IBADAH
DOA PENYEMBAHAN, 13
NOVEMBER 2012
Tema: HAL
BERDOA
(Seri
23)
Subtema: JADILAH
KEHENDAK MU DI BUMI SEPERTI DI SORGA (Bagian I)
Shalom.
Selamat malam, salam
sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya yang besar, kita boleh beribadah
pada malam hari ini.
Kita kembali memeriksa Matius 6: 5-13, namun kita
hanya membaca ayat 10 saja.
Matius 6: 10
(6:10) datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti
di sorga.
Dari pembacaan ayat 10 ini, dibagi menjadi 2 bagian.
YANG PERTAMA:
DATANGLAH KERAJAAN-MU
Mengenai bagian yang pertama ini, saya sudah sampaikan
beberapa sesi, dan tentu kita sekalian diberkati, dan pada sesi yang terakhir
yaitu pada minggu lalu, di mana anak-anak kecil mendapat bagian di dalam
Kerajaan Sorga selanjutnya Yesus mendoakan dan meletakkan tangan-Nya ke atas
anak-anak kecil tersebut.
Saudaraku, saya kira, mengenai datanglah kerajaan-Mu,
cukup memberkati kita, oleh sebab itu, jangan biarkan firman itu berlalu begitu
saja, supaya Kerajaan sorga benar-benar menjadi bagian kita sekalian, sehingga
segala usaha kita di tengah-tengah ibadah pelayanan, pengorbanan dan perjuangan
kita tidak menjadi sia-sia.
Biarlah kita menyambut Yesus seutuhnya tidak hanya bagian
tertentu saja, sebab orang yang menyambut Yesus adalah orang yang mau menjadi
kecil dan merendahkan diri serendah-rendahnya, sebab anak kecil itu polos,
tulus, jujur, tampil apa adanya.
Kalau menyambut Yesus hanya bagian tertentu, misalnya
beribadah hanya untuk mencari berkat-berkat lahiriah, melayani hanya untuk
dilihat orang lain, beribadah melayani hanya untuk kepentingan-kepentingan
saja.
Sekalipun ini hanya sebatas pernyataan, tetapi ini harus
diperhatikan, supaya kesalahan-kesalahan tidak terulang-ulang lagi dalam
ibadah, baik kesalahan yang tidak disengaja, maupun disengaja.
Saya banyak memperhatikan anak-anak Tuhan di luar kandang
penggembalaan, mereka menyambut Yesus hanya pada bagian tertentu saja, ini
adalah kesalahan besar. Tanpa disadari, mereka berada dalam kekeliruan, tetapi
kita sudah banyak menerima firman Tuhan, lewat ibadah-ibadah yang Tuhan
percayakan.
YANG KEDUA:
JADILAH KEHENDAK-MU
Bagian yang kedua ini adalah pemberitaan firman Tuhan
yang pertama kali untuk malam ini, dan semoga mulai malam ini dan seterusnya
kita diberkati.
Matius 26: 39, 42
(26:39) Maka Ia maju sedikit,
lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin,
biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki,
melainkan seperti yang Engkau kehendaki."
(26:42) Lalu Ia pergi untuk
kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak
mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!"
Yesus harus meminum
cawan Allah, berarti; jadilah kehendak Allah / kehendak Allah jadi di
bumi seperti
di
sorga.
Minum cawan Allah, artinya; Yesus harus menanggung penderitaan di atas
kayu salib, inilah kehendak Allah,
dan kiranya itu terjadi dalam kehidupan kita.
Yesaya 53: 9-10
(53:9) Orang menempatkan
kuburnya di antara orang-orang fasik, dan dalam matinya ia ada di antara
penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada
dalam mulutnya.
(53:10) Tetapi TUHAN
berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya
sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan
lanjut, dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya.
Dengan matinya Yesus
di kayu salib, kehendak Allah terlaksana = jadilah kehendak-Mu.
Berarti; Yesus telah menanggung penderitaan yang tidak harus Ia
tanggung, ,
sebab Allah meremukkan Dia dengan kesakitan.
1 Petrus 2: 19-21
(2:19) Sebab adalah kasih
karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan
yang tidak harus ia tanggung.
(2:20) Sebab dapatkah
disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi
jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah
kasih karunia pada Allah.
(2:21) Sebab untuk itulah
kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah
meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.
Sadar akan kehendak
Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ditanggung itu adalah kasih karunia.
Kasih karunia = yang
tidak layak menjadi layak = kemurahan Tuhan = orang berdosa mendapat
pengampunan.
Kalau menderita pukulan karena dosa, itu bukanlah pujian.
Kemudian, anda jangan tertipu
mengenai kehendak Allah yang disampaikan oleh hamba-hamba Tuhan, kehendak Allah cuma satu, yaitu; minum cawan
Allah.
Mari kita perhatikan
ayat yang sama...
Ibrani 10: 8-9
(10:8) Di atas Ia berkata:
"Korban dan persembahan, korban bakaran dan korban
penghapus dosa tidak Engkau kehendaki dan Engkau tidak berkenan
kepadanya" --meskipun dipersembahkan menurut hukum Taurat--.
(10:9) Dan kemudian
kata-Nya: "Sungguh, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu." Yang
pertama Ia hapuskan, supaya menegakkan yang kedua.
(10:10) Dan karena kehendak-Nya
inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan
tubuh Yesus Kristus.
Mempersembahkan lembu
sapi, kambing domba, walau dipersembahkan sesuai aturan-aturan menurut hukum Taurat, itu
bukanlah kehendak Tuhan.
Kemudian, Tuhan tidak
menghendaki binatang yang dipersembahkan, sebagai korban dan persembahan, baik
sebagai korban bakaran maupun sebagai korban penghapus dosa.
Persembahan secara
lahiriah, sekalipun jumlahnya banyak, itu bukanlah kehendak Tuhan.
Sekali lagi saya katakan,
bahwa; kehendak
Tuhan adalah minum cawan Allah =
menanggung penderitaan yang tidak harus ditanggung = aniaya karena firman =
sengsara salib.
Kuasa
melakukan kehendak Allah.
Ibrani 10: 9
(10:9) Dan kemudian kata-Nya: "Sungguh, Aku
datang untuk melakukan kehendak-Mu." Yang pertama Ia hapuskan, supaya
menegakkan yang kedua.
Kuasanya adalah
menghapus yang pertama untuk menegakkan yang kedua.
1 Korintus 15: 45, 47
(15:45) Seperti ada tertulis:
"Manusia pertama, Adam menjadi makhluk yang hidup", tetapi Adam
yang akhir menjadi roh yang menghidupkan.
(15:47) Manusia pertama
berasal dari debu tanah dan bersifat jasmani, manusia kedua berasal dari sorga.
Manusia pertama (Adam
pertama) disebut makhluk hidup, tetapi bukan berarti, memiliki hidup yang
kekal.
Manusia kedua (Adam
yang akhir) menjadi roh yang menghidupkan.
Lebih rinci mengenai; manusia pertama.
Roma 5: 12
(5:12) Sebab itu, sama
seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh
dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang,
karena semua orang telah berbuat dosa
Dosa menjalar karena
manusia pertama (Adam), yang berasal dari debu tanah.
Debu tanah -> hina karena dosa.
Kemudian, oleh dosa
itu juga maut = upah dosa adalah maut.
Inilah yang dimaksud menghapus yang
pertama.
Manusia pertama (Adam) berasal dari debu
tanah; karena manusia pertama, dosa itu menjalar sampai sekarang dan oleh dosa itu mendatangkan maut.
Roma 5: 17
(5:17) Sebab, jika oleh dosa
satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi
mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah
kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus
Kristus.
Tetapi oleh karena
manusia /
Adam yang kedua,
yaitu Yesus Kristus; manusia berdosa memperoleh kelimpahan
kasih karunia dan anugerah kebenaran, sehingga manusia
menjadi hidup.
Manusia pertama menuju
kepada kebinasaan, tetapi karena Adam yang kedua, itulah Yesus Kristus, maka;
- Manusia memperoleh limpah kasih karunia,
- Dan anugerah kebenaran.
Berarti benar;
- makhluk yang pertama; hanyalah makhluk hidup,
- sedangkan yang kedua; roh yang menghidupkan, itulah Yesus Kristus.
Kita patut bersyukur
kepada Allah yang telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, yaitu Yesus, untuk
melakukan kehendak Allah, sehingga setiap manusia yang memperoleh limpah
kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup.
Barangkali kalau Yesus
Anak Allah tidak melakukan kehendak Allah, apa jadinya dunia ini, kita semua
pasti mengambil jalannya masing-masing, memakai aturan
masing-masing, kemudian menjalankan kebenaran diri sendiri, sedangkan aturan / kebenaran diri sendiri berbeda dengan aturan dan kebenaran
orang lain, yang mengakibatkan terjadinya pertengkaran dan perselisihan,
sehingga tidak dapat menjalankan hidup dengan benar = melakukan kehendak
sendiri, bukan melakukan kehendak Allah.
1 Korintus 15: 46-48
(15:46) Tetapi yang mula-mula
datang bukanlah yang rohaniah, tetapi yang alamiah; kemudian barulah datang
yang rohaniah.
(15:47) Manusia pertama
berasal dari debu tanah dan bersifat jasmani, manusia kedua berasal dari sorga.
(15:48) Makhluk-makhluk
alamiah
sama dengan dia yang berasal dari debu tanah dan makhluk-makhluk sorgawi sama
dengan Dia yang berasal dari sorga.
- Manusia pertama, disebut manusia
alamiah /
jasmani,
berasal dari debu tanah.
Debu
tanah -> manusia hina karena
dosa.
- Sedangkan manusia yang kedua, disebut makhluk-makhluk sorgawi = Dia
yang berasal dari sorga.
Berarti, anak-anak Tuhan yang limpah
kasih karunia dan kebenaran yang dianugerahkan adalah anak-anak sorgawi.
Ciri-ciri
ibadah manusia pertama, manusia yang berasal dari debu tanah.
Ibrani 9: 1
(9:1) Memang perjanjian
yang pertama juga mempunyai peraturan-peraturan untuk ibadah dan untuk tempat
kudus buatan tangan manusia.
Perjanjian yang pertama
mempunyai peraturan-peraturan untuk ibadah dan untuk tempat kudus buatan tangan
manusia.
Seperti yang dilakukan
oleh para imam-imam yang melayani di Tabernakel; untuk memasuki ruangan suci, para
imam harus mengikuti aturan-aturan yang berlaku, terlebih dahulu membasuh kaki,
tangan dan juga mengikuti aturan-aturan yang lainnya.
Ibrani 9: 10
(9:10) karena semuanya itu,
di samping makanan minuman dan pelbagai macam pembasuhan, hanyalah
peraturan-peraturan untuk hidup insani, yang hanya berlaku sampai tibanya
waktu pembaharuan.
Jadi, ciri-ciri ibadah manusia
pertama; dilaksanakan menurut peraturan-peraturan untuk hidup insani / peraturan-peraturan
manusia = ibadah lahiriah = lahiriahnya memuji Tuhan tetapi hatinya jauh dari
Tuhan.
Bagaimana dengan kita
saat ini, apakah ibadah kita hanya peraturan insani saja??? Beribadah karena
disuruh datang oleh gembala???
Mari kita lihat; ibadah lahiriah.
Matius 15: 5-9
(15:7) Hai orang-orang
munafik! Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu:
(15:8) Bangsa ini memuliakan
Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.
(15:9) Percuma mereka
beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah
manusia."
Ibadah lahiriah, mulut
memuji Tuhan tetapi hatinya jauh dari Tuhan.
Buktinya; dalam hati
nuraninya masih menyimpan banyak hal-hal yang jahat.
Jadi kesimpulannya;
manusia pertama, berada di bawah hukum Taurat, sebab ibadahnya dijalankan hanya
menurut peraturan-peraturan manusia.
Jalan
keluarnya.
Ibrani 10: 9
(10:9) Dan kemudian
kata-Nya: "Sungguh, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu." Yang
pertama Ia hapuskan, supaya menegakkan yang kedua.
Yang pertama
dihapuskan supaya menegakkan yang kedua.
Roma 8: 2-3
(8:2) Roh, yang memberi
hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut.
(8:3) Sebab apa yang tidak
mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan
oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang
serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan
hukuman atas dosa di dalam daging,
(8:4) supaya tuntutan hukum
Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut
Roh.
Hukum Taurat tidak
berdaya terhadap dosa yang disebabkan daging dengan segala keinginannya. Tetapi
Allah mengaruniakan Anak-Nya yang Tunggal dalam daging, yang serupa dengan
daging manusia, di mana daging manusia
telah dikuasai dosa, kemudian Allah menjatuhkan hukuman atas dosa, di dalam
daging Yesus Kristus
di
atas kayu salib.
Berarti; yang pertama
telah dihapuskan, maka yang kedua telah ditegakkan, itulah kasih karunia.
Yang kedua telah ditegakkan =
menegakkan hukum
kasih karunia.
Kasih karunia = kemurahan
Tuhan = yang tidak layak menjadi layak = anugerah Allah yang besar = orang yang
berdosa mendapat pengampunan (dosa-dosa ditutupi).
Banyak dosa yang kita
perbuat,
sengaja maupun tidak disengaja, termasuk dosa kejahatan yang tidak terlihat, di
dalam
hati dan pikiran, namun oleh karena kasih
karunia, dosa kejahatan yang terlihat maupun yang tidak terlihat (di dalam) telah dihapuskan, karena kasih karunia tersebut; untung ada Yesus yang
melakukan kehendak Allah.
Sekali lagi saya tambahkan,
ternyata 10
hukum Taurat, tidak berdaya terhadap dosa yang ditimbulkan oleh hawa
nafsu dan keinginan daging.
Sebetulnya, kita ini
adalah orang yang harus dimurkai karena dosa, tetapi Yesus telah menegakkan yang kedua = menegakkan kasih karunia.
Ibrani 10: 10
(10:10) Dan karena kehendak-Nya inilah kita
telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus
Kristus.
Kita telah dikuduskan
satu kali untuk selama-lamanya, oleh persembahan tubuh Yesus Kristus =
dikuduskan karena Yesus Kristus melakukan kehendak Allah = jadilah kehendak-Mu
di bumi seperti di sorga.
Yohanes 1: 14
(1:14) Firman itu telah
menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat
kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak
Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
Saudaraku, kita telah
melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya, sebagai Anak
Tunggal Bapa, karena Dia sudah melakukan kehendak Bapa.
TUHAN YESUS KRISTUS
KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment