Subtema: PENGAJARAN SESAT SELALU DISERTAI DENGAN
TANDA-TANDA YANG DAHSYAT DAN MUJIZAT-MUJIZAT.
Shalom!
Selamat
malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kemurahan-Nya kita boleh beribadah pada saat
malam hari ini.
Kembali kita memeriksa kitab Maleakhi.
Maleakhi 2: 6.
(2:6) Pengajaran
yang benar ada dalam mulutnya dan kecurangan tidak terdapat
pada bibirnya. Dalam damai sejahtera dan kejujuran ia mengikuti Aku dan
banyak orang dibuatnya berbalik dari pada kesalahan.
Allah menyatakan 3 hal yang menjadi kelebihan orang-orang
Lewi kepada para imam yang melayani di Tabernakel, yaitu;
I.
Pengajaran yang benar ada dalam mulutnya.
II.
Kecurangan
tidak terdapat pada bibirnya.
III.
Dalam
damai sejahtera dan kejujuran, orang-orang Lewi mengikuti
Tuhan.
Kita masih tetap memperhatikan...
Keterangan:
I.
PENGAJARAN YANG BENAR ADA DALAM MULUTNYA.
Dikaitkan dengan; pelayanan Yesus Kristus.
Matius 7: 28
(7:28) Dan setelah Yesus mengakhiri perkataan ini, takjublah
orang banyak itu mendengar pengajaran-Nya,
Takjublah orang banyak mendengar pengajaran-Nya.
Berarti; di mulut Yesus terdapat pengajaran yang benar,
sehingga kalau kita perhatikan di sini, mereka semua yang mendengar menjadi
takjub dan terkesan.
Kalau kita mendengar pengajaran mempelai dalam terangnya
tabernakel / firman pengajaran yang rahasianya dibukakan (firman Tuhan yang
tersingkap), itu membuat kita takjub, sebab bila firman-firman Tuhan
tersingkap, maka segala sesuatu yang terselubung akan tersingkap, itulah yang
membuat kita takjub, saya sendiri, sebagai pemberita firman, menjadi takjub.
Adapun pengajaran-pengajaran itu, antara lain;
1.
Hal penghakiman (Matius 7: 1-5).
2.
Hal yang
kudus dan berharga (Matius 7: 6).
3.
Hal pengabulan doa (Matius 7:
7-11).
4.
Jalan yang benar (Matius 7:
12-14).
5.
Hal pengajaran yang sesat (Matius 7: 15-23).
6.
Dua macam dasar (Matius 7: 24-27).
Tiba saatnya kita untuk memperhatikan pengajaran yang kelima;
HAL PENGAJARAN
YANG SESAT
Mari kita perhatikan hal yang pengajaran yang sesat, dari
Matius 7: 15-23, namun kita hanya membaca ayat 15 saja.
Matius 7: 15
(7:15) "Waspadalah
terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti
domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.
Saudaraku, pengajaran yang sesat datangnya dari nabi-nabi
palsu, itu sebabnya firman Tuhan menghimbau saya dan saudara supaya waspada terhadap nabi-nabi palsu.
2 Petrus 2: 1
(2:1) Sebagaimana
nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di
antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan
pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan
menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian
segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.
Nabi-nabi palsu / guru-guru palsu, memasukkan
pengajaran-pengajaran sesat, dengan kata lain, mengajarkan ajaran-ajaran palsu
= pengajaran sesat masuk ke dalam kadang penggembalaan.
Semoga kita mendapat pemahaman dari kebenaran firman
Tuhan saat ini, sehingga kita tidak terpedaya oleh pengajaran sesat.
Tanda
memasukkan pengajaran-pengajaran sesat (ajaran-ajaran palsu):
Mereka menyangkal
Penguasa yang telah menebus mereka = menyangkal
Yesus dan salib-Nya.
Matius 16: 24-25
(16:24) Lalu Yesus
berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia
harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
(16:25) Karena
barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi
barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.
Untuk mengikut Yesus Kristus, berarti;
-
Menyangkal diri
Artinya; tidak mengakui keberadaan diri sendiri, tidak
merasa diri hebat, tidak merasa diri mampu, tidak merasa diri lebih dari pada
orang lain dalam segala sesuatu = tanpa kebanggaan diri.
-
Pikul salib.
Artinya; menanggung penderitaan yang tidak harus ia
tanggung = satu dalam penderitaan Kristus = sengsara salib = aniaya karena
firman.
Untuk mengikut Yesus Kristus, maka setiap orang / pribadi
harus menyangkal diri dan memikul salib-Nya, itulah yang benar.
Bandingkan dengan; pengajaran-pengajaran
palsu.
Matius 16: 21-23
(16:21) Sejak waktu
itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke
Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam
kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.
(16:22) Tetapi Petrus
menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya
Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau."
(16:23) Maka Yesus
berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu
batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan
Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."
Perkataan Petrus, "Tuhan,
kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau.",
sepintas terlihat baik, terlihat seperti membela Yesus, tetapi sebetulnya
tidak.
Menyangkal Penguasa / menolak salib Kristus, adalah
ajaran dari iblis setan = ajaran sesat yang dimasukkan oleh nabi-nabi palsu.
Di hari-hari terakhir ini, banyak gereja tanpa
mengajarkan salib Kristus (mengecilkan salib Kristus), diganti dengan TEORI-TEORI
KEMAKMURAN, dan disertai dengan TANDA-TANDA, dan MUJIZAT-MUJIZAT semata.
Mengecilkan salib Kristus = ajaran dari iblis setan yang
disusupkan oleh nabi-nabi palsu.
Tetapi gereja Tuhan / sidang jemaat tidak menyadari hal
ini, bahwa; ajaran palsu sedang menyusup ke dalam gereja, ini sungguh
mengerikan tentunya.
Kita patut bersyukur karena kita digembalakan oleh firman
pengajaran yang rahasianya dibukakan, sampai kita menjadi takjub. Kalau hanya
beribadah saja, namun tidak mau pikul salib, bagaimana mungkin seseorang
mendapat keselamatan? Sebab itu Yesus dengan tegas mengusir ajaran setan / ajaran
sesat dari Simon Petrus.
Dampak negatif
bila menerima ajaran sesat.
2 Petrus 2: 1-2
(2:1) Sebagaimana
nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di
antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan
pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal
Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera
mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.
(2:2) Banyak orang
akan mengikuti cara hidup mereka yang dikuasai hawa nafsu, dan karena mereka
Jalan Kebenaran akan dihujat.
Oleh karena ajaran sesat, jalan kebenaran akan dihujat.
Jadi, jalan yang benar untuk menuju kehidupan adalah
menyangkal diri dan memikul salib-Nya, itulah JALAN KEBENARAN, menuju HIDUP.
Biarlah kita senantiasa berpegang teguh kepada firman
pengajaran, meskipun ditandai dengan menyangkal diri dan pikul salib-Nya,
sehingga dengan demikian roh kita kuat terhadap ajaran sesat dan terhadap dosa
yang ditimbulkan oleh roh jahat, daging dan arus dunia.
Jadi, oleh karena ajaran yang sesat ini, banyak orang
menghujat Jalan Kebenaran yang menuju hidup.
Yohanes 14: 5-6
(14:5) Kata Tomas
kepada-Nya: "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana
kami tahu jalan ke situ?"
(14:6) Kata Yesus
kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang
pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Yesus adalah Jalan Kebenaran yang menuju hidup; tidak ada
satupun manusia yang sampai / datang kepada Bapa, tanpa melalui Yesus Kristus
dan salib-Nya (Kristus yang disalibkan).
Kalau kita berbicara Yesus Kristus, berarti berbicara tentang
Kristus yang disalibkan.
Itu sebabnya, pada Matius 27, setelah kematian Yesus di
atas kayu salib, tabir Bait Suci terbelah dua, Dia membuka jalan untuk masuk ke
dalam Kerajaan Sorga, bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu
jantan, tetapi membawa darah-Nya sendiri.
Saya tambahkan sedikit:
Pada saat Rut meninggalkan bangsanya (Moab), mengikuti
Naomi (mertuanya), dia berkata “Bangsamulah
bangsaku, Allahmulah Allahku”.
Keterangan:
-
Bangsamulah bangsaku.
1 Petrus 2: 9
(2:9) Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani,
bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan
perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar
dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
Bangsa yang terpilih = imamat yang rajani = bangsa yang
kudus = umat kepunyaan Allah sendiri.
Kesimpulannya; orang-orang yang melayani Tuhan adalah
bangsa yang terpilih, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri.
Setiap orang yang melayani Tuhan, ia telah berpindah dari
kegelapan (dosa) ke dalam terang-Nya yang ajaib, untuk memberitakan
perbuatan-perbuatan yang besar dari Allah.
-
Allahmulah Allahku.
Berarti; Rut menyembah Allah-Nya orang Israel, Allah yang
hidup, yaitu Allah Abraham, Allah Ishak, Allah Yakub.
·
Allah yang
hidup, berarti; memberi iman = Allah Ishak.
·
Allah yang
hidup, berarti; memberi harap = Allah Yakub.
·
Allah yang
hidup, berarti; memberi kasih = Allah Abraham.
Sedangkan allahnya bangsa-bangsa lain adalah allah yang
mati, yang tidak mampu memberi iman, pengharapan dan kasih.
Allah bagi bangsa-bangsa lain, antara lain; emas, perak,
harta, kekayaan, kedudukan, jabatan, uang, pekerjaan, dan lain sebagainya =
allah yang mati.
Ciri-ciri
pelayanan nabi-nabi palsu.
Matius 7: 21-22
(7:21) Bukan setiap
orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga,
melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
(7:22) Pada hari
terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat
demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan
banyak mujizat demi nama-Mu juga?
Ciri-ciri mereka di tengah-tengah ibadah pelayanan;
-
Bernubuat.
Bernubuat, artinya; mengartikan bahasa roh, berarti;
pelayanan dari nabi-nabi palsu tersebut hanya sebatas mengartikan bahasa roh
saja.
Bandingkan dengan; firman
nubuatan.
1 Korintus 14: 3-4
(14:3) Tetapi siapa yang bernubuat, ia berkata-kata kepada manusia, ia membangun,
menasihati dan menghibur.
(14:4) Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun dirinya
sendiri, tetapi siapa yang bernubuat, ia membangun Jemaat.
·
Firman nubuatan
MEMBANGUN manusia / sidang jemaat, sampai terbentuknya pembangunan tubuh
Kristus yang sempurna, menjadi mempelai perempuan Tuhan, masuk dalam pesta
nikah Anak Domba, inilah firman nubuatan.
·
Firman nubuatan
MENASIHATI.
Nasihat firman penting untuk kita terima, supaya kita
tidak terlanjur-lanjur dalam kesalahan.
Kalau kita perhatikan Rehabeam; dia tidak memperhatikan
para penasihat ayahnya, Salomo, sehingga kerajaan itu terbagi menjadi dua;
Israel dan Yehuda.
Itu sebabnya penting mendengar nasihat firman Tuhan,
jangan selalu ingin menasihati dan menasihati, jangan merasa sudah besar.
·
Firman nubuatan
MENGHIBUR orang yang dalam kesusahan karena masalah-masalah, juga menghibur orang
yang sunyi sepi, itulah mereka yang tidak menempatkan Kristus, sebagai kepala,
laksana janda.
Kalau hanya sebatas bernubuat, berarti hanya sebatas
mengartikan bahasa roh, tetapi firman nubuatan, membangun, menasihati dan
menghibur. Banyak kesusahan di dunia ini, berarti kita butuh firman nubuatan,
sebagai penghibur dan nasihat firman, supaya tidak terlanjur-lanjur dalam
kesalahan.
-
Mengusir setan demi nama Tuhan.
Saudaraku, perlu saya sampaikan, setan memang harus diusir
supaya seseorang tidak dikuasai oleh iblis setan, tidak berada dalam
pengaruhnya iblis setan.
SEDIKIT KESAKSIAN;
Di awal-awal pelayanan, saya beberapa kali mengadakan doa
pelepasan, sampai terjadi pelepasan atas orang yang kerasukan setan, memang baik,
supaya seseorang dilepaskan dari kuasa kegelapan, roh jahat iblis setan.
Tetapi perlu saya sampaikan; apalah artinya seorang hamba
Tuhan memperoleh karunia untuk mengusir setan, kalau ia tidak mengalami
keubahan hidup, tidak mau memikul salib-Nya, justru menyangkal Yesus (Penguasa).
Itu sebabnya, sekalipun nabi-nabi palsu telah mengadakan
pelepasan (mengusir setan), namun mereka tetap tidak masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
-
Mengadakan banyak mujizat.
Matius 24: 11, 24
(24:11) Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang.
(24:24) Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan
mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat,
sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga.
Nabi-nabi palsu mengadakan banyak tanda-tanda yang
dahsyat dan mujizat-mujizat, dengan tujuan untuk menyesatkan banyak orang,
bahkan menyesatkan orang-orang pilihan juga.
Saudaraku, saya dan saudara adalah orang-orang pilihan /
bangsa yang dipilih = imamat rajani (pelayan-pelayan). Bagi yang sudah mengambil
bagian dalam pelayanan, tetap berhati-hati terhadap nabi-nabi palsu, karena
mereka mengadakan banyak tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat.
Saya hargai setiap anak-anak Tuhan yang mengambil bagian
dalam pelayanan, oleh sebab itu, tetaplah sungguh-sungguh melayani Tuhan.
Wahyu 13: 11
(13:11) Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi
dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga.
Seekor binatang yang keluar dari dalam bumi -> nabi-nabi
palsu / guru-guru palsu.
Wahyu 13: 13-14
(13:13) Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat, bahkan ia menurunkan api
dari langit ke bumi di depan mata semua orang.
(13:14) Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan tanda-tanda,
yang telah diberikan kepadanya untuk dilakukannya di depan mata binatang itu.
Dan ia menyuruh mereka yang diam di bumi, supaya mereka mendirikan patung untuk
menghormati binatang yang luka oleh pedang, namun yang tetap hidup itu.
Mereka mengadakan tanda-tanda dan mujizat-mujizat hanya
untuk menyesatkan banyak orang yang bisa disesatkan. Bahkan kalau kita
perhatikan di sini, tanda-tanda dan mujizat-mujizat yang dilakukan adalah;
menurunkan api dari langit ke bumi, dengan tujuan untuk menyesatkan orang
sebanyak-banyaknya.
Oleh sebab itu, kalau pelayanan ini hanya berorientasi
kepada tanda-tanda dan mujizat semata, tidak tertutup kemungkinan, ikut
terseret / disesatkan.
Oleh sebab itu, saya sedih sekali jika melihat sidang
jemaat tidak tergembala dengan baik dalam satu kandang penggembalaan, semua
tempat-tempat ibadah diikuti dimanapun berada, tidak berdiam diri di dalam
kandang penggembalaan, untuk menikmati firman penggembalaan, supaya rohnya
terpelihara dan keubahan hidup terjadi.
Sangat jelas, tujuan dari nabi-nabi palsu mengadakan tanda-tanda
yang dahsyat dan mujizat-mujizat, hanya untuk menyesatkan banyak orang, bahkan
orang-orang pilihan juga (Wahyu 12: 4).
Tanda-tanda yang diadakan mereka, sama seperti yang
dilakukan oleh nabi Elia; menurunkan api dari langit, sehingga kalau kita tidak
sungguh-sungguh berpegang teguh dengan pengajaran mempelai, kita akan terkecoh dan
akhirnya terseret.
Sekarang pertanyaanya; MENGAPA NABI-NABI PALSU MENGAJARKAN AJARAN-AJARAN SESAT?
BAGIAN PERTAMA
2 Petrus 2: 2
(2:2) Banyak orang
akan mengikuti cara hidup mereka yang dikuasai hawa nafsu, dan karena
mereka Jalan Kebenaran akan dihujat.
Melayani karena hawa
nafsu = menuruti
keinginan-keinginan daging.
Kalau melayani karena hawa nafsu / keinginan daging, ini
adalah pelayanan yang tidak murni, pelayanan yang tidak berkenan kepada Tuhan.
Jangan coba-coba melayani karena hawa nafsu / karena keinginan
daging, sebab apa yang kita persembahkan kepada Tuhan tidak akan berkenan.
Kalau seseorang melayani Tuhan karena hawa nafsu, maka ia
tidak hidup dalam pengurapan Roh-El Kudus, bahkan ia menjadi batu sandungan di
tengah-tengah ibadah pelayanan.
Yudas 1: 4
(1:4) Sebab ternyata
ada orang tertentu yang telah masuk menyelusup di tengah-tengah kamu, yaitu
orang-orang yang telah lama ditentukan untuk dihukum. Mereka adalah orang-orang
yang fasik, yang menyalahgunakan kasih karunia Allah kita untuk melampiaskan
hawa nafsu mereka, dan yang menyangkal satu-satunya Penguasa dan Tuhan
kita, Yesus Kristus.
Melayani karena hawa nafsu, berarti; menyalahgunakan
kasih karunia Allah, dengan demikian menyangkal Tuhan Yesus Kristus, Dialah
Penguasa.
Nabi-nabi palsu disebut juga orang-orang fasik, telah
masuk menyelusup di tengah-tengah kawanan domba dalam gereja-gereja, ini harus
kita perhatikan dengan sungguh-sungguh.
Banyak hamba Tuhan yang bersaksi, bahwa; di luar negeri,
khususnya di Eropa dan di Amerika, banyak gereja ditutup, sehingga ibadah
pelayanan terhenti.
Semoga anak-anak Tuhan di dalam negeri maupun di luar
negeri terus mengikuti firman pengajaran / digembalakan oleh firman pengajaran,
lewat Buli Buli Emas Berisi Manna, supaya tidak disesatkan oleh nabi-nabi palsu
dengan tanda-tanda, mujizat-mujizat yang mereka perbuat.
Melayani karena hawa
nafsu / menuruti keinginan-keinginan daging, artinya;
1.
Menjalankan
ibadah hanya sebatas ibadah lahiriah.
Ibadah lahiriah, artinya; mulut memuji Tuhan, tetapi hati
jauh dari Tuhan = di luar dan di dalam tidak sama = munafik.
2. Hanya untuk menonjolkan diri sendiri, supaya
dilihat hebat oleh orang lain = melayani karena kepentingan-kepentingan.
3.
Melayani hanya
untuk mencari untung.
2 Petrus 2: 3
(2:3) Dan karena serakahnya guru-guru palsu itu akan berusaha mencari
untung dari kamu dengan ceritera-ceritera isapan jempol mereka.
Tetapi untuk perbuatan mereka itu hukuman telah lama tersedia dan kebinasaan
tidak akan tertunda.
Melayani hanya untuk mencari untung, lewat cerita-cerita
isapan jempol, dongeng nenek-nenek tua, dan takhayul-takhayul, dan lain
sebagainya.
Mereka melayani hanya untuk mencari untung, tidak lebih
tidak kurang, bukankah itu hawa nafsu.
Mencari untung, artinya; serakah, tamak, cinta akan uang.
Sesungguhnya kalau seorang hamba Tuhan hanya untuk mencari
uang dalam pelayanan, itu adalah kekeliruan, sebab ibadah pelayanan bukanlah
tempat untuk mencari uang / untung.
Memang sebaiknya, seorang hamba Tuhan melayani Tuhan
dengan sungguh-sungguh, jangan hanya mencari untung.
Sekarang pertanyaanya; MENGAPA NABI-NABI PALSU MENGAJARKAN AJARAN-AJARAN SESAT?
BAGIAN KEDUA.
1 Yohanes 4: 1, 5
(4:1)
Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi
ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi
palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia.
(4:5) Mereka berasal
dari dunia; sebab itu mereka berbicara tentang hal-hal duniawi dan
dunia mendengarkan mereka.
Karena nabi-nabi palsu adalah manusia duniawi, yang berasal dari duniawi.
Manusia duniawi hanya bisa berbicara tentang duniawi
saja, ia tidak dapat berbicara tentang hal-hal yang dari roh.
Itu sebabnya kalau hamba Tuhan hanya menyampaikan satu dua
ayat, lalu dikaitkan dengan dunia, fasih dengan segala yang ada di dunia, ini
adalah gambaran dari nabi palsu, sesuai dengan firman Tuhan.
Coba perhatikan hamba Tuhan yang berasal dari dunia, dia
pasti pintar berkata soal-soal duniawi, kotbahnya penuh dengan bahasa-bahasa
soal duniawi, tetapi tidak bisa berbicara tentang hal-hal yang dari roh.
Berasal dari dunia = manusia duniawi, yang hanya
memikirkan perkara-perkara dunia / di bawah.
Sedikit kesaksian.
Suatu kali ada seorang hamba Tuhan yang berkata pada
saya; “Pak Sitohang kita harus pintar-pintar,
saat menyampaikan firman Tuhan, jemaat jangan dibuat tegang, karena selama satu
minggu penuh mereka sibuk dengan pekerjaannya, mereka harus dihibur, kemudian
firmannya harus banyak ilustrasi-ilustrasi, kaitkan saja dengan perkara-perkara
dunia”. Sesungguhnya, itu adalah gambaran dari hamba Tuhan yang berasal
dari dunia = nabi-nabi palsu, yang mengajarkan ajaran-ajaran sesat.
1 Yohanes 4: 6
(4:6) Kami berasal
dari Allah: barangsiapa mengenal Allah, ia mendengarkan kami;
barangsiapa tidak berasal dari Allah, ia tidak mendengarkan kami. Itulah
tandanya Roh kebenaran dan roh yang menyesatkan.
Barangsiapa tidak mengenal Allah, ia tidak mendengarkan
kami.
Tidak mendengar kami, artinya; tidak mau menerima
pengajaran yang benar, yaitu ajaran tentang salib Kristus, yang adalah Jalan
Kebenaran menuju hidup.
Itulah tandanya Roh kebenaran, dan roh yang menyesatkan
(antikris).
Praktek
menjalankan ajaran sesat.
Matius 7: 15
(7:15)
"Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar
seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.
Prakteknya; menyamar
seperti domba = menyusup di tengah-tengah kawanan domba di dalam kandang
penggembalaan.
Yudas 1: 4
(1:4) Sebab ternyata ada
orang tertentu yang telah masuk menyelusup di tengah-tengah kamu, yaitu
orang-orang yang telah lama ditentukan untuk dihukum. Mereka adalah orang-orang
yang fasik, yang menyalahgunakan kasih karunia Allah kita untuk melampiaskan
hawa nafsu mereka, dan yang menyangkal satu-satunya Penguasa dan Tuhan kita,
Yesus Kristus.
Saudaraku, ada orang tertentu yang telah masuk menyelusup
di tengah-tengah kawanan domba.
Orang tertentu -> nabi-nabi palsu, yang mengajarkan
ajaran-ajaran sesat.
Mereka itu adalah orang-orang yang tidak menghargai kasih
karunia.
Kasih karunia yang Tuhan percayakan adalah ibadah
pelayanan, dikaruniakan jabatan nabi, tetapi tidak menghargai.
Wahyu 13: 11
(13:11) Dan aku
melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama
seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga.
Binatang yang keluar dari bumi bertanduk dua, sama
seperti anak domba, berbicara seperti seekor naga.
Binatang yang keluar dari dalam bumi -> nabi-nabi
palsu.
Mereka menyamar seperti anak domba, tetapi ketika
berbicara sama seperti naga; penuh dengan kepalsuan dan dusta belaka, itulah
ajaran sesat.
Kalau kita perhatikan
dalam kitab Kejadian 3, jatuhnya manusia ke dalam dosa, karena diperdaya oleh ular
(gambaran dari iblis setan) dengan perkataan dusta.
Doakanlah supaya
ibadah pelayanan dalam kandang penggembalaan yang Tuhan percayakan ini berjalan
dengan baik, tidak ada kepalsuan, supaya gembala sidang dan sidang jemaat tidak
ada kepalsuan, sebab kalau gembala sidang palsu, sudah pasti sidang jemaatnya
juga palsu, oleh sebab itu, saya dan saudara jangan membiasakan diri dengan perkataan-perkataan
dusta.
Yohanes 8: 44
(8:44) Iblislah
yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia
adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di
dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas
kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.
Iblis setan adalah pendusta, bapa segala dusta, berarti
kalau seseorang berdusta, dia adalah anak iblis setan.
Dari mulut naga tidak pernah ada kata-kata yang benar,
selalu dengan kata-kata dusta / palsu, sekalipun terdengar manis.
Akibat
menerima ajaran palsu.
Matius 7: 15
(7:15)
"Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar
seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.
Sesungguhnya, nabi palsu adalah serigala yang buas.
Jadi, menerima ajaran sesat dari nabi-nabi palsu = berada
di antara serigala yang buas.
Pekerjaan dari serigala adalah mencerai-beraikan kawanan
domba = merusak sistem penggembalaan yang benar = tubuh dengan kepala terpisah
= jauh dari Tuhan = berujung dengan kebinasaan.
Sistem penggembalaan yang benar, bila dikaitkan dengan pola
Tabernakel:
Kandang penggembalaan terkena pada ruangan suci, di dalam
ruangan suci terdapat 3 macam alat, yaitu;
-
Meja roti
sajian -> ibadah pendalaman alkitab, disertai perjamuan suci.
-
Pelita emas
-> ibadah raya minggu, disertai kesaksian.
-
Mezbah dupa
-> ibadah doa penyembahan.
Inilah sistem penggembalaan yang benar, jadi, setelah mengikuti
3 macam ibadah utama ini, silahkan saja mengadakan ibadah-ibadah yang lain,
entahkah itu ibadah dengan sebutan pertengahan minggu, atau ibadah yang disebut
komsel, dan lain sebagainya.
Mencerai beraikan kawanan domba = merusak sistem
penggembalaan yang benar di dalam satu kandang penggembalaan = terpisah dari
Kristus.
2 Petrus 2: 1
(2:1) Sebagaimana
nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di
antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan
pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan
menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera
mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.
Menerima ajaran-ajaran sesat, berujung dengan kebinasaan, sama seperti nabi-nabi palsu, binatang
yang keluar dari dalam bumi.
2 Petrus 2: 12
(2:12) Tetapi mereka
itu sama dengan hewan yang tidak berakal, sama dengan binatang yang hanya
dilahirkan untuk ditangkap dan dimusnahkan. Mereka menghujat apa yang
tidak mereka ketahui, sehingga oleh perbuatan mereka yang jahat mereka sendiri
akan binasa seperti binatang liar,
Binatang dilahirkan hanya untuk ditangkap dan dimusnahkan
/ dibinasakan, demikian juga dengan nasib nabi-nabi palsu.
Jadi, nabi-nabi palsu dan orang yang menerima ajaran-ajaran
sesat, akan binasa.
Jalan
keluarnya.
Matius 7: 21
(7:21) Bukan setiap
orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga,
melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
Jalan keluarnya; melakukan
kehendak Bapa di sorga.
Kehendak Bapa di
sorga.
Matius 26: 39, 42
(26:39) Maka Ia maju
sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya
mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang
Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."
(26:42) Lalu Ia pergi
untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan
ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah
kehendak-Mu!"
Meminum cawan Allah = melakukan kehendak Allah Bapa di sorga.
Meminum cawan Allah, artinya; Yesus harus menanggung
penderitaan di atas kayu salib, itulah kehendak Allah Bapa.
Berarti; kita harus satu
dalam penderitaan Kristus, itulah sengsara
salib, aniaya firman.
Yesus Kristus yang disalibkan adalah JALAN KEBENARAN yang
menuju HIDUP, itulah kehendak Allah Bapa.
Itu sebabnya, Yesus tidak menolak untuk disalibkan, sebab
cawan itu tidak berlalu kalau tidak diminum, berarti salib Kristus adalah
keharusan bagi kita, tidak ada jalan yang lain, tanpa melalui Yesus Kristus
yang disalibkan.
Perjamuan suci adalah wujud pengorbanan Yesus di kayu
salib, itulah Jalan Kebenaran yang menuju hidup.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt.
Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment