Tema: SIAPA
YANG TERBESAR DALAM KERAJAAN SORGA
(Seri 06)
Subtema: PUTERI BERADA DI ISTANA RAJA KARENA KEELOKANNYA (MEMILIKI
PERHIASAN-PERHIASAN).
Shalom!
Selamat
malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya, kita boleh beribadah pada malam
hari ini, dalam ibadah raya minggu.
Biarlah firman penggembalaan untuk ibadah raya minggu
ini, sanggup menjawab persoalan-persoalan yang kita hadapi, memberi jawaban dan
memberi kepastian bagi kita sekalian.
Kita kembali memperhatikan Matius 18: 1-5, namun kita
hanya membaca ayat 1-2 saja.
Matius 18: 1-2
(18:1) Pada waktu itu datanglah murid-murid itu kepada
Yesus dan bertanya: "Siapakah
yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?"
(18:2) Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan
menempatkannya di tengah-tengah mereka
Pada ayat pertama kita perhatikan; murid-murid bertanya
"Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?".
Sepintas kita perhatikan, pertanyaan ini, merupakan
pertanyaan yang rohani, namun kalau kita perhatikan pada ayat 2; Yesus tidak
segera menjawab pertanyaan murid-murid, dan juga tidak menunjuk siapa-siapa
yang terbesar dalam Kerajaan Sorga, melainkan MEMANGGIL SEORANG ANAK KECIL dan MENEMPATKANNYA DI ANTARA MEREKA.
Ini menunjukkan bahwa 12 murid menginginkan yang terbesar
dengan cara manusiawi / duniawi.
Mari kita perhatikan kisah yang sama dalam injil Markus.
Markus 9: 33-34
(9:33) Kemudian tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di
Kapernaum. Ketika Yesus sudah di rumah, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya:
"Apa yang kamu perbincangkan tadi di tengah jalan?"
(9:34) Tetapi mereka diam, sebab di tengah jalan tadi
mereka mempertengkarkan siapa
yang terbesar di antara mereka.
Saudaraku, lebih jelas kita melihat; ketika murid-murid
menginginkan yang terbesar, pada saat itu terjadi PERTENGKARAN, terjadi PERSELISIHAN satu dengan yang lain.
Setiap kali seseorang menginginkan yang terbesar di
antara sesamanya, di situ pasti terjadi pertengkaran / perselisihan, seperti 12
murid bertengkar hanya karena menginginkan yang terbesar.
Barangkali pertengkaran tidak terjadi lewat adu mulut
atau adu fisik, tetapi jika seseorang menginginkan yang terbesar, berarti di
situ sedang terjadi pertengkaran dan perselisihan, itu dapat dilihat /
dirasakan dari suasana yang ada; suasana menjadi tegang, suasana tidak
kondusif, tidak tenang, sehingga semuanya menjadi serba salah, dan
perkataannyapun menjadi tidak teratur.
Saat mendengar firman Tuhan kita bisa terharu, bahkan
sampai hancur-hancuran / sampai meneteskan air mata, tetapi setelah selesai
beribadah, kembali terjadi perselisihan satu dengan yang lain, itu berarti;
belum mengalami pelayanan roh.
Jika pelayanan hanya sebatas pelayanan tubuh saja,
bagaimana dengan roh saya dan saudara, bagaimana dengan hati dan pikiran yang
tidak terlihat? Oleh sebab itu, biarlah kita mengalami pelayanan roh, supaya
keubahan itu tetap / permanen.
Hal ini harus kita perhatikan dengan baik, terlebih
imam-imam yang mengambil bagian dalam pelayanan; biarlah kita menyambut Yesus
seutuhnya, bukan hanya pada bagian tertentu saja.
Jadi, sekali lagi saya katakan; setiap kali seseorang
menginginkan yang terbesar, di situ pasti terjadi pertengkaran / perselisihan
satu dengan yang lain.
Kita kaitkan dalam injil Lukas.
Lukas 22: 24
(22:24) Terjadilah juga pertengkaran
di antara murid-murid Yesus, siapakah yang dapat dianggap terbesar di
antara mereka.
PADA WAKTU PERJAMUAN MALAM,
TERJADI PERTENGKARAN / PERSELISIHAN DI ANTARA MURID-MURID YESUS, KARENA
MURID-MURID MENGINGINKAN YANG TERBESAR.
Perjamuan malam, berarti; ada jamuan makan dan minum,
namun ironisnya, pada saat itu terjadi pertengkaran di antara mereka. Mengapa
hal ini bisa terjadi? Itu karena SATU DENGAN YANG LAIN MENGINGINKAN YANG
TERBESAR.
Kejadian seperti ini, sangat disayangkan; kita menikmati
makanan rohani (itulah firman Tuhan) dan menikmati minuman rohani (itulah Roh
Kudus), tetapi pada saat itu terjadi pertengkaran.
Jangan menginginkan yang terbesar, tunduklah kepada
otoritas Tuhan = dengar-dengaran, berarti; lambat untuk berkata-kata, lambat
untuk marah = daging tidak bersuara (Yakobus 1: 19).
Sebaliknya, kalau tidak dengar-dengaran, berarti; daging
bersuara.
Ukuran yang terbesar menurut cara-cara manusiawi /
duniawi.
Lukas 22: 25
(22:25) Yesus berkata kepada mereka: "Raja-raja
bangsa-bangsa memerintah rakyat mereka dan orang-orang yang menjalankan kuasa
atas mereka disebut pelindung-pelindung.
-
RAJA-RAJA
BANGSA-BANGSA MEMERINTAH RAKYAT MEREKA.
Berarti;
menurut ukuran manusiawi / duniawi, yang terbesar adalah raja-raja atau
pemerintah-pemerintah di dalam satu kerajaan atau dalam satu negara.
-
ORANG-ORANG
YANG MENJALANKAN KUASA DISEBUT PELINDUNG-PELINDUNG.
Siapa yang
merasa diri kuat dan hebat, itulah pelindung, itulah yang terbesar menurut
ukuran duniawi.
Kalau itu
yang saudara inginkan, saudara tidak perlu datang beribadah melayani Tuhan,
tidak perlu datang menyerahkan hidup ke dalam tangan Tuhan; tinggal pergi saja
ke atas gunung Kawi, kemudian belajar fitness kepada Ade Rai, lalu saudara
memperbesar otot, orang yang seperti ini disebut pelindung-pelindung, menurut
ukuran duniawi.
Sekarang bandingkan; yang terbesar menurut ukuran Kerajaan Sorga.
Lukas 22: 26
(22:26) Tetapi kamu tidaklah demikian, melainkan yang
terbesar di antara kamu hendaklah
menjadi sebagai yang paling muda dan pemimpin sebagai pelayan.
-
YANG
TERBESAR HENDAKLAH MENJADI SEBAGAI YANG PALING MUDA.
Saudaraku,
muda di sini, dalam bahasa batak, disebut naposo,
kemudian kalau ditambahkan naposo
ni Tuhan, berarti; pelayan Tuhan.
Kalau
menjadi yang terbesar, hendaklah menjadi yang termuda; siap sedia melayani
Tuhan, baik atau tidak baik waktunya.
-
PEMIMPIN
SEBAGAI PELAYAN.
Kalau mau
menjadi pemimpin yang berhasil, pemimpin yang sukses di tengah-tengah ibadah
pelayanan, di rumah, di tempat bekerja, di sekolah, di mana saja, layanilah
Tuhan dengan sungguh-sungguh.
Biarlah
kita semua menjadi pemimpin yang berhasil, di mana saja kita duduk dan berdiri.
Kembali kita perhatikan; yang terbesar menurut ukuran
Kerajaan Sorga, di dalam injil Markus.
Markus 9: 35
(9:35) Lalu Yesus duduk dan memanggil kedua belas murid
itu. Kata-Nya kepada mereka: "Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia
menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya."
Dalam injil Markus, yang terbesar menurut Kerajaan Sorga;
-
YANG
TERDAHULU HENDAKLAH IA MENJADI YANG TERAKHIR DARI SEMUANYA.
Menjadi
yang terakhir, berarti; mengutamakan orang lain / menomorsatukan orang lain,
dari pada diri sendiri = mengutamakan kepentingan orang lain, dari pada
kepentingan diri sendiri.
Filipi 2:
3
(2:3)
dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia.
Sebaliknya hendaklah dengan
rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya
sendiri;
Hendaklah
dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada
dirinya sendiri.
Oleh sebab
itu, seseorang tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia,
sebaliknya hendaklah dengan rendah hati seorang dengan yang lain.
Filipi 2:
4
(2:4)
dan janganlah tiap-tiap orang
hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.
Dan jangan
tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi lebih
mengutamakan kepentingan yang lain.
Walaupun
kita berbeda-beda, namun kita berada dalam satu kandang penggembalaan, berarti;
satu dengan yang lain saling terkait, satu dengan yang lain saling membutuhkan.
1 Korintus
4: 6
(4:6)
Saudara-saudara, kata-kata ini aku kenakan pada diriku sendiri dan pada Apolos,
karena kamu, supaya dari teladan kami kamu belajar apakah artinya ungkapan:
"Jangan melampaui yang ada tertulis", supaya jangan ada di antara
kamu yang menyombongkan diri dengan jalan mengutamakan yang satu dari pada
yang lain.
Jika
mengutamakan yang satu dari pada yang lain / mengutamakan kepentingan sendiri
dari pada kepentingan orang lain, adalah; dosa kesombongan.
Oleh sebab
itu, mulai dari pengertian, pemahaman, kebenaran hati, jangan sampai melampaui
firman Tuhan yang tertulis di dalam kitab suci.
-
YANG
TERDAHULU HENDAKLAH MENJADI PELAYAN DARI SEMUANYA / MELAYANI SEMUA ORANG.
Yakobus 2:
2-3
(2:2)
Sebab, jika ada seorang masuk ke dalam kumpulanmu dengan memakai cincin emas
dan pakaian indah dan datang juga seorang miskin ke situ dengan memakai pakaian
buruk,
(2:3)
dan kamu menghormati orang
yang berpakaian indah itu dan
berkata kepadanya: "Silakan tuan duduk di tempat yang baik ini!",
sedang kepada orang yang
miskin itu kamu berkata:
"Berdirilah di sana!" atau: "Duduklah di lantai ini
dekat tumpuan kakiku!",
Saudaraku,
memperhatikan orang kaya, tetapi tidak memperhatikan yang miskin, berarti;
melayani dengan memandang muka = tidak melayani semua orang.
Yakobus 2:
4
(2:4)
bukankah kamu telah membuat pembedaan
di dalam hatimu dan bertindak sebagai hakim dengan
pikiran yang jahat?
Saudaraku,
kalau melayani dengan memandang muka, berarti; membuat suatu pembedaan /
membeda-bedakan satu dengan yang lain, ini adalah perbuatan yang jahat di
hadapan Tuhan.
Membuat
pembedaan = bertindak sebagai hakim dengan pikiran yang jahat.
Oleh sebab
itu, saya sebagai gembala sidang memperhatikan sidang jemaat mulai dari yang
terkecil sampai terbesar, saya berusaha merangkul semua sidang jemaat, tidak
hanya memperhatikan satu orang saja, sebab itu adalah perbuatan jahat di
hadapan Tuhan.
Yakobus 2:
1
(2:1)
Saudara-saudaraku, sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus, Tuhan kita
yang mulia, janganlah iman itu
kamu amalkan dengan memandang muka.
Iman tidak
ada kaitannya dengan perkara lahiriah, oleh sebab itu, iman tidak boleh
diamalkan dengan memandang muka.
Iman itu
percaya walaupun tidak melihat, itulah iman yang benar, oleh sebab itu iman
tidak boleh dikaitkan dengan perkara lahiriah, berarti; tidak boleh memandang
muka.
Biarlah
kita semua sama, satu roh, di manapun kita berada, jangan amalkan iman itu
dengan memandang muka.
Yakobus 2:
8
(2:8)
Akan tetapi, jikalau kamu menjalankan hukum utama yang tertulis dalam Kitab
Suci: "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri",
kamu berbuat baik.
Kalau kita
melayani sesama, berarti; mengasihi sesama manusia, seperti mengasihi diri
sendiri, juga mengasihi Tuhan dengan segenap hati, segenap jiwa, akal budi dan
segenap kekuatan kita.
Jadi, yang terbesar dalam Kerajaan Sorga = menjadi kecil
= merendahkan diri serendah-rendahnya.
Kembali kita perhatikan...
Markus 9: 36-37
(9:36) Maka Yesus mengambil seorang anak kecil dan
menempatkannya di tengah-tengah mereka, kemudian Ia memeluk anak itu dan
berkata kepada mereka:
(9:37) "Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini
dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Dan barangsiapa menyambut Aku, bukan Aku yang
disambutnya, tetapi Dia yang mengutus Aku."
Tadi kita sudah melihat yang terbesar dalam Kerajaan
Sorga, berarti; mau menjadi kecil, merendahkan diri serendah-rendahnya, inilah
yang disebut MENYAMBUT ANAK KECIL DI DALAM NAMA YESUS
KRISTUS = menyambut Yesus
Kristus sebagai Anak Allah, dan Allah Bapa yang mengutus Yesus Kristus.
Tidak henti-hentinya saya mengatakan; sambutlah Yesus
seutuhnya, jangan hanya pada bagian tertentu saja, misalnya;
-
datang beribadah hanya
karena kepentingan-kepentingan.
-
melayani Tuhan supaya
dilihat orang, dan sebagainya.
Keadaan bila menempatkan diri kecil di antara sesama.
Markus 9: 36
(9:36) Maka Yesus mengambil seorang anak kecil dan
menempatkannya di tengah-tengah mereka, kemudian Ia memeluk anak itu dan berkata kepada mereka:
YESUS MEMELUK ANAK KECIL
TERSEBUT.
Berarti, kalau kita menempatkan diri kecil dan
merendahkan diri serendah-rendahnya di antara sesama manusia; KITA BERADA DALAM PELUKAN TUHAN.
Berada dalam pelukan Tuhan = BERADA DALAM HANGATNYA KASIH SAYANG DAN KASIH SETIA TUHAN.
Biarlah kita semua berada dalam pelukan Tuhan, kita boleh
merasakan hangatnya kasih sayang dan kasih setia Tuhan, setiap saat setiap
waktu, di manapun kita berada.
Bayangkan, kalau kasih semakin dingin, di situ terjadi
kekejian dan penyiksaan, tetapi kalau kita berada dalam pelukan Tuhan, kita
merasakan kehangatan kasih sayang dan kasih setia Tuhan = penuh dengan damai
sejahtera.
Ada 4 binatang yang terkecil di bumi namun cekatan.
Amsal 30: 24-28
(30:24) Ada empat binatang yang terkecil di bumi, tetapi
yang sangat cekatan:
(30:25) semut,
bangsa yang tidak kuat, tetapi yang menyediakan makanannya di musim panas,
(30:26) pelanduk,
bangsa yang lemah, tetapi yang membuat rumahnya di bukit batu,
(30:27) belalang yang tidak mempunyai raja, namun
semuanya berbaris dengan teratur,
(30:28) cicak yang dapat kautangkap dengan tangan,
tetapi yang juga ada di istana-istana raja.
Adapun binatang yang terkecil di bumi, antara lain;
1.
Semut.
Semut
disebut bangsa yang tidak kuat, itu sebabnya semut disebut binatang yang
terkecil.
Namun
semut cekatan, letak kecekatannya; semut menyediakan makanannya di musim panas
= HIDUP BENAR SESUAI FIRMAN TUHAN. (telah disampaikan pada IBADAH RAYA MINGGU, 21 OKTOBER 2012)
2.
Pelanduk
(kancil).
Pelanduk
bangsa yang lemah, itu sebabnya pelanduk disebut salah satu binatang yang
terkecil.
Namun
pelanduk cekatan, letak kecekatannya; pelanduk membuat rumahnya di bukit
batu = berdiri di atas korban Kristus = menghargai korban Kristus = TINGGAL
DALAM KASIH ALLAH. (telah disampaikan pada IBADAH RAYA MINGGU, 28 OKTOBER
2012)
3.
Belalang.
Belalang
yang tidak mempunyai raja, itu sebabnya belalang disebut binatang yang
terkecil.
Namun
belalang cekatan, letak kecekatannya; semuanya (belalang) berbaris dengan
teratur, sekalipun tidak mempunyai raja, belalang tetap teratur, tetap
terpimpin karena HIDUP DALAM PENGURAPAN ROH KUDUS. (telah disampaikan pada IBADAH RAYA MINGGU, 04 NOVEMBER
2012)
4.
Cicak.
Cicak
dapat (mudah) ditangkap dengan tangan, itu sebabnya cicak disebut binatang yang
terkecil.
Namun
cicak cekatan, letak kecekatannya; cicak ada di istana-istana raja.
Kita sudah melihat mengenai;
-
Semut = hidup benar
sesuai firman Tuhan.
-
Pelanduk = tinggal
dalam kasih Allah.
-
Belalang = hidup dalam
pengurapan Roh Kudus.
3 hal di atas sudah kita miliki, sekarang kita melihat
keterangan yang keempat.
Keterangan: CICAK.
Cicak dapat ditangkap dengan tangan, itu sebabnya cicak
disebut binatang yang terkecil, tetapi cicak cekatan, letak kecekatannya; cicak
berada di istana-istana raja.
Mazmur 45: 11-13
(45:11) Dengarlah, hai
puteri, lihatlah, dan sendengkanlah telingamu, lupakanlah bangsamu dan
seisi rumah ayahmu!
(45:12) Biarlah raja menjadi gairah karena keelokanmu,
sebab dialah tuanmu! Sujudlah kepadanya!
(45:13) Puteri Tirus datang dengan pemberian-pemberian;
orang-orang kaya di antara rakyat akan mengambil muka kepadamu.
PUTERI BERADA DI ISTANA RAJA, sama seperti CICAK BERADA DI ISTANA-ISTANA RAJA.
Kemudian, kalau kita perhatikan di sini, SANG RAJA BEGITU BERGAIRAH KARENA KEELOKAN SANG PUTERI.
Puteri -> gereja Tuhan / anak-anak Tuhan.
Keelokan sang puteri, disebabkan 3 hal.
YANG PERTAMA.
Mazmur 45: 12
(45:12) Biarlah
raja menjadi gairah karena keelokanmu, sebab dialah tuanmu! Sujudlah kepadanya!
SANG PUTERI SUJUDLAH KEPADA
SANG RAJA.
Sujud kepada raja = HIDUP DALAM DOA PENYEMBAHAN.
Biarlah kiranya, kita senantiasa sujud menyembah kepada
Tuhan, itulah aktivitas kita, kalau kita disebut puteri yang disayangi, puteri
yang dikasihi.
Mari kita lihat; AKTIVITAS
DI DALAM KERAJAAN SORGA DARI 24 TUA-TUA.
Wahyu 4: 9-10
(4:9) Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan
puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta
itu dan yang hidup sampai selama-lamanya,
(4:10) maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di
hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai
selama-lamanya. Dan mereka
melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu,
sambil berkata:
Setiap kali 4 makhluk menaikkan puji-pujian, hormat dan
ucapan syukur, 24 TUA-TUA SEGERA SUJUD MENYEMBAH DI HADAPAN
DIA YANG DUDUK DI ATAS TAKHTA ITU.
Ini adalah aktivitas di dalam istana-istana raja; sujud
menyembah, seperti 24 tua-tua.
Saudaraku, kalau kita perhatikan di sini, ketika 24
tua-tua sujud menyembah, mereka MELEMPARKAN MAHKOTA di hadapan Anak Domba yang duduk di
atas takhta-Nya.
Artinya; ketika kita sujud menyembah, maka tidak ada lagi
kemuliaan yang harus dipertahankan, tidak ada lagi harga diri yang harus
dipertahankan / tanpa kebanggaan diri. Sehingga dengan demikian, perhiasan kita
yang sesungguhnya terletak pada doa penyembahan.
Wahyu 4: 11
(4:11) "Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak
menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa;
sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu
semuanya itu ada dan diciptakan."
24 tua-tua mengakui, bahwa; yang berhak menerima puji-pujian,
hormat dan kuasa adalah Dia yang duduk di atas takhta itu (Anak Domba), bukan
siapa-siapa, bukan diri sendiri.
-
Keterangan:
PUJI-PUJIAN.
24 tua-tua
memberi puji-pujian kepada Dia (Anak Domba) yang duduk di atas takhta-Nya.
Biarlah
kiranya kita juga senantiasa menaikkan puji-pujian hanya kepada Dia, bukan
kepada yang lain-lain, kemudian pada saat kita menaikkan puji-pujian kepada
Dia; Allah bersemayam, Allah berhadirat, Allah bertakhta (Mazmur 22: 4).
-
Keterangan: HORMAT.
Berarti;
meninggikan Dia (Anak Domba) setinggi-tingginya.
-
Keterangan: KUASA.
24 tua-tua
mengakui kuasa, bahwa; Dialah (Anak Domba) yang berkuasa atas segala
sesuatunya.
Keelokan sang puteri, disebabkan 3 hal.
YANG KEDUA.
Mazmur 45: 14
(45:14) Keindahan belaka puteri raja itu di dalam, pakaiannya berpakankan emas.
Kemudian saudaraku, kalau kita perhatikan di sini; PAKAIAN DARI PUTERI RAJA DI DALAM ISTANA RAJA, DISISIPKAN DENGAN BENANG
EMAS / BERPAKANKAN EMAS.
Artinya; HIDUP OLEH ROH, MEMBERI DIRI DIPIMPIN OLEH
ROH KUDUS.
Pakaian -> kelakuan sehari-hari, sedangkan emas ->
kuasa Roh-El Kudus, tabiat dari Allah.
Dengan pakaian berpakankan emas, sang puteri memiliki
keindahan yang sungguh luar biasa, demikian juga kehidupan saya dan saudara;
akan memiliki keindahan bila tetap tinggal di dalam istana raja dan hidup dalam
pimpinan Roh-El Kudus.
Keelokan sang puteri, disebabkan 3 hal.
YANG KETIGA.
Mazmur 45: 15
(45:15) Dengan
pakaian bersulam berwarna-warna ia dibawa kepada raja; anak-anak dara
mengikutinya, yakni teman-temannya, yang didatangkan untuk dia.
Dengan pakaian bersulam berwarna-warna ia dibawa kepada
raja.
Pakaian bersulam berwarna-warna -> jubah / pakaian
imam besar.
Keluaran 28: 6, 8
(28:6) Baju efod itu harus dibuat mereka dari emas, kain ungu tua dan kain
ungu muda, kain kirmizi dan lenan
halus yang dipintal benangnya: buatan
seorang ahli.
(28:8) Sabuk pengikat yang ada pada baju efod itu
haruslah sama buatannya dan seiras dengan baju efod itu, yakni dari emas, kain ungu tua, kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan
halus yang dipintal benangnya.
Pakaian yang berwarna-warna, itulah baju efod, yakni
dari; emas, kain ungu tua dan kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus yang
dipintal benangnya (pakaian bersulam).
Keterangan:
-
EMAS -> Roh-El
Kudus = hidup oleh Roh, dipimpin oleh Roh Kudus.
Berarti;
tidak lagi menuruti hawa nafsu dan keinginan daging.
-
KAIN UNGU TUA / BIRU
LAUT -> kuasa kebangkitan Kristus, sebagai hamba.
Hamba di
sini, adalah hamba kebenaran, bukan hamba dosa.
-
KAIN UNGU MUDA ->
kemuliaan raja, yang dimiliki oleh Kristus, sebagai Raja.
Berbicara
raja, berbicara tentang kuasa dan otoritas = berkuasa atas dosa, yang
disebabkan oleh 3 hal, yaitu;
·
Iblis setan, itulah
roh jahat dan roh najis.
·
Daging, dengan segala
hawa nafsu dan keinginannya.
·
Dunia, dengan segala
arus dan pengaruhnya.
-
KAIN KIRMIZI / WARNA
MERAH -> sengsara yang dialami oleh Kristus, sebagai manusia.
Berarti;
sebagai manusia, satu di dalam penderitaan-Nya, itulah sengsara salib = aniaya
firman, yaitu; menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
-
LENAN HALUS / BISUS
PUTIH -> kesucian Ilahi yang dimiliki oleh Kristus, sebagai Anak Allah.
Berarti;
hidup di dalam seluruh kekudusan (1 Petrus 1: 15-16).
Itulah pakaian bersulam (dipintal) yang berwarna-warna,
sebagai pakaian dari imam besar.
Imam Besar Agung, itulah Yesus Kristus, sedangkan
tubuh-Nya adalah saya dan saudara, yang juga harus memakai pakaian yang
berwarna-warna.
Kalau kita perhatikan di sini; Dengan pakaian bersulam
berwarna-warna ia dibawa kepada raja.
Berarti; kalau sang puteri dibawa kepada raja, itu karena
pakaian yang indah tersebut, bukan karena yang lain-lain.
Keluaran 28: 2
(28:2) Haruslah engkau membuat pakaian kudus bagi Harun,
abangmu, sebagai perhiasan
kemuliaan.
Jadi, pakaian bersulam berwarna-warna itu, adalah PERHIASAN KEMULIAAN.
Yehezkiel 16: 10, 13
(16:10) Aku mengenakan pakaian
berwarna-warna kepadamu dan
memberikan engkau sandal-sandal dari kulit lumba-lumba dan tutup kepala dari
lenan halus dan selendang dari sutera.
(16:13) Dengan demikian engkau menghias dirimu dengan
emas dan perak, pakaianmu lenan halus dan sutera dan kain berwarna-warna;
makananmu ialah tepung yang terbaik, madu dan minyak dan engkau menjadi sangat cantik, sehingga layak menjadi ratu.
DENGAN PAKAIAN YANG
BERWARNA-WARNA itu, sang
puteri menghiasi dirinya di hadapan raja, dan SANG PUTERI MENJADI SANGAT CANTIK,
sehingga LAYAK MENJADI RATU.
Kalau perempuan berada di istana raja, apalagi kalau
bukan sebagai ratu / mempelai perempuan?
Inilah puncaknya; setelah memiliki firman, kasih dan Roh
Kudus, sebagai perhiasan rohani, membawa sang puteri menjadi ratu / mempelai
perempuan Tuhan (Wahyu 12: 1).
Sama halnya dengan 3 binatang yang terkecil di bumi,
yaitu;
-
Semut; yang
menyediakan makanannya pada musim panas = hidup benar sesuai dengan FIRMAN
TUHAN.
-
Pelanduk; mendirikan
rumah di atas bukit batu = korban Kristus, yang adalah KASIH ALLAH.
-
Belalang; sekalipun
tanpa raja, tetapi berbaris dengan teratur = hidup di dalam pimpinan ROH KUDUS.
Biarlah kiranya lewat ibadah pelayanan yang Tuhan
percayakan ini, membawa kita masuk ke dalam PEMBANGUNAN TUBUH KRISTUS YANG SEMPURNA / menjadi MEMPELAI PEREMPUAN TUHAN, sebab inilah SASARAN AKHIR DARI IBADAH PELAYANAN DI BUMI, bukan yang lain-lain,
semoga hal ini dapat dipahami dengan baik.
Oleh sebab itu, di tengah-tengah ibadah pelayanan yang
Tuhan percayakan ini, biarlah kiranya kita;
-
semakin
sungguh-sungguh menyerahkan diri kepada Tuhan,
-
semakin
sungguh-sungguh menguduskan diri di hadapan Tuhan,
-
dan sepenuh hati dalam
setiap ibadah yang Tuhan percayakan,
sehingga tidak ada lagi waktu untuk yang lain-lain, tidak
ada lagi waktu untuk bermain-main di hari-hari terakhir ini, di mana kedatangan
Tuhan sudah tidak lama lagi.
Saya kira, kita semua rindu menjadi “boru hasian”
(dalam bahasa batak) / puteri yang dikasihi, menjadi ratu (mempelai perempuan),
sehingga dengan segala aktivitas dan pelayanan kita semua, sang Raja bergairah,
itulah Yesus Kristus, Raja di atas segala raja, Kepala gereja, Mempelai Pria
Sorga.
-
Oleh sebab itu, perhiasan
kita bukan dari rambut yang berkepang-kepang dan bukan dari emas perak, tetapi
perhiasan kita adalah DOA PENYEMBAHAN = ketundukan.
-
Kemudian, biarlah kita
semua berpakaian yang berpakankan emas, berarti dipimpin Roh Kudus; HIDUP OLEH ROH, DIPIMPIN ROH.
-
Lalu selanjutnya,
mengenakan pakaian yang berwarna-warna, pakaian dari imam besar; ungu muda,
ungu tua, kain kirmizi, lenan halus, dan yang terakhir, itulah benang emas = MELAYANI SANG RAJA.
Pakaian
yang berwarna-warna -> pakaian imam besar.
Mazmur 45: 12
(45:12) Biarlah
raja menjadi gairah karena keelokanmu, sebab dialah tuanmu! Sujudlah
kepadanya!
Saudaraku, biarlah raja menjadi gairah karena keelokan
sang puteri, yaitu saya dan saudara, karena;
-
hidup dalam doa
penyembahan,
-
dipimpin Roh Kudus,
-
dan melayani sang
Raja.
Gairah, berarti; ada hasrat yang luar biasa untuk
memperhatikan sang puteri dalam segala sesuatu, tidak luput dari pandangan /
perhatian sang raja, untuk sang puteri.
Syarat untuk berada di istana raja.
Mazmur 45: 11
(45:11) Dengarlah, hai puteri, lihatlah, dan
sendengkanlah telingamu, lupakanlah
bangsamu dan seisi rumah ayahmu!
Lupakan bangsamu dan lupakan seisi rumah ayahmu.
Mari kita lihat keterangan; LUPAKAN BANGSAMU.
1 Petrus 2: 9
(2:9) Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang
rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu
memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari
kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
Melupakan bangsa, berarti; melepaskan diri dari kegelapan
dosa dan berada dalam terang-Nya yang ajaib.
Terang itu hanya berbuahkan: kebaikan, keadilan dan
kebenaran (Efesus 5: 9).
Biarlah kita melepaskan diri dari kuasa kegelapan,
berpindah ke dalam terang-Nya yang ajaib.
Barangkali ada dosa yang disembunyikan di tempat yang
gelap, tinggalkan segera, lalu berpindahlah ke dalam terang, dengan demikian
kita menjadi bangsa-Nya Allah, bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa
yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri.
Semua harus menjadi terang, segala sesuatu harus menjadi
terang, tidak boleh ada yang terselubung dalam hati; manusia mungkin tidak
melihat, tetapi Tuhan menguji batin. Saudara tidak perlu takut pada manusia,
tetapi takutlah pada Tuhan, oleh sebab itu; tinggalkan kegelapan, itu adalah syarat
mutlak untuk berada di dalam istana raja.
SEBAGAI CONTOH.
Rut 1: 15-17
(1:15) Berkatalah Naomi: "Telah pulang iparmu kepada bangsanya dan kepada
para allahnya; pulanglah mengikuti iparmu itu."
(1:16) Tetapi kata Rut: "Janganlah desak aku
meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana
engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ
jugalah aku bermalam: bangsamulah
bangsaku dan Allahmulah Allahku;
(1:17) di mana engkau mati, aku pun mati di sana, dan di
sanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih
lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apa pun memisahkan aku dari engkau, selain
dari pada maut!"
Rut berkata kepada Naomi: “Bangsamulah bangsaku dan
Allahmulah Allahku”.
Berarti; Rut telah meninggalkan / melupakan bangsanya =
berpindah dari gelap kepada terang.
Kalau meninggalkan bangsanya, berarti; berpindah dari
gelap kepada terang, dan selanjutnya menyembah Allah yang hidup, Allah Abraham,
Allah Ishak, Allah Yakub, juga terlepas dari penyembahan berhala, karena
bangsa-bangsa lain memiliki allahnya masing-masing, tetapi bangsa Israel
menyembah Allah yang hidup.
Jadilah bangsanya Allah, bangsa yang terpilih, imamat
yang rajani, milik kepunyaan Allah, berarti; tetap setia beribadah melayani
Tuhan.
Kalau bangsa lain, allah mereka banyak, antara lain; emas
dan perak, harta kekayaan, kedudukan dan jabatan, tetapi Allah kita adalah
Allah yang hidup; Allah Abraham, Allah Ishak, Allah Yakub; Allah yang memberi
iman, Allah yang memberi harap, Allah yang memberi kasih, itulah Allah yang
hidup.
Kalau emas dan perak, sudah lama mati; tidak mampu
memberi iman, harap dan kasih kepada saya dan saudara.
Bagi Rut, untuk mengikuti Naomi, adalah HARGA MATI, berarti;
-
Untuk menjadi imamat
yang rajani, bangsa yang terpilih (milik kepunyaan Allah) = setia melayani
Tuhan, adalah HARGA MATI.
-
Menyembah Allah yang
hidup, yaitu Allah Abraham, Allah Ishak, Allah Yakub, adalah HARGA MATI,
berarti; melupakan allah lain = melepaskan diri dari segala jenis penyembahan
berhala.
Mari kita lihat keterangan; LUPAKAN SEISI RUMAH AYAHMU.
Berarti; berpegang teguh pada kebenaran firman =
melakukan kehendak Allah Bapa.
Ketika murid-murid berkata kepada Yesus; “Lihat, ibu
dan saudara-saudara-Mu ada di luar, dan berusaha menemui Engkau.”, tetapi
Yesus berkata; “Barangsiapa MELAKUKAN KEHENDAK ALLAH, dialah
saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku." (Markus 3: 35).
Biarlah kita mau melakukan kehendak Allah Bapa, dan apa
yang menjadi kehendak Allah biarlah itu yang kita lakukan.
Lukas 9: 57-62
(9:57) Ketika Yesus dan murid-murid-Nya melanjutkan
perjalanan mereka, berkatalah seorang di tengah jalan kepada Yesus: "Aku
akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi."
(9:58) Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai
liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat
untuk meletakkan kepala-Nya."
(9:59) Lalu Ia berkata kepada seorang lain: "Ikutlah
Aku!" Tetapi orang itu berkata: "Izinkanlah aku pergi dahulu
menguburkan bapaku."
(9:60) Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Biarlah
orang mati menguburkan orang mati; tetapi engkau, pergilah dan beritakanlah
Kerajaan Allah di mana-mana."
(9:61) Dan seorang lain lagi berkata: "Aku akan
mengikut Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah
aku pamitan dahulu dengan keluargaku."
(9:62) Tetapi Yesus berkata: "Setiap orang yang siap
untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan
Allah."
Ada 3 pernyataan orang-orang kepada Yesus Kristus tentang
hal mengikut Yesus, yaitu;
-
Mengikuti Yesus,
tetapi TIDAK MENJADI PELAKU FIRMAN TUHAN (ahli Taurat, dalam injil Matius).
-
Mengikuti Yesus,
tetapi TERLEBIH DAHULU MENGUBURKAN BAPANYA.
-
Mengikuti Yesus,
tetapi MEMINTA IZIN UNTUK PAMITAN TERLEBIH DAHULU DENGAN KELUARGANYA.
Ini = TIDAK MELUPAKAN SEISI RUMAH AYAH.
Barangkali, bagi manusia kita sudah dianggap mati /
terhilang, karena kita menyerahkan hidup kita seutuhnya, karena kita sudah
menyambut Yesus seutuhnya, namun sebaliknya, saat ini kita HIDUP. Oleh sebab
itu, biarlah kita mengatakan; “BANGSAMULAH BANGSAKU DAN ALLAHMULAH
ALLAHKU”.
Hasilnya.
Mazmur 45: 13
(45:13) Puteri
Tirus datang dengan pemberian-pemberian; orang-orang
kaya di antara rakyat akan mengambil muka kepadamu.
Ada 2 hal yang diperoleh sang puteri, yaitu:
-
Puteri Tirus datang
dengan pemberian-pemberian.
Artinya;
orang-orang yang mengecilkan ibadah pelayanan, akan datang dengan membawa
pemberian-pemberian.
-
Orang-orang kaya di
antara rakyat akan mengambil muka kepadamu.
Artinya;
orang-orang lain akan datang untuk memberi perhatian.
Dengan memperoleh 2 hal tersebut, ini menunjukkan bahwa
sang puteri adalah ratu (mempelai perempuan), bagi sang raja. Ini juga yang
akan kita alami, sebagai tanda perbuatan yang ajaib dari pihak Tuhan, bagi
gereja-Nya. Terpujilah Tuhan kekal sampai selama-lamanya, Haleluya.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA
MEMBERKATI
Pemberita firman;
Gembala Sidang: Pdt.
Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment