IBADAH PENDALAMAN
ALKITAB, 26 JUNI 2013
“DARI KITAB
MALEAKHI”
Subtema: SEORANG UTUSAN
ADALAH HAMBA KEBENARAN
Shalom!
Salam sejahtera, salam
dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya
kita boleh berada didalam rumah Tuhan.
Segera kita
memperhatikan Maleakhi, sebagai firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman
Alkitab.
Maleakhi 2: 7
(2:7) Sebab bibir
seorang imam memelihara pengetahuan dan orang
mencari pengajaran dari mulutnya, sebab dialah utusan TUHAN semesta alam.
Sekarang kita
perhatikan bagian dari ayat 7: “orang mencari pengajaran dari mulutnya”,
sebab dialah utusan Tuhan semesta alam.
Utusan Tuhan, berarti;
hamba Tuhan =
hamba kebenaran.
Yesaya 49: 1-5
(49:1). Dengarkanlah
aku, hai pulau-pulau, perhatikanlah, hai bangsa-bangsa yang jauh! TUHAN telah memanggil aku sejak dari kandungan
telah menyebut namaku sejak dari perut ibuku.
(49:2) Ia telah membuat mulutku sebagai pedang yang tajam dan
membuat aku berlindung dalam naungan tangan-Nya. Ia telah membuat aku menjadi
anak panah yang runcing dan menyembunyikan aku dalam tabung panah-Nya.
(49:3) Ia berfirman
kepadaku: "Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan
keagungan-Ku."
(49:4) Tetapi aku
berkata: "Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan
kekuatanku dengan sia-sia dan tak berguna; namun, hakku terjamin pada TUHAN dan
upahku pada Allahku."
(49:5) Maka sekarang
firman TUHAN, yang membentuk aku sejak dari kandungan untuk menjadi hamba-Nya,
untuk mengembalikan Yakub kepada-Nya, dan supaya Israel dikumpulkan
kepada-Nya--maka aku dipermuliakan di mata TUHAN, dan Allahku menjadi
kekuatanku--,firman-Nya:
Sebagai seorang hamba
Tuhan ditengah-tengah segala bangsa, nabi Yesaya telah dipanggil dari sejak
kandungan.
Kemudian, telah
menyebut nama-nya sejak dari perut ibunya dan TUHAN MEMBUAT MULUTNYA SEBAGAI
PEDANG YANG TAJAM, itu sebabnya segala bangsa mencari pengajaran dari mulutnya.
Jadi, Tuhan membuat
mulut seorang hamba Tuhan sebagai pedang yang tajam.
Mari kita perhatikan;
PEDANG YANG TAJAM.
Ibrani 4: 12
(4:12) Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada
pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan
pikiran hati kita.
Firman Allah itu hidup
dan kuat, dan LEBIH TAJAM DARI PADA PEDANG BERMATA DUA MANA PUN, sehingga ia
menusuk amat dalam, sampai memisahkan tiga perkara;
-
MEMISAHKAN JIWA DAN ROH
Saudaraku,
ketajaman dari firman Allah ini mampu memisahkan dosa-dosa yang terdapat pada jiwa dan
roh.
Dosa diibaratkan seperti noda yang menempel pada pakaian, itu bisa dibersihkan
dengan ditergen, tetapi dosa yang tidak terlihat, tidak bisa dibersihkan dengan
ditergen, tetapi di sini kita perhatikan, firman yang tajam itu sanggup
memisahkan jiwa dan roh.
Saudaraku,
roh manusia adalah motor penggerak dari pada tubuh manusia.
Berarti,
tubuh dan pergerakannya ditentukan oleh roh manusia itu sendiri, misalnya;
kalau roh dusta menguasai roh seseorang, maka ia pasti seorang pendusta.
Kemudian, apabila roh jahat, roh najis menguasai roh manusia, maka ia pun hidup
di dalam kejahatan dan kenajisan, hal itu tidak dapat dilihat oleh mata.
Manusia
hanya bisa melihat sebatas apa yang dia lihat, tetapi firman Allah itu hidup,
kuat dan lebih tajam dari pedang bermata dua manapun, sehingga sanggup memisahkan jiwa dan
roh manusia.
Manusia
tidak bisa membersihkan dirinya dari dosa, dari roh kenajisan, dari dosa
kejahatan yang lain, kecuali oleh pedang yang tajam, itulah firman Allah.
-
MEMISAHKAN SENDI-SENDI DAN SUM-SUM.
·
Sendi-sendi -> dosa-dosa yang tersembunyi
di antara celah-celah.
·
Sum-sum -> dosa yang tersembunyi dibalik kekerasan
hati.
Jadi,
firman Allah yang tajam itu membersihkan dosa yang tersembunyi di antara
celah-celah dan membersihkan dosa yang tersembunyi dibalik kekerasan hati.
Dosa
yang bersembunyi dibalik kekerasan hati = dosa penyembahan berhala.
-
DAPAT MEMBEDAKAN PERTIMBANGAN DAN PIKIRAN HATI
MANUSIA.
Manusia
tidak bisa membedakan pertimbangan dan pikiran hati manusia, hanya firman Allah
saja yang sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati manusia.
SEDIKIT
KESAKSIAN;
Suatu
kali saya melayani
di suatu persekutuan Full Gospel. Sebelum ibadah dimulai, saya melihat seorang
pemilik perusahaan ekspor-impor, dia bercerita dengan luar biasanya, bahasanya
tinggi sekali, dan dari cerita itu, ia menunjukkan jati dirinya sebagai orang yang hebat dan
kaya.
Dan
saya berpikir, orang ini yang akan bertanggung jawab dengan pelayanan yang
ada termasuk dengan kehadiran saya dan seorang teman hamba Tuhan (membantu), tetapi ternyata
tidak.
Justru
orang lain dengan
penampilan yang biasa saja, yang bertanggung jawab dan yang mengerti pekerjaan
Tuhan pada waktu itu.
Ini
adalah bukti bahwa manusia tidak bisa membedakan pertimbangan hati dan pikiran
manusia.
Seringkali
manusia salah membedakan pertimbangan hati dan pikiran manusia,
tetapi firman Tuhan tidak demikian, sebab dia hidup, kuat, lebih tajam dari
pedang mata dua manapun, ia menusuk amat dalam sehingga sanggup memisahkan
sesuatu yang tidak baik, bahkan sanggup membedakan pertimbangan hati dan
pikiran manusia.
Memang,
sepatutnya gereja Tuhan di hari-hari terakhir ini mencari firman yang hidup dan
kuat, yang lebih tajam dari pedang bermata dua manapun, yang keluar dari mulut
seorang utusan, supaya kita semakin disempurnakan menjelang kedatangan Tuhan
yang sudah tidak lama lagi, sehingga kita semua masuk dalam
pembentukan tubuh Kristus yang sempurna.
Ibrani 4: 13
(4:13) Dan tidak ada
suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu
telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya
kita harus memberikan pertanggungan jawab.
Tidak ada yang
tersembunyi di hadapan Tuhan, semuanya terbuka.
Barangkali kita bisa
menipu mata manusia, seperti ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, tetapi di mata Tuhan
tidak ada yang tersembunyi, dan segala sesuatunya kita akan memberikan pertanggung jawaban atas perbuatan masing-masing.
Mungkin hari ini belum
ada masalah, pembalasan belum terjadi, tetapi bila waktunya tiba, segala
yang
bernafas
akan mempertanggung jawabkan semua perbuatannya.
Dan sesungguhnya,
kalau kita membiarkan diri dikoreksi oleh pedang yang tajam (pedang yang hidup dan kuat), biasanya ia peka terhadap dosa.
Ayo, kita harus
mempertanggung jawabkan segala tindak tanduk, tingkah laku, tabiat kita di
hadapan Tuhan, jangan takut kepada manusia, takutlah kepada Tuhan. Manusia bisa
dibohongi, tetapi Tuhan tidak,
percayalah.
Saya kira, jauh lebih
baik kita takut Tuhan dari pada takut manusia. Kalau kita takut Tuhan, kapan
saja kita terus mempertanggung jawabkan perbuatan kita di hadapan Tuhan.
Kemudian, ayat yang
sama dengan ini ...
Wahyu 1: 15-16
(1:15) Dan kaki-Nya
mengkilap bagaikan tembaga membara di dalam perapian; suara-Nya bagaikan desau
air bah.
(1:16) Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang
dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam
bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar
bagaikan matahari yang terik.
Dari mulut Yesus keluar sebilah
pedang yang tajam.
Kemudian, kalau kita
perhatikan di sini;
- DI TANGAN KANAN-NYA IA MEMEGANG TUJUH BINTANG.
Wahyu
1: 20
(1:20)
Dan rahasia ketujuh bintang yang telah
kaulihat pada tangan kanan-Ku dan ketujuh kaki dian emas itu: ketujuh bintang itu ialah malaikat ketujuh jemaat
dan ketujuh kaki dian itu ialah ketujuh jemaat."
DI
TANGAN KANAN ANAK DOMBA ITU ADA TUJUH BINTANG, itulah tujuh malaikat sidang
jemaat, itulah gembala-gembala dari tujuh sidang jemaat yang ada di Asia kecil,
sebagai penyambung lidah Tuhan, sebagai utusan Tuhan yang menyampaikan firman
Allah yang tajam.
-
WAJAHNYA BERSINAR BAGAIKAN MATAHARI TERIK =
menghadapkan wajah-Nya dengan kasih
karunia.
Bilangan 6: 25-26
(6:25)
TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia;
(6:26)
TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan
memberi engkau damai sejahtera.
Jadi,
kalau kita menerima firman pengajaran, yang hidup, kuat, lebih tajam dari
pedang bermata dua manapun = digembalakan oleh FIRMAN PENGAJARAN YANG
RAHASIANYA DIBUKAKAN dan TUHAN MENGHADAPKAN WAJAH-NYA DENGAN KASIH
KARUNIA.
Kalau kita hanya puas
dengan injil keselamatan, ya sampai di situ saja, tetapi kalau kita mau
dikoreksi, berarti
kita
digembalakan oleh pengajaran mempelai, puncaknya sampai pada penggembalaan
yang besar / himpunan besar dari berbagai suku, kaum, bahasa, bangsa (kafir dan
Israel) +
Tuhan menghadapkan wajahnya, itulah kasih karunia Tuhan.
Kita kembali
memperhatikan ...
Yesaya 49: 2
(49:2) Ia telah
membuat mulutku sebagai pedang yang tajam dan membuat aku berlindung dalam
naungan tangan-Nya. Ia telah membuat aku
menjadi anak panah yang runcing dan menyembunyikan aku dalam tabung
panah-Nya.
Kemudian, selain
membuat mulutnya sebagai pedang yang tajam, Tuhan juga membuat; SEORANG HAMBA TUHAN
/ UTUSAN TUHAN MENJADI ANAK PANAH YANG RUNCING.
Anak panah yang
runcing, itulah ayat-ayat firman Tuhan yang ditancapkan sampai kedalaman hati
manusia.
Orang-orang dunia hanya mengetahui anak panah dari dewi
asmara (kisah Yunani kuno); apabila anak panah itu ditancapkan, maka
seseorang akan jatuh cinta, namun mengarah kepada roh najis.
Oleh sebab itu, biarlah ayat-ayat firman
Tuhan saja yang ditancapkan
sampai kedalaman hati kita, sehingga rasa cinta kita besar dan mendalam kepada Tuhan.
Saudaraku, kalau firman
memperoleh tempat dalam hati (anak panah ditancapkan ke dalam hati), maka dosa
tidak bercokol /
tidak memperoleh tempat lagi dalam hati, supaya apa? Supaya nyata cinta kita
kepada Tuhan, semakin hari semakin mendalam.
Kidung agung 8: 5-6
(8:5). Siapakah dia
yang muncul dari padang gurun, yang bersandar pada kekasihnya? --Di bawah pohon
apel kubangunkan engkau, di sanalah ibumu telah mengandung engkau, di sanalah
ia mengandung dan melahirkan engkau.
(8:6) --Taruhlah aku
seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih
seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala
api, seperti nyala api TUHAN!
Kalau hati telah
disucikan, pasti cinta kita begitu mendalam kepada Tuhan, sehingga saya dan saudara
berapi-api
di tengah-tengah ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan, berkobar-kobar dalam setiap pekerjaan Tuhan.
Sebaliknya, kalau seseorang belum berapi-api, bahkan
terasa berat di tengah-tengah ibadah pelayanan, itu menandakan bahwa hatinya belum
disucikan dari roh jahat dan roh najis.
Kidung Agung 8: 7
(8:7) Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta, sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya.
Sekalipun orang memberi segala harta benda rumahnya untuk cinta, namun ia pasti
akan dihina.
Kalau saudara
memperhatikan api yang menjilat rumah, itu bisa dipadamkan oleh para petugas
pemadam kebakaran, tetapi tidak dengan api cinta, karena hatinya telah disucikan oleh
firman.
“Air yang banyak tak
dapat memadamkan cinta, sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya”
Sebagai pembuktian;
Wahyu 12: 1
(12:1) Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari,
dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas
kepalanya.
Ada tanda besar di langit; seorang
perempuan berselubungkan MATAHARI, dengan BULAN di bawah kakinya dan sebuah
mahkota dari 12 BINTANG di atas kepala, ini adalah gambaran dari mempelai
perempuan Tuhan yang sempurna.
Ada juga tanda yang
lain ...
Wahyu 12: 3-5
(12:3) Maka tampaklah
suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang
besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh
mahkota.
(12:4) Dan ekornya
menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas
bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu,
untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya.
(12:5) Maka ia melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan
menggembalakan semua bangsa dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya itu dirampas
dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhta-Nya.
“Ia melahirkan
seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi;
tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhta-Nya”
Saya kira, Yesus tidak
mungkin lahir dua kali, cukup satu kali dia datang ke dunia ini.
Jadi, saya kira, suatu
saat nanti, mereka akan diangkat tiba-tiba, namun saya belum bisa menyampaikan
ini dengan detail, saya tidak bisa menyampaikannya menggunakan tafsiran ataupun
logika.
Tetapi kalau
menggembalakan dengan gada dan besi, berarti itu adalah firman pengajaran yang rahasianya dibukakan =
firman yang keras karena sifatnya memeriksa, mengoreksi, menyucikan dosa.
Wahyu 12: 6
(12:6) Perempuan itu
lari ke padang gurun, di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah,
supaya ia dipelihara di situ seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.
Tuhan memelihara
mempelai perempuan (gereja Tuhan yang disempurnakan) selama 1260 hari (3,5 tahun) di padang gurun /
padang belantara, di mana mata ular tidak dapat melihatnya.
Wahyu 12: 13-16
(12:13) Dan ketika
naga itu sadar, bahwa ia telah dilemparkan di atas bumi, ia memburu perempuan
yang melahirkan Anak laki-laki itu.
(12:14) Kepada
perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia
terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat
ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
(12:15) Lalu ular itu menyemburkan dari mulutnya air, sebesar
sungai, ke arah perempuan itu, supaya ia dihanyutkan sungai itu.
(12:16) Tetapi bumi
datang menolong perempuan itu. Ia membuka mulutnya, dan menelan sungai yang
disemburkan naga itu dari mulutnya.
Tuhan menolong
mempelai perempuan, sehingga ia terlepas dari air yang banyak yang keluar dari
mulut naga, itulah roh najis.
Mempelai perempuan Tuhan cintanya tidak terpisahkan dari mempelai
laki-laki sorga, sebab cintanya sangat besar kepada Tuhan.
Bandingkan dengan
gereja Tuhan yang belum sempurna.
Wahyu 12: 17
(12:17) Maka marahlah
naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain,
yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.
Wahyu 13: 1
(13:1) (12-18) Dan ia
tinggal berdiri di pantai laut.
Naga itu memerangi keturunan
yang lain, yaitu orang-orang yang hanya menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki
kesaksian Yesus.
- Menuruti hukum-hukum =
hidup menurut firman.
- Memiliki kesaksian =
hidup oleh Roh.
Kalau hanya memiliki HUKUM-HUKUM
ALLAH dan KESAKSIAN YESUS tanpa memiliki kasih Allah adalah gereja Tuhan yang
belum sempurna.
Tanpa memiliki kasih =
tanpa cinta kepada Tuhan.
Yesaya 49: 2
(49:2) Ia telah
membuat mulutku sebagai pedang yang tajam dan membuat aku berlindung dalam
naungan tangan-Nya. Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing dan menyembunyikan aku dalam tabung panah-Nya.
Kemudian, UTUSAN ITU
DISEMBUNYIKAN DALAM TABUNG PANAHNYA.
Artinya; diurapi oleh
Roh Kudus, minyak urapan ada di atas kepalanya.
Tabung adalah tempatnya minyak, artinya; diurapi oleh
Roh Kudus.
Seorang hamba Tuhan
harus penuh dengan urapan, kalau tidak, ia tidak memiliki kuasa.
Imamat 21: 12
(21: 12) Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya
jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya;
Akulah TUHAN.
“Janganlah ia keluar
dari tempat kudus”, artinya; tergembala dengan baik dalam satu
kandang satu gembala dalam kandang penggembalaan, berarti tekun dalam tiga
macam ibadah utama, sesuai dengan 3 macam alat yang ada di dalam ruangan suci.
Ruangan suci ->
kandang penggembalaan. Di dalam ruangan suci terdapat 3 macam alat;
- MEJA ROTI SAJIAN,
artinya; ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab, disertai perjamuan suci.
- PELITA EMAS, artinya;
ketekunan dalam Ibadah Raya Minggu, disertai kesaksian.
- MEZBAH DUPA, artinya;
ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan.
Jangan keluar dari
tempat kudus, sebab minyak urapan ada di atas kepala, itu menandakan kita
dikhususkan, dispesialkan, diistimewakan oleh Allah, apalagi kalau kita
digembalakan sesuai dengan pola Kerajaan Allah, segala sesuatunya jelas.
Biarlah kita berkaca
pada firman, sehingga kita bisa mengetahui sejauh mana kekurangan kita di
hadapan Tuhan.
Jadilah pribadi yang
tergembala, jangan keluar dari tempat kudus, sebab minyak urapan ada di atas
kepala, itu menandakan bahwa kita dikhususkan oleh Allah, dan itu membuat kita
jauh berbeda dengan orang luaran sana.
Biarlah kita tampil
apa adanya mulai dari perkataan sikap tingkah laku cara berpikir sudut pandang
gerak gerik, semuanya tampil apa adanya, tidak boleh sama dengan orang luaran
sana, itu menandakan kita dikhususkan oleh Tuhan.
Yesaya 42: 1
(42:1). Lihat, itu
hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia
menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa.
Tuhan menaruh Rohnya
ke atasnya supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa.
Sikap seorang hamba Tuhan di tengah-tengah
pengutusan.
Yesaya 42: 1-4
(42:2) Ia tidak akan berteriak atau menyaringkan suara
atau memperdengarkan suaranya di jalan.
(42:3) Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya,
dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan
dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum.
(42:4) Ia sendiri
tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai ia menegakkan
hukum di bumi; segala pulau mengharapkan pengajarannya.
YANG PERTAMA: IA
TIDAK BERTERIAK ATAU MENYARINGKAN SUARA ATAU MEMPERDENGARKAN SUARANYA DI JALAN.
Artinya; tidak
menuruti hawa nafsu dan keinginan daging = daging tidak bersuara.
Kalau seorang hamba
Tuhan hidup menurut hawa nafsu dan keinginan daging (daging bersuara), kemudian
di tengah jalan orang lalu lalang, maka orang lain akan melihat sikap hamba
Tuhan tersebut.
Kalau orang lain
melihat sikap hamba Tuhan tersebut, siapa orang yang mau mendengar
pengajaran yang keluar dari mulutnya?
Oleh sebab itu, saya
seringkali bersaksi; saya lebih suka di rumah, baik rumah pribadi maupun rumah
Tuhan.
Bagaimana dengan kita?
Jangan nyaringkan suaramu di jalan-jalan, jangan biasakan itu, tetapi biarlah
kita menjadi kesaksian.
Matius 11: 28-29
(11:28) Marilah
kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan
kepadamu.
(11:29) Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah
pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah
hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
Seorang hamba Tuhan
harus MEMIKUL KUK = menyangkal dirinya.
Barangsiapa mengikuti
Tuhan, ia harus memikul kuknya dan menyangkal dirinya setiap hari.
Orang seperti ini adalah
orang yang mau belajar kepada Kristus, kepribadian Kristus; lemah lembut dan
rendah hati.
Inilah seorang hamba
Tuhan, di mana dagingnya tidak bersuara lagi.
Kalau seandainya hamba
Tuhan mengeluh dengan apa yang terjadi, lalu menceritakannya di tengah jalan,
ia bukanlah hamba Tuhan.
Saudaraku, kita semua harus belajar untuk menjadi pribadi yang
lemah lembut dan rendah hati; jika saya bersama anak kecil saya harus seperti
anak kecil, jika saya bersama dengan seorang remaja saya
harus seperti seorang remaja, jika
sama bersama dengan orang dewasa, maka saya juga harus seperti orang dewasa,
tidak seperti seorang pemerintah.
YANG KEDUA: BULUH YANG PATAH TIDAK DIPUTUSKAN dan SUMBU YANG PUDAR TIDAK DIPADAMKAN.
- Buluh yang patah tidak
diputuskan, artinya; tidak putus asa dan tidak kecewa.
- Sumbu yang pudar tidak
dipadamkan, artinya; berkobar-kobar, berapi-api di tengah-tengah ibadah
pelayanan.
Berarti; MEMBERI SEMANGAT
BARU kepada orang yang putus asa.
Syaratnya;
Ibrani 12: 5
(12:5) Dan sudah
lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak:
"Hai anakku, janganlah anggap enteng
didikan Tuhan, dan janganlah putus asa
apabila engkau diperingatkan-Nya;
Syaratnya; harus
semangat, jangan segera putus asa dan jangan segara padam, tetap berkobar-kobar
/ berapi-api di tengah-tengah ibadah pelayanan, inilah sikap dari seorang hamba
tuhan, itulah hamba kebenaran.
Dampak positifnya;
Yesaya 49: 3-6
(49:3) Ia berfirman
kepadaku: "Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan
keagungan-Ku."
(49:4) Tetapi aku
berkata: "Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan
kekuatanku dengan sia-sia dan tak berguna; namun, hakku terjamin pada TUHAN dan
upahku pada Allahku."
(49:5) Maka sekarang
firman TUHAN, yang membentuk aku sejak dari kandungan untuk menjadi hamba-Nya,
untuk mengembalikan Yakub kepada-Nya, dan supaya Israel dikumpulkan
kepada-Nya--maka aku dipermuliakan di mata TUHAN, dan Allahku menjadi
kekuatanku--,firman-Nya:
(49:6) "Terlalu
sedikit bagimu hanya untuk menjadi hamba-Ku, untuk
menegakkan suku-suku Yakub dan untuk mengembalikan orang-orang Israel yang
masih terpelihara. Tetapi Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi
bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi."
Hamba Tuhan tidak
perlu putus asa, tetapi biarlah tetap berkobar-kobar.
Janji Tuhan ya dan
amin, Tuhan akan memberkati kita berlipat-lipat ganda asal saja kita setia dan
tidak mudah putus asa di saat mengikuti Tuhan.
“... untuk menegakkan
suku-suku Yakub dan untuk mengembalikan orang-orang Israel yang masih
terpelihara”
Intinya; kabar baik
ini harus sampai ke ujung bumi supaya mereka datang kepada Tuhan dengan takut
dan gentar.
Oleh sebab itu saya
selalu menghimbau jadilah pendamaian, jadilah terang, jadilah kesaksian untuk
membawa jiwa-jiwa datang kepada Tuhan.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA
MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang