebenaran
firman Tuhan.
Sisi
positifnya bila seorang murid berpegang teguh pada kebenaran firman Tuhan: murid
mengetahui kebenaran itu sendiri, dan kebenaran tersebut akan memerdekakan
seorang murid.
Merdeka =
terbebas, terlepas dari belenggu dosa.
Kesimpulannya: aktivitas dari pada bangsa yang paling
kecil, umat yang kudus bagi Tuhan Allah, umat pilihan bagi Tuhan Allah, umat
kesayangan bagi Tuhan Allah adalah: ADANYA PERSEKUTUAN ANTARA TUBUH DENGAN
KEPALA (angka 12) dan menjadi murid, berarti BERPEGANG / TETAP DI DALAM
KEBENARAN FIRMAN TUHAN, sampai dimerdekakan dari dosa. Terpujilah Tuhan kekal
sampai selama-lamanya. Amin.
TUHAN
YESUS KRSTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
firman;
Gembala
Sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment