IBADAH PENDALAMAN
ALKITAB, 24 JULI 2015
“DARI
KITAB MALEAKHI”
Subtema: AGUNGLAH RAHASIA IBADAH KITA
Shalom, selamat malam,salam sejahtera bagi kita
sekalian, salam dalam kasih Kristus, dengan kasih sayang dan kasih setia-Nya
yang abadi kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Pendalaman Alkitab
disertai dengan perjamuan suci.
Kita kembali memperhatikan firman penggembalaan untuk
Ibadah Pendalaman Alkitab dari kitab Maleakhi pasal 3.
Maleakhi 3:18
3:18 Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan
orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak
beribadah kepada-Nya.
Kita dapat melihat perbedaan antara orang benar dan
orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak
beribadah kepada-Nya.
Orang benar = orang yang beribadah kepada Allah.
Orang fasik = orangyang tidak beribadah kepada-Nya,
sekalipun ia beribadah dan melayani ditengah-tengah ibadah dan pelayanan yang
Tuhan percayakan.
Saat ini kita tidak dapat mengatakanbahwa ibadah yang
kita jalankan ini lebih benar dari pada ibadah-ibadah yang dijalankan orang
lain. Tetapi satu hal yang patut kita syukuri pada Tuhan adalah bahwa sejauh
ini kita telah digembalakan oleh Firman Pengajaran Mempelai dalam terangnya
Tabernakel, yang disebut juga firman pengajaran yang rahasianya dibukakan;
untuk membangun, menasihati dan menghibur, dengan kata lain meyelidiki,
mengoreksi segala sesuatu yang terkandung di dalam hati sampai akhirnya membawa
kita masuk dalam pesta nikah Anak Domba, menjadi pengantin perempuan, milik
kesayangan-Nya pada hari yang disiapkan-Nya, sesuai dengan Maleakhi 3:17.
Itu sebabnya sampai pada malam ini Tuhan tidak berhenti
bekerja, Ia tidak terlelap, tidak tertidur, Ia sedang membangun/ mempersiapkan rumah,
sebanyak jiwa yang diselamatkan.
Jadi pada saat itulah kita dapat melihat perbedaan
antara orang benar dan orang fasik = antara orang yang beribadah kepada Allah dan
orang yang tidak beribadah kepada-Nya.
Berkaitan dengan ibadah....
Saudaraku, ada ibadah buatan tangan manusia, ibadah
buatan tangan manusia ini:
-
Dijalankan secara lahiriah = ibadah
liturgis = ibadah Taurat.
-
Menyampaikan firman yang ditambahkan
dan dikurangkan di tengah-tengah ibadah-ibadah tersebut.
Kita telah memperhatikan pemberitaan firman pada minggu
yang lalu, baik dalam Ibadah Doa Penyembahan dan Ibadah Pendalaman Alkitab
tentang pelayanan Roh.Pelayanan Roh berarti; menjangkau manusia batiniah, sedangkan
pelayanan tubuh = menjalankan ibadah secara lahiriah.
Memang pelayanan tubuh itu juga disertai dengan
kemuliaan, tetapi sifatnya tidak kekal, sama seperti kemuliaan yang diterima
oleh Musa setelah melalui persekutuannya dengan Tuhan di atas gunung Sinai
selama 40 hari 40 malam. Pada saat itu, ia turun dari gunung Sinai membawa 2
loh batu dengan sinar kemuliaan Allah, tetapi pada akhirnya kemuliaan itu juga
sirna, pudar, tidak kekal.
Seharusnya kita menjalankan ibadah sesusai dengan pola
kerajaan surga, berarti, mau tidak mau harus menggunakan pola Tabernakel, sebab
pola Tabernakel adalah miniatur dari kerajaan surga. Dengan demikan kita melangsungkan ibadah
tidak secara lahiriah / buatan tangan manusia.
Kalau kita menggunakan pola Tabernakel, berari dimulai dari PINTU
GERBANG, artinya:Percaya kepada Yesus Krstus adalah Tuhan dan Juruselamat. Orang
yang percaya mau tidak mau harus bertobat, terkena kepada MEZBAH KORBAN
BAKARAN. Sesudah bertobat, meningkat; masuk dalam pengalaman kematian dan
kebangkitan itulah baptisan air tekena kepada BEJANA PEMBASUHAN. Lanjut lagi,
tergembala dengan baik dalam satu kandang dengan satu gembala, terkena pada RUANGAN
SUCI.
Di dalam Ruangan Suci terdapat tiga macam alat, menunjuk
kepada ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok / utama.
Yang pertama:
MEJA ROTI SAJIAN menunjuk kepada ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab disertai perjamuan suci.
Yang kedua:
Pelita emas menunjuk kepada
ketekunan dalam Ibadah Raya Minggu
disertai kesaksian.
Yang ketiga:
Mezbah dupa menunjuk kepada
ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan.
Sampai akhirnya kita dibawa masuk dalam pesta nikah
Anak Domba / perjamuan kawin Anak Domba, itulah RUANGAN MAHA SUCI, dimana di
dalamnya terdapat satu alat yang paling utama itulah Tabut perjanjian.
Tabut perjanjian terdiri dari dua bagian:
Yang pertama:
Tabut / peti yang telah disalut dengan emas luar dan dalam à geraja Tuhan yang telah
disempurnakan. Di dalamnya terdapat tiga hal:
-
Buli-buli emas berisi manna.
-
Tongkat Harun yang bertunas.
-
Dua loh batu.
Itulah firman,
Roh dan kasih yang sifatnya permanen.
Yang kedua:
Tutup pendamaian yang terbuat dari emas murni à
pribadi Yesus sebagai Kepala dari tiap-tiap gereja.
Jadi, kalau kita tekun dalam tiga macam ibadah pokok,
kita menjalankan ibadah sesuai dengan ibadah yang ada di dalam kerajaan surga.
Kesimpulannya: Nyata,“Agunglah rahasia dari ibadah
ini.”
Segera kita perhatikan....
1 Timotius 3:16
3:16 Dan
sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita:
"Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam
Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara
bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia,
diangkat dalam kemuliaan."
Kita perhatikan kalimat yang mengatakan: “Sesungguhnya agunglah
rahasia ibadah kita.”
Kemudian lanjut dengan kalimat; 'Dia yang
telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia'.
Menyatakan diri-Nya
dalam rupa manusia artinya: Firman mendarah daging / firman menjadi manusia.
Kalau firman itu menjadi
daging maka otomatis agunglah rahasia ibadah kita, dengan kata lain kemuliaan Allah nyata ditengah-tengah ibadah tersebut=ibadah yang berkuasa.
Yohanes 1:1,14
1:1. Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah
dan Firman itu adalah Allah.
1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan
kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya
sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
Ketika firman mendarah
daging maka pada saat itulah kita dapat melihat kemuliaan Allah dinyatakan, dengan demikian; agunglah rahasia ibadah yang kita jalankan.
Oleh sebab itu, perhatikan
cara kita mendengarkan firman Tuhan,
Maksudnya, saat mendengar firman Tuhan, jangan sampai;
- Merasa diri bisa, merasa sudah mengerti bahkan lebih mengerti dari si pemberita firman,
- Mengecilkan firman Tuhan yang disampaikan = anggap enteng.
Maksudnya, saat mendengar firman Tuhan, jangan sampai;
- Merasa diri bisa, merasa sudah mengerti bahkan lebih mengerti dari si pemberita firman,
- Mengecilkan firman Tuhan yang disampaikan = anggap enteng.
Ketika firman itu telah
menjadi manusia / diam diantara kita, Allah menyatakan kemuliaan-Nya.
Kemuliaan yang terlihat adalah: Penuh kasih karunia dan kebenaran.
Yohanes 1:16-17,
1:16 Karena
dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia;
1:17 sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan
kebenaran datang oleh Yesus Kristus.
Perhatikan, hukum Taurat diberikan oleh Musa tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus.
Coba saudara renungkan, sebelum kita digembalakan oleh
Firman Pengajaran Mempelai, kita jauh dari kasih karunia, dan jauh dari
kebenaran yang sejati, dengan kata lain berada di bawah hukum Taurat.
Pendeknya, Kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus.
Mari kita perhatikan terlebih dahulu....
Mari kita perhatikan terlebih dahulu....
Keterangan: KASIH
KARUNIA.
1 Korintus 15:8-9
15:8 Dan yang
paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti
kepada anak yang lahir sebelum waktunya.
15:9 Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, sebab aku
telah menganiaya Jemaat Allah.
Paulus menyadari diri
sebagai orang yang paling hina, orang yang paling berdosa, sebab ia
adalah seorang penganiaya jemaat Allah sebelumnya, termasuk yang memprakarsai pembunuhan
terhadap Stefanus. Tetapi sekalipun demikian, kepadanya dipercayakan jabatan rasul oleh Tuhan, inilah kasih karunia yang diterimanya, berarti; yang tidak layak menjadi layak.
Sesungguhnya sebelum kita
digembalakan oleh Firman Pengajaran Mempelai kita adalah orang-orang yang hina dan bodoh, buktinya; banyak dosa kejahatan yang kita perbuat, pelanggaran di sana-sini termasuk dosa
kenajisa.
Sesungguhnya kita adalah orang-orang yang harus dimurkai, tetapi oleh karena kasih karuni Tuhan kita dipanggil dan dipilih, digembalakan oleh Firman Pengajaran Mempelai di tempat ini / menjadi satu kawanan domba bagi Allah.
Sesungguhnya kita adalah orang-orang yang harus dimurkai, tetapi oleh karena kasih karuni Tuhan kita dipanggil dan dipilih, digembalakan oleh Firman Pengajaran Mempelai di tempat ini / menjadi satu kawanan domba bagi Allah.
Apa yang tidak terpikirkan, yang tidak timbul dalam hati, dan yang tidak pernah didengar oleh telinga itu yang Tuhan berikan.
Dulu kita tidak mengerti
kasih karunia, buktinya; tidak mengerti ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok, tidak
mengerti melayani Tuhan, tidak mengerti menyembah Tuhan, tidak megerti ini dan
itu, tetapi oleh karena kasih karunia kita yang dahulu jauh menjadi dekat,
dilayakkan.
Untuk yang kesekian kali
saya sampaikan, dulu tidak ada yang mengerti memimpin pujian diantara kita,
tidak mengerti musik, gitar, drum, keyboard, tidak mengerti mulitmedia, tidak
mengerti apa-apa, sekarang semua itu Tuhan percayakan, karena apa? Apa karena kita bisa?
Tidak! Melainkan oleh karena kasih karunia. Kita juga mengerti firman yang
disampaikan dan menikmatinya, itu juga karena kasih karunia.
Saudaraku, disini kita
melihat kasih karunia itu digambarkan: “Seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya.”
Anak yang lahir sebelum
waktunya disebut bayi prematur.
Keadaan bayi prematur ; seluruh tubuh kecil, kaki tangan kecil, artinya: Tidak mampu, tidak berdaya. Berarti
kalau akhirnya diberi kepercayan untuk melayani Tuhan, itu karena kasih karunia
Tuhan.
Dan yang terakhir sekali, Tuhan menampakkan diri-Nya kepada rasul Paulus, pada saat Ia telah diangkat, berbeda dengan 12 murid, mereka dipilih ketika Yesus ada di bumi. Paulus hampir-hampir tidak mendapat jabatan rasul. Itu sebabnya, kasih karunia yang diterima rasul Paulus digambarkan, seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya.
Dan yang terakhir sekali, Tuhan menampakkan diri-Nya kepada rasul Paulus, pada saat Ia telah diangkat, berbeda dengan 12 murid, mereka dipilih ketika Yesus ada di bumi. Paulus hampir-hampir tidak mendapat jabatan rasul. Itu sebabnya, kasih karunia yang diterima rasul Paulus digambarkan, seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya.
Tidak berhenti sampai
disitu....
1 Korintus 15:10
15:10 Tetapi
karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih
karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah
bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan
kasih karunia Allah yang menyertai aku.
Disini kita dapat melihat beberapa pernyataan rasul
Paulus berkitan tentang kasih karunia, yaitu ;
YANG PERTAMA ; 'Karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang.”
YANG PERTAMA ; 'Karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang.”
Malam ini kita menghadap takhta kasih karunia lewat Ibadah Pendalaman Alkitab disertai
perjamuan suci, semua karena kasih karunia Allah. Jadi, kita ada sebagaimana kita ada malam ini semua karena kasih karunia, berarti jangan suka mengeluh.
YANG KEDUA:“Dan
kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia.”
Dalam hal ini, Rasul Paulus tidak menyia-nyiakan
kasih kaurnia Allah.
Ada kalanya anak-anak Tuhan menyia-nyiakan kasih karunia, Tuhan sudah ampuni dosanya tetapi kembali lagi mengulangi dosa yang sama, Tuhan sudah memanggil dari kegelapan dibawa kepada terang-Nya yang ajaib, untuk memberitakan perbuatan-perbuatan besar dari Dia, tetapi justru menganggap enteng kepercayaan Tuhan, itu namanya menyia-nyakan kasih karunia.
Ada kalanya anak-anak Tuhan menyia-nyiakan kasih karunia, Tuhan sudah ampuni dosanya tetapi kembali lagi mengulangi dosa yang sama, Tuhan sudah memanggil dari kegelapan dibawa kepada terang-Nya yang ajaib, untuk memberitakan perbuatan-perbuatan besar dari Dia, tetapi justru menganggap enteng kepercayaan Tuhan, itu namanya menyia-nyakan kasih karunia.
Pengertian ibadah ini
harus sampai kepada: Agunglah rahasia ibadah kita.Tetapi saya melihat banyak diantara
kita menyia-nyiakan kasih karunia,
Hak kesulungan itu adalah
kepercayaan Tuhan, ibadah dan pelayanan adalah kepercayaan Tuhan. Jangan sampai Tuhan mengambil hak kesulungan itu dari kita / jauh dari kasih karunia, sebab sekalipun ia mencarinya dengan air mata ia tidak akan memperolehnya seperti Esau ditolak, Tuhan tidak memberi kesempatan.
Namun kita melihat rasul
Paulus tidak menyia-nyiakan kasih karunia itu.
Masih ogah-ogahan dan terpaksa beribadah dan melayani Tuhan, menunjukkan bahwa seseorang masih menyia-nyiakan kasih karunia.
Masih ogah-ogahan dan terpaksa beribadah dan melayani Tuhan, menunjukkan bahwa seseorang masih menyia-nyiakan kasih karunia.
Jangan sia-siakan kesempatan
yang ada, gunakan sebaik mungkin.
Kemudian oleh karena kasih karunia itu, Rasul Paulus telah bekerja lebih keras dari pada rasul-rasul yang lain,
Saudaraku, orang yang menyadari diri adalah orang yang sangat mengenali dirinya siapa.
Kalau seseorang menyadari diri sebagai orang yang paling berdosa, setelah dosanya itu diampuni maka dia akan mengasihi Tuhan lebih dari yang lain...lukas 7;41-43.
Namun dengan segala kerendahan hati, Rasul Paulus berkata; “Bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.”
Saudaraku, orang yang menyadari diri adalah orang yang sangat mengenali dirinya siapa.
Kalau seseorang menyadari diri sebagai orang yang paling berdosa, setelah dosanya itu diampuni maka dia akan mengasihi Tuhan lebih dari yang lain...lukas 7;41-43.
Namun dengan segala kerendahan hati, Rasul Paulus berkata; “Bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.”
Jadi, kemampuan untuk melakukan suatu pekerjaan, hanya karena penyertaan kasih karuni, sebaiknya itu tertanam di dalam hati supaya tetap didalam kerendahan hati.
Praktek kasih karunia:
1 Petrus 2:19-20
2:19 Sebab
adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung
penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
2:20 Sebab
dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa?
Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu
adalah kasih karunia pada Allah.
Menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung, itu adalah kasih karunia.
Ini praktek bagi mereka yang telah dipercayakan karunia-karunia roh dan jabatan-jabatan.
Kalau menderita pukulan / menderita karena kesalahan itu bukan kasih
karunia.
Memang akibat dari kesalahan seseorang akan menanggung penderitaan, tetapi bukan itu yang dimaksud kasih karunia pada Allah..
Memang akibat dari kesalahan seseorang akan menanggung penderitaan, tetapi bukan itu yang dimaksud kasih karunia pada Allah..
Sedikit saya tambahkan, ketika bangsa Israel menolak pemberitaan firman, oleh karena kekerasan
hati mereka maka Rasul Paulus dengan tegas berkata: “Aku
akan berpaling kepada bangsa-bangsa lain' Berarti: Bangsa-bangsa lain / bangsa kafir, menerima kasih karunia, termasuk suku Batak. Dahulu tidak mengenal
Injil keselamatan dan Injil kerajaan, tetapi oleh karena kasih karunia bangsa
kafir mendapat kemurahan.
Kita telah menerima Injil
keselamatan; percaya, bertobat dan
dibaptis. Selanjutnya kita menerima Injil
Kerajaan, Firman Pengajaran Mempelai, yang disebut juga dengan firman pengajaran
yang rahasianya dibukakan, supaya kita semua menjadi permata Yaspis, permata
yang paling indah, jernih seperti kristal, berarti; transfaran, tulus polos,
jujur, itu motor penggerak yang mampu mengairahkan kita untuk terus beribadah
dan melayani Tuan.
Kenapa seseorang tidak mampu merasakan kasih karunia Allah, melayani
dengan segenap hati, jiwa dan kekuatan? Karena motor penggeraknya tidak ada,
yaitu tanpa kesucian. Hargailah kasih karunia, sebab Tuhan mau jadikan kita indah seperti permata
Yaspis dan layak masuk dalam kekekalan Yeusalem baru, temboknya juga terbuat
dari permata Yaspis dan dasar dari bangunan itu juga terbuat dari permata
Yaspis.
Walaupun dijari tangan terdapat 10 batu akik, tetap saja seseorang
tidak indah kalau tidak menghargai Injil kerajaan.
Yang membuat kita indah adalah; Firman Pengajaran Mempelai, itulah sungai
air kehidupan, jernih seperti kristal, sebab sungai air kehidupan itu keluar
dari takhta Allah dan takhta Anak Domba, yang disebut dengan Injil kerajaan,
jernih seperti Kristal ...Wahyu 22;1
Keterangan: MENERIMA KEBENARAN.
Saudaraku, kebenaran ini banyak. Ada kebenaran diri sendiri, ada
kebenaran menurut hukum rimba berarti; siapa yang kuat dia yang hebat, juga ada kebenaran
hukum Taurat, sekarang kita akan perhatikan kebenaran yang sejati.
Roma 10:1-2
10:1.
Saudara-saudara, keinginan hatiku dan doaku kepada Tuhan ialah, supaya mereka
diselamatkan.
10:2 Sebab aku
dapat memberi kesaksian tentang mereka, bahwa mereka sungguh-sungguh giat untuk
Allah, tetapi tanpa pengertian yang benar.
Sungguh-sungguh giat untuk Allah tetapi tanpa pengertian yang benar,
tidak ada artinya, sama seperti golok yang tumpul.Sungguh-sungguh, giat bekerja
tetapi tidak dengar-dengaran, tidak ada artinya. Jadi bukan soal giat atau
tidak giat, tetapi soal dengar-dengaran.Sudah lakukan ini itu dengan giat,
tetapi tidak dengar-dengaran, semua itu tidak ada artinya.
Roma 10:3
10:3 Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran
Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka
sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah.
Giat bekerja tetapi tidak dengar-dengaran = orang yang tidak mengenal
kebenaran Allah, sehingga mereka berusaha mendirikan kebenaran sendiri, sampai akhirnya
tidak takluk pada kebenaran Allah.
Ayo, jangan giat tetapi tidak mempunyai pengertian, tetapi kiranya kita
giat karena kita telah memperoleh pengertian. Darimana pengertian itu datang? Bermula dari: Dengar-dengaran,
sebab tidak ada orang dapat mengerti tanpa dengar-dengaran, tidak mungkin kita
mengerti kehendak Tuhan jika tidak mendengar perkataan Allah.
Sebaliknya, ketika sesorang giat tetapi hanya untuk mendirikan kebenaran diri sendiri, ia tidak takluk kepada kebenaran Allah, bukan kebenaran yang seperti ini yang saya maksud dan yang Tuhan inginkan.
Sebaliknya, ketika sesorang giat tetapi hanya untuk mendirikan kebenaran diri sendiri, ia tidak takluk kepada kebenaran Allah, bukan kebenaran yang seperti ini yang saya maksud dan yang Tuhan inginkan.
Di atas tadi saya sudah sampaikan, banyak kebenaran di atas
muka bumi ini, mulai dari kebenaran diri sendiri; giat tetapi tidak dengar-dengaran, tidak
punya pengertian, Juga ada kebenaran dari hukum Taurat, itu datang dari Musa, Ada kebenaran dari hukum rimba, yang kuat berkuasa, yang mana kita pilih?
Kebenaran yang Tuhan maksud adalah....
Roma 10:4
10:4 Sebab
Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap
orang yang percaya.
Kebenaran yang sejati adalah kebenaran yang diperolah tiap-tiap orang
yang percaya kepada Yesus Kristus, karena Yesus Kristus telah menggenapi hukum
Taurat, inilah kebenaran yang sejati, disebutlah kebenaran berdasarkan iman.
Kalau kebenaran menurut hukum Taurat, tangan ganti tangan, mata ganti
mata, gigi ganti gigi, artinya; kejahatan dibalas dengan kejahatan. Kemudian
mengasihi sesama tetapi membenci musuh, hukum Taurat itu tidak sempurna adanya.
Kebenaran menurut hukum Taurat dibenarkan menurut perbuatan
sendiri, kerugiannya, menjalankan ibadah secara lahirah saja = ibadah liturgis, sesuai dengan Matius 15;7-9, 'memuliakan Allah dengan bibir tetapi hati jauh dari Tuhan.' = Mempersembahkan tubuh jasmani tetapi tidak tidak mempersembahkan batinnya kepada Tuhan, tubuhnya ada di gereja / rumah Tuhan saat beribadah, tetapi hatinya merantau kemana-mana, terlihat manis tetapi tidak punya hati, itu ibadah lahiriah.
Pendeknya, kebenaran menurut hukum Taurat; tidak sempurna, ibadahnya tidak
sempurna, perbuatannya tidak sempurna.
Matius 5:17
5:17.
"Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat
atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk
menggenapinya.
Namun, Yesus Kristus datang bukan untuk meniadakan hukum Taurat /
kitab para nabi, melainkan untu menggenapinya.
Hukum Taurat telah digenapi di atas kayu salib supaya kita
memperoleh kebenaran berdasarkan iman.
Matius 5:18
5:18 Karena
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini,
satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum
semuanya terjadi.
Ketika Yesus menggenapi hukum Taurat di atas kayu salib, disini dikatakan: “Satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat.”
Perhatian Tuhan kepada dua perkara pada saat Yesus Kristus menggenapi
hukum Taurat, yaitu.....
Yang pertama: SATU iota.
Satu iota adalah bagian huruf terkecil dalam abjad Yunani, itulah huruf A sampai I, semuanya ada sembilan huruf = kumpulan huruf terkecil. Arti
roahaninya: Tuhan memperhatikan kehidupan yang mau merendahkan diri
dihadapan Tuhan.
Tuhan itu
sangat memperhatikan orang yang mau merendahkan diri (kumpulan huruf kecil).
Ini kebenaran yang datangya dari hukum kasih karunia.
Yang kedua: Satu titik.
Titik adalah tanda baca yang paling kecil dari semua tanda baca dan huruf . posisinya ada dibawah / lebih rendah dari semua huruf dan tanda baca.
Arti rohaninya; Merendahkan diri serendah-rendahnya dan mau menjadi
kecil.
Satu titik dan satu iota ada kaitannya dengan PEMECAHAN ROTI YANG
PERTAMA dan PEMECAHAN ROTI YANG KEDUA.
Satu IOTA kaitannya kepada pemecahan roti yang pertama.
Mari kita perhatikan....
Matius 14:15-19
14:15
Menjelang malam, murid-murid-Nya datang kepada-Nya dan berkata: "Tempat
ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya
mereka dapat membeli makanan di desa-desa."
14:16 Tetapi
Yesus berkata kepada mereka: "Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi
mereka makan."
14:17 Jawab
mereka: "Yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan dua ikan."
14:18 Yesus
berkata: "Bawalah ke mari kepada-Ku."
14:19 Lalu
disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Dan setelah diambil-Nya lima roti dan dua ikan itu, Yesus
menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan
memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya
kepada orang banyak.
Pemecahan roti yang pertama: Yesus memberi makan 5000 orang laki-laki
dengan lima roti dan dua ikan.
Syaratnya: Duduk di atas rumput, artinya; tergembala dengan baik,
berarti menjadi kawanan domba Allah.
Saudaraku, kalau kita tergembala dengan baik, menjadi kawanan domba bagi
Allah, inilah yang disebut kumpulan kecil. Kumpulan kecil bukan jumlahnya
kecil, tetapi maksudnya disini tergembala dengan baik dalam satu kandang dengan satu gembala.
Berbeda dengan orang yang tidak tergembala, seperti orang-orang di
luaran sana; tidak mau merendahkan diri dan tidak mau menjadi kecil, mulai dari
perkataan, sikap, tingkah lakunya selalu di atas, selalu membuat dirinya besar
dan besar.
Sebaliknya, tergembala dalam satu kandang penggembalaan, namun kelakuan sama seperti orang di
luaran sana, tidak masuk akal buat saya, itu bukan kumpulan kecil, itu kumpulan
yang membuat dirinya besar, bahkan sempurna, sesempurna abjad yang ada yaitu;
A-Z.
Saudara, jangan adopsi perkataan, cara berpikir, sudut pandang,
gerak-gerik dan cara-cara di luaran sana, karena kita adalah kawanan domba Allah, kumpulan orang-orang yang mau merendahkan diri, berarti menempatkan diri selalu
di bawah.
Firman ini berkali-kali kita dengar, tetapi Tuhan selalu membukakan rahasianya, sebab itu perhatikan cara mendengar. Pemberitaan ini ada
kaitannya dengan kerinduan seseorang bagaikan bejana tanah liat yang siap untuk
dibentuk.
Pendeknya, pembukaan rahasia firman besinerji dengan kerinduan di hati.
Kemudian, kita perhatikan kembali...
Matius 14:14
14:14 Ketika
Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah
hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang
sakit.
Yesus memberikan makan 5000 laki-laki dengan lima roti dan dua
ikan, karena hati Yesus tergerak oleh belas kasihan.
Kemudian, belas kasih itu juga menyembuhkan mereka yang sakit. Kalau kita tergembala dengan sungguh-sungguh, dengan kata lain mau merendahkan diri, segala yang sakit Tuhan sembuhkan,
percayalah, itu telah saya alami / rasakan.
Kesembuhan terjadi malam ini, amin saudaraku? Jadilah kawanan domba, tergembala
dengan baik supaya kita mendapat belas kasih. Yang sudah pernah merasakan kesembuhan,
tetap setia tergembala, menjadi kumpulan kecil / kawanan domba Allah.
SATU TITIK ada kaitannya dengan pemecahan
roti yang kedua...
Matius 15:34-36
15:34 Kata
Yesus kepada mereka: "Berapa roti ada padamu?" "Tujuh,"
jawab mereka, "dan ada lagi beberapa ikan kecil."
15:35 Lalu
Yesus menyuruh orang banyak itu duduk di tanah.
15:36 Sesudah
itu Ia mengambil ketujuh roti dan ikan-ikan itu, mengucap syukur,
memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu
murid-murid-Nya memberikannya pula
kepada orang banyak.
Pemecahan roti yang kedua: Yesus memberi makan 4000 orang laki-laki
dengan tujuh roti dan beberapa ikan.
Syaratnya: Duduk ditanah, artinya: Mau menjadi kecil, bahkan hina
seperti debu tanah.
Orang yang menyadari diri hina karena dosa, sesungguhnya adalah orang
yang dilayakkan oleh Tuhan, karena orang yang merasa diri hina selalu merasa
diri tidak layak, sekalipun telah berbuat banyak dan bekerja keras dihadapan
Tuhan lewat ibadah dan pelayanan.
Jadi, titik lebih kecil dari iota. Kalau huruf i berarti titik ditopang oleh satu garis dibawah(i), sedangkan titik (.) posisinya di bawah dan tidak
ditopang oleh apapun.
Kita kembali memperhatikan...
Roma 10:4-5
10:4 Sebab
Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap
orang yang percaya.
10:5 Sebab
Musa menulis tentang kebenaran karena hukum Taurat: "Orang yang
melakukannya, akan hidup karenanya."
“Musa menulis
tentang kebenaran karena hukum Taurat: "Orang yang melakukannya, akan
hidup karenanya." Berati kalau
tidak mampu melakukan hukum Taurat, ia tidak hidup.
Sekarang pertanyaannya, siapa yang sanggup melakukan hukum Taurat dengan sempurna di atas muka bumi ini? Jangankan 10 hukum, satu hukum saja dari 10 hukum Taurat, rasanya berat bahkan ada kalanya tidak mampu.
Sekarang pertanyaannya, siapa yang sanggup melakukan hukum Taurat dengan sempurna di atas muka bumi ini? Jangankan 10 hukum, satu hukum saja dari 10 hukum Taurat, rasanya berat bahkan ada kalanya tidak mampu.
Kalau saya bertanya, hukum yang mana saudara pilih, apakah hukum yang
pertama ,yaitu; Akulah Tuhan Allahmu? Ada kalanya kita menyembah berhala.
Atau hukum yang kelima; hormatilah ayah dan ibumu? Ada kalanya kita tidak hormat kepada orangtua. Hukum yang mana, tidak ada orang yang sanggup melakukanya dengan sempurna.
Atau hukum yang kelima; hormatilah ayah dan ibumu? Ada kalanya kita tidak hormat kepada orangtua. Hukum yang mana, tidak ada orang yang sanggup melakukanya dengan sempurna.
Jadi kebenaran berdasarkan iman itu betul-betul karena kasih karunia.
Itu sebabnya mari kita perhatikan dulu...
Roma 3:25-26
3:25 Kristus Yesus
telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya.
Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan
dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya.
3:26
Maksud-Nya ialah untuk menunjukkan keadilan-Nya pada masa ini, supaya nyata,
bahwa Ia benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus.
Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman,
dalam darah-Nya,
Yesus menjadi pendamaian, antara Allah dan manusia. Dia rela berkorban di atas kayu salib dan darah-Nya tercurah untuk menebus dosa manusia.
Yesus menjadi pendamaian, antara Allah dan manusia. Dia rela berkorban di atas kayu salib dan darah-Nya tercurah untuk menebus dosa manusia.
Kalau Yesus menjadi jalan pendamaian antara Allah dengan manusia,
menunjukkan keadilan-Nya pada masa ini. Jadi, masa sekarang ini gereja Tuhan
harus menghargai bahkan menjung-jung tinggi korban Kristus, lewat ibadah dan
pelayanan kepada Tuhan sebab masa sekarang ini adalah masa kesabaran Tuhan.
Kemudian..
Roma 3:27
3:27 Jika
demikian, apakah dasarnya untuk bermegah? Tidak ada! Berdasarkan apa?
Berdasarkan perbuatan? Tidak, melainkan berdasarkan iman!
Oleh sebab itu, tidak ada dasarnya untuk bermegah dihadapan Tuhan, selain
berdasarkan iman saja, karena kita dibenarkan oleh karena iman, dalam darah Yesus
Kristus, sebab itu kita tidak boleh bermegah atas dasar apapun, selain atas
dasar iman.
Roma 3:28
3:28 Karena
kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan
hukum Taurat.
Lebih ditegaskan lagi, manusia dibenarkan karena iman, bukan karena ia
melakukan hukum Taurat.
Orang yang berada di bawah hukum Taurat, dia hidup karena hukum
Taurat, tetapi siapa yang mampu melakukan hukum Taurat? Saya kira, tidak ada seorangpun
yang mampu.
Roma 3:29-30
3:29 Atau
adakah Allah hanya Allah orang Yahudi saja? Bukankah Ia juga adalah Allah
bangsa-bangsa lain? Ya, benar. Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa lain!
3:30 Artinya,
kalau ada satu Allah, yang akan membenarkan baik orang-orang bersunat karena
iman, maupun orang-orang tak bersunat juga karena iman.
Pendeknya, Allah yang satu itu bukan saja membenarkan bangsa Yahudi tetapi
juga bangsa kafir oleh karena iman.
Ciri-ciri
hidup di dalam kebenaran berdasarkan iman.
Roma 10:6-7
10:6 Tetapi
kebenaran karena iman berkata demikian: "Jangan katakan di dalam hatimu:
Siapakah akan naik ke sorga?", yaitu: untuk membawa Yesus turun,
10:7 atau:
"Siapakah akan turun ke jurang maut?", yaitu: untuk membawa Kristus
naik dari antara orang mati.
Kebenaran karena iman; percaya
terhadap kuasa kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
Oleh sebab itu, jangan katakan dalam hati:“Siapakah akan naik ke sorga? Untuk membawa Yesus turun” dan jangan berkata
dalam hati:"Siapakah akan turun ke
jurang maut?Untuk membawa Kristus naik dari antara orang mati.”
Turun dan naik à kepada kuasa kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
Kuasa kematian Yesus Kristus: Mengubur hidup yang lama.
Kuasa
kebangkitan Yesus: Hidup dalam hidup yang baru.
Kebangkitan yang benar adalah hasil dari kematian yang benar.
Hasilkanlah kebangkitan yang benar, sebab ada kebangkitan palsu. Kebangkitan
palsu adalah beribadah melayani Tuhan tetapi tidak mengubur hidup yang lama, ada
orang seperti itu, biar sudah berkali-kali menerima tegoran firman, tetap saja
susah, seperti anjing, kembali menjilat muntah dan babi yang mandi kembali ke
kubangan, padahal tidak ada untungya bagi dia.
Saudaraku, justru karena dosa kenajisan pembangunan tubuh Kristus
terhambat, oleh karena dosa kenajisan, seseorang; memberontak, merasa diri benar,
hebat, bosan mendengar firman dan lain sebagainya. Kemudian, roh najis itu
membuat harga diri tinggi, lihat Lucifer.
Rasul Paulus memberitakan kematian Yesus di dalam dirinya..
1 Korintus 11:26
11:26 Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum
cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.
Saduaraku, menikmati tubuh dan darah
Yesus = memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.
Sekali lagi saya katakan kebangkitan
yang benar adalah hasil dari kematian yang benar.
Biarlah kita memberitakan kematian
Yesus sempai Ia datang pada kali yang kedua, sekalipun harus lewat pengorbanan
di tengah-tengah ibadah dan pelayanan yaitu; makan roti dan minum cawan.
Dampak positfnya.
2 Korintus 4:7-10
4:7 Tetapi
harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan
yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.
4:8. Dalam
segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak
putus asa;
4:9 kami
dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak
binasa.
4:10 Kami
senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus
juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.
Rasul Paulus membawa kematian Yesus
di dalam tubuh-Nya, supaya kehidupan Yesus menjadi nyata di dalam tubuhnya, itulah
harta di dalam bejana tanah liat.
Sebetulnya kehidpan manusia, sama
seperti bejana tanah liat; rapuh dan mudah hancur, tetapi ketika membawa
kematian Yesus di dalam tubuh, maka kita memiliki kekuatan yang berlimpah-limpah. sama seperti Vas bunga, yang terbuat dari tanah liat, apabila terjatuh akan hancur berkeping-keping.
Tetapi karena membawa kematian Yesus dalam tubuh, kita memiliki
kekuatan yang berlimpah-limpah.
Kekuatan ini dapat dilihat dalam 4
perkara...
-
Ditindas namun tidak terjepit.
Biasanya, ketika
sesorang tertindas ada perasaan terjepit.
-
Habis akal tetapi tidak putus asa.
Biasanya, kalau seseorang habis akal, mudah sekali putus asa, bagi dia tidak ada lagi jalan
keluar dari setiap permasalahan.
-
Dianiaya namun tidak ditinggalkan
sendirian.
Ketika Yesus
mengalami aniaya karena firman / sengsara salib, Dia ditinggalkan seorang diri.
Sesuai dengan seruan Yesus, kira-kira jam tiga sore, Ia berseru: “Eloi, Eloi lama sabakthani”artinya; “Allahku, Allahku mengapa Engkau
meninggalkan Aku?” Memang Dia ditinggalkan seorang diri. Tetapi sekalipun
demikian, tidak ditinggalkan
sendirian.
-
Kami dihempaskan namun tidak binasa.
Kalau kita ingat
perjalanan rasul Paulus, Dia adalah seorang misioner untuk membawa kabar baik kepada
bangsa kafir, terlebih di Asia kecil, kemudian
di tengah lautan seringkali kapalnya terhempaskan, tetapi tidak binasa.
Barangkali kita mengalami hal yang
sama, namun kalau kita bisa bertahan sampai hari ini, itu artinya, bahwa kita; memiliki
kekuatan yang berlimpah-limpah, karena kita membawa kematian Yesus dalam tubuh kita
masing-masing.
Pengalaman kematian adalah suatu tanda
bahwa seseorang menghargai korban Kristus (makan tubuh dan minum darah Yesus). Jadi,
kalau di tengah-tengah ibadah ini kita banyak mengalami pergumulan, itu adalah tanda
bahwa kita membawa kematian Yesus dalam diri kita masing-masing dan biarlah itu
terjadi sampai Yesus datang untuk kali yang kedua sebagai Raja dan Mempelai
Laki-Laki Sorga.
Maka kita lihat selanjutnya...
Roma 10:8-9
10:8 Tetapi
apakah katanya? Ini: "Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu
dan di dalam hatimu." Itulah firman iman, yang kami beritakan.
10:9 Sebab
jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam
hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu
akan diselamatkan.
Firman iman dekat dengan kehidupan kita, yakni...
Yang pertama:Dekat di dalam mulut, berarti mengaku bahwa
Yesus adalah Tuhan.
Kisah Para Rasul 4:12
4:12 Dan
keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di
bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang
olehnya kita dapat diselamatkan."
Hanya nama Yesus Kristus yang sanggup menyelamatkan manusia di bawah
kolong langit ini, menunjukkan bahwa mulut mengaku bahwa: Yesus adalah Tuhan dan
Juruselamat = menyembah Allah yang hidup, tidak menyembah dan beribadah kepada berhala-berhala.
Berhala artinya: Segala sesuatu yang melebihi dari Tuhan, antara lain;
pekerjaan, harta, kekayaan, uang, perut, harga diri, kekerasan hati dan lain
sebagainya.
Markus 12:26-27
12:26 Dan juga
tentang bangkitnya orang-orang mati, tidakkah kamu baca dalam kitab Musa, dalam
ceritera tentang semak duri, bagaimana bunyi firman Allah kepadanya: Akulah
Allah
12:27 Ia
bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup. Kamu benar-benar
sesat!"
Allah yang hidup itulah Allah Abraham, Allah Ishak, Allah Yakub, Dia
bukan Allah orang mati.
Allah Abraham berarti Allah yang mampu memberikan kasih.
Allah Ishak berarti Allah yang mampu memberikan iman.
Allah Yakub berarti Allah yang mampu memberikan harap.
Sedangkan allah yang lain adalah allah yang mati, itulah emas dan
perak, barang yang fana, termasuk harta kekayaan, tidak mampu memberikan iman,
harap dan kasih, dengan kata tidak mampu mnyelamatkan manusia dari dosa.
Oleh sebab itu ...
Markus 12:28-30
12:28. Lalu
seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal jawab
dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada orang-orang itu, datang
kepada-Nya dan bertanya: "Hukum manakah yang paling utama?"
12:29 Jawab
Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan
Allah kita, Tuhan itu esa.
12:30
Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan
dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.
Tuhan Allah kita, Tuhan itu Esa, tidak dua, tidak tiga, oleh sebab itu
mengasihi Tuhan Allah harus dengan segenap hati, segenap jiwa, akal budi dan
kekuatan. Kalau andaikata Allah itu dua, maka separuh hati kita menyembah allah
yang pertama, separuh hati lagi menyembah allah yang kedua. Tetapi nyatanya Allah itu
Esa, Satu bukan dua bukan tiga, jadi harus menyembah dia dengan segenap hati,
jiwa, akal budi dan kekuatan kita.
Markus 12:32
12:32 Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali,
Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali
Dia.
Seorang ahli Taurat
membenarkan apa yang dikatakan Yesus. Itu sebabnya dia berkata; "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu,
bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia.”Itulah Tuhan
Yesus Kristus.
Menyembah Allah yang hidup,
berarti; menyembah Allah Abraham, Ishak dan Yakub, Dia Allah yang Esa, tidak ada
yang lain, Dialah satu-satunya Allah yang harus kita sembah.
Yang kedua: Dekat di dalam hati.
Berarti: Percaya dalam
hati bahwa Allah telah membangkitan Dia dari antara orang mati. Arti rohaninya:
Berada dalam suasana kebangkitan = hidup dalam hidup yang baru.
Roma 1:4
1:4 dan
menurut Roh kekudusan dinyatakan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati,
bahwa Ia adalah Anak Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita.
Roh Kudus menyatakan kebangkitan-Nya dari antara orang mati, bahwa Ia adalan
anak Allah yang berkuasa.
Jadi, Roh Kudus meyakinkan kita bahwa Yesus telah dibangkitkan dari
antara orang mati.
Saudaraku, tubuh itu mati, roh yang menghidupkan. Kita hidup di zaman
sekarang, kita tidak pernah melihat secara fisikli sosok Yesus seperti apa, kemudian
peristiwa Yesus disalibkan, mati di atas kayu salib, dikubur dan bangkit pada
hari yang ketiga, kita tidak pernah melihat peristiwa itu. Tetapi lewat
pelayanan 12 rasul termasuk pelayanan rasul Paulus kepada kita sebagai bangsa
kafir dan kita diyakinkan lewat pelayanan roh yaitu; pelayan-pelayan dari suatu
perjanjian baru, kita diyakinkan oleh Roh kudus itu sendiri, bahwa Yesus telah
dibangkitan dari antara orang mati.
Kalau hanya dengan menggunakan mata secara jasmani kita tidak yakin
karena tidak masuk akal / tidak logis, tetapi lewat pelayan Roh kita diyakinkan
oleh kuasa Roh Kudus. Dan ibadah yang kita jalankan ini adalah ibadah dalam
pimpinan Roh, tidak boleh dikerjakan oleh daging. Kalau dikerjakan oleh daging,
saya tidak akan pernah menjadi seorang gembala, karena sidang jemaat lebih
pandai dari saya.
Kisah para rasul 13:33-35
13:33 telah
digenapi Allah kepada kita, keturunan mereka, dengan membangkitkan Yesus,
seperti yang ada tertulis dalam mazmur kedua: Anak-Ku Engkau! Aku telah
memperanakkan Engkau pada hari ini.
13:34 Allah
telah membangkitkan Dia dari antara orang mati dan Ia tidak akan diserahkan
kembali kepada kebinasaan. Hal itu dinyatakan oleh Tuhan dalam firman ini: Aku
akan menggenapi kepadamu janji-janji yang kudus yang dapat dipercayai, yang
telah Kuberikan kepada Daud.
13:35 Sebab itu Ia mengatakan dalam mazmur yang lain: Engkau tidak
akan membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan.
Oleh karena kuasa
kebangkitan Yesus Kristus, kita mendapat keselamatan, terlepas dari kebinasaan dan
kita diangkat menjadi anak-anak Allah dan itu janji Allah kepada nenek moyang bangsa
Isarel dan sampai kepada kita.
1 Korintus 15:12-22
15:12. Jadi,
bilamana kami beritakan, bahwa Kristus dibangkitkan dari antara orang mati,
bagaimana mungkin ada di antara kamu yang mengatakan, bahwa tidak ada
kebangkitan orang mati?
15:13 Kalau tidak
ada kebangkitan orang mati, maka Kristus juga tidak dibangkitkan.
15:14 Tetapi
andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan
sia-sialah juga kepercayaan kamu.
15:17 Dan jika
Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih
hidup dalam dosamu.
15:18
Demikianlah binasa juga orang-orang yang mati dalam Kristus.
15:19 Jikalau
kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita
adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia.
15:20. Tetapi
yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati,
sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal.
15:21 Sebab
sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan
orang mati datang karena satu orang manusia.
15:22 Karena
sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula
semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus.
Kalau Yesus tidak dibangkitkan dari antara orang mati, maka sia-sialah
kepercayaan kita kepada Tuhan, maka setiap orang akan hidup di dalam dosanya.
Demikian juga binasa orang-orang yang mati di dalam Kristus.
Tetapi lewat persekutuan dengan Kristus kita dihidupakan kembali oleh
kuasa kebangkitan-Nya.
Selanjutnya....
1 Korintus 15:51
15:51.
Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati
semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah,
Suatu rahasia, yaitu; kita tidak akan mati, berarti sama seperti di
atas tadi, agunglah rahasia ibadah kita, diubahkan, oleh kuasa kebangkitan
Yesus Kristus.
Roma 15:52-53
15:52 dalam
sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi
dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa
dan kita semua akan diubah.
15:53 Karena
yang dapat binasa ini harus mengenakan yang tidak dapat binasa, dan yang dapat
mati ini harus mengenakan yang tidak dapat mati.
Jadi pada waktu bunyi nafiri yang
terakhir, orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa
dan dalam sekejap mata kita diubahkan, segambar dan serupa dengan Allah = sama
mulia dengan Allah, sehingga dengan demikian, agunglah rahasia ibadah dan pelayanan
ini.
1 Timotius 2:1
3:16 Dan
sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan
diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di
antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia,
diangkat dalam kemuliaan."
Agunglah rahasia ibadah kita; karena
firman telah menjadi manusia / daging, hal ini dibenarkan dalam Roh.
Kemudian setelah kebangkitan-Nya...
-
Ia menyatakan diri-Nya kepada Malaikat-Malaikat.
-
Diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah.
-
Yang dipercayai di dalam dunia ini / diangkat dalam kemuliaan.
Semuanya dibenarkan oleh Roh, oleh
sebab itu ibadah dan pelayanan iniharus dalam pimpinan
roh jangan berbau daging lagi.
Kalau kita percaya, suatu kali kelak
kita diangkat dalam kemulaian-Nya: Agunglah rahasia ibadah dan pelayanan pada Tuhan.
Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI
PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment