IBADAH
DOA PENYEMBAHAN, 16 SEPTEMBER 2015
Tema: DARI
KITA KOLOSE
` (Seri
55)
Subtema: KUATIR SOAL APA YANG AKAN DIMINUM
Shalom!
Selamat malam, salam
sejahtera, salam dalam kasih Kristus, dengan kasih sayang dan kasih setia-Nya
yang abadi, oleh karena kemurahan hati Tuhan kita dimungkinkan untuk
melangsungkan Ibadah Doa Penyembahan malam ini.
Sebelum kita membawa
diri rendah di bawah kaki Tuhan, terlebih dahulu kita memperhatikan firman
penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan dari surat yang dikirim Rasul
Paulus kepada jemaat di Kolose.
Kolose 1: 21
(1:21) Juga kamu
yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan
pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat,
“Kamu yang dahulu
hidup jauh dari Allah”, ini menunjuk kepada;
- Bangsa kafir =
orang-orang yang tak bersunat.
- Orang fasik dengan
segala kefasikannya.
Orang yang dahulu
hidup jauh, mereka itu memusuhi Allah dalam hati dan pikiran, itu terlihat dari
perbuatan yang jahat.
Pendeknya, setiap
perbuatan jahat menunjukkan bahwa seseorang memusuhi Allah dalam hati dan
pikiran = hidup jauh dari Allah.
Lebih jauh kita
melihat; YANG DAHULU HIDUP JAUH DARI ALLAH.
Efesus 2: 11-13
(2:11) Karena itu
ingatlah, bahwa dahulu kamu -- sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging,
yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya
"sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, --
(2:12) bahwa waktu itu
kamu tanpa Kristus, tidak
termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam
ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di
dalam dunia.
(2:13) Tetapi sekarang
di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah
menjadi "dekat" oleh darah Kristus.
Yang dahulu hidup jauh
dari Allah, berarti; “Tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel
dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang
dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam
dunia” = BINASA à kematian.
Efesus 2: 1
(2:1) Kamu dahulu
sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.
Dahulu sudah mati
karena banyaknya pelanggaran dosa-dosa, menunjukkan seseorang tanpa Kristus,
tanpa Allah di dalam dunia.
Pertanyaannya;
SIAPAKAH MEREKA ITU?
Efesus 2: 2-3
(2:2) Kamu hidup di
dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati
penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara
orang-orang durhaka.
(2:3) Sebenarnya
dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di
dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami
yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama
seperti mereka yang lain.
Orang-orang yang
berada dalam 3 perkara, antara lain;
1. “Orang-orang yang mengikuti
jalan dunia ini.”
2. “Orang-orang yang mentaati
penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara
orang-orang durhaka.”
Penguasa kerajaan
angkasa = penghulu di udara.
3. “Orang-orang yang, "hidup di
dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran yang jahat.”
Keterangan: “MENGIKUTI
JALAN DUNIA INI” (bagian kedua).
Di dunia ini banyak
jalan, ada jalan yang lebar, ada jalan yang sempit, ada jalan salib, tergantung
seseorang mau memilih jalan yang mana. Tuhan tidak pernah memaksa kehendak-Nya
supaya kita mengikuti jalan yang Ia inginkan.
Terlebih dahulu kita
melihat ...
Matius 13: 22
(13:22) Yang
ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu
kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga
tidak berbuah.
“Kekuatiran dunia
ini”... kalimat
tersebut menunjukkan bahwa di dunia ini ada jalan yang bernama
kekuatiran.
Pendeknya, salah satu
jalan yang ada di dunia ini adalah jalan kekuatiran.
Perlu untuk diketahui;
mereka telah mendengar firman ternyata masih juga dikuasai roh kekuatiran adalah
mereka yang beribadah, juga telah mendengar firman.
Matius 6: 31
(6:31) Sebab itu
janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang
akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
Mereka kuatir soal
apakah yang akan dimakan, diminum dan apa yang dipakai.
Keterangan: KUATIR
SOAL APA YANG AKAN DIMINUM.
Pada minggu lalu kita
telah menerima pemberitaan firman kuatir soal apa yang akan dimakan, sekarang
kita perhatikan kuatir soal apa yang akan diminum. Tentu setelah makan,
selanjutnya seseorang akan minum.
Keluaran 17: 1-2
(17:1) Kemudian
berangkatlah segenap jemaah Israel dari padang gurun Sin, berjalan dari tempat
persinggahan ke tempat persinggahan, sesuai dengan titah TUHAN, lalu
berkemahlah mereka di Rafidim, tetapi di sana tidak ada air untuk diminum
bangsa itu.
(17:2) Jadi mulailah
mereka itu bertengkar dengan Musa, kata mereka: "Berikanlah air kepada
kami, supaya kami dapat minum." Tetapi Musa berkata kepada mereka:
"Mengapakah kamu bertengkar dengan aku? Mengapakah kamu mencobai
TUHAN?"
Pada saat berkemah di
Rafidim, bangsa Israel mengalami kehausan karena tidak ada air untuk diminum.
Keluaran 17: 3
(17:3) Hauslah bangsa
itu akan air di sana; bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa dan berkata:
"Mengapa pula engkau memimpin kami keluar dari Mesir, untuk membunuh kami,
anak-anak kami dan ternak kami dengan kehausan?"
Bangsa Israel
bersungut-sungut kepada Musa di hadapan Tuhan, bukti bahwa mereka kuatir soal
apa yang akan diminum.
Bersungut-sungut
adalah tanda, bahwa:
- Tidak ada ucapan
syukur.
- Tidak mengalami
kepuasan.
Yohanes 4: 15
(4:15) Kata perempuan
itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak
haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air."
Perempuan Samaria
berkata; "Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus
lagi” Berarti perempuan samaria itu mengalami kehausan = tidak
mengalami kepuasan.
Yohanes 4: 17-18
(4:17) Kata perempuan
itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya: "Tepat
katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami,
(4:18) sebab engkau
sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu.
Dalam hal ini engkau berkata benar."
Perempuan Samaria
mempunyai lima suami = mengalami kehausan = tanpa kepuasan.
Kalau seorang suami
ada rasa syukur kepada Tuhan, maka ia tidak akan pernah menginginkan dua
isteri, atau tiga atau lebih. Sebaliknya, kalau seorang isteri ada rasa syukur,
ia tidak akan mungkin menginginkan dua suami bahkan lebih.
Biarlah kita
senantiasa mengucap syukur dalam segala hal sebab itulah yang dikehendaki oleh
Allah di dalam Kristus Yesus, kalau tidak ada rasa syukur, berarti tidak ada
kepuasan, semuanya nanti menjadi salah.
Yohanes 4: 12-13
(4:12) Adakah Engkau
lebih besar dari pada bapa kami Yakub, yang memberikan sumur ini kepada kami
dan yang telah minum sendiri dari dalamnya, ia serta anak-anaknya dan
ternaknya?"
(4:13) Jawab Yesus
kepadanya: "Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi,
Perempuan Samaria
minum dari sumur Yakub, sehingga ia haus lagi = mencari kepuasan dari dunia.
Barangsiapa mencari
kepuasan dari dalam dunia ini, ia akan haus lagi, sebab dunia ini tidak
melepaskan seseorang dari rasa dahaga.
Sumur Yakub adalah
gambaran dari dunia ini.
Yesaya 14: 16-17
(14:16) Orang-orang
yang melihat engkau akan memperhatikan dan mengamat-amati engkau, katanya:
Inikah dia yang telah membuat bumi gemetar, dan yang telah membuat
kerajaan-kerajaan bergoncang,
(14:17) yang telah
membuat dunia seperti padang gurun, dan menghancurkan kota-kotanya, yang tidak
melepaskan orang-orangnya yang terkurung pulang ke rumah?
Setan telah membuat
dunia ini seperti; “padang gurun, dan menghancurkan kota-kotanya, yang tidak
melepaskan orang-orangnya yang terkurung pulang ke rumah?”
Sekarang kita lihat
pengertian secara rohani, yaitu....
a.
“Padang
gurun.”
Berarti; tandus =
kering-kering = tidak menghasilkan apa-apa.
Digambarkan seperti
ranting yang tidak melekat pada pokok anggur, menjadi kering dan tidak
menghasilkan apa-apa, artinya; di luar Tuhan tidak dapat berbuat apa-apa.
b.
“Menghancurkan kota-kotanya.”
Artinya: tanpa ibadah
dan pelayanan.
Yerusalem adalah kota
Raja Besar, pusat kerajaan damai. Berarti kalau tanpa ibadah dan pelayanan =
tanpa damai sejahtera.
c.
“Tidak melepaskan orang-orangnya yang terkurung pulang
ke rumah”,
artinya; terikat, terbelenggu dengan dosa kejahatan dan
kenajisan.
Kalau tidak beribadah
dan melayani Tuhan, sama seperti orang yang tidak memiliki pakaian pesta,
sampai akhirnya dua tangan dan dua kakinya diikat dan dilemparkan ke dalam
kegelapan yang paling gelap, di situ ada ratap tangis dan kertakan gigi.
Akibat
bersungut-sungut.
YANG PERTAMA.
Keluaran 17: 3
(17:3) Hauslah bangsa
itu akan air di sana; bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa dan berkata:
"Mengapa pula engkau memimpin kami keluar dari Mesir, untuk membunuh kami,
anak-anak kami dan ternak kami dengan kehausan?"
Perkataan: “Mengapa
pula engkau memimpin kami keluar dari Mesir, untuk membunuh kami, anak-anak
kami dan ternak kami dengan kehausan?”, menunjukkan bahwa mereka tidak
mengerti rencana-rencana Allah = tidak mengenal Allah dengan sempurna.
Bandingkan dengan
perempuan Samaria..
Yohanes 4: 10-12
(4:10) Jawab Yesus
kepadanya: "Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia
yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta
kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup."
(4:11) Kata perempuan
itu kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tidak punya timba dan sumur ini amat dalam;
dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu?
(4:12) Adakah Engkau
lebih besar dari pada bapa kami Yakub, yang memberikan sumur ini kepada kami
dan yang telah minum sendiri dari dalamnya, ia serta anak-anaknya dan
ternaknya?"
Perempuan Samaria
tidak mengenal bahwa Yesus adalah Tuhan dan Kristus, Dialah Juruselamat
manusia.
Perempuan Samaria
tidak mengenal Allah secara sempurna dapat dilihat dari dua sisi, yaitu;
- Dari
sisi Yesus Kristus, Ia berkata: “Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah
dan siapakah Dia yang berkata kepadamu.”
Pendeknya, perempuan
Samaria tersebut tidak tahu karunia Allah = tidak mengenal kasih Allah.
“Karena begitu besar kasih
Allah sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang
Tunggal...(Yohanes
3:16).
- Dari sisi perempuan Samaria, ia berkata: “Tuhan, Engkau tidak punya timba dan sumur
ini amat dalam; dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu?”
Perkataan ini menunjukkan bahwa ia tidak mengenal Allah = tidak mengerti
rencana-rencana Allah.
Perkataan perempuan Samaria dibagi menjadi tiga
bagian:
BAGIAN PERTAMA:
“ENGKAU TIDAK PUNYA TIMBA.”
Berarti perempuan
Samaria ini hanya melihat dari sisi luarnya/melihat dari sisi lahiriahnya.
Banyak anak-anak Tuhan
(orang Kristen) hanya melihat sisi timbanya, artinya; hamba Tuhan tersebut
sudah punya nama atau belum, terkenal atau tidak.
Saudaraku, jangan
mengikuti Tuhan karena hamba Tuhan tersebut terkenal, itu adalah pengikutan
yang keliru, yang benar adalah; hamba Tuhan tersebut dipakai Tuhan atau tidak
dalam hal pembukaan rahasia firman Allah = tinggal di dalam rencana Allah yang
besar.
Perlu untuk diketahui,
kalau seorang hamba Tuhan tidak punya pembukaan rahasia firman Allah,
pelayanannya hanya dengan firman yangditambahkan dan dikurangkan,
dengan tegas saya katakan; tinggalkan dan tidak perlu takut, karena tidak
memberi jaminan keselamatan = tidak berada dalam rencana Allah yang besar.
Firman pengajaran
mempelai dalam terangnya Tabernakel membawa gereja Tuhan masuk dalam
pembangunan tubuh Kristus yang sempurna = menjadi pengantin perempuan, sebagai
sasaran akhir dari ibadah dan pelayanan di atas muka bumi ini.
Firman pengajaran
mempelai = firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, berkuasa untuk
menyelidiki, mengoreksi segala sesuatu yang terkandung di dalam hati, sehingga
kehidupan menjadi nyata dihadapan Tuhan.
Firman yang
ditambahkan: Menyampaikan firman dua tiga ayat disertai dengan cerita isapan jempol,
dongeng-dongeng nenek tua, takhayul-takhayul, silsilah-silsilah yang tidak ada
putus-putusnya, filsafat-filsafat kosong manusia.
Firman yang
dikurangkan: Pemberitaan firman tentang Salib Kristus diganti dengan dua hal, yaitu:
- Teori kemakmuran =
orang Kristen tidak boleh miskin harus kaya. Biasanya hamba Tuhan yang menganut
paham seperti ini tidak berani menyampaikan firman pengajaran yang rahasianya
dibukakan (firman para nabi), justru sebaliknya mempersalahkan pemberitaan
firman tentang salib, alasannya; pemberitaan firman tentang salib adalah
khotbah padang gurun / perjanjian lama, sementara, anak-anak Tuhan, orang
Kristen hidup oleh karena kasih karunia.
Kesimpulannya;
1.
Tidak
perlu menyampaikan firman tetang salib = mengecilkan salib Kristus.
2.
Diganti
dengan tanda-tanda heran /mujizat mujizat.
Berarti pelayanannya
hanya berorientasi kepada mujizat, tidak sampai kepada pemberitaan firman
tentang Yesus yang disalibkan.
- Tanda-tanda heran / mujizat-mujizat
Perlu untuk diketahui;
Yesus tidak tertarik kepada pengikut-pengikut yang hanya mencari tanda-tanda
heran / mujizat- mujizat, justru karena itu Yesus dua kali menyingkir, naik ke
gunung seorang diri.. Yohanes pasal 6.
Perkataan perempuan Samaria dibagi menjadi tiga
bagian:
BAGIAN KEDUA:
“SUMUR INI AMAT DALAM.”
Sumur Yakub tidak
lebih dalam dari kasih Allah. Kasih Allah lebih dari segala-galanya, lebih
dalam dari apa yang dipikirkan manusia.
Buktinya...
-
Apa
yang tidak dipikirkan manusia, apa yang tidak timbul dalam hati, apa yang tidak
pernah didengar telinga, itulah yang Dia sediakan bagi mereka yang mengasihi
Tuhan.
-
Rancangan
Tuhan bukanlah rancangan manusia, jalan Tuhan bukan jalan manusia. Jalan
manusia bisa kita ikuti, tetapi hati Tuhan tidak bisa kita selami.
Pendeknya; pembukaan
rahasia firman Tuhan tidak dapat diukur oleh akal manusia = kasih Allah lebih
dalam dari lautan, lebih luas dari samudera, lebih tinggi dari langit biru =
tidak terselami oleh akal pikiran manusia.
Yesaya 55: 8-9
(55:8) Sebab
rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah
firman TUHAN.
(55:9) Seperti
tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan
rancangan-Ku dari rancanganmu.
Rancangan Tuhan
bukanlah rancangan manusia, jalan manusia bukanlah jalan Tuhan, sebab seperti
tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan Tuhan dari jalan
manusia dan rancangan Tuhan dari rancangan manusia.
Firman pengajaran
mempelai dalam terangnya Tabernakel disebut firman pengajaran yang rahasianya
dibukakan; begitu dalam, sampai mampu mengoreksi, menyelidiki segala sesuatu
yang terkandung dalam hati.
Perkataan perempuan Samaria dibagi menjadi tiga
bagian:
BAGIAN KETIGA: “DARI MANAKAH ENGKAU
MEMPEROLEH AIR HIDUP ITU?”
Yohanes 7: 37-38
(7:37) Dan pada hari
terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru:
"Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum!
(7:38) Barangsiapa
percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya
akan mengalir aliran-aliran air hidup."
Yesus adalah air
hidup, itu sebabnya di sini dikatakan: “Barangsiapa haus, baiklah ia datang
kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh
Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup.”
Yesus adalah air
hidup, yang sanggup melepaskan dan memuaskan kita dari rasa dahaga = memberi
kepuasan = ada ucapan syukur.
Sebaliknya dengan
sumur Yakub, gambaran dari dunia ini, tidak memberi kepuasan selain Kasih
Yesus.
Dalam 1 Yohanes 2:15-17..barangsiapa
mengasihi dunia, maka kasih Bapa tidak ada di dalam dirinya.
Segala sesuatu dalam dunia adalah;
keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup, tetapi pada akhirnya
dunia ini akan lenyap bersama dengan orang yang mengasihi semua itu.
Akibat
bersungut-sungut.
YANG KEDUA.
Keluaran 17: 2-3
(17:2) Jadi mulailah mereka
itu bertengkar dengan Musa, kata mereka: "Berikanlah air kepada kami,
supaya kami dapat minum." Tetapi Musa berkata kepada mereka:
"Mengapakah kamu bertengkar dengan aku? Mengapakah kamu mencobai
TUHAN?"
(17:3) Hauslah bangsa
itu akan air di sana; bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa dan berkata:
"Mengapa pula engkau memimpin kami keluar dari Mesir, untuk membunuh kami,
anak-anak kami dan ternak kami dengan kehausan?"
Bangsa Israel
bertengkar dengan Musa di hadapan Tuhan.
Bertengkar = berbantah-bantah
= dikuasai roh pendurhakaan.
Kalau seorang anak
bertengkar dan melawan terhadap orang tuanya, itu adalah roh pendurhakaan.
Keluaran 17: 2, 7
(17:2) Jadi mulailah
mereka itu bertengkar dengan Musa, kata mereka: "Berikanlah air kepada
kami, supaya kami dapat minum." Tetapi Musa berkata kepada mereka:
"Mengapakah kamu bertengkar dengan aku? Mengapakah kamu mencobai
TUHAN?"
(17:7)
Dinamailah tempat itu Masa dan Meriba, oleh karena orang Israel telah
bertengkar dan oleh karena mereka telah mencobai TUHAN dengan mengatakan:
"Adakah TUHAN di tengah-tengah kita atau tidak?"
Bangsa Israel bukan
hanya bertengkar kepada Musa, juga mencobai Tuhan dengan
berkata: “Adakah TUHAN di tengah-tengah kita atau tidak?”
Sebetulnya ini
perkataan yang sangat memilukan hati Tuhan. Bukankah Allah sendiri yang membawa
mereka keluar dari rumah perbudakan (Mesir) oleh darah Anak Domba paskah? Dalam
hal ini mereka lupa akan kasih Allah.
Persungutan bukan
hanya berujung pada pertengkaran, tetapi juga mencobai Tuhan.
Banyak orang Kristen
yang demikian; manakala dalam keadaan haus, dalam pergumulan, dia lupa bahwa
Tuhan sudah memberkati dia, lupa bahwa Tuhan sudah memberikan ibadah dan
pelayanan.
Mencobai Tuhan
menunjukkan bahwa hati mereka telah dikuasai oleh Iblis/Setan.
Matius 4: 3
(4:3) Lalu datanglah
si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah,
perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti."
Si pencoba adalah
Setan, sedangkan Tuhan tidak pernah mencobai manusia, sebab Ia juga tahan
terhadap segala cobaan dan ujian.
Kalau suka mencobai
Tuhan, tanda bahwa hatinya;
-
Hatinya
telah dikuasai Iblis/Setan.
-
Tidak
tahan terhadap ujian dan cobaan.
-
Jauh
dari ibadah pelayanan, tidak sangkal diri dan tidak pikul salib.
Sekarang kita melihat;
ketika bangsa Israel berbantah-bantah kepada Musa, dari SISI MUSA.
Saudaraku, jangan
sekali-kali berbantah-bantah dengan hamba Tuhan, sebab hamba Tuhan juga adalah
manusia, yang sekali waktu bisa terpancing.
Bilangan 20: 10
(20:10) Ketika Musa
dan Harun telah mengumpulkan jemaah itu di depan bukit batu itu, berkatalah
ia kepada mereka: "Dengarlah kepadaku, hai orang-orang durhaka, apakah
kami harus mengeluarkan air bagimu dari bukit batu ini?"
Musa mengungkapkan
kata-kata: “Dengarlah kepadaku, hai orang-orang durhaka ...”, adalah
tanda bahwa Musa jengkel, terpancing emosi. Seharusnya Musa cukup mengerjakan
apa yang diperintahkan oleh Tuhan, yaitu; mengumpulkan umat Israel di bukit
batu dan membawa tongkat untuk memukul bukit batu itu, tetapi di sini kita
lihat, Musa terpancing emosi.
Bilangan 20: 11-12
(20:11) Sesudah itu
Musa mengangkat tangannya, lalu memukul bukit batu itu dengan tongkatnya
dua kali, maka keluarlah banyak air, sehingga umat itu dan ternak mereka dapat
minum.
(20:12) Tetapi TUHAN
berfirman kepada Musa dan Harun: "Karena kamu tidak percaya kepada-Ku dan tidak
menghormati kekudusan-Ku di depan mata orang Israel, itulah sebabnya kamu
tidak akan membawa jemaah ini masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepada mereka."
Karena
Musa terpancing emosi menunjukkan 2 hal;
1.
Tidak percaya kepada Tuhan.
Berarti tidak percaya
kepada kuasa salib, tidak percaya kepada kuasa penggembalaan, tidak percaya
kepada kasih Allah.
Tongkat kerajaan
adalah tongkat kebenaran yang menggembalakan bangsa Israel. Kemudian batu
karang yang teguh adalah Yesus Kristus yang sanggup memberikan air yang
memuaskan dahaga bangsa Israel.
2.
Tidak menghormati kekudusan Allah.
oleh sebab itu, jangan
sering mencobai hamba Tuhan sebab hamba Tuhan harus melayani dengan panjang
sabar. Sekalipun Musa adalah seorang yang paling lemah lembut, rupanya
terpancing emosi juga.
Oleh sebab itu, jangan
sering mencobai, itu menghambat pemberitaan firman. Di sini kita melihat,
pekerjaan Musa seharusnya cukup mengerjakan apa yang diperintahkan oleh Tuhan,
tetapi disini Musa terpancing emosi.
2 Timotius 2: 24-25
(2:24) sedangkan
seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua
orang. Ia harus cakap mengajar, sabar
(2:25) dan dengan
lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan
memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga
mereka mengenal kebenaran,
Seorang hamba Tuhan
tidak boleh bertengkar; tidak boleh berbantah-bantah, tidak boleh terpancing
emosi.
Sikap seorang hamba
Tuhan yang berkenan:
a. Ramah terhadap semua
orang.
Berarti tidak
memandang muka di tengah-tengah ibadah pelayanan.
b. Ia harus cakap
mengajar.
Berarti
sungguh-sungguh memberitakan firman pengajaran mempelai dalam terangnya Tabernakel, kemudian memberitakan firman Tuhan baik atau tidak baik waktunya,
tidak takut menyampaikan firman para nabi yang menyelidiki, mengoreksi segala
sesuatu dalam hati.
c. Sabar.
Berarti panjang sabar,
lebar kasih, tinggi hikmat di tengah-tengah ibadah dan pelayanan kepada Tuhan.
d. Lemah lembut.
Berarti mampu menerima
kelemahan sidang jemaat.
Tujuannya: Berkuasa
menuntun orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan
kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sampai mereka mengenal
kebenaran.
Kuasa bila seorang
hamba Tuhan tidak berbantah-bantah...
2 Timotius 2: 26
(2:26) dan dengan
demikian mereka menjadi sadar kembali, karena terlepas dari jerat Iblis yang
telah mengikat mereka pada kehendaknya.
Mereka yang dilayani
menjadi sadar kembali dan terlepas dari jerat Iblis yang mengikat.
Yang harus kita
perhatikan di sini ialah ...
2 Timotius 2: 23
(2:23) Hindarilah
soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak. Engkau tahu bahwa
soal-soal itu menimbulkan pertengkaran,
Menghindari beberapa
hal, antara lain;
-
Soal-soal yang dicari-cari, berarti jangan
mencari-cari masalah/perkara.
-
Yang bodoh dan yang tidak layak.
Setiap
kesalahan-kesalahan dan perbuatan yang tidak berkenan adalah perbuatan bodoh
dan tidak layak di hadapan Tuhan, sebab kedua hal itu menimbulkan pertengkaran.
Oleh karena kebodohan
dan sesuatu yang tidak layak, seringkali terjadi pertengkaran, karena orang
yang demikian seringkali tidak mengakui dosanya, hindari itu.
Perhatikanlah dua hal
ini di tengah-tengah ibadah dan pelayanan, tidak perlu kita mencari soal-soal,
hindari juga hal yang bodoh dan tidak layak. Taklukkan diri kepada firman
Allah.
Jalan keluarnya.
Bilangan 20: 11-13
(20:11) Sesudah itu
Musa mengangkat tangannya, lalu memukul bukit batu itu dengan tongkatnya dua
kali, maka keluarlah banyak air, sehingga umat itu dan ternak mereka dapat
minum.
(20:12) Tetapi TUHAN
berfirman kepada Musa dan Harun: "Karena kamu tidak percaya kepada-Ku dan
tidak menghormati kekudusan-Ku di depan mata orang Israel, itulah sebabnya kamu
tidak akan membawa jemaah ini masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepada
mereka."
(20:13) Itulah mata
air Meriba, tempat orang Israel bertengkar dengan TUHAN dan Ia menunjukkan
kekudusan-Nya di antara mereka.
Akhirnya Tuhan
memberikan air kehidupan supaya umat Israel dan ternak mereka dapat minum =
Tuhan menunjukkan kekudusan-Nya kepada bangsa Israel = menguduskan umat Israel.
Yohanes 4: 14-18
(4:14) tetapi
barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk
selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata
air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang
kekal."
(4:15) Kata perempuan
itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan
tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air."
(4:16) Kata Yesus
kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini."
(4:17) Kata perempuan
itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya: "Tepat
katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami,
(4:18) sebab engkau
sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu.
Dalam hal ini engkau berkata benar."
Yesus memberikan air
kehidupan kepada perempuan Samaria = menyucikan perempuan samaria dari dosa
kenajisannya.
Bukti disucikan dari
dosa kenajisan perempuan Samaria mengakui segala kekurangannya/kenajisannya,
sesuai dengan perkataannya: “Aku tidak mempunyai suami.”
Dengan pengakuan ini,
selanjutnya Yesus berkata; “Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami”,
artinya Yesus telah menyucikan perempuan Samaria.
Pengakuan yang tuntas
itu menyucikan seseorang, seperti perempuan Samaria.
Biarlah kita membuka
pintu bagi Tuhan, supaya ada tanda darah. Dengan demikian, seseorang sukar
untuk mengulangi dosa.
Setelah dibenarkan ...
Yohanes 4: 19
(4:19) Kata perempuan
itu kepada-Nya: "Tuhan, nyata sekarang padaku, bahwa Engkau seorang nabi.
Perempuan Samaria
mengakui bahwa Yesus adalah seorang nabi.
Pekerjaan seorang
nabi: Bernubuat, berarti menyelidiki dan mengoreksi segala sesuatu yang
terkandung dalam hati, supaya nyata keberadaan kita dihadapan Tuhan dan orang
lain turut menyembah Tuhan.
Jadi, dimulai dari
kita, dimulai dari saya, keluarga saya, sidang jemaat, dan orang lain akan
turut menyembah Tuhan.
Pada ayat 18,
Yesus berkata; “Engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang
padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar”, berarti
tidak ada dusta.
Bila mengakui dosa
dengan tuntas; tidak ada dusta. Ya di atas ya, tidak di atas tidak.
Perlu diketahui; kalau
seseorang benar dalam perkataannya, ia sempurna dalam seluruh hidup. Dalam
hidup ini ada banyak anggota tubuh, semuanya terkuasai = berkuasa dalam
perkataan dan berkuasa dalam perbuatan, itulah kuasa dari pengakuan.
Kalau kita mengakui
dengan tuntas; berkuasa dalam perkataan dan berkuasa dalam perbuatan.
Wahyu 21: 6
(21:6) Firman-Nya lagi
kepadaku: "Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal
dan Yang Akhir. Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata
air kehidupan.
Orang yang haus akan
diberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan.
Syaratnya; kita harus
mengetahui bahwa Yesus adalah Alfa dan Omega = Yang
Awal dan Yang Akhir.
Semuanya telah terjadi
karena Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Dia yang
awalnya hidup, kemudian turun ke bumi, Dia mati untuk dosa manusia, tetapi
akhirnya Dia bangkit / Dia hidup. Dia telah mati untuk membenarkan kehidupan
yang berdosa.
-
Alfa
= yang awal = yang hidup.
-
Turun
ke bumi = mati, untuk membenarkan manusia berdosa.
-
Omega
= yang akhir = yang hidup = bangkit.
Memang Dia memberikan
air dengan cuma-cuma, tetapi harus diperhatikan bahwa Yesus adalah Alfa dan
Omega, Yang Awal dan Yang Akhir, Dia menjadikan segala sesuatu, menciptakan
segala sesuatu, dan semuanya terjadi karena Alfa dan Omega. Amin.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
Firman:
Gembala
Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment