IBADAH PENDALAMAN
ALKITAB, 06
SEPTEMBER
2013
“DARI KITAB
MALEAKHI”
Subtema: JANGAN BERGAUL
DENGAN BANGSA-BANGSA LAIN,
BERARTI TIDAK MENYEMBAH ALLAH ASING
Shalom!
Selamat malam, salam
sejahtera, salam dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Kita patut bersyukur
karena Tuhan berkemurahan bagi kita sebagai perpanjangan sabar hati Tuhan, kita
boleh beribadah lewat Ibadah Pendalaman Alkitab.
Kembali kita
memperhatikan Maleakhi 2: 10-11
Maleakhi 2: 10-11
(2:10) Bukankah kita
sekalian mempunyai satu bapa? Bukankah satu Allah menciptakan kita? Lalu
mengapa kita berkhianat satu sama lain dan
dengan demikian menajiskan perjanjian nenek moyang kita?
(2:11) Yehuda
berkhianat, dan perbuatan keji dilakukan di Israel dan di Yerusalem, sebab
Yehuda telah menajiskan tempat kudus yang dikasihi TUHAN dan telah menjadi suami anak perempuan allah asing.
Bangsa Israel berkhianat satu sama lain, secara khusus; suku Yehuda
berkhianat karena telah menjadi suami dari anak perempuan allah asing, dengan
kata lain telah melangsungkan perkawinan campur.
Kita dapat melihat kembali peristiwa itu, dalam kitab Ezra 9.
Ezra 9: 1
(9:1) Sesudah semuanya
itu terlaksana datanglah para pemuka mendekati aku dan berkata:
"Orang-orang Israel awam, para imam dan orang-orang Lewi tidak memisahkan diri dari penduduk negeri
dengan segala kekejiannya, yakni dari orang Kanaan, orang Het, orang Feris,
orang Yebus, orang Amon, orang Moab, orang Mesir dan orang Amori.
Orang-orang
Israel awam, para imam dan orang-orang Lewi tidak memisahkan diri dari penduduk
negeri, yakni dari orang Kanaan, Het, Feris, Yebus, Amon, Moab, Mesir dan orang
Amori.
Tidak
memisahkan diri, berarti; bergaul dengan bangsa-bangsa lain, yakni
bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah Israel.
Sehingga kalau
kita perhatikan lebih jauh pada ayat 2 ...
Ezra 9: 2
(9:2) Karena mereka telah
mengambil isteri dari antara anak perempuan orang-orang itu untuk diri
sendiri dan untuk anak-anak mereka, sehingga bercampurlah benih yang kudus
dengan penduduk negeri, bahkan para pemuka dan penguasalah yang lebih dahulu
melakukan perbuatan tidak setia itu."
Karena bangsa
Israel tidak memisahkan diri dari penduduk negeri, dari bangsa-bangsa lain,
akhirnya terjadilah perkawinan campur.
Memang secara
psikologis; situasi, kondisi, keadaan termasuk lingkungan, cukup mempengaruhi
keberadaan seseorang, mulai dari perkataan, sikap, tingkah laku, cara berpikir,
sudut pandang dan gerak-gerik itu akan dipengaruhi, tergantung di mana ia
berada duduk-berdiri.
1 Korintus 15: 33
(15:33) Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.
Pergaulan yang
buruk merusakkan kebiasaan baik.
Jadi, kebiasaan
baik itu akan rusak oleh karena pergaulan yang buruk.
Jelas sekali
bahwa; secara psikologis, pergaulan itu cukup mempengaruhi seseorang.
Pergaulan yang
buruk itu merupakan perbuatan sesat di hadapan Tuhan, berarti dengan
berlangsungnya perkawinan campur itu, bangsa Israel menjadi sesat di hadapan
Tuhan.
Lebih jauh kita
melihat; PERKAWINAN CAMPUR.
Ulangan 7: 1-2
(7:1) "Apabila TUHAN, Allahmu, telah membawa engkau
ke dalam negeri, ke mana engkau masuk untuk mendudukinya, dan Ia telah
menghalau banyak bangsa dari depanmu, yakni orang Het, orang Girgasi, orang
Amori, orang Kanaan, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus, tujuh bangsa,
yang lebih banyak dan lebih kuat dari padamu,
(7:2) dan TUHAN, Allahmu, telah menyerahkan mereka
kepadamu, sehingga engkau memukul mereka kalah, maka haruslah kamu menumpas mereka
sama sekali. Janganlah engkau mengadakan
perjanjian dengan mereka dan janganlah
engkau mengasihani mereka.
Bangsa Israel
harus menjaga sikap terhadap bangsa-bangsa lain sesuai dengan perintah Tuhan
sebelum menduduki negeri yang dijanjikan oleh Tuhan adalah;
-
Jangan
mengadakan perjanjian dengan mereka
-
Jangan engkau
mengasihani mereka
Pendeknya;
jangan bergaul dengan bangsa-bangsa lain, yakni bangsa-bangsa yang tidak
mengenal Allah Israel.
Sikap saya
terhadap sesuatu yang tidak baik, itu betul-betul saya perhatikan, secara
khusus di hari-hari terakhir ini, jangan sampai oleh karena pergaulan yang
buruk dengan bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah Israel mempengaruhi mulai
dari perkataan, sikap, tingkah laku, cara berpikir, gerak-gerik saya dan
saudara.
Oleh sebab itu,
memang harus memisahkan diri, jangan mengasihani, walaupun terlihat harus
dikasihani.
Sebagai contoh;
tidak perlu mengasihani orang yang suka minta-minta. Sepertinya itu adalah
perbuatan baik, tetapi sebetulnya tidak, sebab bagaimana mungkin kita mengasihani
orang yang pura-pura, bagaimana mungkin kita mengasihani orang yang malas,
tidak mau bekerja?
MENGAPA TUHAN
MEMPERHATIKAN SIKAP ISRAEL TERHADAP BANGSA-BANGSA LAIN?
Ulangan 7: 3
(7:3) Janganlah juga
engkau kawin-mengawin dengan mereka: anakmu perempuan janganlah kauberikan
kepada anak laki-laki mereka, ataupun anak perempuan mereka jangan kauambil
bagi anakmu laki-laki;
Tujuan
memperhatikan sikap terhadap bangsa-bangsa lain; supaya jangan kawin-mengawin.
Maksudnya;
- Anak perempuan
dari bangsa Israel jangan kawin dengan anak laki-laki bangsa lain
- Anak laki-laki
dari bangsa Israel jangan mengambil anak perempuan dari bangsa-bangsa lain
untuk menjadi isteri bagi mereka
Dengan kata
lain, supaya jangan berlangsung perkawinan campur.
Perkawinan
campur = pasangan yang tidak seimbang.
Oleh sebab itu,
dalam 2 Korintus 6: 14, dengan tegas Rasul Paulus menasihati sidang jemaat di
Korintus, dan berkata: “Janganlah kamu
menjadi pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya”,
ini merupakan nasihat yang baik kepada sidang jemaat di Korintus, dan kalau
diperhatikan, akan mendatangkan kebaikan untuk diri sendiri. Demikian juga apa
yang dikatakan Yosua kepada bangsa Israel sebelum menduduki tanah Kanaan: “Jangan menyimpang ke kiri dan ke kanan,
supaya keadaanmu baik dan beruntung” (Yosua 1: 7).
Ulangan 7: 4
(7:4) sebab mereka akan membuat anakmu laki-laki menyimpang dari pada-Ku, sehingga mereka
beribadah kepada allah lain. Maka murka TUHAN akan bangkit terhadap kamu dan Ia
akan memunahkan engkau dengan segera.
Kalau laki-laki
dari bangsa Israel mengambil anak perempuan dari antara bangsa-bangsa lain,
maka anak laki-laki dari bangsa Israel akan MENYIMPANG DARI TUHAN.
SEBAGAI BUKTI;
1 Raja-Raja 11:
1
(11:1) Adapun raja Salomo
mencintai banyak perempuan asing. Di samping anak Firaun ia mencintai
perempuan-perempuan Moab, Amon, Edom, Sidon dan Het,
Salomo
mencintai banyak anak perempuan dari bangsa-bangsa lain yang tidak mengenal
Allah Israel, antara lain mencintai anak perempuan bangsa Moab, Amon, Edom,
Sidon dan Het, selain anak Firaun.
1 Raja-Raja 11:
2
(11:2) padahal tentang bangsa-bangsa itu TUHAN telah
berfirman kepada orang Israel: "Janganlah kamu bergaul dengan mereka dan
mereka pun janganlah bergaul dengan kamu, sebab sesungguhnya mereka akan
mencondongkan hatimu kepada allah-allah mereka." Hati Salomo telah terpaut kepada mereka dengan cinta.
Sebetulnya, Tuhan
telah berfirman kepada bangsa Israel, sebelum menduduki tanah Kanaan, tanah
yang dijanjikan oleh Tuhan Allah kepada bangsa Israel; supaya jangan bergaul
dengan bangsa-bangsa lain / penduduk negeri, harus memisahkan diri dari
bangsa-bangsa lain, mulai dari perkataan, sikap, tingkah laku, cara berpikir,
sudut pandang, gerak-gerik.
Tetapi di sini,
Salomo tidak mengindahkan perintah Allah, ia melanggar hukum Allah. Dalam
suratan 1 Yohanes 3: 4, “Setiap orang
yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa ialah pelanggaran
hukum Allah.”
Sehingga hati
Salomo lebih condong kepada allah bangsa-bangsa lain, karena hati Salomo telah
terpaut kepada mereka dengan cinta.
1 Raja-Raja 11:
3
(11:3) Ia mempunyai tujuh ratus isteri dari kaum
bangsawan dan tiga ratus gundik; isteri-isterinya
itu menarik hatinya dari pada TUHAN.
Di sini kita
dapat melihat jumlah isteri dan gundik Salomo;
-
Jumlah isteri
Salomo 700 orang.
-
Jumlah gundik
Salomo 300 orang.
Kemudian,
isteri-isterinya itu menarik hatinya dari pada Tuhan.
Kalau hati
Salomo lebih tertarik kepada isteri-isterinya dan gundik-gundiknya, yang
notabenenya mereka semua adalah anak perempuan dari bangsa-bangsa lain / bangsa
asing, berarti hati Salomo telah menyatu dengan hati isteri dan gundiknya, dengan
kata lain; tidak menyatu dengan hati Tuhan. Jadi, sebagaimana perbuatan jahat
isteri-isterinya, seperti itulah hati Salomo.
Hal ini harus
kita perhatikan dengan baik.
1 Raja-Raja 11:
4
(11:4) Sebab pada waktu Salomo sudah tua,
isteri-isterinya itu mencondongkan hatinya kepada allah-allah lain, sehingga ia
tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada TUHAN,
Allahnya, seperti Daud, ayahnya.
Dan akhirnya,
Salomo tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada Tuhan, seperti Daud, ayahnya.
Apalagi setelah
di masa tuanya, masa-masa di mana keadaan sudah tidak lagi berdaya; pada masa
itulah isteri-isterinya mencondongkan hatinya kepada allah-allah lain, hingga
akhirnya ia tidak lagi dengan sepenuh hati mencintai Tuhan, tidak lagi berpaut
kepada Tuhan.
Pendeknya; pada
masa tuanya, hatinya lebih condong kepada allah lain, karena kawin campur = pasangan
yang tidak seimbang.
Mari kita
perhatikan; PENGERTIAN ROHANI DARI PASANGAN YANG TIDAK SEIMBANG.
2 Korintus 6:
14-16
(6:14) Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak
seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat
antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang
dapat bersatu dengan gelap?
(6:15) Persamaan apakah yang terdapat antara Kristus dan Belial?
Apakah bagian bersama orang-orang percaya
dengan orang-orang tak percaya?
(6:16) Apakah hubungan bait Allah dengan berhala? Karena
kita adalah bait dari Allah yang hidup menurut firman Allah ini: "Aku akan diam bersama-sama dengan
mereka dan hidup di tengah-tengah
mereka, dan Aku akan menjadi Allah mereka,
dan mereka akan menjadi umat-Ku.
Pasangan yang
tidak seimbang, antara lain;
-
Kebenaran vs
kedurhakaan.
-
Terang vs gelap.
-
Kristus vs
Belial.
-
Orang-orang
percaya vs orang-orang yang tidak percaya.
-
Bait Allah vs
berhala.
Ini adalah
pasangan yang tidak seimbang.
Dampak
negatif bila terjadi kawin campur;
YANG PERTAMA.
Ezra 9: 2
(9:2) Karena mereka telah mengambil isteri dari antara
anak perempuan orang-orang itu untuk diri sendiri dan untuk anak-anak mereka,
sehingga bercampurlah benih yang kudus dengan
penduduk negeri, bahkan para pemuka dan penguasalah yang lebih dahulu
melakukan perbuatan tidak setia itu."
BERCAMPURLAH
BENIH YANG KUDUS DENGAN PENDUDUK NEGERI (dengan bangsa-bangsa lain),
bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah Israel, sehingga: kebenaran bercampur dengan kedurhakaan,
terang bercampur dengan gelap, Kristus bercampur dengan Belial,
orang-orang percaya bercampur dengan
orang-orang yang tidak percaya, Bait Allah bercampur dengan berhala.
Sesungguhnya,
hal itu tidak mungkin dapat menyatu, sama seperti minyak dengan air; sekalipun kedua-duanya
merupakan zat cair, namun tetap tidak dapat menyatu sampai kapan pun.
Saya tambahkan
sedikit lagi; kalau tidak bisa menyatu, itu cukup menyakitkan sekali.
Sebagai contoh,
dalam nikah;
-
dalam nikah, suami
berkata A, isteri berkata lain, dan sebaliknya.
-
Suami melakukan
yang satu, isteri melakukan yang lain.
Kalau hal itu
berlangsung dalam nikah rumah tangga, itu cukup menyakitkan sekali.
Saudaraku, sebagai
seorang gembala, sebagai seorang suami, saya merindukan;
-
dimulai dari
kandang penggembalaan yang terkecil yaitu nikah rumah tangga boleh berjalan
dengan baik, di mana Yesus menjadi gembala.
-
Saya merindukan,
di dalam penggembalaan yang lebih besar, yaitu kandang penggembalaan, berjalan
dengan baik, di mana Yesus Kristus menjadi Gembala Agung di dalamnya.
Tetapi, kalau
sidang jemaat mengambil jalannya masing-masing, menuruti hati masing-masing,
ini cukup menyakitkan hati Gembala Agung.
Kalau
domba-domba liar karena roh jahat (itulah serigala), karena roh najis (gambaran
dari burung-burung di udara), menyebabkan TUBUH terpisah dari KEPALA.
Saudaraku, di dalam nikah, suami isteri, bila tidak menyatu digambarkan seperti rel kereta api / dua garis lurus yang tidak pernah bertemu ujungnya, cukup menyakitkan sekali.
Saudaraku, di dalam nikah, suami isteri, bila tidak menyatu digambarkan seperti rel kereta api / dua garis lurus yang tidak pernah bertemu ujungnya, cukup menyakitkan sekali.
Dan ini harus
dipahami. Jadilah kawanan domba yang tergembala dengan baik dalam satu kandang penggembalaan, berarti domba - domba mendengar suara Gembala Agung dan mengikuti Gembala dari belakang, karena
kalau tidak, itu cukup menyakitkan sekali.
Kalau
seandainya kita merasakan apa yang dirasakan Gembala Agung, pasti kita tahu
sakitnya seperti apa. tetapi terkadang bagi domba-domba yang mengambil jalannya
masing-masing, ia tidak mau tahu, sekalipun sikap itu cukup memilukan hati
Tuhan, persis seperti zaman Nuh; mereka kawin dan mengawinkan, mengambil
perempuan sesuka hati, mengambil perempuan siapa saja yang disukai.
Oleh sebab itu
...
Ulangan 22: 9
(22:9) Janganlah
kautaburi kebun anggurmu dengan dua jenis benih, supaya seluruh hasil benih
yang kautaburkan dan hasil kebun anggurmu jangan menjadi milik tempat kudus.
Peringatan keras,
yaitu JANGANLAH KAUTABURI KEBUN ANGGURMU DENGAN DUA JENIS BENIH!
Ini merupakan
larangan keras, supaya memperoleh hasil, sebab kalau menaburi dua jenis benih
di kebun anggur, tidak akan memperoleh hasil yang baik, tidak akan memperoleh keadaan
baik.
Dalam ejaan
lama: “Jangan kamu menaburi kebun anggurmu hendak dapat dua
jenis hasilnya, supaya jangan hilang hasil biji-bijian yang telah kamu taburkan
dan hasil pokok anggurmu sekali.”
Lebih rinci
kita lihat ...
Imamat 19: 19
(19:19) Kamu harus berpegang
kepada ketetapan-Ku. Janganlah kawinkan dua jenis ternak dan janganlah taburi ladangmu dengan dua jenis benih,
dan janganlah pakai pakaian yang dibuat dari pada dua jenis bahan.
Firman Allah;
janganlah taburi ladangmu dengan dua jenis benih, supaya saya dan saudara tetap
berpegang kepada ketetapan Tuhan, tidak melanggar perintah Tuhan.
Raja
Salomo mengambil anak perempuan bangsa-bangsa lain, itu menunjukkan bahwa ia
melanggar hukum Allah, ia tidak berpegang pada perintah Allah.
Demikian halnya
sidang jemaat harus tergembala dalam satu kandang dengan satu gembala, dalam
segala perkara, tidak boleh mendua hati, supaya kita betul-betul berpegang pada
ketetapan Tuhan.
APA ARTINYA
BILA SESEORANG BERPEGANG PADA KETETAPAN TUHAN?
1 Yohanes 3: 3
(3:3) Setiap orang yang menaruh
pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri
sama seperti Dia yang adalah suci.
Menaruh pengharapannya
kepada Allah sepenuhnya = bergantung kepada kemurahan hati Tuhan, tidak bergantung
kepada yang lain-lain, tidak bergantung pada kedudukan, jabatan, harta,
kekayaan, uang, tidak bergantung pada kekuatan manusia.
Kemudian,
setiap orang yang menaruh pengharapannya kepada Allah; ia pasti menyucikan
dirinya, supaya sama seperti Dia adalah suci.
Berbeda dengan
orang yang melangsungkan perkawinan campur; biar bagaimana pun, hatinya telah
bercampur dengan allah asing, perbuatannya, sikapnya, tingkah lakunya telah
bercampur dengan allah asing, pendeknya; jiwanya telah bercampur kepada allah
asing, dengan kata lain ia tidak menyucikan diri, sehingga ia tidak sama
seperti Allah.
Dampak
negatif bila melangsungkan kawin campur.
YANG KEDUA.
Ezra 9: 2
(9:2) Karena mereka telah mengambil isteri dari antara
anak perempuan orang-orang itu untuk diri sendiri dan untuk anak-anak mereka,
sehingga bercampurlah benih yang kudus dengan penduduk negeri, bahkan para
pemuka dan penguasalah yang lebih dahulu melakukan perbuatan tidak setia itu."
Dampak negatif
yang kedua; TIDAK SETIA KEPALA ALLAH.
Maleakhi 2: 11
(2:11) Yehuda berkhianat, dan perbuatan keji dilakukan di
Israel dan di Yerusalem, sebab Yehuda telah menajiskan tempat kudus yang
dikasihi TUHAN dan telah menjadi suami anak perempuan allah asing.
Orang yang
tidak setia kepada Tuhan, PERBUATANNYA PASTI KEJI.
Orang yang
tidak setia itu sama seperti orang yang berdoa kepada Tuhan, tetapi memalingkan
telinganya dari firman Tuhan. Tidak mau mendengar firman Tuhan, tetapi
menginginkan supaya doanya didengar oleh Tuhan, bukankah itu gambaran dari
orang yang tidak setia?
Sehingga kalau
kita perhatikan perbuatan dari bangsa Israel; satu dengan yang lain SALING
BERKHIANAT.
Bukankah kita
sekalian mempunyai satu bapa? Bukankah satu Allah menciptakan kita?
Kalau kita
memiliki satu Tuhan, itulah Allah, kalau kita memiliki satu Bapa, tentu kita
tidak saling berkhianat satu dengan yang lain, tentu laki-laki dari bangsa
Israel akan kawin dengan perempuan bangsa Israel pula, tetapi kalau ia
melakukan perkawinan campur, ia akan berkhianat terhadap bangsanya sendiri
(satu dengan yang lain saling berkhianat).
-
Baik dalam
kandang penggembalaan; gembala berkhianat terhadap sidang jemaat, maupun sidang
jemaat berkhianat terhadap gembala sidang.
-
Baik juga dalam
kandang yang terkecil, yaitu dalam nikah; suami isteri saling berkhianat.
Mungkin saja persetubuhan tidak berlangsung, tetapi hati, pikiran, juga
pertimbangan-pertimbangan seseorang turut berkhianat.
Sehingga di
sini dikatakan; YEHUDA MENAJISKAN ISRAEL dan YERUSALEM.
-
Israel adalah
gambaran dari gereja Tuhan.
-
Yerusalem
adalah tempat ibadah pelayanan.
Bayangkan,
orang lain menjadi najis, bangsa Israel menjadi najis, tempat ibadah pelayanan
juga menjadi najis, berarti semuanya ternodai.
Kalau kita
tidak menyadari hal ini, kita adalah orang yang malang, lebih malang dari pada
orang-orang malang.
Bagaimana
dengan kita malam hari ini, bagaimana dengan kesetiaan kita kepada Tuhan? kalau
ia setia kepada Tuhan, ia pasti setia kepada pasangannya, dan tidak
mengkhianati satu sama lain.
Keadaan
bangsa Israel oleh karena kawin campur.
Ezra 9: 3
(9:3) Ketika aku mendengar perkataan itu, maka aku mengoyakkan pakaianku dan jubahku dan aku mencabut rambut kepalaku dan janggutku dan duduklah
aku tertegun.
Seperti nabi
Ezra DUDUK TERTEGUN karena bangsa Israel telah melakukan perkawinan campur.
Dalam keadaan
duduk tertegun;
-
NABI EZRA MENGOYAKKAN PAKAIAN DAN JUBAHNYA.
Artinya; tidak layak melayani Tuhan, berarti tidak layak untuk menjadi
seorang pelayan Tuhan.
Sesungguhnya, seorang imam harus memperhatikan pakaian. Pakaian à kelakuan sehari-hari.
Tetapi di sini kita perhatikan; pakaian dan jubah itu telah dikoyakkan =
tidak layak lagi.
Oleh sebab itu, beberapa waktu lalu dalam Ibadah Raya Minggu disampaikan;
orang-orang yang dipakai Tuhan dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir adalah manusia emas, bukan manusia kayu. Kalau seseorang melayani
namun ia digambarkan seperti manusia kayu, itu karena keinginan dia sendiri, bukan
karena Tuhan yang memakai, karena manusia kayu kalau diuji oleh nyala api akan
terbakar dan akhirnya berubah menjadi abu.
-
NABI EZRA MENCABUT RAMBUT KEPALA.
Artinya; tidak layak untuk mencerminkan kemuliaan Kristus sebagai Kepala di
dalam dirinya.
Ini adalah orang yang menyadari diri, oleh sebab itu, jangan tebal muka.
1 Korintus 11: 3-5
(11:3) Tetapi aku mau,
supaya kamu mengetahui hal ini, yaitu Kepala dari tiap-tiap laki-laki ialah
Kristus, kepala dari perempuan ialah laki-laki dan Kepala dari Kristus ialah
Allah.
(11:4) Tiap-tiap
laki-laki yang berdoa atau bernubuat dengan kepala yang bertudung, menghina
kepalanya.
(11:5) Tetapi
tiap-tiap perempuan yang berdoa atau
bernubuat dengan kepala yang tidak bertudung,
menghina kepalanya, sebab ia sama dengan
perempuan yang dicukur rambutnya.
Seorang perempuan yang rambutnya dicukur, pada saat ia berdoa dan bernubuat
(menyampaikan firman); MENGHINA KRISTUS, sebagai KEPALA.
Sebaiknya memang, seorang perempuan memiliki rambut yang panjang (kepala
bertudung).
-
NABI EZRA MENCABUT JANGGUT.
Artinya; tidak layak untuk diperdamaikan kepada Allah = tidak layak menerima pelayanan pendamaian
Kalau dosa manusia tidak diperdamaikan kepada Allah, apa jadinya? Persis
seperti binatang; hidup untuk disembelih, dimusnahkan.
Mazmur 133: 2
(133:2) Seperti minyak
yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan
ke leher jubahnya.
Janggut itu merupakan perantara antara kepala dengan tubuh.
Sebab kita lihat di sini; seperti
minyak yang baik di atas kepala terlebih dahulu meleleh ke janggut Harun,
kemudian turun ke leher jubah. Jadi, janggut betul-betul perantara antara
kepala dengan tubuh.
Mari kita lihat; PENGERTIAN ROHANI dari JANGGUT.
Ibrani 5: 1, 6-10
(5:1) Sebab setiap imam besar, yang dipilih dari antara manusia,
ditetapkan bagi manusia dalam hubungan mereka
dengan Allah, supaya ia mempersembahkan persembahan dan korban karena dosa.
(5:6) sebagaimana
firman-Nya dalam suatu nas lain: "Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya,
menurut peraturan Melkisedek."
(5:7) Dalam hidup-Nya
sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa
dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup
menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan.
(5:8) Dan sekalipun Ia
adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya,
(5:9) dan sesudah Ia
mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua
orang yang taat kepada-Nya,
(5:10) dan Ia
dipanggil menjadi Imam Besar oleh Allah,
menurut peraturan Melkisedek.
Seorang Imam Besar adalah perantara / penghubung antara manusia dengan Allah.
Berarti, sebagai seorang imam besar, ia harus mempersembahkan persembahan dan korban karena dosa manusia
Berarti, sebagai seorang imam besar, ia harus mempersembahkan persembahan dan korban karena dosa manusia
Di sini kita lihat, menurut peraturan Melkisedek, Yesus adalah seorang Imam
Besar, untuk memperdamaikan dosa manusia, Ia telah mempersembahan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan, ia menanggung penderitaan di atas kayu salib karena dosa manusia.
Berarti, kalau janggut dicabut itu menandakan kondisi / keadaan bangsa
Israel (pada saat itu), betul-betul tidak layak untuk diperdamaikan, sekaligus
tidak mendapatkan doa dan permohonan dari seorang Imam Besar, dan akhirnya
nanti, iman menjadi gugur.
Kondisi semacam ini cukup memprihatinkan, kalau seseorang menyadarinya, kalau tidak, ya tidak.
Ibrani 9: 12-14
(9:12) dan Ia telah
masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan
membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa
darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal.
(9:13) Sebab, jika
darah domba jantan dan darah lembu jantan dan percikan abu lembu muda
menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah,
(9:14) betapa lebihnya
darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan
diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari
perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.
Sebagai Imam Besar, perantara dalam perjanjian baru, Ia telah
mempersembahkan tubuh-Nya sebagai persembahan yang tidak bercacat, untuk
menyucikan hati nurani kita dan dari perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat
beribadah kepada Allah yang hidup.
Sedangkan perantara dalam perjanjian lama harus membawa darah domba
jantan dan darah anak lembu, sekaligus percikan abu lembu muda menguduskan
mereka yang najis sehingga mereka disucikan secara lahiriah.
Inilah kondisi
/ keadaan yang sangat memprihatinkan dari bangsa Israel pada saat itu, dan ini
merupakan cerminan bagi gereja Tuhan di hari-hari terakhir ini.
Kita semua
harus terlepas dari kondisi yang seperti ini, tentu kita semua rindu untuk
diperdamaikan kepada Allah, supaya terlepas dari kebinasaan.
Jalan
keluarnya.
-
LANGKAH PERTAMA:
Ulangan 7: 2
(7:2) dan TUHAN,
Allahmu, telah menyerahkan mereka kepadamu, sehingga engkau memukul mereka
kalah, maka haruslah kamu menumpas mereka
sama sekali. Janganlah engkau mengadakan perjanjian
dengan mereka dan janganlah engkau mengasihani
mereka.
MENUMPAS BANGSA-BANGSA LAIN, bangsa yang menyembah kepada allah asing, artinya; jangan mengadakan perjanjian dan jangan
mengasihani mereka, dengan kata lain MEMISAHKAN DIRI atau tidak bergaul dengan BANGSA-BANGSA LAIN.
Saudaraku, saya teringat pada saat bangsa Israel menyembah patung lembu
emas tuangan; satu suku berpihak kepada Tuhan, itulah suku Lewi, mereka
menumpas habis dengan pedang, baik saudara, baik teman, baik tetangga, baik
sahabat, karena hati mereka condong kepada Tuhan. Dan akhirnya mereka dipakai
Tuhan untuk melayani di Tabernakel sampai selama - lamanya
-
LANGKAH KEDUA:
Ulangan 7: 5
(7:5) Tetapi beginilah
kamu lakukan terhadap mereka: mezbah-mezbah
mereka haruslah kamu robohkan, tugu-tugu berhala mereka kamu remukkan, tiang-tiang
berhala mereka kamu hancurkan dan patung-patung mereka kamu bakar habis.
·
Mezbah-mezbah
mereka harus dirobohkan.
·
Tugu-tugu
berhala mereka harus diremukkan.
·
Tiang-tiang
berhala mereka harus dihancurkan
·
Patung-patung
mereka dibakar habis.
Artinya; TERLEPAS DARI PENYEMBAHAN BERHALA.
Terlepas dari penyembahan berhala, berarti merobohkan, meremukkan, menghancurkan dan membakar habis berhala - berhala.
Terlepas dari penyembahan berhala, berarti merobohkan, meremukkan, menghancurkan dan membakar habis berhala - berhala.
Kalau kita terlepas dari penyembahan berhala, berarti tidak ada segala
perkara, tidak ada segala sesuatu yang melebihi dari Tuhan = hati tetap terpaut
dengan hati Tuhan = hati kita menyatu dengan hati Tuhan.
Melepaskan diri dari 2 hal tadi, menunjukkan bahwa Isreal adalah bangsa yang terpilih.
Ulangan 7: 6
Ulangan 7: 6
(7:6) Sebab engkaulah umat
yang kudus bagi TUHAN, Allahmu; engkaulah yang dipilih oleh TUHAN, Allahmu,
dari segala bangsa di atas muka bumi untuk menjadi umat kesayangan-Nya.
Bangsa Israel
adalah UMAT PILIHAN TUHAN dari antara segala bangsa di muka bumi ini.
1 Petrus 2: 9
(2:9) Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan
Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari
Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang
ajaib:
Bangsa yang
terpilih, berarti;
-
IMAMAT YANG RAJANI
Artinya; melayani penuh dengan kuasa.
Imamat = imam=pelayan - pelayan Rajani = raja yang memiliki kuasa
Setiap raja pasti memiliki kuasa. Kalau kita melayani penuh dengan kuasa,
maka dosa yang disebabkan oleh roh jahat dan roh najis tidak berkuasa, dosa
yang ditimbulkan oleh hawa nafsu dan keinginan daging tidak berkuasa, dosa yang
ditimbulkan oleh arus dan pengaruh dunia tidak berkuasa lagi.
-
BANGSA YANG KUDUS.
Artinya; hidup dalam kekudusan dan kesucian.
1 Petrus 1: 15-16
(1:15) tetapi hendaklah
kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang
telah memanggil kamu,
(1:16) sebab ada
tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.
Hendaklah kudus di dalam seluruh hidup.
Hidup manusia terdiri dari tubuh, jiwa dan roh, berarti tubuh, jiwa dan roh
harus di dalam kesucian.
Kemudian, hidup manusia terdiri dari hati, pikiran dan perasaan, berarti
hati, pikiran dan perasaan manusia harus dalam kekudusan, termasuk
pertimbangan-pertimbangan seseorang dalam segala perkara harus dalam kekudusan.
Mungkin mata manusia bisa dikelabui, tetapi di hadapan Tuhan tidak ada yang
tersembunyi, sebab Dia yang menguji hati maupun batin manusia.
Itulah bangsa yang terpilih, supaya kita sama dengan Allah, berarti kalau
tanpa kekudusan, kita tidak sama dengan Allah. Biarlah kita mengejar kekudusan,
supaya kita kelak sama mulia dengan Dia (segambar serupa).
-
UMAT KEPUNYAAN ALLAH SENDIRI.
Berarti, menjadi anggota-anggota tubuh Kristus yang senantiasa diperhatikan
oleh Tuhan, dipelihara dan dibela oleh Tuhan.
Saya kira, jadilah milik kepunyaan Allah, Ia tidak akan membiarkan kita
berjalan sendiri, baik dalam segala perkara, Tuhan senantiasa berada di pihak
kita.
Kalau Tuhan berada di pihak kita, siapa yang menjadi lawan kita? Dia berada
di sebelah kanan kita menjadi Pembela bagi kita.
144000 orang berdiri bersama dengan Anak Domba Allah di gunung Sion, mereka
semua adalah milik ketebusan Anak Domba dan bagi Allah, dan tidak ada satu pun
yang dapat menyinggung mereka sebab ada huruf T pada dahi mereka. Hal ini
berlaku hari ini, besok, dan seterusnya sampai Tuhan datang untuk yang kedua
kalinya.
Huruf T di dahi memberi arti 2 hal;
1. Ada tanda darah, sebab T itu adalah gambaran dari salib Kristus
2. Nama Tuhan melekat di dahi, sebab T = Theo, itulah nama Tuhan
Huruf T di dahi memberi arti 2 hal;
1. Ada tanda darah, sebab T itu adalah gambaran dari salib Kristus
2. Nama Tuhan melekat di dahi, sebab T = Theo, itulah nama Tuhan
Jangan ijinkan dua jenis benih ditaburkan di ladang anggur, tetapi biarlah
apa yang baik untuk Tuhan, itulah yang kita pikirkan, tidak lebih tidak kurang
Tujuan menjadi bangsa yang terpilih, MENCERITAKAN / MEMBERITAKAN PERBUATAN-PERBUATAN YANG
BESAR DARI ALLAH.
Bangsa Israel
telah mengalami / melihat perbuatan-perbuatan yang besar dari Allah, antara lain;
-
mereka telah
dibebaskan dari Mesir, rumah perbudakan, oleh karena anak domba paskah yang
disembelih pada waktu senja.
-
Kemudian,
bangsa Israel harus menyeberangi laut Teberau oleh karena kuasa Allah.
-
Yang lebih
ajaib lagi, mereka beribadah di gunung Sinai, tepat seperti apa yang diucapkan
Allah kepada Musa, sebelum ia dipanggil untuk menggembalakan umat Israel, dan mereka beribadah di gunung Sinai, sesuai dengan
pola Kerajaan Sorga / pola Tabernakel yang ditunjukkan oleh Allah kepada Musa.
Dan akhirnya
menjadi imam-imam dan raja-raja, menyaksikan kebenaran dari Allah, dengan kata
lain menjadi TERANG DUNIA. Di dalam terang, tidak ada dosa yang tersembunyi.
Ulangan 12: 2-6
(12:3) Mezbah mereka kamu harus robohkan, tugu-tugu
berhala mereka kamu remukkan, tiang-tiang berhala mereka kamu bakar habis,
patung-patung allah mereka kamu hancurkan, dan nama mereka kamu hapuskan dari
tempat itu.
(12:4) Jangan kamu berbuat seperti itu terhadap TUHAN,
Allahmu.
(12:5) Tetapi tempat yang
akan dipilih TUHAN, Allahmu, dari segala sukumu sebagai kediaman-Nya untuk menegakkan nama-Nya di sana, tempat itulah
harus kamu cari dan ke sanalah harus kamu pergi.
(12:6) Ke sanalah harus kamu bawa korban bakaran dan
korban sembelihanmu, persembahan persepuluhanmu dan persembahan khususmu,
korban nazarmu dan korban sukarelamu, anak-anak sulung lembu sapimu dan kambing
dombamu.
Setelah kita
melihat jalan keluarnya, selanjutnya bangsa Israel BERIBADAH MELAYANI KEPADA
TUHAN, sesuai dengan tempat yang dipilih oleh Tuhan.
Tempat yang
dipilih oleh Tuhan (dalam Yesaya 2) adalah gunung Sion, rumah Allah Yakub.
Gunung Sion itu berdiri tegak di hulu gunung-gunung, menjulang tinggi di atas bukit-bukit.
Ulangan 12: 11
(12:11) maka ke tempat yang dipilih TUHAN, Allahmu, untuk
membuat nama-Nya diam di sana, haruslah kamu bawa semuanya yang kuperintahkan
kepadamu, yakni korban bakaran dan korban sembelihanmu, persembahan persepuluhanmu dan persembahan
khususmu dan segala korban nazarmu yang
terpilih, yang kamu nazarkan kepada TUHAN.
Di tempat yang
dipilih oleh Tuhan, di sanalah dipersembahkan antara lain;
-
Korban bakaran.
Arti rohaninya; mengasihi Tuhan dengan segenap hati, segenap jiwa, akal
budi dan kekuatan.
-
Korban sembelihan.
Korban sembelihan kepada Allah (Mazmur 51: 19) adalah jiwa yang hancur,
hati yang patah dan remuk tidak dipandang hina oleh Tuhan, berarti; menanggung
penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
-
Persepuluhan.
Persepuluhan harus dipersembahkan kepada Tuhan.
Bangsa Israel dipelihara oleh Tuhan selama 40 tahun di padang gurun sampai tapal batas
tanah Kanaan, bangsa Israel makan manna segomer seorang tiap-tiap hari. Adapun
segomer ialah sepersepuluh efa.
Berarti, kalau mengembalikan persepuluhan (milik Tuhan) adalah bukti bahwa
kita dipelihara oleh Tuhan.
Manna -> firman Tuhan sebagai makanan rohani
Manna -> firman Tuhan sebagai makanan rohani
-
Persembahan khusus.
Keluaran 25: 1-7
(25:1) Berfirmanlah
TUHAN kepada Musa:
(25:2)
"Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka memungut bagi-Ku
persembahan khusus; dari setiap orang yang terdorong hatinya, haruslah kamu
pungut persembahan khusus kepada-Ku itu.
(25:3) Inilah
persembahan khusus yang harus kamu pungut dari mereka: emas, perak, tembaga;
(25:4) kain ungu tua,
kain ungu muda, kain kirmizi, lenan halus, bulu kambing;
(25:5) kulit domba
jantan yang diwarnai merah, kulit lumba-lumba dan kayu penaga;
(25:6) minyak untuk
lampu, rempah-rempah untuk minyak urapan dan untuk ukupan dari wangi-wangian,
(25:7) permata
krisopras dan permata tatahan untuk baju efod dan untuk tutup dada.
Ada 6 jenis persembahan khusus yang harus dipersembahkan bangsa Israel
kepada Tuhan, untuk mendirikan kemah suci.
Mempersembahkan persembahan khusus, artinya; masuk di dalam
pembangunan tubuh Kristus.
Pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, itulah mempelai wanita Tuhan. Kelak,
mempelai wanita Tuhan masuk dalam pesta nikah Anak Domba (Wahyu 19: 6-7)
Biarlah kita mengkhususkan diri di hadapan Tuhan, jangan
keluar dari tempat kudus (Imamat 21: 12)
Dalam pola Tabernakel terkena pada RUANGAN SUCI, di mana di dalamnya terdapat 3 macam alat, dengan arti rohani tekun dalam tiga macam ibadah utama.
Dalam pola Tabernakel terkena pada RUANGAN SUCI, di mana di dalamnya terdapat 3 macam alat, dengan arti rohani tekun dalam tiga macam ibadah utama.
= jangan menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah, sebab itu menandakan
kita dikhususkan bagi Allah.
Memang terlihat bodoh bagi orang dunia kalau kita mengabdikan diri kepada Tuhan, tetapi tidak bagi Allah.
Memang terlihat bodoh bagi orang dunia kalau kita mengabdikan diri kepada Tuhan, tetapi tidak bagi Allah.
Orang yang mempersembahkan persembahan khusus adalah orang yang terdorong
hatinya, kalau tidak terdorong hatinya, maka tidak terwujud pembangunan rumah Tuhan / tubuh Kristus.
-
Korban nazar
Nazar adalah janji yang harus ditepati.
Sebaiknya kalau anak-anak Tuhan (khususnya imam-imam yang mengambil bagian
dalam pelayanan), kalau berkata-kata, berkata-katalah dengan benar, jangan asal
mengucapkan kata-kata, jangan asal mengumbar kata-kata.
Perkataan-perkataan yang keluar dari mulut Allah adalah firman Allah, dan
firman Allah = janji Allah.
Janji Allah itu teruji, lebih teruji dari emas tua, dan kalau kita lihat
orang mempersembahkan segala korban nazar kepada Tuhan, akan dipelihara oleh
Tuhan di padang gurun / padang belantara, terlebih pada masa aniaya antikris
selama 3,5 tahun, jauh dari mata ular.
Ulangan 12: 5
(12:5) Tetapi tempat yang akan dipilih TUHAN, Allahmu,
dari segala sukumu sebagai kediaman-Nya untuk menegakkan
nama-Nya di sana, tempat itulah harus kamu cari dan ke sanalah harus kamu
pergi.
Apabila bangsa
yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, milik kepunyaan Allah
sendiri telah MEMPERSEMBAHKAN KORBAN PERSEMBAHAN di tempat yang dipilih oleh
Tuhan, maka NAMA TUHAN DITEGAKKAN di sana, tidak ada nama lain, yaitu allah
asing dari bangsa-bangsa lain.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA
GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment