IBADAH
KAUM MUDA REMAJA, 17 NOVEMBER 2012
Tema: STUDY
YUSUF
(seri 50)
Subtema: AJARAN PALSU TIDAK DAPAT MENYELAMATKAN MANUSIA DARI
KEBINASAAN.
Shalom!
Selamat malam, salah sejahtera, salam dalam kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Oleh karena kemurahan Tuhan, kita dapat kembali beribadah
kepada Tuhan, dan biarlah kemurahan-Nya itu kita rasakan, lewat pembukaan
rahasia firman Tuhan, sehingga ibadah ini tidak menjadi sia-sia.
Kembali kita memeriksa Kejadian 37; ayat demi ayat sudah
kita lalui, dan ayat demi ayat yang kita lalui cukup memberkati kita semua,
termasuk saya, sebagai pemberita firman.
Tiba saatnya kita memperhatikan ayat 21.
Kejadian 37: 21
(37:21) Ketika Ruben mendengar hal ini,
ia ingin melepaskan Yusuf dari tangan mereka, sebab itu katanya: "Janganlah kita bunuh dia!"
RUBEN, ANAK
YANG TERTUA, BERUSAHA MELEPASKAN YUSUF DARI RENCANA-RENCANA JAHAT
SAUDARA-SAUDARANYA.
Adapun RENCANA-RENCANA
JAHAT DARI SAUDARA-SAUDARANYA itu, dapat kita perhatikan pada ayat 20.
Kejadian 37: 20
(37:20) Sekarang, marilah kita bunuh dia dan kita lemparkan ke
dalam salah satu sumur ini, lalu kita katakan: seekor binatang buas telah
menerkamnya. Dan kita akan lihat nanti,
bagaimana jadinya mimpinya itu!"
Rencana-rencana
jahat saudara-saudara Yusuf adalah untuk MENGGAGALKAN
MIMPI YUSUF, lewat 3 hal, yaitu;
-
Hendak membunuh
Yusuf.
-
Hendak
melemparkan ke dalam salah satu sumur.
-
Hendak
berencana dengan kata-kata dusta terhadap Yakub, ayah mereka.
Inilah rencana
jahat dari saudara-saudara Yusuf.
Sekarang,
kembali kita memperhatikan tentang Ruben, pada ayat 21; RUBEN BERUSAHA MELEPASKAN YUSUF DARI RENCANA-RENCANA JAHAT
SAUDARA-SAUDARANYA.
Sepintas, usaha
dari pada Ruben ini terlihat baik, tetapi mari kita perhatikan lebih jauh lagi
tentang Ruben dan usahanya, pada ayat 22.
Kejadian 37: 22
(37:22) Lagi kata Ruben kepada mereka: "Janganlah tumpahkan darah, lemparkanlah dia ke dalam sumur yang ada di padang
gurun ini, tetapi janganlah apa-apakan dia" -- maksudnya hendak
melepaskan Yusuf dari tangan mereka dan membawanya kembali kepada ayahnya.
Satu sisi,
usaha Ruben ini kelihatan baik, itu sebabnya Ruben berkata; “JANGANLAH KITA BUNUH
DIA! JANGANLAH TUMPAHKAN DARAH".
Tetapi usaha dari Ruben untuk melepaskan Yusuf dari rencana
jahat saudara-saudaranya tidaklah baik, karena apa? Ruben berusaha melepaskan
Yusuf dengan cara; HENDAK MELEMPARKAN YUSUF KE DALAM SUMUR.
Kejadian 37: 24
(37:24) Dan mereka membawa dia dan melemparkan dia ke
dalam sumur. Sumur itu kosong, tidak berair.
Kalau kita
perhatikan ayat 24 ini, adapun “SUMUR ITU
KOSONG, TIDAK BERAIR” = KERING.
2 Petrus 2: 17
(2:17) Guru-guru palsu
itu adalah seperti mata air yang kering, seperti kabut yang dihalaukan
taufan; bagi mereka telah tersedia tempat dalam kegelapan yang paling dahsyat.
“GURU-GURU PALSU itu adalah seperti mata air
yang kering” = sumber air yang kering / kosong.
Jadi, sumur
kosong yang tidak berair itu adalah gambaran dari guru-guru palsu.
Sekarang, mari
kita perhatikan; KEADAAN PADA SAAT KEKERINGAN.
Yeremia 14: 1
(14:1) Firman TUHAN yang datang kepada Yeremia mengenai musim kering.
Firman Tuhan
yang datang kepada Yeremia mengenai musim kering.
Mari kita lihat
mengenai; MUSIM KERING.
Keadaan
pada saat musim kering.
YANG PERTAMA.
Yeremia 14: 2
(14:2) Yehuda berkabung,
pintu-pintu gerbangnya rebah dan dengan sedih terhantar di tanah; jeritan Yerusalem naik ke atas.
Kekeringan yang
pertama menimpa; YEHUDA dan YERUSALEM.
-
Yehuda
berkabung.
Berkabung, berarti; TANDA DUKACITA.
-
Pintu-pintu
gerbangnya rebah
= TIDAK LAGI PERCAYA, KARENA PENDERITAAN.
-
Dengan sedih
terhantar di tanah.
Berarti; MENGALAMI KESEDIHAN, SAMPAI TERPURUK.
-
Jeritan Yerusalem
naik ke atas.
Berarti; DI TENGAH-TENGAH IBADAH dan
PELAYANAN ADA JERITAN KARENA PENDERITAAN.
Yerusalem -> ibadah pelayanan.
Mari kita lihat
mengenai; MUSIM KERING.
Keadaan
pada saat musim kering.
YANG KEDUA.
Yeremia 14: 3
(14:3) Pembesar-pembesarnya
menyuruh pelayan-pelayannya mencari air;
mereka sampai ke sumur-sumur, tetapi tidak
menemukan air, sehingga mereka pulang
dengan kendi-kendi kosong. Mereka malu, mukanya menjadi merah, sampai
mereka menyelubungi kepala mereka.
Kekeringan yang
kedua menimpa; PEMBESAR-PEMBESARNYA.
Pelayan-pelayan
mencari air, tetapi tidak menemukan air, karena sumur-sumurnya kering, sehingga
mereka pulang dengan kendi-kendi yang kosong = DATANG DENGAN KOSONG, PULANG
DENGAN KOSONG, inilah yang disebut SUASANA KERING-KERING.
Kita datang beribadah
melayani Tuhan, barangkali dalam keadaan kosong, dan tentu ingin diisi oleh air
firman Tuhan, itulah tujuan kita beribadah, tetapi kalau sumurnya / sumber airnya
/ mata airnya kering, maka mereka yang datang dengan kosong, sudah pasti pulang
pun dengan kosong, dengan kata lain, masalah tidak akan terselesaikan = tidak
mengalami pemulihan = tetap kering-kering. Ini sangat merugikan kehidupan
sidang jemaat, terlebih kehidupan muda-mudi remaja.
Oleh sebab itu,
doakan terus supaya dalam kandang penggembalaan ini, tidak terjadi kekeringan, sehingga
Tuhan selalu membukakan rahasia firman-Nya, dengan demikian, bagi kita yang
datang dengan keadaan kosong, pulang tidak dengan keadaan kosong (dipenuhkan /
diisi firman Tuhan) = dipulihkan sampai berkat berkelimpahan.
Tandanya
datang dengan kosong, pulang dengan kosong.
1.
MEREKA MALU.
Biasanya orang yang malu disebabkan karena kesalahan, karena dosa-dosa yang
sedang terjadi / yang dialami oleh orang-orang yang belum mengalami pemulihan.
2.
MENYELUBUNGI KEPALA MEREKA.
Berarti; tidak menempatkan Kristus sebagai kepala.
Kalau tubuh berjalan tanpa kepala, justru yang terjadi akan bertambah
masalah; sebab tubuh yang berjalan tanpa kepala; tabrak sana, tabrak sini,
tidak tahu arah tujuan.
Saudara perhatikan saja mereka yang mengalami kekeringan, mereka yang tidak
menempatkan Kristus sebagai kepala; mereka tidak terkendali, melakukan segala
sesuatu sesuai dengan kehendak sendiri.
Kalau dalam
kandang penggembalaan kering-kering (tanpa pembukaan rahasia firman Tuhan);
- domba-domba
tidak menyukai / tidak mengakui pembukaan rahasia firman Tuhan, yang sifatnya
mengoreksi dosa.
- tidak mengakui
pemakaian gembala sidang dalam pembukaan rahasia firman Tuhan = tidak
dengar-dengaran.
Tetapi untung
saja, dalam kandang penggembalaan ini, kita menikmati firman pengajaran yang
rahasianya dibukakan. Bayangkan saja kalau tidak ada pembukaan rahasia firman
Tuhan, yang terjadi adalah; tabrak sana, tabrak sini, bahkan memberontak kepada
gembala.
Oleh sebab itu,
setiap kali kita mendengarkan firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, kita
belajar untuk merendahkan diri di hadapan Tuhan, supaya roh kita dipelihara
oleh Tuhan.
Kemudian, kalau
kita perhatikan pada ayat 3 ini; PARA PEMBESAR-PEMBESAR JUGA TURUT MERASAKAN
KEKERINGAN.
Jadi, seluruh
orang-orang di Yehuda, di Yerusalem turut merasakan kekeringan, tanpa
terkecuali.
Mari kita lihat
mengenai; MUSIM KERING.
Keadaan
pada saat musim kering.
YANG KETIGA.
Yeremia 14: 4
(14:4) Pekerjaan di
ladang sudah terhenti, sebab hujan tiada turun di negeri, maka petani-petani merasa kecewa dan menyelubungi
kepala mereka.
Kekeringan yang
ketiga menimpa; LADANG / TANAH.
Karena hujan
tiada turun, seluruh negeri / tanah / ladang menjadi kering, sehingga pekerjaan
di ladang sudah terhenti, artinya; IBADAH PELAYANAN TIDAK BERJALAN LAGI /
BERHENTI.
Saudara dapat
membayangkan, jika ibadah pelayanan tidak berjalan lagi / berhenti karena
kekeringan, maka kehidupan muda-mudi remaja menjadi liar, tidak terkendali.
Menurut
kesaksian yang saya dengar dari hamba-hamba Tuhan; di Eropa dan di Amerika,
banyak gereja-gereja yang kosong, itu menandakan bahwa ibadah pelayanan
berhenti.
Seandainya di
dalam satu gereja / di dalam satu kandang penggembalaan tidak mengalami
kekeringan, pasti ibadah pelayanan terus berjalan, sehingga dengan demikian
banyak jiwa-jiwa yang dimenangkan, atau sekalipun jiwa tidak bertambah, paling
tidak domba-domba tergembala, domba-domba terpelihara, karena senantiasa diisi
oleh air firman Tuhan yang benar.
Oleh karena ladang
/ tanah / negeri kekeringan (hujan tidak turun), menimbulkan dua hal:
-
PETANI-PETANI MERASA KECEWA.
Artinya; para pekerja-pekerja di ladang Tuhan (itulah pelayan-pelayan Tuhan
/ hamba-hamba Tuhan) merasa kecewa.
Orang yang kecewa, pasti mudah putus asa, sebaliknya, orang yang putus asa,
pasti mudah kecewa, dan ujung-ujungnya mempersalahkan Tuhan dan akhirnya menolak
Tuhan.
-
MENYELUBUNGI KEPALA MEREKA.
Artinya; tidak menempatkan Kristus sebagai kepala.
Kalau tidak menempatkan Kristus sebagai kepala, maka tubuh berjalan tanpa
dikendalikan oleh kepala = tidak terkendali, sehingga tabrak sana, tabrak sini,
dan keadaan pun semakin bertambah parah.
Mari kita lihat
mengenai; MUSIM KERING.
Keadaan
pada saat musim kering.
YANG KEEMPAT.
Yeremia 14: 5
(14:5) Bahkan rusa betina
di padang meninggalkan anaknya yang baru lahir, sebab tidak ada rumput muda.
Kekeringan yang
keempat menimpa; ANAK RUSA YANG BARU LAHIR.
Rusa betina di
padang, meninggalkan anaknya yang baru lahir.
Artinya; ANAK-ANAK
TUHAN YANG BARU MENGENAL TUHAN (LAHIR BARU) TIDAK TERPELIHARA, SEBAB TIDAK ADA
RUMPUT MUDA.
-
Rumput muda
-> pemberitaan firman Tuhan yang selalu baru = firman Tuhan yang terus
menerus baru / rahasianya dibukakan.
Rumput muda itu rasanya segar (menyegarkan jiwa), berbeda dengan rasa
makanan yang dihangat-hangatin / dipanaskan kembali (firman Tuhan yang
diulang-ulang), itu rasanya tidak segar lagi.
Sebaliknya, kalau terjadi pembukaan rahasia firman Tuhan; rasanya segar
sekali dan kita menikmatinya = jiwa disegarkan (Mazmur 23: 2-3).
Kesimpulannya: kalau tidak ada rumput muda, jiwa-jiwa dalam kandang
penggembalaan tidak terpelihara (jiwanya tidak disegarkan).
-
Rusa betina
-> gembala sidang.
Berarti, gembala sidang akan meninggalkan sidang jemaatnya karena tidak mampu
menyediakan rumput muda, itulah pembukaan rahasia firman Tuhan yang menyegarkan
jiwa.
Mari kita lihat
mengenai; MUSIM KERING.
Keadaan
pada saat musim kering.
YANG KELIMA
Yeremia 14: 6
(14:6) Keledai-keledai
hutan berdiri di atas bukit gundul, mengap-mengap
seperti serigala, matanya menjadi lesu,
sebab tidak ada rumput.
Kekeringan yang
kelima menimpa; KELEDAI-KELEDAI HUTAN.
Keledai-keledai
hutan berdiri di atas bukit gundul, artinya; DI DALAM RUMAH TUHAN TIDAK LAGI
TERSEDIA FIRMAN TUHAN, SEBAGAI MAKANAN ROHANI.
Kalau bukit menjadi
gundul, berarti; tidak ada lagi rumput yang hijau, sebagai makanan bagi
keledai-keledai hutan.
Keadaannya
/ tandanya;
-
Mengap-mengap
seperti serigala = setengah mati.
Jadi, orang yang setengah mati = orang yang mengap-mengap.
-
Matanya menjadi
lesu.
Artinya; tidak berada di dalam terang.
Itulah keadaan
bila sumber airnya kering.
Sekarang, mari
kita perhatikan ....
Dampak
negatif bila sumber airnya kering.
1 Petrus 1: 24
(1:24) Sebab: "Semua yang hidup adalah seperti
rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur,
Saudaraku,
rumput menjadi kering, maka bunga pun gugur.
Jadi, kalau menerima
ajaran dari guru-guru palsu, yang disebut sumber / mata air yang kering, dampak
negatifnya; AKAN BANYAK ANAK-ANAK TUHAN, SECARA KHUSUS KAUM MUDA/MUDI-REMAJA
YANG BERGUGURAN.
Sebelum tiba
waktunya aniaya antikris (puncak kesesakan), akan banyak anak-anak Tuhan yang
berguguran.
Saya melihat banyak
kehidupan muda-remaja yang berguguran di hari-hari terakhir ini; mereka undur
dari ibadah pelayanan, karena pergaulan bebas dan gaya hidup yang bebas.
Saudaraku, kalau
rumput menjadi kering, bunganya pun akan gugur.
Oleh sebab itu,
doakan terus supaya selalu terjadi pembukaan rahasia firman Tuhan (tidak
mengalami kekeringan), supaya kehidupan muda/mudi-remaja tidak berguguran di
hari-hari terakhir ini, di mana kedatangan Tuhan sudah tidak lama lagi.
Wahyu 6: 13
(6:13) Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas
bumi bagaikan pohon ara menggugurkan
buah-buahnya yang mentah, apabila ia digoncang
angin yang kencang.
Sama seperti bintang-bintang
di langit berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya
yang mentah, karena diguncang angin yang kencang.
-
Angin yang
kencang -> pengajaran-pengajaran palsu dari guru-guru palsu.
-
Buah yang
mentah -> kerohanian yang belum dewasa / kanak-kanak, yang mudah
diombang-ambingkan angin-angin pengajaran palsu dari guru-guru palsu.
2 Petrus 2: 17
(2:17) Guru-guru palsu itu adalah seperti mata air yang
kering, seperti kabut yang dihalaukan taufan;
bagi mereka telah tersedia tempat dalam kegelapan yang paling dahsyat.
Guru-guru palsu
itu adalah seperti mata air yang kering, SEPERTI KABUT YANG DIHALAUKAN TAUFAN.
Seperti kabut
yang dihalaukan taufan, artinya; TIDAK BERTAHAN LAMA = berguguran = MENUJU
KEBINASAAN.
Akibat
menerima ajaran-ajaran palsu dari guru-guru palsu.
Wahyu 16: 12-13
(16:12) Dan malaikat yang keenam menumpahkan cawannya ke
atas sungai yang besar, sungai Efrat, lalu keringlah airnya, supaya siaplah jalan bagi
raja-raja yang datang dari sebelah timur.
(16:13) Dan aku melihat dari mulut naga dan dari mulut binatang
dan dari mulut nabi palsu itu keluar tiga
roh najis yang menyerupai katak.
Menerima
ajaran-ajaran palsu dari guru-guru palsu, itu bagaikan sungai Efrat yang
kering, akibatnya; TUBUH, JIWA, ROH DIKUASAI ROH NAJIS, yang keluar dari mulut
naga, dari mulut binatang itu, dan dari mulut nabi-nabi palsu.
Itulah akibat
kalau menerima ajaran-ajaran palsu dari guru-guru palsu; itu sebabnya, guru-guru
palsu digambarkan seperti sumur yang kosong, tidak berair = kering.
Wahyu 16: 14
(16:14) Itulah roh-roh setan yang mengadakan perbuatan-perbuatan ajaib, dan mereka pergi mendapatkan
raja-raja di seluruh dunia, untuk mengumpulkan mereka guna peperangan pada hari
besar, yaitu hari Allah Yang Mahakuasa.
Dan mereka,
nabi-nabi palsu, juga mengadakan PERBUATAN-PERBUATAN / TANDA-TANDA YANG AJAIB,
TANDA-TANDA YANG LUAR BIASA di tengah-tengah ibadah pelayanan, tetapi saudaraku,
jangan terkecoh dengan tanda-tanda ajaib (misalnya; yang sakit disembuhkan), sebab
sesungguhnya yang terpenting adalah KEUBAHAN HIDUP, itulah mujizat yang pertama
(air berubah menjadi anggur), dalam pesta nikah di Kana (Yohanes 2: 7-9).
Mari kita lihat;
KEJADIAN YANG SAMA, YANG MENIMPA MESIR.
Keluaran 8: 2-3
(8:2) jika engkau menolak membiarkannya pergi, maka Aku
akan menulahi seluruh daerahmu dengan katak.
(8:3) Katak-katak akan mengeriap dalam sungai Nil, lalu naik dan masuk ke dalam istanamu dan kamar tidurmu, ya sampai ke dalam tempat tidurmu, ke
dalam rumah pegawai-pegawaimu, dan rakyatmu,
bahkan ke dalam pembakaran rotimu serta ke dalam tempat adonanmu.
Saudaraku,
tulah kedua menimpa Mesir, yaitu; katak-katak akan mengeriap dalam sungai Nil,
naik dan masuk:
-
Ke dalam istana
Firaun, kamar tidur Firaun, sampai tempat tidur Firaun.
-
Ke dalam rumah
pegawai-pegawai istana raja.
-
Ke dalam rumah rakyat
Mesir.
-
Ke dalam
pembakaran roti, serta ke dalam tempat adonan.
Artinya; roh najis itu menguasai ...
-
mulai dari pada
raja Firaun dan seluruh istana,
-
sampai pada
pegawai istana raja,
- dan sampai pada
seluruh rakyat Mesir, tanpa terkecuali (besar kecil, tua muda, laki-laki
perempuan, kaya dan miskin)
-
bahkan ke dalam
pembakaran roti dan tempat adonan pun dikuasai oleh katak.
· Ke dalam pembakaran
roti -> pemberitaan firman Tuhan.
Berarti; dalam pemberitaan firman Tuhan, disertai dengan roh najis.
· Ke dalam tempat
adonan -> tempat ibadah pelayanan, kandang penggembalaan.
Berarti; dalam tempat ibadah pelayanan pun dikuasai roh najis.
Saudaraku, jika
ini terjadi, itu tidak terlepas dari tulah yang pertama; AIR MENJADI DARAH.
Berarti; air
tidak dapat dinikmati oleh Firaun, pegawainya dan juga rakyatnya.
Keluaran 7: 23-25
(7:23) Firaun berpaling, lalu masuk ke istananya dan
tidak mau memperhatikan hal itu juga.
(7:24) Tetapi semua orang Mesir menggali-gali di sekitar sungai Nil mencari air untuk diminum, sebab
mereka tidak dapat meminum air sungai Nil.
(7:25) Demikianlah genap tujuh hari berlalu setelah TUHAN
menulahi sungai Nil.
Seluruh rakyat
Mesir tidak lagi menemukan air, sekalipun mereka menggali sumur, mereka tidak
mendapatkan air untuk dikonsumsi, sehingga terjadilah tulah yang kedua, yaitu
katak / roh najis menguasai, mulai dari pada raja, sampai pada pegawai istana
raja, dan sampai pada seluruh rakyat Mesir, yang ironisnya lagi, sampai ke
dalam pembakaran roti, juga ke dalam tempat adonan.
Itu sebabnya saudaraku,
dalam kandang penggembalaan ini, saya memperhatikan sidang jemaat tanpa
terkecuali, mulai dari sikap, tingkah
laku, cara berpikir, sudut pandang, gerak-gerik, bahkan cara berbicara
sekalipun, supaya kandang penggembalaan (tempat adonan) tidak dikuasai roh
najis dan tempat pembakaran roti (firman yang disampaikan) tidak dikuasai roh
najis.
Jalan
keluarnya.
Kejadian 37:
21-22
(37:21) Ketika Ruben mendengar hal ini, ia ingin melepaskan Yusuf dari tangan mereka,
sebab itu katanya: "Janganlah kita bunuh dia!"
(37:22) Lagi kata Ruben kepada mereka: "Janganlah
tumpahkan darah, lemparkanlah dia ke dalam
sumur yang ada di padang gurun ini, tetapi janganlah apa-apakan dia"
-- maksudnya hendak melepaskan Yusuf dari
tangan mereka dan membawanya kembali kepada ayahnya.
Saudaraku,
usaha dari pada Ruben ini TIDAK SESUAI DENGAN RENCANA dan JALANNYA TUHAN, sebab
MENERIMA AJARAN PALSU DARI GURU-GURU PALSU UNTUK MEMBEBASKAN DARI KEBINASAAN, itu
TIDAKLAH MUNGKIN.
Saya terharu
dengan kedahsyatan firman ini, oleh sebab itu, kepada seluruh sidang jemaat di
tempat ini, juga kepada anak-anak Tuhan yang ada di dalam negeri maupun di luar
negeri, yang tergembala lewat Buli Buli Emas Berisi Manna (dengan alamat http://gptserangcilegon.blogspot.com/),
saya menghimbau;
- Tetaplah
berpegang teguh pada pengajaran mempelai dalam terangnya tabernakel, itulah
firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, murni (tidak ditambahkan dan tidak
dikurangkan), karena ayat yang satu menjelaskan ayat yang lain, sampai
rahasianya terbuka.
-
Dan biarlah
kita sekalian diteguhkan oleh firman pengajaran, sehingga kita mantap dalam
satu kandang satu gembala, tergembala di dalam kandang penggembalaan,
digembalakan oleh firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, sebab kalau kita
perhatikan di sini, ajaran palsu dari nabi-nabi palsu tidak mampu membebaskan
seseorang dari kebinasaan.
Amsal 19: 21
(19:21) Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan TUHANlah yang terlaksana.
Banyak
rancangan di hati manusia, tetapi KEPUTUSAN TUHAN-LAH YANG TERLAKSANA, seperti
Ruben anak yang tertua, berusaha melepaskan Yusuf dari rencana-rencana jahat
saudara-saudaranya yang mau menggagalkan mimpi Yusuf (firman para nabi, firman
nubuatan, firman pengajaran yang rahasianya dibukakan), tetapi dengan cara yang
tidak baik (dengan cara melemparkan Yusuf ke dalam sumur).
Namun,
sekalipun Ruben mempunyai rencana yang seperti itu, tetapi keputusan Tuhan-lah
yang terlaksana; itu sebabnya, Yusuf harus berada di Mesir untuk menyelamatkan
dunia (Mesir).
Mazmur 94: 11
(94:11) TUHAN mengetahui rancangan-rancangan
manusia; sesungguhnya semuanya sia-sia belaka.
RANCANGAN
MANUSIA, sesungguhnya SIA-SIA BELAKA, tidak ada yang terwujud.
Pertanyaannya; MENGAPA
RANCANGAN-RANCANGAN MANUSIA ITU SIA-SIA BELAKA?
Yesaya 55: 8
(55:8) Sebab rancangan-Ku
bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku,
demikianlah firman TUHAN.
Satu hal yang
harus kita ketahui;
-
rancangan Tuhan
bukanlah rancangan manusia.
-
jalan manusia
bukan jalan Tuhan.
Jadi yang
benar; kitalah yang harus BERADA DALAM RANCANGAN TUHAN dan MENGIKUTI JALAN-NYA
TUHAN.
Yesaya 55: 9
(55:9) Seperti tingginya
langit dari bumi, demikianlah tingginya
jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.
Saudaraku, seperti
tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan Tuhan dari jalan
manusia, demikian juga rencana Tuhan dari rencana manusia; SUNGGUH BERBEDA JAUH.
Itu terlihat dari rencana Ruben, anak tertua Yakub, jauh berbeda dengan
rencananya Tuhan untuk melepaskan manusia dari kebinasaan.
Tuhan punya
rencana yang luar biasa untuk kita; biarlah saya dan saudara berada dalam
rancangan Tuhan, tetap mengikuti rancangan Tuhan, tidak membuat rancangan sendiri,
tidak membuat jalan sendiri, sebab rancangan manusia dan rancangan Tuhan,
seperti langit dan bumi; begitu jauh berbeda.
Rancangan
manusia mendatangkan kesia-siaan / tidak ada artinya, oleh sebab itu;
-
biarlah cara
berpikir kita sama dengan cara berpikir Tuhan,
-
biarlah hati
kita sama dengan hati Tuhan,
-
biarlah keinginan
kita sama dengan keinginan Tuhan,
Berarti, kita
yang mengikuti Tuhan, bukan Tuhan yang mengikuti kita.
Oleh sebab itu,
doakanlah terus supaya terjadi pembukaan rahasia firman Tuhan dalam
ibadah-ibadah yang Tuhan percayakan, dengan kata lain, senantiasa menikmati
rumput muda.
Kita patut
bersyukur kepada Tuhan karena dalam kandang penggembalaan ini, kita senantiasa
digembalakan oleh firman pengajaran yang rahasianya dibukakan. Terpujilah Tuhan
kekal sampai selama-lamanya. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS
KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman;
Gembala Sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment