IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 13 SEPTEMBER 2013
“DARI KITAB MALEAKHI”
Subtema: MENYEMBAH ALLAH LAIN
KARENA KAWIN CAMPUR
Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam nama Tuhan
Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya, kita berada di dalam rumah Tuhan,
beribadah melayani kepada Tuhan.
Kembali kita memperhatikan Maleakhi 2: 10-11
Maleakhi 2: 10-11
(2:10) Bukankah kita sekalian mempunyai satu bapa?
Bukankah satu Allah menciptakan kita? Lalu mengapa kita berkhianat satu
sama lain dan dengan demikian menajiskan perjanjian nenek moyang kita?
(2:11) Yehuda berkhianat, dan perbuatan keji dilakukan di
Israel dan di Yerusalem, sebab Yehuda telah menajiskan tempat kudus yang
dikasihi TUHAN dan telah menjadi suami anak perempuan allah asing.
Di sini kita melihat; bangsa Israel telah berkhianat satu
sama lain, sehingga dengan demikian MENAJISKAN PERJANJIAN NENEK MOYANG MEREKA.
Secara khusus, yang berkhianat di sini adalah suku
Yehuda, karena mereka mengambil anak perempuan allah asing menjadi
isteri-isteri bagi mereka.
Mengambil anak perempuan allah asing = KAWIN CAMPUR.
Mari kita perhatikan; PERKAWINAN CAMPUR.
Ezra 9: 1
(9:1) Sesudah semuanya itu terlaksana datanglah para
pemuka mendekati aku dan berkata: "Orang-orang Israel awam, para imam dan
orang-orang Lewi tidak memisahkan diri dari penduduk negeri dengan
segala kekejiannya, yakni dari orang Kanaan, orang Het, orang Feris, orang
Yebus, orang Amon, orang Moab, orang Mesir dan orang Amori.
Orang-orang Israel awam, para imam dan orang-orang Lewi
tidak memisahkan diri dari penduduk negeri / bangsa lain yang tidak mengenal
Allah Israel, yakni orang Kanaan, Het, Feris, Yebus, Amon, Moab dan orang Amori.
Tidak memisahkan diri dari penduduk negeri = BERGAUL
DENGAN BANGSA-BANGSA LAIN yang menyembah kepada allah asing.
“... Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang
baik.” (1 Korintus 15: 33) memang secara psikologis,
seseorang akan dipengaruhi oleh: keadaan, kondisi, dan lingkungan.
Sehingga kalau kita perhatikan ayat 2 ...
Ezra 9: 2
(9:2) Karena mereka telah mengambil isteri dari
antara anak perempuan orang-orang itu untuk diri sendiri dan untuk
anak-anak mereka, sehingga bercampurlah benih yang kudus dengan
penduduk negeri, bahkan para pemuka dan penguasalah yang lebih dahulu
melakukan perbuatan tidak setia itu."
Akhirnya, mereka mengambil isteri dari antara anak
perempuan bangsa-bangsa lain = melangsungkan perkawinan campur.
Ketika terjadi kawin campur, berarti; BERCAMPUR PULA
BENIH YANG KUDUS dengan BENIH YANG BERASAL DARI ALLAH ASING, inilah yang
disebut pasangan yang tidak seimbang.
Sehingga kalau kita perhatikan, mereka yang melangsungkan
perkawinan campur; MENYIMPANG DARI TUHAN.
1 Raja-raja 11: 2-4
(11:2) padahal tentang bangsa-bangsa itu TUHAN telah
berfirman kepada orang Israel: "Janganlah kamu bergaul dengan mereka dan
mereka pun janganlah bergaul dengan kamu, sebab sesungguhnya mereka
akan mencondongkan hatimu kepada allah-allah mereka." Hati
Salomo telah terpaut kepada mereka dengan cinta.
(11:3) Ia mempunyai tujuh ratus isteri dari
kaum bangsawan dan tiga ratus gundik; isteri-isterinya itu menarik
hatinya dari pada TUHAN.
(11:4) Sebab pada waktu Salomo sudah tua,
isteri-isterinya itu mencondongkan hatinya kepada allah-allah lain,
sehingga ia tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada TUHAN, Allahnya, seperti
Daud, ayahnya.
Salomo menyimpang dari Tuhan, ia lebih mencondongkan
hatinya kepada allah asing dari pada Tuhan, karena cintanya telah berpaut
kepada isteri-isterinya.
Kalau akhirnya Salomo mencondongkan hatinya kepada
allah-allah lain, itu karena isteri-isterinya / gundik-gundiknya, berarti oleh
karena kawin campur, seseorang akan mencondongkan hatinya kepada allah-allah
lain, allah yang tidak dikenal (menyembah berhala) = menyimpang dari Tuhan.
Sesungguhnya, sebelum bangsa Israel menduduki tanah yang
dijanjikan-Nya, Tuhan Allah sudah memerintah supaya mereka memisahkan diri dan
jangan kawin-mengawinkan dengan penduduk negeri.
Akibat perkawinan campur.
Maleakhi 2: 11
(2:11) Yehuda berkhianat, dan perbuatan keji dilakukan
di Israel dan di Yerusalem, sebab Yehuda telah menajiskan tempat kudus yang
dikasihi TUHAN dan telah menjadi suami anak perempuan allah asing.
Perkawinan campur merupakan PERBUATAN KEJI dari
orang-orang yang tidak setia kepada Allah.
Sebaliknya, kalau seseorang tidak setia kepada Tuhan,
pada akhirnya ia akan melangsungkan perkawinan campur.
Maleakhi 2: 12
(2:12) Biarlah TUHAN melenyapkan dari
kemah-kemah Yakub segenap keturunan orang yang berbuat demikian, sekalipun ia
membawa persembahan kepada TUHAN semesta alam!
Akibat perkawinan campur; mereka harus DILENYAPKAN dari
tiap-tiap kemah Yakub, bahkan segenap keturunan orang yang berbuat demikian.
Berarti; TIDAK LAYAK UNTUK BERADA DI DALAM RUMAH TUHAN,
tidak layak untuk berbakti / beribadah dan melayani Tuhan.
Kemah Yakub à rumah Tuhan, gunung Sion,
Keluaran 22: 20
(22:20) Siapa yang mempersembahkan korban kepada allah
kecuali kepada TUHAN sendiri, haruslah ia ditumpas."
Siapa yang mempersembahkan korban kepada allah lain
(allah yang tidak dikenal), kecuali kepada Tuhan sendiri, haruslah ia ditumpas.
Ulangan 13: 12-15
(13:12) Apabila di salah satu kota yang diberikan TUHAN,
Allahmu, kepadamu untuk diam di sana, kaudengar orang berkata:
(13:13) Ada orang-orang dursila tampil dari
tengah-tengahmu, yang telah menyesatkan penduduk kota mereka dengan berkata:
Mari kita berbakti kepada allah lain yang tidak kamu kenal,
(13:14) maka haruslah engkau memeriksa, menyelidiki dan
menanyakan baik-baik. Jikalau ternyata benar dan sudah pasti, bahwa kekejian
itu dilakukan di tengah-tengahmu,
(13:15) maka bunuhlah dengan mata pedang
penduduk kota itu, dan tumpaslah dengan mata pedang kota itu
serta segala isinya dan hewannya.
Apabila dalam satu kota berbakti kepada allah lain /
allah asing / allah yang tidak dikenal, maka seluruh penduduk kota harus
DIBUNUH dengan MATA PEDANG, kemudian MENUMPAS kota itu dengan MATA PEDANG, baik
segala isinya dan hewannya.
Keluaran 32: 25-28
(32:25) Ketika Musa melihat, bahwa bangsa itu seperti
kuda terlepas dari kandang -- sebab Harun telah melepaskannya, sampai menjadi
buah cemooh bagi lawan mereka --
(32:26) maka berdirilah Musa di pintu gerbang perkemahan
itu serta berkata: "Siapa yang memihak kepada TUHAN datanglah
kepadaku!" Lalu berkumpullah kepadanya seluruh bani Lewi.
(32:27) Berkatalah ia kepada mereka: "Beginilah
firman TUHAN, Allah Israel: Baiklah kamu masing-masing mengikatkan
pedangnya pada pinggangnya dan berjalanlah kian ke mari melalui
perkemahan itu dari pintu gerbang ke pintu gerbang, dan biarlah
masing-masing membunuh saudaranya dan temannya dan tetangganya."
(32:28) Bani Lewi melakukan seperti yang dikatakan Musa
dan pada hari itu tewaslah kira-kira tiga ribu orang dari bangsa itu.
Setelah bangsa Israel jatuh dalam penyembahan berhala
(menyembah lembu emas tuangan), bangsa Israel menjadi buah cemooh bagi lawan
mereka.
Oleh sebab itu, untuk membersihkan nama baik dan
menyucikan diri di hadapan Tuhan, maka Musa berdiri di pintu gerbang perkemahan
serta berkata: “Siapa yang memihak kepada TUHAN datanglah kepadaku!”,
lalu berkumpullah kepada Musa seluruh bani Lewi.
Kemudian, masing-masing bani Lewi mengikatkan pedang pada
pinggangnya, lalu membunuh saudaranya dan temannya dan tetangganya dengan mata
pedang, sehingga pada waktu itu tewaslah kira-kira 3000 orang dari bangsa itu.
Mengikat / menyandang pedang pada pinggang, artinya; berpegang
kepada firman Tuhan sebagai pedang Roh.
Lebih jauh kita lihat...
Ulangan 13: 6-9
(13:6) Apabila saudaramu laki-laki, anak ibumu, atau
anakmu laki-laki atau anakmu perempuan atau isterimu sendiri atau sahabat
karibmu membujuk engkau diam-diam, katanya: Mari kita berbakti kepada
allah lain yang tidak dikenal olehmu ataupun oleh nenek moyangmu,
(13:7) salah satu allah bangsa-bangsa sekelilingmu, baik
yang dekat kepadamu maupun yang jauh dari padamu, dari ujung bumi ke ujung bumi,
(13:8) maka janganlah engkau mengalah kepadanya dan janganlah
mendengarkan dia. Janganlah engkau merasa sayang kepadanya, janganlah
mengasihani dia dan janganlah menutupi salahnya,
(13:9) tetapi bunuhlah dia! Pertama-tama tanganmu
sendirilah yang bergerak untuk membunuh dia, kemudian seluruh rakyat.
Oleh karena penyembahan berhala, yang adalah perbuatan
keji di mata Tuhan, maka setiap orang yang menyembah kepada allah asing / allah
yang tidak dikenal harus dibunuh, sekalipun ia adalah saudara laki-laki dari
anak ibu atau anak laki-laki dan perempuan atau isteri sendiri atau sahabat
karib, harus dibunuh.
Oleh sebab itu, ada lima hal yang harus kita perhatikan:
1. Janganlah engkau mengalah kepadanya
Ini
penting dan harus diperhatikan. Ada kalanya kita mengalah tetapi tidak
bijaksana, mengalah tetapi untuk mendapatkan sesuatu yang sifatnya mengarah
kepada penyembahan berhala, misalnya; terikat dengan satu perkara, karena
pekerjaan atau karena uang, dan sebagainya.
2. Janganlah mendengarkan dia.
Oleh sebab
itu, jangan menggunakan perasaan. Kalau kita menggunakan perasaan, maka yang
terjadi adalah sama seperti Hawa sehingga diperdaya oleh ular, karena perasaan
= suara daging.
3. Janganlah engkau merasa sayang kepadanya.
Saya
teringat dengan Ishak, ia sayang kepada Esau, karena ia suka daging buruan
Esau, berarti; rasa sayang yang negatif, sumbernya dari hawa nafsu dan
keinginan daging.
4. Janganlah mengasihani dia.
Mengasihani,
berarti menaruh belas kasih. Menaruh belas kasih kepada orang yang mengajak
kita menyembah allah lain, tentu itu adalah sikap yang salah, tetapi belas
kasih itu berlaku kepada mereka yang rindu kepada Tuhan.
Sebagai
bukti; Musa mendapat belas kasih karena Tuhan mau memakai Musa untuk menjadi
alat kemuliaan-Nya. Orang yang mau dipakai adalah orang yang takut akan Tuhan,
dan orang yang semacam ini layak untuk mendapat belas kasih.
5. Janganlah menutupi salahnya.
Berarti,
kalau ya katakan: ya, kalau tidak katakan: tidak, sebab lebih dari pada itu
berasal dari pada si jahat. Kemudian, katakanlah semuanya itu di dalam terang.
Kalau seseorang masih suka menyembunyikan sesuatu, orang yang semacam ini masih
suka berkhianat kepada Tuhan, baik juga kepada sesamanya seperti bangsa Israel
telah berkhianat satu sama lain. Oleh sebab itu, jangan menutupi kesalahan.
Ulangan 12: 11
(12:11) maka ke tempat yang dipilih TUHAN, Allahmu, untuk
membuat nama-Nya diam di sana, haruslah kamu bawa semuanya yang kuperintahkan
kepadamu, yakni korban bakaran dan korban sembelihanmu, persembahan
persepuluhanmu dan persembahan khususmu dan segala korban
nazarmu yang terpilih, yang kamu nazarkan kepada TUHAN.
Biarlah kita berbakti hanya kepada Tuhan Allah saja,
jangan berbakti kepada allah lain / allah yang tidak dikenal, sehingga kita
membawa segala korban persembahan yang diperintahkan-Nya, dimulai dari;
- KORBAN BAKARAN = kasih kepada Allah,
- KORBAN SEMBELIHAN, itulah pengurapan / hidup oleh Roh
Allah,
- PERSEPULUHAN, inilah kebenaran yang memelihara jiwa,
- PERSEMBAHAN KHUSUS, berarti; mengkhususkan diri kepada
Tuhan, dengan tanda, tidak keluar
dari
tempat kudus (Imamat 21:12),
- KORBAN NAZAR adalah janji yang harus ditepati.
Tempat kita berbakti dan mempersembahkan korban
persembahan.
Yesaya 2: 2-3
(2:2) Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung
tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang
tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana,
(2:3) dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata:
"Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub,
supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan
menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman
TUHAN dari Yerusalem."
GUNUNG SION, RUMAH ALLAH YAKUB adalah tempat yang dipilih
oleh Tuhan untuk beribadah kepada Tuhan.
Bukti bahwa gunung Sion adalah tempat yang dipilih oleh
Tuhan, yaitu; DARI SION KELUAR PENGAJARAN.
Jadi kalau saudara beribadah melayani kepada Tuhan dan
menerima pengajaran, itu adalah bukti bahwa saudara berada di tempat yang
dipilih oleh Tuhan untuk beribadah melayani Tuhan, sekaligus mempersembahkan
segala korban persembahan kepada Tuhan.
Jadi, jangan ragu berada di tempat yang dipilih oleh
Tuhan. Kalau saya dan saudara berada di dalam kandang penggembalaan yang Tuhan
percayakan ini, itu adalah kemurahan Tuhan, karena kita sekaliannya menerima
dan digembalakan oleh PENGAJARAN MEMPELAI dalam TERANGNYA TABERNAKEL.
Anak-anak Tuhan tidak boleh memilih tempat beribadah,
sekaligus mempersembahkan korban persembahan dengan sesuka hati hanya untuk
menyukakan hati.
Saudaraku, sasaran akhir dari perjalanan bangsa Israel
bukanlah tanah Kanaan, melainkan gunung Sion, rumah Allah Yakub. Memang gunung
Sion berada di Kanaan, namun ibadah pelayanan itu harus memuncak sampai berada
di gunung Sion.
Ulangan 12: 5
(12:5) Tetapi tempat yang akan dipilih TUHAN, Allahmu,
dari segala sukumu sebagai kediaman-Nya untuk menegakkan nama-Nya di
sana, tempat itulah harus kamu cari dan ke sanalah harus kamu pergi.
Kalau kita beribadah di gunung Sion, di rumah Allah
Yakub, dan sekaligus mempersembahkan segala korban persembahan kepada Tuhan,
maka NAMA TUHAN DITEGAKKAN DI SANA.
Bukti bila nama Tuhan ditegakkan adalah: MAMPU MENGATASI
SEGALA PERSOALAN-PERSOALAN di atas muka bumi, mampu mengatasi segala
perkara-perkara yang ada di bumi, mampu mengatasi segala hal-hal /
pengaruh-pengaruh yang tidak suci.
Biarlah nama Tuhan ditegakkan, nama Tuhan dipermuliakan,
karena kita sanggup mengatasi segala persoalan, sanggup mengatasi segala
perkara, sanggup mengatasi segala pengaruh-pengaruh yang tidak suci.
Yesaya 2: 2
(2:2) Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung
tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang
tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana,
GUNUNG SION, tempat rumah Tuhan BERDIRI TEGAK DI HULU
GUNUNG-GUNUNG, MENJULANG TINGGI DI ATAS BUKIT-BUKIT, artinya; sanggup mengatasi
segala bukit-bukit persoalan sampai nama Tuhan ditegakkan.
Kalau hal ini berlaku dalam kehidupan saya dan saudara,
maka segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana, dan banyak suku bangsa akan
pergi ke sana.
Biarlah ini terjadi dalam kehidupan kita pribadi lepas
pribadi, berlangsung dalam kandang penggembalaan yang Tuhan percayakan, dalam
kegerakan Roh Kudus hujan akhir.Inilah doa saya sebagai seorang gembala sidang.
Ulangan 12: 5
(12:5) Tetapi tempat yang akan dipilih TUHAN, Allahmu,
dari segala sukumu sebagai kediaman-Nya untuk menegakkan nama-Nya di sana,
tempat itulah harus kamu cari dan ke sanalah harus kamu pergi.
Gunung Sion adalah tempat yang harus kita cari untuk beribadah melayani kepada-Nya, sekaligus tempat untuk mempersembahkan segala korban persembahan kepada-Nya.
Oleh
sebab itu, jangan memilih, jangan mencari tempat-tempat yang lain hanya untuk
menyukakan hati, jujurlah terhadap hati nurani.
Keluaran 19: 1-5
(20:1) Lalu Allah mengucapkan segala firman ini:
(20:2) "Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau
keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.
(20:3) Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.
(20:4) Jangan membuat bagimu patung yang
menyerupai apa pun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi
di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi.
(20:5) Jangan sujud menyembah kepadanya atau
beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu,
yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang
ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku,
Tuhan Allah yang membawa bangsa Israel keluar dari tanah
Mesir, tempat perbudakan, oleh sebab itu, perintah Tuhan kepada bangsa Israel:
“Jangan menyembah kepada allah lain atau beribadah kepadanya”
Dalam hal ini, kita dapat memetik suatu pengertian,
bahwa; hanya Tuhan Allah saja yang sanggup membebaskan umat-Nya dari tanah
Mesir, dari tempat perbudakan.
Mesir adalah gambaran dari dunia.
1 Yohanes 2: 15
(2:15) Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di
dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di
dalam orang itu.
1 Yohanes 2: 16
(2:16) Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan
daging dan keinginan mata serta keangkuhan
hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.
- Segala sesuatu yang ada di dalam dunia ini, hanyalah
keinginan daging, keinginan mata, dan akhirnya setiap orang yang
mencintai dunia, penuh dengan keangkuhan.
- Saudaraku, segala sesuatu yang diperbuat oleh manusia
duniawi, hanya untuk menyenangkan hawa nafsu dan keinginan daging, juga
keinginan mata, itu menandakan bahwa ia tidak dapat mengasihi Tuhan, justru
sebaliknya ia hidup dalam keangkuhan.
Selain itu, mari kita perhatikan ...
Keluaran 20: 7-8
(20:7) Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu,
dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut
nama-Nya dengan sembarangan.
(20:8) Ingatlah dan kuduskanlah
hari Sabat:
Kalau kita beribadah atau pun berbakti kepada Tuhan Allah
saja, maka otomatis akan memperhatikan apa yang diperintahkan Tuhan Allah;
1. JANGAN
MENYEBUT NAMA-NYA DENGAN SEMBARANGAN.
Mereka yang hidup dalam penyembahan berhala, acap kali
menyebut nama Tuhan dengan sembarangan, bahkan menghalalkan segala cara dengan
menyebut nama Tuhan, tidak sedikit pun ada rasa takut dalam diri mereka.
Sebagai contoh; nabi-nabi palsu menyampaikan firman Tuhan
dan mengatas-namakan Tuhan, tetapi sesungguhnya mereka melayani perut mereka.
Oleh sebab itu, biarlah kita menyembah kepada Tuhan Allah
saja, tidak kepada allah asing / allah lain, sebab Dia adalah Allah yang
membawa kita keluar dari tanah Mesir, tanah perbudakan = membebaskan dari
segala perbudakan dosa.
Kalau seseorang menyembah allah lain, pasti menyebut nama
Tuhan dengan sembarangan, bahkan dari mulutnya, mudah sekali mengucapkan
kata-kata yang tidak berfaedah.
Memang setiap perkataan-perkataan yang keluar dari mulut
manusia tidak dibayar, dalam arti gratis, tetapi bila seseorang menyembah allah
lain / allah asing yang tidak dikenal, ia pasti menyebut nama Tuhan dengan
sembarangan, dengan demikian, ia menunjukkan dirinya murahan. Semudah seseorang
mengucapkan kata-kata, semurah itulah ia di hadapan Tuhan.
2. MENGINGAT DAN MENGUDUSKAN HARI SABAT.
Keterangan:
· MENGINGAT HARI SABAT.
Mengingat hari Sabat, berarti; mengingat ibadah dan
pelayanan = mengingat kasih Allah, lewat pengorbanan Tuhan Yesus Kristus.
Anak-anak Tuhan, memang harus mengingat hari Sabat,
jangan melupakannya supaya jangan jauh dari setiap pertemuan-pertemuan ibadah.
Ibrani 10: 25
(10:25) Janganlah kita menjauhkan diri dari
pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang,
tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang
hari Tuhan yang mendekat.
Jangan menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah,
tetapi marilah kita saling menasihati dan semakin giat melakukannya menjelang
hari Tuhan yang mendekat.
· MENGUDUSKAN HARI SABAT.
Keluaran 20: 9-10
(20:9) enam hari lamanya engkau akan bekerja dan
melakukan segala pekerjaanmu,
(20:10) tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat
TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau
atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau
hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu.
Menguduskan hari Sabat, berarti; berhenti pada hari yang
ketujuh, tidak terikat dengan pekerjaan-pekerjaan, tidak terikat dengan segala
perkara yang ada di atas muka bumi ini.
Hari yang ketujuh adalah Sabat bagi Tuhan Allah,
sebagaimana Allah bekerja selama 6 hari, menciptakan langit bumi dan segala
isinya, tetapi pada hari ketujuh, Ia berhenti dari segala pekerjaan-Nya.
Kalau Allah saja berhenti pada hari yang ketujuh, biarlah
kiranya kita juga berhenti pada hari ketujuh, supaya nama Tuhan dikuduskan.
Dampak positif bila beribadah kepada Tuhan Allah:
Keluaran 20: 11
(20:11) Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit
dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah
sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.
Tuhan memberkati hari Sabat maka secara otomatis, Tuhan
juga memberkati orang-orang yang berhenti pada hari Sabat.
Berkat hari Sabat sangatlah saya rasakan, salah satu
contoh; sampai hari ini, hidup saya dipelihara oleh Tuhan, dicukupkan oleh
Tuhan, semua karena hari Sabat.
Perhatikan saja, setiap orang yang masuk dan berhenti
pada hari Sabat, pasti diberkati jasmani maupun rohani, dipelihara dan dibela
oleh Tuhan.
Berbeda dengan orang-orang yang ada di luaran sana,
mereka tidak masuk pada hari perhentian, dengan kata lain, mereka tidak mau
dikuduskan, dan itu terlihat sekali mulai dari perkataan, sikap, tingkah laku,
cara berpikir, gerak-gerik mereka tidak dalam kekudusan.
Tetapi ada saja anak-anak Tuhan berhenti pada hari Sabat
namun tidak hidup dalam kekudusan, bukan berarti Tuhan tidak berkuasa untuk
menguduskan orang itu, orang itu sajalah yang tidak menghargai kemurahan Tuhan.
Bersyukurlah kepada Tuhan, karena kita diberi kesempatan
untuk beribadah, berbakti dan melayani-Nya sekaligus mendapat kesempatan untuk
mempersembahkan segala korban persembahan kepada Tuhan, tidak kepada allah
lain, sebab Dialah yang membebaskan kita dari tanah Mesir (perbudakan dosa) dan
dari sifat-sifat manusia duniawi.
Terpujilah Tuhan kekal sampai selama-lamanya.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA
MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment