IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 02 SEPTEMBER 2015
Tema: DARI KITA KOLOSE
` (Seri
53)
Subtema: ANJING MENJADI ANAK-ANAK KERAJAAN
Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita sekalian oleh karena
kasih dan kemurahan hati Tuhan, kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah
Doa Penyembahan malam ini.
Sebelum kita membawa diri rendah di bawah kaki Tuhan, terlebih
dahulu kita memperhatikan pemberitaan firman untuk Ibadah Doa Penyembahan dari
surat yang dikirim Rasul Paulus kepada jemaat di Kolose.
Kolose 1: 21
(1:21) Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan
yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu
yang jahat,
Perhatikan kalimat pada ayat ini, yaitu: “Kamu yang dahulu
hidup jauh dari Allah”, ini menunjuk kepada;
-
Bangsa kafir = orang-orang yang
tak bersunat.
-
Orang fasik dengan segala
kefasikannya.
Yang dahulu hidup jauh dari Allah, berarti memusuhi Allah dalam
hati dan pikiran, itu nyata / terlihat dari setiap perbuatan-perbuatan yang jahat.
Jadi setiap perbuatan jahat itu menunjukkan seseorang
masih hidup jauh dari Allah, jenis apapun kejahatan itu, sekalipun ia beribadah
dan melayani Tuhan.
Lebih jauh kita melihat; YANG DAHULU HIDUP JAUH DARI
ALLAH.
Efesus 2: 11-13
(2:11) Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu -- sebagai
orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat
oleh mereka yang menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang
dikerjakan oleh tangan manusia, --
(2:12) bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak
mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan,
tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.
(2:13) Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang
dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah
Kristus.
Yang dahulu hidup jauh dari Allah, berarti; “Tanpa Kristus, tidak termasuk
kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan
yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.”
Itulah bangsa kafir = orang yang tidak bersunat, intinya;
dekat dengan kebinasaan.
Kita lihat BANGSA KAFIR.
Matius 15: 22-26
(15:22) Maka datanglah
seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: "Kasihanilah aku, ya
Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat
menderita."
(15:23) Tetapi Yesus
sama sekali tidak menjawabnya. Lalu murid-murid-Nya datang dan meminta
kepada-Nya: "Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan
berteriak-teriak."
(15:24) Jawab Yesus:
"Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."
(15:25) Tetapi
perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah
aku."
(15:26) Tetapi Yesus
menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan
melemparkannya kepada anjing."
Perempuan Kanaan adalah bangsa kafir, digambarkan seperti
anjing = orang yang dahulu hidup jauh dari Allah.
Bangsa kafir adalah bangsa yang tidak layak sebab tidak
disebut domba-domba Allah, dan sesungguhnya mereka bukanlah anak-anak Kerajaan,
sudah dekat dengan kebinasaan.
Tabiat-tabiat
anjing.
YANG PERTAMA.
Lukas 16: 21
(16:21) dan ingin
menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan
anjing-anjing datang dan menjilat boroknya.
Suka menjilat borok orang lain, artinya; menyukai kelemahan-kelemahan
pada orang lain, berarti menyukai kejahatan-kejahatan yang diperbuat orang
lain, termasuk kenajisan-kenajisan yang diperbuat orang lain.
2 Timotius 3: 6
(3:6) Sebab di antara
mereka terdapat orang-orang yang menyelundup ke rumah orang lain dan menjerat
perempuan-perempuan lemah yang sarat dengan dosa dan dikuasai oleh
berbagai-bagai nafsu,
Hati-hati saudaraku, kalau datang ke rumah orang lain
bawa damai sejahtera, kalau tidak membawa damai sejahtera berarti sedang
menyeludup.
Menjerat perempuan-perempuan lemah yang sarat dengan dosa
dan dikuasai oleh berbagai-bagai nafsu = menyukai kelemahan orang lain.
2 Timotius 3: 7
(3:7) yang walaupun
selalu ingin diajar, namun tidak pernah dapat mengenal kebenaran.
Memang ada keinginan untuk diajar namun tidak dapat
mengenal kebenaran, karena apa? karena menyukai, menikmati
kekurangan-kekurangan pada diri orang lain.
Kita datang menghadap takhta kasih karunia, bukan
menghadap takhta roh jahat dan roh najis. Kalau beribadah melayani tetapi
dengan maksud-maksud lain, berarti sedang menghadap takhta roh jahat dan roh
najis.
2 Timotius 3: 8
(3:8) Sama seperti
Yanes dan Yambres menentang Musa, demikian juga mereka menentang kebenaran.
Akal mereka bobrok dan iman mereka tidak tahan uji.
Sama seperti Yanes dan Yambres menentang Musa = menentang
kebenaran.
Ketika Musa mengadakan demonstrasi dihadapan firaun,
yaitu; melempar tongkat berubah menjadi ular, juga Yanes dan Yambres melempar
tongkat dan tongkat itu pun berubah menjadi ular, berarti menentang Musa = menetang
kebenaran. Hati-hati sidang jemaat jangan suka menentang gembala sidang, kalau
menyaksikan, memaklumkan kebenaran, tidak usah gelisah pegang kuping, tidak usah
repot. Dengar, lihat, aminkan kesaksian itu, berarti; engkau sedang turut
mendoakan. Jangan menentang gembala! Apapun kedudukan dan jabatan saudara,
sekalipun sidang jemaat lebih tua dari gembala; jangan menentang gembala!
Hanya karena menikmati kelemahan orang lain,
ujung-ujungnya menentang gembala = menentang kebenaran.
Akibat menentang kebenaran:
-
Akal mereka bobrok = tidak memiliki akal
sehat, berarti upnormal / tidak bermoral.
Bandingkan
dengan kerinduan Tuhan ...
Roma 12: 2
(12:2) Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini,
tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan
manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang
sempurna.
Kerinduan
Tuhan adalah supaya gereja Tuhan dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa
yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna, itu bisa terjadi kalau
terwujudnya pembaharuan akal budi = akal sehat.
Oleh sebab
itu, belajarlah memisahkan diri dari dunia dan arusnya, supaya kita tidak
menjadi sama dengan dunia, mulai dari perkataan dan perbuatan.
-
Iman mereka tidak tahan uji.
Iman yang
tidak tahan uji, berarti mudah tergoda = mudah dipengaruhi hal-hal yang tak
suci, antara lain;
1.
Cinta akan uang, seperti Yudas.
2.
Kuatir soal makan, minum dan pakaian, itulah
bangsa-bangsa lain.
3.
Mempertahankan kedudukan dan jabatan.
Tabiat-tabiat
anjing.
YANG KEDUA.
Yohanes 10: 12
(10:12) sedangkan
seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu
sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu
lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu.
Menerkam dan mencerai-beraikan kawanan domba dalam satu
kandang penggembalaan, itulah pekerjaan serigala = domba-domba menjadi liar,
tidak tergembala = merusak kawanan domba.
Serigala = anjing hutan.
Kalau anak Tuhan terpisah dari Tuhan, tidak tergembala
dengan sungguh-sungguh apapun alasannya, berarti ia sedang dicerai-beraikan
oleh serigala, diterkam oleh anjing hutan.
Serigala dikaitkan dengan Herodes.
Lukas 13: 31-32
(13:31) Pada waktu itu
datanglah beberapa orang Farisi dan berkata kepada Yesus: "Pergilah,
tinggalkanlah tempat ini, karena Herodes hendak membunuh Engkau."
(13:32) Jawab Yesus
kepada mereka: "Pergilah dan katakanlah kepada si serigala itu: Aku
mengusir setan dan menyembuhkan orang, pada hari ini dan besok, dan pada hari
yang ketiga Aku akan selesai.
Herodes disebut si serigala.
Kemudian, rencana dari Herodes adalah untuk membunuh
Yesus Kristus, Dialah Gembala Agung.
Matius 26: 30-31
(26:30) Sesudah
menyanyikan nyanyian pujian, pergilah Yesus dan murid-murid-Nya ke Bukit
Zaitun.
(26:31) Maka
berkatalah Yesus kepada mereka: "Malam ini kamu semua akan tergoncang
imanmu karena Aku. Sebab ada tertulis: Aku akan membunuh gembala dan kawanan
domba itu akan tercerai-berai.
Apabila gembala terbunuh, maka kawanan domba akan
tercerai-berai, inilah pekerjaan dari si serigala, yaitu Herodes, yang juga
membunuh Yesus Kristus.
Jadi, kalau tidak tergembala sungguh-sungguh, berarti
sedang diterkam oleh si serigala (anjing hutan).
Persamaannya; kalau seseorang tidak sungguh-sungguh
beribadah, tidak memberi diri digembalakan, berarti sedang mempraktekkan tabiat
anjing yang kedua, itulah si serigala.
Lebih jauh melihat tentang Herodes...
Matius 2: 2-3
(2:2) dan
bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan
itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah
Dia."
(2:3) Ketika raja
Herodes mendengar hal itu terkejutlah ia beserta seluruh Yerusalem.
Herodes terkejut mendengar kelahiran Yesus Kristus,
menunjukkan Herodes menolak Yesus sebagai Raja.
Arti rohaninya; mendirikan takhta atas diri sendiri =
mempertahankan harga diri.
Matius 2: 12
(2:12) Dan karena
diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes, maka pulanglah
mereka ke negerinya melalui jalan lain.
Kalau mendirikan takhta atas diri sendiri, itu adalah
kejahatan.
Matius 2: 16
(2:16) Ketika Herodes
tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang majus itu, ia sangat marah.
Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu
anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat
diketahuinya dari orang-orang majus itu.
Herodes membunuh anak-anak berumur dua tahun ke bawah,
berarti yang menjadi korban dari pada si serigala (roh jahat) adalah kerohanian
yang masih kanak-kanak.
Jadi, kerohanian yang masih kanak-kanak sudah pasti
menjadi korban dari si serigala. Kalau dia dewasa rohani tidak mungkin jauh
dari Tuhan tetap tergembala dengan baik dalam satu kandang penggembalaan.
Serigala dikaitkan dengan nabi-nabi palsu.
Matius 7: 15
(7:15)
"Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar
seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.
Nabi-nabi palsu disebut juga serigala yang buas, anjing
hutan yang buas.
Matius 7: 22
(7:22) Pada hari
terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami
bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak
mujizat demi nama-Mu juga?
Pekerjaan-pekerjaan dari nabi-nabi palsu (serigala)
bernubuat demi nama Tuhan, mengusir setan demi nama Tuhan, mengadakan mujizat
demi nama Tuhan.
Kesimpulannya; menambahkan dan mengurangkan firman Tuhan.
-
Menambahkan, artinya; menyampaikan dua tiga
ayat disertai/ditambahkan dengan cerita-cerita isapan jempol, dongeng
nenek-nenek tua, takhayul-takhayul, filsafat-filsafat kosong, silsilah-silsilah
yang tiada putus-putusnya.
-
Mengurangkan artinya; pemberitaan firman
Tuhan diganti dengan;
a.
Teori kemakmuran, artinya; orang Kristen
tidak boleh miskin, harus kaya, sehingga kalau seorang hamba Tuhan menerapkan
sistem pelayanan yang seperti ini, maka otomatis dia tidak akan pernah
menyampaikan firman para nabi/firman penyucian yang berkuasa untuk menyelidiki,
mengoreksi segala sesuatu yang terkandung dalam hati, selain melucu, melucu,
dan melucu saja.
b.
Mujizat-mujizat. Kalau ibadah hanya sebatas
mujizat, maka yang dikecilkan adalah salib Kristus. Kalau seseorang melepaskan
salib Kristus, maka orang yang seperti ini tidak akan pernah bertanggung jawab
di hadapan Tuhan, baik dalam ibadah-ibadah yang Tuhan percayakan, baik dalam
karunia-karunia yang ia peroleh, tidak pernah bertanggung jawab dihadapan
Tuhan.
Saya
senang sekali apabila ada sidang jemaat ketika mendengar firman langsung di
follow up, langsung bergerak. Tidak usah iri. Kalau hamba Tuhan pasti berusaha
menyenangkan tuannya. Kristus adalah tuan dari setiap hamba-hamba tuan. Hamba
Tuhan = hamba kebenaran dan ia pasti saat menyenangkan tuannya dengan segala
ketulusan hati, berarti menyenangkan tuannya bukan saat di depan tetapi setiap
saat.
Jadi, orang yang menyukai pelayanan dari nabi-nabi palsu,
menerima firman yang ditambahkan dan dikurangkan = diterkam oleh serigala =
jauh dari Tuhan = tidak tergembala dengan sungguh-sungguh.
Tabiat-tabiat
anjing.
YANG KETIGA.
2 Petrus 2: 22
(2:22) Bagi mereka
cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: "Anjing kembali lagi
ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya."
Anjing kembali lagi ke muntahnya, artinya; kembali
mengulangi dosa masa lalu = pertobatan yang tidak permanen = tidak menghargai
darah salib Kristus = orang bebal/orang bodoh yang tidak memiliki pengertian.
Firman Tuhan yang tertulis dalam Amsal 17:12 mengatakan: “Lebih baik berjumpa dengan beruang betina yang kehilangan anak,
dari pada dengan orang bebal dengan kebodohannya.”
Setelah kita melihat tiga tabiat anjing, memang dapat
dipastikan bahwa bangsa kafir sudah dekat dengan kebinasaan, oleh sebab itu
mari kita melihat ...
Jalan keluarnya.
Matius 15: 26-27
(15:26) Tetapi Yesus
menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan
melemparkannya kepada anjing."
(15:27) Kata perempuan
itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja
tuannya."
Kita melihat terlebih dahulu jawaban perempuan Kanaan
kepada Yesus Kristus, antara lain:
-
“Benar Tuhan.”
Artinya;
mengakui kebenaran Allah = Allah saja yang benar, sedangkan manusia tidak ada
yang benar, satu pun tidak = mengakui salib Kristus, sebab salib Kristus adalah
kebenaran yang sejati.
Matius 27:
54
(27:54) Kepala pasukan dan prajurit-prajuritnya yang
menjaga Yesus menjadi sangat takut ketika mereka melihat gempa bumi dan apa
yang telah terjadi, lalu berkata: "Sungguh, Ia ini adalah Anak
Allah."
Kepala
pasukan dibenarkan oleh salib Kristus, dibuktikan dari perkataannya: “Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah”
Lukas 23:
40-41
(23:40) Tetapi yang seorang menegor dia, katanya:
"Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima
hukuman yang sama?
(23:41) Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita
menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak
berbuat sesuatu yang salah."
Penjahat
yang di sebelah kanan dibenarkan oleh salib Kristus, dengan bukti ia berkata: “Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita
menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak
berbuat sesuatu yang salah.”
Kesimpulannya;
orang yang benar karena dibenarkan oleh Allah lewat salib Kristus selalu
meninggikan korban Kristus.
-
“... namun anjing
itu.”
Perkataan
ini menunjukkan bahwa perempuan Kanaan menyadari diri sebagai anjing = anjing
tetaplah anjing.
Perbuatan anjing
tetapi tidak menyadari diri sebagai anjing, itu adalah dusta.
Tidak
boleh membela diri! Setelah dengar firman Tuhan, dikoreksi firman Tuhan, ada
kesempatan untuk mengakui dosa, segera lari ke depan, tidak usah disuruh-suruh,
itu orang jujur. Jangan anjing tetapi tidak menyadari diri anjing, itu dusta
besar. Kalau tidak segera lari ke depan / duduk dikursi pertahankan harga diri,
nanti tidak akan pernah tersentuh dengan firman Tuhan, hati-hati dengan model
yang seperti ini.
Setelah
dengar firman Tuhan, nangis di bawah kaki salib Tuhan, jangan pertahankan kursimu
itu, sadari diri kalau anjing, tetaplah anjing. Jangan anjing, mengaku domba,
akui supaya dibenarkan salib.
Sudah
perbuatan anjing tidak lari, di suruh maju tidak mau. Zaman dulu ketika aktif
persekutuan, di situ kelebihan saya, jangan sampai orang duluan. Anjing tetap
anjing, saya belajar kejar kasih karunia. Kejarlah kasih karunia, jangan
didahului orang lain, di situlah terlihat orang mau menyadari diri sebagai
anjing.
Praktek menyadari diri.
1 Yohanes
1: 8
(1:8) Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka
kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.
Kalau
tidak menyadari diri sebagai orang yang berdosa, maka kita menipu diri sendiri
dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Setiap orang yang tidak mengakui dosanya
adalah pendusta, dan menjadi anak Setan, sebab Setan adalah bapa pendusta.
1 Yohanes
1: 9
(1:9) Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia
dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari
segala kejahatan.
Tetapi
kalau kita mau mengakui segala dosa, mengakui tabiat-tabiat anjing yang kita
perbuat, maka: Ia akan mengampuni segala dosa kita, tidak berhenti hanya
mengampuni, Ia juga menyucikan kita dari segala kejahatan.
Malam ini
adalah waktu yang tepat untuk segera mengakui segala dosa kejahatan dan
kenajisan di hadapan Tuhan.
Ketika
mendengar firman Tuhan, ditegor dan dikoreksi, segera tersungkur di bawah kaki
Tuhan.
-
“... makan remah-remah
yang jatuh dari meja tuannya.”
Berarti,
menghargai firman Allah yang berkuasa.
Efesus 5: 26
(5:26) untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya
dengan memandikannya dengan air dan firman,
Firman Allah itu berkuasa untuk menyucikan dan menguduskan setiap orang, sesuai dengan Yohanes 17: 17, “Kuduskanlah mereka dalam kebenaran, firman-Mu adalah kebenaran.”
Ibrani 1:
3
(1:3) Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud
Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan
setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang
Mahabesar, di tempat yang tinggi,
Yesus
adalah firman Allah, menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh
dengan kekuasaan.
Roma 4: 17
(4:17) seperti ada tertulis: "Engkau telah
Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa" -- di hadapan Allah yang kepada-Nya
ia percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang menjadikan dengan
firman-Nya apa yang tidak ada menjadi ada.
Firman
Allah sanggup menjadikan yang tidak ada menjadi ada, itulah kelebihan dari
perempuan Kanaan; dia mau menghargai firman Tuhan. Apa yang tidak mungkin bagi
manusia, segalanya mungkin bagi Allah, tidak ada yang mustahil bagi Allah, asal
saja kita mau menghargai firman.
Setelah mengakui
kebenaran Allah, menyadari diri anjing tetaplah anjing, apa yang timbul dalam
hati, tidak dipikirkan, tidak di dengar oleh telinga itu yang diberikan oleh
Allah bagi mereka yang mengasihi Allah, menghargai kemurahan Tuhan, menghargai
ibadah dan pelayanan.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment