IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 12 SEPTEMBER 2015
Tema: STUDY YUSUF (Kejadian 37: 1-36,
Kejadian 39)
(seri 88)
Subtema: BANGUNAN YANG TERBUAT DARI RUMPUT
KERING/JERAMI.
Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih sayang dan kasih setia
Tuhan yang abadi, oleh karena kemurahan hati Tuhan kita dimungkinkan untuk
melangsungkan Ibadah Kaum Muda Remaja sebagaimana biasanya di tempat ini.
Kita kembali memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah
Kaum Muda Remaja tentang pribadi Yusuf
dalam Kejadian 39.
Kejadian 39:5
(39:5) Sejak ia memberikan kuasa dalam rumahnya dan atas segala miliknya
kepada Yusuf, TUHAN memberkati rumah orang Mesir itu karena Yusuf, sehingga
berkat TUHAN ada atas segala miliknya, baik yang di rumah maupun yang di
ladang.
Tuhan memberkati rumah Potifar itu karena keberadaan Yusuf.
Pemuda remaja di kandang penggembalaan Serang, jadilah Yusuf -Yusuf di
akhir zaman ini, menjadi berkat dimanapun kita berada.
Selanjutnya, di sini dikatakan: Berkat Tuhan ada atas segala
miliknya, baik yang di rumah maupun yang di ladang.
Mari kita perhatikan RUMAH & LADANG yang diberkati.
1
Korintus 3: 9
(3:9)
Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah,
bangunan Allah.
Anak-anak Tuhan, terkhusus pemuda remaja, adalah ladang Allah &
bangunan Allah.
Yang kita perhatikan di sini adalah BANGUNAN ALLAH = Bait Suci = rumah
Tuhan.
1 Korintus 3:10-11
(3:10) Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku,
aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar, dan orang
lain membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan,
bagaimana ia harus membangun di atasnya.
(3:11) Karena tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari
pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus.
Rasul Paulus adalah seorang ahli bangunan (arsitek) yang
cakap, ia telah meletakkan dasar dari tiap-tiap bangunan itu, itulah pribadi
Yesus Kristus yang disalibkan = korban
Kristus.
Kemudian, setiap orang membangun terus di atas dasar
yang telah diletakkan itu tetapi harus memperhatikan
bagaimana ia harus membangun di atasnya.
Berarti, jangan asal membangun apalagi dasar dari bangunan itu adalah
korban Kristus, bangunan itu harus diperhatikan.
1 Korintus 3:12
(3:12) Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak,
batu permata, kayu, rumput kering atau jerami,
Jenis-jenis bangunan: Emas, perak,
batu permata, kayu, rumput kering/jerami.
Sekarang kita akan memperhatikan jenis bangunan yang terakhir.
Keterangan: BANGUNAN YANG TERBUAT DARI RUMPUT
KERING/JERAMI.
Maleakhi 4: 1
(4:1) Bahwa
sesungguhnya hari itu datang, menyala seperti perapian, maka semua orang
gegabah dan setiap orang yang berbuat fasik menjadi seperti jerami dan akan
terbakar oleh hari yang datang itu, firman TUHAN semesta alam, sampai tidak ditinggalkannya
akar dan cabang mereka.
Rumput kering/jerami à orang fasik dengan segala kefasikan mereka.
Lebih jauh kita melihat ORANG FASIK.
Mazmur 10: 1-4
(10:1) Mengapa Engkau
berdiri jauh-jauh, ya TUHAN, dan menyembunyikan diri-Mu dalam waktu-waktu kesesakan?
(10:2) Karena congkak
orang fasik giat memburu orang yang tertindas; mereka terjebak dalam tipu daya
yang mereka rancangkan.
(10:3) Karena orang
fasik memuji-muji keinginan hatinya, dan orang yang loba mengutuki dan menista
TUHAN.
(10:4) Kata orang
fasik itu dengan batang hidungnya ke atas: "Allah tidak akan menuntut!
Tidak ada Allah!", itulah seluruh pikirannya.
"Allah tidak akan
menuntut! Tidak ada Allah!", itulah seluruh pikiran orang fasik sehingga
dengan bebas berbuat dosa.
Kalau saja mereka berpikiran kalau Tuhan itu ada, Ia yang
menguji hati dan batin manusia, maka orang akan takut berbuat dosa, tetapi dalam
seluruh pemikiran orang fasik, Allah tidak akan menuntut, tidak ada Allah,
sehingga orang fasik bebas berbuat dosa, itu sebabnya mereka disebut orang
fasik.
Ciri-ciri orang
fasik.
1.
Congkak.
= sombong
= angkuh = tinggi hati.
Biasanya
orang congkak itu memburu orang yang tertindas namun pada akhirnya terjebak
pada tipu daya yang mereka rancangkan.
Saya ingin
menyampaikan banyak hal tentang mimpi, namun saya takut memberitahukannya,
takut saudara tersinggung.
Belajar
untuk tidak congkak, tidak sombong, tidak angkuh, tetaplah rendah hati, karena
itu adalah suatu kerugian, sebab orang congkak terjebak dalam segala tipu daya
yang mereka rancangkan.
2.
Memuji-muji keinginan hatinya.
=
penyembahan berhala.
Hati
setiap orang belum tentu benar. Berarti kalau memuji-muji hati = memuji-muji
hal-hal yang tidak baik = merasa diri benar.
3.
Loba.
= serakah
= tamak = cinta uang.
Kalau
seseorang cinta uang, maka ia tidak akan cinta akan Tuhan.
4.
Mengutuki & menista Tuhan.
Itulah ciri-ciri orang fasik, sehingga kalau berbicara,
orang-orang fasik menaikkan batang hidungnya ke atas = mengecilkan yang kecil dan
membesar-besarkan diri.
Mazmur 10: 5
(10:5)
Tindakan-tindakannya selalu berhasil; hukum-hukum-Mu tinggi sekali, jauh dari
dia; ia menganggap remeh semua lawannya.
Hukum-hukum Tuhan itu tinggi sekali, jauh dari orang fasik.
Firman Tuhan itu begitu agung dan mulia, sangat jauh sekali dari orang fasik. Jadi,
tidak ada persamaan antara orang fasik dan kebenaran, jaraknya antara langit
dan bumi, tidak terukur.
Yeremia 23: 28
(23:28) Nabi yang
beroleh mimpi, biarlah menceritakan mimpinya itu, dan nabi yang beroleh
firman-Ku, biarlah menceritakan firman-Ku itu dengan benar! Apakah sangkut-paut
jerami dengan gandum? demikianlah firman TUHAN.
Tidak ada sangkut paut antara jerami dengan gandum;
perbedaannya begitu jauh. Ini adalah pasangan yang tidak seimbang, seperti rel
kereta api, ujungnya tidak pernah ketemu. Dua garis lurus bersanding tetapi
ujungnya tidak pernah ketemu.
Gandum à hukum-hukum Tuhan.
Jerami/rumput kering à orang fasik.
Berarti gandum, tidak ada persamaan dengan rumput kering /
jerami.
Gambarannya...
2 Korintus 6: 11-13
(6:11) Hai orang
Korintus! Kami telah berbicara terus terang kepada kamu, hati kami terbuka
lebar-lebar bagi kamu.
(6:12) Dan bagi kamu
ada tempat yang luas dalam hati kami, tetapi bagi kami hanya tersedia tempat
yang sempit di dalam hati kamu.
(6:13) Maka sekarang,
supaya timbal balik -- aku berkata seperti kepada anak-anakku --: Bukalah hati
kamu selebar-lebarnya!
Nasihat Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus: “Bukalah hati kamu selebar-lebarnya!” maksudnya
ialah; membuka hati selebar-lebarnya terhadap pelayanan yang Tuhan percayakan.
Demikian juga kehidupan muda remaja Serang; bukalah hati
selebar-lebarnya untuk ibadah dan pelayanan, termasuk kepada kebenaran firman
Tuhan. Hati jangan sampai tertutup karena noda kekafiran à bangsa
kafir yang dahulu hidup jauh dari Allah = orang yang tidak bersunat, tanpa
Allah dalam dunia ini dan tanpa pengharapan.
2 Korintus 6: 14-16
(6:14) Janganlah kamu
merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya.
Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau
bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?
(6:15) Persamaan
apakah yang terdapat antara Kristus dan Belial? Apakah bagian bersama
orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya?
(6:16) Apakah hubungan
bait Allah dengan berhala? Karena kita adalah bait dari Allah yang hidup
menurut firman Allah ini: "Aku akan
diam bersama-sama dengan mereka dan
hidup di tengah-tengah mereka, dan Aku
akan menjadi Allah mereka, dan mereka
akan menjadi umat-Ku.
Pasangan yang tidak seimbang berarti sama halnya dengan jerami
tidak ada sangkut pautnya dengan gandum.
Pasangan yang tidak seimbang/tanpa kesamaan, antara lain:
A.
“Antara
kebenaran dan kedurhakaan.”
Kebenaran yang
sejati berasal dari Salib Kristus = menanggung penderitaan yang tidak harus ia
tanggung.
Kedurhakaan adalah
pemberontakan seorang anak kepada ayahnya.
Pemuda
remaja adalah anak-anak rohani, sedangkan gembala sidang adalah bapa rohani.
B.
“Antara terang dan gelap.”
Terang berarti tidak ada
dosa yang disembunyikan = tidak ada yang terselubung, berarti dosa masa lalu
telah diakui dengan tuntas.
Gelap adalah tempat yang
paling efektif untuk menyembunyikan dosa, berarti masih ada dosa yang
terselubung.
Perlu diketahui; Yesus Kristus adalah terang dunia,
sedangkan kuasa kegelapan adalah Iblis/Setan.
C.
“Antara Kristus dengan Belial.”
Kristus adalah
kepala dari jemaat, Dialah yang menyelamatkan tubuh.
Kristus,
artinya; Yang Diurapi.
Dalam
Alkitab, ada 3 yang diurapi, antara lain;
1. Raja.
Yesus
adalah Raja yang berkuasa dan kita juga adalah raja-raja.
Kemuliaan
seorang raja terletak pada kuasa, berarti berkuasa terhadap dosa yang
ditimbulkan oleh daging dengan
segala keinginannya, Iblis/Setan
itulah roh jahat dan roh najis serta arus dan pengaruh dunia.
2. Imam-imam.
Yesus adalah
Imam Besar, dan kita adalah imam-imam yang telah ditahbiskan oleh darah Anak
Domba, untuk dipakai melayani Tuhan.
3.
Nabi.
Tugasnya
adalah; untuk bernubuat, berarti, membangun, menasihati dan menghibur, dengan
kata lain menyelidiki, mengoreksi segala rahasia yang terkandung di dalam hati
= jari telunjuk menunjuk-nunjuk dosa.
Pendeknya,
seorang raja, imam dan seorang nabi, dipakai oleh Tuhan untuk memberitakan
kabar baik melepaskan orang-orang dari kegelapan dosa, dari ikatan dosa dan
melepaskan orang-orang yang terkurung.
Belial à roh si
dajal, roh pemberontakan terhadap Kristus, bisa dilihat seperti anak-anak imam
Eli, tidak segan-segan berbuat jinah di depan pintu kemah dengan
perempuan-perempuan yang melayani dan tidak menghargai korban Kristus.
D. “Orang yang percaya
dengan orang yang tak percaya.”
·
Orang-orang percaya, berarti...
- Mengaku
Yesus adalah Tuhan, beribadah dan menyembah hanya kepada Tuhan saja.
- Mulut percaya
bahwa Yesus telah dibangkitkan = manusia baru = hidup baru.
·
Orang-orang yang tak percaya, tidak mengaku
Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat dan tetap di dalam dosanya.
E. “Antara Bait Allah dan
berhala.”
Bait Allah = rumah Tuhan = tempat Roh Allah berdiam = Allah
bertakhta, berkuasa di dalamnya = Allah bertabernakel.
Berhala artinya; segala sesuatu yang melebihi dari Tuhan, antara
lain; kekerasan hati, pekerjaan, dan lain sebagainya.
Inilah hubungan yang tidak seimbang, tidak ada hubungan
antara gandum dengan jerami.
GANDUM
|
><
|
JERAMI
|
Kebenaran
|
Kedurhakaan
|
|
Terang
|
Gelap
|
|
Kristus
|
Belial
|
|
Orang-Orang Percaya
|
Orang –Orang Tak Percaya
|
|
Bait Allah
|
Berhala
|
Sekarang kita memperhatikan ...
Penyebab jarak orang
fasik jauh dari Tuhan.
Yang pertama.
Ayub 21: 16-18
(21:16) Memang,
kemujuran mereka tidak terletak dalam kuasa mereka sendiri! Rancangan orang
fasik adalah jauh dari padaku.
(21:17) Betapa sering
pelita orang fasik dipadamkan, kebinasaan menimpa mereka, dan kesakitan dibagikan
Allah kepada mereka dalam murka-Nya!
(21:18) Mereka menjadi
seperti jerami di depan angin, seperti sekam yang diterbangkan badai.
Penyebab pertama; pelita
orang fasik padam, berarti tidak menjadi terang dunia, digambarkan seperti;
-
Pelita diletakkan di bawah gantang...(Matius 5:15).
Gantang adalah
ukuran / sukat dengan volume 3,125 Kg.
Gantang
arti rohaninya; suka mengukur orang lain dengan ukuran sendiri = kebenaran diri
sendiri.
Matius 7:1-3
(7:1). "Jangan kamu menghakimi, supaya
kamu tidak dihakimi.
(7:2) Karena dengan penghakiman yang kamu
pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu
pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.
(7:3) Mengapakah engkau melihat selumbar di
mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau
ketahui?
Orang yang
mengukur orang lain dengan ukurannya sendiri adalah orang yang suka menghakimi
sesama, tandanya; melihat selumbar di mata orang lain, sedangkan balok di mata
sendiri tidak dia ketahui.
Matius 7:4-5
(7:4) Bagaimanakah engkau dapat berkata
kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu,
padahal ada balok di dalam matamu.
(7:5) Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu
balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan
selumbar itu dari mata saudaramu."
Pendeknya kalau
pelita diletakkan di bawah gantang, tidak dapat menerangi orang lain yang ada
disekitarnya.
Mata =
pelita tubuh, untuk menerangi seluruh tubuh.
-
Pelita berada di bawah tempat tidur...(Markus 4:21)
Arti
rohaninya; tanpa hubungan yang intim dengan Tuhan = tidak ada persekutuan yang
indah antara tubuh dengan kepala, lewat doa penyembahan.
Lewat doa
penyembahan kita dapat bertemu dengan Allah di dalam kasih-Nya.
-
Pelita berada di bawah kolong rumah...(Lukas 11:33).
Arti
rohaninya; senantiasa memikirkan perkara lahiriah/perkara di bawah, tidak
memikirkan perkara yang di atas.
Jadi, betul-betul pikiran orang fasik itu jauh dari
Tuhan.
Yang kedua.
Yesaya 47: 12-14
(47:12) Bertahan
sajalah dengan segala manteramu dan sihirmu yang banyak itu, yang telah
kaurepotkan dari sejak kecilmu; mungkin engkau sanggup mendatangkan bantuan,
mungkin engkau dapat menimbulkan ketakutan.
(47:13) Engkau telah
payah karena banyaknya nasihat! Biarlah
tampil dan menyelamatkan engkau orang-orang yang meneliti
segala penjuru langit, yang menilik
bintang-bintang dan yang pada setiap bulan baru memberitahukan apa yang
akan terjadi atasmu!
(47:14) Sesungguhnya,
mereka sebagai jerami yang dibakar api; mereka tidak dapat melepaskan nyawanya
dari kuasa nyala api; api itu bukan bara api untuk memanaskan diri, bukan api
untuk berdiang!
Penyebab kedua; mereka menolak salib Kristus karena lebih
berkanjang pada pengetahuan dan mengandalkan kekuatan = meneliti segala penjuru
langit, menilik bintang-bintang dan yang ada di setiap bulan baru, mereka itu
digambarkan seperti jerami/rumput kering yang dibakar api.
Biasanya orang yang seperti ini menolak salib Kristus, lebih
menyukai sihir, lebih menyukai mantera.
Menyukai sihir, mantera = lebih menyukai jalan pintas,
serba instan, tanpa melalui proses salib.
Gambarannya, sama seperti orang yang melayani Tuhan
tetapi tidak hidup dalam hidup yang baru; hanya ingin melayani saja. Sementara
pembaharuan manusia batiniah / hati, terwujud lewat proses salib, pengorbanan. Yesus
telah mati di atas kayu salib, dan pada hari ketiga Ia bangkit.
Kita sudah melihat keadaan jenis bangunan yang terbuat
dari rumput kering/jerami.
Setelah dibangun di atas dasar yang telah diletakkan, SAATNYA UNTUK DIUJI.
1 Korintus 3: 13
(3:13) sekali kelak
pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan
menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan
masing-masing orang akan diuji oleh api itu.
Selanjutnya, pekerjaan masing-masing orang akan diuji
oleh nyala api, sebab Tuhan mau melihat kualitas dari semua jenis bangunan yang
dibangun di atas dasar yang telah diletakkan (korban Kristus), termasuk rumput
kering/jerami.
Kalau jenis bangunan itu terbuat dari rumput
kering/jerami; pada saat diuji oleh nyala api, maka jerami akan terbakar dan
akan berubah menjadi abu/debu.
Berbanding terbalik dengan bangunan yang terbuat dari;
emas, perak, batu permata, jikalau diuji dengan nyala api, ketiganya tidak akan
terbakar dan tidak akan berubah, bahkan semakin diuji oleh nyala api akan
semakin terlihat kemurniannya.
Kejadian 3: 14
(3:14) Lalu
berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: "Karena engkau berbuat demikian,
terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan;
dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur
hidupmu.
Debu tanah menjadi santapan empuk bagi ular, karena debu
tanah menjadi makanan dari pada ular.
Ular adalah gambaran dari Iblis/Setan.
Bukti-bukti bahwa debu
tanah menjadi santapan dari pada ular.
Mazmur 10: 6-8
(10:6) Ia berkata
dalam hatinya: "Aku takkan goyang. Aku tidak akan ditimpa malapetaka turun-temurun."
(10:7) Mulutnya penuh
dengan sumpah serapah, dengan tipu dan penindasan; di lidahnya ada kelaliman
dan kejahatan.
(10:8) Ia duduk
menghadang di gubuk-gubuk, di tempat yang tersembunyi ia membunuh orang yang
tak bersalah. Matanya mengintip orang yang lemah;
Tanda bahwa debu tanah adalah santapan dari pada ular:
-
Aku takkan goyang = merasa
diri kuat.
-
Aku tidak akan ditimpa malapetaka turun-temurun = terlepas dari kutuk nenek moyang, tetapi anehnya tidak
menghargai korban Kristus seperti dalam kitab Ayub tadi.
-
Mulutnya penuh dengan sumpah serapah, dengan tipu dan
penindasan.
-
Di lidahnya ada kelaliman dan kejahatan = kata-kata dusta.
-
Ia duduk menghadang di gubuk-gubuk.
-
Di tempat yang tersembunyi ia membunuh orang yang tak
bersalah = fitnah = tidak mengaku dosa.
Dalam 1 Yohanes 1: 8, kalau seseorang tidak
mengaku dosa, maka ia menipu diri sendiri & menjadikan Tuhan pendusta.
-
Matanya mengintip orang yang lemah = menikmati kelemahan orang lain = menjilat borok.
Mazmur 10: 9
(10:9) ia mengendap di
tempat yang tersembunyi seperti singa di dalam semak-semak; ia mengendap untuk
menangkap orang yang tertindas. Ia menangkap orang yang tertindas itu dengan
menariknya ke dalam jaringnya.
Menangkap orang yang tertindas dengan menariknya ke dalam
jaringnya = menjerat orang yang tertindas.
Hati-hati, jangan suka menjerat orang yang tertindas.
Jerat itu bisa digunakan lewat perkataan yang halus, lemah lembut, sepertinya
benar, tetapi sedang menggiring musuhnya untuk masuk ke dalam jerat.
Inilah tandanya bahwa debu tanah menjadi santapan dari
pada ular, gambaran dari Iblis/Setan.
Sekarang kita lihat; AKHIR HIDUP DARI ORANG FASIK.
Maleakhi 4: 1
(4:1) Bahwa sesungguhnya
hari itu datang, menyala seperti perapian, maka semua orang gegabah dan setiap
orang yang berbuat fasik menjadi seperti jerami dan akan terbakar oleh hari
yang datang itu, firman TUHAN semesta alam, sampai tidak ditinggalkannya akar
dan cabang mereka.
Orang fasik sama seperti jerami/rumput kering; akan
terbakar oleh hari yang datang itu, yaitu pada saat Yesus datang pada kali yang
kedua, sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga.
Orang fasik akan mendapatkan hukuman, mereka akan
dilemparkan ke dalam api neraka, dan mereka akan terbakar seperti rumput
kering/jerami, bahkan sampai tidak ditinggalkannya akar dan cabang mereka =
tidak ada kesempatan untuk hidup, tidak diberi kesempatan untuk bertobat.
Kalau hanya batang saja yang terpotong, berarti masih ada
kesempatan untuk bertunas, masih ada kesempatan untuk bertobat, tetapi kalau sampai
tidak ditinggalkannya akar dan cabang mereka berarti Tuhan sudah mengambil
kesempatan dari mereka = binasa.
Kesimpulannya; bangunan dari jerami/ rumput kering tidak
tahan terhadap nyala api / ujian, sehingga mengalami kerugian besar.
Matius 3: 12
(3:12) Alat penampi
sudah ditangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan
gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api
yang tidak terpadamkan."
Mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu
jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan, itulah api
neraka, bagian dari orang fasik, yang digambarkan seperti rumput kering.
Berbanding terbalik dengan gandum, dikumpulkan
dalam lumbung = masuk dalam Kerajaan Sorga.
Jadi, betul-betul tidak ada sangkut
pautnya antara jerami dengan gandum, jaraknya bagaikan langit dengan bumi,
sebab gandum adalah firman Tuhan yang agung dan mulia, sedangkan rumput kering
/ jerami itulah gambaran dari orang-orang fasik = debu tanah yang hina.
Jalan keluarnya.
Yeremia 23: 28
(23:28) Nabi yang
beroleh mimpi, biarlah menceritakan mimpinya itu, dan nabi yang beroleh
firman-Ku, biarlah menceritakan firman-Ku itu dengan benar! Apakah sangkut-paut
jerami dengan gandum? demikianlah firman TUHAN.
Menghargai nabi yang menceritakan mimpinya = menghargai
firman nubuatan, itulah firman para nabi.
Pada saat seorang nabi menceritakan mimpinya, biarlah
kita menghargainya, menghargai segala kemurahan Tuhan, nasihat firman yang
sifatnya membangun, menasihati dan menghibur, supaya kita terlepas dari jerami,
menjadi gandum yang disimpan di dalam lumbung = masuk dalam kerajaan sorga.
1 Korintus 14: 3
(14:3) Tetapi siapa
yang bernubuat, ia berkata-kata kepada manusia, ia membangun, menasihati dan
menghibur.
Seorang nabi tugasnya bernubuat, berarti; membangun, menasihati dan menghibur =
berkata-kata kepada manusia, bukan kepada binatang.
Kita semua adalah manusia, makhluk yang paling tertinggi,
bukan binatang buas, bukan serigala, bukan nabi palsu, oleh sebab itu,
hargailah firman nubuatan.
Kalau malaikat berubah, tidak dengar-dengaran kepada
Tuhan jatuh di dalam dosa, akhirnya menjadi pengikut Lucifer = Setan. Berarti Tuhan
tidak memberi kesempatan = tidak mendapat kemurahan, demikian juga dengan
binatang buas, serigala yang buas = nabi-nabi palsu, termasuk antikris, akan
dilemparkan ke dalam api neraka.
Itu menunjukkan bahwa manusia adalah ciptaan Allah yang
paling mulia, baik dari binatang maupun para Malaikat.
Berbanding terbalik dengan manusia berdosa, jikalau ia
mau menghargai firman para nabi / nubuatan firman, berarti memberi diri untuk
dikoreksi, diselidiki segala sesuatu yang terkandung di dalam hatinya.
Kalau tidak mau disebut binatang, hargailah nasihat
firman, sebab kita adalah manusia, makhluk tertinggi dari segala ciptaan Allah.
1 Korintus 14: 4
(14:4) Siapa yang berkata-kata
dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri, tetapi siapa yang bernubuat,
ia membangun Jemaat.
Siapa yang bernubuat, ia membangun jemaat.
Jadi, jangan salah mengerti ketika setiap kali firman para
nabi, firman nubuatan yang disampaikan.
1 Korintus 14: 5
(14:5) Aku suka,
supaya kamu semua berkata-kata dengan bahasa roh, tetapi lebih dari pada itu,
supaya kamu bernubuat. Sebab orang yang bernubuat lebih berharga dari pada
orang yang berkata-kata dengan bahasa roh, kecuali kalau orang itu juga menafsirkannya,
sehingga Jemaat dapat dibangun.
Perlu diketahui; firman nubuatan lebih berharga dari orang
yang berkata-kata dalam bahasa Roh/bahasa lidah/berlogat ganjil.
Karunia bahasa lidah itu boleh, bagus, sah, tetapi yang
lebih utama adalah nubuat firman = firman para nabi.
1 Korintus 14: 22
(14:22) Karena itu
karunia bahasa roh adalah tanda, bukan untuk orang yang beriman, tetapi untuk
orang yang tidak beriman; sedangkan karunia untuk bernubuat adalah tanda, bukan
untuk orang yang tidak beriman, tetapi untuk orang yang beriman.
Firman para nabi/nubuatan firman adalah untuk orang yang
beriman, bukan untuk orang yang tidak beriman.
Siapakah orang yang beriman? Percaya walaupun tidak
melihat. Mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan.
Prakteknya; imannya tidak digeser oleh perkara-perkara
lahiriah = kuat dan teguh hati, itulah manusia rohani, orang-orang yang beriman.
Sedangkan bahasa lidah adalah; untuk orang yang tidak
beriman.
1 Korintus 14: 23-25
(14:23) Jadi, kalau
seluruh Jemaat berkumpul bersama-sama dan tiap-tiap orang berkata-kata dengan
bahasa roh, lalu masuklah orang-orang luar atau orang-orang yang tidak beriman,
tidakkah akan mereka katakan, bahwa kamu gila?
(14:24) Tetapi kalau
semua bernubuat, lalu masuk orang yang tidak beriman atau orang baru, ia akan
diyakinkan oleh semua dan diselidiki oleh semua;
(14:25) segala rahasia
yang terkandung di dalam hatinya akan menjadi nyata, sehingga ia akan sujud
menyembah Allah dan mengaku: "Sungguh, Allah ada di tengah-tengah
kamu."
Kuasa dari firman nubuatan: Menyelidiki, mengoreksi segala
rahasia yang terkandung di dalam hati, supaya kehidupan kita menjadi nyata di
hadapan Tuhan, dan orang lain juga turut menyembah Allah yang hidup.
Jadi, kalau pengikutan kita hanya sebatas bahasa lidah =
binatang, setara dengan orang gila. Makhluk hidup tetapi tidak berarti itulah
orang gila = binatang.
Biarlah nabi yang beroleh mimpi menceritakan mimpinya,
dan kalau kita manusia, makhluk Allah yang tinggi, hargailah itu. Tidak perlu
gelisah hati, dengar saja, katakan: Ya saja, tempatkan Kristus sebagai kepala.
Pekerjaan saya adalah untuk menyampaikan firman nubuatan,
menceritakan mimpi, walapun ditolak, itu adalah tugas saya sebagai gembala. Apa
saudara pikir pekerjaan ini enak? Tidak, tetapi pekerjaan ini harus tetap saya
lakukan, menyampaikan firman dengan pengajaran dan kesabaran.
Seorang gembala harus sabar, kalau tidak, maka ibadah dan
pelayanan ini tidak akan berjalan dengan baik, itu adalah bukti bahwa seorang
gembala menempatkan Kristus sebagai kepala.
Yesaya 23:28-29
(23:28) Nabi yang beroleh
mimpi, biarlah menceritakan mimpinya itu, dan nabi yang beroleh firman-Ku, biarlah
menceritakan firman-Ku itu dengan benar! Apakah sangkut-paut jerami dengan
gandum? demikianlah firman TUHAN.
(23:29) Bukankah
firman-Ku seperti api, demikianlah firman TUHAN dan seperti palu yang
menghancurkan bukit batu?
Firman para nabi, firman nubuatan digambarkan seperti;
- Api.
Berarti menghanguskan segala tabiat daging, termasuk dosa
kejahatan dan kenajisan.
- Palu yang menghancurkan bukit batu.
Arti rohaninya; menghancurkan segala kesombongan, keangkuhan.
Dengan demikian, menjadi gandum yang dikumpulkan ke dalam
lumbung, bukan rumput kering/jerami yang akan dibakar ke dalam api neraka.Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA
GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gmebala sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment