IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 03 SEPTEMBER 2013
Tema: HAL BERDOA (dari Matius 6: 5-13)
(Seri 56)
Subtema:
KASIHILAH
SUNGGUH-SUNGGUH SEORANG AKAN YANG LAIN
Shalom!
Selamat malam, salah sejahtera, salam dalam kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Kita bersyukur malam hari ini, karena Tuhan masih memberi
kesempatan kepada kita sekalian untuk beribadah sekaligus melayani Tuhan, lewat
ibadah Doa penyembahan, itu menunjukkan bahwa kita berarti di hadapan Tuhan. Kalau
kita berarti di hadapan Tuhan, biarlah kita juga berarti di manapun kita
berada, termasuk terhadap sesama, sehingga terciptanya kasih mesra.
Segera kita memperhatikan firman penggembalaan untuk
Ibadah Doa Penyembahan dari Matius 6: 5-13, dan kita masih memperhatikan ayat
13.
Matius 6: 13
(6:13) dan janganlah membawa kami ke dalam
pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
sampai selama-lamanya. Amin.)
Kita memperhatikan bagian dari ayat 13, yaitu: “ENGKAULAH YANG EMPUNYA ... KEMULIAAN SAMPAI
SELAMA-LAMANYA”, dan untuk itu kita berkata: “Amin.”
Segera kita perhatikan ...
1 Petrus 4: 7-11
(4:7)
Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah
tenang, supaya kamu dapat berdoa.
(4:8)
Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab
kasih menutupi banyak sekali dosa.
(4:9)
Berilah tumpangan seorang akan yang lain dengan tidak bersungut-sungut.
(4:10)
Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap
orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah.
(4:11)
Jika ada orang yang berbicara, baiklah ia berbicara sebagai orang yang
menyampaikan firman Allah; jika ada orang yang melayani, baiklah ia
melakukannya dengan kekuatan yang dianugerahkan Allah, supaya Allah dimuliakan
dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus. Ialah
yang empunya kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya! Amin.
Yesus Kristus, Ialah yang empunya kemuliaan sekaligus
kuasa sampai selama-lamanya, untuk itu kita mengatakan: “Amin.”
Karena Yesus Kristus yang empunya kemuliaan, maka dengan
demikian Allah dimuliakan dalam segala sesuatu.
SUPAYA ALLAH DIPERMULIAKAN DALAM SEGALA SESUATU, ADA
BEBERAPA HAL YANG HARUS KITA PERHATIKAN;
YANG KEDUA.
1 Petrus 4: 8
(4:8)
Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh
seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa.
Kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab
kasih menutupi banyak sekali dosa.
Mengasihi itu memang harus dengan sungguh-sungguh. kalau
mengasihi dengan sungguh-sungguh, berarti mampu menerima kelebihan-kelebihan
dan kekurangan-kekurangan orang lain, sebaliknya kalau mengasihi dengan tidak
sungguh-sungguh, berarti ia hanya menerima kelebihan-kelebihan orang lain saja.
Menerima kelebihan-kelebihan saja, berarti;
-
Mengasihi orang-orang
yang baik saja.
-
Mengasihi karena ada
sesuatu yang menguntungkan bagi dirinya sendiri.
Efesus 4: 31-32
(4:31)
Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang
dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan.
(4:32)
Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap
yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di
dalam Kristus telah mengampuni kamu.
Mengampuni kesalahan orang lain disebut juga KASIH MESRA,
berarti; RAMAH TERHADAP ORANG LAIN.
Di dalam kasih mesra; tidak ada kepahitan, tidak ada kegeraman,
tidak ada kemarahan, tidak ada pertikaian dan tidak ada fitnah, demikian pula
segala kejahatan yang lain.
Filipi 1: 7-8
(1:7)
Memang sudahlah sepatutnya aku berpikir demikian akan kamu semua, sebab kamu ada di dalam hatiku, oleh karena kamu
semua turut mendapat bagian dalam kasih karunia yang diberikan kepadaku, baik
pada waktu aku dipenjarakan, maupun pada waktu aku membela dan meneguhkan
Berita Injil.
(1:8)
Sebab Allah adalah saksiku betapa aku dengan kasih
mesra Kristus Yesus merindukan kamu sekalian.
Kasih mesra itu selain ramah seorang akan yang lain, juga
MERINDUKAN ORANG LAIN.
Merindukan orang lain, berarti orang lain ada di dalam
hati, seperti sidang jemaat di Filipi ada di dalam hati Rasul Paulus.
Kalau merindukan orang lain / orang lain ada di dalam
hati, berarti ada kesatuan.
Di dalam kesatuan ada kerukunan, itulah yang disebut
kasih mesra.
Mazmur 133: 1
(133:1)
Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya
dan indahnya, apabila saudara-saudara diam
bersama dengan rukun!
Alangkah baiknya dan indahnya apabila tercipta kerukunan
/ kasih mesra.
Keindahan itu tercipta apabila perbedaan itu disatukan,
sama seperti warna-warna jika disatukan akan terlihat indah.
Tetapi kalau perbedaan itu memisahkan kita, maka tidak
ada pernyataan alangkah baiknya dan indahnya.
Hal ini memang harus kita pelajari sungguh-sungguh,
berarti dengan kita mampu menerima kekurangan orang lain, maka akan terlihat: “alangkah baiknya dan indahnya”
Dampak positif jika tercipta kasih mesra.
1.
Mazmur 133: 2
(133:2) Seperti minyak
yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun
dan ke leher jubahnya.
Yang
pertama: MENERIMA atau HIDUP DI DALAM PENGURAPAN ROH KUDUS.
Minyak,
artinya; urapan Roh Kudus.
Jadi,
pengurapan itu terjadi kalau ada kesatuan hati, ada kerukunan, itulah yang
disebut kasih mesra.
Oleh sebab
itu saya sampaikan; biarlah terjadi kesatuan di antara kita, jangan membawa
hati masing-masing, jangan mengambil jalannya masing-masing.
Kalau
melayani tanpa pengurapan, maka pelayanan itu akan mati.
Pengkotbah
9: 8
(9:8) Biarlah selalu putih pakaianmu dan jangan tidak ada minyak di atas kepalamu.
“Jangan tidak ada minyak di atas kepalamu”, berarti Tuhan merindukan supaya kerukunan, kesatuan
hati itu selalu dijaga.
Kemudian,
kalau kita perhatikan di sini, pengurapan itu ada kaitannya dengan PAKAIAN
PUTIH, itulah perbuatan-perbuatan benar dari orang-orang kudus = lenan halus.
2.
Mazmur 133: 3
(133:3) Seperti embun gunung
Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion.
Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat,
kehidupan untuk selama-lamanya.
Yang kedua: TUHAN MEMERINTAHKAN BERKAT KEHIDUPAN UNTUK SELAMA-LAMANYA KE
ATAS GUNUNG SION.
Rumah Allah Yakub = rumah Tuhan = gunung Sion.
“... ke sanalah TUHAN memerintahkan
berkat, kehidupan untuk selama-lamanya”, bukan kehidupan untuk sementara.
Kalau hidup hanya sementara, berarti tidak mengalami suasana kebangkitan.
Jadi, berkat kehidupan untuk selama-lamanya = bersuasanakan kebangkitan (1 Korintus
15: 12-19).
Praktek
kasih.
Kejadian 3: 21
(3:21) Dan TUHAN Allah
membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu,
lalu mengenakannya kepada mereka.
“Tuhan Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk
manusia dan untuk isterinya” supaya menutupi ketelanjangan mereka.
Binatang yang
dikuliti itu à pribadi Yesus Kristus yang disalibkan.
Berarti, untuk
menutupi dosa / ketelanjangan orang lain, dengan cara; RELA BERKORBAN =
MENANGGUNG PENDERITAAN, seperti yang dikerjakan oleh Yesus Kristus di atas kayu
salib.
Mari kita
lihat; KETIKA YESUS DISALIBKAN.
Lukas 23: 33,
41
(23:33) Ketika mereka sampai di tempat yang bernama Tengkorak, mereka menyalibkan Yesus di situ dan juga kedua
orang penjahat itu, yang seorang di sebelah kanan-Nya dan yang lain di
sebelah kiri-Nya.
(23:41) Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita
menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah."
Yesus
disalibkan di atas bukit Tengkorak, bersama-sama dengan kedua orang penjahat;
yang seorang di sebelah kanan-Nya dan yang lain di sebelah kiri-Nya.
Kalau Yesus
disalibkan, itu karena kasih Allah kepada manusia yang berdosa, bukan karena Ia
berbuat sesuatu yang salah.
Yakobus 5: 20
(5:20) ketahuilah, bahwa barangsiapa membuat orang berdosa berbalik dari jalannya yang sesat, ia akan menyelamatkan jiwa orang itu dari maut dan menutupi banyak dosa.
Kasih menutupi
banyak sekali dosa. Dengan kasih, membuat orang berdosa berbalik dari jalannya yang
sesat, sekaligus menyelamatkan orang yang berdosa itu.
Mari kita lihat
...
Kuasa
kasih.
Yang Pertama.
Lukas 23: 41-43
(23:41) Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita
menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak
berbuat sesuatu yang salah."
(23:42) Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku,
apabila Engkau datang sebagai Raja."
(23:43) Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada
bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."
Yesus
menyelamatkan salah seorang dari penjahat itu (yang di sebelah kanan-Nya), inilah
kuasa kasih yang pertama.
Sekarang kita
lihat, tindakan dari penjahat yang diselamatkan Yesus (di sebelah kanan Yesus);
Kita memang
harus berbuat / bertindak sesuatu di hadapan Tuhan, karena Tuhan telah terlebih
dahulu mengasihi saya dan saudara, Dia telah menanggung penderitaan bukan
karena kesalahan-Nya, Ia rela berkorban untuk saya dan saudara. Oleh sebab itu,
kita harus mengadakan suatu tindakan.
TINDAKAN PENJAHAT YANG DI SEBELAH KANAN YESUS, ia berkata: “Ingatlah
akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja” (ayat 42)
Ini adalah
tindakan yang luar biasa = tindakan profetik yang memiliki pandangan nubuatan,
yaitu memandang jauh ke depan.
Saya teringat
dengan Abigail, seorang wanita yang bijaksana; ketika Daud di dalam pelariannya
di gunung Karmel, di situ ada seorang yang namanya Nabal, bebal orangnya,
sehingga oleh karena kebebalannya itu, Daud hendak membunuh Nabal. Tetapi
Abigail segera menghadang Daud di tengah perjalanannya dan segera sujud
menyembah di depan Daud dengan mukanya sampai ke tanah untuk memohon belas
kasih. Selain memohon belas kasih (pengampunan), ada satu permintaan dari Abigail,
yaitu: “Apabila TUHAN menunjuk engkau
menjadi raja atas Israel, ingatlah kepada hambamu ini” (1 Samuel 25: 30-31)
Pernyataan ini
menunjukkan bahwa Abigail adalah seorang wanita yang bijaksana, ia adalah
seorang wanita yang memiliki pandangan nubuatan.
Mari kita
lihat; ORANG-ORANG YANG MEMILIKI PANDANGAN NUBUATAN.
Wahyu 19: 6-7
(19:6) Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar
orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya:
"Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang
Mahakuasa, telah menjadi raja.
(19:7) Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan
memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak
Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Apabila Anak
Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia,
maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya, sebagai Raja dan
sekaligus Mempelai Pria Sorga.
Berarti,
orang-orang yang memiliki pandangan nubuatan, orang-orang yang memandang jauh
ke depan adalah orang-orang yang merindukan untuk menjadi mempelai wanita Tuhan
/ menjadi milik Tuhan.
Saya kira memang
kita perlu diingat oleh Tuhan. Orang yang merindukan untuk diingat oleh Tuhan
adalah orang yang tidak mengingat perkara-perkara yang sifatnya sementara.
Berbahagialah orang-orang yang membaca dan yang mendengar
dan yang menuruti perkataan-perkataan nubuatan ini, karena satu alasan; rindu menjadi
mempelai Tuhan.
Kuasa
kasih.
Yang Kedua.
Lukas 23: 46-47
(23:46) Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: "Ya
Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku." Dan sesudah berkata
demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya.
(23:47) Ketika kepala pasukan melihat apa yang terjadi, ia memuliakan Allah, katanya: "Sungguh,
orang ini adalah orang benar!"
KEPALA PASUKAN yang
menyalibkan Yesus Kristus diselamatkan (menerima keselamatan).
TINDAKAN DARI KEPALA PASUKAN: kepala pasukan itu MEMULIAKAN ALLAH, katanya: "Sungguh, orang ini adalah
orang benar!" (ayat 47).
Kita memang
sepatutnya memuliakan Tuhan, karena hanya Tuhan saja yang benar, hanya Tuhan
saja yang baik, tidak satu pun manusia baik.
Dalam Matius
19: 17 dikatakan: “... Hanya Satu yang
baik ...”, hanya Tuhan yang baik, tidak satu pun yang baik, oleh sebab itu
memang kita sepatutnya memuliakan Dia.
Cara
memuliakan Allah.
-
1 Korintus 6:
19-20
(6:19) Atau tidak
tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh
Kudus yang kamu peroleh dari Allah, -- dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?
(6:20) Sebab kamu
telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah
dengan tubuhmu!
Memuliakan Allah dengan tubuh karena Tuhan telah membeli saya dan saudara, dan
harganya telah lunas dibayar di atas kayu Salib dengan darah yang mahal.
Dalam suratan Roma 12: 1 dikatakan: “... supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup,
yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.”
Berarti, selama tubuh belum dipersembahkan sebagai persembahan yang hidup, kudus,
dan yang berkenan, maka ibadah hanya sebuah ibadah / ibadah yang dijalankan
secara rutinitas.
-
Amsal 3: 9
(3:9) Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama
dari segala penghasilanmu,
· Memuliakan
Tuhan dengan harta, berarti; apa pun harta benda yang kita miliki, biarlah kita
gunakan untuk pekerjaan Tuhan.
· Mempersembahkan
hasil pertama dari segala penghasilan adalah tanda bahwa seseorang memuliakan
Tuhan.
Jadi, hasil pertama dari segala penghasilan harus dipersembahkan kepada
Tuhan, apa pun itu jenisnya, apa pun itu bentuknya.
Ketika kita memuliakan Tuhan, ada kaitannya dengan TABIR BAIT SUCI TERBELAH
DUA dari ATAS sampai KE BAWAH.
Lukas 23: 45-47
(23:45) sebab matahari
tidak bersinar. Dan tabir Bait Suci terbelah
dua.
(23:46) Lalu Yesus
berseru dengan suara nyaring: "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan
nyawa-Ku." Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya.
(23:47) Ketika kepala
pasukan melihat apa yang terjadi, ia memuliakan Allah, katanya: "Sungguh,
orang ini adalah orang benar!"
Setelah Yesus menyerahkan nyawa-Nya, tabir Bait Suci terbelah dua, artinya;
terjadi perobekan daging (perobekan tubuh).
Ibrani 10: 19-20
(10:19) Jadi,
saudara-saudara, oleh darah Yesus kita
sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam
tempat kudus,
(10:20) karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang
hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya
sendiri,
Lewat perobekan tubuh / daging Yesus, Ia telah membuka jalan yang baru bagi
kita, sehingga kita penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus.
Tempat kudus = Kerajaan Sorga, aplikasinya bagi kita; berada di dalam rumah
Tuhan untuk beribadah dan memuliakan Tuhan, karena hanya Tuhan saja yang benar,
tidak ada satu pun manusia yang benar, hanya Tuhan saja yang baik, tidak ada
satu pun manusia yang baik.
Lukas 23: 34
(23:34) Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka
tidak tahu apa yang mereka perbuat." Dan mereka membuang undi untuk
membagi pakaian-Nya.
Ketika Yesus
disalibkan, Yesus berdoa kepada Allah Bapa, supaya Allah Bapa mengampuni
orang-orang yang tidak tahu apa yang mereka perbuat = mengampuni orang-orang
yang bodoh, yaitu orang-orang yang selalu melakukan kesalahan sebagai
kebodohannya di hadapan Tuhan.
Kalau tidak
tahu apa yang mereka perbuat, itu adalah orang yang berdosa, sebab kalau ia
tahu, pasti ia tidak melakukannya.
Amsal 10: 11
(10:11) Mulut orang benar
adalah sumber kehidupan, tetapi mulut orang
fasik menyembunyikan kelaliman.
Kasih itu
menutupi segala pelanggaran, sedangkan kebencian akan menimbulkan pertengkaran
satu dengan yang lain.
Biarlah kita
memuliakan Allah di dalam Kristus Yesus dengan cara; MENGASIHI ORANG LAIN
DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS
KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment